Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Jurnal Kesehatan Gigi: Perilaku Dan Keterampilan Menyikat Gigi Terhadap Timbulnya Karies Gigi Pada Anak Di Kota Jambi

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Kesehatan Gigi 6 Nomor 2 (2019) 80-86

Jurnal Kesehatan Gigi


p-ISSN: 2407-0866 http://ejournal.poltekkes-
e-ISSN: 2621-3664 smg.ac.id/ojs/index.php/jkg/index

Perilaku dan Keterampilan Menyikat Gigi terhadap Timbulnya Karies Gigi


pada Anak di Kota Jambi

Sukarsih1, Aida Silfia2, Muliadi3


123
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Jambi, Indonesia

Corresponding author: Aida Silfia

Email: silfiaaida@gmail.com

Received: October 30th, 2019; Revised: November 26th, 2019; Accepted: December 30th, 2019

ABSTRACT

Dental and oral health is a health problem that requires comprehensive treatment, because dental
problems are of a broad dimension and have wide-ranging impacts including physical, mental and social
factors for individuals suffering from dental diseases. The purpose of this study was to determine the
factors associated with the emergence of dental caries in children aged 10-12 years at SDN 59 / IV Jambi
City in 2019. This research design uses cross sectional. The sampling technique used was random
sampling, which was a random sampling technique, with a total sample of 40 people. Measuring
instruments used were questionnaires and dental caries observation sheets. Chi square test results that
there is a relationship between dental health knowledge with dental caries status (DMF-T) in children
aged 10-12 years SDN 59 / IV Jambi city with a value of Sig = 0.028 or p value ≤ 0.05. There is a
relationship between maintenance of dental health with dental caries status (DMF-T) in students aged 10-
12 years SDN 59 / IV Lotus with a value of Sig = 0.017 or p value ≤ 0.05. There is a relationship between
how to brush teeth with dental caries status in students aged 10-12 years SDN 59 / IV Jambi city with a
value of Sig = 0.013 or p value ≤ 0.05.

