Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Jurnal Dina Pratya Niay - 1130017051

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU

PENCEGAHAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN


DM TIPE 2 DI PUSKESMAS MANUKAN KULON
SURABAYA

Dina Pratya Niay


Prodi S1 Keperawatan, Fakultas Keperawatan Dan Kebidanan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Dinapratya051.ns17@student.unusa.ac.id
ABSTRAK
Some people with diabetes mellitus pay less attention to the management of
diabetes mellitus in the form of diabetic ulcers. Problems that often occur are not
paying attention to small wounds on their feet and are reluctant to check the wounds.
The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge level
and diabetic ulcer prevention behavior in type 2 DM patients at the Manukan Kulon
Health Center Surabaya in 2021.This research is an analytic observational research
with a cross sectional approach. In this study, non-probability sampling used a
purposive sampling technique with a sample size of 45 people. Collecting data in this
study using a questionnaire sheet. Data analysis using Chi Square test statistical test.
The results showed that from 45 respondents, most of them had sufficient knowledge
(60.9%), and most of them had positive behavior (57.8%). There is a relationship
between the level of knowledge and the behavior of preventing diabetic ulcers (p-
value 0.000; p<0.05), it is accepted that there is a relationship between the level of
knowledge and the behavior of preventing diabetic ulcers. The better the knowledge
possessed, the better the behavior in preventing diabetic foot ulcers. On the other
hand, the less knowledge you have, the less behavior you have in preventing diabetic
foot ulcers.
Keywords: Diabetes Mellitus, Diabetic Ulcer, Knowledge Level, Behavior

ABSTRAK
Beberapa penderita diabetes melitus kurang memperhatikan pengelolaan penyakit
diabetes melitus berupa ulkus diabetikum. Masalah yang sering terjadi kurang
memperhatikan adanya luka kecil dikakinya dan enggan memeriksakan luka. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan
Perilaku Pencegahan Ulkus Diabetikum Pada Pasien DM Tipe 2 Di Puskesmas
Manukan Kulon Surabaya tahun 2021. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pada penelitian ini
menggunakan pengambilan sampel secara nonprobability sampling dengan
menggunakan teknik purposive sampling besaran sampel 45 orang. Pengumpulan data
pada penelitian ini menggunakan lembar kuisioner. Analisis data dengan
menggunakan uji statistik Uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan dari 45
responden sebagian besar memiliki pengetahuan cukup (60,9%), dan sebagian besar
memiliki perilaku positif (57,8%). Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan perilaku pencegahan ulkus diabetikum (p-value 0,000 ; p<0,05) maka H1
diterima yaitu ada hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan ulkus
diabetikum. Semakin baik pengetahuan yang dimiliki semakin baik perilaku dalam
melakukan pencegahan luka kaki diabetes. Sebaliknya semakin kurang pengetahuan
yang dimiliki semakin kurang perilaku dalam pencegahan luka kaki diabetes.
Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Ulkus Diabetikum, Tingkat Pengetahuan, Perilaku

PENDAHULUAN
Beberapa penderita diabetes melitus pasien DM dengan ulkus diabetik
kurang memperhatikan pengelolaan sejumlah 7 pasien.
penyakit diabetes melitus berupa ulkus Salah satu komplikasi dari diabetes
diabetikum. Selain itu penderita kurang melitus adalah masalah pada kaki yang
memperhatikan akibat-akibat yang dapat biasa disebut kaki diabetes. Hal ini
terjadi karena tidak adanya perawatan terjadi gangguan berupa kerusakan
kaki pada penderita diabetes melitus. sistem saraf (neurophati) dapat dibagi
Hal tersebut dapat disebabkan tingkat menjadi 3 yaitu sistem saraf perifer,
pengetahuan yang rendah atau otonom, dan motorik.
kurangnya informasi yang membuat Pengetahuan tentang komplikasi
tingkat kesadaran menjadi kurang. dari Diabetes Mellitus, pengendalian
Atlas Diabetes IDF (2019) telah kadar gula darah, diet, olahraga, dan
menyebutkan pada tahun 2000 (4,6%) pemeriksaan kaki secara berkala
ke tahun 2019 meningkat yaitu 463 juta menjadi bagian dari pencegahan primer
(9,3%). Prevalensi DM berdasarkan ulkus kaki diabetes. Selain dari beberapa
diagnosis dokter dan usia ≥ 15 tahun hal diatas ternyata perawatan kaki
yang terendah terdapat di Provinsi NTT diabetes (Diabetic Foot Care) akan
(0,9%), sedangkan prevalensi DM sangat berpengaruh terhadap
tertinggi di Provinsi DKI Jakarta (3,4%). pencegahan terjadinya komplikasi
Provinsi Jawa Timur (2,2%) yaitu pada kronik kaki diabetes seperti ulkus atau
urutan kelima prevalensi penderita bahkan gangren (Soegondo, 2012).
