Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Gambaran Interaksi Sosial Lansia Di Masyarakat

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

GAMBARAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DI MASYARAKAT

Suparniyati1, Bayhakki2, Yulia Irvani Dewi3


Fakultas Keperawatan
Universitas Riau
Email: SuparNiyanti@gmail.com

Abstract

The last stage of the human life is elderly signed with some physical and psychocosocial changes. The main social
problem that occurs in almost all elderly is the decrease in social interaction. This study aimed to analyze social
interactions that occur in the elderly who live in the community. This study used descriptive research design with cross
sectional approach. The sample of this study were 100 respondents taken based on inclusion criteria using purposive
sampling technique. The results showed the majority of research subjects aged 60-74 years old (97%), female (78%),
moslems (95%), ethnic Minang (40%), married (49%), graduated from high school (45%). Most of the elderly were
retired (48%), and the majority of elderly people have a history of DM (27%). Descriptive test results show the social
interaction of the elderly were medium category (84%). Elderly social interaction with family showed moderate (73%),
social interaction of the elderly with neighbors showed moderate (54%), social interaction with the community showed
moderate (81%), and social interaction of the elderly with fellow elderly with moderate (83%). It is expected that the
health center can mobilize every Posbindu to regularly review the social interactions of the elderly in the community
and for nurses in providing health promotion about the benefits of social interaction in the elderly in the community.

