Ayakan 40
Ayakan 40
Ayakan 40
The Effect of Drying Temperature and Time on The Characteristics of Blue Pea Flower
Tea (Clitoria ternatea L.)
1
Ni Ketut Ayu Martini, 2I Gusti Ayu Ekawati*, 2Putu Timur Ina
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Unud
2
Dosen Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Unud
Kampus Bukit Jimbaran, Badung-Bali
ABSTRACT
This study was conducted to determine the effect of drying temperature and time on the
characteristics of blue pea flower tea and obtain drying temperature and time that produce blue pea flower
tea with the best characteristics. The experimental design used was a factorial Randomize Block Design
consisting of 2 factors: the first factor was drying temperature, namely 50ºC, 60ºC, and 70ºC and the second
factor was drying time, namely 3 hours, 3.5 hours, and 4 hours. The treatment was repeated 2 times to
obtain 18 experimental units. The data obtained were analyzed by analysis of variance (ANOVA) and if
the treatment had significant effect followed by Duncan test. The results showed that interaction between
drying temperature and time had a significant effect on water content, extract content, total phenol,
flavonoids, anthocyanin, and antioxidant activity. Drying at a temperature of 50ºC for 4 hours was produced
blue pea flower tea with the highest antioxidant activity (IC50) of 128.25 ppm, water content of 10.18%,
extract content of 51.60%, total phenol of 515.48 mg/100g, flavonoids of 23.99 mg/100g, and anthocyanin
of 249.69 mg/100g.
*Korespondensi penulis:
Email: ayuekawati@unud.ac.id
327
Martini, dkk Pengaruh Suhu dan …
328
Jurnal Itepa, 9 (3) September 2020, 327-340 ISSN : 2527-8010 (Online)
standar asam galat, Na2CO3, reagen Folin- T1W2 = Suhu 50ºC, lama 3,5 jam
Ciocalteau (Merck), methanol, standar T1W3 = Suhu 50ºC, lama 4 jam
Quersetin, NaNO2, AlCl3, NaOH, HCl, T2W1 = Suhu 60ºC, lama 3 jam
Larutan Buffer pH 1, Buffer pH 4.5, T2W2 = Suhu 60ºC, lama 3,5 jam
Diphenylpicryl-hydrazyl (DPPH). T2W3 = Suhu 60ºC, lama 4 jam
Alat-alat yang dipergunakan dalam T3W1 = Suhu 70ºC, lama 3 jam
penelitian ini adalah oven (Merck), loyang, T3W2 = Suhu 70ºC, lama 3,5 jam
gunting, aluminium foil, pinset, timbangan T3W3 = Suhu 70ºC, lama 4 jam
analitik (Shimadzu), cawan aluminium, Variabel yang diamati dalam
cawan porselin, labu ukur, penangas air, penelitian ini meliputi kadar air
kompor listrik, gelas beker (Pyrex), gelas (Sudarmadji, 1997), kadar sari, total fenol,
ukur (Herma), tabung reaksi (Pyrex), pipet total flavonoid (Rohman, 2006), total
tetes, blender (Miyako), spektrofotometer antosianin (Giusti, 2001), dan aktivitas
(Thermo Scientific Genesys 10S UV-Vis), antioksidan (IC50) terhadap bubuk teh bunga
mikropipet (Socorex), desikator, erlenmeyer telang. Selain variabel tersebut, juga
(Pyrex), kuvet (Pyrex), pompa karet, tip, dilakukan uji warna dengan color reader dan
kertas saring, vortex (Maxi Mix II Type uji sensoris meliputi uji hedonik warna,
367000), ayakan 40 mesh, dan gelas untuk aroma, rasa, penerimaan keseluruhan, dan
uji sensoris. skoring rasa menggunakan seduhan teh
Rancangan Percobaan herbal bunga telang yang dibuat dengan cara
Rancangan percobaan yang digunakan bubuk teh dimasukkan kedalam kantong teh
dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak celup sebanyak 1 g dan diseduh dengan cara
Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dicelup dalam 250 ml air dengan suhu 100ºC
dari 2 faktor yaitu faktor pertama adalah selama 2 menit (Dewata, 2017 yang
perlakuan suhu (T) yang terdiri dari 3 taraf dimodifikasi).
