Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Pengaruh Jenis Warna DAN Ketinggian Perangkap Terhadap Serangan Serangga Pada Tanaman KENTANG (Solanum Tuberosum L.)

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Jurnal AgroTatanen Volume 3 Nomor 2, Juli 2021

PENGARUH JENIS WARNA DAN KETINGGIAN PERANGKAP


TERHADAP SERANGAN SERANGGA PADA TANAMAN
KENTANG (Solanum tuberosum L.)
Rama Adi Pratama1*, Novriza Sativa2, Kamaludin3
1, 2)
Dosen Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Univesitas Garut
3)
Mahasiswa Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Univesitas Garut
*ramatarigan@uniga.ac.id\

ABSTRACT dan ketinggian perangkap pada taraf w1 dan p1 serta taraf


This study aims to determine whether there is an interaction w2 dan p1 memberikan hasil terbaik terhadap intensitas
of the influence of color and trap height and the best serangan pada tanaman kentang. Pemberian warna dan
combination of color response and trap height to pest attacks ketinggian perangkap pada taraf w1 dan p1 memberikan
on potatoes. The study was conducted in Cintanagara hasil terbaik terhadap populasi hama pada tanaman kentang.
Village, Cigedug District, Garut Regency from April to June Kata kunci: warna, ketinggian, kentang, perangkap,
2020. The study used a randomized block design (RBD) with serangga.
2 factors and two replications. The first factor is color (w)
which consists of four levels, namely w1 = yellow, w2 = PENDAHULUAN
green, w3 = red and w4 = blue. The second factor is height Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan
(p) which consists of four levels, namely p1 = 50 cm, p2 =
100 cm, p3 = 150 cm, and p4 = 200 cm. The results showed
jenis tanaman kaya akan karbohidrat dapat digunakan
that there was an interaction between the coloration and the sebagai salah satu pengganti makanan pokok seperti
height of the trap against the pest attack on potato plants in beras. Kentang merupakan makanan pokok sehari-hari
the 2nd week of the pest population. The results showed that bagi hampir masyarakat dunia setelah komoditas
the insects found in potato (Solanum tuberosum L.) jagung, beras, dan gandum. Di dalam kentang terdapat
consisted of 7 types and 3 insect orders with the highest kandungan asam amino yang seimbang sehingga
catch occurred at week 7 as many as 759 insects at 680 insect sangat baik bagi kesehatan. Pada tanaman umbi-
color at insect height in all traps. The combination of color umbian yang cukup dalam isi kandungan zat gizinya.
types and trap heights at the w1 and p1 levels as well as the Kentang ialah salah satu umbi yang digemari
w2 and p1 levels gave the best results on the intensity of
kebanyakan masyarakat dunia sebab kentang berada
attack on potato plants. Coloring and trapping height at w1
and p1 levels gave the best results against the pest population pada peringkat ketiga tanaman yang banyak
on potato plants. dikonsumsi oleh manusia setelah beras dan gandum
Key words: color, height, potato, trap, insect. yang menjadi kegemaran Sebagian masyarakat dunia
untuk mengkonsumsi pangan tersebut (International
ABSTRAK Potato Center, 2013).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Produksi hasil kentang di Indonesia pada
terjadi interaksi dari pengaruh warna dan ketinggian tahun 2016 adalah 1.21 juta ton dengan rata-rata
perangkap serta pengaruh kombinasi yang paling baik dari produktivitas mencapai 18.25 ton/ha, sedangkan pada
respon jenis warna dan ketinggian perangkap terhadap
serangan hama pada tanaman kentang, Penelitian
tahun 2017 adalah 1.16 juta ton dengan rata-rata
dilaksanakan di Desa Cintanagara Kecamatan Cigedug produktivitas mencapai 15.4 ton/ha. Produksi kentang
Kabupaten Garut dari mulai Bulan April sampai Bulan Juni mengalami penurunan sebesar 2.85 juta ton dibanding
2020. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok tahun 2016 (Badan Pusat Statistik, 2017).
(RAK) dengan 2 faktor serta dua ulangan. Faktor pertama Penurunan produktivitas kentang bisa
warna (w) yang terdiri atas empat taraf yaitu w1 = warna diakibatkan oleh berbagai faktor, salah satu faktor
kuning, w2 = warna hijau, w3 = warna merah dan w4 = yang berpotensi menurunkan produksi pada tanaman
warna biru. Faktor kedua ketinggian (p) yang terdiri atas adalah adanya intensitas serangan dari Organisme
empat taraf yaitu p1 = 50 cm, p2 = 100 cm, p3 = 150 cm, dan Pengganggu Tanaman (OPT) khususnya hama yang
p4 = 200 cm. Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi
sangat merugikan bagi petani. Menurut Widjaja
dari pemberian warna dan ketinggian perangkap terhadap
serangan hama pada tanaman kentang pada populasi hama (1996), menyatakan bahwa terdapat beberapa berbagai
minggu ke-2. Hasil penelitian menunjukan bahwa serangga hama yang berasosiasi pada tanaman kentang antara
yang ditemukan pada tanaman kentang (Solanum tuberosum lain tungau, ulat penggerek daun, wereng hijau, kutu
L.) terdiri dari 7 jenis dan 3 ordo serangga dengan hasil daun dan kutu kebul. Apabila tidak melakukan
tangkapan tertinggi terjadi pada minggu ke-7 sebanyak 759 pengendalian terhadap serangan hama maka yang
serangga pada warna 680 serangga pada ketinggian serangga akan terjadi penurunan produksi dan bahkan dapat
pada semua perangkap. Kombinasi pemberian jenis warna

