Sosialisasi Vaksinasi Covid-19 Dan Protokol Kesehatan 7 M Sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19 Ariati Dewi, Radhiya Bustan
Sosialisasi Vaksinasi Covid-19 Dan Protokol Kesehatan 7 M Sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19 Ariati Dewi, Radhiya Bustan
Sosialisasi Vaksinasi Covid-19 Dan Protokol Kesehatan 7 M Sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19 Ariati Dewi, Radhiya Bustan
ISBN 978-623-90328-7-6
Abstract
The purpose of this Community Service Program (KKN) is to provide education to the public through the
dissemination of COVID-19 vaccination and the 7M health protocol, as an effort to prevent the spread of the
COVID-19 virus in RW 005. COVID-19 vaccination is the government's effort to deal with COVID-19 19, which
aims to create herd immunity so that people become productive in carrying out their daily activities. As support
for the government's efforts in accelerating the implementation of the COVID-19 vaccination, this activity
carried out education to the public through the dissemination of the COVID-19 vaccination and the 7M health
protocol, namely: Wearing masks, Washing hands, Keeping distance, Staying away from crowds, Limiting
mobilization and interaction, Avoiding eat together, and Get closer to religion. the implementation of KKN is
carried out by direct socialization to residents in RW 005, using lecture and demonstration methods, as well as
distributing masks and distributing infographics and posters through online media related to data on residents
who are confirmed positive for COVID-19 in RW.005, period January - June 2021, protocol self-isolation
health, COVID-19 vaccination and 7M health protocol. The result of this socialization activity is that residents
understand and implement prevention of the spread of the COVID-19 virus, through COVID-19 vaccination and
discipline in implementing the 7M health protocol in daily life during the pandemic.
Abstrak
Tujuan program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat melalui
sosialisasi vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7M, sebagai upaya pencegahan penyebaran virus
COVID-19 di RW 005. Vaksinasi COVID-19 merupakan upaya pemerintah untuk menangani COVID-19, yang
bertujuan menciptakan herd immunity sehingga masyarakat menjadi produktif dalam menjalankan aktivitasnya
sehari-hari. Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah dalam percepatan pelaksanaan vaksinasi
COVID-19, pada kegiatan ini dilaksanakan edukasi kepada masyarakat melalui sosialisasi vaksinasi COVID-19
dan protokol kesehatan 7M, yaitu: Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi keramaian,
Membatasi mobilisasi dan interaksi, Menghindari makan bersama, dan Mendekatkan diri dengan agama. Bentuk
pelaksanaan KKN dilakukan dengan sosialisasi langsung kepada warga di RW 005, menggunakan metode
ceramah dan demostrasi, serta membagikan masker dan menyebarkan infografis dan poster melalui media
online terkait data warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di RW.005, periode Januari – Juni 2021,
protokol kesehatan isolasi mandiri, vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7M. Hasil kegiatan sosialisasi
ini adalah warga memahami dan menerapkan pencegahan penyebaran virus COVID-19, melalui vaksinasi
COVID-19 dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan 7M dalam kehidupan sehari-hari selama
masa pandemi.