diabetes melitus se-Indonesia. Kota Untuk meningkatkan pengetahuan dan
Surabaya menduduki urutan ketiga di pencegahannya diharapkan dengan
wilayah Jawa Timur (3,5%). Hasil studi edukasi pada setiap pasien tentang
pendahuluan yang dilakukan di pentingnya menjaga pola hidup sehat
Puskesmas Manukan Kulon Surabaya, dan perawatan kaki maka kasus ulkus
didapatkan pasien DM tanpa ulkus diabetik dapat dicegah dengan
diabetik sejumlah 50 pasien, sedangkan perawatan yang optimal.
METODE PENELITIAN pendekatan cross sectional.
Pada penelitian ini merupakan jenis Populasi dalam penelitian ini adalah
penelitian observasional analitik dengan seluruh pasien diabetes melitus tipe 2
tanpa ulkus diabetik di Puskesmas Pendidikan 14 31,1
Manukan Kulon Surabaya sebanyak 50 Tinggi
(Perguruan
pasien. Pada penelitian ini menggunakan Tinggi)
pengambilan sampel secara Jumlah 45 100,0
Pekerjaan (f) (%)
nonprobability sampling dengan IRT 21 46,7
menggunakan teknik purposive Pensiun 14 31,1
Karyawan
sampling besaran sampel 45 orang. PNS 1 2,2
Pengumpulan data pada penelitian ini Wiraswasta 9 20,0
Jumlah 45 100,0
menggunakan lembar kuisioner. Analisis Pengetahuan (f) (%)
data dengan menggunakan uji statistik Baik 17 37,8
Cukup 23 51,1
Uji Chi Square.
Kurang 5 11,1
HASIL PENELITIAN Jumlah 45 100,0
Tabel. 1 Distribusi frekuensi Perilaku (f) (%)
Perilaku Negatif 19 42,2
responden berdasarkan usia, Perilaku Positif 26 57,8
pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, Jumlah 45 100,0
Berdasarkan usia dari 45 responden
dan perilaku pada pasien DM tipe 2.
didapatkan sebagian besar (55,6%)
Usia (f) (%)
Dewasa Akhir 1 2,2 memiliki umur >65 tahun.
(36-45 Tahun) Berdasarkan pendidikan dari 45
Lansia Awal 6 13,3
(46-55 Tahun) responden didapatkan hampir
setengahnya (40%) memiliki pendidikan
dasar (SD-SMP).
Berdasarkan pekerjaan dari 45
responden didapatkan hampir
setengahnya (46,7%) sebagai IRT.
Berdasarkan pengetahuan dari 45
Lansia Akhir 13 28,9 responden didapatkan sebagian besar
(56-65 Tahun)
(51,1%) tergolong dalam kategori
Manula (>65 25 55,6
Tahun) pengetahuan cukup (56-75%).
Jumlah 45 100,0
Berdasarkan perilaku dari 45
Pendidikan (f) (%)
Pendidikan 18 40,0 responden didapatkan sebagian besar
Dasar (SD-
(57,8%) tergolong dalam kategori
SMP)
Pendidikan 13 28,9 perilaku positif.
Menengah
(SMA)
Tabel. 2 Tabulasi silang hubungan tingat pengetahuan dengan perilaku
pencegahan ulkus diabetikum pada pasien DM Tipe 2.

Kategori Pengetahuan Kategori_Perilaku Total


Perilaku (%) Perilaku (%) (%)
Negatif Positif
Pengetahuan Baik 1 5,9% 16 94,1% 17 100%
Pengetahuan Cukup 14 60,9% 9 39,1% 23 100%
Pengetahuan Kurang 4 80% 1 20% 5 100%
Jumlah 19 42,2% 26 57,8% 45 100%
P= 0,000<α=0,05
Berdasarkan tabel 5.6 diatas dari 17 responden dengan pengetahuan baik terdapat
1 responden (5,9%) memiliki perilaku negatif, 16 responden (94,1%) memiliki
perilaku positif. Dari 23 responden dengan pengetahuan cukup terdapat 14 responden
(60,9%) memiliki perilaku negatif, 9 responden (39,1%) memiliki perilaku positif.