Keywords: community, elderly, social interactions

PENDAHULUAN sosial adalah karena adanya kontak sosial dan


Proses menua merupakan suatu kondisi komunikasi sosial. Kontak sosial bukan
yang wajar dan tidak dapat dihindari dalam semata-mata bergantung pada tindakan, tetapi
fase kehidupan. Proses menua merupakan juga tanggapan terhadap tindakan tersebut.
proses sepanjang hidup yang tidak hanya Selanjutnya dengan adanya komunikasi sosial
dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi maka sikap dan perasaan seseorang dapat
dimulai sejak permulaan kehidupan. Pada diketahui oleh orang lain ( Kemenkes, 2013).
umumnya lansia akan mengalami berbagai Data dari Word Population Prospects
gejala akibat terjadinya penurunan fungsi (2015) menjelaskan ada 901 juta orang berusia
biologis (penurunan fungsi biologis pada 60 tahun atau lebih, yang terdiri atas 12% dari
lansia merupakan menurunnya struktur jumlah populasi dunia. Data yang diperoleh
pembuluh darah dan organ-organ tubuh pada dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2017,
manusia) salah satu masalah biologis atau usia harapan hidup di Indonesia adalah sekitar
penyakit yang cenderung terjadi pada lansia dua kali lipat (1971-2017), yakni menjadi
adalah penyakit hipertensi, jantung, ginjal, 8,97% (23,4 juta) di mana lansia perempuan
osteoartritis, asma, demensia, serta penyakit sekitar satu persen lebih banyak dibandingkan
psikososial (Maryam dkk, 2008). lansia laki-laki (9,47% banding 8,48%).
Masalah sosial utama yang terjadi pada Jumlah lansia yang ada di Kota Pekanbaru
hampir semua lansia adalah penurunan pada tahun 2018 berumur diatas 60 tahun
interaksi sosial. Interaksi sosial berperan sebanyak 56,430 orang, umur diatas 65 tahun
penting pada kehidupan lansia seperti sebanyak 32,226 orang, sedangkan umur
peningkatan harga diri dan kualitas hidup. diatas 70 sebanyak 16,703 orang. Angka
Kondisi kesepian dan terisolasi menjadi faktor tertinggi lansia terdapat di Puskesmas Rejosari
beresiko masalah psikis. Interaksi sosial pada yaitu pada umur diatas 60 sebanyak 5,151
lanjut usia sering mengalami masalah. orang, umur diatas 65 sebanyak 2,942 orang,
Interaksi sosial merupakan kunci dari semua dan pada umur diatas 70 sebanyak 1,525
kehidupan sosial, karena jika tidak ada orang. Angka tertinggi lansia ke 2 terdapat di
interaksi sosial maka tidak akan ada kehidupan Puskesmas Harapan Raya yaitu pada umur
sosial dalam masyarakat. Terjadinya interaksi diatas 60 sebanyak 3,182 orang, pada umur
JOM FKp, Vol. 7 No. 1 (Januari-Juni) 2020 44
diatas 65 sebanyak 1,807 orang, dan pada khususnya dibidang kesehatan yang berkaitan
umur diatas 70 sebanyak 937 orang (Dinas dengan interaksi sosial pada lansia di
Kesehatan Kota Pekanbaru, 2018). Puskesmas masyarakat
Rejosari Pekanbaru berada pada angka
tertinggi lansia yaitu pada umur diatas 60 METODOLOGI PENELITIAN
sebanyak 5,151 orang, umur diatas 65 Penelitian dilakukan diwilayah kerja
sebanyak 2,942 orang, dan pada umur diatas Puskesmas Rejosari Pekanbaru yang dimulai
70 sebanyak 1,525 orang. bulan Agustus sampai dengan Desember 2019.
Masalah kesehatan yang paling banyak Penelitian ini menggunakan desain penelitian
dirasakan oleh lansia adalah penurunan deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