Keywords: Perilaku; Keterampilan; Menyikat Gigi, Kariae Gigi

Pendahuluan pembangunan kesehatan masa kini maupun untuk


masa mendatang. [1] Kesehatan gigi dan mulut
Sejak ditetapkannya Indonesia Sehat sebagai merupakan suatu masalah kesehatan yang
Visi Kesehatan, maka Indonesia telah menetapkan memerlukan penanganan secara komprehensif,
pembaharuan kebijakan dalam pembangunan karena masalah gigi berdimensi luas serta
kesehatan, yaitu paradigma sehat yang inti mempunyai dampak luas yang meliputi faktor
pokoknya adalah menekankan pentingnya fisik, mental maupun sosial bagi individu yang
kesehatan sebagai hak asasi manusia, kesehatan menderita penyakit gigi. Gigi merupakan bagian
sebagai investasi bangsa dan kesehatan sebagai dari alat pengunyahan pada sistem pencernaan
titik sentral pembangunan nasional. Untuk dalam tubuh manusia. Masalah utama kesehatan
mendukung keberhasilan pembaharuan kebijakan gigi dan mulut pada anak ialah karies gigi. [2]
pembangunan tersebut telah disusun Sistem Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi
Kesehatan Nasional yang baru yang mampu yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai
menjawab dan merespon berbagai tantangan dari permukaan gigi mulai dari email, dentin dan
meluas ke arah pulpa. Karies dikarenakan berbagai
sebab, diantaranya adalah karbohidrat,
Copyright @2019 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866 80
mikroorganisme dan air ludah, permukaan dan seseorang atau sekelompok orang. Angka D adalah
bentuk gigi, serta dua bakteri yang paling umum gigi yang berlubang karena karies gigi, angka M
bertanggung jawab untuk gigi berlubang adalah adalah gigi yang dicabut karena karies gigi, angka
Streptococcus mutans dan Lactobacillus. Jika F adalah gigi yang ditambal atau ditumpat karena
dibiarkan tidak diobati, penyakit dapat karies dan dalam keadaan baik . Nilai DMF-T
menyebabkan rasa sakit, kehilangan gigi dan adalah penjumlahan D + F + T. [6]
infeksi. [3] Menurut WHO yang di kutip dalam
Anak yang memiliki pola makan buruk pada (Notohartojo, 2013) indeks DMF-T adalah untuk
umur 3-6 tahun dapat menimbulkan terjadinya menilai status kesehatan gigi dan mulut dalam hal
karies sehingga pada umur 10 tahun, di karenakan karies gigi pada gigi permanen, sedang untuk gigi
kebiasaan buruk yang dilakukan tersebut maka sulung mengunakan indeks DMF-T. Indeks DMF-
sebelum tanggalnya keseluruhan gigi susu terjadi T sebagai indikator status kesehatan gigi,
pada anak umur 10 tahun. Dapat diketahui merupakan penjumlahan dari indeks D-T, M-T dan
normalnya mulai pergantian gigi pada anak yaitu F-T yang menunjukkan banyaknya kerusakan gigi
usia 6-8 tahun dan tumbuhnya gigi permanen pada yang pernah dialami seseorang baik berupa
usia 12 tahun. Decay/D (gigi karies atau gigi berlubang).
Anak-anak lebih rentan mengalami masalah Missing/M (gigi dicabut) dan Filling/F (gigi
kesehatan gigi dan mulut. Masa kanak-kanak ditambal).6 Menurut WHO, dalam Andini, 2018
pertengahan 10-12 tahun sering disebut sebagai Kategori pengukuran dari indeks DMF-T yaitu:
masa-masa yang rawan, karena pada masa itulah Sangat Rendah = 0,0-1,1 ; Rendah = 1,2-2,6 ;
gigi susu mulai tanggal satu persatu dan gigi Sedang = 2,7- 4,4 ; Tinggi = 4,5-6,5 ; Sangat
permanen pertama mulai tumbuh (usia 6-8 tahun). Tinggi = > 6,6.3
Dengan adanya variasi gigi susu dan gigi Tujuan penelitian ini mengetahui faktor-
permanen bersama-sama di dalam mulut, menandai faktor yang berhubungan dengan timbulnya karies
