■US

ETHANOL PIPING SEISO

PROJECT PT. Suci Energi Solusi
Indonesia
PT. Shell Gresik
Terminal

NON DESTRUCTIVE TESTING (NDT)

RADIOGRAPHIC EXAMINATION PROCEDURE

Name Title Date Signature

Approval Sheet

00 05 November 2018 Riska Putri R. - ftfet-

Rev Issue Date Prepared by Remark Signature^

 Doc.
No. : RBT-P-05
m Revisi
RADIOGRAPHIC on
:3
ROBUTECH EXAMINATION PROCEDURE Date : 1 October
TECHNICAL TESTING AND Page 2015
: 1 of 30
INSPECTION SERVICES

TABLE OF CONTENTS

Paragrap
Description Page
h

1. Purpose 2

2. Scope 2

3. Reference Documents 2

4. Definitions 2

5. Information Required prior to Examination 4

6. Extent of Examination 4

7. Personnel Qualification 4

8. Apparatus 4

9. General 5

10. Wire IQI Selection and Placement 6

11. Location Markers 8

12. Techniques
11
13. Evaluation of Radiographs
16
14. Acceptance Criteria 18

15. Examinations of Repaired Areas 28

16. Reporting
28
Exhibit 1 Technique and Exposure Requirements 29

Exhibit 2 Standards for Wire-type IQI 30

 ROBUTEC
H Doc.
No. : RBT-P-05
RADIOGRAPHIC Revisi :3
on : 1 October
1. PURPOSE EXAMINATION 3.PROCEDURE
REFERENCE DOCUMENTS
Date
TECHNICAL TESTING AND
Page 2015
: 2 of 30
This procedure
INSPECTION is to provide the requirement
SERVICES
and acceptance standards for performing
radiographic examination.

2. SCOPE
2.1. This procedure shall be applied to perform
radiographic examination for casting and
welding up to 40 mm thickness.
2.2. Demonstration of the density and image quality
indicator (IQI) image requirements on
production or technique radiographs shall be
considered satisfactory evidence for this
procedure.
3.1. ASME Boiler & Pressure Vessel Code
Section V, Article 2, 2015 Edition.
3.2. ASME Boiler & Pressure Vessel Code
Section I, par. PW-51,2015 Edition.
3.3. ASME Boiler & Pressure Vessel Code
Section VIII Div. 1 (UW-51 & UW-52) and Div. 2 - par. 7.5.3.2, 2015 Edition.
3.4. ASME Boiler & Pressure Vessel Code
Section IX, par. QW-191.1.2, 2015 Edition. 1. TUJUAN
3.5. ASME B31.1, Power Piping - par. 136.4.5., Prosedur ini menjelaskan persyaratan dan
2014 Edition. standard keberterimaan di dalam melakukan
pengujian radiografi.
3.6. PT. Robutech’s written practice no. WP- RBT-
01, Rev. 2.
2 RUANG LINGKUP
4. DEFINITIONS 2.1. Prosedur ini diaplikasikan dalam melakukan
4.1. Examination: testing of a material or component pengujian radiografi pada benda cor dan
in accordance to applicable standard, sambungan las hingga ketebalan 40 mm.
specification or procedure 2.2. Demonstrasi densitas dan citra IQI yang
muncul pada film radiografi yang ditembakkan
4.2. Discontinuity: lack of continuity or unintentional pada komponen produksi harus dianggap
interruption in the physical structure or sebagai bukti yang memenuhi persyaratan dari
configuration of a material or component prosedur ini.

4.3. Defect: one or more flaws whose aggregate 3. DOKUMEN-DOKUMEN REFERENSI

size, shape, orientation, location or properties
do not meet specified acceptance criteria and 3.1. ASME Boiler & Pressure Vessel Code Section
are rejected. V, Article 2, 2015 Edition.
3.2. ASME Boiler & Pressure Vessel Code Section I,
par. PW-51,2015 Edition.
3.3. ASME Boiler & Pressure Vessel Code Section
 ROBUTEC
H
VIII Div. 1 (UW-51 & UW-52) and Div. 2 - par.
7.5.3.2, 2015 Edition.
3.4. ASME Boiler & Pressure Vessel Code Section
IX, par. QW-191.1.2, 2015 Edition.
3.5. ASME B31.1, Power Piping - par. 136.4.5.,
2014 Edition.
3.6. Written practice PT. Robutech nomor WP-RBT-
01, Rev. 2.

4. DEFINISI-DEFINISI
4.1. Examination: pengujian pada sebuah material
atau komponen yang dilakukan dengan berda-
sarkan pada standard, spesifikasi, atau
prosedur.
4.2. Discontinuitas: ketidaksempurnaan atau gang-
guan struktur fisik atau konfigurasi dari sebuah
material atau komponen.
4.3. Cacat: satu atau lebih diskontinuitas yang
ukuran, bentuk, lokasi, atau sifatnya melebihi
ketentuan dan ditolak.
Doc. : RBT-P-05
> No.
RADIOGRAPHIC Revisi :3
on
ROBUTECH EXAMINATION PROCEDURE : 1 October
TECHNICAL TESTING AND Date
Page 2015
: 3 of 30
INSPECTION SERVICES

4.4. Density (film): the quantitative measure of film source side of the test object measured along
blackening when light is transmitted or the central axis of the radiation beam.
reflected.
4.10. Elongated indication: an indication in which its
4.5. Geometric unsharpness: the penumbral length exceeds three times its width.
shadow in a radiological image which is
4.11. Rounded indication, an indication in which its
dependent upon: 1) radiation source
length is three times its width or less and may
dimensions, 2) source to object distance, and
be round or irregular and may have tail.
3) object to film distance.
4.12. Aligned indication: a sequence of four or more
4.6. Object-to-fiim distance: The distance between
rounded indications or groups of rounded
the test object and the film surface.
indication in a line parallel to weld axis.
4.7. Source size: The size of the source radiation.
4.13. Densitometer: a device for measuring the
4.8. Source-to-fiim distance (SFD): The optical density of radiograph film.
distance between the source of radiation and 4.4. Densitas (film): ukuran kuantitatip tingkat
the film measured in the direction of the beam. kegelapan film saat meneruskan atau
memantulkan cahaya.
4.9. Source-to-object distance (SOD): The distance
between the source of the radiation and the 4.5. Ketidaktajaman geometris: bayangan
 ROBUTEC
H
penumbra pada citra radiografi yang
tergantung pada: 1) ukuran sumber radiasi, 2)
jarak sumber ke obyek, dan 3) jarak obyek ke
film.
4.6. Jarak obyek ke film: jarak antara permukaan
obyek pada sisi radiasi dan permukaan film.
4.7. Ukuran sumber: ukuran dari sumber radiasi
yang dipakai.
4.8. Jarak sumber ke film (SFD): jarak antara
sumber radiasi dan film yang diukur pada arah
berkas radiasi.