yaitu T1 (50ºC), T2 (60ºC), dan T3 (70ºC) dan Data yang diperoleh dianalisis dengan
faktor kedua adalah perlakuan lama sidik ragam dan apabila perlakuan
pengeringan (W) yang terdiri dari 3 taraf berpengaruh terhadap variabel yang diamati
yaitu W1 (3jam), W2 (3,5 jam), dan W3 (4 maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Data
jam). Masing-masing perlakuan dilakukan hasil uji sensoris dianalisis menggunakan
ulangan sebanyak 2 kali sehingga diperoleh Rancangan Acak Kelompok (RAK) meliputi
18 unit percobaan. Faktor kombinasi sidik ragam dan uji Duncan apabila
perlakuan adalah sebagai berikut: perlakuan berpengaruh terhadap variabel
T1W1 = Suhu 50ºC, lama 3 jam yang diamati (Gomez dan Gomez, 1995).
329
Martini, dkk Pengaruh Suhu dan …
Gambar 1. Diagram alir pembuatan teh herbal bunga telang (Kusuma et al., 2019), yang
dimodifikasi.
330
Jurnal Itepa, 9 (3) September 2020, 327-340 ISSN : 2527-8010 (Online)
HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai rata-rata kadar air teh herbal bunga
Kadar air teh herbal bunga telang telang dapat dilihat pada Tabel 1.
331
Martini, dkk Pengaruh Suhu dan …
Hasil sidik ragam menunjukkan dan waktu yang semakin lama menghasilkan
bahwa interaksi antara suhu dan lama waktu kadar air yang rendah yang mengakibatkan
pengeringan berpengaruh sangat nyata bubuk menjadi lebih higroskopis dan mudah
(P<0,01) terhadap kadar sari teh herbal menyerap air sehingga kelarutan bubuk
bunga telang. Tabel 2 menunjukkan kadar dalam air juga semakin besar (Purnomo,
sari teh herbal bunga telang berkisar antara 2016 dalam Kusuma et al., 2019). Hal ini
46,47% sampai dengan 56,07%. Kadar sari sesuai dengan penelitian yang dilakukan
teh herbal bunga telang terendah diperoleh oleh Kusuma et al. (2019) tentang pengaruh
pada perlakuan T1W1 (suhu pengeringan suhu pengeringan terhadap karakteristik teh
50ºC dan lama waktu 3 jam) yaitu 46,47% herbal kulit kakao bahwa semakin tinggi
tidak berbeda nyata dengan T1W2, suhu pengeringan, akan mendapatkan kadar
sedangkan kadar sari teh herbal bunga telang sari yang tinggi. Demikian juga dengan
tertinggi diperoleh pada perlakuan T3W3 penelitian Siti et al. (2018) tentang pengaruh
(suhu pengeringan 70ºC dan lama waktu 4 lama pengeringan terhadap karakteristik teh
jam) yaitu 56,07% dan tidak berbeda nyata herbal kulit melinjo menghasilkan kadar sari
dengan perlakuan T3W2. yang semakin tinggi pada pengeringan yang
Menurut Dwi (2016), kadar sari semakin lama. Berdasarkan SNI : (01-7085-
merupakan istilah yang digunakan untuk 2005) tentang bubuk simplisia, kadar sari
menggambarkan partikel-partikel pada untuk bubuk simplisia adalah minimal 14%.
minuman teh herbal yang dapat larut Data pada Tabel 2 menunjukkan hasil yang
didalam air seduhan. Hasil penelitian diperoleh dari penelitian ini telah memenuhi
menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu SNI bubuk simplisia.
dan lama waktu pengeringan maka kadar
sari juga semakin meningkat. Hal ini
disebabkan suhu pengeringan yang tinggi
332
Jurnal Itepa, 9 (3) September 2020, 327-340 ISSN : 2527-8010 (Online)
Total fenol the herbal bunga telang suhu dan lama waktu pengeringan
Nilai rata-rata total fenol teh herbal bunga berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap
telang dapat dilihat pada Tabel 3. Hasil sidik kandungan total fenol teh herbal bunga
ragam menunjukkan bahwa interaksi antara telang.
