Jurnal Kesehatan Gigi: Perilaku Dan Keterampilan Menyikat Gigi Terhadap Timbulnya Karies Gigi Pada Anak Di Kota Jambi
Jurnal Kesehatan Gigi: Perilaku Dan Keterampilan Menyikat Gigi Terhadap Timbulnya Karies Gigi Pada Anak Di Kota Jambi
Jurnal Kesehatan Gigi: Perilaku Dan Keterampilan Menyikat Gigi Terhadap Timbulnya Karies Gigi Pada Anak Di Kota Jambi
Email: silfiaaida@gmail.com
Received: October 30th, 2019; Revised: November 26th, 2019; Accepted: December 30th, 2019
ABSTRACT
Dental and oral health is a health problem that requires comprehensive treatment, because dental
problems are of a broad dimension and have wide-ranging impacts including physical, mental and social
factors for individuals suffering from dental diseases. The purpose of this study was to determine the
factors associated with the emergence of dental caries in children aged 10-12 years at SDN 59 / IV Jambi
City in 2019. This research design uses cross sectional. The sampling technique used was random
sampling, which was a random sampling technique, with a total sample of 40 people. Measuring
instruments used were questionnaires and dental caries observation sheets. Chi square test results that
there is a relationship between dental health knowledge with dental caries status (DMF-T) in children
aged 10-12 years SDN 59 / IV Jambi city with a value of Sig = 0.028 or p value ≤ 0.05. There is a
relationship between maintenance of dental health with dental caries status (DMF-T) in students aged 10-
12 years SDN 59 / IV Lotus with a value of Sig = 0.017 or p value ≤ 0.05. There is a relationship between
how to brush teeth with dental caries status in students aged 10-12 years SDN 59 / IV Jambi city with a
value of Sig = 0.013 or p value ≤ 0.05.
Copyright @2019 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866 82
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai tahun. Data penelitian mengenai status karies pada
minimum 0 dan nilai maksimum 4. Hasil analisis anak usia 10-12 tahun di SDN 59/IV Kota Jambi
terlihat pada tabel berikut : berikut disajikan dalam bentuk tabel berikut :
Tabel 3. Tabel 4.
Distribusi Frekuensi Keterampilan Cara Sikat Distribusi Frekuensi Status Karies Gigi (DMF-
Gigi Pada Anak Umur 10-12 Tahun SDN 59/IV T) Pada Anak Umur 10-12 Tahun SDN 59/IV
Kota Jambi Tahun 2019 Kota Jambi Tahun 2019
No Cara Menyikat Frekuensi (%)
Gigi No DMF-T Frekuensi (%)
1 Baik 27 67,5 1 Sangat Rendah 20 50
2 Buruk 13 32,5 2 Rendah 14 35
Jumlah 40 34 3 Sedang 6 15
4 Tinggi 0 0
Berdasarkan tabel 3 di atas bahwa hasil 5 Sangat Tinggi 0 0
analisis diperoleh 27 orang (67,5%) dari 40 Jumlah 40 34
responden melakukan cara sikat gigi yang benar
atau sesuai dengan yang dianjurkan dan 13 Tabel 4 di atas, menunjukkan status karies
(32,5%) orang dari 40 responden melakukan cara pada 40 responden. Diperoleh hasil responden
sikat gigi yang buruk tidak sesuai dengan yang dengan status karies sangat rendah sebesar 50% atau
dianjurkan. 20 orang dari jumlah 40 responden, rendah sebesar
Pemeriksaan status karies pada anak umur 35% atau 14 orang dari jumlah 40 responden.
10-12 tahun SDN 59/IV Kota Jambi yang Sedangkan yang kategori sedang sebanyak 15% 6
dilakukan dengan metode pemeriksaan DMF-T orang dari 40 responden. dan untuk kategori tinggi
didapatkan 40 responden dengan rentan usia 10-12 dan sangat tinggi memperoleh skor 0.
Tabel 5.
