1 SM
1 SM
1 SM
ABSTRACT
White galangal rhizome (Alpinia galanga (L.) Willd's) scientifically proven has properties as
antibacterial, antifungal, anticancer, antitumor, antioxidant and cytotoxic. In nano size, the contact
surface area of the particle becomes larger which can increase the amount of active substance which
is isolated more so that the antibacterial activity is stronger. This study aims to determine whether the
white galangal extract nanoparticles have antibacterial activity against the bacteria Klebsiella
pneumoniae and measure the inhibitory ability of white galangal extract nanoparticles against
bacterial growth and compared with white galangal ethanol extract. White galangal was extracted
using maceration method with ethanol solvent and nanoparticle formulation made of white galangal
extract by ionic gelation method. The antibacterial activity test was carried out using agar diffusion
method and observations were made 1x24 hours incubation period, with inhibition zones measured
using a millimeter ruler. The results showed that the white galangal extract nanoparticles had
antibacterial activity to inhibit the bacteria Klebsiella pneumoniae, with the results of inhibition zone
measurements of 22.5 mm.
ABSTRAK
Rimpang lengkuas putih (Alpinia galanga (L.) Willd) memiliki khasiat yang sudah dibuktikan secara
ilmiah sebagai antibakteri, antijamur, antikanker, antitumor, antioksidan dan sitotoksik. Dalam ukuran
nano, luas kontak permukaan partikel menjadi lebih besar yang dapat meningkatkan jumlah zat aktif
yang terisolasi lebih banyak sehingga aktivitas antibakteri semakin kuat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah nanopartikel ekstrak lengkuas putih memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri
Klebsiella pneumoniae serta mengukur kemampuan daya hambat nanopartikel ekstrak lengkuas putih
terhadap pertumbuhan bakteri dan dibandingkan dengan ekstrak etanol lengkuas putih. Lengkuas putih
diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol dan dibuat formulasi nanopartikel
ekstrak lengkuas putih dengan metode gelasi ionik. Untuk pengujian aktivitas antibakteri dilakukan
dengan metode difusi agar dan pengamatan dilakukan 1x24 jam masa inkubasi, dengan zona hambat
diukur menggunakan penggaris millimeter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nanopartikel ekstrak
lengkuas putih memiliki aktivitas antibakteri untuk menghambat bakteri Klebsiella pneumoniae,
dengan hasil pengukuran zona hambat sebesar 22,5 mm.
781
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 4 November 2019
782
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 4 November 2019
783
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 4 November 2019
homogenizer dengan kecepatan 3000 rpm digoreskan biakan dari stok bakteri ke
selama 30 menit. Setelah itu, campuran permukaan agar dan diinkubasi pada suhu
larutan ditambahkan dengan larutan Na- 37°C selama 24 jam.
TPP 0,1% sebanyak 20 mL lalu
Pembuatan Larutan Kontrol Positif
dihomogenizer pada kecepatan 4000 rpm
selama 90 menit. dan Kontrol Negatif
Kontrol positif dibuat dari sediaan
Pembuatan Larutan Uji obat tablet ciprofloxacin 500 mg, dengan
Larutan uji dibuat dengan cara 1 tablet ciprofloxacin digerus.
konsentrasi 50%. Konsentrasi ini dibuat Setelah itu ditimbang untuk mendapatkan
dengan cara pengenceran menggunakan berat pertablet (y), kemudian disetarakan
rumus dibawah ini : dengan 50 mg ciprofloxacin. Untuk
x = x mendapatkan 50 mg ciprofloxacin, maka
berat pertablet (y)/500 x 50 mg = (x) mg.
Keterangan : Lalu dilarutkan dalam akuades hingga 50
= Molaritas larutan awal (M) mL, selanjutnya dibuat dengan cara
diambil 1 mL larutan dan ditambahkan
= Volume larutan awal (ml)
akuades hingga 10 mL untuk
= Molaritas larutan jadi (M) memperoleh larutan ciprofloxacin
= Volume larutan jadi (ml) 50µg/50µL. Larutan kontrol negatif
Pembuatan Media Dasar dan Media digunakan akuades.