masa gigi campuran pada anak. Gigi yang baru gigi pada anak umur 10-12 tahun di SDN 59/IV
tumbuh tersebut belum matang sehingga rentan Kota Jambi tahun 2019. Tujuan khususnya (a)
terhadap kerusakan. [4] Mengetahui hubungan antara faktor pengetahuan
Salah satu upaya yang dilakukan oleh kesehatan gigi dengan status karies gigi. (b)
puskesmas setempat dalam mencegah terjadinya Mengetahui hubungan antara faktor perilaku
karies gigi adalah dengan melakukan kegiatan pemeliharaan kesehatan gigi dengan status karies
skrinning kepada anak usia sekolah yang baru gigi. (c) Mengetahui hubungan antara faktor
masuk sekolah, kegiatan ini dilakukan untuk keterampilan cara menyikat gigi dengan status
mengetahui kejadian karies gigi terutama pada karies
anak usia sekolah dasar. Selain itu Departemen
Kesehatan telah memprogramkan upaya promotif Metode Penelitian
dan preventif untuk anak usia sekolah melalui
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Upaya Desain penelitian adalah Cross Sectional
promotif dan preventif paling efektif dilakukan yang berarti suatu penelitian untuk melihat
dengan sasaran anak sekolah dasar, karena hubungan antara variabel bebas (variabel
perawatan kesehatan gigi harus dilakukan sejak independen) dan variabel terikat (variabel
dini dan dilakukan secara kontinyu agar menjadi dependen) dengan pengumpulan data dilakukan
suatu kebiasaan. Yang Termasuk di dalam program pada saat yang bersamaan. Dalam penelitian ini
UKGS adalah pelaksanaan pelayanan kesehatan peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang
gigi dan mulut pada murid-murid Sekolah Dasar, berhubungan dengan karies gigi (DMF-T) SDN
yaitu meliputi Dental Health Education dan 59/IV Kota Jambi. Populasi pada penelitian ini
pemeriksaan gigi dan mulut. [5] adalah murid yang berusia 10-12 tahun SDN 59/IV
Status kesehatan gigi-mulut pada umumnya Kota Jambi dimana pada usia tersebut diharapkan
dinyatakan dalam prevalensi karies gigi dan semua gigi permanen sudah tumbuh sempurna
penyakit periodontal, hal ini disebabkan karena (kecuali untuk gigi Molar 3/geraham terakhir yang
penyakit karies gigi dan penyakit periodontal tumbuh). Disamping itu pada anak seusia tersebut
hampir dialami seluruh masyarakat di dunia. Untuk telah memiliki pemahaman yang cukup baik dalam
menilai status kesehatan gigi dan mulut dalam hal menjawab pertanyaan dan sudah cukup kooperatif
ini karies gigi digunakan nilai DMF-T (Decay untuk dilakukan pemeriksaan klinis. Sampel
Missing Filled Teeth). Nilai DMF-T adalah angka penelitian ini adalah murid SDN 59/IV Kota Jambi
yang menunjukkan jumlah gigi dengan karies pada
Copyright @2019 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866 81
yang berusia 10-12 tahun dengan teknik pengambilan Tabel 1.
sampel dilakukan secara random sampling.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kesehatan
Pengambilan data dilakukan dengan: (1) Gigi Pada Anak Umur 10-12 Tahun SDN 59/IV
menggunakan kuesioner dengan cara melakukan Kota Jambi Tahun 2019
wawancara untuk variabel independen yang terdiri Pemeliharaan
dari pengetahuan kesehatan gigi dan untuk perilaku No Frekuensi (%)
Kesehatan Gigi
pemeliharaan kesehatan gigi dan keterampilan cara 1 Baik 8 20
menyikat gigi. Untuk observasi cara menyikat gigi 2 Kurang Baik 25 62,5
dilakukan secara simulasi dengan model rahang. 3 Buruk 7 17,5
(2) Pemeriksaan karies gigi (DMF-T) dengan cara Jumlah 40 34