Hubungan Pengetahuan Terhadap Status Karies Gigi Pada Murid Umur 10-12 Tahun SDN 59/IV
Kota Jambi Tahun 2019
Status Karies (DMF-T)
Tingkat
Sangat Sangat Total Sig. 95%
Pengeta Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
huan
n % n % n % n % n % n %
Tinggi 13 40,6 14 43,8 5 15,6 0 0 0 0 32 80
Sedang 5 83,3 0 0 1 16,7 0 0 0 0 6 15 0,028
Rendah 2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 2 5
Jumlah 20 50 14 35 6 15 0 0 0 0 40 34
Tabel 5 di atas, menunjukkan bahwa square diperoleh nilai sig= 0,028 atau p value ≤
persentase tertinggi yaitu, 83,3% responden 0,05 artinya ada hubungan antara pengetahuan
memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi pemeliharaan kesehatan gigi dengan status karies
sedang dengan status karies kategori sangat gigi.
rendah. Hasil analisis dengan menggunakan chi-
Copyright @2019 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866 83
Tabel 6.
Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi Terhadap StatusKaries Gigi Pada Murid Umur
10-12 Tahun SDN 59/IV Kota Jambi Tahun 2019
Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa square diperoleh nilai sig = 0,017 atau p value ≤
persentase tertinggi yaitu, 57,1% responden 0,05 artinya ada hubungan antara prilaku
memiliki perilaku pemeliharaan tentang kesehatan pemeliharaan tentang kesehatan gigi dengan status
gigi buruk dengan status karies kategori sangat karies gigi.
rendah. Hasil analisis dengan menggunakan chi-
Tabel 7.
Hubungan Keterampilan Cara Menyikat Gigi Terhadap Status Karies Gigi Pada Anak Umur 10-
12 Tahun SDN 59/IV Kota Jambi Tahun 2019
Status Karies (DMF-T)
Cara
Sangat Sangat Total Sig. 95%
Menyikat Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
Gigi
n % n % n % n % N % N %
Baik 10 37 11 40,7 6 22,2 0 0 0 0 27 67,50
0,013
Buruk 10 76,9 3 23,1 0 0 0 0 0 0 13 32,50
Jumlah 20 50 14 35 6 15 0 0 0 0 40 34
responden yang berstatus karies sangat rendah
Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa sebesar 5%.
persentase tertinggi yaitu, 76,9% responden Berdasarkan hasil uji Chi Square diperoleh
memiliki keterampilan cara menyikat gigi buruk nilai sig = 0,028 (p value ≤ 0,05). Sehingga dapat
dengan status karies kategori sangat rendah. Hasil di interpretasikan bahwa ada hubungan antara
analisis dengan menggunakan chi-square diperoleh pengetahuan dengan status karies gigi pada anak
nilai sig = 0,013 atau p value ≤ 0,05 artinya ada umur 10-12 tahun SDN 59/IV Kota Jambi.
hubungan antara keterampilan cara menyikat gigi Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dengan status karies gigi. dilakukan bahwa tingkat pengetahuan kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan gigi pada murid umur 10-12 tahun SDN 59/IV
bahwa anak yang memiliki tingkat pengetahuan Kota Jambi memiliki pengatahuan yang tinggi dan
kesehatan gigi yang tinggi lebih banyak terdapat pada status karies yang rendah. Berdasarkan hasil
pada responden yang berstatus karies rendah yaitu wawancara dengan salah satu anak mengatakan
sebesar 43,8%, dan responden yang memiliki bahwa mereka selalu di ajarkan sama orang tuanya
tingkat pengetahuan kesehatan gigi sedang lebih untuk selalu menggosok gigi sebelum tidur dan
banyak terdapat pada responden yang berstatus setelah makan. selain itu mereka mengatakan
karies sangat rendah sebesar 83,3%. sedangkan bahwa sebagian besar guru di sekolah sering
responden yang memiliki tingkat pengetahuan mengingatkan untuk selalu mengosok gigi setelah
kesehatan gigi rendah banyak terdapat pada makan. Hasil penelitian ini di dukung oleh hasil
penelitian yang dilakukan oleh Miftakhun (2016)
Copyright @2019 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866 84
yang menyatakan bahwa peran orang tua dalam minimal dua kali sehari atau lebih, hal ini akan
menjaga kesehatan gigi pada anak sangat penting lebih baik dibandingkan dengan hanya melakukan
karena semakin tinggi pengetahuan orang tua maka sikat gigi satu kali perhari.11 Berdasarkan hasil