4.9. Jarak sumber ke obyek (SOD): jarak antara

sumber radiasi dan permukaan obyek pada
sisi radiasi yang diukur sepanjang sumbu
pusat berkas radiasi.

4.10. indikasi memanjang: sebuah indikasi yang

panjangnya melebihi tiga kali lebarnya.

4.11. Indikasi bundar: sebuah indikasi yang

panjangnya < tiga kali lebarnya, dan dapat
berbentuk bundar, atau tak beraturan, dan
bisa ada ekornya.
4.12. Indikasi segaris: empat atau lebih indikasi
bundar atau kelompok-kelompok indikasi
bundar yang berurutan terletak dalam satu
garis, sejajar dengan sumbu las.
4.13. Densitometer: sebuah peralatan untuk
mengukur tingkat kegelapan film radiografi.
Doc.
0T No. : RBT-P-05
RADIOGRAPHIC Revisi :3
on
ROBUTECH EXAMINATION PROCEDURE : 1 October
TECHNICAL TESTING AND Date
Page 2015
: 4 of 30
INSPECTION SERVICES

5. INFORMATION REQUIRED PRIOR TO - Location and extent of welds to be

EXAMINATION examined.
The following information shall be obtained prior 6. EXTENT OF EXAMINATION
to radiographic examination:
6.1. The extent of examination shall refer to drawing
- Grade of base metal. or contract document.
- Welding process.
 ROBUTEC
6.2.
H
All welds shall be 100% visually inspected prior 7. KUAUFIKASIPERSONIL
to radiographic examination. 7.1. Personil yang melakukan pengujian harus
dikualifikasi dan disertifikasi berdasarkan pada
7. PERSONNEL QUALIFICATION written practice PT. Robutech nomor WP-RBT-
7.1. Personnel performing examination shall be 01, Rev. 2.
qualified and certified in accordance with PT. 7.2. RT Level II or Level III dapat melakukan
Robutech’s written practice no. WP- RBT-01, pengujian radiografi, menginterpretasi dan
Rev. 2. mengevaluasi film radiografi, dan menanda-
7.2. RT Level II or Level III may perform radiography tangani laporan pengujian.
test, interpret and evaluate radiographs, and
signing RT report. 8. PERALATAN
8.1. Sumber radiasi
a) Sumber tunggal, lr-192.
8. APPARATUS
b) Mesin X-ray, GE, Eresco 65MF-4, 300 kVp.
8.1. Radiation source
a) Single source of lr-192.
8.2. Film radiografi
b) X-ray machine, GE, Eresco 65MF-4, 300
Typel: Kecepatan rendah, kontras
kVp.
sangat tinggi, dan butiran sangat kecil
8.2. Radiographic film seperti Kodak M atau Agfa D4 atau
Type 1: Low speed, very high contrast, yang ekivalen.
and very low graininess such as Kodak Type 2: Kecepatan sedang, kontras
M or Agfa D4 or equivalent. tinggi, dan butiran kecil seperti Kodak
AA atau Agfa D7 atau yang ekivalen.
Type 2: Medium speed, high contrast, 8.3. Screen
and low graininess such as Kodak AA Lead screen setebal 0.125 mm untuk sisi
or Agfa D7 or equivalent. depan dan belakang film.
8.3. Screen
Lead screen, 0.125 mm thickness, both at front
and back sides of film.
5. INFORMASI YANG DIPERLUKAN
SEBELUM PENGUJIAN
Informasi-informasi berikut ini harus diperoleh
sebelum melakukan pengujian radiografi:
- Grade dari logam induk.
- Proses pengelasan.
- Lokasi dan cakupan sambungan las yang
diuji.

6. CAKUPAN PENGUJIAN
6.1. Cakupan pengujian harus mengacu pada
gambar atau dokumen kontrak.
6.2. Semua sambungan las harus diperiksa visual
100% sebelum melakukan pengujian radiografi.
 Doc.
m RADIOGRAPHIC
No.
Revisi
on
: RBT-P-05
:3
ROBUTECH EXAMINATION PROCEDURE Date : 1 October
TECHNICAL TESTING AND Page 2015
: 5 of 30
INSPECTION SERVICES

8.4. Image Quality 8.4. Indikator Kualitas Citra (IQI)

Indicator (IQ!)
Wire-type IQI.
Wire-type IQI.
8.5. Film viewer
8.5. Film viewer
Viewer dengan pengatur intensitas cahaya.
Film viewer with adjustable luminance.
8.6. Densitometer
8.6. Densitometer
a) Densitometer harus terkalibrasi. Densito-
a) A calibrated densitometer shall be used. meter harus dikalibrasi terhadap step wedge
Densitometer shall be calibrated at least calibration film standard, minimum tiap 90
every 90 days using a standard step wedge hari.
calibration film.
b) Verifikasi berkala untuk densitometer harus
b) Periodic verification for densitometer shall dilakukan pada awal shift pekerjaan, setelah
be carried out at the beginning of work shift, 8 (delapan) jam pemakaian terus-menerus,
after 8 (eight) hours of continuous use, or atau jika ada penggantian lensa, mana yang
after changes of apertures, whichever come lebih dahulu.
first.
8.7. Step wedge calibration film standard
8.7. A standard step wedge calibration film
Step wedge calibration film harus digunakan
Step wedge calibration film shall be used for selama satu tahun setelah dibuka.
one year upon opening.
9. UMUM
9. GENERAL
9.1. Protection against radiation 9.1. Perlindungan terhadap radiasi

All personnel performing radiographic Semua personil yang melakukan pekerjaan

examination using lr-192 shall: radiografi menggunakan lr-192 harus:

a) Strictly apply safety requirements. a) Menaati peraturan keselamatan radiasi.

b) Wear pocket dosimeter or film badge. b) Memakai pocket dosimeter atau film
bagde.
c) Use surveymeter for area monitoring.
c) Menggunakan survei meter untuk
9.2. Surface preparation memonitor daerah radiasi.

