Formulasi Sediaan Sabun Cair Kombinasi Ekstrak Etanol DAUN KERSEN (Muntingia Calabura L.) DAN DAUN KEMANGI (Ocymum
Formulasi Sediaan Sabun Cair Kombinasi Ekstrak Etanol DAUN KERSEN (Muntingia Calabura L.) DAN DAUN KEMANGI (Ocymum
Formulasi Sediaan Sabun Cair Kombinasi Ekstrak Etanol DAUN KERSEN (Muntingia Calabura L.) DAN DAUN KEMANGI (Ocymum
ABSTRACT
Kersen leaves (Muntingia Calabura L.) and Basil leaves (Ocymum basilicum L.) are plants that contain
flavonoid compounds, saponin and tannin which acts as antibacterial. The aims of this study is formulate
liquid soap in combination of ethanol extract of Kersen leaves and basil leaves and to test the antibacterial
effectiveness and evaluate the physical preparates of liquid soap in combination of ethanol extract of Kersen
leaves and Kemangi leaves. This research uses a laboratorium experimental method. Based on the results of
the study showed physical evaluations such as organoleptics which are dark green and dark brown, Soap pH
above 8, measurement height of foam 60-88 mm, calculation of water content was 46%, free alkali content
was 0,05-0,06 g/ml, and specific gravity was 1,01-1,09 g/ml. Liquid soap combination of Kersen and Basil
leaves extract has antibacterial effectiveness of average diameter for FI 10 mm, F2 10,33 mm, F3 11 mm, F4
11,5 mm, and F5 10,67 mm. In conclusion, the combination of Kersen and Basil leaves extract can be
formulated into liquid soap, liquid soap preparations in physical evaluation testing had met the standards set
by SNI. Liquid soap preparation has antibacterial effectiveness which is included in the strong category.
ABSTRAK
Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) dan Daun Kemangi (Ocymum basilicum L.) merupakan
tanaman yang memiliki kandungan senyawa flavonoid, saponin dan tannin yang bersifat sebagai antibakteri.
Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sabun cair kombinasi ekstrak etanol daun Kersen dan daun
Kemangi serta menguji efektivitas antibakteri dan mengevaluasi sediaan fisik dari sabun cair kombinasi
ekstrak etanol daun Kersen dan daun Kemangi. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental
laboratorium. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan evaluasi fisik seperti organoleptik berwarna hijau
tua dan cokelat tua, pH sabun diatas 8, pengukuran tinggi busa 60-88 mm, perhitungan kadar air yaitu 46%,
kadar alkali bebas yaitu 0,05-0,06 g/ml, dan bobot jenis yaitu 1,01-1,09 g/ml. Sediaan sabun cair kombinasi
ekstrak daun Kersen dan daun Kemangi memiliki efektifitas antibakteri diameter rata-rata untuk FI 10 mm,
F2 10,33 mm, F3 11 mm, F4 11,5 mm, dan F5 10,67 mm. Kesimpulannya kombinasi ekstrak daun Kersen
dan daun Kemangi dapat diformulasikan menjadi sabun cair, sediaan sabun cair dalam pengujian evaluasi
fisik telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh SNI. Sediaan sabun cair memiliki efektifitas antibakteri
yang termasuk kategori kuat.
404
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 9 Nomor 3 Agustus 2020
405
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 9 Nomor 3 Agustus 2020
Pembuatan Sabun Cair Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Kersen dan Daun Kemangi
Tabel 1. Formula sediaan sabun cair kombinasi ekstrak etanol Daun Kersen (Muntingia calabura L.) dan
Daun Kemangi (Ocymum basilicum L.)
Konsentrasi
Bahan Fungsi Satuan
F0 F1 F2 F3 F4 F5
Ekstrak
Etanol
Daun
Zat Aktif % 4:5 5:4 4,5:4,5 6:3 3:6
Kersen
dan Daun
Kemangi
Minyak Asam ml 30 30 30 30 30 30
406
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 9 Nomor 3 Agustus 2020
Zaitun Lemak
KOH Basa ml 16 16 16 16 16 16
Pengisi dan
Na-CMC g 1 1 1 1 1 1
Pengental
SLS Surfaktan g 1 1 1 1 1 1
Asam
Penetral g 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Stearat
BHA Antioksidan g 1 1 1 1 1 1
Pengaroma
Pengaroma ml 2 2 2 2 2 2
Rose
ad ad ad ad ad
Aquades Pelarut ml ad 100
100 100 100 100 100
407
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 9 Nomor 3 Agustus 2020
Uji organoleptik yang bertujuan untuk mengakibatkan masalah pada kulit. Kulit manusia
melihat tampilan fisik dari sediaan sabun cair memiliki kapasitas ketahanan dan dapat dengan
kombinasi ekstrak daun Kersen dan daun Kemangi cepat beradaptasi dengan produk yang mempunyai
yang meliputi bentuk, warna dan bau. Bentuk yang pH antara 8,0-10,8 (Frost dan Horowitz, 1982).
