PDF Jurnal
PDF Jurnal
PDF Jurnal
ABSTRACT
This research aims to determine whether there is a positive and significant influence between
interior facilities, exterior and physical communication to the interests of tourist revisit intention
to the State Museum of South Sumatra. This research is a quantitative research by using multiple
regression analysis. The population in this research were all tourists who have visited State
Museum of South Sumatera in 2017 years ago. The sampling technique by Purposive Sampling
with the number samples of 100 respondents. Methods of data collection using a questionnaire.
The instrument validity test using the analysis of each statement item and calculated by Product
Moment Correlation formula. While the reliability test using the formula cronbach alpha. The
prerequisite test of data analysis includes test of normality, multilinierity and heterokedastisitas.
Furthermore, hypothesis test using multiple regression, partial and simultaneous test. The results
of this research indicate that: On the partial test results obtained by the variable of interior
facilities and physical communication have a positive and significant effect on the interest of
visiting tourist return to State Museum with each significance level of 0,044 and 0,008. While the
exterior facilities have no effect due to have a significance level of 0.321. On the simultaneous test
results obtained all independent variables can simultaneously affect the tourist visiting returns due
to the significance level of 0.000.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan antara Physical
Evidence terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Museum Negeri Sumatera Selatan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi berganda.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wisatawan yang pernah berkunjung ke Museum
Negeri Sumatera Selatan pada tahun 2017. Adapun pengambilan sampel dengan teknik Purposive
Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Metode pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pada hasil uji parsial diperoleh
variabel fasilitas interior dan komunikasi fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
kunjung kembali wisatawan ke Museum Negeri dengan masing-masing tingkat signifikansi
sebesar 0,044 dan 0,008. Sedangkan fasilitas eksterior tidak berpengaruh disebabkan memiliki
tingkat signifikansi sebesar 0,321. Pada hasil uji simultan diperoleh seluruh variabel bebas secara
serentak dapat berpengaruh terhadap minat kunjung kembali wisatawan disebabkan tingkat
signifikansi sebesar 0,000.
1 ,
2 ,
Page 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian manusia. Salah satu daya tarik wisata
Pariwisata merupakan salah satu sejarah dan budaya yang terdapat di
mesin penggerak perekonomian yang Kota Palembang yaitu Museum
terbukti memberikan kontribusi Negeri Sumatera Selatan atau yang
terhadap kemakmuran suatu Negara. lazim dikenal oleh wisatawan
Adapun keberhasilan yang paling sebagai Museum Balaputra Dewa.
mudah diamati yaitu bertambahnya Museum ini menampilkan cuplikan
jumlah kunjungan wisatawan dari peninggalan sejarah pada peradaban
periode ke periode. Pertambahan manusia zaman dahulu, mulai dari
jumlah wisatawan dapat terwujud kehidupan pada masa Kerajaan
jika wisatawan tersebut puas Sriwijaya, dimana kerajaan ini
terhadap destinasi dengan atribut merupakan kerajaan budha terbesar
yang ditawarkan oleh pengelolanya. di Indonesia. Selain itu, museum ini
Wisatawan yang puas akan juga menampilkan koleksi lainnya
cenderung loyal untuk kembali seperti pakaian tradisional khas
mengulangi liburannya di masa yang sumsel, songket khas dari berbagai
akan datang (Som Badaneh dalam daerah, senjata tradisional, mata
Utama (2017:6). Adapun jenis daya uang, rumah limas dan ulu beserta
tarik wisata dapat dikelompokkan perabotan rumah tangga di dalamnya
menjadi 3 (tiga) jenis berdasarkan hingga beberapa peninggalan dari
Data Dinas Pariwisata Kota kerajaan sriwijaya lainnya berupa
Palembang tahun 2017 dapat dilihat arca dan prasasti serta beberapa
pada Tabel 1.1 berikut ini. barang peninggalan pada zaman
Tabel 1.1 kolonial belanda yang dikemas rapi
Daya Tarik Wisata di Kota di dalam ruang pameran di museum.
