Instrumen Pengkajian Spiritual Care Pasien Dalam Pelayanan Paliatif: Literature Review
Instrumen Pengkajian Spiritual Care Pasien Dalam Pelayanan Paliatif: Literature Review
Instrumen Pengkajian Spiritual Care Pasien Dalam Pelayanan Paliatif: Literature Review
Abstract
Spiritual services for patients in health care services are important. Spiritual care is one of the basic
domains in the efforts of quality palliative care services. Its began when hospice services were developed
into palliative services. Palliative care is a form of service aimed at patients suffering from advanced-
stage of chronic disease both in life-threatening and life-limiting conditions, and in the patient's family
and preparing patients near death to die with dignity. Palliative care is also a service that focuses on
efforts to improve the quality of life of patients and families through comprehensive care that includes
bio-psycho-social-cultural and spiritual. The purpose of this review literature is to identify spiritual
assessment instruments for palliative patients. This review literature reviews scientific articles through
searches in several journal databases such as CINAHL, Google Scholar, Proquest, PUBMED, and
Science Direct. Some spiritual assessment methods that can be used in palliative patients are the FICA,
FAITH, SPIRIT, ETHNIC (S), HOPE, and Ars Moriendi Model methods. Based on this review literature
it can be concluded that the provision of spiritual care services is an important aspect of nursing,
especially in palliative care services. The use of instruments for assessing the patient's spiritual is very
helpful in exploring the value of the patient's faith and beliefs about life in a healthy and sick range.
Abstrak
Pelayanan spiritual pada pasien dilayanan kesehatan merupakan hal penting. Perawatan spiritual
merupakan salah satu domain dasar dalam upaya pelayanan perawatan paliatif yang berkualitas. Hal
tersebut dimulai sejak pelayanan hospis dikembangkan menjadi pelayanan paliatif. Perawatan paliatif
merupakan suatu bentuk pelayanan yang ditujukan pada pasien yang menderita penyakit kronis stadium
lanjut baik sifatnya mengancam jiwa maupun yang membatasi kehidupan, dan pada keluarga pasien
serta mempersiapkan pasien menjelang kematian sehingga meninggal secara bermartabat. Perawatan
paliatif juga merupakan suatu layanan yang berfokus pada upaya peningkatan kualitas hidup pasien dan
keluarga melalui perawatan komprehensif yang mencakup bio-psiko-sosial-budaya dan spiritual. Tujuan
literatur review ini untuk mengidentifikasi instrumen pengkajian spiritual pada pasien paliatif. Literatur
review ini menelaah artikel ilmiah melalui penelusuran di beberapa jurnal basis seperti CINAHL, Google
Scholar, Proquest, PUBMED, dan Science Direct. Beberapa metode pengkajian spiritual yang dapat
digunakan pada pasien paliatif yaitu metode FICA, FAITH, SPIRIT, ETHNIC(S), HOPE, dan Ars
Moriendi Model. Berdasarkan literatur review ini dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan
perawatan spiritual merupakan aspek penting dalam keperawatan terutama di pelayanan perawatan
paliatif. Penggunaan instrumen pengkajian terkait spiritual pasien sangat membantu dalam
mengeksplorasi nilai keyakinan dan kepercayaan pasien baik mengenai kehidupannya dalam rentang
sehat dan sakitnya.
Schlueter & Camp, 2015) menyatakan Spiritualitas di nilai sebagai salah satu
bahwa ada beberapa perbedaan dimensi dimensi yang penting untuk menilai kualitas
spiritualitas di dunia ini, hal ini didasarkan hidup sekaligus kualitas kondisi menjelang
pada perbedaan prinsip keimanan dari kematian. Saat ini peran agama dan
agama itu sendiri. Akibat dari adanya spiritualitas semakin di sadari terutama
keberagaman dalam cara pandang maka dalam kondisi menjelang akhir hayat
sebagai praktisi kesehatan penting adanya (Yodang, 2018).
