Sekolah Islam Terpadu
Sekolah Islam Terpadu
Sekolah Islam Terpadu
DOI: http://doi.org/10.33650/al-tanzim.v3i2.667
Received: September 2019 Revised: November 2019 Approved: November 2019
Abstract :
Integrated Islamic School is a school whose curriculum integrates Islamic values, skills and
national curriculum. The purpose of this research is to describe curriculum design in
integrated Islamic schools by taking a research site at SMPIT Insan Kamil Sidoarjo. This
research uses a qualitative approach with case study. The research data obtained from
interviews, observations, and documentation, then analyzed by reducing data, presenting data,
and making conclusions. The results showed that the curriculum design in SMPIT Insan
Kamil Sidoarjo emphasized the internalization of Islamic values in every national curriculum
content, without overriding the national curriculum set by the Ministry of Education. The
assessment process is the main objective created in the learning environment and the content of
teaching materials that are loaded with Islamic values. While the purpose of the curriculum
design is, so that students have a strong foundation of religious education, which boils down to
the strength of aqeedah and moral perfection. Internalization of Islamic values in integrated
Islamic schools is not only done through the subjects taught, but through the design of school
activities programs that support the inculcation of Islamic values in students.
Key words : Integrated Islamic School, Curriculum Design
Abstrak
Sekolah Islam Terpadu merupakan sekolah yang kurikulumnya mengintegrasikan antara nilai-
nilai Islam, keterampilan dengan kurikulum nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendiskripsikan tentang desain kurikulum di sekolah Islam terpadu dengan mengambil situs
penelitian di SMPIT Insan Kamil Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
jenis studi kasus. Data penelitian didapat dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi,
kemudian di analisa dengan mereduksi data, menyajikan data, dan membuat kesimpulan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa desain kurikulum yang ada di SMPIT Insan Kamil Sidoarjo
lebih menekankan pada internalisasi nilai-nilai Islam dalam setiap muatan kurikulum
nasional, tanpa mengenyampingkan kurikulum nasional yang telah ditetapkan oleh
kementrian pendidikan. Penilaian proses merupakan tujuan utama yang tercipta dalam
lingkungan belajar maupun konten bahan ajar yang sarat dengan nilai-nilai Islam. Sedangkan
tujuan dari desain kurikulumnya adalah, agar peserta didik memiliki landasan pendidikan
agama yang kuat, yang bermuara pada kekuatan aqidah dan kesempurnaan akhlak.
Internalisasi nilai-nilai keIslaman pada sekolah Islam terpadu bukan hanya dilakukan melalui
mata pelajaran yang diajarkan, akan tetapi melalui desain program kegiatan sekolah yang
mendukung dalam penanaman nilai-nilai Islam pada peserta didik.
Kata Kunci : Sekolah Islam Terpadu, Desain Kurikulum
49
Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
E-ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Vol. 03 No. 02 (2019) : 49-60
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim
PENDAHULUAN
Lembaga pendidikan di Indonesia sangat beragam, di antaranya ada
pesantren, madrasah dan sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
yang pertama di akui oleh pemerintah dan didirikan oleh Belanda di abad ke 21
telah mengalami perkembangan, baik ditinjau dari coraknya maupun sifat
lembaganya. Perkembangan-perkembangan tersebut selalu di hadapkan pada
sebuah tantangan, sedangkan tantangan terbesar yang sedang di hadapi oleh
pendidikan nasional saat ini adalah bagaimana bisa memberikan pelayanan
berupa pendidikan yang berkualitas dan dapat diakses oleh seluruh lapisan
masyarakat, pedidikan yang berkualitas akan menghasilakan manusia
Indonesia yang berkualitas pula, sehingga dengan banyaknya rakyat Indonesia
yang mengenyam pendidikan yang berkualitas akan meningkatkan secara
signifikan kualitas dari bangsa Indonesia pula (Fatkuroji, 2012).
Seiring usaha perkembangan tersebut, pastinya terdapat banyak kritik
pada sistem pendidikan di Indonesia, salah satu kritikan yang paling
dipersoalkan adalah tentang muatan kurikulum, ketidakpuasan tersebut
ditujukan terhadap sistem pendidikan nasional (sekolah) di bawah naungan
kementerian Pendidikan Nasional yang muatan kurikulumnya lebih
menekankan pada aspek kognitif dan lemah pada aspek-aspek yang lainnya
(Suparno, 2018). Sedangkan para orang tua di Indonesia, yang mayoritas
beragama Islam membutuhkan model pendidikan yang lebih memperhatikan
aspek religius pada peserta didiknya. Dalam ajaran Islam juga telah dinyatakan
bahwa pendidikan haruslah mencakup segala aspek yang dibutuhkan oleh
manusia untuk kehidupan dunia dan akhiratnya. Pendidikan Islam merupkan
kesatuan dari sebuah proses spiritual, sosial, akhlak, dan intelektual yang
senantiasa memberikan nilai-nilai, prinsip serta teladan ideal dalam kehidupan,
dan bertujuan untuk mempersiapkan kebahagiaan di dunia dan akhirat
(Susanto, 2010).