Palembang Semakin banyaknya berbagai macam
benda koleksi di Museum Negeri
No
Jenis Daya Tarik
Jumlah Sumatera Selatan, menjadikan
Wisata museum ini kerap ramai dikunjungi
1 Wisata Alam 5
oleh wisatawan. Adapun jumlah
Wisata Sejarah dan
2 43 kunjungan wisatawan yang
Budaya
Wisata Hasil Buatan berkunjung ke Museum Negeri pada
3 16
Manusia periode 3 tahun terakhir tercatat dari
Sumber: Dinas Pariwisata Kota tahun 2015-1017 dapat dilihat pada
Palembang tahun 2017 Tabel 1.2.
Tabel 1.2
Berdasarkan data diatas, Data Kunjungan Wisatawan
Palembang merupakan salah satu Tahun 2015-2017
kota di Indonesia yang kaya akan
sejarah dan budaya di dalamnya. Tahun
Bulan
Terlihat banyaknya jumlah daya tarik 2015 2016 2017
wisata sejarah dan budaya Jan 3701 4665 4186
dibandingkan dengan daya tarik Feb 5003 5218 4607
wisata alam dan hasil buatan Mar 3487 6014 4963
Apr 3213 3927 3929
1 ,
2 ,
Page 2
Mei 6504 7694 7311 kerabat dan temannya mengenai
Juni 5822 1397 1181 perusahaan tersebut.
Juli 1335 7131 3845 Berdasarkan latar belakang dan
Agust 3187 1766 6056
Sep 4414 5227 6352
fenomena diatas maka penulis perlu
Okt 6557 5563 8840 mengadakan penelitian yang berjudul
Nov 3429 5842 4342 “Pengaruh Physical Evidence
Des 3964 4750 6393 Terhadap Minat Kunjung
Total 50.616 59.194 62.005 Kembali Wisatawan Ke Museum
Sumber: UPTD Museum Negeri Negeri Sumatera Selatan”.
Sumatera Selatan, 2017
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan data kunjungan Berdasarkan latar belakang
wisatawan diatas, jumlah wisatawan diatas, maka rumusan masalah yang
ke Museum negeri ini berfluktuatif akan peneliti kemukakan yaitu:
setiap bulannya dan mencapai 1. Apakah ketiga dimensi Physical
penurunan yang signifikan pada Evidence dapat berpengaruh
bulan juni setiap tahunnya. positif dan signifikan terhadap
Menurut Sulaksono (2011:29) minat kunjung kembali
ada beberapa faktor yang dapat wisatawan ke Museum Negeri?
mempengaruhi kunjungan wisatawan 2. Apakah ketiga dimensi Physical
ke suatu tempat bila salah satunya Evidence dapat berpengaruh
adalah Physical Evidence yang secara simultan terhadap minat
terdiri dari 3 (tiga) dimensi penting kunjung kembali wisatawan ke
yang saling berkaitan, yaitu Fasilitas Museum Negeri?
Eksterior, Interior dan Komunikasi
Fisik. Fasilitas eksterior merupakan 1.3 Tujuan Penelitian
tampilan fisik luar perusahaan yang Sejalan dengan rumusan
dapat menarik minat konsumen masalah, maka tujuan dalam
untuk berkunjung ke perusahaan penelitian ini yaitu:
tersebut, fasilitas interior yang 1. Untuk mengetahui apakah ketiga
berada di dalam ruangan dapat dimensi Physical Evidence dapat
memberikan kenyamanan bagi berpengaruh positif dan signifikan
konsumen. Komunikasi fisik terhadap minat kunjung kembali
diperlukan untuk membantu wisatawan ke Museum Negeri.
kelancaran konsumen dalam 2. Untuk mengetahui apakah ketiga
menikmati suatu layanan jasa. Ketika dimensi Physical Evidence dapat
konsumen merasa puas akan berpengaruh secara simultan
pelayanan yang di dapatkan pada terhadap minat kunjung kembali
saat proses transaksi dan juga puas wisatawan ke Museum Negeri.
