Analisis Lingkungan Internal Dan Eksternal Studi Kasus: PT Intan Pariwara Klaten
Analisis Lingkungan Internal Dan Eksternal Studi Kasus: PT Intan Pariwara Klaten
Analisis Lingkungan Internal Dan Eksternal Studi Kasus: PT Intan Pariwara Klaten
1. Pendahuluan
2. Tinjauan Pustaka
Sistem informasi strategis (Menurut Jogiyanto, 2005), digunakan sebagai alat kompetisi
untuk memenangkan persaingan. Model yang menjelaskan ancaman kompetisi yang banyak
digunakan adalah yang dikenalkan Porter (1985) dengan nama competitive forces model. Porter
menjelaskan bahwa persaingan terdiri dari lima ancaman, yaitu persaingan dari pesaing-pesaing
yang sudah ada, ancaman pesaing-pesaing baru, ancaman produk-produk atau jasa-jasa
substitusi, kekuatan menawar dari pelanggan-pelanggan, dan kekuatan menawar dari pemasok-
pemasok.
Perseteruan di antara perusahaan yang bersaing merupakan sebuah kekuatan yang
paling berpengaruh dibandingkan empat kekuatan lainnya. Strategi yang dijalankan oleh
perusahaan dapat berhasil hanya jika strategi itu memiliki keunggulan kompetitif (competitive
advantage) dibandingkan dengan strategi yang dijalankan oleh perusahaan pesaing. Perubahan
strategi di sebuah perusahaan dapat diimbangi serangan balasan, seperti menurunkan harga,
meningkatkan mutu, menambah fitur, menyediakan pelayanan, memeperpanjang garansi, dan
meningkatkan iklan (David, 2004).
Potensi masuknya pesaing baru. Ketika perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke
industri tertentu, sudah pasti intensitas persaingan di antara perusahaan meningkat. Hambatan-
hambatan terhadap masuknya pesaing baru bisa berupa pentingnya memperoleh skala ekonomi
dengan cepat, pentingnya memperoleh teknologi dan pengetahuan khusus, kurangnya
pengalaman, kuatnya loyalitas pelanggan, fanatisme terhadap merek tertentu, persyaratan modal
yang besar, kurangnya saluran distribusi yang memadai, kebijakan peraturan pemerintah, tarif,
kurangnya akses bahan baku, kepemilikan paten, lokasi yang tidak menguntungkan, serangan
balik oleh perusahaan yang bertahan, dan potensi kejenuhan pasar. Walaupun banyak hambatan,
perusahaan baru kadang-kadang masuk ke dalam industri dengan produk yang lebih tinggi
mutunya, hara yang lebih rendah, dan tenaga pemasaran yang banyak (David, 2004).
Potensi pengembangan produk pengganti. Dalam berbagai industri, perusahaan bersaing
ketat dengan produsen produk pengganti. Contohnya, produsen tempat plastik bersaing dengan
produsen tempat dari gelas, karton dan aluminium. Tekanan persaingan akibat adanya produk
pengganti semakin bertambah ketika harga produk pengganti relatif murah dan biaya konsumen
untuk beralih ke produk pun rendah. Kekuatan kompetitif produk pengganti paling mudah
diukur dari seberapa besar pangsa pasar yang direbutnya dan rencana perusahaan produk
pengganti tersebut untuk meningkatkan kapasitas serta penetrasi pasar (David, 2004).
Kekuatan tawar pemasok. Kekuatan tawar pemasok mempengaruhi intensitas
persaingan dalam suatu industri, terutama ketika jumlah pemasok banyak, ketika hanya ada
sedikit bahan baku pengganti yang baik, atau ketika biaya mengganti bahan baku amat tinggi.
Seringkali demi kepentingan bersama, pemasok dan produsen saling membantu dengan
memberikan harga yang terjangkau, mutu yang lebih baik, pengembangan pelayanan baru,
penyerahan barang tepat waktu, dan mengurangi biaya inventarisasi, sehingga meningkatkan
kemampuan meraih laba jangka panjang bagi semua pihak yang terkait (David, 2004).
