Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Penilaian Risiko Kerja Menggunakan Metode Hirarc Di Pt. Sinar Laut Indah Natar Lampung Selatan

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

26

PENILAIAN RISIKO KERJA MENGGUNAKAN METODE HIRARC


DI PT. SINAR LAUT INDAH NATAR LAMPUNG SELATAN
Dwi Desianna1*, Prayudhy Yushananta2
1,2
Department of Environmental Health, Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.

Artikel Info : Abstract


PT Sinar Laut Indah is a concrete manufacturing plant that has a risk of occupational accidents and
Received 28 Juli 2020 occupational diseases due to exposure to particulates, use of work tools, and work methods. The
Accepted 18 Agustus 2020 purpose of this research is to find out what are the dangers in a factory, to assess the risk (risk
assessment) and risk control (risk control) at each work stage using the HIRARC method.
Available online 24 Agustus
The work risk assessment uses the HIRARC method, which consists of three stages of assessment,
2020
namely hazard identification, risk assessment and risk control. The research subjects were all activities
in the paving block production section including tools, materials and work processes. Data collection
Editor: Ferry Kriswandana
was carried out by observing and measuring exposure, which was then standardized using two risk
assessment parameters, namely probability/likelihood of hazard and severity of the hazard. Risk control
is the final stage formulated based on the results of the risk assessment from the previous stage.
The results of the study found 4 activities in the high category, mixing and stirring of materials,
checking rolling boxes, paving blocks presseing, and cleaning the remaining material. The highest risk
Key word :
of occupational diseases is respiratory problems and skin or eye irritation during the mixing and stirring
activities of the ingredients, as well as cleaning the remaining materials. Meanwhile, the highest risk of
HIRARC, Risk assessment, work-related accidents is in rolling box-checking activities.
Safety, Risk The use of the HIRARC method and the application of probability/likelihood of hazard and severity of
hazard are good enough to assess the risk of occupational accidents and occupational diseases.
Carrying out repair and maintenance of machines, determining danger zones, using personal protective
equipment, and administrative controls are efforts that must be made to avoid risks due to work.

Kata Kunci : PT Sinar Laut Indah merupakan pabrik pembuatan beton yang memiliki risiko kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja akibat paparan partikulat, penggunaan alat kerja, serta cara kerja. Tujuan
Risiko, penilaian risiko, penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja bahaya yang ada di suatu pabrik, menilai risiko (risk
HIRARC, keselamatan kerja. assessment) dan pengendalian risiko (risk control) pada setiap tahapan kerja menggunakan metode
HIRARC.
Penilaian risiko kerja menggunakan metode HIRARC, yang terdiri dari tiga tahap penilaian yaitu
identifikasi hazard, penilaian risiko, dan pengendalian risiko. Subjek penelitian adalah seluruh kegiatan
pada bagian produksi paving block meliputi alat, bahan dan proses kerja. Pengumpulan data
dilakukan dengan observasi dan pengukuran paparan, yang selanjutnya distandarisasi menggunakan
dua parameter penilaian risiko yaitu probability/likelihood of hazard dan severity of hazard.
Pengendalian risiko merupakan tahap akhir yang dirumuskan berdasarkan hasil penilaian risiko dari
tahap sebelumnya.
Hasil penelitian mendapatkan 4 kegiatan dengan kategori tinggi, yaitu pencampuran dan pengadukan
bahan, pengecekan rolling box, pencetakan paving block, dan pembersihan sisa material. Risiko
tertinggi penyakit akibat kerja adalah gangguan pernafasan dan iritasi kulit atau mata pada kegiatan
pencampuran dan pengadukan bahan, serta pembersihan sisa material. Sedangkan risiko tertinggi
kecelakaan akibat kerja adalah pada kegiatan pengecekan rolling box.
Penggunaan metode HIRARC dan aplikasi probability/likelihood of hazard dan severity of hazard
cukup baik untuk menilai risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Melakukan perbaikan dan
perawatan mesin, penetapan zona bahaya, penggunaan alat pelindung diri, serta pengendalian
administratif merupakan upaya yang harus dilakukan untuk menghindari risiko akibat kerja


Corresponding author : Dwi Desianna
Jl. Soekarno-Hatta No 6, Bandar Lampung, Provinsi Lampung
Email : dwidesianna123@gmail.com