terhadap barang atau jasa yang
konsumen dapatkan, besar 2. LANDASAN TEORI
kemungkinan konsumen akan
kembali lagi dan melakukan 2.1 Bauran Pemasaran Jasa
pembelian lain dan bersedia Menurut Kotler dan Armstrong
memberikan rekomendasi kepada (2012:51) pengertian bauran
pemasaran adalah seperangkat alat
Page 3
pemasaran yang digunakan Physical evidence (bukti fisik)
perusahaan untuk terus menerus merupakan salah satu unsur penting
mencapai tujuan pemasarannya di dalam elemen bauran pemasaran
pasar sasaran. Sementara menurut jasa. Karakteristik utama yang
Zeithaml dan Bitner dalam membedakan jasa dari barang adalah
Suryadana dan Vanny (2015:10) intangibilitas relatif dari kebanyakan
pengertian bauran pemasaran adalah jasa. Sementara barang dapat dilihat,
elemen-elemen organisasi dirasakan, disentuh: kebanyakan jasa
perusahaan yang dapat dikontrol oleh tidak demikian. Oleh karena itu, jasa
perusahaan dalam melakukan harus dialami konsumen terlebih
komunikasi dengan konsumen dan dahulu sebelum jasa dievaluasi.
akan dipakai untuk memuaskan Tetapi karena besarnya kadar
konsumen. intangibilitas pada jasa, konsumen
Berdasarkan uraian diatas dapat mendapat kesulitan dalam
disimpulkan bahwa bauran mengevaluasi jasa sebelum
pemasaran merupakan unsur-unsur membelinya, juga dalam
pemasaran yang saling terkait, membandingkan alternatif jasa yang
dibaurkan, diorganisasikan, dan berbeda serta menilai kualitas jasa
digunakan dengan tepat sehingga meskipun setelah mereka
perusahaan dapat mencapai tujuan mengalaminya.
pemasaran yang efektif sekaligus Pada saat konsumen tidak bisa
memuaskan kebutuhan dan menilai kualitas aktual suatu saja,
keinginan konsumen. maka mereka bergantung kepada
tanda-tanda yang tangible pada jasa,
2.2 Physical Evidence atau mungkin mencari-cari indikator
Physical Evidence menurut lain dari suatu jasa. Bukti fisik juga
Yazid (2011:18) dalam bukunya bukan hanya penting untuk keperluan
Pemasaran Jasa: Konsep dan mengkomunikasikan jasa yang akan
Implementasi adalah sebagai berikut: diterima konsumen seperti reparasi
“Physical Evidence merupakan bukti mobil. Bukti fisik akan semakin
fisik jasa yang mencakup semua hal penting untuk jasa-jasa yang derajat
yang berwujud berkenaan dengan keahliannya tinggi seperti hotel,
suatu jasa seperti brosur, kartu bisnis, rumah sakit, dan taman wisata
format laporan dan peralatan”. hiburan.
Berdasarkan pengertian diatas Physical Evidence memberikan
dapat disimpulkan bahwa Physical kontribusi untuk mempengaruhi
Evidence (bukti fisik) merupakan pelanggan bagaimana mereka benar-
elemen-elemen yang dapat benar menilai kualitas jasa sebagai
mempengaruhi dalam pertukaran dari bentuk nyata yang dapat
produk jasa. Bukti fisik menunjukan memfasilitasi kinerja dan termasuk
kesempatan istimewa bagi peralatan serta lingkungan dimana
perusahaan untuk mengirimkan jasa disampaikan, termasuk ruang,
pesan yang konsisten dan kuat tata letak, suasana, artefak, interaksi
berkenaan dengan upaya organisasi, antara pelanggan, dan antara
segmen pasar yang dituju dan perusahaan dengan pelanggan.