7
Jurnal AgroTatanen Volume 3 Nomor 2, Juli 2021

mengakibatkan terjadinya gagal panen yang Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat
merugikan bagi petani. tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
Serangga merupakan salah jenis kelompok pengaruh jenis warna dan ketinggian perangkap
spesies makhluk hidup yang dominan hidup terhadap serangan serangga pada tanaman kentang.
dipermukaan bumi dengan jumlah yang mencapai Penelitian ini akan dilaksanakan di Kecamatan
hampir 80% dari beberapa hewan yang hidup di Cigedug yang masuk kedalam Kabupaten Garut
permukaan bumi. Serangga menjadi sorotan manusia dimana kecamatan ini yaitu salah satu sentra penghasil
yang terkadang ada serangga yang menguntungkan kentang (Solanum tuberosum L.) di kabupaten Garut.
dan ada juga serangga yang merugikan para petani
dalam melaksanakan usahatani yang berkelanjutan
pada tanaman kentang (Borror, 1987). METODE PENELITIAN
Salah satu cara mengendalikan hama Tempat dan Waktu
serangga di lapangan yaitu dengan cara pengendalian Penelitian dilaksanakan di Desa Cintanagara
secara mekanik dan kimiawi. Adapun pengendalian Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut dengan
secara kimiawi dalam segi kesehatan akan ketinggian tempat 1.500 mdpl. Penelitian
menimbulkan beberapa macam seperti dapat dilaksanakan pada Bulan April – Juni 2020.
mencemari lingkungan, meninggalkan sebagian residu Bahan dan Alat
didalam dan bagian-bagian tanaman, pembesaran Bahan-bahan yang digunakan, yaitu benih
biologik, dan dapat menimbulkan kecelakaan bagi kentang varietas Granola pupuk kandang, pupuk
manusia (Oka, 1995). anorganik, dan lem glumon. Alat yang digunakan
Berbagai efek negatif yang muncul dengan adalah gunting, parang, cangkul, gergaji, pisau, garuk,
penggunaan pestisida sintetis menyebabkan berbagai bambu, botol plastik 600 ml, paku, ember, cat, kuas,
penelitian mengarah pada pengendalian alami. Salah meteran, tali rapia, plastik, timbangan, plastik,
satunya adalah dengan menjebak serangga agar laminating, pulpen, spidol, pensil, buku,dan
terperangkap dan tidak bisa terbang sehingga akhirnya penggaris.
mati. Perangkap ini sudah banyak digunakan oleh Rancangan Penelitian
sebagian petani karena cara penggunaannya yang Metode yang digunakan dalam penelitian ini
terbilang praktis dan murah. Penggunaan perangkat yaitu dengan metode eksperimental menggunakan
warna juga memiliki peran penting terhadap Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4x4
lingkungan yaitu untuk mengurangi penggunaan dengan 2 kali ulangan. Faktor perlakuan pertama
pestisida sintesis yang dapat berdampak buruk adalah warna perangkap (W) dengan 4 taraf yaitu: w1
terhadap kesehatan dan tercemarnya tanah. Hal ini : Warna Kuning, w2 : Warna Hijau, w3 : Warna Merah
terjadi akibat kelebihan penggunaan bahan kimia yang dan w4 : Warna Biru. Faktor perlakuan kedua adalah
mengakibatkan tanah tersebut tercemar dan menurun ketinggian perangkap (P) dengan 4 taraf yaitu: p1 : 50
kesuburan unsur haranya (Kurniawati, 2017). cm, p2 : 100 cm, p3 : 150 cm, dan p4 : 200 cm.
Perangkap warna yang mampu untuk
mempengaruhi lebih banyak spesies serangga untuk
datang pada perangkap adalah dengan pemberian HASIL DAN PEMBAHASAN
warna kuning sebab serangga lebih dominan Populasi Serangan
menyukai satu jenis warna saja yaitu warna kuning Hasil analisis statistik dapat menunjukkan
(Hasyim, 2010). Menurut Penelitian Mas’ud (2011), bahwa tidak terjadi interaksi antara jenis warna dan
warna kuning dapat memberikan dampak stimulus ketinggian perangkap terhadap serangan hama pada
makanan yang banyak digemari oleh spesies serangga tanaman kentang pada minggu ke-1, ke-2, ke-3, ke-4,
untuk mencari makan. Serangga juga dapat menduga ke-5, ke- 6, dan ke-7. Namun secara mandiri terjadi
bahwa hal tersebut merupakan penampakan visual dari perbedaan yang nyata untuk jenis warna dan
dedaunan atau buah segar dan menyehatkan untuk ketinggian perangkap pada minggu ke-6 dan ke-7.
dimakan oleh serangga, sehingga dapat lebih menarik
perhatian bagi serangga-serangga untuk datang
menghampiri warna kuning.
Ketinggian perangkap yang dapat efektif
menangkap hama berada pada tinggi perangkap
berkisar 1-2 m dari tanah pada tanaman untuk
pengendalian hama. Pada kisaran ketinggian tersebut
bisa dijumpai bagian tanaman yang disukai oleh
sebagian hama (Howarth dan Howarth, 2000).