Melihat idealitas pendidikan Islam di atas, setidaknya problem terbesar
pendidikan Islam saat ini dalam menghadapi tantangan kehidupan modern
dapat di bagi menjadi tiga perkara, yaitu masalah dikotomi, atau pemisahan
keilmuan agama dan umum, kedua, tujuan dan fungsi lembaga pendidikan
Islam, dan yang ketiga, adalah persoalan kurikulum dan materi pelajaran
(Tajab, 2014).
Berangkat dari kegelisahan di atas, pada akhirnya para aktivis ini
beruapaya untuk dapat mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang di idam-
idamkan masyarakat muslim saat ini, yaitu lembaga pendidikan modern yang
tidak lagi memisahkan antara pengajaran ilmu-ilmu umum dan ilmu-ilmu
agama, mereka berharap lembaga pendidikan yang mereka dirikan nantinya
akan dapat di terima dan menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional, hasil
pemikiran dan kerja keras para aktivis Islam tesebutlah yang pada akhirnya
menjadi cikal akan dan akar sejarah kemunculan model pendidikan Islam
terpadu di Indonesia. Para penggagas awal sekolah Islam terpadu
50
Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
E-ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Vol. 03 No. 02 (2019) : 49-60
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim
51
Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
E-ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Vol. 03 No. 02 (2019) : 49-60
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim
52
Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
E-ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Vol. 03 No. 02 (2019) : 49-60
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim
53
Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
E-ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Vol. 03 No. 02 (2019) : 49-60
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif
analisis dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian di SMP Islam
Terpadu Insan Kamil Sidoarjo. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, para
wakil dan guru. Sedangkan tekhnik pengumpulan datanya menggunakan
wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Dalam penelitian ini, data dianalisis menggunakan teknis analisis data
yang telah di kembangkan oleh Miles and Huberman, maka dalam penelitian
ini, data dianalisis secara interaktif dan secara terus menerus hingga
mendapatkan data secara tuntas, untuk menjawab permasalahan dalam
penelitian. Tahapan analisis datanya yaitu; data reduction atau reduksi data, data
display atau penyajian data, dan concuslion drawing/ verification atau penarikan
kesimpulan (Sugiyono, 2010).
54
Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
E-ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Vol. 03 No. 02 (2019) : 49-60
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim
55
Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
E-ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Vol. 03 No. 02 (2019) : 49-60
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim
56
Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
E-ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Vol. 03 No. 02 (2019) : 49-60
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim
Selain tiga konsep kurikulum yang telah di jabarkan di atas, SMP Islam
Terpadu Insan Kamil Sidoarjo juga telah membuat dan melaksanakan program-
progam unggulan sesuai desain kurikulum sekolah Islam Terpadu, program-
progam ini juga bermuara pada satu tujuan yaitu pembentukan akhlak siswa,
program-progam tersebut di antaranya alah :
1. Tahfidz Al-Qur’an
SMP IT Insan Kamil Sidoarjo memiliki program unggulan yaitu para
siswanya memiliki jaminan lulusan yaitu tahfidz Al-Qur'an minimal 5 juz.
Selama belajar 3 tahun di SMP IT Insan Kamil Sidoarjo, siswa mendapatkan
bimbingan setiap hari senin sampai kamis untuk dilakukan pembinaan
tahfidz Al-Qur'an. Selain itu siswa juga dibiasakan untuk senantiasa tilawah
maupun muroja’ah setiap hari, sehingga tidak ada satu haripun tanpa
membaca Al-Qur'an bagi para siswa SMP IT Insan Kamil Sidoarjo.
2. Mentoring (Islamic Study Club)
Kegiatan mentoring (Islamic Study Club) merupakan kegiatan
ekstrakulikuler SMP Islam Terpadu Insan Kamil yang berkenaan dengan
pembentukan karakter dan akhlak Islami seluruh peserta didik. Kegiatan
mentoring ini memiliki tujuan yaitu membangun kepribadian siswa agar
memiliki aqidah yang bersih, ibadah yang benar, akhlak yang Islami,
manajemen diri yang baik, manajemen waktu yang baik, fisik yang kuat dan
sehat, pemahaman Islam yang syamil mutakamil, disiplin diri yang baik,
kemampuan berkomunikasi yang baik, ukhuwah Islamiyah, tanggung jawab,
kemandirian, empati, jujur, dan lain lain. Kegiatan mentoring dilaksanakan
setiap hari jum’at dengan memberikan siswa bekal materi-materi tentang
keagamaan. Kegiatan mentoring ini dibina oleh beberapa Murabby yang
memantau para siswa melaluli buku monitor ibadah. Para siswa dibagi
dalam beberapa kelompok dan berada dalam beberapa pembinaan Murabby.