Kekuatan tawar konsumen. Ketika pelanggan terkonsentrasi atau jumlahnya besar, atau
membeli dalam jumlah banyak, kekuatan tawarnya merupakan kekuatan utama yang
mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Perusahaan pesaing mungkin
menawarkan garansi yang lebih panjang atau pelayanan khusus untuk memperoleh loyalitas
pelanggan ketika kekuatan tawar dari konsumen luar biasa. Kekuatan tawar konsumen juga
lebih besar ketika produk yang dibeli bersifat standar atau tidak berbeda (David, 2004).
Keuntungan kompetisi dapat dicapai jika perusahaan mampu mengatasi hubungannya
dengan pelanggan, pemasok, produk dan jasa substitusi, calon pesaing baru dan pesaing lama
yang sudah ada. Perusahaan dapat menggunakan satu atau lebih strategi yang sudah ada,
misalnya cost leadership strategy, differentiation strategy dan yang lainnya untuk mengatasi
kelima ancaman tersebut untuk diubah menjadi opportunity atau kesempatan.
3. Metodologi Penelitian
Macam metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: (1)
Observasi. Cara ini dirasa sangat efektif digunakan karena secara langsung dapat dilihat sistem
atau cara kerja dari obyek penelitian tersebut. (2) Wawancara. Data diperoleh dengan
melakukan wawancara dengan staf karyawan dan pimpinan PT Intan Pariwara Klaten Jawa
Tengah. (3) Kuosioner. Cara ini digunakan untuk mempermudah menganalisa kebutuhan IT
pada pengguna dalam hal ini karyawan dan manajemen PT Intan Pariwara Klaten. (4) Studi
Pustaka. Mengumpulkan data dan membaca bahan-bahan untuk teori yang diperlukan sebagai
landasan dalam penulisan artikel ini.
Metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: (1) Penyusunan Konteks
Bisnis. (2) Analisis Lingkungan Eksternal. (3) Analisis Lingkungan Internal.
PT Intan Pariwara didirikan pada tahun 1984 dan merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak dalam bidang penerbitan buku-buku pelajaran mulai tingkat Taman Kanak-Kanak,
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah
Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Negeri, dan buku-buku umum, seperti
buku-buku cerita, buku olahraga, buku kesenian, dan lain sebagainya.
Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT Intan Pariwara tidak lepas dari visi dan
misinya. Visi PT Intan Pariwara adalah ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dengan
menyediakan sarana pendidikan yang bermutu. Misi PT Intan Pariwara adalah menciptakan
sarana ilmu pengetahuan dengan harga terjangkau. PT Intan Pariwara juga memiliki kredo atau
slogan ”Mari Bersama Intan Pariwara Mencerdaskan Bangsa”.
Di dalam menjalankan bisnisnya, PT Intan Pariwara dipimpin oleh seorang Direktur.
Direktur membawahi Direktur Manajer. Di dalam struktur organisasi terdapat tiga macam unsur
bisnis yaitu bisnis support, bisnis akselerasi dan bisnis operasional. Yang terlibat pada bisnis
operasional antara lain nasional sales manajer, regional manajer, sales manajer, pimpinan
perwakilan, staf finance, koordinator pos, staf gudang dan kepala seksi jenjang TK hingga
SMA. Yang terlibat pada bisnis akselerasi antara lain bagian finance, pembukuan, pajak dan IT.
Sedangkan yang terlibat pada bisnis support antara lain bagian HRD, General Affair dan PR.
Tabel 1. Kondisi Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi Yang Mempengaruhi PT Intan Pariwara
Politik Ekonomi Sosial Teknologi
Kepres No. 4 Tahun Kondisi ekonomi Budaya membaca Teknologi informasi
1990 mengenai serah- Indonesia yang belum masih belum dapat yang terus
simpan karya cetak stabil berpengaruh diterapkan di berkembang di
dan karya rekam pada pembelian buku Indonesia Indonesia mulai dari
dan tidak dengan adanya
dimasukkannya buku internet, jaringan
dalam agenda komputer sampai
kebutuhan adanya layanan
masyarakat mobile.