8
Jurnal AgroTatanen Volume 3 Nomor 2, Juli 2021

Tabel 3. Populasi Serangan (%)


Perlakuan Rata-rata Populasi Serangan (%) (Minggu)
1 2 3 4 5 6 7
Warna
w1 = kuning 25,57 a 23,72 a 28,70 a 29,93 a 31,16 a 32,16 b 31,59 ab
w2 = hijau 23,25 a 23,72 a 28,24 a 30,73 a 29,13 a 29,10 a 33,16 b
w3 = merah 23,72 a 23,72 a 29,90 a 31,93 a 29,50 a 30,74 ab 29,53 a
w4 = biru 24,19 a 22,78 a 28,27 a 30,69 a 28,27 a 29,10 a 31,56 a
Ketinggian
p1 = 50 cm 25,72 a 23,25 a 29,10 a 31,59 a 30,76 a 32,33 b 32.35 b
p2 = 100 cm 23,72 a 23,25 a 29,50 a 31,59 a 29,53 a 29,53 a 31,59 ab
p3 = 150 cm 23,72 a 24,19 a 27,84 a 29,93 a 28,67 a 29,10 a 30,36 a
p4 = 200 cm 23,72 a 23,25 a 28,67 a 29,43 a 29,10 a 32,33 ab 31,19 a
Keterangan: Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada setiap kolom, tidak berbeda nyata menurut
Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5%.

Berdasarkan hasil keseluruhan perlakuan Berdasarkan hasil penelitian pada ekosistem