Inside and outside surfaces of the materials to 9.2. Penyiapan permukaan

be examined shall be free from irregularities Permukaan sisi luar dan dalam material yang
that may interfere with the interpretation. diuji harus bebas dari ketidakteraturan dan
9.3. Film identification kekasaran permukaan yang bisa mengganggu
interpretasi.
Each radiograph shall be properly marked to
clearly indicate: 9.3. Pengidentifikasian film

a) Contract or job no. Tiap-tiap film radiografi harus ditandai dengan

benar untuk dapat menjelaskan:
b) Client ID.
c) Date. a) Nomor kontrak atau pekerjaan.
d) Weld joint no. b) Identitas klien.
e) Weld repair no. (R1, R2, etc.). c) Tanggal pengujian
f) Base metal thickness. d) Nomor sambungan las
e) Nomor urutan reparasi (R1, R2, dst.).
f) Ketebalan logam induk.
 Doc.
1* No.
: RBT-P-05
RADIOGRAPHIC Revisi :3
on
ROBUTECH EXAMINATION PROCEDURE : 1 October
TECHNICAL TESTING AND Date
Page 2015
: 6 of 30
INSPECTION SERVICES

10. WIRE IQI SELECTION AND PLACEMENT 10. PEMIUHAN DAN PELETAKAN WIRE IQI
10.1. Wire IQI selection 10.1. Pemilihan Wire IQI
a) Wire-type IQI shall be selected from the same a) Wire-type IQI harus memiliki grade atau
alloy material group or grade or from an alloy group material yang sama atau dari grade
material group or grade with less radiation atau group material yang memiliki
absorption than the material being penyerapan radiasi yang lebih rendah
radiographed. daripada material yang diradiografi.
b) When the weld metal is from an alloy group or b) Apabila logam las tersusun dari group paduan
grade that has a radiation attenuation that atau grade yang memiliki pelemahan radiasi
differs from the base material, the IQI material yang berbeda dengan logam induk, pemilihan
selection shall be based on the weld metal. material IQI harus didasarkan pada material
logam las.
c) IQI selection shall be based upon the nominal
single wall thickness plus the estimated weld c) Pemilihan IQI harus didasarkan pada
reinforcement not to exceed the maximum ketebalan material ditambah ketinggian
permitted by the referencing Code Section. reinforcement las yang besarnya tidak boleh
melebihi ketentuan Code Section yang
d) Backing plate shall not be considered as part
dipakai acuan.
of the thickness in IQI selection.
d) Backing plate tidak dianggap sebagai bagian
e) IQI selection shall be based on Table T- 276
ketebalan dalam pemilihan IQI.
of Article 2 ASME Sec. V.
e) Pemilihan IQI harus berdasarkan pada Tabel
f) Table 1 of SE-747, Article 22 ASME Sec. V
T-276 dari Art. 2 ASME Sec. V.
show wire IQI sizes and wire identity
numbers. f) Tabel 1 dari SE-747, Article 22, ASME Sec. V
memperlihatkan ukuran dan nomer identitas
wire IQI.

TABLE T-276
IQI SELECTION
IQI
Nominal Single-Wall Source Side Film Side
Material Thickness Range Hole-Type Wire-Type Hole-Type Wire-Type
in. mm Designation Essential Wire Designation Essential Wire
Up to 0.25, incl. Up to 6.4, Incl. 12 5 10 4
Over 0.25 through 0.375 Over 6.4 through 9.5 Over 15 6 12 5
Over 0.375 through 0.50 9.5 through 12 7 Over 12.7 17 7 15 6
Over 050 through 0.75 Over through 19.0 Over 19.0 20 8 17 7
0.75 through 1.00 Over 1.00 through 25.4 Over 25.4 25 9 20 8
through 1.50 Over 1.50 through 38.1 Over 38.1 30 10 25 9
through 2.00 Over 2.00 through 50.8 Over 50.8 35 30
11 10
through 2.50 Over 2.50 through 63.5 Over 63.5 40 35
12 11
through 4.00 Over 4.00 through 101.6 Over 101.6 50 13 40 12
through 6.00 Over 6.00 through 152.4 Over 152.4 60 14 50 13
through 8.00 Over 8.00 through 203.2 Over 203.2
80 16 60 14
through 10.00 Over 10.00 through 254.0 Over 254.0 17
100 80 16
through 12.00 Over 12.00 through 304.8 Over 304.8
120 18 100 17
through 16.00 Over 16.00 through 406.4 Over 406.4
160 20 120 18
through 20.00 through 508.0
200 21 160 20
 RADIOGRAPHIC Doc.
No. : RBT-P-05
TECHNICAL TESTING AND EXAMINATION PROCEDURE Revisi
INSPECTION SERVICES :3
on : 1 October
Date
Page 2015
: 7 of 30

TABLE 1
WIRE IQl SIZES AND WIRE IDENTITY NUMBERS

SET A SET B
Wire Diameter. Wire Diameter,
in. (mm) Wire Identity in. (mm) Wire Identity

0.0032 (0.08)4 1 0.010 (0.25) 6

0.004 (0.1) 2 0.013 (0.33) 7
0.005 (0.13) 3 0.016 (0.4) 8
0.0063 (0.16) 4 0.020 (0.51) 9
0.008 (0.2) 5 0.025 (0.64) 10
0.010 (0.25) 6 0.032 (0.81) 11

SETC SET D
Wire Diameter, Wire Diameter,
in. (mm) Wire Identity In. (mm) Wire Identity

0.032 (0.81) 11 0.10 (2.5) 16

0.040 (1.02) 12 0.126 (3.2) 17
0.050 (1.27) 13 0.160 (4.06) 18
0.063 (1.6) 14 0.20 (5.1) 19
0.080 (2.03) 15 0.25 (6.4) 20
0.100 (2.5) 16 0.32 (8) 21
4
The 0.0032 wire may be used to establish a special quality level
as agreed upon between the purchaser and the supplier.