kondisi fisik seperti penurunan pendengaran, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
penglihatan, dan penurunan ingatan disertai lansia yang berada di wilayah kerja Puskesmas
penyakit dan masalah psikososial yaitu Rejosari Kota Pekanbaru. Pengambilan sampel
masalah konsep diri yang menurun terutama menggunakan teknik purposive sampling
harga diri sehingga kepercayaan diri kurang dengan 100 responden. Kriteria inklusi untuk
dan menarik diri dari lingkungan masyarakat sampel dalam penelitian ini adalah lansia usia
sehingga membuat lansia tidak mau ≥ 60 tahun yang bersedia menjadi responden,
berinteraksi dengan orang lain. Penurunan lansia yang bisa diajak berkomunikasi dengan
interaksi karena keterbatasan kondisi fisik ini baik.
tidak jarang menyebabkan semakin Alat pengumpul data yang digunakan
menurunnya kualitas kesehatan lansia karena dalam penelitian ini adalah kuisioner yang
tingkat kepuasan yang dimiliki juga telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas
mengalami penurunan karena merasa terisolasi Analisa data dilakukan dengan menggunakan
(Wu & Chan, 2012). program komputer. Analisis univariat
Jamil (2012) melakukan penelitian menunjukkan distribusi frekuensi dan
mayoritas tingkat interaksi sosial lansia berada persentase dari karakteristik responden
di tingkat interaksi sosial sedang sebesar 74% meliputi usia, jenis kelamin, agama, suku,
sebanyak 28 orang, pada tingkat interaksi statuts perkawinan, pekerjaan, tingkat
sosial rendah sebesar 28% sebanyak 10 orang, pendidikan, penyakit, serta gambaran interaksi
sedangkan untuk tingkat interaksi sosial tinggi sosial pada lansia
tidak ada sebesar 0%.
Peneliti melakukan studi pendahuluan dan HASIL PENELITIAN
wawancara pada tanggal 26 April 2019 dengan Hasil penelitian tentang karakteristik
10 lansia di wilayah kerja Puskesmas responden, gambaran interaksi sosial lansia,
Kecamatan Rejosari terungkap bahwa lansia gambaran interaksi sosial lansia dengan
mengatakan fisik atau kemandirian fisik keluarga, gambaran interaksi sosial lansia
mereka sudah banyak berkurang karena dengan tetangga, gambaran interaksi sosial
mereka merasa harus banyak berhati-hati lansia dengan masyarakat, gambaran interaksi
menjaga kesehatan mereka dan cenderung sosial lansia dengan sesama lansia. Disajikan
memilih diam di kamar dari pada keluar untuk pada tabel 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
bergaul dengan masyarakat. Mereka merasa
Tabel 1
kesepian tidak menemukan orang yang diajak
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
bercerita, mereka merasa diasingkan, tidak
di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kota
dipercayai lagi dengan msayarakat, mereka
merasa kurang diperhatikan lagi, dan merasa Pekanbaru
terisolasi. Karakteristik
Tujuan dari penelitian ini adalah Responden Frekuensi %
menganalisa gambaran interaksi sosial yang Usia
terjadi pada lansia yang tinggal di masyarakat. Elderly 94 94,0
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat Old 6 6,0
dijadikan sebagai sumber informasi dalam Jenis Kelamin
pengembangan ilmu pengetahuan, masukan, Perempuan 78 78,0
menambah wawasan, dan pengalaman Laki-laki 22 22,0