Desianna, D/Jurnal Ruwa Jurai Volume 14, Number 1, 2020 (page 26-32)
27

PENDAHULUAN Nalhadi & Rizaal, 2015; Saputra, 2015; Supriyadi


Potensi bahaya atau hazards terdapat hampir & Ramdan, 2017; Urrohmah & Riandadari, 2019)
di seluruh tempat kerja yang dapat Pada penilaian risiko, Australia menggunakan
mengakibatkan terjadinya kecelakaan yang standarisasi yang dikenal dengan Australian
berdampak kerugian terhadap manusia, Standard/New Zealand Standard of Risk
peralatan, material, dan lingkungan (Anthony, Management (Standards & Australia, 1999). Pada
2019; Indragiri & Yuttya, 2020; Kusumawardhani, standarisasi tersebut terdapat 2 parameter yang
Kasjono, & Purwanto, 2017; OHSAS, 2007; Putri dijadikan penilaian risiko yaitu likelihood of
& Trifiananto, 2019; Saputra, 2015; Urrohmah & hazard dan severity of hazard. Likelihood diberi
Riandadari, 2019; Zeinda & Hidayat, 2017). Data rentang antara suatu risiko yang jarang terjadi
International Labour Organization (ILO), sampai dengan risiko yang terjadi setiap saat
memperkirakan 2,3 juta pekerja meninggal (Industry Safe, 2018; Naval Safety Centre, 2018;
setiap tahun akibat kecelakaan kerja dan Society, 2020; Standards & Australia, 1999;
penyakit akibat kerja (PAK). Di Indonesia, angka USPAS, 2012).
kecelakaan kerja menunjukkan trend meningkat. PT Sinar Laut Indah merupakan perusahaan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang bergerak di bidang konstruksi dengan
ketenagakerjaan melaporkan, pada tahun 2017 produk utama genteng beton, paving block,
angka kecelakaan kerja sebanyak 123.041 kasus, batako dan papan precon. Selama tahun 2019
dan pada tahun 2018 meningkat menjadi dilaporkan telah terjadi 2 kecelakaan kerja. Hasil
173.105 kasus dengan klaim Jaminan Kecelakaan studi pendahuluan mendapatkan bahwa
Kerja (JKK) sebesar Rp. 1,2 triliun (BPJS- perusahaan belum melakukan perencanaan K3
Ketenagakerjaan, 2019). sebagai dasar menentukan kebijakan K3.
Besarnya risiko kerja bergantung pada jenis Penelitian bertujuan untuk mengetahui bahaya
industri, teknologi serta upaya pengendalian dan penilaian risiko kerja di PT Sinar Laut Indah
risiko yang dilakukan. Kecelakaan akibat kerja yang meliputi tahapan hazard identification, risk
adalah kecelakaan yang terjadi dikarenakan oleh assessment, dan risk control. Pada tahapan risk
pekerjaan atau pada waktu melaksanaan assessment, juga digunakan metode likelihood of
pekerjaan pada perusahaan. Secara garis besar hazard dan severity of hazard untuk menentukan
kejadian kecelakaan kerja disebabkan oleh dua bobot risiko.
faktor, yaitu tindakan manusia yang tidak
memenuhi keselamatan kerja (unsafe act) dan METODE
keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe Penelitian bersifat desktiptif yang
condition) (Anthony, 2019; Putri & Trifiananto, dilaksanakan di PT Sinar Laut Indah Natar
2019; Urrohmah & Riandadari, 2019) Lampung Selatan pada bulan April tahun 2020.
Identifikasi bahaya (hazards identification), Perusahaan menghasilkan beberapa produk
penilaian risiko (risk assessment) dan bahan konstruksi. Namun, pada pada studi ini
pengendalian risiko (risk control)atau HIRARC hanya melakukan penilaian risiko pada proses
merupakan elemen pokok dalam sistem produksi paving block sebagai produk unggulan.
manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pengumpulan data dilakukan dengan cara
(K3), serta berkaitan dengan upaya pencegahan pengamatan dan pengukuran kualitas
dan pengendalian bahaya (Anthony, 2019; lingkungan kerja.
Indragiri & Yuttya, 2020; Kusumawardhani et al., Tahap Hazard Identification dilakukan dengan
2017; Nalhadi & Rizaal, 2015; Putri & Trifiananto, melakukan pengamatan dan penilaian terhadap
2019; Supriyadi & Ramdan, 2017; Urrohmah & seluruh tahapan pekerjaan dan peralatan yang
Riandadari, 2019). HIRARC dilakukan pada digunakan, serta melakukan pengukuran kualitas
seluruh aktivitas untuk menentukan kegiatan lingkungan, meliputi kebisingan, pencahayaan,
yang mengandung potensi bahaya dan suhu lingkungan, serta kadar debu.
menimbulkan dampak serius terhadap Tahapan Risk Assessment dilakukan
keselamatan dan kesehatan kerja (Indragiri & menggunakan metode likelihood of hazard dan
Yuttya, 2020; Kusumawardhani et al., 2017; severity of hazard. Likelihood of hazard adalah
penilaian besarnya probabilitas paparan dari
Desianna, D/Jurnal Ruwa Jurai Volume 14, Number 1, 2020 (page 26-32)
28