333
Martini, dkk Pengaruh Suhu dan …
334
Jurnal Itepa, 9 (3) September 2020, 327-340 ISSN : 2527-8010 (Online)
Suhu dan lama pengeringan dapat nilai absorbansi yang lebih besar. Namun
mempengaruhi total antosianin dalam suatu pada suhu yang sama (60ºC) dan suhu lebih
bahan. Suhu pengeringan yang disarankan tinggi (70ºC) serta waktu yang semakin lama
dalam pengeringan adalah 50ºC - 60ºC. menghasilkan nilai antosianin yang semakin
Hasil penelitian ini menunjukkan semakin rendah. Hal ini menunjukkan suhu yang
tinggi suhu pengeringan dan waktu yang yang terlalu tinggi dan waktu yang semakin
semakin lama menghasilkan nilai antosianin lama dapat menurunkan nilai antosianin teh
yang semakin rendah, kecuali perlakuan herbal bunga telang. Menurut Markakis
T2W1 (suhu pengeringan 60ºC dan lama (1982) dalam Zussiza (2012) suhu
waktu 3 jam). Hal ini diduga karena pada pengeringan yang lebih tinggi dari 60ºC
suhu yeng terlalu rendah yaitu suhu 50ºC mengakibatkan senyawa antosianin
pigmen warna antosianin belum terekstrak mengalami degradasi. Kerusakan akibat
secara sempurna. Menurut Zussiva (2012) suhu tinggi tersebut terjadi karena
penggunaan suhu 60ºC menghasilkan nilai terbukanya cincin aglikon sehingga
antosianin yang lebih tinggi pada ekstrak terbentuk gugus karbinol dan kalkon yang
bunga telang dibandingkan suhu yang lebih tidak berwarna.
rendah. Suhu yang lebih tinggi Aktivitas antioksidan (IC50) teh herbal
mengakibatkan pori-pori padatan bunga bunga telang
telang semakin terbuka dan memudahkan Nilai rata-rata aktivitas antioksidan teh
pelarut untuk melarutkan antosianin herbal bunga telang dapat dilihat pada Tabel
sehingga dalam pengujian menghasilkan 6.
335
Martini, dkk Pengaruh Suhu dan …
336
Jurnal Itepa, 9 (3) September 2020, 327-340 ISSN : 2527-8010 (Online)
teh herbal bunga telang perlakuan terbaik Uji warna dengan color reader
(T1W3) dapat digolongkan sebagai Nilai rata-rata uji warna dengan color reader
antioksidan sedang (100-150 ppm), dimana dapat dilihat pada Tabel 7.
antioksidan sangat kuat (<50 ppm), kuat (50- Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
100) ppm, lemah (150-200 ppm), dan sangat interaksi antara suhu dan lama pengeringan
lemah (>200 ppm). berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap
nilai L*ab teh herbal bunga telang. Nilai L* terdapat pada perlakuan T3W3 sebesar
dinyatakan sebagai tingkat kecerahan, nilai 21.76 dan nilai L terendah terdapat pada
a* menunjukkan intensitas warna merah perlakuan T2W1 sebesar 6,42. Nilai L yang
(nilai+) dan hijau (nilai-), dan nilai b* semakin besar menunjukkan warna teh
menunjukkan intensitas warna kuning herbal bunga telang yang semakin cerah.
(nilai+) dan biru (nilai-). Tabel 7 Nilai L yang tinggi pada perlakuan T3W3
menunjukkan nilai rata-rata L tertinggi dapat disebabkan karena kandungan
337
Martini, dkk Pengaruh Suhu dan …
antosianinnya yang rendah sehingga warna dibandingkan perlakuan lainnya. Nilai rata-
yang dihasilkan lebih cerah dibandingkan rata b* tertingi terdapat pada perlakuan
perlakuan lainnya. Nilai rata-rata a* T3W3 sebesar -2,27 dan terendah pada
tertinggi terdapat pada perlakuan T2W1 perlakuan T2W1 sebesar -11,84. Hal ini
sebesar -1,79 dan terendah pada perlakuan menunjukkan perlakuan T2W1 cenderung
T3W3 sebesar -16,67. Hal ini menunjukkan memiliki warna biru yang lebih gelap
perlakuan T3W3 cenderung lebih hijau dibandingkan dengan perlakuan lain.