melakukan pemeriksaan karies gigi dengan
menggunakan alat-alat pemeriksaan gigi. Alat yang Berdasarkan tabel 1 hasil analsis
digunakan untuk pemeriksaan status karies gigi menunjukkan bahwa responden dengan
adalah alat diagnostik yang terdiri dari kaca mulut, pengetahuan tinggi sebesar 80% atau sebanyak 32
pinset, sonde dan excavator. Proses pegolahan data
orang dari 40 responden. Pengetahuan sedang
ini dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:
sebesar 15% atau sebanyak 6 orang dari 40
Editing, Coding, Data Entry.8 responden dan yang memiliki pengetahuan rendah
Analisis data dilakukan dengan prosedur
sebesar 5% atau sebanyak 2 orang dari 40
Analisis Univariat dan Analisis Bivariat. Dimana responden.
analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
Distribusi responden menurut perilaku
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel
pemeliharaan kesehatan gigi menjadi perilaku
penelitian. Sedangkan analisis bivariat dilakukan
pemeliharaan kesehatan gigi baik bila skor = 7,4-
terhadap dua variabel yang diduga berhubungan
11, kurang baik bila skor = 3,7-7,3, sedangkan
atau korelasi dengan menggunakan uji Chi Square buruk bila skor= 0-3,6. Nilai perilaku pemeliharaan
yang disesuaikan dengan skala data yang ada yaitu
kesehatan gigi diukur dengan menjumlahkan 11
ordinal dengan derajat kemaknaan atau tingkat pertanyaan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
kepercayaan yaitu 95% (Riduwan, 2014).9 Analisis nilai minimum 0 dan nilai maksimum 11. Hasilnya
bivariat dilakukan untuk mengetahui apakah ada
dapat dilihat pada tabel berikut :
hubungan yang signifikan antara masing-masing
variabel bebas dengan variabel terikat dan
Tabel 2.
dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square.
Distribusi Frekuensi Perilaku Pemeliharaan
Hubungan disebut bermakna bila dengan derajat
Kesehatan Gigi Pada Anak Umur 10-12 Tahun
kepercayaan 95%, p value yang diperoleh kurang
SDN 59/IV Kota Jambi Tahun 2019
dari 0,05 (p value ≤ α).
No Pengetahuan Frekuensi (%)
Hasil dan Pembahasan 1 Tinggi 32 80
2 Sedang 6 15
Penelitian ini dilakukan pada murid umur 10-
3 Rendah 2 5
12 tahun di SDN 59/IV Kota Jambi berjumlah 40
orang, usia 10 tahun sebanyak 18 orang (45%), usia Jumlah 40 34
11 tahun sebanyak 14 orang (35%), usia 12 tahun
sebanyak 8 orang (20%). Jumlah responden 40 Berdasarkan tabel 2 hasil analisis menunjukkan
orang, responden jenis kelamin laki-laki sebanyak bahwa perilaku pemeliharaan kesehatan gigi yang
25 orang (62,5%) dan jenis kelamin perempuan masuk dalam kategori baik terdapat 8 orang (20%)
sebanyak 15 orang (37,5%). dari 40 responden. Kategori Kurang Baik terdapat 25
orang (62,5%) dari 40 responden dan terdapat 7 orang
Distribusi frekuensi responden menurut (17,5%) dari 40 responden dengan prilaku
pengetahuan kesehatan gigi dibagi menjadi pemeliharaan kesehatan gigi yang masuk kategori
pengetahuan tinggi bila skor = 11-15, sedang bila buruk.
skor = 6-10, sedangkan rendah bila skor = 0-5. Mengukur keterampilan cara menyikat gigi
Nilai pengetahuan diukur dengan menjumlahkan dilakukan observasi cara menyikat gigi yang
15 pertanyaan. Berdasarkan hasil penelitian dilakukan responden pada model rahang. Nilai cara
diperoleh nilai minimum 0 dan nilai maksimum 15. sikat gigi diperoleh apabila baik bila skor= 3-4 dan
Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut : buruk bila=0-2. Nilai keterampilan cara sikat gigi
diukur dengan menjumlahkan 4 pertanyaan.