faktor risk, dikelompokkan menjadi Almost dikelompokkan menjadi Insignificant, Mayor,


Certain, Likely, Prosibble, Unlikely, dan Rare. Moderate, Minor, dan Catastropic. Hasil Risk
Sedangkan severity of hazard merupakan Assessment pada Matrik 1.
penilaian konsekwensi dari paparan faktor risiko,

Matrik 1. Risk Assessment Matrix Level-Level of Risk


SEVERITY OF HAZARD
LIKELIHOOD OF
Insignificant Catastrophic
HAZARD Minor (2) Moderate (3) Major (4)
(1) (5)
A (Almost certain) Hight Hight Extreme Extreme Extreme
B (Likely) Moderate Hight Hight Extreme Extreme
C (Moderate) Low M Hight Extreme Extreme
D (Unlikely) Low Low Moderate Hight Extreme
E (Rare) Low Low Moderate Hight Hight

Tahapan penyusunan Risk Control dilakukan kimia, bahaya fisiologis, bahaya mekanik.
setelah mendapat tingkatan risiko (level of risk), Sedangkan berdasarkan sumber adalah
maka disusun upaya pengendalian berdasarkan peralatan, bahan dan cara kerja. Hasil
risiko. Pengendalian risiko merupakan tahapan pengukuran faktor lingkungan (Matrik 2),
hirarki yang digunakan dalam pencegahan dan mendapatkan bahwa intensitas kebisingan,
pengendalian risiko yang mungkin terjadi pencahayaan dan suhu telah melebihi nilai
(Tarwaka, 2017). Tahapan pengendalian meliputi ambang batas (NAB) berdasarkan Permenaker
eliminasi, substitusi, rekayasa teknik, isolasi, No. 05 Tahun 2018. Sedangkan kadar debu
pengendalian administrasi, dan penggunaan masih memenuhi persyaratan yang
APD. diperkenankan.
Hazard pada cara kerja berkaitan dengan
HASIL bahan dan peralatan yang digunakan. Potensi
1. Identifikasi Hazard risiko pada proses kerja adalah pada kegiatan
pengadukan bahan, pengecekan box rolling,
Hasil identifikasi hazard pada bagian
pencetakan paving block, membersihkan sisa
produksi paving block menggunakan metode
material, dan penyaringan pasir. Bahaya yang
HIRARC mendapatkan beberapa potensi yang
mungkin terjadi adalah cidera ringan hingga
termasuk dalam kategori rendah dan tinggi.
berat akibat terjatuh, tertimpa, terjepit,
Penggolongan hazard berdasarkan jenis bahaya
gangguan pernafasan dan iritasi mata.
keselamatan kerja yaitu bahaya fisik, bahaya

Matrik 2. Hasil Pengukuran Faktor Lingkungan


No. Pengukuran Standar Hasil ukur Risiko
1. Kebisingan 85 dBa 97 dBa Gangguan pendengaran
2. Pencahayaan 50 lux 188 lux Silau, gangguan kerja
3. Suhu 32°C 34°C Dehidrasi, gangguan kerja
3 3
4. Debu 10 mg/m 0,037 mg/m Gangguan pernafasan, iritasi