10.2. Wire IQl placement length of the weld under inspection, and at
a) The IQl shall be placed on the source side of least 10 mm of the wire length is shown on
the object, if applicable. base metal.

b) If the IQl cannot be placed on source side, the

IQl may be placed on film side, indicated by
lead letter “F" near the IQl.

c) The IQl shall be placed on the weld so that

the length of the wire is perpendicular to the
10.2. Peletakan Wire IQl
a) Wire-type IQl harus sedapat mungkin diletak-
kan pada sisi sumber dari obyek.
b) Jika IQl tidak dapat diletakkan pada sisi
sumber, maka IQl bisa diletakkan pada sisi
film dan ditandai dengan huruf “F" di dekat IQl
tersebut.
c) IQl harus diletakkan di atas las-lasan dimana
panjang kawatnya tegak lurus alur las yang
diperiksa, dan paling tidak sepanjang 10 mm
kawatnya tampak pada base metal.
Doc.
No. : RBT-P-05
RADIOGRAPHIC Revisi :3
on
ROBUTECH EXAMINATION PROCEDURE : 1 October
TECHNICAL TESTING AND Date
Page 2015
: 8 of 30
INSPECTION SERVICES

11. LOCATION MARKERS 11. MARKER LOKASI

11.1. Location markers, which are to appear as 11.1. Marker lokasi, yang muncul di film sebagai
radiographic images on the film, shall be citra radiografi, harus diletakkan pada benda
placed on the part, not on the cassette. yang diuji, bukan pada kaset.
11.2. Their locations shall be permanently marked 11.2. Lokasinya harus ditandai secara permanen
on the surface of the part being radiographed pada permukaan benda yang diradiografi
to permit accurate traceability of the area of sehingga dapat dilakukan tracing secara
interest on a radiograph against its location akurat dari daerah interest pada film terhadap
on the part. lokasi sesungguhnya pada benda.
11.3. Location marker shall be placed as follows: 11.3. Marker lokasi harus diletakkan pada tempat-
11.3.1. Single-Wall Viewing tempat sebagai berikut:
a) Source-Side Markers 11.3.1. Single-Wall Viewing
Location markers shall be placed on the a) Marker sisi sumber
source side when radiographing: Marker lokasi harus diletakkan pada sisi
sumber saat melakukan radiografi:
1) Flat components or longitudinal joints in
cylindrical or conical components. 1) Pelat rata atau sambungan las longitu-
dinal pada komponen silinder atau konis.

Flat component or longitudinal seam

2) Curved or spherical components whose concave side is toward the source and when
the SFD is less than the inside radius of the 2) Pelat lengkung atau berbentuk bola dengan
component; sisi cekung menghadap sumber dan dengan
SFD < jari-jari bagian dalam komponen;

Curved components with radiation source to film distance less than

radius of component
 ROBUTEC
H

3) Curved or spherical components whose 3) Pelat lengkung atau berbentuk bola dengan
convex side is toward the source. sisi cembung menghadap sumber radiasi.

Curved components with convex surface towards radiation source

b) Film-Side Markers b) Marker sisi film

Location markers shall be placed on the film Marker lokasi harus diletakkan pada sisi film
side when radiographing either curved or apabila meradiografi pelat lengkung atau
spherical compo-nents whose concave side berbentuk bola dimana sisi cekungnya
is toward the source and when the SFD is menghadap sumber dan bilamana SFD > jari-
greater than the inside radius. jari bagian dalam.

Curved components with radiation source to film distance

greater than radius of curvature
 Doc. : RBT-P-05
♦ No.
RADIOGRAPHIC Revisi :3
on
ROBUTECH EXAMINATION PROCEDURE : 1 October
TECHNICAL TESTING AND Date
Page 2015
: 10 of 30
INSPECTION SERVICES

c) Either Side Markers c) Marker di salah satu sisi

Location markers may be placed on either the Marker lokasi dapat diletakkan pada sisi sumber
source side or film side when radiographing atau sisi film apabila meradiografi pelat lengkung
either curved or spherical components whose atau bentuk bola yang sisi cekungnya
concave side is toward the source and the SFD menghadap sumber radiasi dan jarak SFD = jari-
equals the inside radius of the component. jari bagian dalam komponen.

Curved components with radiation source at center

curvature

11.3.2. Double-Wall Viewing 11.3.2. Double-Wall Viewing

For double-wall viewing, at least one Untuk double-wall viewing, paling tidak
location marker shall be placed adjacent to satu marker lokasi harus diletakkan
the weld (or on the material in the area of berdekatan dengan las-lasan (atau pada
interest) for each radiograph. material di daerah interest) pada tiap-tiap
film.
 ROBUTEC
H Doc.
No. : RBT-P-05
RADIOGRAPHIC Revisi :3
on
Date : 1 October
EXAMINATION PROCEDURE
TECHNICAL TESTING AND
Page 2015
: 11 of 30
INSPECTION SERVICES
12. TECHNIQUES
A single-wall exposure technique shall be 12. TEKNIK-TEKNIK
used for radiography whenever practical.
Teknik single-wall exposure sebisa mungkin
When it is not practical to use a single-wall
harus dipakai untuk melakukan radiografi.
technique, a double-wall technique shall be
Apabila tidak memungkinkan penggunaan
used.
teknik single-wall, harus dipakai teknik
12.1. Single Wall Exposure Single Viewing - double-wall.
SWSV (Panoramic Technique)
12.1. Single Wall Exposure Single Viewing -
a) For pipe with any outside diameter. SWSV (Teknik Panoramik)
b) Minimum three IQIs at equally spaced is a) Untuk pipa dengan sembarang OD.
required (0°, 120°, 240°).
b) Minimum diperlukan tiga buah IQI diletakkan
c) SFD is outside diameter, OD/2. pada jarak yang sama (0°, 120° dan 240°).
d) IQI placement: source side is recommended; c) SFD sebesar diameter luar pipa dibagi dua.
film side if source side is not applicable.
d) Penempatan IQI disarankan pada sisi
e) Location marker placement: either side. sumber, tapi jika tidak memungkinkan dapat
diletakkan pada sisi film.
f) See figure below e) Penempatan marker lokasi pada salah satu
sisi.
f) Lihat gambar di bawah ini.