Copyright @2019 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866 82
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai tahun. Data penelitian mengenai status karies pada
minimum 0 dan nilai maksimum 4. Hasil analisis anak usia 10-12 tahun di SDN 59/IV Kota Jambi
terlihat pada tabel berikut : berikut disajikan dalam bentuk tabel berikut :

Tabel 3. Tabel 4.
Distribusi Frekuensi Keterampilan Cara Sikat Distribusi Frekuensi Status Karies Gigi (DMF-
Gigi Pada Anak Umur 10-12 Tahun SDN 59/IV T) Pada Anak Umur 10-12 Tahun SDN 59/IV
Kota Jambi Tahun 2019 Kota Jambi Tahun 2019
No Cara Menyikat Frekuensi (%)
Gigi No DMF-T Frekuensi (%)
1 Baik 27 67,5 1 Sangat Rendah 20 50
2 Buruk 13 32,5 2 Rendah 14 35
Jumlah 40 34 3 Sedang 6 15
4 Tinggi 0 0
Berdasarkan tabel 3 di atas bahwa hasil 5 Sangat Tinggi 0 0
analisis diperoleh 27 orang (67,5%) dari 40 Jumlah 40 34
responden melakukan cara sikat gigi yang benar
atau sesuai dengan yang dianjurkan dan 13 Tabel 4 di atas, menunjukkan status karies
(32,5%) orang dari 40 responden melakukan cara pada 40 responden. Diperoleh hasil responden
sikat gigi yang buruk tidak sesuai dengan yang dengan status karies sangat rendah sebesar 50% atau
dianjurkan. 20 orang dari jumlah 40 responden, rendah sebesar
Pemeriksaan status karies pada anak umur 35% atau 14 orang dari jumlah 40 responden.
10-12 tahun SDN 59/IV Kota Jambi yang Sedangkan yang kategori sedang sebanyak 15% 6
dilakukan dengan metode pemeriksaan DMF-T orang dari 40 responden. dan untuk kategori tinggi
didapatkan 40 responden dengan rentan usia 10-12 dan sangat tinggi memperoleh skor 0.