PENDAHULUAN
Seiring dengan meningkatnya penyebaran COVID-19 di Indonesia, telah terjadi
banyak perubahan diberbagai sektor, tak terkecuali sektor Pendidikan. Dimana pembelajaran
saat ini di lakukan dengan menggunakan metode daring, yang menggunakan berbagai macam
platform, seperti zoom meeting, youtube, e-learning, whatsApp group, dan sebagainya. Oleh
karena itu, pada kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk KKN (Kuliah Kerja Nyata)
Daring ini, Universitas Al-Azhar Indonesia tahun 2021 mengusung tema tentang
“Empowering people with UAI COVID-19-END”. Kegiatan dilakukan melalui pemberian
edukasi tentang Vaksinasi COVID-19 dan penerapan Protokol Kesehatan 7M, dalam bentuk
sosialisasi dan edukasi menggunakan metode ceramah dan demonstrasi secara langsung
(tatap muka), pembagian masker secara gratis, serta penyebaran infografis dan poster secara
online melalui media sosial, sebagai bentuk penguatan atas kesadaran dan kepedulian
masyarakat terhadap upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19. Vaksinasi COVID-19
merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam menangani masalah COVID-19,
yang bertujuan untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) agar masyarakat
menjadi lebih produktif dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. Namun berdasarkan
hasil survei awal dan wawancara yang dilakukan di lokasi KKN, bahwa masih terdapat warga
RW 005 yang menyatakan tidak mau untuk di vaksin dengan berbagai alasan, mereka juga
kurang berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 7M, terutama dalam kepatuhan
menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumuman, dan mobilitas yang tinggi. Hal
ini dapat dilihat dari masih adanya warga yang tidak menggunakan masker, ataupun tidak
menggunakan masker dengan baik dan benar, menjaga jarak minimal 1 meter, serta masih
ada beberapa warga yang berkumpul. Berdasarkan data yang diperoleh dari RW 005
mengenai warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 periode Januari hingga Juni 2021,
tercatat dari 3233 warga, sebanyak 1,42% (46 orang) warga yang positif COVID-19, 1 orang
yang diisolasi, 1 orang yang dirawat di Rumah Sakit, 1,29% (42 orang) yang sembuh, serta 4
orang yang meninggal dunia akibat COVID-19. Berdasarkan fenomena yang terjadi di lokasi
penelitian, serta sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah dalam mempercepat
pelaksanaan vaksinasi COVID-19, maka pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
dilakukan kegiatan pemberian edukasi berupa sosialisasi vaksinasi COVID-19 dan protokol
kesehatan 7M kepada masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat, khsususnya warga di wilayah RW 005. Pengetahuan tersebut
meliputi pemahaman mengenai vaksinasi COVID-19, untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat mengenai pentingnya melakukan vaksin untuk menciptakan kekebalan kelompok
(herd immunity), agar masyarakat menjadi lebih produktif dalam menjalankan aktivitas
kesehariannya. Selain itu, memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak salah
persepsi mengenai vaksinasi COVID-19, salah satunya adalah pemahaman bahwa vaksinasi
COVID-19 tidak menggantikan protokol kesehatan, karena vaksin bukanlah obat, sehingga
meskipun masyarakat sudah melakukan vaksinasi COVID-19, bukan berarti dapat terbebas
dari virus COVID-19, masyarakat juga perlu berdisipllin dalam menerapkan protokol
kesehatan untuk pencegahan virus COVID-19. Hasil yang diharapkan dari pemberian edukasi
melalui sosialisasi materi, penyebaran infografis dan poster adalah agar masyarakat dapat
memahami bagaimana upaya dalam pencegahan penyebaran virus COVID-19 di lingkungan
sekitar, serta lebih menyadari dan mau untuk melakukan vaksinasi COVID-19, serta
berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 7M, yaitu: Memakai masker, Mencuci
tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Membatasi mobilisasi dan interaksi,
Menghindari makan bersama, dan Mendekatkan diri kepada agama. Diharapkan masyarakat
dapat menanggapi kegiatan ini secara positif dengan mengaplikasikan pengetahuan yang
dimiliki serta mengajak warga lain untuk menerapkannya ke dalam kehidupan mereka sehari-
hari selama masa pandemi ini.
METODE
Kegiatan KKN dilaksanakan melalui pemberian edukasi melalui sosialisasi vaksinasi
COVID-19 dan penerapan protokol kesehatan 7M pada hari kamis, 1 Juli 2021 pada pukul
09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, selama 1 hari, di wilayah Kampung Tangguh RW.005
kecamatan Beji Depok. Kegiatan dilanjutkan dengan penyebaran infografis dan poster
melalui instagram dan whatsapp group chat warga RW 005, pada hari Jum’at, 2 Juli 2021.