dihasilkan dari sabun cair ini yaitu cair, bau yang Berdasarkan hasil uji pH yang diperoleh
dihasilkan memiliki bau khas dari ekstrak, menunjukan sediaan sabun cair kombinasi ekstrak
walaupun sudah ditambahkan pengaroma rose. daun Kersen dan daun Kemangi memenuhi syarat
Sabun cair yang dihasilkan berwarna cokelat tua SNI yaitu memiliki pH diantara 8-11.
dan hijau tua, hal ini dikarenakan ekstrak dari daun
Kersen yang berwarna cokelat tua dan untuk warna Tabel 4. Hasil uji tinggi busa
dari ekstrak daun Kemangi berwarna hijau tua. Jika Hasil pengukuran Tinggi
dikombinasikan keduanya maka salah satu yang Busa (mm)
dominan akan mengikuti warna dari ekstrak Perlak Perlak Perlak Rata- Ketera
tersebut. Syarat SNI yaitu sediaan sabun cair masih uan 1 uan 2 uan 3 rata ngan
berbentuk homogen dan tidak terjadi perubahan 62,0 Memenuhi
bentuk menjadi 2 fase serta memiliki bau yang F0 63 62 61
0 syarat
khas, bau khas tersebut merupakan bau dari ekstrak 80,6 Memenuhi
tanaman yang digunakan yaitu ekstrak daun F1 82 80 80
7 syarat
Kersen dan daun Kemangi. Berdasarkan hasil yang 79,0 Memenuhi
diperoleh, hasil uji organoleptik sabun cair yang F2 80 79 78
0 syarat
dihasilkan memenuhi syarat SNI. 78,6 Memenuhi
F3 79 79 78
7 syarat
Tabel 3. Hasil uji pH 72,0 Memenuhi
F4 74 72 70
0 syarat
Hasil pengukuran pH
Memenuhi
Perlak Perlak Perlak Rata- Ketera F5 92 89 83 88
syarat
uan 1 uan 2 uan 3 rata ngan
Memenuhi
F0 8,47 8,96 8,28 8,57 Pengujian berikut yaitu uji tinggi busa pada
syarat
sabun cair. Syarat dari SNI, tinggi busa dari sabun
Memenu
F1 8,35 8,68 8,54 8,49 cair harus berada pada diantara 13-220 mm.
hi syarat
Berdasarkan hasil pengujian dari tinggi busa sabun
Memenu
F2 7,69 8,68 8,48 8,28 cair kombinasi ekstrak daun Kersen dan daun
hi syarat
Kemangi memiliki tinggi busa sekitar 60-88 mm,
Memenu
F3 8,05 8,81 7,93 8,26 yang berarti hasil tinggi busa yang dihasilkan
hi syarat
sesuai dengan syarat dari SNI. Reaksi saponifikasi
Memenu
F4 8,53 8,86 8,35 8,58 yaitu reaksi pembentukan sabun yang
hi syarat
membutuhkan adanya basa dan minyak, reaksi
Memenu saponifikasi ditandai dengan terbentuknya busa
F5 8,89 8,18 8,6 8,56
hi syarat (Susanti dan Guterres, 2018). Selain proses
saponifikasi yang dapat menghasilkan busa, SLS
Pengujian pH bertujuan untuk melihat pH juga merupakan bahan yang dapat menghasilkan
pada sediaan sabun cair kombinasi ekstrak daun busa pada sabun cair. Salah satu daya tarik dari
Kersen dan daun Kemangi. Pengujian pH sabun cair adalah kandungan busanya. Fungsi busa
diperlukan karena sabun cair akan langsung dalam sabun untuk mencegah redeposisi artinya
bersentuhan dengan kulit, Syarat SNI untuk uji pH agar partikel kotoran yang sudah terlarut di air oleh
yaitu antara 8,0-8,6. Jika pH yang dihasilkan tidak sabun tidak terjatuh atau mengendap lagi, sehingga
sesuai syarat yang ditetapkan oleh SNI, maka dapat
408
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 9 Nomor 3 Agustus 2020
Uji bobot jenis dilakukan untuk yang berarti sediaan sabun cair yang
mengetahui bobot jenis dari sabun cair. Bobot jenis diformulasikan telah memenuhi standar yang
berdasarkan Standar Nasional Indonesia yaitu ditetapkan oleh SNI. Dengan demikian, bobot jenis
1,01-1,1 g/ml. Nilai dari bobot jenis sabun cair ini sabun cair pada penelitian ini dapat diharapkan
dipengaruhi oleh bahan penyusunnya dan sifat dapat mudah dibersihkan dengan air mengalir
fisiknya, Berdasarkan hasil pengujian bobot jenis, karena memiliki bobot jenis yang mendekati bobot
didapatkan nilai berada diantara 1,01-1,09 g/ml, jenis air (Sari dan Ferdinan, 2017).