Film
Exposure Arrangement — A
 Doc.
4 No. : RBT-P-05
RADIOGRAPHIC Revisi :3
on
R0BUTECH EXAMINATION PROCEDURE : 1 October
TECHNICAL TESTING AND Date
Page 2015
: 12 of 30
INSPECTION SERVICES

12.2. Single Wall Exposure Single Viewing - 12.2. Single Wall Exposure Single Viewing - SWSV
SWSV (curved object) (permuka-an lengkung)
a) Minimum one IQI is placed at one end of the a) Minimum satu buah IQI diletakkan pada salah
weld being examined. satu ujung las-lasan yang diuji.
b) Minimum 4 (four) exposures at 0°, 90°, 180° b) Minimum diperlukan 4 (empat) kali eksposur
and 270° are required. pada jarak 0°, 90°, 180° dan 270°.
c) The minimum source to object (SOD) distance c) Besarnya SOD minimum harus dihitung
shall be calculated by using equation in par. menggunakan persamaan yang terdapat pada
13.2 (b). par. 13.2 (b).
d) IQI placement: source side is recommended; d) Penempatan IQI disarankan pada sisi sumber,
film side if source side is not applicable. tapi jika tidak memungkinkan dapat diletakkan
e) Location marker placement: film side for pada sisi film.
arrangement B, source side for arrangement e) Penempatan marker lokasi pada sisi film untuk
C. pengaturan B, dan pada sisi sumber untuk
f) See figure below. pengaturan C.
f) Lihat gambar di bawah.
 ROBUTEC
H
Doc.
: RBT-P-05
♦ No.
RADIOGRAPHIC Revisio :3
n
R0BUTECH EXAMINATION PROCEDURE : 1 October
TECHNICAL TESTING AND Date
Page 2015
: 13 of 30
INSPECTION SERVICES

12.3. Double Wall Exposure Single Viewing - 12.3. Double Wall Exposure Single Viewing -
DWSV (Contact Technique) DWSV (Teknik Kontak)
a) For pipe with outside diameter OD > 88 mm. a) Untuk pipa dengan diameter luar OD > 88
b) Minimum 3 (three) exposures at 0°, 120° and mm.
240° are required. b) Minimum diperlukan 3 (tiga) kali eksposur
c) Minimum SFD is outside diameter. pada jarak 0°, 120° dan 240°.
d) IQI placement: source side is recommended; c) SFD minimum sebesar diameter luar pipa.
film side if source side is not applicable. d) Penempatan IQI disarankan pada sisi
e) Location marker placement: film side. sumber, tapi jika tidak memungkinkan dapat
f) See figure below. diletakkan pada sisi film.
e) Penempatan marker lokasi pada sisi film.
f) Lihat gambar di bawah.

Exposure arrangement — D
Optional
source
location
Exposure arrangement — E
 ROBUTEC
H Doc.
No. : RBT-P-05
Revisi
RADIOGRAPHIC on
:3
EXAMINATION PROCEDURE Date : 1 October
12.4. Double Wall Exposure
AND Double Viewing - 12.4. Double Wall Exposure Double Viewing 2015
-
TECHNICAL TESTING Page
DWDV (Teknik Elips)
: 14 of 30
DWDV (Elliptical
INSPECTION Technique)
SERVICES
a) For pipe with outside diameter OD < 88 mm. a) Untuk pipa dengan diameter luar OD < 88 mm.
b) Minimum 2 (two) exposures at 0° and 90° are b) Minimum diperlukan 2 (dua) kali eksposur pada
required. jarak 0°dan 90°.
c) Distance between two welds images shall be c) Jarak antara kedua citra las-lasan minimum
minimum one weld width. selebar las.
d) Recommended source shifting distance from d) Jarak pergeseran sumber dari garis tengah las
weld center line = 1/5 SFD + 2 capping width yang disarankan = 1/5 SFD + 2 kali lebar
e) IQI placement: source side. capping las.
f) Location marker placement: either side. e) Penempatan IQI pada sisi sumber.
f) Penempatan marker lokasi pada salah satu
g) See figure below. sisi.
g) Lihat gambar di bawah.

Film

i >
( i
! < i

Exposure arrangement — F
 ROBUTEC
H
12.5. Double Wall Exposure Double Viewing - 12.5. Double Wall Exposure Double Viewing -
DWDV (Superimposed Technique) DWDV (Teknik Superimpos)
a) For pipe with outside diameter OD < 88 mm. a) Untuk pipa dengan diameter luar OD < 88
b) Minimum 3 (three) exposures at 0°, 60° and mm.
120° are required. b) Minimum diperlukan 3 (tiga) kali eksposur
c) IQI placement: source side. pada jarak 0°, 60° dan 120°.
d) Location marker placement: either side. c) Penempatan IQI pada sisi sumber.
d) Penempatan marker lokasi pada salah satu
e) See figure below. sisi.
e) Lihat gambar di bawah ini.

Exposure arrangement — G

Film

Doc.
: RBT-P-05
* No.
RADIOGRAPHIC Revisio :3
ROBUTECH EXAMINATION PROCEDURE
n : 1 October
TECHNICAL TESTING AND Date
Page :2015
16 of 30
INSPECTION SERVICES
 ROBUTEC
H
13. EVALUATION OF RADIOGRAPHS 13. EVALUASI FILM RADIOGRAFI
13.1. Quality of radiographs 13.1. Kualitas film radiografi
Finished radiographs shall be free from Semua film hasil radiografi harus bersih dari
mechanical, chemical or other blemishes that segala macam kerusakan mekanis dan noda
could mask and confused with the image of kimia yang dapat menutupi dan membi-
discontinuity in the area of interest. Such ngungkan dengan citra diskontinuitas di dalam
blemishes include, but are not limited to: daerah interest. Noda-noda tersebut meliputi,
• Fogging tapi tidak terbatas pada:
• Processing defects such as streaks, water • Fogging
mark, or chemical stains. • Cacat pemrosesan seperti streaks, water
• Scratches, finger marks, crimps, dirtiness, marks, atau noda kimia.
static marks, smudges or tears.
• Goresan, bekas jari tangan, lipatan,
• False indications due to defective screens. kotoran, bekas statis, corengan atau
13.2. Geometric unsharpness (Ug) sobekan.

a) Ug shall not exceed the limitation given in • Indikasi-indikasi palsu akibat screen yang
Table T-274.2, ASME Sec. V below: rusak.
13.2. Ketidaktajaman geometris (Ug)
Material a) Ug tidak boleh melebihi batasan yang
Thickness, in. (mm) tercantum pada Tabel T-274.2, ASME Sec. V
Under 2 (50)
di bawah ini:
2 through 3 (50-75)
V*
Over 3 through 4 (75-100)
Maximum, in. (mm)
Greater than 4 (100)
0.020(0.5!)
0.030 (0.76)
0.040 (1.02)
0.070 (1.78)

NOTE: Material thickness is the thickness on which the 1QI is based.