Sosialisasi dilaksanakan oleh peneliti didampingi oleh satu orang tenaga kesehatan
kesehatan dan satu orang dari Tim Satgas COVID-19 setempat. Metode dalam kegiatan ini
menggunakan ceramah dan demonstrasi disertai dengan pembagian masker secara gratis dan
penyebaran infografis dan poster kepada warga yang mengikuti sosialisasi. Selain itu,
dilakukan kegiatan pemberdayaan, dengan melibatkan masyarakat sekitar RW.005 untuk
mengingatkan kepada sesama warga sekitar untuk berdisiplin dalam menerapkan
protokol kesehatan. 7 M, yaitu: Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi
kerumunan, Membatasi mobilisasi dan interaksi, Menghindari makan bersama, dan
Mendekatkan diri kepada agama. Hasil dari kegiatan meliputi (1) masyarakat dapat
memahami bagaimana upaya dalam pencegahan penyebaran virus COVID-19 di lingkungan
sekitar, terutama di wilayah RW 005, (2) masyarakat menyadari dan mau untuk melakukan
vaksinasi COVID-19, serta berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 7M dalam
kehidupan sehari-hari mereka selama masa pandemi.
Adapun prosedur pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui
sosialisasi ini dapat dilihat dalam gambar tabel berikut ini:
Berdasarkan tabel 1, dapat dijelaskan bahwa terdapat tiga jenis metode yang
digunakan, yaitu koordinasi perencanaan, pelaksanaan penyuluhan sosialisasi dan
pemberdayaan, serta evaluasi. Pada tahap koordinasi perencanaan dilakukan perizinan,
penetapan lokasi dan waktu. Pada tahap sosialisasi dan pemberdayaan dilakukan melalui
metode ceramah dan demonstrasi kepada masyarakat di wilayah Kampung Tangguh RW
005, Beji Depok Jawa Barat, yang bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat, juga
melibatkan warga RW 005 untuk mengajak warga lainnya dalam mengaplikasikan ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh. Pada tahap evaluasi dilakukan penetapan rencana tindak
lanjut.
Pelaksanaan Kegiatan di
di wilayah Kampung Tangguh
RW 005, Beji, Depok
protokol kesehatan 7M, maka dilakukan semua rangkaian kegiatan individu dalam KKN
Daring ini.
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, kepatuhan masyarakat terhadap protokol
kesehatan dinilai masih kurang, banyak warga yang belum berdisiplin untuk menggunakan
masker ketika berinteraksi, belum menggunakan masker yang layak, tidak menggunakan
masker dengan baik dan benar. Selain itu masih banyak warga yang berkumpul, tidak
menjaga jarak minimal 1 meter, serta melakukan mobilitas, bahkan makan bersama.
Beberapa warga juga menyatakan yang tidak mau untuk divaksin dengan berbagai alasan.
Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya vaksinasi
COVID-19, serta masyarakat masih mengganggap bahwa hal tersebut membatasi ruang
gerak dalam menjalankan aktivitas dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Sedangkan dari sisi pemerintah, hanya bertindak memberikan sanksi bagi masyarakat yang
melanggar protokol kesehatan dengan sanksi sosial dan denda. Dalam hal ini pemerintah
dan masyarakat perlu dipertemukan kembali melalui Communicative Rational Act.
Agar terjadi komunikasi dua arah, pemerintah perlu menempatkan masyarakat sebagai
subjek, bukan sebagai objek, sehingga dapat dapat diperoleh alternatif solusi dalam
pemecahan masalah.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, dalam Program kerja kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) individu ini dilakukan rangkaian kegiatan sebagai berikut:
b. Protokol Kesehatan 7 M
Tujuan dilakukannya kegiatan ini selain mengedukasi masyarakat terkait
pencegahan COVID-19, juga menyadarkan masyarakat bahwa vaksin bukanlah obat,
bukan berarti bahwa setelah diberikan vaksin COVID-19, individu akan terbebas
100% dari COVID-19. Dan vaksinasi tidaklah menggantikan protokol kesehatan 7 M,
sebagai bentuk upaya dalam pencegahan penularan COVID-19, materi yang
disampaikan dalam sosialisasi meliputi:
1. Memakai masker, menggunakan masker dengan baik dan benar.
2. Mencuci tangan, dengan memakai sabun di bawah air mengalir selama 20 detik.
3. Menjaga jarak, minimal 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain.
4. Menjauhi kerumuman, setiap orang berpotensi menjadi carrier virus Corona atau
Orang Tanpa Gejala (OTG) yang dapat menyebarkan virus COVID-19.