1. Hubungan Pengetahuan Terhadap Kejadian Karies Gigi


Penelitian ini meliputi pengetahuan dan hubungannya dengan status karies gigi pada anak umur 10-
12 tahun SDN 59/IV Kota Jambi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.
Hubungan Pengetahuan Terhadap Status Karies Gigi Pada Murid Umur 10-12 Tahun SDN 59/IV
Kota Jambi Tahun 2019
Status Karies (DMF-T)
Tingkat
Sangat Sangat Total Sig. 95%
Pengeta Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
huan
n % n % n % n % n % n %
Tinggi 13 40,6 14 43,8 5 15,6 0 0 0 0 32 80
Sedang 5 83,3 0 0 1 16,7 0 0 0 0 6 15 0,028
Rendah 2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 2 5
Jumlah 20 50 14 35 6 15 0 0 0 0 40 34

Tabel 5 di atas, menunjukkan bahwa square diperoleh nilai sig= 0,028 atau p value ≤
persentase tertinggi yaitu, 83,3% responden 0,05 artinya ada hubungan antara pengetahuan
memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi pemeliharaan kesehatan gigi dengan status karies
sedang dengan status karies kategori sangat gigi.
rendah. Hasil analisis dengan menggunakan chi-

2. Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi


Penelitian ini meliputi pemeliharaan kesehatan gigi dan hubungannya dengan status karies gigi pada anak
umur 10-12 tahun SDN 59/IV Kota Jambi tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

Copyright @2019 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866 83
Tabel 6.
Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi Terhadap StatusKaries Gigi Pada Murid Umur
10-12 Tahun SDN 59/IV Kota Jambi Tahun 2019

Status Karies (DMF-T)


Perilaku Total Sig. 95%
Sangat Sangat
Pemeliharaan Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
Kesehatan Gigi
n % N % N % n % n % n %
Baik 4 50 3 37,5 1 12,5 0 0 0 0 8 20
Kurang Baik 12 48 8 32 5 20 0 0 0 0 25 62,5 0,017
Buruk 4 57,1 3 42,9 0 0 0 0 0 0 7 17,5
Jumlah 20 50 14 35 6 15 0 0 0 0 40 34

Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa square diperoleh nilai sig = 0,017 atau p value ≤
persentase tertinggi yaitu, 57,1% responden 0,05 artinya ada hubungan antara prilaku
memiliki perilaku pemeliharaan tentang kesehatan pemeliharaan tentang kesehatan gigi dengan status
gigi buruk dengan status karies kategori sangat karies gigi.
rendah. Hasil analisis dengan menggunakan chi-

3. Hubungan Cara Menyikat Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi


Penelitian ini meliputi Keterampilan cara menyikat gigi dan hubungannya dengan satatus karies
gigi pada anak umur 10-12 tahun SDN 59/IV Kota Jambi tahun 2019 dilihat pada tabel 7.