b) Ug shall be calculated using the following b) Ug harus dihitung menggunakan rumus berikut:
formula:
 ROBUTEC
H Fxt o Fxt
Ug = u9 =
SO r SFD-t
D
Where: Dimana:
F = source size, F = ukuran sumber.
t = weld thickness t = tebal las-lasan
(Lir Lasemetal ^reinforcement “k Lacking (if any)) (Lv Lasemetal “k ^reinforcement + Lacking (jikaada))

= jarak dari sumber ke obyek = jarak

SOD = source-to-object distance SFD SOD dari sumber ke film
= source-to-film distance SFD
Doc.

m RADIOGRAPHIC
No.
Revisio
n
: RBT-P-05
:3
R0BUTECH EXAMINATION PROCEDURE : 1 October
TECHNICAL TESTING AND Date
Page 2015
: 17 of 30
INSPECTION SERVICES

13.3. Density limitation a) Density variation of the radiograph anywhere

The transmitted film density of the through the area of interest shall not:
radiographic image adjacent to the essential 1) Vary by more than minus 15% or plus 30%
wire of a wire IQI and the area of interest shall from the density through the essential wire
be: of a wire IQI, and
a) 2.0 minimum for single film viewing; 2) Exceed the minimum/maximum allowable
b) 1.3 minimum for each film for composite density ranges specified in par. 13.3
viewing of multiple film exposures. above.
c) 4.0 maximum for either single or composite When calculating the allowable variation in
viewing. density, the calculation may be rounded to the
A tolerance of 0.05 in density is allowed for nearest 0.1.
variation between densitometer readings. b) When the requirements of a) above are not
met, then an additional IQI shall be used for
13.4. Density variation each exceptional area or areas and the
 ROBUTEC
Hradiograph retaken. 30% dari densitas di dekat kawat yang
diminta dari wire IQI, dan
13.5. Excessive backscatter 2) Melebihi rentang densitas minimum/
a) A lead symbol “B," with minimum dimensions maksimum yang dijinkan oleh paragrap
of 13 mm in height and 1.5 mm in thickness, 13.3. di atas.
shall be attached to the back of each film
Pada saat menghitung variasi densitas yang
cassette during each exposure to determine if
diijinkan, hasil perhitungan dapat dibulatkan
backscatter radiation is exposing the film.
ke 0.1 terdekat.
b) The radiograph shall be considered
b) Apabila persyaratan a) di atas tidak dapat
unacceptable if a light “B" image appears on a
terpenuhi, maka harus diletakkan IQI tamba-
darker background of the radiograph. A dark
han untuk daerah-daerah yang tidak meme-
image of the “B” on a light background is not
nuhi tersebut dan radiografi diulangi lagi.
cause for rejection.
13.3. Pembatasan densitas
13.5. Backscatter yang berlebihan
Besarnya densitas film dari citra radiografi
a) Huruf “B” yang terbuat dari timbal dengan
yang lokasinya berdekatan dengan kawat
ukuran minimum: tinggi 13 mm dan tebal 1.5
yang diminta dari IQI dan di daerah interest
mm, harus diletakkan di bagian belakang
harus:
masing-masing kaset selama melakukan
a) Minimum 2.0 untuk pengamatan satu film; eksposur untuk melihat adanya radiasi
b) Minimum 1.3 pada masing-masing film backscatter pada film.
untuk pengamatan secara bersamaan dari b) Film radiografi tidak dapat diterima apabila
multiple film exposure. citra “B” yang lebih terang muncul pada latar
c) Maksimum 4.0 untuk pengamatan satu film belakang yang lebih gelap. Jika citra “B" yang
atau bersamaan. lebih gelap muncul pada latar belakang yang
lebih terang tidak mengakibatkan penolakan.
Toleransi densitas sebesar 0.05 diijinkan
untuk variasi pembacaan densitometer.

13.4. Variasi densitas

a) Variasi densitas film radiografi di sembarang
tern pat pada daerah interest harus tidak
boleh:
1) Bervariasi melebihi minus 15% atau plus
 ROBUTEC
H
Doc.
No. : RBT-P-05
RADIOGRAPHIC Revisio :3
n
R0BUTECH EXAMINATION PROCEDURE : 1 October
TECHNICAL TESTING AND Date
Page 2015
: 18 of 30
INSPECTION SERVICES

14. ACCEPTANCE CRITERIA length of 12t, except when the spacing

between the successive imperfections
14.1. ASME Section I, ASME B31.1, and ASME
exceeds 6L, where L is the length of the
Section VIII Div. 1 FULL RADIOGRAPHY
longest imperfection in the group.
(UW-51) & Div. 2:
d) Internal root weld conditions that causes
a) Welds shall be free of crack, incomplete
abrupt change in density as shown on the
fusion, or incomplete penetration.
radiograph is unacceptable.
b) Any other elongated indication shall not be
e) Rounded indications
greater than:
Rounded indications shall be evaluated as
• 6 mm for t up to 19 mm.
follows:
• 1/31, for t from 19 mm to 57 mm.
1) Relevant Indications

• 19 mm for t over 57 mm. Only rounded indications which exceed the

following dimensions shall be considered
Where /is the thickness of the base metal. For relevant (see Table 4-1, ASME Section VIII
ASME Section I and B31.1, / is the thickness Div. 1, Mandatory Appendix 4):
of the weld being examined
• 1/101 for t less than 3 mm.
If the weld joins two members having different • 0.4 mm for t from 3 mm to 6 mm.
thicknesses at the weld, / is the thinner of
these two thicknesses. • 0.8 mm for t greater than 6 mm to 50
mm.
14.
KRITERIA KEBERTERIMAAN
If a full penetration weld includes a fillet weld,
the thickness of the throat of the fillet shall be 14.1. ASME Section I, ASME B31.1, dan ASME
included in /. Section VIII Div. 1 FULL RADIOGRAFI
c) Agregate length of any group of aligned
(UW-51) & Div. 2:
indications shall not be greater than t in a weld a) Sambungan las harus bebas dari retak, in-
 ROBUTEC
H
complete fusion, atau incomplere penetration. ukurannya melebihi ketentuan sebagai
berikut (lihat Tabel 4-1, ASME Section VIII
b) Indikasi memanjang lainnya ukurannya tidak
Div. 1, Mandatory Appendix 4):
boleh melebihi:
• 6 mm untuk t sampai dengan 19 mm.
• 1/101 untuk t kurang dari 3 mm.
• 1/3 t, untuk t lebih dari 19 mm hingga 57
• 0.4 mm untuk t dari 3 mm hingga 6 mm.
mm.
• 0.8 mm untuk t lebih dari 6 mm hinqqa
• 19 mm untuk t lebih dari 57 mm. 50 mm.
Dimana / adalah tebal logam induk. Untuk
ASME Section I dan B31.1, /adalah ketebalan
las-lasan yang dijui.
Jika sambungan las terdiri dari dua bagian
yang ketebalannya berbeda pada sambungan
lasnya, maka t adalah ketebalan terkecil dari
kedua bagian tersebut.
Jika sambungan las penetrasi penuh ada
filletnya, tebal leher las harus dimasukkan
sebagai bagian dari /.
c) Panjang agregat dari sembarang kelompok
indikasi segaris tidak boleh melebihi t
sepanjang 12t las-lasan, kecuali apabila jarak
antara dua indikasi yang berdekatan melebihi
6L, dimana L adalah panjang dari indikasi
terpanjang dalam satu kelompok tersebut.
d) Kondisi akar las yang mengakibatkan
perubahan drastis pada densitas film
radiografi tidak dapat diterima.
e) Indikasi-indikasi rounded
Indikasi-indikasi rounded harus dievaluasi
sebagai berikut:
1) Indikasi-indikasi yang Relevan
Indikasi rounded dianggap relevan apabila
 ROBUTEC
H