JOM FKp, Vol. 7 No. 1 (Januari-Juni) 2020 45


Agama pekerjaan terakhir sebgaian besar responden
Islam 95 95,0 adalah tidak berja sebanyak 48 responden
Kristen 5 5,0 (48%), menurut penyakit sebgaian besar
Suku responden adalah DM sebanyak 27 responden
Batak 6 6,0 (27%).
Melayu 38 38,0
Minang 40 40,0 Tabel 2
Lainnya 16 16,0 Distribusi Frekuensi Interaksi Sosial Lansia di
Satus Perkawinan Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kota
Menikah 26 26,0 Pekanbaru
Janda 39 39,0 Interaksi Persentase
No Frekuensi
sosial (%)
Duda 12 12,0
1 Baik 16 16,0
Pendidikan 2 Sedang 84 84,0
Lulus SD 28 28,0
Lulus SMP 9 9,0 Tabel 2 menunjukkan bahwa responden
Lulus SMA 45 45,0 terbanyak memiliki interaksi sosial yang
Lulus PT 18 18,0 sedang yaitu 84 orang responden (84%), dan
Pekerjaan Terakhir yang paling sedikit yaitu interaksi sosial baik
Pensiun 21 21,0 dengan jumlah responden 16 orang responden
Pegawai Swasta 1 1,0 (16%).
Tidak Bekerja 48 48,0
Petani 1 1,0 Tabel 3
Pedagang 26 26,0 Distribusi Frekuensi Interaksi Sosial Lansia
Lainnya 3 3,0 dengan keluarga
Penyakit Interaksi Sosial Persentase
Tidak ada 1 1,0 Frekuensi
dengan Keluarga (%)
Reumatik 8 8,0 Baik 27 27,0
DM 27 27,0 Sedang 73 73,0
Asam Urat 20 20,0
Hipertensi 24 24,0 Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai
Lainnya 8 8,0 interaksi sosial sedang dengan keluarga
Reumatik,Hipertensi 3 3,0 memiliki nilai tertinggi yaitu sebanyak 73
DM,Reumatik 1 1,0 responden (73%), dan tidak ada responden
DM,Asam Urat 2 2,0 dengan katagori interaksi sosial lansia dengan
DM,Hipertensi 5 5,0 keluarga yang buruk.
Asamurat,Hipertensi 1 1,0