Pengujian antibakteri sabun cair kombinasi perbandingan 6%:3% memiliki daya hambat
ekstrak daun Kersen dan daun Kemangi bertujuan terbesar dan formulasi 5 perbandingan 3%:6%
untuk mengetahui sediaan sabun cair yang memiliki daya hambat sebesar 10,67 mm terhadap
diformulasikan bisa menghambat bakteri bakteri Staphylococcus aureus. Hal yang
Staphylococcus aureus. Pengujian antibakteri menyebabkan formulasi 4 memiliki daya hambat
dilakukan 3 kali pengulangan pada masing-masing terbesar dikarenakan konsentrasi ekstrak daun
formulasi, hal ini agar hasil yang didapatkan lebih kersen pada formulasi 4 lebih tinggi dibandingkan
akurat. Pada pengujian antibakteri menggunakan dengan formulasi yang lain. Lebih besarnya daya
media nutrient agar. Hasil dari pengujian hambat yang terbentuk dari ekstrak daun kersen
antibakteri dari sediaan sabun cair ini memiliki dibandingkan dengan daun kemangi dapat
zona hambat berkisar dari 10 mm sampai 11,5 mm. dipengaruhi oleh mutu ekstrak dari daun. Mutu
Menurut Davis dan Stout (1971), dikategorikan ekstrak dipengaruhi dua faktor utama yaitu faktor
berdasarkan diameter zona hambat yang terbentuk biologi dan faktor kimia. Faktor biologi meliputi
yaitu diameter zona hambat 5 mm atau kurang spesies tanaman, lokasi tanaman asal, waktu
dikategorikan lemah, zona hambat 5-10 mm pemanenan, penyimpanan bahan baku, umur serta
dikategorikan sedang, zona hambat 10-20 mm bagian tanaman yang digunakan. Lokasi tanaman
dikategorikan kuat dan zona hambat 20 mm atau dipengaruhi oleh lingkungan seperti tanah,
lebih dikategorikan sangat kuat. Dari hasil yang atmosfir, cuaca, temperatur, cahaya, air, senyawa
didapatkan dapat dikatakan bahwa sediaan sabun organik dan anorganik. Waktu panen juga
cair ekstrak daun Kersen dan daun Kemangi mempengaruhi kandungan zat aktif daun, dimana
dengan memvariasikan konsentrasinya kandungan zat aktif mencapai jumlah optimal pada
memperlihatkan daya hambat yang kuat terhadap saat tanaman akan berbunga (Mishra et al., 2007).
bakteri Staphylococcus aureus, formulasi 1 dengan Faktor kedua adalah faktor kimia antara lain faktor
perbandingan 4%:5% memiliki daya hambat eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yang
sebesar 10 mm, formulasi 2 perbandingan 5%:4% mempengaruhi meliputi ukuran bahan, penyaring
memiliki daya hambat sebesar 10,33 mm, yang digunakan dalam ekstraksi, kandungan logam
formulasi 3 perbandingan 4,5%:4,5% memiliki berat, pestisida pada tanaman dan metode ekstraksi
daya hambat sebesar 11 mm, formulasi 4 dengan yang digunakan (Hermawan, 2007). Dalam
410
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 9 Nomor 3 Agustus 2020
penelitian ini kemungkinan ukuran dari bahan atau ditetapkan oleh SNI. Sediaan sabun cair memiliki
simplisia sebelum dilakukan ekstraksi, simplisia efektifitas antibakteri yang termasuk kategori kuat.
