Jurnal Dina Pratya Niay - 1130017051
Jurnal Dina Pratya Niay - 1130017051
Jurnal Dina Pratya Niay - 1130017051
ABSTRAK
Beberapa penderita diabetes melitus kurang memperhatikan pengelolaan penyakit
diabetes melitus berupa ulkus diabetikum. Masalah yang sering terjadi kurang
memperhatikan adanya luka kecil dikakinya dan enggan memeriksakan luka. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan
Perilaku Pencegahan Ulkus Diabetikum Pada Pasien DM Tipe 2 Di Puskesmas
Manukan Kulon Surabaya tahun 2021. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pada penelitian ini
menggunakan pengambilan sampel secara nonprobability sampling dengan
menggunakan teknik purposive sampling besaran sampel 45 orang. Pengumpulan data
pada penelitian ini menggunakan lembar kuisioner. Analisis data dengan
menggunakan uji statistik Uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan dari 45
responden sebagian besar memiliki pengetahuan cukup (60,9%), dan sebagian besar
memiliki perilaku positif (57,8%). Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan perilaku pencegahan ulkus diabetikum (p-value 0,000 ; p<0,05) maka H1
diterima yaitu ada hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan ulkus
diabetikum. Semakin baik pengetahuan yang dimiliki semakin baik perilaku dalam
melakukan pencegahan luka kaki diabetes. Sebaliknya semakin kurang pengetahuan
yang dimiliki semakin kurang perilaku dalam pencegahan luka kaki diabetes.
Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Ulkus Diabetikum, Tingkat Pengetahuan, Perilaku
PENDAHULUAN
Beberapa penderita diabetes melitus pasien DM dengan ulkus diabetik
kurang memperhatikan pengelolaan sejumlah 7 pasien.
penyakit diabetes melitus berupa ulkus Salah satu komplikasi dari diabetes
diabetikum. Selain itu penderita kurang melitus adalah masalah pada kaki yang
memperhatikan akibat-akibat yang dapat biasa disebut kaki diabetes. Hal ini
terjadi karena tidak adanya perawatan terjadi gangguan berupa kerusakan
kaki pada penderita diabetes melitus. sistem saraf (neurophati) dapat dibagi
Hal tersebut dapat disebabkan tingkat menjadi 3 yaitu sistem saraf perifer,
pengetahuan yang rendah atau otonom, dan motorik.
kurangnya informasi yang membuat Pengetahuan tentang komplikasi
tingkat kesadaran menjadi kurang. dari Diabetes Mellitus, pengendalian
Atlas Diabetes IDF (2019) telah kadar gula darah, diet, olahraga, dan
menyebutkan pada tahun 2000 (4,6%) pemeriksaan kaki secara berkala
ke tahun 2019 meningkat yaitu 463 juta menjadi bagian dari pencegahan primer
(9,3%). Prevalensi DM berdasarkan ulkus kaki diabetes. Selain dari beberapa
diagnosis dokter dan usia ≥ 15 tahun hal diatas ternyata perawatan kaki
yang terendah terdapat di Provinsi NTT diabetes (Diabetic Foot Care) akan
(0,9%), sedangkan prevalensi DM sangat berpengaruh terhadap
tertinggi di Provinsi DKI Jakarta (3,4%). pencegahan terjadinya komplikasi
Provinsi Jawa Timur (2,2%) yaitu pada kronik kaki diabetes seperti ulkus atau
urutan kelima prevalensi penderita bahkan gangren (Soegondo, 2012).
diabetes melitus se-Indonesia. Kota Untuk meningkatkan pengetahuan dan
Surabaya menduduki urutan ketiga di pencegahannya diharapkan dengan
wilayah Jawa Timur (3,5%). Hasil studi edukasi pada setiap pasien tentang
pendahuluan yang dilakukan di pentingnya menjaga pola hidup sehat
Puskesmas Manukan Kulon Surabaya, dan perawatan kaki maka kasus ulkus
didapatkan pasien DM tanpa ulkus diabetik dapat dicegah dengan
diabetik sejumlah 50 pasien, sedangkan perawatan yang optimal.
METODE PENELITIAN pendekatan cross sectional.
Pada penelitian ini merupakan jenis Populasi dalam penelitian ini adalah
penelitian observasional analitik dengan seluruh pasien diabetes melitus tipe 2
tanpa ulkus diabetik di Puskesmas Pendidikan 14 31,1
Manukan Kulon Surabaya sebanyak 50 Tinggi
(Perguruan
pasien. Pada penelitian ini menggunakan Tinggi)
pengambilan sampel secara Jumlah 45 100,0
Pekerjaan (f) (%)
nonprobability sampling dengan IRT 21 46,7
menggunakan teknik purposive Pensiun 14 31,1
Karyawan
sampling besaran sampel 45 orang. PNS 1 2,2
Pengumpulan data pada penelitian ini Wiraswasta 9 20,0
Jumlah 45 100,0
menggunakan lembar kuisioner. Analisis Pengetahuan (f) (%)
data dengan menggunakan uji statistik Baik 17 37,8
Cukup 23 51,1
Uji Chi Square.
Kurang 5 11,1
HASIL PENELITIAN Jumlah 45 100,0
Tabel. 1 Distribusi frekuensi Perilaku (f) (%)
Perilaku Negatif 19 42,2
responden berdasarkan usia, Perilaku Positif 26 57,8
pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, Jumlah 45 100,0
Berdasarkan usia dari 45 responden
dan perilaku pada pasien DM tipe 2.
didapatkan sebagian besar (55,6%)
Usia (f) (%)
Dewasa Akhir 1 2,2 memiliki umur >65 tahun.
(36-45 Tahun) Berdasarkan pendidikan dari 45
Lansia Awal 6 13,3
(46-55 Tahun) responden didapatkan hampir
setengahnya (40%) memiliki pendidikan
dasar (SD-SMP).
Berdasarkan pekerjaan dari 45
responden didapatkan hampir
setengahnya (46,7%) sebagai IRT.
Berdasarkan pengetahuan dari 45
Lansia Akhir 13 28,9 responden didapatkan sebagian besar
(56-65 Tahun)
(51,1%) tergolong dalam kategori
Manula (>65 25 55,6
Tahun) pengetahuan cukup (56-75%).
Jumlah 45 100,0
Berdasarkan perilaku dari 45
Pendidikan (f) (%)
Pendidikan 18 40,0 responden didapatkan sebagian besar
Dasar (SD-
(57,8%) tergolong dalam kategori
SMP)
Pendidikan 13 28,9 perilaku positif.
Menengah
(SMA)
Tabel. 2 Tabulasi silang hubungan tingat pengetahuan dengan perilaku
pencegahan ulkus diabetikum pada pasien DM Tipe 2.