Berdasarkan tabel 1 diketahui dari 100 Tabel 4


responden yang diteliti, distribusi responden Distribusi Frekuensi Interaksi Sosial Lansia
menurut usia yang terbanyak adalah Elderly Dengan Tetangga
60-74 tahun yaitu berjumlah 94 responden Interaksi Sosial Persentase
Frekuensi
(94%), menurut jenis kelamin sebagian besar dengan Tetangga (%)
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 78 Baik 45 45,0
responden (78%), menurut agama sebagian Sedang 54 54,0
besar adalah Islam yaitu sebanyak 95 Buruk 1 1,0
responden (95%), menurut Suku sebagian
besar adalah Minang yaitu sebanyak 40 Tabel 4 menunjukkan bahwa interaksi
responden (40%), menurut satus perkawinan sosial lansia dengan tetangga adalah sedang
sebagian besar adalah menikah sebanyak 49 yaitu 54 orang responden (54,0%), dan yang
responden (49%), menurut pendidikan paling sedikit yaitu nilai interaksi sosial lansia
sebagian besar responden adalah lulus SMA dengan tetangga buruk yaitu 1 orang
sebanyak 45 responden (45%), menurut responden (1%).
JOM FKp, Vol. 7 No. 1 (Januari-Juni) 2020 46
Tabel 5 penurunan kesehatan dan kemampuan
Distribusi Frekuensi Interaksi Sosial Lansia fisik dan individu akan perlahan akan
Dengan Masyarakat menarik diri dari hubungan masyarakat
Interaksi Sosial Frekuensi Persentase sekitar sehingga interaksi sosial
dengan Masyarakat (%) menurun (Shintania, 2015).
Baik 15 15,0 b. Jenis Kelamin
Sedang 81 81,0 Hasil penelitian diperoleh
Buruk 4 4,0 sebagian besar responden berjenis
kelamin perempuan yaitu sebanyak 78
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa orang (78%). Maryati (2014),
interaksi sosial lansia dengan masyarakat menyatakan usia harapan hidup yang
adalah sedang yaitu 81 orang responden semakin lama akan meningkatkan
(81,0%), dan yang paling sedikit yaitu nilai kemungkinan mengalami penurunan
interaksi sosial lansia dengan masyarakat interaksi dan penurunan fungsi kognitif
buruk yaitu 4 orang responden (4%). pada lansia.
c. Agama
Tabel 6 Hasil penelitian didapatkan
Distribusi frekuensi interaksi sosial lansia bahwa agama responden didapatkan
dengan sesama lansia bahwa mayoritas agama Islam
Interaksi Sosial sebanyak 95 orang responden (95%).
Persentase
dengan Sesama Frekuensi Kota Pekanbaru mayoritas beragama
(%)
Lansia Islam, khususnya di Kecamatan
Baik 2 2,0 Rejosari (Bappeda Kota Pekanbaru,
Sedang 85 85,0 2015).
Buruk 13 13,0 d. Suku
Hasil penelitian didapatkan
Tabel 6 menunjukkan bahwa responden bahwa sebagian besar responden adalah
terbanyak memiliki interaksi sosial sesama suku Minang sebanyak 40 orang
lansia sedang yaitu 85 orang responden responden (40%). Putri (2015),
(85,0%), dan yang paling sedikit yaitu nilai menyatakan bahwa umumnya pada
interaksi sosial lansia dengan sesama lansia daerah Sumatra masyarakatnya
buruk yaitu 13 orang responden (13%). cenderung bersuku Minang.
e. Status Perkawinan
PEMBAHASAN Hasil Penelitian didapatkan
bahwa status perkawinan responden
a. Usia sebagian besar menikah sebanyak 49
Berdasarkan kriteria inklusi orang responden (49%). Menurut
peneliti menetapkan responden yaitu peneliti mayoritas dalam penelitian ini
lebih dari 60 tahun. Peneliti membagi responden sebagian besar menikah dan
usia responden menjadi 3 kelompok tinggal bersama pasangan hidup. Hal
berdasarkan pembagian umur menurut ini disebabkan karena lansia yang
WHO (2017) yaitu usia pertengahan/ sudah menikah sering melakukan
middle age (45-59 tahun), lanjut usia kegiatan dirumah bersama-sama,
awal/elderly (60-74 tahun) dan lanjut seperti membersihkan rumah,
usia tua/old (>75 tahun). Berdasarkan berkebun, dan olahraga.
hasil penelitian ini didapatkan Yuliati (2014), menyatakan
karakteristik responden menurut usia lansia yang menikah memiliki rata-rata
yang terbanyak adalah 60-74 tahun fisik yang lebih tinggi daripada lansia
yaitu berjumlah 94 responden (94%). yang berstatus janda atau duda. Lansia
Lansia usia 60 tahun keatas tersebut yang memiliki pasangan lengkap atau
adalah usia yang rentan mengalami berstatus menikah akan mempengaruhi
terjadinya tingkat interaksi sosial. Usia keadaan kesehatan lansia baik fisik
60 tahun keatas individu mengalami maupun biologis.