semakin kecil resiko anak mengalami karies. 10 wawancara dengan salah satu anak mereka
Berdasarkan hasil penelitian di atas bahwa mengatakan bahwa setiap dalam setiap satu
tingkat pengetahuan ibu tentang karies gigi minggu sekali melakukan sikat gigi masal yang
memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dilaksanakan oleh pihak sekolah dan pihak
gigi pada anak, apabilla ibunya selalu mengontrol puskesmas. Berdasarkan hasil wawancara dengan
dalam memelihara kesehatan gigi anaknya maka salah satu guru di SDN 59/IV Kota Jambi juga
resiko terjadinya karies akan rendah, selain itu mengatakan bahwa pihak sekolah juga bekerja
faktor dukungan sosial yang lain, di antaranya sama dengan pihak puskesmas dalam upaya
adalah peran guru sangat penting, dimana guru menjalankan kegiatan UKGS di sekolah tersebut
senantiasa mengingatkan murid-muridnya agar yang laksanakan pihak sekolah dan pihak
senantiasa memelihara kesehatan giginya. serta puskesmas berupa cara menyikat gigi bersama
pola makan yang baik maupun kebiasaan yang dilakukan dalam setiap satu minggu sekali,
memeriksakan kesehatan gigi ke dokter gigi sangat maksud dan tujuan pihak sekolah melakukan
penting untuk menjaga agar gigi tidak berlubang. kegiatan ini guna untuk meningkatkan perilaku
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu para murid untuk selalu menjaga dan memelihara
guru di SDN 59/IV Kota Jambi juga mengatakan kesehatan giginya agar selalu sehat dan tidak
bahwa sebagian guru sebelum memulai dan setelah menganggu kegiatan pembelajaran. Hal ini sejalan
memberi pelajaran selalu menginggatkan anak- dengan hasil penelitian yang mengatakan bahwa
anak murid untuk selalu berkumur dan mengosok Guru sekolah memiliki pengaruh yang
gigi sesudah makan, hal itu bertujuan agar cenderung relatif sama dengan orang tua, namun
kesehatan gigi dapat terjaga dengan baik, agar relatif dominan pada kegiatan UKGS dibandingkan
proses pembelajaran dapat berlangsung dengan sebagian besar orang tua murid.12 Untuk
baik. mewujudkan kesehatan gigi murid yang baik,
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan maka peran guru harus lebih ditingkatkan misalnya
bahwa anak yang memiliki perilaku pemeliharaan dalam hal penyuluhan tentang kesehatan gigi dan
kesehatan gigi yang baik lebih banyak terdapat mulut, agar murid sewaktu kesekolah sudah
pada responden yang berstatus karies sangat menyikat gigi sesudah sarapan. Selain itu perlu
rendah yaitu sebesar 50%, dan responden yang ditingkatkan program menyikat gigi bersama
memiliki perilaku pemeliharaan kesehatan gigi pada murid melalui program UKGS yang
sedang lebih banyak terdapat pada responden yang dilakukan oleh guru diantaranya pelaksanaan sikat
berstatus karies sangat rendah sebesar 48%. gigi massal.
sedangkan responden yang memiliki perilaku Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
pemeliharaan kesehatan gigi buruk banyak terdapat bahwa anak yang memiliki keterampilan cara
pada responden yang berstatus karies sangat menyikat gigi yang baik lebih banyak terdapat
rendah sebesar 57,1%. pada responden yang berstatus karies rendah yaitu
Berdasarkan hasil uji Chi Square diperoleh sebesar 40,7%, dan responden yang memiliki
nilai sig = 0,017 (p value ≤ 0,05). Sehingga dapat keterampilan cara menyikat gigi buruk lebih
di interpretasikan bahwa ada hubungan antara banyak terdapat pada responden yang berstatus
perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dengan status karies sangat rendah sebesar 76,9%. Berdasarkan
karies gigi pada anak umur 10-12 tahun SDN hasil uji Chi Square diperoleh nilai sig = 0,013 (p
59/IV Kota Jambi. value ≤ 0,05). Sehingga dapat di interpretasikan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah bahwa ada hubungan antara keterampilan cara
dilakukan bahwa perilaku pemeliharaan kesehatan menyikat gigi dengan status karies gigi pada anak
gigi pada anak umur 10-12 tahun SDN 59/IV Kota umur 10-12 tahun SDN 59/IV Kota Jambi.