untuk memiliki sikap terbuka terhadap Keperawatan telah mengembangkan
berbagai macam keyakinan pasien baik sebuah model pengkajian yang didasarkan
secara agama maupun spiritualitas. pada suatu kondisi meningkatnya level
Agama sering di bedakan dengan ancaman terhadap spiritual dengan
spiritualitas, dimana agama merupakan menggunakan kategori perilaku.
manifesati perilaku dari keyakinan atau nilai Pengukuran kriteria hasil terkait spiritual
agama dan sosial, yang saling berhubungan merupakan hal yang sangat dasar baik dalam
dan dipersatukan oleh suatu keyakinan dan praktek klinik maupun dalam penelitian
iman (Nelson-Becker, Ai, Hopp, (Selman, Harding, Gysels, Speck &
McCormick, Schlueter & Camp, 2015). Higginson, 2011). Tool untuk mengukur
Akan tetapi dalam studi gerontology dan kriteria hasil yang mana perannya telah di
geriatric, konsep agama lebih diorientasikan kenal dalam melakukan skrining terhadap
secara organisasi berupa sistem kepercayaan distress spiritual dan sekaligus untuk
dan keyakinan, praktek dan ritual yang mana mengidentifikasi apakah pasien
akan menghubungkan seseorang ke kondisi membutuhkan dukungan selama masa
realitas dan ke orang lain. Sehingga agama perawatan.
memiliki makna yang lebih luas berupa Pengkajian spiritualitas dalam setting
pengalaman dan kode etik bersama dan di paliatif merupakan isu utama dalam berbagai
sampaikan ke orang lain dari waktu ke budaya (Benito et al, 2014). Spiritual telah
waktu. di identifikasi sebagai sumber yang penting
Religiusitas didefinisikan sebagai sebuah untuk seseorang, yang mana dengan spiritual
perangkat kepercayaan yang merujuk pada tersebut dapat membantu seseorang
aktifitas yang didasarkan atas keyakinan dan mengatasi berbagai distress disaat
keimanan baik yang dilakukan dengan kasat mengalami dan menderita sakit.
mata maupun sesuatu yang tak kasat mata Tujuan literature review ini untuk
(Bjarnason, 2012). Lebih lanjut Bjarnason menelusuri instrument pengkajian mengenai
(2012) menjelaskan bahwa religiusitas spiritual care pada pasien paliatif yang telah
merupakan hal yang terpenting yang mana di kembangkan dan digunakan pada setting
memiliki tiga fokus utama yaitu sebagai alat palliatif.
untuk mengidentifikasi afiliasi seseorang
METODE PENELITIAN
terhadap suatu agama atau keyakinan, untuk
mengidentifikasi praktek keagamaan Penelitian ini menggunakan metode
seseorang termasuk kegiatan ibadah, dan review literatur. Sumber data dalam
kepercayaan terhadap agama yang di penelitian ini menggunakan data sekunder
anutnya. Yang mana dengannya seseorang berupa hasil penelitian yang telah
dapat menunjukkan derajat seberapa dipublikasi yang didapatkan melalui jurnal
pentingnya suatu agama dalam basis data secara elektronik. Pada
kehidupannya, atau hubungannya dengan penelusuran artikel beberapa jurnal basis
kekuatan yang maha dahsyat. data yang digunakan seperti CINAHL,
Google Scholar, Proquest, PUBMED, dan
terkesan kaku dan tidak padat (Blaber, Jone I, Implication for medical care
& Willis, 2015). yang dapat berarti dampak terhadap
perawatan dan pengobatan.