JOM FKp, Vol. 7 No. 1 (Januari-Juni) 2020 47


f. Pendidikan Terakhir Pekanbaru, didapatkan bahwa yang
Hasil penelitian didapatkan tertinggi yaitu interaksi sosial sedang
bahwa riwayat pendidikan terakhir adalah sebanyak 84 orang responden
responden sebagian besar responden (84%). Menurut peneliti interaksi sosial
tamatan SD yaitu sebanyak 45 orang lansia sedang dikarenakan mengalami
responden (45%). Sunaryo (2012), penuruanan kesehatan dan kondisi fisik
menyatakan bahwa tingkat pendidikan yang tidak memungkinkan mereka
merupakan salah satu faktor untuk berkumpul, bersosialisasi, dan
predisposisi dalam menjalankan bersperan aktif di lingkungan
kehidupan sehari-hari, lansia msayarakat sekitar. Sebagian dari
berinteraksi dengan individu dan lansia ada yang beranggapan bahwa
kelompok di lingkungan sosial yang mereka merasa diri mereka sudah tidak
berbeda-beda. didengarkan dan merasa diasingkan di
g. Pekerjaan lingkungan sekitar mereka.
Karakteristik pekerjaan Hardywinoto (2005), interaksi
responden pada didapatkan bahwa sosial merupakan suatu proses di mana
pengalaman kerja mayoritas responden manusia melakukan komunikasi dan
tidak bekerja, yaitu sebanyak 48 orang saling mempengaruhi dalam tindakan
responden (48%). Mustamin (2010) maupun pemikiran. Penurunan derajat
yang menyatakan bahwa sebagian kesehatan dan kemampuan fisik
besar subjek melakukan aktifitas fisik menyebabkan lansia secara perlahan
yang tidak terlalu berat, mereka hanya akan menghindar dari hubungan
melakukan aktifitas rutin sebagai ibu dengan orang lain. Hal ini akan
rumah tangga misalnya memasak, mengakibatkan interaksi sosial
mencuci, membersihkan rumah, cuci menurun.
piring, dan hanya sedikit aktifitas yang j. Interaksi Sosial Lansia dengan
melakukan olahraga atau berjalan kaki. Keluarga
Yuwono, Ridwan dan Hanafi, (2017), Hasil penelitian didapatkan
menyatakan Pengalaman kerja juga bahwa responden sebagian besar
dapat mempengaruhi penurunan memiliki nilai interaksi sosial sedang
kesehatan dan penarikan diri karena dengan keluarga yaitu sebanyak 73
dalam melakukan kerja banyak beban responden (73%). Potter dan Perry
yang dirasakan kemudian (2015), didapatkan bahwa tempat
menyebabkan seseorang sering kali tinggal mempengaruhi interaksi sosial
stress dan cemas dalam memikirkan hal lansia dari domain hubungan sosial.
tersebut. Lansia yang tinggal di rumah
h. Penyakit dipengaruhi oleh dukungan keluarga
Hasil penelitian didapatkan dan masyarakat sehingga lansia akan
didapatkan bahwa yang mengalami mengalami perubahan yang positif
penyakit DM yaitu sebanyak 27 orang terhadap kehidupan dan sebaliknya
responden (27%). Hammadi (2010), lansia akan mengalami perubahan yang
menyatakan bahwa interaksi sosial negatif bila dukungan keluarga dan
sangat berpengaruh terhadap semua masyarakat yang diterima kurang.
makhluk sosial baik itu yang sakit Menurut peneliti hasil interaksi
maupun yang sehat karena merupakan sosial lansia dengan keluarga pada saat
sarana menyalurkan buah pemikiran, penelitian dengan menggunakan
pendapat, dan bahkan menemukan kuisioner didapatkan hasil bahwa
pemikiran-pemikiran baru, dan juga interaksi sosial lansia dengan keluarga
saran yang bermanfaat. sedang, hal ini dikarenakan adanya
i. Gambaran interaksi sosial lansia komunikasi baik secara langsung
Penelitian yang telah dilakukan maupun tidak langsung antara lansia
terhadapkan 100 responden di Wilayah dan keluarga dan juga lansia sering
Kerja Puskesmas Rejosari Kota membantu dalam kegiatan sehari hari