karakteristik jasa. Pelayanan komunikasi seperti
Page 4
penampilan brosur dan kop surat (Baker dan Crompton dalam Lin
juga termasuk indikator penting dari (2012).
kualitas . Bukti fisik berupa Maka dari beberapa pengertian
bangunan fisik yang dirancang untuk diatas dapat disimpulkan, minat
usaha jasa harus menarik untuk berkunjung kembali adalah sesuatu
dilihat dan nyaman terlihat dari luar, tindakan berupa perilaku yang
kemudian tempat parkir yang luas, muncul sebagai respon terhadap
dekorasi yang menarik dengan suatu objek yang menghasilkan
memperhatikan warna cat dan keinginan pelanggan untuk
tembok yang bagus untuk suasana melakukan kunjungan ulang dalam
berwisata. Peralatan tentu saja jangka waktu tertentu.
peralatan yang digunakan untuk Secara teoritis, pengukuran
proses wisata di dalam ruangan loyalitas wisatawan terhadap suatu
adalah AC, layar proyektor guna destinasi wisata memang amat sulit
menampilkan gambar – gambar untuk dilakukan, namun adanya
objek wisata beserta deskripsinya komitmen untuk berkunjung kembali
dan lain – lain. (Zeithaml dan Bitner ke sebuah destinasi adalah indikator
dalam Utama, 2017:34). yang tepat untuk mengukur loyalitas.
Jadi physical evidence Hal ini disebabkan wisatawan yang
merupakan elemen subtantif dalam berkeinginan untuk berkunjung
konsep jasa. Oleh karena itu para kembali pasti terlebih dahulu
pemasar jasa semestinya terlibat mengalami kepuasan dan loyalitas
dalam proses desain perencanaan, terhadap destinasi yang telah
dan pengawasan bukti fisik. Physical dikunjunginya.
evidence yang unik juga merupakan Menurut Sopyan (2015:33)
sumber yang dapat membedakannya minat kunjung ulang atau kembali
dengan para pesaing dan dapat adalah keinginan yang kuat dari
memancing respon pelanggan pengunjung untuk kembali
sehingga dapat mempengaruhi berkunjung diwaktu yang akan
tingkat kepuasan dan loyalitas datang sebagai respon langsung
pelanggan. pasca kunjungan pada waktu lampau.
Adapun indikator yang
2.3 Minat Kunjung Kembali mempengaruhi minat kunjung
Wisatawan kembali wisatawan menurut
Menurut Umar dalam Bachtiar Zeithaml dan Bitner dalam Utama
(2016:17), minat berkunjung kembali (2017:207) terdiri atas:
merupakan perilaku yang muncul a. Adanya keinginan untuk
sebagai respon terhadap objek yang berkunjung kembali ke destinasi
menunjukan keinginan pelanggan tersebut.
untuk melakukan kunjungan ulang. b. Rela menceritakan kepuasan nya
Minat berkunjung ulang disebut terhadap destinasi tersebut
revisit intention atau minat untuk kepada orang lain
kembali berkunjung, di definisikan c. Bersediamerekomendasikan/
sebagai kemungkinan wisatawan mengarahkan kepada calon
untuk mengulangi aktivitas atau pengunjung lain untuk
berkunjung ulang ke suatu destinasi berkunjung ke destinasi.
Page 5
d. Pengunjung memberikan nilai H2: Diduga ketiga dimensi Physical
reputasi yang positif kepada Evidence berpengaruh secara
destinasi simultan terhadap minat kunjung
e. Selalu melakukan hubungan kembali wisatawan.
sosial yang harmonis dengan
pihak pengelola destinasi wisata. 3. METODE PENELITIAN
f. Pengunjung berkeinginan untuk
memberikan masukan demi 3.1 Pendekatan Ruang Lingkup
perbaikan destinasi wisata di Penelitian
masa depan. Adapun penelitian ini
menggunakan metode penelitian
2.4 Kerangka Berpikir kuantitatif dengan pendekatan
Adapun dalam menjawab secara statistik inferensial serta
keseluruhan permasalahan seperti mengumpulkan data yang terdiri dari
yang telah dijelaskan pada rumusan data primer dan sekunder.
masalah maka alur kerangka berpikir Peneliti melakukan penelitian
pada penelitian ini dapat dilihat pada di Museum Negeri Sumatera Selatan
Gambar 2.1. yang beralamat di Jalan Srijaya 1 No.