T, Terminal events planning yang
dapat berarti perencanaan mengenai
Metode SPIRIT kejadian yang akan atau
Metode SPIRIT merupakan model kemungkinan terjadi dimasa-masa
pengkajian spiritual yang diperkenalkan oleh menjelang akhir kehidupan. hal
Highfield (2000 dalam Matzo & Sherman, tersebut dapat mencakup seperti
2010). Dalam aplikasi klinis di setting dampak dari keyakinan pasien
paliatif metode pengkajian ini telah mengenai perencaan tingkat lanjut
diimplementasi di Amerika Serikat, Inggris, seperti pengambilan keputusan disaat
Australia, Belanda dan Jerman. Secara detail pasien tidak mampu secara mandiri
metode ini dijelaskan sebagai berikut; membuat keputusan, donasi organ
tubuh, dan bagaimana menghubungi
S, Spiritual belief system yang tenaga rohaniawan (Yenurajalingam
bermakna system kepercayaan & Bruera, 2016).
spiritual dalam hal ini juga dapat
merujuk pada afiliasi keagamaan Kelebihan pengkajian metode SPIRIT
seseorang yaitu; pertanyaan dapat mudah diingat
sehingga pertanyaan dapat mengalir secara
P, Personal spirituality yang alamiah, membedakan antara agama dan
bermakna spiritualitas individu. keyakinan, komunitas keagamaan
spiritualitas individu tersebut dapat dieksplorasi termasuk hubungan dan
mencakup kepercayaan dan praktek kedekatan menjelang akhir hayat, instrument
dari suatu afiliasi keagamaan yang juga focus pada hubungan spiritual dan
mana pasien dan keluarga terima dan kesehatan termasuk bagaimana petigas
jalankan. kesehatan peduli terhadap agama dan
I, Integration with a spiritual keyakinan pasien dalam mengendalikan
community yang bermakna integrasi kondisi sakitnya, memfasilitasi pasien untuk
dengan sebuah komunitas spiritual. mendiskusikan rencana Perawatan tahap
hal tersebut dapat mencakup peran lanjut termasuk penolakan suatu tindakan
kelompok agama/spiritual, peran terutama saat kondisi menjelang akhir hayat.
individu dalam suatu kelompok. Sedang kekurangan dari pengkajian
R, Ritualised practices and ini yaitu; instrument ini belum diuji validitas
restrictions yang bermakna praktek secara luas, potensi bias dalam pengkajian
ritual yang dijalankan dan mengingat pertanyaan focus pada agama dan
pantangan-pantangan yang diyakini. kepercayaan namun mengabaikan beberapa
Hal ini juga termasuk hal-hal seperti hal penting yang berkenaan spiritual,
kepercayaan yang dianut oleh pasien membutuhkan waktu yang panjang sehingga
yang mana tenaga professional sulit untuk digunakan sebagai pengkajian
kesehatan harus memfasilitasinya awal (Blaber, Jone & Willis, 2015).
selama masa perawatan. Metode ETHNIC(S)
Metode ETHNIC(S) dikembangkan
oleh Kobilarz dkk pada tahun 2002
(Timmins & Caldeira, 2017). Metode ini pengkajian ini yaitu; sanagt sesuai untuk
sudah di perkenalkan di Amerika Serikat, pasien lanjut usia di setting gerontik,
Brazil, dan Inggris. Pengkajian metode menjawab dukungan spiritual, memberi
ETHNIC(S) diperuntukkan tenaga kesehatan kesempatan untuk mendiskusikan isu terkait
professional di bidang gerontik, dan spiritual. Sedangkan kekurangannya yaitu;
sasarannya untuk pasien kategori lanjut usia. pengkajian ini tidak menjawab beberapa
Ethnic(s) merupakan singkatan dari: aspek penting seperti kejadian menjelang
akhir hayat, praktek pengobatan tidak
Explanation
diijinkan, dan belum tervalidasi secara
Pada explaination pasien akan universal.
diminta untuk menjelaskan terkait
Metode HOPE
kondisi sakitnya maupun terkait
spiritualnya. Pertanyaan yang Metode HOPE merupakan model pengkajian
diajukan dapat berupa “mengapa spiritual yang dikembangkan oleh
anda berpikir bahwa anda memiliki Anandarajah dan Hight tahun 2001
masalah terkait kesehatan”. (Timmins & Caldeira, 2017). Metode HOPE
telah diimplementasikan di beberapa negara
Treatment seperti Amerika Serikat, Metode pengkajian
Apa yang anda sudah lakukan untuk HOPE terdiri 4 elemen pertanyaan yang
mengatasi masalah kesehatan anda? mencakup seperti:
Healers H: Source of Hope, Strength,
Apakah kondisi anda dapat terbantu comfort, meaning, peace, love and
dengan bantuan spiritual yang anda connection.