3. Khitobah
Siswa dibiasakan untuk dapat menjadi pendakwah. Kegiatan khitobah
dilakukan setelah selesai sholat berjama’ah yaitu setelah selesai sholat
berjama’ah dhuhur serta Ashar. Khitobah juga dilakukan dalam dua bahasa
yaitu bahasa Inggris serta bahasa Arab. Sehingga selain para siswa bisa
belajar tentang materi-materi ajaran agama, siswa juga belajar untuk
membiasakan berbicara dalam bahasa Inggris serta bahasa Arab.
4. Pembiasaan siswa berakhlak mulia
Kegiatan pembangunan karakter ini ada serta masuk di seluruh
aktivitas yang terjadi di SMP Islam Terpadu Insan Kamil, bahkan ekstra
kurikuler. Ketika ada sikap siswa yang tidak sesuai, misalnya tertawa secara
berlebihan, maka guru wajib menegur, sehingga pembentukan karakter di
sini pengawalannya dimulai dari hal kecil, bukan hanya pada hal yang
besar-besar saja. Semua hal yang berkaitan dengan akhlak menjadi fokus
perhatian.
57
Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
E-ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Vol. 03 No. 02 (2019) : 49-60
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim
KESIMPULAN
Desain Kurikulum pada sekolah Islam terpadu merupakan desain yang
telah dirumuskan dan ditetapkan oleh pengurus pusat dari Jaringan sekolah
Islam terpadu (JSIT), sesuai dengan tujuan yang telah dirancang dan disepakati
bersama, dan wajib diikuti oleh seluruh anggota jaringan sekolah Islam
terpadu.
58
Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
E-ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Vol. 03 No. 02 (2019) : 49-60
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim
59
Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
E-ISSN: 2549-5720 P-ISSN: 2549-3663
Vol. 03 No. 02 (2019) : 49-60
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal. (2011). Sistem Manajemen Sekolah Islam Terpadu Menuju Sekolah Standart
Nasional di Kota Dumai.
Al-Jazairi, A. B. J. (2009). Minhajul Muslim. Al-Madinah Al-Munawwaroh:
Maktabah Ulum Wal Hikmah.
Cullinan, M. (2016). application to the UAE context. International Journal of
Curriculum and Instruction, 8(1), 54–68. https://doi.org/10.1175/JCLI-D-
12-00759.1
Fatkuroji, F. (2012). Kebijakan Pembelajaran Terpadu dalam Meningkatkan
Minat Konsumen Pendidikan. Nadwa, 6(2), 249.
https://doi.org/10.21580/nw.2012.6.2.591
Hanun Asrohah, A. A. A. (2013). Pengembangan Kurikulum. Surabaya: Kopertais
IV Press.
JSIT, I. (2006). Sekolah Islam Terpadu Konsep dan Aplikasi. Bandung: Syamil Cipta
Media.
Offorma, G. C. (2016). Integrating Components of Culture in Curriculum
Planning. International Journal of Curriculum and Instruction, 8(1), 1–8.
R. Syarifudin. (2004). Memberdayakan Sekolah-sekolah Islam. Republika.
Roziqin, Z. (2019). Menggagas Perencanaan Kurikulum Sekolah Unggul. As-
Sabiqun : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 1(1), 45.
Sholikah. (2017). Desan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam.
KUTTAB, 1(September), 168–179.
Sugiyono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bnadung: Alfabeta.
Suparno. (2018). Analisis Faktor-Faktor Pembentuk Karakter Smart Siswa Di
Sekolah Islam Terpadu. Jurnal Pendidikan Karakter.
Susanto, A. (2010). Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah.
Suyatno, S. (2013). Sekolah Islam Terpadu; Filsafat, ideologi, dan Tren Baru
Pendidikan Islam di Indonesia. Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 355.
https://doi.org/10.14421/jpi.2013.22.355-377
Suyatno, S. (2015). Sekolah Islam Terpadu Dalam Peta Sistem Pendidikan
Nasional. ALQALAM. https://doi.org/10.32678/alqalam.v32i2.553
Tajab, M. (2014). Sintesa atas Dikotomi Pendidikan Islam. At-Tajdid : Jurnal Ilmu
Tarbiyah, 3(2), 21–36.
Usman, M. U. (2008). Menjadi Guru yang Profesioanal. Bandung: Remaja
Posdakarya.
Yusuf, I. (2017). Ismail al-Faruqi's Contribution to the Academic Study of Religion
Ismail al-Faruqi ’ s Contribution to the Academic Study of Religion. (July).
Yusup, M. (2017). Eksklusivisme Beragama Jaringan Sekolah Islam Terpadu
(JSIT) Yogyakarta. Religi, 13(October), 75–96.
60