Dari 5 responden dengan pengetahuan kurang terdapat 4 responden (80%) memiliki
perilaku negatif, dan 1 responden (20%) memiliki perilaku positif. Terdapat hubungan
antara tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan ulkus diabetikum (p-value
0,000 ; p<0,05) maka H1 diterima yaitu ada hubungan tingkat pengetahuan dengan
perilaku pencegahan ulkus diabetikum.
PEMBAHASAN hal ini sesuai pendapat (Srimiyati, 2018)
Tingkat Pengetahuan bahwa semakin bertambahnya akan
Hasil penelitian tingkat pengetahuan semakin berkembang pula daya tangkap
yang telah dilakukan pada pasien DM dan pola pikirnya sehingga pengetahuan
Tipe 2 di Puskesmas Manukan Kulon yang diperolehnya semakin membaik.
Surabaya terdapat pada tabel 5.4 Pola usia madya, individu akan lebih
menunjukkan bahwa dari 45 responden berperan aktif dalam masyarakat dan
didapatkan sebagian besar (51,1%) kemampuan sosial, serta lebih banyak
tergolong dalam kategori pengetahuan melakukan persiapan demi suksesnya
cukup (56-75%). upaya menyesuaikan diri menuju usia
berdasarkan usia menunjukkan tua.
bahwa dari 45 responden didapatkan Berdasarkan hasil penelitian pada
sebagian besar (55,6%) memiliki karakteristik berdasarkan pendidikan
umur >65 tahun. Semakin bertambahnya menunjukkan bahwa dari 45 responden
usia akan semakin matang pola pikirnya, hampir setengahnya (40%) memiliki
pendidikan dasar (SD-SMP). Pada dominan memiliki pendidikan dasar
penelitian ini ditemukan responden (SD-SMP) namun memiliki pengetahuan,
hal ini bisa dipengaruhi oleh Pekerjaan juga dapat menambah banyak
pengalaman seseorang yang memiliki relasi untuk berbagi pengalaman
penyakit luka kaki diabetes, lingkungan, sehingga masuknya pengetahuan ke
dan media massa dimana dengan adanya dalam individu yang berada dalam
itu dapat menambah informasi terkait lingkungan tersebut. Sebagai IRT yang
pencegahan luka kaki diabetes. Hal ini mempunyai banyak waktu untuk
sesuai dengan pendapat (Oktorina, 2019) berinteraksi dengan lingkungan rumah
bahwa pengetahuan sangat erat dan tidak terlalu banyak kegiatan yang
kaitannya dengan pendidikan dimana berbeda dengan memiliki pekerjaan. Hal
diharapkan seseorang dengan ini sesuai dengan pendapat (Srimiyati,
pendidikan tinggi, orang tersebut akan 2018) bahwa pengetahuan juga dapat
semakin luas pengetahuannya akan dipengaruhi faktor pendukung seperti
cenderung untuk mudah menerima yang dapat meningkatkan pengetahuan,
informasi baik dari orang lain maupun misal belajar secara mandiri (otodidak)
media massa. Namun, perlu ditekankan melalui berbagai media tentang
lagi bahwa seseorang berpendidikan pencegahan luka kaki diabetes.
rendah tidak mutlak diperoleh Berdasarkan hasil penelitian, masih
dipendidikan formal, akan tetapi dapat terdapat responden yang memiliki
diperoleh juga pada pendidikan non pengetahuan rendah. Pengetahuan yang
formal. kurang dimiliki responden adalah
Berdasarkan hasil penelitian pada tentang tanda dan gejala luka kaki dan
karakteristik responden berdasarkan pengaruh luka kecil yang terjadi pada
pekerjaan menunjukkan bahwa dari 45 tungkai kaki penderita DM. Hal ini
responden didapatkan hampir disebabkan responden kurang matang
setengahnya (46,7%) sebagai IRT. dalam berfikir tentang penyakit DM
Pekerjaan seseorang juga akan tersebut karena penelitian terbukti
menentukan tersedianya suatu fasilitas bahwa perilaku yang didasari oleh
yang diperlukan untuk kegiatan tertentu pengetahuan.