JOM FKp, Vol. 7 No. 1 (Januari-Juni) 2020 48


yang di lakukan bersama anggota masyarakat di pengaruhi oleh
keluarga. penurunan kondisi fisik akibat proses
k. Interaksi Sosial Lansia dengan degeneratif sehingga lansia tidak dapat
Tetangga berperan aktif dalam kegiatan di
Hasil penelitian didapatkan masyarakat sekitar. Hal ini ditunjukkan
bahwa responden sebagian besar dengan sikap responden, yaitu
responden memiliki nilai interaksi mengalami masalah di masyarakat,
sosial sedang dengan keluarga yaitu merasa kesepian, tidak menemukan
sebanyak 54 responden (54%). orang yang diajak bercerita, merasa
Hardywinoto, (2005), lanjut usia yang orang lain kurang perhatian dan merasa
memiliki penyesuaian diri yang baik dirinya terisolasi oleh masyarakat.
seperti dapat berinteraksi sosial dengan m. Interaksi Sosial Lansia dengan
tetangga dan masyarakat sekitar dan Sesama Lansia
mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada Hasil penelitian didapatkan
di daerah lanjut usia berada, maka bahwa responden sebagian besar
timbal balik dari dukungan sosial itu responden memiliki nilai interaksi
sendiri juga akan baik dan berpengaruh sosial sedang dengan keluarga yaitu
terhadap kehidupan lanjut usia baik sebanyak 85 orang responden (85%).
kehidupan sekarang ataupun yang akan Rahmi (2008, dalam Sanjaya (2012)
datang. menyebutkan bahwa dengan interaksi
Menurut peneliti hasil penelitian sosial yang baik memungkinkan lansia
tentang interaksi sosial lansia dengan untuk mendapatkan perasaan memiliki
tetangga di pengaruhi oleh penurunan suatu kelompok sehingga dapat berbagi
kondisi fisik lansia dalam hal cerita, berbagi minat, berbagi
pemenuhan kebutuhan sehari-hari perhatian, dan dapat melakukan
sehingga lansia membutuhkan bantuan aktivitas secara bersama-sama yang
dari tetangga sekitar dalam memenuhi kreatif dan inovatif. Lansia dapat
kebutuhannya. berkumpul bersama orang seusianya
l. Interaksi Sosial Lansia dengan sehingga mereka dapat saling
Masyarakat menyemangati dan berbagi mengenai
Hasil penelitian didapatkan
masalahnya.
bahwa responden sebagian besar
Menurut peneliti hasil hasil
responden memiliki nilai interaksi
penelitian yang dilakukan oleh peneliti,
sosial sedang dengan keluarga yaitu
interaksi sosialnya cukup dan buruk itu
sebanyak 81 orang responden (81%).
pun hanya sebagian lansia. Lansia yang
Juniarti (2012) yang menyebutkan
bahwa sebagian besar masalah berinteraksi dengan sesama misalnya
psikososial lanjut usia adalah aspek lansia mengikuti senam pagi, ikut
interaksi. Masalah interaksi adalah dalam perkumpulan lansia, memang
bersifat pribadi, individu yang solid masih ada lansia yang tidak bisa
akan menerima bahwa masalah mengikuti senam ataupun perkumpulan
interaksi bisa diterima secara normal lansia karena keterbatasan fisik
sehingga mereka akan melakukan mereka. Apabila ada salah satu lansia
kontak sosial di masyarakat secara baik yang mengalami sakit biasanya lansia
dan aktif mengikuti kegiatan. Namun yang interaksi sosialnya baik mereka
pada sebagian lain menganggap bahwa akan menjenguk yang mengalami sakit.
kondisinya yang menurun akan Hal ini menunjukan bahwa lansia di
menyebabkan masalah interaksi sosial Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari
sehingga lansia tidak dapat berperan Kota Pekanbaru memiliki interaksi
aktif dalam kegiatan di masyarakat sosial yang cukup karena memberikan
sekitar. perhatian kepada sesama lansia dan
Menurut peneliti hasil penelitian juga bisa ikut dalam perkumpulan
tentang interaksi sosial lansia dengan lansia.
JOM FKp, Vol. 7 No. 1 (Januari-Juni) 2020 49
SIMPULAN UCAPAN TERIMAKASIH
Penelitian tentang gambaran interaksi Terimakasih kepada pembimbing yang
sosial lansia di masyarakat menunjukkan telah memberikan arahan mulai dari
bahwa karakteristik responden mayoritas pembuatan proposal hingga hasil. Terimakasih
dalam kategori elderly (60-74 tahun) sebanyak kepada penguji yang telah memberikan kritik
94%, jenis kelamin perempuan sebanyak 78%, dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
agama Islam sebanyak 95%, suku Minang Terimakasih kepada Kepala Puskemas
sebanyak 40%, status perkawinan menikah Rejosari dan seluruh responden. Terimakasih
sebanyak 49%, pendidikan terakhir SMA untuk keluarga tercinta, asisten peneliti yang
sebanyak 45%, pekerjaan tidak bekerja telah bersedia meluangkan waktu dan teman
sebanyak 48%, jenis penyakit yang diderita