Pembenihan Pembuatan Larutan Mc.Farland 0.,5
Ditimbang Nutrien Agar (NA) Larutan 1% sebanyak 9,95
sebanyak 2.8 g, dilarutkan dalam akuades mL dicampurkan dengan larutan
sebanyak 100 mL menggunakan labu . O 1,175% sebanyak 0,05 mL
Erlenmeyer. Kemudian dihomogenkan dalam erlenmeyer. Kemudian dikocok
dengan magnetic stirrer. Media yang sampai terbentuk larutan yang keruh.
telah homogen kemudian disterilkan Kekeruhan ini dipakai sebagai standar
dengan menggunakan autoklaf pada suhu kekeruhan suspensi bakteri uji (Borges
121°C selama 15 menit. Dibiarkan dan Bresson, 2004).
sampai media cukup dingin. Media dasar
Suspensi Bakteri
dan media pembenihan digunakan dalam
pembuatan media pengujian sebagai Suspensi bakteri dilakukan
lapisan dasar dan lapisan kedua (Ortez, dengan cara bakteri uji yang telah
2005). diregenerasi diambil dengan jarum ose
lalu disuspensikan ke dalam tabung
Regenerasi Bakteri Uji reaksi berisi 5 mL larutan NaCl steril
Bakteri Klebsiella pneumoniae 0,9%. Suspensi yang terbentuk
yang akan diujikan terlebih dahulu harus disetarakan kekeruhannya dengan larutan
diregenerasikan. Hal pertama yang standar Mc farland.0,5.
dilakukan yaitu membuat media miring
Uji Aktivitas Antibakteri
nutrient agar (NA). Media (NA)
dituangkan ke dalam tabung reaksi, Uji aktivitas antibakteri dilakukan
kemudian diletakkan pada posisi miring dengan metode sumuran. Media uji
dan didiamkan hingga agar memadat. dibuat dengan 2 lapisan media agar.
Selanjutnya bakteri uji diambil dengan Lapisan dasar atau lapisan pertama dibuat
jarum ose steril lalu ditanamkan pada dengan menuangkan masing-masing 15
media agar miring dengan cara mL NA ke masing-masing 3 cawan petri,
kemudian dibiarkan memadat. Setelah
784
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 4 November 2019
memadat, permukaan lapisan dasar dalam ruangan hingga kadar air dalam
ditanam 6 pencadang baja yang diatur sampel berkurang. Hal ini agar proses
jaraknya agar daerah pengamatan tidak enzimatik dapat dihentikan karena dapat
bertumpu. Kemudian suspensi bakteri merusak zat aktif. Selain itu, dapat juga
dicampurkan ke dalam media mencegah pertumbuhan mikroorganisme.
pembenihan NA atau lapisan kedua Lengkuas putih yang telah kering dibuat
Selanjutnya dituangkan 15 mL NA pada menjadi serbuk simplisia dengan cara
tiap cawan petri yang diletakan diblender kemudian diayak dengan
pencadang sebagai lapisan kedua. Setelah ayakan mesh 100, hingga diperoleh
lapisan kedua memadat, pencadang serbuk halus sebanyak 150 g.
diangkat secara aseptik menggunakan Penghalusan sampel bertujuan untuk
pinset dari masing-masing cawan petri, memperluas permukaan sehingga pada
sehingga terbentuk sumur-sumur yang saat proses ekstraksi terjadi kontak antara
akan digunakan dalam uji bakteri. pelarut dan sampel yang lebih efektif
Sumuran yang terbentuk diisi dengan serta senyawa dapat terekstraksi dengan
larutan kontrol dan larutan uji masing- optimal.
masing 50µl. Selanjutnya semua media di Serbuk simplisia diekstraksi
inkubasi dalam inkubator pada suhu 37°C dengan metode maserasi. Proses maserasi
selama 24 jam. Diukur diameter zona bertujuan untuk memisahkan satu atau
bening yang terbentuk dengan dua komponen yang terdapat pada bahan
menggunakan penggaris milimeter. alam dengan bantuan pelarut. Metode
maserasi merupakan salah satu metode
Pengukuran Zona Hambat
umum yang lebih sederhana dan mudah.
Pengukuran zona hambat Caranya dengan merendam serbuk
dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali simplisia dalam pelarut sehingga pelarut
pada sisi horizontal dan sisi vertikal lalu akan menembus dinding sel dan masuk
dijumlahkan dan dirata-rata. Hasil kedalam rongga sel yang mengandung
diameter zona hambat diperoleh dengan zat-zat aktif sehingga zat aktif akan larut
cara mengurangi diameter zona bening (Harmita, 2008). Penelitian ini, larutan
yang terbentuk disekitar sumuran dengan penyari atau pelarut yang digunakan yaitu
diameter sumuran. Menurut Davis and etanol 96% sebanyak 750 mL. Etanol
Stout (1971) kemampuan daya respon digunakan karena dapat menarik senyawa
hambatan pertumbuhan bakteri adalah < polar dan non polar, serta memiliki daya
10 mm lemah, 10-15 mm sedang, 16-20 ekstraksi yang luas sehingga semua
mm kuat, dan > 20 mm sangat kuat. metabolit sekunder dapat tersari.