288 Km. 5.5 Palembang. Adapun
objek dari penelitian ini yaitu
wisatawan yang telah mengetahui
lebih banyak atau pernah minimal 1
(satu) kali berkunjung ke Museum
Negeri.
Page 6
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Uji Realibilitas
4.1 Uji Validitas Uji realibilitas merupakan suatu
Menurut Sugiyono (2010:172) indikator yang dapat dipercaya untuk
menyatakan uji validitas dilakukan digunakan sebagai alat pengumpul
untuk mengetahui sejauh mana alat data. Uji realibilitas digunakan untuk
pengukur mampu mengetahui tingkat konsistensi hasil
mendapatkan/mengukur data pengukuran variabel. Suatu
instrumen penelitian. Kriteria instrument dikatakan realibilitas
pengujian adalah jika rhitung > apabila jawaban setiap pernyataan
rtabel. Pada penelitian ini ditentukan memiliki nilai Cronbach Alpha >
nilai rtabel dengan tingkat 0,60 (Priyatno, 2012:120).
signifikansi sebesar 0,05 maka angka Tabel 4.2
yang diperoleh sebesar 0,196. Hasil Uji Reabilitas Instrumen
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Instrumen rhitung
Variabel Cronbach Ket
FI 1 0,443 0,196 Valid Alpha
FI 2 0,533 0,196 Valid X1 0,776 Reliabel
FI 3 0,656 0,196 Valid X2 0,734 Reliabel
FI 4 0,610 0,196 Valid
FI 5 0,611 0,196 Valid X3 0,642 Reliabel
FI 6 0,599 0,196 Valid Y 0,749 Reliabel
FI 7 0,592 0,196 Valid Sumber: Hasil Olahan SPPS, 2018
FE 1 0,640 0,196 Valid
FE 2 0,464 0,196 Valid Berdasarkan hasil uji reabilitas
FE 3 0,769 0,196 Valid
FE 4 0,636 0,196 Valid
diatas dinyatakan bahwa seluruh
FE 5 0,540 0,196 Valid variabel dinyatakan reabilitas
KF 1 0,281 0,196 Valid dikarenakan rhitung lebih besar dari
KF 2 0,639 0,196 Valid 0,60 sehingga seluruh item
KF 3 0,495 0,196 Valid pernyataan cocok digunakan untuk
KF 4 0,556 0,196 Valid
penelitian.
KF 5 0,612 0,196 Valid
KF 6 0,269 0,196 Valid
MKK 1 0,672 0,196 Valid 4.3 Uji Normalitas
MKK 2 0,790 0,196 Valid Uji normalitas digunakan untuk
MKK 3 0,843 0,196 Valid menguji apakah data yang akan
MKK 4 0,688 0,196 Valid digunakan dalam model regresi
MKK 5 0,507 0,196 Valid
MKK 6 0,493 0,196 Valid
berdistribusi normal atau tidak.
Kriteria pengujian dengan melihat
Sumber: Hasil olahan SPSS, 2018
nilai Asymp.sig lebih besar dari taraf
signifikansi. Adapun tingkat
Berdasarkan hasil uji validitas
signifikansi ditentukan sebesar 0,05.
diketahui bahwa seluruh dimensi
Physical Evidence dan minat
kunjung kembali dinyatakan valid
dikarenakan nilai masing-masing
rhitung lebih besar dari rtabel.