mm Rando Isolated Indication,

m mm
Less than 3 \t ac*

3 0.79 1.07 0.38

5 1.19 1.60 0.38
6 1.60 2.11 0.38

8 1.98 2.64 0.79

10 2.31 3.18 0.79

11 2.77 3.71 0.79
13 3.18 4.27 0.79

14 3.61 4.78 0.79

16 3.96 5.33 0.79

17 3.96 5.84 0.79

19.0 to 50, ind. 3.96 6.35 0.79

Over 50 3.96 9.53 1.60

2) Maximum Size of Rounded Indications 2) Ukuran Maksimum Indikasi Rounded (lihat

(see Table 4-1, ASME Section VIII Div. Tabel 4-1, ASME Section VIII Div. 1,
1, Mandatory Appendix 4): TABLE 4- Mandatory Appendix 4 di atas):
Maximum permissible size of rounded1 Ukuran maksimum indikasi rounded yang
indications shall be VA t or 4 mm,Maximum Size ofdiijinkan adalah 1/41 atau 4 mm, pilih yang
whichever is less,GENERAL
except that
NOTE: lebih
an contains examples
This Table only.kecil; kecuali apabila ada sebuah

isolated indication separated from an indikasi isolated yang terpisah pada jarak 25
adjacent indication by 25 mm or more, mm atau lebih dengan sebuah indikasi lain
the size may be 1/3 t or 6 mm, yang berdekatan dengannya, ukuran
whichever is less. terbesar adalah 1/31 atau 6 mm, pilih yang
lebih kecil.
For t greater than 50 mm, the maximum Untuk t lebih dari 50 mm, ukuran maksimum
size of rounded indications is 10 mm. indikasi rounded yang diijinkan adalah 10
mm.
3) Aligned Rounded Indications
Aligned rounded indications are 3) Indikasi Rounded vang Segaris
acceptable when the sum of the Indikasi-indikasi rounded yang letaknya
indication’s diameters is less than t in a segaris adalah diperbolehkan apabila
weld length of 12t (see Figure 4-1). jumlah diameter indikasi-indikasinya kurang
dari t sepanjang 12t las-lasan (lihat Gambar
The group length of aligned rounded 4-1).
indications and the spacing between the Panjang kelompok indikasi rounded yang
groups shall meet the requirements of letaknya segaris dan jarak antar kelompok
Figure 4-2. harus memenuhi ketentuan dari Gambar 42.
 Doc.
ROBUTECH No. : RBT-P-05
Revisio :3
RADIOGRAPHIC n
EXAMINATION PROCEDURE Date : 1 October
TECHNICAL TESTING AND 2015
Page : 20 of 30
INSPECTION SERVICES

FIG. 4-1 ALIGNED ROUNDED INDICATIONS

-+h
-------------------#-------

----------------------------------------------«•-------

I*

GENERAL NOTE: Sum of Lj to Lx shall be less than t in a length of 12f.

FIG. 4-2 GROUPS OF ALIGNED ROUNDED INDICATIONS

L
l
- SL 3 ► *■ * 31.3
1 2 3 L4

Maximum Group Length L = V4 in. (6 mm) for t less than 3/4 Minimum Group Spacing 3L where
in. (19 mm) L is the length of the longest
L = V31 for f 3/4 in. (19 mm) to 2V4 in. (57 mm) adjacent group being evaluated.
L = 3/4 in. (19 mm) for f greater than 2V4 in. (57 mm)

4) Jarak
4) Spacing
Jarak antar indikasi rounded yang berde-
Spacing between adjacent rounded katan bukan merupakan faktor penentu
indications is not a factor in deter mining penerimaan atau penolakan; kecuali untuk
acceptance or rejection, except as indikasi isolated atau indikasi-indikasi
required for isolated indications or kelompok yang letaknya segaris.
groups of aligned indications.
5) Pemetaan Indikasi Rounded
5) Rounded Indication Charts
Indikasi-indikasi rounded yang digolong-
The rounded indications characte-rized kan sebagai imperfection tidak boleh mele-
as imperfections shall not exceed that bihi konsentrasi seperti yang diperlihatkan
shown in the charts in the next pages. dalam gambar-gambar di halaman berikut.
These charts represent the maximum Gambar-gambar tersebut menunjukkan
acceptable concentration limits for batas konsentrasi maksimum yang masih
rounded indications. diijinkan dari indikasi-indikasi rounded.

GENERAL NOTE: Sum of the group lengths shall be less than t in a length of 12f.