warna perangkap, yang menunjukkan respon serangga tanaman kentang dengan menggunakan jenis warna
hama paling banyak adalah perlakuan warna kuning dan ketinggian perangkap didapatkan sejenis serangga
Hal ini dikuatkan dengan pernyataan Lukmanul et al. dengan kisaran jumlah sebanyak 3 ordo serangga.
(2016), perangkap berwarna kuning bisa memberikan Ordo-ordo tersebut yaitu ordo Diptera, Coleoptera,
penarik bagi jenis lalat buah, lalat bibit dan kutu daun. dan Hemiptera.
Sedangkan pada perangkap berwarna merah bisa Berdasarkan pengamatan serangga yang
memberikan penarik bagi serangga lalat buah, kapar, terperangkap pada jenis warna dan ketinggian
kutu daun, dan kepik hijau. Perangkap berwarna hijau perangkap, maka serangga dengan jumlah paling
memberikan penarik bagi kapar, lalat buah, kutu daun tinggi selama tujuh kali pengamatan ialah ordo
serta lalat bibit (Iqbal dkk, 2019). Diptera. Sedangkan jumlah keseluruhan hama
Keadaan ini menunjukkan bahwa populasi menurut jenis yang paling tinggi yang terdapat pada
serangan hama dipengaruhi oleh ketinggiaan tanaman kentang selama tujuh minggu dengan interval
perangkap. Ketinggian perangkap pada 0,5 m berbeda setiap satu minggu yaitu jenis hama serangga lalat-
tidak nyata pada ketinggian 1,5 m, karena perangkap lalatan (Contoh: lalat bibit, lalat buah,nyamuk dan
yang berada didalam kisaran kanopi tanaman yang agas) dan jumlah yang paling tinggi tertangkap yaitu
digemari sebagian lalat buah jenis jantan. Pendapat ini pada warna kuning minggu ke-7 sebanyak 759
sesuai dengan Hartanto (2008), ketinggian serangga sedangkan pada ketinggian jumlah paling
pemasangan perangkap berpengaruh nyata terhadap tinggi terdapat pada ketinggian 50 cm minggu ke-7
penangkapan jenis hama, yaitu semakin menjauhi sebanyak 680 serangga.
bagian tanaman maka semakin sedikit juga jumlah Menurut hasil penelitian Aryoudi (2015),
tangkapan hama yang terjebak. Perangkap bisa efisien menyatakan bahwa selama pengamatan jumlah
dalam menjebak serangga adalah yang diaplikasikan serangga yang dapat tertangkap pada perlakuan yellow
di sekitar bagian tanaman. Memberi indikasi yaitu trap adalah 10 ordo dan 35 famili dengan total
aktivitas kehidupan terjadi di sekitar tinggi tanaman, serangga yang tertangkap yaitu 1.544 ekor. Hasil
bagian tubuh lalat yang kecil. Menurut Muryanti, dkk pengamatan serangga yang banyak terperangkap ialah
(2008), kebiasaan hidup lalat buah jantan dalam ordo Diptera. Menurut penelitian Sulistya (2015),
menemukan sumber makanan lebih mendekati pada berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian dapat
bagian tanah disebabkan pada permukaan tanah adalah diketahui pada perlakuan yang menggunakan
bagian tempat tersedianya makanan yang dapat perangkap serangga berwarna kuning dapat
diperlukan untuk lalat buah jantan maka dapat menangkap beberapa serangga yaitu salah satunya
diketemukan dibagian tersebut. jenis lalat buah Bactrocera, dorsalis dan Bactrocera
Jenis Serangga yang Terperangkap tau.

9
Jurnal AgroTatanen Volume 3 Nomor 2, Juli 2021

tanaman kentang pada minggu ke-2 dan secara


Populasi Hama mandiri terjadi perbedaan yang nyata untuk jenis
Hasil analisis pengamatan statistik warna dan ketinggian perangkap pada Minggu ke-2
menunjukkan terjadi interaksi antara jenis warna dan dan ke-6.
ketinggian perangkap terhadap serangan hama pada

Tabel 5. Interaksi Populasi Hama Minggu ke-2


Perlakuan Ketinggian
Warna p1 = 50 cm p2 = 100 cm p3 = 150 cm p4 = 200 cm
w1 = kuning 2,50 ab 2,00 a 2,00 a 3,00 b
B A A C
w2 = hijau 2,50 ab 2,00 a 2,00 a 2,00 a
B A A A
w3 = merah 2,00 a 2,00 a 3,00 b 2,00 a
A A B A
w4 = biru 2,00 a 2,00 a 2,00 a 2,00 a
A A A A
Keterangan: Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada setiap kolom, tidakberbeda nyata menurut
Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5%. Notasi besar dibaca kesamping (Horizontal),
notasi kecil dibaca kebawah (Vertikal)