Tabel 7.
Hubungan Keterampilan Cara Menyikat Gigi Terhadap Status Karies Gigi Pada Anak Umur 10-
12 Tahun SDN 59/IV Kota Jambi Tahun 2019
Status Karies (DMF-T)
Cara
Sangat Sangat Total Sig. 95%
Menyikat Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
Gigi
n % n % n % n % N % N %
Baik 10 37 11 40,7 6 22,2 0 0 0 0 27 67,50
0,013
Buruk 10 76,9 3 23,1 0 0 0 0 0 0 13 32,50
Jumlah 20 50 14 35 6 15 0 0 0 0 40 34
responden yang berstatus karies sangat rendah
Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa sebesar 5%.
persentase tertinggi yaitu, 76,9% responden Berdasarkan hasil uji Chi Square diperoleh
memiliki keterampilan cara menyikat gigi buruk nilai sig = 0,028 (p value ≤ 0,05). Sehingga dapat
dengan status karies kategori sangat rendah. Hasil di interpretasikan bahwa ada hubungan antara
analisis dengan menggunakan chi-square diperoleh pengetahuan dengan status karies gigi pada anak
nilai sig = 0,013 atau p value ≤ 0,05 artinya ada umur 10-12 tahun SDN 59/IV Kota Jambi.
hubungan antara keterampilan cara menyikat gigi Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dengan status karies gigi. dilakukan bahwa tingkat pengetahuan kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan gigi pada murid umur 10-12 tahun SDN 59/IV
bahwa anak yang memiliki tingkat pengetahuan Kota Jambi memiliki pengatahuan yang tinggi dan
kesehatan gigi yang tinggi lebih banyak terdapat pada status karies yang rendah. Berdasarkan hasil
pada responden yang berstatus karies rendah yaitu wawancara dengan salah satu anak mengatakan
sebesar 43,8%, dan responden yang memiliki bahwa mereka selalu di ajarkan sama orang tuanya
tingkat pengetahuan kesehatan gigi sedang lebih untuk selalu menggosok gigi sebelum tidur dan
banyak terdapat pada responden yang berstatus setelah makan. selain itu mereka mengatakan
karies sangat rendah sebesar 83,3%. sedangkan bahwa sebagian besar guru di sekolah sering
responden yang memiliki tingkat pengetahuan mengingatkan untuk selalu mengosok gigi setelah
kesehatan gigi rendah banyak terdapat pada makan. Hasil penelitian ini di dukung oleh hasil
penelitian yang dilakukan oleh Miftakhun (2016)
Copyright @2019 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866 84
yang menyatakan bahwa peran orang tua dalam minimal dua kali sehari atau lebih, hal ini akan
menjaga kesehatan gigi pada anak sangat penting lebih baik dibandingkan dengan hanya melakukan
karena semakin tinggi pengetahuan orang tua maka sikat gigi satu kali perhari.11 Berdasarkan hasil
semakin kecil resiko anak mengalami karies. 10 wawancara dengan salah satu anak mereka
Berdasarkan hasil penelitian di atas bahwa mengatakan bahwa setiap dalam setiap satu
tingkat pengetahuan ibu tentang karies gigi minggu sekali melakukan sikat gigi masal yang
memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dilaksanakan oleh pihak sekolah dan pihak
gigi pada anak, apabilla ibunya selalu mengontrol puskesmas. Berdasarkan hasil wawancara dengan
dalam memelihara kesehatan gigi anaknya maka salah satu guru di SDN 59/IV Kota Jambi juga
resiko terjadinya karies akan rendah, selain itu mengatakan bahwa pihak sekolah juga bekerja
faktor dukungan sosial yang lain, di antaranya sama dengan pihak puskesmas dalam upaya
adalah peran guru sangat penting, dimana guru menjalankan kegiatan UKGS di sekolah tersebut
senantiasa mengingatkan murid-muridnya agar yang laksanakan pihak sekolah dan pihak
senantiasa memelihara kesehatan giginya. serta puskesmas berupa cara menyikat gigi bersama
pola makan yang baik maupun kebiasaan yang dilakukan dalam setiap satu minggu sekali,
memeriksakan kesehatan gigi ke dokter gigi sangat maksud dan tujuan pihak sekolah melakukan
penting untuk menjaga agar gigi tidak berlubang. kegiatan ini guna untuk meningkatkan perilaku
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu para murid untuk selalu menjaga dan memelihara
guru di SDN 59/IV Kota Jambi juga mengatakan kesehatan giginya agar selalu sehat dan tidak
bahwa sebagian guru sebelum memulai dan setelah menganggu kegiatan pembelajaran. Hal ini sejalan
memberi pelajaran selalu menginggatkan anak- dengan hasil penelitian yang mengatakan bahwa
anak murid untuk selalu berkumur dan mengosok Guru sekolah memiliki pengaruh yang
gigi sesudah makan, hal itu bertujuan agar cenderung relatif sama dengan orang tua, namun
kesehatan gigi dapat terjaga dengan baik, agar relatif dominan pada kegiatan UKGS dibandingkan
proses pembelajaran dapat berlangsung dengan sebagian besar orang tua murid.12 Untuk
baik. mewujudkan kesehatan gigi murid yang baik,
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan maka peran guru harus lebih ditingkatkan misalnya
bahwa anak yang memiliki perilaku pemeliharaan dalam hal penyuluhan tentang kesehatan gigi dan
kesehatan gigi yang baik lebih banyak terdapat mulut, agar murid sewaktu kesekolah sudah
pada responden yang berstatus karies sangat menyikat gigi sesudah sarapan. Selain itu perlu
rendah yaitu sebesar 50%, dan responden yang ditingkatkan program menyikat gigi bersama
memiliki perilaku pemeliharaan kesehatan gigi pada murid melalui program UKGS yang
sedang lebih banyak terdapat pada responden yang dilakukan oleh guru diantaranya pelaksanaan sikat
berstatus karies sangat rendah sebesar 48%. gigi massal.