Tabel 8. Nilai rata - rata uji hedonik warna, aroma, rasa, penerimaan keseluruhan dan uji skoring
rasa sepat teh herbal bunga telang
Rasa Penerimaan
Perlakuan Warna Aroma
Hedonik Skoring Keseluruhan
T1W1 5,87±0,74a 5,00±0,76a 5,27±0,88a 1,40±0,63a 5,53±0,52a
T1W2 5,93±0,88a 4,93±0,96a 5,13±1,06a 2,00±1,07a 5,27±0,88a
T1W3 5,67±0,98a 4,67±1,05a 5,53±0,92a 1,53±0,64a 5,47±1,36a
T2W1 5,73±0,80a 4,93±1,16a 5,20±0,94a 1,73±0,80a 5,60±0,74a
T2W2 5,67±0,72a 5,07±0,96a 5,13±0,92a 1,73±0,96a 5,40±0,74a
T2W3 5,80±0,86a 5,20±1,08a 5,20±0,94a 1,80±1,01a 5,27±0,88a
T3W1 5,47±1,13a 5,13±1,06a 5,07±1,03a 1,80±0,86a 5,00±1,25a
T3W2 5,73±0,80a 4,73±1,22a 4,93±1,03a 1,73±1,03a 5,40±1,12a
T3W3 5,93±0,70a 5,40±0,91a 5,13±1,13a 1,87±0,83a 5,40±0,91a
Keterangan: - Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan
berbeda tidak nyata (p>0,05).
- Nilai hedonik 1) = sangat tidak suka, 2) = tidak suka, 3) = agak tidak suka, 4) =
biasa, 5) = agak suka, 6) = suka, 7) = sangat suka.
- Nilai skoring rasa 1) = tidak sepat, 2) = kurang sepat, 3) = agak sepat, 4) = sepat,
5) = sangat sepat.
1. Warna berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap
Perlakuan suhu dan lama pengeringan uji hedonik aroma minuman teh herbal
berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap bunga telang. Tabel 8 menunjukkan aroma
warna (uji hedonik) minuman teh herbal minuman teh herbal bunga telang diterima
bunga telang. Tabel 8 menunjukkan warna dengan kriteria agak suka.
teh herbal bunga telang dapat diterima 3. Rasa
dengan kriteria suka. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
2. Aroma perlakuan suhu dan waktu pengeringan
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap
perlakuan suhu dan lama pengeringan uji hedonik rasa minuman teh herbal bunga
338
Jurnal Itepa, 9 (3) September 2020, 327-340 ISSN : 2527-8010 (Online)
Telang dengan kriteria penerimaan agak agak suka, rasa kurang sepat dan suka,
suka sampai dengan suka. Pada uji skoring penerimaan keseluruhan suka.
rasa, perlakuan suhu dan lama pengeringan
Saran
berpengaruh tidak nyata (P>0,05) dengan
Berdasarkan penelitian yang telah
kriteria kurang sepat.
dilakukan, disarankan sebagai berikut:
4. Penerimaan keseluruhan
1. Melakukan analisis kimia hasil seduhan
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
teh herbal bunga telang pada penelitian-
perlakuan suhu dan waktu pengeringan
penelitian selanjutnya.
berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap
2. Menggunakan metode pengeringan
penerimaan keseluruhan minuman teh
yang berbeda dalam mengolah teh
herbal bunga telang. Tabel 7 menunjukkan
herbal bunga telang untuk mendapatkan
penerimaan keseluruhan minuman teh
kadar air teh yang sesuai dengan SNI.
herbal bunga telang diterima dengan kriteria
agak suka sampai dengan suka. DAFTAR PUSTAKA
ppm, kadar air 10,18 %, kadar sari 51,60 Budiasih, S. 2017. Kajian potensi
farmakologis bunga telang (Clitoria
%, total fenol 515,48 mg/100g, ternatea). Prosiding Seminar
flavonoid 23,99 mg/100g, antosianin Nasional Kimia UNY 2017 Sinergi
Penelitian dan Pembelajaran untuk
249,69 mg/100g, warna suka, aroma Mendukung Pengembangan Literasi
Kimia pada Era Global Ruang Seminar
FMIPA UNY.
339
Martini, dkk Pengaruh Suhu dan …
340