Tabel 6. Populasi Hama


Perlakuan Rata-rata Populasi Hama (Minggu)
1 3 4 5 6 7
Warna
w1 = kuning 2,38 a 3,63 a 4,00 a 4,38 a 4,75 b 4,50 a
w2 = hijau 2,25 a 3,50 a 4,25 a 3,50 a 3,88 a 5,00 a
w3 = merah 2,25 a 4,00 a 4,13 a 3,88 a 4,25 ab 3,88 a
w4 = biru 3,75 a 3,38 a 4,25 a 3,50 a 3,75 a 4,50 a
Ketinggian
p1 = 50 cm 3,75 a 3,63 a 4,25 a 4,25 a 4,75 b 4,75 a
p2 = 100 cm 2,25 a 3,88 a 4,50 a 3,88 a 4,00 a 4,63 a
p3 = 150 cm 2,38 a 3,38 a 4,00 a 3,63 a 3,75 a 4,13 a
p4 = 200 cm 2,25 a 3,63 a 3,88 a 3,50 a 4,13 ab 4,38 a
Keterangan: Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada setiap kolom, tidakberbeda nyata
menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5%.

Populasi hama erat kaitannya dengan warna (2012), perangkap berwarna dapat digunakan sebagai
perangkap. Hal ini menunjukan bahwa perangkap perangkap untuk menangkap serangga, perangkap
warna dapat menarik serangga hama untuk berwarna memiliki penarik untuk menangkap berbagai
terperangkap yaitu dengan menggunakan perangkap jenis serangga yang dijadikan untuk indikator jenis
berwarna. Didukung oleh penelitian Dendt (1995), serangga yang berada dipertanaman jenis hortikultura
yang menyatakan bahwa perangkap berwarna kuning, dan tanaman tahunan.
biru, dan putih paling disukai oleh serangga, sehingga Keadaan ini menunjukkan bahwa populasi
perangkap berwarna tersebut efektif dalam serangga hama terpengaruhi oleh jenis ketinggian
pengendalian serangga hama. Menurut Amir dan Budi perangkap. Hal ini diduga Menurut Howarth dan