dari daun kersen lebih halus dibandingkan dengan
daun kemangi sehingga kandungan yang diambil SARAN
lebih sedikit dibandingkan dengan daun kersen. Disarankan kepada peneliti selanjutnya
Pada formulasi 5 dengan konsentrasi 3%:6% untuk melakukan uji evaluasi fisik yang lain
memiliki daya hambat lebih besar dari pada seperti uji viskositas, uji asam lemak dan uji iritasi.
formulasi 2 dengan konsentrasi 5%:4% bisa
disebabkan pengaruh dari viskositas sediaan sabun DAFTAR PUSTAKA
cair, formulasi 5 lebih cair dibandingkan dengan Brooks, G. F., J. S. Butel dan S. A. Morse. 2005.
formulasi 2 yang dimana semakin besar viskositas Medical Microbiology. Mc Graw Hill, New
York.
sediaan maka semakin besar pula tahanannya, yang
membuat kecepatan difusi senyawa antibakteri Davis, W. W. dan Stout, T. R. 1971. Disc Plate
semakin lama dan membuat daya hambat yang Methods of Microbiological Antibiotic
dihasilkan semakin kecil (Sinko, 2011). Perbedaan Assay. Microbiology. 22(4): 659-665.
viskositas juga bisa mempengaruhi daya hambat
bakteri yang dihasilkan oleh tiap-tiap formulasi Dimpudus, S., Yamlean, P. dan Yudistira, A. 2017.
berbeda. Formulasi Sediaan Sabun Cair Antiseptik
Ekstrak Etanol Bunga Pacar Air (Impantiens
Pada pengujian antibakteri juga
balsamina L.) dan Uji Efektivitasnya
menggunakan kontrol negatif dan positif sebagai Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus
pembanding, untuk daya hambat dari setiap Secara In Vitro. Jurnal Pharmacon. 6(3):
formulasi ini lebih rendah dari kontrol positif, 208-215.
kontrol positif yang digunakan yaitu dettol yang
mengandung bahan aktif chloroxylenol. Selain itu Departemen Kesehatan RI, Materi Sosialisasi SKN
dan Kebijakan Depkes Tingkat Regional di
kontrol negatif yang digunakan yaitu basis sabun
Makassar 30 – 31 Agustus 2004.
cair yang ternyata memiliki zona hambat bakteri
Staphylococcus aureus, dengan diameter zona Dehghani, F., Heshmatpour, A., Panjeshahin, M.R.
hambatnya rata-rata 0,83 mm yang dikategorikan and Khozani, T.T. 2012. Toxic effects of
lemah. Penyebab dari basis sabun ini memiliki water/ alcoholic extract of Syzygium
daya hambat yaitu karena dalam memformulasikan aromticum on sperm quality, sex hormones
hormones and reproductive tissues in male
sabun cair menggunakan bahan minyak zaitun
mouse. IUFS J Biol 71(2): 95-102.
sebagai asam lemak, minyak zaitun ini memiliki
senyawa fenolik dan vitamin E. Menurut Guenther Frost, P., dan Horowitz, S. 1982. Principals of
(1987), senyawa fenolik aktif bersifat sebagai Cosmetics for the Dermatologist. C.V
antimikroorganisme dengan mekanisme Mosby Co. England.
membentuk kompleks dengan protein sel sehingga
Guenther, E. 1987. Minyak Atsiri Jilid I. Penerbit
menghambat kerja enzim pada mikroorganisme.
Universitas Indonesia, Jakarta.
Hal ini yang membuat basis sabun cair memiliki
zona hambat terhadap bakteri walau zona Hermawan, A. 2007. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih
hambatnya masih dikategorikan lemah. (Piper betle L.) terhadap pertumbuhan
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
KESIMPULAN dengan metode Difusi Disk. Fakultas
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat Kedokteran Sciences. (54) 370-381
disimpulkan kombinasi ekstrak daun Kersen dan Korompis, F., Yamlean, P., dan Lolo, W. 2020.
daun Kemangi dapat diformulasikan menjadi Formulasi dan Uji Efektivitas Antibakteri
sabun cair, sediaan sabun cair dalam pengujian Sediaan Sabun Cair Ekstrak Etanol Daun
evaluasi fisik telah memenuhi standar yang Kersen (Muntingia Calabura L.) Terhadap
411
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 9 Nomor 3 Agustus 2020
412