satu angkatan FKp B2018.
yaitu DM sebanyak 27%. Hasil penelitian
untuk gambaran interaksi sosial lansia di 1
Suparniyati: Mahasiswa Fakultas
masyarakat menunjukkan sebagian besar
responden dengan interaksi sosial sedang dari Keperawatan Universitas Riau, Indonesia
2
84 sebanyak 84%. Bayhakki: Dosen pada Kelompok Jabatan
Hasil penelitian pada interaksi sosial Fungsional Dosen (KJFD) Keperawatan
lansia dengan keluarga menunjukkan sebagian Medikal Bedah Fakultas Keperawatan
besar responden dengan interaksi sosial sedang Universitas Riau, Indonesia
3
sebanyak 73%, interaksi sosial lansia dengan Yulia Irvani Dewi: Dosen pada Kelompok
tetangga menunjukkan sebagian besar Jabatan Fungsional Dosen (KJFD)
responden dengan interaksi sosial sedang Keperawatan Anak Maternitas Fakultas
sebanyak 54%, interaksi sosial lansia dengan Keperawatan Universitas Riau, Indonesia
masyarakat menunjukkan sebagian besar
responden dengan interaksi sosial sedang DAFTAR PUSTAKA
sebanyak 81%, dan interaksi sosial lansia
Hammadi, Ali (2010). Realita Kehidupan
dengan sesama lansia menunjukkan sebagian
Sosial. Diperoleh tanggal 19 Desember
besar responden dengan interaksi sosial sedang 2019 dari http://sosiologi/ilmu
sebanyak 85%. masyarakat/fenomena.
Jamil, M. (2014). Kepuasaan Interaksi
SARAN Sosial Lansia dengan Tipe Kepribadian.
1. Bagi Puskesmas Jurnal Keperawatan, 3 (2), 171-182.
Hasil penelitian bagi Pusekesmas Kementrian Kesehatan RI. (2013). Gambran
dapat menggerakkan setiap posbindu kesehatan lanjut usia di Indonesia.
mengkaji secara teratur interaksi sosial Jakarta: Diperoleh dari
lansia di masyarakat dan untuk perawat http://www.kemenkes.go.id
dalam memberikan promosi kesehatan Martina, A., Wibhawa, B., & Dudiarti. (2017).
tentang manfaat dari interaksi sosial pada Interaksi sosial lansia di badan
perlindungan sosial tresna werdha
lansia di masyarakat. (BPSTW) Ciparay dengan keluarga.
2. Bagi Masyarakat Prosiding KS Riset & PKM, 3 (1), 1-154.
Hasil penelitian ini diharapkan Maryam, dkk. (2008). Mengenal usia lanjut
masyarakat memahami interaksi sosial dan perawatannya. Jakarta: Salemba
pada lansia untuk mencegah lansia untuk Medika. Medika.
melakukan penarikan diri dan merasa Maryati,H. dkk. (2014). Gambaran Fungsi
terisolasi di lingkungan masyarakat kognitif pada lansia di UPT Panti Werdha
sekitarnya. Mojopahit Kabupaten Mojokerto.Jawa
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Timur : Program Studi D-3 Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat STIKES Pemkab Jombang.
Mustamin. (2010). Asupan energi dan
mengembangkan ranah penelitian, seperti
aktifitas fisik dengan kejadian obesitas
tidak hanya menggambarkan saja tentang sentral pada Ibu rumah tangga di
interaksi sosial lansia di masyarakat tapi Kelurahan Ujung Pandang Baru
juga bisa menghubungkan faktor-faktor Kecamatan Tallo Kota Makassar.
yang mempengaruhi interaksi sosial lansia Diperoleh pada tanggal 14 November
di msayarakat. 2019
JOM FKp, Vol. 7 No. 1 (Januari-Juni) 2020 50
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Sunaryo, dkk. (2016). Asuhan keperawatan
Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC. gerontik. Yogyakarta: ANDI
Nuraini., Kusuma, F. H. D., & Rahayu. (2018). United Nations. (2015). Word Population
Hubungan interaksi sosial dengan
kesepian pada lansia di Kelurahan Ageing. Diperoleh tanggal 10 Oktober
Tlogomas Kota Semarang. Nursing News, 2017 dari
3 (1). http://www.un.org./en/development/desa/
Potter, P. (2010). Buku ajar Fundamental population/publications/pdf/ageing/WPA2
Keperawatan. Jakarta: EGC. 020 Highlights.pdf
Putri AP. (2015). Hubungan Dukungan WHO. (2010). Definnition elderly people.
Keluarga dengan depresi Pada Lansia di
Diperoleh pada tanggan 12 Agustus 2019
Posyandu Lansia Wilayah Kerja
Puskesmas Kedaton Bandar Lampung. dari http://www.who.int/ageing
Bandar Lampung: Fakultas Kedokteran Wu, T., & Chan, A. (2012). Families, Friends,
Universitas Lampung and The Neighborhood of Older Adults:
Shintania, D. (2015). Pengalaman interaksi Evidence from Public Housing in
sosial lansia dengan sesama lansia dan Singapore. Journal of Aging Research.
pengasuh di panti sosial tresna werdha Yuliati, dkk. (2014). Buku ajar gerontik.
Sabai Nan Aluih Sicincin Kabupaten
Padang Pariaman. Padang: Universitas Jakarta: CV. Trans Info Medika.
Andaas.

JOM FKp, Vol. 7 No. 1 (Januari-Juni) 2020 51

You might also like