Permendiknas No.11 Tingkat UMR (Upah Kebutuhan akan buku
Tahun 2005 Minimum Regional) belum dimasukkan
mengenai ketentuan yang dirasa dalam agenda
tidak boleh menjual masyarakat masih kebutuhan
buku langsung ke terlalu sedikit bahkan masyarakat
sekolah-sekolah ada yang mendapat
gaji di bawah UMR
tidak dapat
mencukupi kebutuhan
sehari-hari mereka.
Rencana Depdiknas Faktor geografis
yang akan membeli setiap daerah di
hak cipta sejumlah Indonesia
buku diakses gratis berpengaruh pada
(softcopy atau pemasaran dan
download dari pengiriman buku ke
internet) oleh perwakilan.
masyarakat
Sumber: (1) Kepres No. 4 Tahun 1990, (2) Permendiknas No.11 Tahun 2005, (3) Kedaulatan
Rakyat 6 Desember 2006.
Pendatang baru :
Kekuatan Pemasok : Penerbit baru
1. Kualitas penulis Penentu Persaingan :
Online Publishing
2. Kualitas cetakan buku Kompetitor yang semakin
3. Semakin banyaknya banyak
permintaan buku ke
perwakilan
Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) didirikan tanggal 17 Mei 1950 di Jakarta atas
prakarsa dan kesepakatan beberapa penerbit nasional ketika itu. Selain didorong semangat untuk
menggantikan posisi penerbit asing, khususnya Belanda, yang masih memonopoli kegiatan
penerbitan buku di Tanah Air, lahirnya IKAPI juga dijiwai hasrat yang besar untuk membantu
pemerintah dalam membangun masyarakat Indonesia yang cerdas. Jika pada waktu lahirnya
IKAPI hanya beranggotakan 13 penerbit, maka jumlah anggota IKAPI kini mencapai ± 650
penerbit yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam perjalanan sejarahnya, IKAPI tetap eksis
sebagai satu-satunya organisasi penerbit buku, yang mampu memperjuangkan dan melayani
berbagai kepentingan para anggotanya. Pusat kegiatan IKAPI berkedudukan di Ibu kota Negara
Republik Indonesia, sedangkan cabang-cabang dan perwakilan organisasi ini berkedudukan di
ibu kota tiap-tiap propinsi. IKAPI kini memiliki 7 (tujuh) kantor cabang, masing-masing DKI
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatra Utara
dan Sumatra Barat, serta 3 (tiga) kantor perwakilan masing-masing Daerah Istimewa Aceh,
Sumatera Selatan, serta Bali/Nusa (Sumber: http://www.ikapi.or.id).
PT Intan Pariwara masuk dalam keanggotaan IKAPI dengan nomor anggota 006.
Penerbit-penerbit lain yang masuk dalam anggota IKAPI dan yang belum masuk dalam
keanggotaan IKAPI merupakan pesaing bagi PT Intan Pariwara. Pesaing lainnya salah satunya
adalah online publishing (penerbit online) yang memberikan layanan e-book melalui internet.
Kemudahan mendapatkan buku melalui internet itulah merupakan salah satu ancaman dari
pesaing yang tidak bisa dianggap remeh.
Konsumen PT Intan Pariwara berasal dari siswa-siswa tingkat TK hingga SMA dan
juga masyarakat umum. Kekuatan pembeli antara lain dari kualitas buku, brand image dari
penerbit dan kekuatan tawar pembeli.
Hubungan antara sistem dan pihak eksternal yang terkait dengan PT Intan Pariwara
dapat digambarkan pada gambar 2. Dari gambar tersebut dapat menjelaskan bahwa ada empat
pihak eksternal yang terkait, yaitu Percetakan, Penulis, Perwakilan dan Pembeli yang terdiri dari
siswa tingkat TK hingga SMA dan masyarakat umum.
Penulis Percetakan
PT Intan Pariwara
Siswa dari TK
Perwakilan hingga SMA
Masyarakat Umum
5. Kesimpulan
Pesaing dari PT Intan Pariwara salah satunya adalah online publishing (penerbit online)
yang memberikan layanan e-book melalui internet. Kemudahan mendapatkan buku melalui
internet itulah merupakan salah satu ancaman dari pesaing yang tidak bisa dianggap remeh.
6. Saran
Perlu dilakukan analisis CSF, SWOT dan TOWS agar dapat diketahui faktor sukses
perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Referensi