Professional Documents
Culture Documents
Jurnal 4
Jurnal 4
ABSTRACK
Nowadays many factors can cause instability of water flow in open channel one of them
from constriction with some contour of soil, garbage in channel, so that movement of water change
at discharge, flow velocity, water level. This fact needs attention, this is the authors do research on
cases that often occur in open channels with a variety of narrowing and varying discharge,
research research is looking for energy loss on the open channel by using the prototype model as a
varied angular narrowing and using the tool Measure Thompson V-notch discharge to support this
research. The narrowing itself creates a loss of energy in an open channel at the speed of the water
flow from upstream to downstream is one of the factors affecting the magnitude of energy value.
The high flow speed is influenced by several factors including channel slope, channel width, water
discharge and others. Referring to the law of continuity, the flow velocity may increase as the
transition of the cross-section width narrows, the increased flow rate is expected to increase the
specific energy value of the flow.
To observe the flow-specific energy changes, the physical model of the open channel by
reducing the permeability has been made from the Muhammadiyah University of Jember. Channel
with a width of 15 cm, in this experiment the width is narrowed at an angle of 60 placed at the
point along the channel and the water discharge is passed at a rate of 5.51 x 10-2 m3 / sec.
Measurements were made at the flow height in the narrowing section and before the narrowing,
from the measurement results were then analyzed by using Froude number analysis to identify the
flow type. From the same measurement at the discharge rate 1.25 x 10-2 m3 / sec, 2.20 x 10-2 m3 /
sec, and 2.48 10-2 m3 / sec. Each experiment was the same at a discharge of 5.51 x 10-2 m3 / s with
narrowing at ranges of 60, 90, and 120.
Key words : The Narrowing Angles, Froude Number, Specific Energy, Open Channel
ABSTRAK
Dewasa ini banyak sekali faktor yang dapat menimbulkan ketidakstabilan aliran air pada
saluran terbuka salah satunya dari penyempitan dengan beberapa kontur tanah, sampah pada
saluran, sehingga pergerakan air mengalami perubahan pada debit, kecepatan aliran, tinggi muka
air. Kenyataan ini perlu mendapat perhatian, hal ini penulis melakukan riset mengenai kasus yang
kerap terjadi pada saluran terbuka dengan adanya penyempitan yang bervariasi dan debit yang
bervariasi, Riset penelitian ini mencari kehilangan energy pada saluran terbuka dengan
menggunakan model prototype sebagai penyempitan bersudut yang bervariasi dan menggunakan
alat ukur debit Thompson V-notch sebagai penunjang penelitian ini. Penyempitan itu sendiri
menimbulkan kehilangan energi disuatu saluran terbuka pada kecepatan aliran air dari hulu hingga
ke hilir merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya nilai energi. Tinggi rendahnya
kecepatan aliran dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kemiringan saluran, lebar saluran,
debit air dan lain-lainya. Mengacu pada hukum kontinunitas, kecepatan aliran dapat meningkat bila
terjadi peralihan lebar penampang semakin menyempit, bertambahnya kecepatan aliran ini
diharapkan dapat meningkatkan nilai energi spesifik aliran.
Untuk mengamati perubahan energi spesfik aliran, model fisik dari saluran terbuka dengan
mengurangi penamapng telah dibuat dari Universitas Muhammadiyah Jember. Saluran dengan
lebar 15 cm, pada eksperimen ini lebar dipersempit pada sudut 60 diletakan pada titik sepanjang
saluran dan debit air disahkan pada tingkat 5,51 x 10-2 m3/detik. Pengukuran dilakukan pada
ketinggian aliran dibagian penyempitan dan sebelum penyempitan, dari hasil pengukuran kemudian
dianalisis dengan menggunakan analisa bilangan Froude untuk mengidentifikasi jenis aliran. Dari
pengukuran yang sama pada tingkat debit 1,25 x 10-2 m3/detik , 2,20 x 10-2 m3/detik, dan 2,48 10-2
m3/detik. Masing-masing eksperimen adalah sama pada debit 5,51 x 10-2 m3/detik dengan
penyempitan di mulai sudut 60, 90, dan 120.