Page 7
Tabel 4.3 Tidak
One-Sample Kolmogorov-Smirnov terjadi
(X2) 0,445 2,249
Test
multikolin
ieritas
Unstanda
Tidak
rdized terjadi
(X3) 0,663 1,507
Residual multikolin
N 100 ieritas
Mean 0E-7
Sumber: Hasil Olahan SPPS, 2018
Normal
Std. 2,650587
Parameters
a,b Berdasarkan hasil diatas,
Deviation 74 diketahui bahwa nilai Tolerance
Absolute ,067 mendekati 1 dan ketiga variabel
Most Extreme
Positive ,067 memiliki nilai VIF yang lebih kecil
Differences
Negative -,057 dari 10. Maka dapat disimpulkan
Kolmogorov-Smirnov Z ,666
tidak terjadi gejala multikolinieritas.
Asymp. Sig. (2-tailed) ,766
4.5 Uji Heterokedastisitas
a. Test distribution is Normal. Uji heterokedastisitas adalah
b. Calculated from data. keadaan dimana terjadinya
Sumber: Hasil Olahan SPPS, 2018 ketidaksamaan varian dari residual
pada model regresi. Pengujian
Berdasarkan hasil uji normalitas heterokedastisitas dengan
diatas, bahwa nilai Asymp.sig sebesar menggunakan Scatterplot sebagai
0,766 > 0,05 maka asumsi normalitas berikut.
distribusi secara normal.
Page 8
Model Summary Sedangkan X2 dinyatakan tidak
berpengaruh secara signifikan
Mode R R Adjuste Std.
terhadap minat kunjung kembali.
l Squar dR Error of
e Square the 4.8 Uji F (Uji Simultan)
Estimate Digunakan untuk mengetahui
1 ,562
a
,316 ,295 2,69168 ada tidaknya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat secara
a. Predictors: (Constant), Komunikasi Fisik
bersama-sama (serentak). Jika
(X3), Fasilitas Interior (X1), Fasilitas Fhitung lebih besar dari Ftabel maka
Eksterior (X2) variabel bebas berpengaruh secara
b. Dependent Variable : Minat Kunjung simultan.
Kembali (Y) Model F Sig.
Sumber: Hasil Olahan SPPS, 2018 b
Regression 14,778 ,000
Residual
Berdasarkan hasil diatas bahwa
nilai Adjusted R Square sebesar Total
0,295 = 29,5% dari minat kunjung Berdasarkan hasil analisis
kembali wisatawan yang dipengaruhi tersebut, Fhitung lebih besar dari
oleh Physical Evidence. Sedangkan Ftabel 14,778 > 3,25 dan memiliki
sisanya sebesar 70,5 % dipengaruhi tingkat signifikansi lebih kecil dari
variabel lain yang tidak diteliti dalam 0,05. Sehingga ketiga variabel bebas
penelitian ini. Physical Evidence dapat berpengaruh
secara bersama-sama terhadap minat
4.7 Uji t (Uji Parsial) kunjung kembali.
Digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas terhadap 4.9 Analisis Regresi Berganda
variabel terikat secara parsial. Uji t Pengaruh Physical Evidence
adalah membandingkan antara terhadap minat kunjung kembali
thitung dan ttabel pada derajat wisatawan dapat dinyatakan
signifikan 0,05 (Priyatno, 2013:50). berdasarkan model persamaan
regresi berganda sebagai berikut:
Model t Sig.
Y = 8,697 + 0,215 X + 0,135 X + 0,286 X
3,763 ,000
Hasil analisis menunjukkan
bahwa nilai konstanta sebesar 8,697
X1 2,041 ,044
jika tidak ada variabel bebas X1, X2,
X2 ,998 ,321 dan X3 maka minat kunjung kembali
X3 2,692 ,008 dipengaruhi oleh konstanta 8,697. X1
Sumber: Hasil Olahan SPPS, 2018 sebesar 0,215 setiap penambahan
satu nilai akan memberikan kenaikan
Berdasarkan hasil analisis diatas, skor terhadap minat kunjung kembali
menunjukkan bahwa X1 dan X3 sebesar 0,215 (21,5%).