sehingga pekerjaan ini dapat Perilaku
mempengaruhi pengetahuan seseorang. Hasil penelitian perilaku yang
dilakukan pada pasien DM tipe 2 di
Puskesmas Manukan Kulon Surabaya
terdapat pada tabel 5.5 menunjukkan
bahwa dari 45 responden didapatkan
sebagian besar (57,8%) tergolong dalam Hasil dari aspek perilaku
kategori perilaku positif. memperlihatkan bahwa dari kuisioner
berperilaku positif berjumlah 26 pasien kurang, perilaku negatif ini beresiko
yang menjawab “iya”. Hal ini perilaku terhadap ulkus diabetikum. Perilaku
positif ini dikarenakan adanya pasien DM diharapkan berperilaku baik
pengetahuan yang baik tentang perilaku harus memahami manajemen yang tepat
pencegahan luka kaki diabetes sehingga dalam perawatan kaki seperti pendapat
responden berupaya dalam pencegahan (Washilah, 2013) yang mengatakan
luka kaki diabetes. Hal ini sesuai dengan Pasien harus memahami implikasi dari
pendapat (Suryati, 2019) menyatakan hilangnya sensasi protektif, pentingnya
bahwa perilaku dapat mempengaruhi pemeriksaan kaki setiap hari, perawatan
seseorang dalam upaya pencegahan yang tepat pada kaki, termasuk kuku dan
seperti terlihat dalam penelitian ini perawatan kulit, dan pemilihan alas kaki
responden yang memiliki perilaku yang sesuai.
positif lebih banyak yang baik dalam
Pada penelitian ini menunjukkan
melakukan upaya pencegahan luka kaki
bahwa secara umum responden telah
diabetes sedangkan responden yang
mengetahui apa itu diabetes mellitus dan
memiliki perilaku negatif lebih banyak
luka kaki diabetes, namun ada beberapa
yang kurang dalam melakukan upaya
hanya sebatas tahu tanpa memahami
pencegahan luka kaki. Hal ini dapat
lebih lanjut tentang segala sesuatu
disebabkan dari baik dan kurangnya
terkait diabetes mellitus khususnya
pengetahuan responden tentang
tentang luka kaki diabetes. Hal ini
pencegahan luka kaki diabetes.
memberikan pengaruh yang signifikan
Hasil dari aspek perilaku negatif terhadap perilaku pencegahan luka kaki
memperlihatkan bahwa dari kuisioner diabetes, dimana responden tidak
berperilaku negatif berjumlah 19 pasien mampu melakukan perawatan kaki
yang menjawab “tidak”. Rata-rata sebagai salah satu upaya penting dalam
menjawab tidak pada bagian pernyataan pencegahan luka kaki diabetes eperti
pemakaian alas kaki dan pemeriksaan pendapat (Amalia, 2018) perilaku
kaki. Dalam penelitian ini pemakaian pasien dalam merawat kaki berpengaruh
alas kaki dan pemeriksaan kaki sangat terhadap kejadian luka kaki diabetes.
Perilaku maladaptif seperti
ketidakpatuhan pasien dalam mencegah
terjadinya luka, kurang menjaga
kebersihan kaki, penggunaan alas kaki
yang tidak sesuai merupakan salah satu Meningkatkan perilaku perawatan
penyebab terjadinya luka kaki diabetes. kaki merupakan salah satu strategi yang
paling efektif dalam mencegah terjadinya
luka kaki diabetes pada pasien DM. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh
Usaha untuk menjaga agar gula darah adanya pengetahuan yang dimiliki orang
tetap mendekati normal dan mencegah tersebut. Pengetahuan berhubungan erat
terjadinya luka laki diabetes, dalam hal dengan perilaku seseorang, jika ada
ini adalah perilaku pasien DM untuk perbedaan pengetahuan tentang
mencegah luka kaki diabetes. kesehatan maka akan mempengaruhi
perilaku seseorang dalam menjaga
Hubungan Tingkat Pengetahuan
kesehatannya. Perawatan diabetes
Dengan Perilaku Pencegahan Ulkus
mellitus tidak hanya dilakukan mandiri
Diabetikum
oleh penderita saja namun tim kesehatan
Pengetahuan yang dimiliki
juga berperan dalam mendampingi
seseorang dapat berpengaruh terhadap
pasien untuk membentuk perilaku.
pola pikir dalam melakukan tindakan.
Pengetahuan yang benar akan
Demikian pula ketika seseorang
penyebab terjadinya diabet akan
melakukan analisa penyakit atau
mempengaruhi pasien berperilaku positif
perubahan yang terjadi dalam dirinya.