Kata kunci : Penyempitan Bersudut, Bilangan Froude, Energi Spesifik, Saluran Terbuka.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang
telah dilakukan dalam penelitian ini, maka
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut
:
1. Dampak penyempitan bersudut pada
saluran terbuka sangat berpengaruh nyata
pada perubahan energi spesifik dari
pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa
energi spesifik terbesar terjadi pada
penyempitan 120 dengan debit 5,51 x 10-2
m3/detik, total energi spesifiknya sebesar
1,294 m3/detik,
2. Karateristik aliran yang terjadi pada
penyempitan dengan sudut 60, 90, dan
120 serta variasi debit 1,25 x 10-2
m3/detik, 2,20 x 10-2 m3/detik, 2,48 x 10-
2 m3/detik dan 5,51 x10-2 m3/detik dapat
di simpulkan bahwa aliran yang terjadi
akibat penyempitan model prototype ini
berupa aliran subkritis, dengan bilangan
froude nya kurang dari satu (< 1).
3. Energy spesifik semakin besar variasi
sudut penyempitan dengan dimensi
saluran dan debit bervariasi terjadi
semakin tinggi, hal ini terjadi tinggi muka
air mengalami kenaikan yang signifikan
pada ratio 90 di titik 5, 10, 15, 20, 25 Bagus, 2016 Jurnal Desain Saluran Terbuka
dengan debit 2,20 x 10-2 m3/detik ,dan Akibat Kehilangan Energi Spesifik
2,48 x 10-2 m3/detik disebabkan debit Yang Disebabkan Penyempitan Pada
lumayan besar serta luas penampang pada Saluran, Biro Penerbit Universitas
titik tersebut terlalu kecil. Muhammadiyah, Jember
4. Aplikasi studi lapangan ddengan mengukur Budi Santoso, 1988, Hidrolika II, Biro
dimensi saluran dan memperbesar dimensi penerbit UGM, Yogyakarta
dari model prototype sebagai penyempitan Djoko Luknanto, 2004, Hidraulika Terapan,
bersudut sebesar panjang 200cm atau Energy Disaluran Terbuka, Biro
setara 2 m dengan lebar bervariasi penerbit UGM, Yogyakarta
mengikuti sudut sesuai dengan studi kasus Eko.H.Yulianto, 2014, Rekapitulasi Data
yang diamati dilaboratorium hidrolika Hujan ,Unit Pelaksanaan Teknis,
UniversitasmMuhammadiyah Jember, Pengairan Balung, Jember
semakin kecil penyempitan suudut saluran Rangga raju, 1999, Aliran melaului saluran
maka bilangan ∆Froude semakin tinggi, terbuka, Erlangga, Jakarta
dengan penyempitan yang ideal untuk Robert.J.Kodoatie, 2002, Hidrolika Terapan
saluran irigasi maksimal R > 0,6 dan ∆ Aliran Pada Saluran Terbukad an
Froude > 1,1. Demikian pula semakin Pipa, Andi Yogyakarta
besar sudut penyempitan saluran maka Soewarno, 1995, analisis hidrolog aplikasi
perubahan energi spesifik semakin tinggi metode statistik untuk analisa data jilid
dan aliran berubah menjadi aliran 1.Penerbit NOVA, Bandung
superkritis, sehingga penyempitan yang Ven Te Chow, 1959,Open Channel
ideal maksimal R> 0.6 Hydraulic, Penerbit Erlangga, Jakarta
Ven Te Chow, 1991, Aliran melalui saluran
Saran terbuka, Penerbit Erlangga, Jakarta
Berdasarkan pada TugasAkhir “Pengaruh
Kehilangan Energi Akibat Saluran Terbuka
Dalam Media Prototipe Dengan Kemiringan
Bersudut Studi Lapangan Di Saluran Irigasi
Dam Bago Di Kecamatan Pengairan Balung
Desa Mlokorejo” ini, penyusun ingin
memberikan beberapa saran terkait dengan
masalah tersebut. Adapun saran yang dapat
penulis berikan antara lain:
1. Untuk penyempurnaan dan pengembangan
penelitian selanjutnya disarankan
memperpanjang penyempitan pada saluran
agar pengukuran dan perilaku aliran lebih
mudah diamati sekaligus faktor kekasaran
dan kemiringan saluran turut
diperhitungkan.
DAFTAR PUSTAKA