Jambimemiliki perilaku pemeliharaan kesehatan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
gigi yang baik dan pada status karies yang sangat dilakukan bahwa keterampilan cara menyikat gigi
rendah. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah pada anak umur 10-12 tahun SDN 59/IV Kota
satu anak mengatakan bahwa mereka selalu Jambi memiliki keterampilan cara menyikat gigi
menggosok gigi sebelum tidur dan setelah makan. yang baik dan pada status karies yang rendah.
Hal ini sama dengan anjuran yang di berikan oleh Hasil ini menunjukan bahwa anak-anak SDN
Kemenkes RI (2012) telah menyarankan kepada 59/IV Kota Jambi sudah memiliki keterampilan
masyarakat supaya anak-anak menyikat gigi cara menyikat gigi yang baik.12 Berdasarkan hasil
Copyright @2019 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866 85
wawancara dengan beberapa murid SDN 59/IV Puskesmas Halmahera. Jurnal Kesehatan
Kota Jambi mengatakan bahwa sudah mengetahui Gigi.2(1):32-7.2015
cara menyikat gigi yang baik, karena di sekolah [6] Notohartojo IT, Ghani L. Pemeriksaan Karies
tersebut kegiatan UKGS atau penyuluhan cara Gigi pada Beberapa Kelompok Usia oleh
menyikat gigi selalu di adakan dalam enam bulan Petugas dengan Latar Belakang Berbeda di
sekali, serta kegiatan sikat gigi masal selalu di Provinsi Kalimantan Barat. Buletin Penelitian
adakan dalam setiap satu minggu sekali. Selain itu Kesehatan.43(4):257-64.2015
hasil wawancara dengan salah satu guru di SDN [7] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif
59/IV Kota Jambi juga mengatakan bahwa Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta;
kegiatan cara menyikat gigi masal memang selalu 2013.
adakan pihak sekolah melalui kegiatan UKGS [8] Alimul AA. Metodologi Penelitian
dalam setiap satu minggu sekali, hal ini dengan Kebidanan. Jakarta: Rajagrafindo Persada;
tujuan untuk memberi pemahaman kepada murid 2017.
bagaimana menyikat gigi yang baik dan benar agar [9] Riduwan M. Metode dan teknik menyusun
tidak terkena karies. tesis. Bandung: Alfabeta.2010
[10] Miftakhun N, Salikun S, Sunarjo L, Mardiati
Kesimpulan E. Faktor Eksternal Penyebab Terjadinya
Karies Gigi Pada Anak Pra Sekolah Di Paud
Terdapat hubungan antara pengetahuan Strowberry RW 03 Kelurahan Bangetayu
kesehatan gigi dengan status karies gigi (DMF-T) Wetan Kota Semarang Tahun 2016. Jurnal
pada murid umur 10-12 tahun SDN 59/IV Kota Kesehatan Gigi.3(2):27-34.2016
Jambi dengan nilai p value ≤ 0,05. Terdapat [11] Kesehatan K, Indonesia KKR. Pedoman usaha
hubungan antara pemeliharaan kesehatan gigi kesehatan gigi sekolah (Ukgs). Jakarta,
dengan status karies gigi (DMF-T ) pada murid Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan,
umur 10-12 tahun SDN 59/IV Kota Jambi dengan Kementerian Kesehatan.2012
nilai p value ≤ 0,05. Terdapat hubungan antara cara [12] Arianto A, Shaluhiyah Z, Nugraha P. Perilaku
menyikat gigi dengan status karies gigi pada murid Menggosok Gigi pada Siswa Sekolah Dasar
umur 10-12 tahun SDN 59/IV Kota Jambi dengan Kelas V dan VI di Kecamatan Sumberejo.
nilai p value ≤ 0,05. Berdasarkan hasil penelitian Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia.9(2):127-
diharapkan untuk penelitian selanjutnya lebih 35.2014
difokuskan pada sampel yang lebih besar.
Daftar Pustaka
Copyright @2019 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866 86