lakukan? Terkait sumber harapan ada beberapa
item yang memiliki peran dan
Negotiate
hubungan dengan harapan yaitu
Bagaimana hal yang terbaik yang kekuatan, kenyamanan, makna,
dapat membantu mengatasi masalah kedamaian, cinta, dan hubungan.
atau kondisi anda?
O: the role of organised religion for
Intervention patients
Apakah tindakan (terkait spiritual) Bagaiman peran keagamaan yang
tersebut dapat dilakukan? disediakan untuk pasien, seperti
ketersediaan sarana ibadah,
Collaborate
ketersediaan tempat yang nyaman
Bagaimana kita dapat bekerja untuk beribadah, ketersedian waktu
bersama untuk mengatasi masalah yang cukup untuk beribadah.
yang anda hadapi?
P: Personal spirituality and practices
Spirituality
Menelusuri mengenai praktek
Bagaimana peran agama, keyakinan, keagamaan termasuk ritual yang
atau kepercayaan dapat membantu rutin dilakukan secara personal.
mengatasi masalah yang anda
hadapi? E: Effect on medical care and end-
of-life decisions
Metode ETHNIC(S) terdiri dari 7
dimensi dan 14 pertanyaan. Kelebihan
yang dilakukan pada kelompok dokter dan (2014). Development and validation of a
perawat menunjukkan bahwa pengkajian new tool for the assessment and spiritual
AMM model dapat diimplementasikan di care of palliative care patients. Journal
setting paliatif (vermandere et al, 2016; of Pain and Symptom Management,
Vermandere et al, 2015). 47(6), 1008-1018.
SIMPULAN Bjarnason, D. (2012). Nurse religiosity and
Review artikel ini menunjukkan end-of-life care. Journal of Research in
bahwa pemberian layanan perawatan Nursing, 17(1), 78-91.
spiritual merupakan aspek penting dalam
keperawatan terutama di pelayanan Blaber, M., Jone, J., & Willis, D. (2015).
perawatan paliatif. Penggunaan instrumen Spiritual care: which is the best
pengkajian terkait spiritual pasien sangat assessment tool for palliative
membantu dalam mengeksplorasi nilai settings?. International Journal of
keyakinan dan kepercayaan pasien baik Palliative Nursing, 21(9), 430-438.
mengenai kehidupannya dalam rentang sehat
dan sakitnya. Salah satu kendala dalam Flannelly, K. J. (2012). Spirituality and
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan chaplaincy in palliative care. Journal of
spiritual pasien yaitu ketidak tahuan petugas Health Care Chaplaincy, 18(1-2), 1-2.
kesehatan dalam mengkaji, hal ini
diakibatkan oleh tidak tersedianyan Forcén, F. E., & Forcén, C. E. (2016). Ars
instrument pengkajian spiritual dilayanan moriendi: coping with death in the late
kesehatan. Beberapa metode pengkajian middle ages. Palliative & Supportive
spiritual yang dapat digunakan pada pasien Care, 14(5), 553-560.
paliatif yaitu metode FICA, FAITH,
SPIRIT, ETHNIC(S), HOPE, dan Ars Leget, C. (2007). Retrieving the ars
Moriendi Model. Mengingat mayoritas moriendi tradition. Medicine, Health
instrumen pengkajian spiritual di Care and Philosophy, 10(3), 313-319.
kembangkan di negara yang basis
Lucchetti, G., Bassi, R. M., & Lucchetti, A.
penduduknya beragama Kristen dan Katolik,
L. G. (2013). Taking spiritual history in
maka instrument tersebut perlu di modifikasi
clinical practice: a systematic review of
untuk menyesuaikan dengan kondisi
instruments. Explore, 9(3), 159-170.