(saya selalu diet DM dan rendah gula
Pengetahuan juga sangat erat
yang dianjurkan oleh dokter dan petugas
hubungannya dengan cara seseorang
kesehatan lainnya untuk mengontrol
memperhatikan perubahan pada dirinya,
gula darah dengan jawaban iya),
misalnya ketika kakinya mulai terasa
demikian pasien telah melakukan
baal atau dingin. Pengetahuan responden
pencegahan secara mandiri terhadap
yang tinggi dalam penelitian ini
penyakit DM.
dimungkinkan tidak saja dipengaruhi
KESIMPULAN
oleh pendidikan formal melainkan oleh
Pasien DM tipe 2 di Puskesmas
faktor internal, eksternal dan faktor
Manukan Kulon Surabaya sebagian
pendukung yang dapat meningkatkan
besar memiliki kategori pengetahuan
pengetahuan, misalnya belajar secara
cukup. Pasien DM tipe 2 di Puskesmas
mandiri (otodidak) melaluiberbagai
Manukan Kulon Surabaya sebagian
media tentang diabetes mellitus.
besar memiliki kategori perilaku positif.
Terdapat hasil signifikan antara tingkat
pengetahuan dengan perilaku
pencegahan ulkus diabetikum pada
pasien DM tipe 2 di Puskesmas
Manukan Kulon Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA Mellitus Dengan Perawatan
Kesehatan Kaki Di Ruang DCP
Adianto, N. (2015). Hubungan Tingkat
Rumah Sakit Petrokimia Gresik.
Pengetahuan Pasien Diabetes
http://repository.unair.ac.id/296 Dr.Ir. Diah Krisnatuti, M. (2014). Diet
28/, 3-5. Sehat Untuk Penderita Diabetes
Agus, B. (2013). Kapita Selecta Mellitus. Jakarta Timur: Penebar
Kuesioner : Pengetahuan dan Swadaya.
Sikap Dalam Penelitian Federation, I. D. (2019). IDF Diabetes
Kesehatan. Jakarta: Salemba Atlas Ninth Edition 2019.
Medika. https://www.diabetesatlas.org/en
Amalia, Y. (2018). Hubungan /, 8-11.
Pengetahuan, Dukungan Firani, D. N. (2017). Metabolisme
Keluarga Serta Perilaku Karbohidrat Tinjauan Biokimia
Penderita Diabetes Melitus Tipe dan Patologis. Malang: UB Press.
2 Terhadap Kejadian Ulkus Kaki Indonesia, K. K. (2018). Hasil Utama
Diabetes. Riskesdas.
https://ejournal3.undip.ac.id/ind https://kesmas.kemkes.go.id/asse
ex.php/jkm/article/view/19891, t
5-6. s/upload/dir_519d41d8cd98f00/f
Bijan Iraj, F. K. (2012). Prevention of iles/Hasil-riskesdas-
Diabetic Foot Ulcer. 2018_1274.pdf , 72-81.
https://www.proquest.com/docvi Notoadmodjo. (2010). Metodologi
e Penelitian Kesehatan. Jakarta:
w/1960162362/7242588FBF484 PT. Rineka Cipta.
643PQ/3?accountid=170128, 1- Notoadmodjo. (2010). Metodologi
5. Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Conceicao, A. D. (2013). Hubungan PT. Rineka Cipta.
Pengetahuan Tentang Diabetes Notoadmodjo. (2012). Promosi
Melitus Dengan Perilaku Kesehatan Dan Perilaku
Pencegahan Luka Pada Aktivitas Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
Fisik Pasien DM Tipe 2 Di Cipta.
Puskesmas Bambanglipuro Notoadmodjo. (2014). Ilmu Perilaku
Bantul Yogyakarta. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
http://repository.unjaya.ac.id/26 Ns. Paulus Subiyanto, M. (2019). Buku
46/, 1-32. Ajar Asuhan Keperawatan Pada
DAVID M. NATHAN, M. (2012). Pasien Dengan Gangguan
INITIAL MANAGEMENT OF Sistem Endokrin : Untuk Dosen
GLYCEMIA. dan Mahasiswa
https://www.proquest.com/docvie DIII Keperawatan.
w/89110864/1E2DC828F19548 Yogyakarta: PT. Pustaka Baru.