sedangkan responden yang memiliki perilaku Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
pemeliharaan kesehatan gigi buruk banyak terdapat bahwa anak yang memiliki keterampilan cara
pada responden yang berstatus karies sangat menyikat gigi yang baik lebih banyak terdapat
rendah sebesar 57,1%. pada responden yang berstatus karies rendah yaitu
Berdasarkan hasil uji Chi Square diperoleh sebesar 40,7%, dan responden yang memiliki
nilai sig = 0,017 (p value ≤ 0,05). Sehingga dapat keterampilan cara menyikat gigi buruk lebih
di interpretasikan bahwa ada hubungan antara banyak terdapat pada responden yang berstatus
perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dengan status karies sangat rendah sebesar 76,9%. Berdasarkan
karies gigi pada anak umur 10-12 tahun SDN hasil uji Chi Square diperoleh nilai sig = 0,013 (p
59/IV Kota Jambi. value ≤ 0,05). Sehingga dapat di interpretasikan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah bahwa ada hubungan antara keterampilan cara
dilakukan bahwa perilaku pemeliharaan kesehatan menyikat gigi dengan status karies gigi pada anak
gigi pada anak umur 10-12 tahun SDN 59/IV Kota umur 10-12 tahun SDN 59/IV Kota Jambi.
Jambimemiliki perilaku pemeliharaan kesehatan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
gigi yang baik dan pada status karies yang sangat dilakukan bahwa keterampilan cara menyikat gigi
rendah. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah pada anak umur 10-12 tahun SDN 59/IV Kota
satu anak mengatakan bahwa mereka selalu Jambi memiliki keterampilan cara menyikat gigi
menggosok gigi sebelum tidur dan setelah makan. yang baik dan pada status karies yang rendah.
Hal ini sama dengan anjuran yang di berikan oleh Hasil ini menunjukan bahwa anak-anak SDN
Kemenkes RI (2012) telah menyarankan kepada 59/IV Kota Jambi sudah memiliki keterampilan
masyarakat supaya anak-anak menyikat gigi cara menyikat gigi yang baik.12 Berdasarkan hasil
Copyright @2019 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866 85
wawancara dengan beberapa murid SDN 59/IV Puskesmas Halmahera. Jurnal Kesehatan
Kota Jambi mengatakan bahwa sudah mengetahui Gigi.2(1):32-7.2015
cara menyikat gigi yang baik, karena di sekolah [6] Notohartojo IT, Ghani L. Pemeriksaan Karies
tersebut kegiatan UKGS atau penyuluhan cara Gigi pada Beberapa Kelompok Usia oleh
menyikat gigi selalu di adakan dalam enam bulan Petugas dengan Latar Belakang Berbeda di
sekali, serta kegiatan sikat gigi masal selalu di Provinsi Kalimantan Barat. Buletin Penelitian
adakan dalam setiap satu minggu sekali. Selain itu Kesehatan.43(4):257-64.2015
hasil wawancara dengan salah satu guru di SDN [7] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif
59/IV Kota Jambi juga mengatakan bahwa Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta;
kegiatan cara menyikat gigi masal memang selalu 2013.
adakan pihak sekolah melalui kegiatan UKGS [8] Alimul AA. Metodologi Penelitian
dalam setiap satu minggu sekali, hal ini dengan Kebidanan. Jakarta: Rajagrafindo Persada;
tujuan untuk memberi pemahaman kepada murid 2017.
bagaimana menyikat gigi yang baik dan benar agar [9] Riduwan M. Metode dan teknik menyusun
tidak terkena karies. tesis. Bandung: Alfabeta.2010
[10] Miftakhun N, Salikun S, Sunarjo L, Mardiati
Kesimpulan E. Faktor Eksternal Penyebab Terjadinya
Karies Gigi Pada Anak Pra Sekolah Di Paud
Terdapat hubungan antara pengetahuan Strowberry RW 03 Kelurahan Bangetayu
kesehatan gigi dengan status karies gigi (DMF-T) Wetan Kota Semarang Tahun 2016. Jurnal
pada murid umur 10-12 tahun SDN 59/IV Kota Kesehatan Gigi.3(2):27-34.2016
Jambi dengan nilai p value ≤ 0,05. Terdapat [11] Kesehatan K, Indonesia KKR. Pedoman usaha
hubungan antara pemeliharaan kesehatan gigi kesehatan gigi sekolah (Ukgs). Jakarta,
dengan status karies gigi (DMF-T ) pada murid Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan,
umur 10-12 tahun SDN 59/IV Kota Jambi dengan Kementerian Kesehatan.2012
nilai p value ≤ 0,05. Terdapat hubungan antara cara [12] Arianto A, Shaluhiyah Z, Nugraha P. Perilaku
menyikat gigi dengan status karies gigi pada murid Menggosok Gigi pada Siswa Sekolah Dasar
umur 10-12 tahun SDN 59/IV Kota Jambi dengan Kelas V dan VI di Kecamatan Sumberejo.
nilai p value ≤ 0,05. Berdasarkan hasil penelitian Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia.9(2):127-
diharapkan untuk penelitian selanjutnya lebih 35.2014
difokuskan pada sampel yang lebih besar.

Daftar Pustaka

[1] DepKes R. Laporan Hasil Riset Kesehatan


Dasar (RISKESDAS) Indonesia. Jakarta:
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan.2013
[2] Worotitjan I, Mintjelungan CN, Gunawan P.
Pengalaman karies gigi serta pola makan dan
minum pada anak Sekolah Dasar di Desa
Kiawa Kecamatan Kawangkoan Utara. e-
GIGI.1(1).2013
[3] Andini. Hubungan Pengetahuan Anak Usia
Sekolah Tentang Pencegahan Karies Gigi
Dengan Terjadinya Karies Gigi. Fakultas
Keperawatan Universitas Riau.5.2018
[4] Riyanti E, Saptarini R. Upaya Peningkatan
Kesehatan Gigi dan Mulut melalui Perubahan
Perilaku Anak. Majalah Ilmu Kedokteran
Gigi.11(2009).2009
[5] Yulistianti RE, Prasko P, Supardan I, Kristiani
N. Analisis Program Kegiatan Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Di

Copyright @2019 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866 86

You might also like