Bahan utama yang digunakan pada proses Matrik 3. Penilaian Hazard


produksi adalah semen dan pasir. Potensi risiko No. Pengukuran Risiko
berdasarkan bahan adalah gangguan pernafasan
1. Bahan Gangguan pernafasan, iritasi
dan isritasi akibat paparan debu semen dan
pasir. Sedangkan potensi risiko dari peralatan 2. Peralatan Gangguan pendengaran,
cidera
adalah gangguan pendengaran akibat bising
3. Cara Kerja Cidera ringan hingga berat
yang dihasilkan serta cidera ringan hingga berat
(Matrik 3).
Desianna, D/Jurnal Ruwa Jurai Volume 14, Number 1, 2020 (page 26-32)
29

2. Risk Assesment of hazard terdiri dari Insignificant (1), Mayor (2),


Penilaian risiko dilakukan menggunakan Moderate (3), Minor (4), dan Catastropic (5).
metode likelihood of hazard dan severity of Sedangkan hasil paduan antara likelihood of
hazard. Masing-masing potensi risiko hazard dan severity of hazard, dikelompokkan
dikelompokkan berdasarkan likelihood of hazard, menjadi Risiko sangat tinggi (Ekstrim); Risiko
terdiri dari Almost certain (A), Likely (B), Prosibble tinggi (Hight); Risiko sedang (Medium); dan
(C), Unlikely (D), dan Rare (E). Penilaian severity Risiko rendah (Low).

Matrik 4. Hasil Penilaian Tingkatan Risiko


No Tingkat Risiko Sumber Risiko
1 Tinggi (H) Debu bahan Gangguan pernafasan, iritasi kulit/mata
Mesin berputar Cidera
Belt Conveyor Tertimpa box
Kebisingan alat Gangguan pendengaran
2 Sedang (M) Mencampur dengan Cidera
cangkul dan sekop
3 Rendah (L) Naik turun tangga Cidera
Lantai basah Cidera
Udara panas Dehidrasi

3. Risk Control sumber, kegiatan, dan risiko. Pada tulisan ini,


Penyusunan risk control atau pengendalian hanya disampaikan pengendalian risiko pada
risiko dilakukan setelah tahapan penyusunan kategori tinggi/Hight (Matrik 5).
tingkatan risiko. Penyusunan upaya
pengendalian dikelompokkan berdasarkan

Matrik 5. Pengendalian Risiko


No Kegiatan Risiko Pengendalian
1 Pencampuran dan Gangguan Pengaturan waktu kerja; Pemberian alat bantu mekanik;
pengadukan pernafasan, Penyiraman partikel air; Penghisap debu di ruang kerja;
bahan iritasi kulit/mata Pemeriksaan kesehatan; Penggunaan APD, Drainase

Cidera ringan SOP; Pemberian pengaman mesin; Pembuatan pondasi


hingga berat mesin dengan cor beton; Training K3; Memasang tanda
bahaya; Melakukan pengawasan; APD

2 Pengecekan box Cidera ringan SOP; Pemberian pengaman mesin; Training K3; Memasang
rolling hingga berat tanda bahaya; Melakukan pengawasan; APD

3 Pencetakan Gangguan Pemberian pengaman mesin; Pemberian absorben suara


paving block pendengaran, pada dinding ruang mesin; Pengaturan waktu kerja; APD
cidera

4 Pembersihan sisa Gangguan Pengaturan waktu kerja; Penyiraman partikel air; Penghisap
material pernafasan, debu di ruang kerja; Pemeriksaan kesehatan; Penggunaan
iritasi kulit/mata APD, Drainase; Pengawasan.