berpengaruh positif dan signifikan X2 sebesar 0,135 setiap
terhadap minat kunjung kembali. penambahan satu nilai akan
Page 9
memberikan kenaikan skor terhadap mempertahankan serta
minat kunjung kembali sebesar 0,135 melengkapi kembali sarana yang
(13,5%). rusak/tidak tersedia berdasarkan
X3 sebesar 0,286 setiap beberapa pendapat dari
penambahan satu nilai akan wisatawan yang telah
memberikan kenaikan skor terhadap berkunjung ke museum.
minat kunjung kembali sebesar 0,286 2. Pihak museum perlu mengelola
(28,6%). dan melakukan perbaikan lebih
lanjut dengan baik beberapa
5. KESIMPULAN DAN SARAN komponen terutama fasilitas
eksterior. Adapun saran yang
5.1 Kesimpulan dapat peneliti berikan kepada
Berdasarkan hasil pembahasan pihak museum yaitu lebih
yang penulis kemukakan pada bab- menata kembali lingkungan
bab sebelumnya, maka dapat ditarik eksterior museum dengan
kesimpulan sebagai berikut: menjaga dan merawat kembali
1. Pada hasil uji t, ketiga dimensi bagian lahan belakang museum
Physical Evidence hanya X1 dan yang kosong sehingga terkesan
X3 yang berpengaruh positif dan rapi dan asri. Memposisikan
signifikan terhadap minat kunjung pintu keluar bagi wisatawan
kembali. Sedangkan X2 yang terletak dibelakang
dinyatakan tidak berpengaruh museum dengan diisi berbagai
terhadap minat kunjung kembali kedai/kantin dan beberapa
dikarenakan memiliki tingkat bangunan yang dikhususkan
signifikansi sebesar 0,321 dimana menjual beberapa oleh-oleh khas
lebih besar dari 0,05. Palembang. Hal ini bertujuan
2. Berdasarkan uji simultan/serentak agar memudahkan wisatawan
(Uji F) seluruh variabel Physical untuk mengetahui tersedianya
Evidence secara serentak dapat kantin di lingkungan museum
berpengaruh terhadap minat agar dapat memenuhi kebutuhan
kunjung kembali wisatawan wisatawan itu sendiri serta
dikarenakan nilai F sebesar menimbulkan kesan yang
14,778 dimana lebih besar dari menarik dan mudah diingat oleh
F sebesar 3,25. Sedangkan wisatawan berkaitan dengan
memiliki tingkat signifikansi persepsi yang menganggap
sebesar 0,000 dimana nilai museum tidak hanya menyajikan
tersebut lebih kecil dari 0,05. edukasi sejarah dan budaya saja
akan tetapi dapat menjadikan
5.2 Saran museum sebagai ajang rekreasi
Berdasarkan hasil kesimpulan wisata belanja bagi wisatawan
diatas, adapun saran yang dapat terutama yang berasal dari luar
penulis berikan sebagai berikut: daerah.
1. Fasilitas yang ada di museum
baik yang berkenaan dengan
interior dan komunikasi fisik,
sebaiknya pengelola tetap
Page 10
DAFTAR PUSTAKA Keputusan Pembelian
Konsumen. Malang
Agustina, Ririn Orpas. 2017.
Pengaruh Personal Selling Cahyono, Agung Dwi. 2013.
dan Citra Perusahaan Pengaruh Pelayanan dan
terhadap Keputusan Physical Evidence terhadap
Pembelian Tiket Pesawat di Kepuasan Pelanggan (Studi
PT Sako Holiday Palembang. Kasus pada Bliss Pool and
Administrasi Bisnis. Politeknik Lounge Yogyakarta). Fakultas
Negeri Sriwijaya. Ekonomi Jurusan Manajemen
Program Studi Manajemen.