2 Ns. Supriyadi, M. (2017). Panduan
4PQ/9?accountid=170128, 1-9. Praktis Skrinning Kaki Diabetes
Depkes. (2012). Profil Kesehatan Mellitus. Yogyakarta:
Provinsi Jawa Timur. DEEPUBLISH.
http://www.depkes.go.id/. Nursalam. (2020). Metodologi
Donsu, D. J. (2019). Psikologi Penelitian Ilmu Keperawatan
Keperawatan. Yogyakarta: PT. Pendekatan Praktis Edisi 5.
Pustaka Baru. Jakarta: Salemba Medika.
Oktorina, R. (2019). Faktor Yang
Berhubungan Dengan Perilaku
Pencegahan Ulkus Diabetikum
Pada Penderita Diabetes Mellitus.
https://ojs.fdk.ac.id/index.php/Nu
rsing/article/view/570, 5.
Penggalih, D. (2020). Mari Belajar KTI PERKENI. (2011). Konsensus
(Ulkus). Jakarta: Damari Pengelolaan Dan Pencegahan
Publisher. Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
Indonesia. Jakarta: Perkumpulan https://search.proquest.com/doc
Endrokinologi Indonesia. v
Pratiwi, L. D. (2016). HUBUNGAN iew/1625568978/B2A1C35DF38
DUKUNGAN SOSIAL C44F5PQ/4?accountid=170128,
KELUARGA DENGAN 235-244.
PERILAKU PENGENDALIAN Srimiyati, S. (2018). Pengetahuan
KADAR GULA DARAH PADA Pencegahan Kaki Diabetik
PENDERITA DIABETES Penderita Diabetes Melitus
MELLITUS DI RUANG Berpengaruh Terhadap
AZZAHRA 1 RUMAH SAKIT Perawatan Kaki.
ISLAM JEMURSARI https://scholar.google.co.id/scho
SURABAYA. l ar?
http://digilib.unusa.ac.id/data_ hl=id&as_sdt=0%2C5&q=P
p ustaka-14017.html, 46-56. engetahuan+Pencegahan+Kaki
Rahmawati U.N.,&. F. (2017). +Diabetik+Penderita+Diabetes
Hubungan Tingkat Pengetahuan +Melitus+Berpengaruh+Terhad
Tentang Ulkus Diabetik Dengan ap+Perawatan+Kaki&btnG=,
Perawatan Kaki Diabetik Pada 76-82.
Pasien Diabetes Melitus Di Suryati, I. (2019). Hubungan Tingkat
Persadia Cabang Surakarta Pengetahuan Dan Lama
(Doctoral dissertation, Menderita Diabetes Mellitus
Universitas Muhammadiyah (DM) Dengan Kejadian Ulkus
Surakarta). Diabetikum Pada Pasien DM
http://eprints.ums.ac.id/51583/, Tipe 2. Jurnal Kesehatan
1-7. Perintis, 6.
Riskesdas. (2018). Hasil Utama Tandra, P. H. (2013). Diabetes Mengapa
Riskesdas. & Bagaimana ? Yogyakarta:
https://kesmas.kemkes.go.id/asse Rapha Publishing.
t Tjokroprawito, P. A. (2011). Panduan
s/upload/dir_519d41d8cd98f00/f Lengkap Pola Makan Untuk
iles/Hasil-riskesdas- Penderita Diabetes. Jakarta: PT.
2018_1274.pdf, 72-81. Gramedia Pustaka Utama.
Rosyid. (2017). Etiolog, Wahyuni, A. (2019). Faktor Yang
Pathophysiology, Diagnosis and Berhubungan Dengan Perilaku
Management Of Diabetics Foot Pencegahan Ulkus Diabetikum
Ulcer. International Journal Of Pada Penderita Diabetes Mellitus.
Research in Medical Sciences, Real In Nursing Journal, 114-
4208. 116.
Soegondo. (2012). Penatalaksanaan Washilah, W. (2013). Hubungan Lama
Diabetes Mellitus Terpadu. Menderita Diabetes Dengan
Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Pengetahuan Pencegahan Ulkus
Soewondo, P. (2012). The DiabCare Diabetik Di Puskesmas Ciputat.
Asia 2008 study – Outcomes on https://repository.uinjkt.ac.id/dsp
control and complications of ace/handle/123456789/25698, 4.
type. Wawan, D. M. (2012). Teori
dan Pengetahuan,
Sikap dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Yuda, D. (2016). Atasi Ulkus Kaki
Diabetes. Yogyakarta: Rapha
Publishing.

You might also like