PEMBAHASAN yaitu: a) Bahaya fisika, yaitu kebisingan yang


Risiko keselamatan dan kesehatan kerja telah bersumber dari mesin press paving block; b)
diidentifikasikan. Terdapat 4 jenis risiko yang Bahaya kimia, yaitu ganggaun pernafasan, iritasi
dapat terjadi pada bagian produksi paving block, mata/kulit yang bersumber dari bahan yang

Desianna, D/Jurnal Ruwa Jurai Volume 14, Number 1, 2020 (page 26-32)
30

digunakan, yaitu semen dan pasir; c) Bahaya meningkatkan pengetahuan melalui training K3,
mekanik, yaitu cidera ringan hingga berat; d) memasang tanda bahaya, melakukan
Bahaya fisiologis, yaitu terpeleset akibat lantai pengawasan, dan penggunaan APD.
licin dan ketinggian.
Hasil penilaian risiko, terdapat empat jenis c. Pencetakan paving block
kegiatan yang masuk dalam kategori tinggi Proses pencetakan paving block
(hight) dan berkaitan dengan peralatan, bahan menggunakan mesin press yang saat beroperasi
dan cara kerja, yaitu : menimbulkan suara bising. Terdapat dua risiko
a. Pencampuran dan pegadukan bahan utama pada proses pencetakan paving block,
Pengadukan bahan merupakan proses awal yaitu gagguan pendengaran dan cidera akibat
pembuatan paving block menggunakan mesin terjepit.
molen yang bekerja dengan sistim berputar. Risiko gangguan pendengaran disebabkan
Apabila tidak hati-hati maka dapat berisiko oleh suara bising yang dihasilkan oleh mesin.
terjatuh ke dalam mesin karena pengaman Hasil pengukuran intensitas kebisingan di ruang
mesin terlalu rendah, sehingga mengakibatkan kerja sebesar 97 dBA, dan jauh melebihi NAB
cidera berat. Lantai licin dari penggunaan air yang diperbolehkan. Berdasarkan Permenaker
untuk proses pencampuran, berisiko No. 05 Tahun 2018, NAB paparan kebisingan di
menyebabkan terpeleset dan terjatuh sehingga tempat kerja sebesar 85 dBA untuk maksimal 8
berakibat cidera. Upaya pengendalian yang jam kerja sehari (Permenaker RI No. 5/2017,
dapat dilakukan antara lain membuat SOP, 2018). Apabila paparan terjadi terus-menerus
pemberian pengaman mesin, pembuatan dalam jangka panjang, maka akan terjadi
pondasi mesin dengan cor beton, meningkatkan gangguan pendengaran pada pekerja di bagian
pengetahuan pkerja melalui training K3, produksi (Diniari, Eka Prasetya, Nawawiwetu, &
memasang tanda bahaya, penggunaan APD, Tualeka, 2017; Sincihu, Dinata, & Taurusia, 2019).
sistim drainase untuk menghindari genangan air, Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
serta melakukan pengawasan (Indragiri & Yuttya, mencegah risiko gangguan pendengaran antara
2020; Zeinda & Hidayat, 2017). lain memasang absorben suara pada dinding
Proses pencampuran dan pengadukan bahan ruang mesin, pengaturan waktu kerja, dan
juga menhasilkan debu, hasil pengukuran debu penggunaan APD.
di ruang kerja sebesar 0,037 mg/m3. Walaupun Risiko cidera juga dapat terjadi akibat terjepit
masih berada di bawah NAB, namun apabila mesin pencetak paving block, pada saat
paparan terjadi terus-menerus dalam waktu operator melakukan pengawasan. Terjepit mesin
lama, akan menyebabkan penyakit pernafasan, press dapat berakibat cidera ringan hingga
yaitu asbestosis, silicosis, pneumocosis (Anthony, berat, bahkan berakibat kematian. Upaya yang
2019; Putri & Trifiananto, 2019). Pengendalian dapat dilakukan adalah memasang pengaman
yang dapat dilakukan antara lain pengaturan mesin, membuat batas jarak aman, dan
waktu kerja, penyiraman partikel air, penghisap memasang tanda peringatan bahaya (Anthony,
debu di ruang kerja (dust collector), pemeriksaan 2019; OHSAS, 2007; Putri & Trifiananto, 2019).
kesehatan berkala, dan penggunaan APD.
d. Pembersihan sisa bahan/material
b. Pengecekan rolling box Proses pembersihan dilakukan untuk
Pekerjaan pengecekan rolling box dilakukan membuang sisa materil yang menempel pada
dengan cara menaiki dan menuruni tangga yang pesin pengaduk dan mesin pencetak.
berada di atas mesin pencetak paving block. Pembersihan dilakukan secara manual
Risiko pekerjaan ini adalah tertimpa box rolling, menggunakan sekop, cetok semen, angin
terpeleset, dan terjatuh. Risiko terbesar yang betekanan, dan air bertekanan untuk lantai kerja.
dapat menyebabkan cidera berat bahkan Risiko yang dapat terjadi adalah gangguan
kematian adalah tertimpa box akibat putus tali pernafasan, serta terjepit dan terpelintir yang
roll. berakibat pada cidera ringan hingga berat,
Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu bahkan menyebabkan kematian.
SOP, pemberian pengaman mesin,
Desianna, D/Jurnal Ruwa Jurai Volume 14, Number 1, 2020 (page 26-32)
31