5. Mengurangi mobilitas dan interaksi, mengurangi perpindahan dari satu tempat ke
tempat lainnya.
6. Menghindari makan bersama, makan bersama sambil berbicara meningkatkan
resiko terjadinya perpindahan droplet.
7. Mendekatkan diri kepada agama, Yang paling utama adalah mendekatkan diri
kepada Tuhan, yang dapat melindungi kesehatan mental, karena memberikan
ketenangan hati, pikiran, dan mencegah kepanikan.
Hasil yang diperoleh dari rangkaian kegiatan ini adalah meningktnya pengetahuan
dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya upaya pencegahan terhadap penularan virus
COVID-19, dengan melakukan vaksinasi COVID-19, dan menerapkan protokol kesehatan
7M.
Peneliti memberikan sosialisasi setelah dilakukan bimbingan dalam pengisian pre-
test melalui google form kepada tiap masyarakat sasaran, khususnya bagi yang kurang bisa
menggunakan gadget.
Sosialisasi dilakukan secara langsung (tatap muka), dengan tetap menjaga jarak dan
mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Materi yang diberikan dikemas dalam bentuk
ceramah dan demonstrasi menggunakan alat peraga seperti masker, hand sanitizer, dan
sebagainya, dengan harapan dapat mudah dimengerti oleh warga. Setelah sosialisasi
selesai, kegiatan diakhiri dengan pengisian link post-test dan evaluasi menggunakan
google form. Peneliti tetap melakukan bimbingan kepada warga yang kurang bisa
menggunakan gadget.
Hasil kegiatan dalam kegiatan ini dapat dilihat dari hasil pre-test dan post-test, yang
menunjukkan meningkatnya pengetahuan warga, hal ini dapat dilihat dari yang dapat
dilihat para tabel berikut ini:
a. Vaksinasi COVID-19
Hasil pre-test dan post-test pada warga yang mengikuti kegiatan sosialisasi di
wilayah Kampung Tanggung RW.005, menunjukan peningkatan yang cukup signifikan.
Rata-rata nilai pre-test warga untuk sosialisasi vaksinasi COVID-19 yaitu 15,80 kemudian
setelah dilakukan sosialisasi rata-rata nilai post-test meningkat menjadi 17,90. Kenaikan
tersebut mencapai 17,7. Hal ini menunjukan adanya peningkatan pemahaman dan
pengetahuan warga terhadap vaksinasi COVID-19. Sedangkan rata-rata nilai pre-test
warga untuk sosialisasi vaksinasi COVID-19 yaitu 22,40 kemudian setelah dilakukan
sosialisasi rata-rata nilai post-test meningkat menjadi 31,00. Kenaikan tersebut mencapai
8,6. Hal ini menunjukan adanya peningkatan pemahaman dan pengetahuan warga terhadap
penerapan protokol kesehatan 7M.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara rata-rata
hasil sosialisasi vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7 M pre-test dan post-test,
yang artinya kegiatan sosialisasi yang dilakukan melalui metode ceramah dan demonstrasi,
efektif dalam meningkatkan pemahaman warga mengenai pentingnya vaksinasi COVID-
19 dan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan 7M, hal ini terlihat dari analisis
statistik menggunakan paired samples t-test, bahwa nilai sig. 0,000 < 0,05, yang berarti
terdapat perbedaan pemahaman dan pengetahuan warga terkait dengan pentingnya
vaksinasi COVID-19 dan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan 7M sebelum
mendapatkan sosialisasi dengan setelahnya. Pemahaman warga dikatakan meningkat
karena nilai rata-rata meningkat setelah mengikuti kegiatan soialisasi.