Indonesia yang mayoritas penduduknya
beragama Islam sehingga instrumen tersebut Lydon-Lam, J. (2012). Models of
dapat digunakan di setting klinis terumata di Spirituality and Consideration of
area pelayanan paliatif. Spiritual Assessment. International
Journal of Childbirth Education, 27(1).
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih kepada Lembaga Matzo, M. & Sherman, D. W. (2010).
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, dan Palliative care nursing; quality care to
Penjamin Mutu Pendidikan Universitas the end of life third edition. Springer
Sembilanbelas November Kolaka atas Publishing Company. New York, USA.
dukungan.
Neely, D., & Minford, E. (2009). FAITH:
DAFTAR PUSTAKA spiritual history‐ taking made easy. The
Benito, E., Oliver, A., Galiana, L., Barreto, Clinical Teacher, 6(3), 181-185.
P., Pascual, A., Gomis, C., & Barbero, J.
Nelson-Becker, H., Ai, A. L., Hopp, F. P., Assessing the spiritual needs of
McCormick, T. R., Schlueter, J. O., & patients. Nursing Standard (2014),
Camp, J. K. (2015). Spirituality and 31(29), 47-53.
religion in end-of-life care ethics: the
challenge of interfaith and cross- Thornton, K., & Phillips, C. B. (2009).
generational matters. British Journal of Performing the good death: the medieval
Social Work, 45(1), 104-119. Ars moriendi and contemporary
doctors. Medical Humanities, 35(2), 94-
Otis-Green, S., Ferrell, B., Borneman, T., 97.
Puchalski, C., Uman, G., & Garcia, A.
(2012). Integrating spiritual care within Vermandere, M., Warmenhoven, F., Van
palliative care: an overview of nine Severen, E., De Lepeleire, J., &
demonstration projects. Journal of Aertgeerts, B. (2016). Spiritual history
Palliative Medicine, 15(2), 154-162. taking in palliative home care: A cluster
randomized controlled trial. Palliative
Penderell, A., & Brazil, K. (2010). The spirit Medicine, 30(4), 338-350.
of palliative practice: A qualitative
inquiry into the spiritual journey of Vermandere, M., Warmenhoven, F., Van
palliative care physicians. Palliative and Severen, E., De Lepeleire, J., &
Supportive Care, 8(04), 415-420. Aertgeerts, B. (2015). The Ars Moriendi
model for spiritual assessment: a mixed-
Puchalski, C. M. (2013). Spirituality as an methods evaluation. In Oncol Nurs
essential domain of palliative care: Forum, 42(4), 294-301.
Caring for the whole person. Progress in
Palliative Care, 20(2), 63-65. Vermandere, M., Bertheloot, K., Buyse, H.,
Deraeve, P., De Roover, S., Strubbe, L.,
Selman, L., Young, T., Vermandere, M., et al. (2013). Implementation of the ars
Stirling, I., & Leget, C. (2014). Research moriendi model in palliative home care:
priorities in spiritual care: An A pilot study. Progress in Palliative
international survey of palliative care Care, 21(5), 278-285.
researchers and clinicians. Journal of
Pain and Symptom Management, 48(4), Wynne, L. (2013). Spiritual care at the end
518-531. of life. Nursing Standard, 28(2), 41-45.
Selman, L., Harding, R., Gysels, M., Speck, Yenurajalingam, S & Bruera, E. (2016).
P., & Higginson, I. J. (2011). The Oxford American Handbook of Hospice
measurement of spirituality in palliative and Palliative Medicine and Supportive
care and the content of tools validated Care second edition. Oxford University
cross-culturally: a systematic review. Press. New York. USA.
Journal of Pain and Symptom Yodang. (2018). Buku ajar keperawatan
Management, 41(4), 728-753. paliatif berdasarkan kurikulum AIPNI
2015. Jakarta; Trans Info Media.
Timmins, F., & Caldeira, S. (2017).