Gangguan pernafasan terjadi akibat debu Kerja Cenderung Meningkat, BPJS


yang dihasilkan akibat penyemprotan angin Ketenagakerjaan Bayar Santunan Rp1,2 Triliun.
bertekanan. Partikel debu akan berterbangan Retrieved July 28, 2020, from BPJS
dan terhirup oleh pekerja (Anthony, 2019; Putri Ketenagakerjaan website:
& Trifiananto, 2019). Upaya yang dapat https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/berita/2
dilakukan untuk menghindari risiko gangguan 3322/Angka-Kecelakaan-Kerja-Cender
pernafasan antara lain pengaturan waktu kerja, Diniari, H. R., Eka Prasetya, T. A., Nawawiwetu, E. D.,
& Tualeka, A. R. (2017). Noise Risk Assessment
penyiraman partikel air, penghisap debu di
at Air Separation Plant PT. X Surabaya
ruang kerja, pemeriksaan kesehatan berkala,
(Nitrogen, Oxygen, and Argon Plant). Journal Of
penggunaan APD, dan sistem drainase
Vocational Health Studies, 1(2), 70.
menghindari genangan air.
https://doi.org/10.20473/jvhs.V1.I2.2017.70-74
Risiko cidera dapat terjadi akibat hidupnya
Indragiri, S., & Yuttya, T. (2020). Manajemen Risiko
mesin pada saat proses pembersihan. Untuk K3 Menggunakan Hazard Identification Risk
mencegahnya, maka perlu pengawasan dan Assessment And Risk Control (HIRARC). Jurnal
memastikan seluruh aliran listrik pada posisi Kesehatan, 9(1), 1080–1094.
mati. Pengawasan juga dilakukan pada panel https://doi.org/10.38165/jk.v9i1.77
listrik, sehingga tidak dimungkinkan pekerja lain Industry Safe. (2018). Risk Matrix Calculations –
menghidupkan mesin pada saat pembersihan. Severity, Probability, and Risk Assessment.
Upaya lain adalah memasang pemberitahuan Retrieved July 28, 2020, from
pada panel listrik dan mengunci panel listrik saat https://www.industrysafe.com/blog/risk-matrix-
proses pembersihan. calculations-severity-probability-and-risk-
assessment/
SIMPULAN Kusumawardhani, D., Kasjono, H. S., & Purwanto, P.
(2017). Analisis Hazard Identification, Risk
Penggunaan metode likelihood of hazard dan
Assessment, and Risk Control (HIRARC) di
severity of hazard dapat memberikan hasil yang
Bagian Finishing 2 Industri Serikat Pekerja
baik pada penilaian risiko kerja. Hasil penelitian
Aluminium Sorosutan Tahun 2017. Sanitasi:
mendapatkan 4 kegiatan dengan kategori risiko
Jurnal Kesehatan Lingkungan, 9(1), 1.
tinggi, yaitu pencampuran dan pengadukan https://doi.org/10.29238/sanitasi.v9i1.40
bahan, pengecekan rolling box, pencetakan Nalhadi, A., & Rizaal, A. (2015). Identifikasi Bahaya
paving block, dan pembersihan sisa material. Dan Penilaian Risiko K3 Pada Tindakan
Risiko tertinggi penyakit akibat kerja adalah Perawatan & Perbaikan Menggunakan Metode
gangguan pernafasan dan iritasi kulit atau mata HIRARC.
pada kegiatan pencampuran dan pengadukan Naval Safety Centre. (2018). The process of
bahan, serta pembersihan sisa material. detecting hazards and assessing associated
Sedangkan risiko tertinggi kecelakaan akibat risks The process of detecting hazards and
kerja adalah pada kegiatan pengecekan rolling assessing associated risks Risk Assessment
box. What is Risk Assessment? Retrieved July 28,
2020, from
UCAPAN TERIMAKASIH https://www.faa.gov/about/initiatives/maintena
nce_hf/library/documents/media/hfacs/4_riskas
Ucapan terima kasih disampaikan kepada PT
sessment.pdf
Sinar Laut Indah Natar, Lampung Selatan,
OHSAS. (2007). Sistem manajemen keselamatan
Provinsi Lampung atas ijin yang diberikan.
dan kesehatan kerja - Persyaratan Occupational
health and safety management systems-
DAFTAR PUSTAKA Requirements Translated by Jack Matatula.
Anthony, M. B. (2019). Analisis Risiko Kerja Pada Permenaker RI No. 5/2017. Peraturan Menteri
Area Hot Metal Treatment Plant Divisi Blast Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia No. 5
Furnace Dengan Metode Hazard Identification tahun 2018 tentang Keselamatan dan
And Risk Assessment (HIRA). Jurnal INTECH Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja. , 4 Jurnal
Teknik Industri Universitas Serang Raya, 5, 35– Pendidikan, Teknologi dan Kejuruan § (2018).
42. https://doi.org/10.30656/intech.v5i1.1461 Putri, R. N., & Trifiananto, M. (2019). Analisa Hazard
BPJS-Ketenagakerjaan. (2019). Angka Kecelakaan Identification Risk Assessment And Risk Control
Desianna, D/Jurnal Ruwa Jurai Volume 14, Number 1, 2020 (page 26-32)
32