Ya Tidak
Hasil evaluasi terhadap 10 orang warga yang mengikuti sosialisasi, diperoleh sebagai
berikut:
Hambatan terbesar yang dihadapi warga berasal dari faktor eksternal, diantaranya
karena kurangnya dukungan dari keluarga, teman maupun lingkungan masyarakat. Faktor
tersebut merupakan faktor yang sangat penting dalam memotivasi warga terkait keinginan
untuk divaksin dan berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 7M. Sehingga perlu
adanya pengembangan budaya oleh masyarakat untuk membantu pencegahan penularan
COVID-19 sebagai pencegahan penularan COVID-19, setelah mengikuti kegiatan ini.
Sebanyak 10 warga (100%) setuju bahwa kegiatan sosialisasi ini :
1. Membuat warga memahami pentingnya vaksinasi COVID-19 dan berdisiplin terhadap
protokol kesehatan 7 M.
2. Materi yang disampaikan mudah untuk dipahami.
3. Membuat warga berani berkomitmen mengajak warga RW. 005 lainnya untuk
memahami pentingnya vaksinasi COVID-19 dan berdisiplin dalam penerapan protokol
kesehatan 7M sebagai pencegahan penularan COVID-19, setelah mengikuti kegiatan
ini.
4. Membuat warga memperoleh pengetahuan baru.
5. Membuat warga mampu melakukan perubahan sikap terkait nilai-nilai integritas
setelah mengikuti kegiatan ini.
6. Membuat warga mengajak lingkungannya untuk turut serta mengembangkan budaya
disiplin dalam penerapan protokol kesehatan 7M.
7. Membuat warga mau untuk mengingatkan lingkungan yang melakukan pelanggaran
terhadap penerapan protokol kesehatan 7M.
8. Membuat warga mau untuk berusaha menjadi contoh (role model) yang baik bagi
warga lain untuk menerapkan vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatah 7M di
lingkungan sekitarnya.
Sedangkan sisanya, sebesar 93,3% warga menyatakan bahwa waktu kegiatan sesuai
dengan waktu yang diinginkan, dan 86,6%. menyatakan sudah mulai mempraktekkan
pengetahuan yang di peroleh dari kegiatan sosialisasi ini dalam kehidupan mereka.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pemberdayaan masyarakat, yang dilakukan dengan
cara mengajak warga RW. 005 untuk bersama-sama mengingatkan kepada warga lain
tentang pentingnya kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan 7M untuk mencegah
penularan COVID-19, dan meminta warga untuk menjadikan dirinya sebagai role model
yang baik, untuk dapat ditiru oleh warga lain dilingkungan sekitar.
1) Infografis
Infografis ini berisi informasi mengenai data warga terkonfirmasi positif COVID-19
periode Januari – Juni 2021, antara lain yaitu:
a. Data jumlah warga di wilayah RW.005, yang berjumlah 3233 orang, terdiri dari 862
kepala keluarga, dengan jumlah laki-laki 1572 orang dan jumlah perempuan 1661
orang. Total warga ditiap RT meliputi: Warga RT.01 1418 orang, warga RT.02 425
orang, warga RT.03 278 orang, warga RT.04 525 orang, warga RT.05 513 orang,
warga RT.06 285 orang, warga RT.07 417 orang, serta warga RT.08 327 orang.
b. Warga RW.005 yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebesar 1,4% (46 orang), warga
yang isolasi mandiri 1 orang, warga COVID-19 yang dirawat di RS 1 orang, warga
yang sembuh COVID-19 1,2% (42 orang), serta warga yang meninggal dunia akibat
COVID-19 4 orang.
c. Informasi mengenai Protokol Kesehatan Isolasi Mandiri COVID-19, meliputi:
(P2PTM Kemenkes RI, 2020)
1. Selalu memakai masker dan membuang masker bekas di tempat yang ditentukan.
2. Jika sakit (ada gejala demam, flu dan batuk), maka tetap di rumah. Jangan pergi
bekerja, sekolah, ke pasar atau ke ruang publik untuk mencegah penularan
masyarakat.
3. Manfaatkan fasilitas telemedicine atau sosial media kesehatan dan hindari
transportasi publik. Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta
riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien COVID-19.