HASIL DAN PEMBAHASAN Maserasi dilakukan selama 5 hari
Ekstraksi sambil sesekali diaduk. Pengadukan
Pengambilan sampel lengkuas bertujuan untuk mempercepat kontak
putih dilakukan di daerah Manado, antara sampel dan pelarut. Kemudian
Kecamatan Wanea, Provinsi Sulawesi larutan disaring menggunakan kertas
Utara. Sampel yang telah diambil, saring dan diperoleh filtrat 500 mL
disortasi basah untuk memisahkan dengan warna kecoklatan. Filtrat
kotoran dari lengkuas putih. Kemudian lengkuas putih diuapkan menggunakan
dicuci bersih dengan air mengalir. oven dengan tujuan untuk menghilangkan
Sampel basah lengkuas putih diperoleh 2 pelarutnya dari proses maserasi sehingga
kg, lalu dipotong kecil-kecil agar diperoleh ekstrak kental sebanyak 6,8
mempermudah proses pengeringan. Cara gram. Ekstrak kental yang dihasilkan
pengeringan dengan diangin-anginkan di
785
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 4 November 2019
786
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 4 November 2019
787
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 4 November 2019
788
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 4 November 2019
Harmita dan Radji, M., 2008. Kepekaan Kurniasari, D. 2016. Pembuatan Dan
Terhadap Antibiotik. Buku Ajar Karakterisasi Nanopartikel
Analisis Hayati, Eds 3. EGC, Ekstrak Etanol Temu Kunci
Jakarta. (Boesenbergia Pandurata) pada
Berbagai Variasi Komposisi
Hasan, P. 2019. Uji Daya Hambat Kitosan. [Skripsi]. Fakultas
Ekstrak Rimpang Lengkuas Matematika dan Ilmu
Putih (Alpinia galanga L. Pengetahuan Alam Universitas
Swartz) Terhadap Pertumbuhan Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Bakteri Klebsiella pneumoniae
Isolat Sputum Pada Penderita Kusriani, R.H., Shofia, Z. 2015.
Pneumonia Resisten Antibiotik Skrinning Fitokimia dan
Seftriakson. [Skripsi]. Fakultas Penetapan Kadar Senyawa
Matematika dan Ilmu Fenolik Total Ekstrak Rimpang
Pengetahuan Alam, Universitas Lengkuas Merah dan Rimpang
Sam Ratulangi, Manado. Lengkuas Putih (Alpinia
galanga L.), Prosiding Seminar
Hernani, T,M., Christina, W. 2007. Nasional Penelitian dan PKM
Pemilihan Pelarut pada Kesehatan . 1:(1),295-302.
Pemurnian Ekstrak Lengkuas
(Alpinia Galanga) secara Liu, Y., Lotero, E., Goodwin, J. G. Jr,
Ekstraksi. Jurnal Pascapanen. 2006. Synthesis and
4:(1),1-8. Pharmacological Activities of
Xanthone Derivatives as Alpha-
Hubler A.W., Onyeama, O. 2010. Digital glucosidase Inhibitors. Bioorg
Quantum Batteries: Energy and Med Chem. 14:(16),56-83.
Information Storage in
Nanovacuum Tube Arrays. Ortez, J.H. 2005. Manual of
Wiley Periodicals, Inc. Research Antimicrobial Susceptibility
Article. 11:(1),48-55. Testing. American Society for
Microbiology. USA.
Kafshgari, M.H., Mohammad, K.,
Mobina, K., dan Sahar, K. Prasetyorini, A.E., Zainal, H., Rofiqoh, S.
(2011). Reinforcement of 2011. Penerapan Teknologi
Chitosan Nanoparticles Nanopartikel Propolis Trigona
Obtained by an Ionic Spp Asal Bogor Sebagai
Crosslinking Process. Iranian Antibakteri Escherichia Coli
Polymer Journal. 20:(5),445- Secara In-Vitro. Jurnal
456. Ekologia. 11:(1),36-43.
789
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 8 Nomor 4 November 2019
790