(HIRARC) Pada Perguruan Tinggi Yang Berlokasi Management AS/NZS 4360:1999 (2nd ed.).
Di Pabrik. Seminar Dan Konferensi Nasional Retrieved from
IDEC 2019, B11.1-B11.10. Surakarta. http://www.epsonet.eu/mediapool/72/723588/d
Saputra, A. D. (2015). Gambaran Potensi Bahaya ata/2017/AS_NZS_4360-
dan Penilaian Risiko Keselamatan dan 1999_Risk_management.pdf
Kesehatan Kerja Di Bagian Spinning IV Supriyadi, S., & Ramdan, F. (2017). Hazard
Production PT. Asia. Pacific Fibers, TBK. Identification And Risk Assessment In Boiler
Kabupaten Kendal. 1–114. Division Using Hazard Identification Risk
Sincihu, Y., Dinata, M., & Taurusia, M. (2019). Assessment And Risk Control (HIRARC). Journal
Investigation of Noise Induced Hearing Loss at of Industrial Hygiene and Occupational Health,
Shipyard Company, Surabaya Investigasi 1(2), 161.
Gangguan Pendengaran akibat Bising di https://doi.org/10.21111/jihoh.v1i2.892
Perusahaan Galangan Kapal, Surabaya. The Urrohmah, D. S., & Riandadari, D. (2019).
Indonesian Journal of Occupational Safety and Identifikasi Bahaya Dengan Metode Hazard
Health, 8, 325–331. Identification, Risk Assessment and Risk Control
https://doi.org/10.20473/ijosh.v8i3.2019.325- (Hirarc) Dalam Upaya Memperkecil Risiko
331 Kecelakaan Kerja Di Pt. Pal Indonesia. Jurnal
Society, A. C. (2020). Risk Rating & Assessment - Pendidikan Teknik Mesin, 8(1), 34–40.
American Chemical Society. Retrieved July 28, USPAS. (2012). Controlling Risks Risk Assessment.
2020, from Zeinda, E. M., & Hidayat, S. (2017). Risk Assessment
https://www.acs.org/content/acs/en/chemical- Kecelakaan Kerja Pada Pengoperasian Boiler Di
safety/hazard-assessment/fundamentals/risk- PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan
assessment.html website: Semarang. The Indonesian Journal of
https://www.acs.org/content/acs/en/chemical- Occupational Safety and Health, 5(2), 183.
safety/hazard-assessment/fundamentals/risk- https://doi.org/10.20473/ijosh.v5i2.2016.183-
assessment.html 191
Standards, C. of, & Australia. (1999). Risk

Desianna, D/Jurnal Ruwa Jurai Volume 14, Number 1, 2020 (page 26-32)

You might also like