4. Selama di rumah, bisa bekerja di rumah. Gunakan kamar terpisah dari anggota
keluarga lainnya, dan jaga jarak 1 meter dari anggota keluarga.
5. Tentukan pengecekan suhu harian, amati batuk dan sesak nafas. Hindari
pemakaian bersama peralatan makan, mandi dan tempat tidur.
6. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta konsumsi makanan bergizi,
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan lakukan etika batuk dan bersin.
7. Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan desinfektan. Selalu berada di
ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi (±15-30 menit).
8. Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan, jjika sakit berlanjut seperti sesak
nafas dan demam tinggi, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
2) Poster
Poster berisi informasi yang sama dengan materi sosialisasi, yaitu poster
vaksinasi COVID-19 dan poster protokol kesehatan 7 M, yang dikemas dalam bentuk
poster online.
3. Bagi Masyarakat
Diiharapkan dapat berpartisipasi dalam upaya pencegahan penularan COVID-19,
dengan cara disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, melakukan vaksinasi
COVID-19, serta menjadi role model di lingkungan sekitarnya dalam menerapkan
protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi COVID-19, juga mampu memposisikan
diri sebagai subjek pembangunan yang berperan aktif dengan mengajak
lingkungannya untuk turut serta mengembangkan budaya disiplin dalam penerapan
protokol kesehatan 7M.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, A. R., Nuraini, A., Elisa, K., & Iman, S. (2020). Faktor-Faktor Psikososial dari Ketidakpatuhan
Masyarakat pada Masa Pandemik. Artikel, 19, 1– 10. Adli, D. N. (2020). IndonesiaTerserah: The Impact
of Hashtag Indonesia Whatever to the Effectiveness Policy of Handling COVID-19: Case Study in
Indonesia. Journal Article.
Arief, B.N. (2013). Kapita Selekta Hukum Pidana. Bandung: Citra Aditya
Buana, R. D. (2020). Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 dan Kiat
Menjaga Kesejahteraan Jiwa. Sosial Dan Budaya, Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 7(3), 1689–1699.
file:///C:/Users/User/Downloads/fvm939e.pdf.
Budianto, Y. (2020). Memahami Karakter Virus dan Penyakit COVID-19.
https://bebas.kompas.id/baca/riset/2020/03/14/memahami-karakter-virusdan-penyakit-korona-Covid-19/
COVID.Kemkes.go.id. Status Harian Covid-19 di Indonesia. https://Covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-
emerging/info-corona-virus/
EBioMedicine. (2020). Race for a COVID-19 Vaccine. Elsevier (Vol. 55).
https://doi.org/10.1016/j.ebiom.2020.102817
Habermas, J. (2006). Teori Tindakan Komunikatif I: Rasio dan Rasionalisasi Masyarakat. (Nurhadi, Trans.)
Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Kepatuhan Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan Belum Optimal.
https://www.kemkes.go.id/article/view/20062200002/kepatuhanmasyarakat-terhadap-protokol-
kesehatan-belum-optimal.htm
Subarsono, A. G. (2005). Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Winarno, Budi . (2007). Kebijakan Publik: Teori dan Proses, (Edisi. Revisi),Yogyakarta: Media Pressindo.
Yuningsih, R. (2020). Uji Klinik CoronaVac dan Rencana Vaksinasi COVID-19 Massal di Indonesia. Bidang
Kesejahteraan Nasional Pusat Penelitan Badan Keahlian DPR RI, XII(16), 13–18. Retrieved from
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info SingkatXII-16-II-P3DI-Agustus-2020-205.pdf
Zhang, Y., Zeng, G., Pan, H., Li, C., Hu, Y., Chu, K., … Zhu, F. (2020). Safety, Tolerability, and
Immunogenicity of an Inactivated SARS-CoV-2 Vaccine in Healthy Adults Aged 18-59 Years: a
Randomised, Double-blind, Placebo-controlled, Phase 1/2 Clinical Trial. The Lancet Infectious
Diseases, 0(0). https://doi.org/10.1016/S1473-3099(20)30843-4