Alimin, Budi. 2013. Pengaruh Universitas Sanata Dharma.
Bauran Pemasaran Jasa
terhadap Keputusan Fernando, Sona. 2009. Pengaruh
Konsumen pada Hotel Bintang Physical Evidence Terhadap
Dua di Kota Palembang. Kepuasan Pelanggan Pada
Program Studi Pasca Sarjana Hotel Baltika Bandung.
Program Studi Manajemen. Bandung
Universitas Muhammadiyah
Palembang Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi
Analisis Multivariate dengan
Dhiba, Ich Diana Sarah & A. Program SPSS. Semarang:
Maduwinarti. 2014.”Analisis Badan Penerbit Universitas
Pengaruh Bauran Pemasaran Diponegoro
Jasa terhadap Minat
Pengunjung pada Objek Hasan M. Iqbal. 2003. Pokok –
Wisata Museum Kesehatan Dr. Pokok Materi Statistik 1
Adhyatma, MPH Surabaya”, (Statistik Deskriptif). Jakarta:
Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bumi Aksara
Manajemen, Vol.1 No.1
Hal.94 – 109. Jericho, M. Milzam. 2017. Pengaruh
Nilai Pelanggan terhadap
Bachtiar, M. Latief. 2016. Pengaruh Kepuasan Pelanggan Pada PT
Strategi Bauran Pemasaran Sriwijaya Mega Wisata
Terhadap Minat Berkunjung Palembang. Administrasi
Kembali Di Objek Wisata Bisnis. Politeknik Negeri
Pantai Kabupaten Gunung Sriwijaya
Kidul. Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen Program Oktapiandi. 2014. Hubungan Brand
Studi Manajemen. Universitas Image (Citra Merek) terhadap
Negeri Yogyakarta Loyalitas Pelanggan
menggunakan Pasta Gigi
Budi. 2007. Analisa Pengaruh Pepsodent (Studi Kasus:
Physical Evidence Restoran Karyawan Dinas Pagi RS
Toko Oen Malang yang Tingkat II Dr. AK.Gani
bernuansa kuno terhadap Palembang. Administrasi
Page 11
Bisnis. Politeknik Negeri Semarang: Fakultas
Sriwijaya Ekonomika dan Bisnis.
Universitas Diponegoro
Priyatno, Duwi. 2013. Analisis
Korelasi, Regresi dan Sugiyono. 2002. Metode Riset
Multivariate dengan SPSS. Aplikasinya dalam Pemasaran
Yogyakarta: Gava Media Edisi Revisi Ke – 7, Jakarta:
PT Rineka Cipta
Putra, Lovely Nanda. 2013.
Pengaruh Physical Evidence Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Terhadap Keputusan Bisnis. Bandung: Alfabeta
Menggunakan Maskapai
Batavia Air Rute Jakarta –
Sulaksono, Agung Joko. 2011.
Padang (Survey Pada
Pengaruh Physical Evidence
Pengguna Maskapai Batavia
terhadap loyalitas konsumen
Air di UPI, UNPAD dan ITB.
Café Rocketz Solo. Fakultas
Universitas Pendidikan
Keguruan dan Ilmu
Indonesia
Pendidikan. Universitas
Sebelas Maret
Rai Utama, I Gusti Bagus. 2017.
Suryadana, M. Liga & V. Octavia.
Pemasaran Pariwisata.
2015. Pengantar Pemasaran
Yogyakarta: Andi
Pariwisata. Bandung: Alfabeta
Riduwan. 2011. Dasar-dasar
Umar, Husein. 2002. Riset
Statistika. Bandung: Alfabeta
Pemasaran dan Perilaku
Konsumen. Jakarta: PT
Sari, Octe Pusvita. 2016. Kualitas
Gramedia Pustaka Utama.
Pelayanan dan Kepuasan
Pelanggan pada Bakso dan
Mie Ayam Midun Palembang.
Administrasi Bisnis. Politeknik
Negeri Sriwijaya
Page 12