10
Jurnal AgroTatanen Volume 3 Nomor 2, Juli 2021

Howarth (2000), tinggi perangkap yang dapat bagus (Pitfall Trap) pada Tanaman Terung Belanda
dalam meredakan serangan lalat buah pada tanaman (Solanum betaceum Cav.) di Lapangan. Jurnal
polikultur atau monokultur ialah ketinggian 1-2 m dari Online Agroekoteknologi, 3(4), 1250–1258.
permukaan tanah, karena tinggi tersebut bisa dijumpai Badan Pusat Statistik, H. 2017. Statistik Tanaman
bagian buah dari tanaman. Buah-buahan dan Sayuran Tahunan Indonesia.
Menurut penelitian Sinubulan (2013), Badan Pusat Statisik. www.bps.go.id. Diakses
menyatakan bahwa semakin tingginya pemasangan 20 Desember 2019.
perangkap berwarna pada tanaman akan berpengaruh Borror, J. 1987. Pengenalan Serangga (Terjemahan).
nyata pada keefektifan penjebakan serangga yaitu Jakarta: Universitas Indonesia Press.
semakin jauhnya kanopi tanaman maka akan sedikit Dendt, D. 1995. Principles of Integrated Pest
jumlah serangga yang terperangkap pada perangkap Management. Pp: 8-46 in D. Dent (ed).
yang telah dikendalikan. Perangkap yang bagus dalam Integrated Pest Management. Chapman & Hall.
menjebak serangga yaitu perangkap yang di pasang di London.
bagian tanaman, jika pemasangan perangkap melebihi Hartanto, Y, 2008. Perangkap Warna Kuning atau
tinggi kanopi hama akan kurang aktif karena semakin Biru Untuk Serangga. Available at.
atas maka semakin tinggi juga kecepatan angin yang http://www.godongijo.com/index2.
dapat berpengaruh terhadap pergerakan hama tersebut. php?task=fullart&PID=24. Diakses tanggal 11
Hal ini memberikan indikasi bahwa aktivitas yang September 2020.
terjadi pada hama untuk terbang hanya terjadi di Hasyim, A., Boy, A., & Hilman, Y. 2010. Respons
sekitaran kanopi tanaman. Hama Lalat Buah Jantan terhadap beberapa
Jenis Atraktan dan Warna Perangkap di Kebun
KESIMPULAN Petani. Respons Hama Lalat Buah Jantan
Berdasarkan penelitian mengenai pengaruh jenis Terhadap Beberapa Jenis Atraktan Dan Warna
warna dan ketinggian perangkap terhadap serangan Perangkap Di Kebun Petani. J. Hort. 20(2),
serangga pada tanaman kentang (Solanum tuberosum 164–170.
L.) dapat disimpulkan: Howarth, V. M. C., & Howart, F. G. 2000. Attractive-
1. Terjadi interaksi antara pengaruh jenis warna dan ness of methyl eugenol baited trap to oriental
ketinggian perangkap terhadap serangan serangga fruit fly (Diptera: tephritidae): Effect of
pada tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) dossage, placement, and color. Hawaii Entonol.
untuk parameter pengamatan populasi hama pada International, Potato, Center. 2013. Tackling Global
minggu ke-2 yaitu nilai w1 sangat signifikan. Research and Development: CIP's Engagement
2. Secara mandiri perlakuan pengaruh jenis warna dan Agenda
ketinggian perangkap terhadap serangan serangga Kurniawati. 2017. Intensitas Serangan Hama Lalat
pada tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) Buah Cabai (Bactrocera spp.) Yang
berpengaruh terhadap populasi serangan serangga Dikendalikan Dengan Beberapa Jenis
berpengaruh nyata pada minggu ke-6 dan populasi Perangkap Serangga. Keanekaragaman
hama berpengaruh nyata pada minggu ke-2 dan ke- Serangga Pada Pertanaman Cabai. Jurnal HPT
6. 2, 2, 58–66.
Lukmanul Hakim, Erdi Surya, A.M. 2016.
Pengendalian Alternatif Hama Serangga
UCAPAN TERIMA KASIH Sayuran dengan Menggunakan Perangkap
Ucapan terima kasih saya tunjukan kepada para pihak Kertas. Jurnal Agro, 3(2). pp.21–33.
jajaran kampus yaitu Rektorat, Dekan, Ketua Prodi, Muryati, A. Hasyim, dan Riska 2008. Preferensi
para staff kampus, serta Pembimbing Utama dan Spesies Lalat Buah Terhadap Atraktan Metil
Pembimbing Pendamping yang telah membantu Euganol dan Cue – Lure dan Populasi nya di
dalam jalannya penelitian yang sudah dilakukan. Sumatera Barat dan Riau. Jurnal Hortikultura,
volume 18(2): 227-233.
DAFTAR PUSTAKA Oka, I. N. 1995. Pengendalian Hama Terpadu dan
Amir, A. M. & U. S. Budi. 2012. Preferensi perangkap Implementasinya di Indonesia. In S. S.
berwarna terhadap thrips dan serangga lainnya Maesyaroh (Ed.), Jagros (Vol. 1).
pada tanaman rosela minuman (Hibiscus Sinubulan, R. A., Bakti, D., & Tarigan, M. U. 2013.
sabdariffa var. sabdarifa). Balai Penelitian Penggunaan Perangkap Kuning Berdasarkan
Tanaman Pemanis dan Serat, Malang. Bentuk Dan Beberapa Ketinggian Perangkap
Aryoudi, A., Pinem, M. I., & Marheni. 2015. Interaksi Terhadap Hama Liriomyza spp. . (Diptera :
Tropik Jenis Serangga di atas Permukaan Tanah Agromyzidae) Pada Tanamanbawang Merah
(Yellow Trap) dan pada Permukaan Tanah

11
Jurnal AgroTatanen Volume 3 Nomor 2, Juli 2021

(Allium ascalonicum L.). Jurnal Online


Agroekoteknologi, 1(4), 1308– 1316.
Sulistiya. 2015. Efektivitas Model Perangkap Lalat
Buah Pada Pertanaman Jambu Biji Merah Di
Desa Sumberagung Bantul. Fakultas Pertanian
Universitas Janabadra Yogyakarta. Agros
Vol.17 No.2, Juli 2015: 228-237.
Widjaja, A., Rustaman, W. H., & Wiwin, S. 1996.
Penyakit, Hama, dan Nematoda Utama
Tanaman Kentang (Terjemahan dari
International Potato Center). Jurnal Penelitian
Program Studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Mataram, 1–11.

12

You might also like