Doc.
If No. : RBT-P-05
RADIOGRAPHIC Revisio :3
n
ROBUTECH EXAMINATION PROCEDURE : 1 October
TECHNICAL TESTING AND Date
Page 2015
: 21 of 30
INSPECTION SERVICES

FIG. 4-3 CHARTS FOR I EQUAL TO V8 in. to V4 in. (3 mm to 6 mm), INCLUSIVE

(a) Random Rounded Indications (See Note (1)1
(b) Isolated Indication [See Note (2)) (c) Cluster

1 in. (25 mm)NOTES: 1 in. (25 mm)

(1) Typical concentration and size permitted in any 6 in. (150 mm) length of weld.
(2) Maximum size per Table 4-1.
(a) Random Rounded Indications [See Note (1)1

FIG. 4-4 CHARTS FOR / OVER V4 in. to % in. (6 mm to 10 mm), INCLUSIVE

1 in. (25 mm) 1 in. (25 mm)

 Doc.
No. : RBT-P-05
♦ Revisi
RADIOGRAPHIC on
:3
EXAMINATION PROCEDURE Date : 1 October 2015
Page : 22 of 30

ROBUTECH
TECHNICAL TESTING AND INSPECTION SERVICES

FIG. 4-5 CHARTS FOR / OVER % in. to % in. (10 mm to 19 mm), INCLUSIVE
(a) Random Rounded Indications [See Note (11)

1 in. (25 mm) 1 in. (25 mm)

(c) Cluster

(b) Isolated Indication [See Note (2)]

NOTES:
(1) Typical concentration and size permitted in any 6 in. (150 mm) length of weld.
(2) Maximum size per Table 4-1.
(a) Random Rounded Indications [See Note ID]
Ic) Cluster

FIG. 4-6 CHARTS FOR t OVER % in. to 2 in. (19 mm to 50 mm), INCLUSIVE

lb) Isolated Indication [See Note (2)]

NOTES:
(1) Typical concentration and size permitted in any 6 in. (150 mm) length of weld.
(2) Maximum size per Table 4-1.
 Doc.
♦ No. : RBT-P-05
Revisi :3
RADIOGRAPHIC on
EXAMINATION PROCEDURE Date : 1 October 2015
Page : 23 of 30

FIG. 4-7 CHARTS FOR / OVER 2 in. to 4 in. (50 mm to 100 mm), INCLUSIVE

(b) Isolated Indication [See Note 12)]

ROBUTECH
TECHNICAL TESTING AND INSPECTION SERVICES
(cl Cluster

NOTES:
(1) Typical concentration and size permitted in any 6 in. (150 mm) length of weld.
(2) Maximum size per Table 4-1.
ROBUTEC
(b) Isolated Indication [See Note (2)]

H
 Doc.
: RBT-P-05
1* No.
RADIOGRAPHIC Revisio :3
R0BUTECH EXAMINATION PROCEDURE
n : 1 October
TECHNICAL TESTING AND Date
Page 2015
: 25 of 30
INSPECTION SERVICES

For t less than 3 mm, the maximum number berlaku pengurangan jumlah secara
of rounded indications shall not exceed 12 proporsional.
in 150 mm weld length.
7) Indikasi-indikasi Menqelompok
For weld length less than 150 mm, a Panjang indikasi cluster yang diijinkan tidak
proportionally fewer number of indications boleh melebihi 25 mm atau 2t, pilih yang
shall apply. lebih kecil.
6) Weld Thickness t < 3 mm 7) Tebal Las t < 3 mm
7) Clustered Indications Apabila terdapat lebih dari satu cluster,
The length of an acceptable clustered jumlah panjang dari cluster-cluster tersebut
indications shall not exceed 25 mm or 2t, tidak boleh melebihi 25 mm sepanjang 150
whichever is less. mm las-lasan.
Where more than one cluster is present, 14.2. ASME Section VIII Div. 1 SPOT RADIOGRAFI
the sum of the lengths of the clusters shall (UW-52):
not exceed 25 mm in a 150 mm weld
a) Sambungan las harus tidak ada retak, incom-
length.
plete fusion, atau incomplete penetration.
14.2. ASME Section VIII Div. 1 SPOT
b) Slag inclusion atau cavity ukurannya tidak
RADIOGRAPHY (UW-52):
boleh melebihi 2/3 t, dimana t adalah tebal
a) Welds shall be free of crack, incomplete fusion, base metal. Untuk sambungan tumpul antara
or incomplete penetration. dua pelat yang ketebalan pada dearah lasnya
b) Slag inclusions or cavities shall not be greater berbeda, t adalah ketebalan yang paling kecil.
than 2/3 t, where t is the base metal thickness.
For a butt weld joining two plates with different c) Slag inclusion atau cavity yang lebih pendek
thicknesses at the weld, t is the thinner of dari 6 mm selalu diterima.
these two thicknesses.
d) Slag inclusion atau cavity yang lebih panjang
c) Slag inclusions or cavities shorter than 6 mm dari 19 mm selalu ditolak.
shall be accepted.
e) Slag inclusion atau cavity yang letaknya
d) Slag inclusions or cavities greater than 19 mm segaris dan ukurannya memenuhi ketentuan
shall be rejected. (b) dan (c) di atas, jika panjangnya dijumlah,
e) Sum of the longest dimension of multiple tidak boleh lebih dari t sepanjang 6t las-lasan
aligned slag inclusions or cavities in which their (atau berlaku proporsional untuk panjang las
dimensions fulfill (b) and (c) above shall not be kurang dari 6t) dan spacingnya tidak boleh
greater than t in a length of 6t (or proportional kurang dari 3L, dimana L adalah panjang
for radiograph shorter than 6t) and the spacing indikasi terpanjang yang berdekatan.
shall not be less than 3L, where L is the f) Indikasi rounded bukan merupakan faktor di
longest length of adjacent indications. dalam penerimaan sambungan las yang
f) Rounded indications are not a factor in the diradiografi secara spot.
acceptability of weld to be spot radiographed.
Untuk t kurang dari 3 mm, jumlah maksi-
mum indikasi rounded tidak boleh melebihi
12 buah sepanjang 150 mm las-lasan.
Untuk panjang las kurang dari 150 mm,
 Doc.
No. : RBT-P-05
ROBUTEC RADIOGRAPHIC Revisi
on
:3
H
TECHNICAL TESTING AND
EXAMINATION PROCEDURE Date
Page
: 1 October 2015
: 26 of 30
INSPECTION SERVICES

14.3. ASME Section IX (Par. QW-191.1.2) 14.3. ASME Section IX (Par. QW-191.1.2)
a) Linear Indications a) Indikasi-indikasi Linier
1) Welds shall be free from any type of crack 1) Sambungan las harus tidak boleh ada
or zone of incomplete fusion or penetration. retak, atau incomplete fusion, atau
incomplete penetration.
2) Any elongated slag inclusion shall have a
length not greater than: 2) Slag inclusion memanjang ukurannya tidak
boleh melebihi:
• 3 mm for t up to 10 mm.
• 1/3t for t over 10 mm to 57 mm. • 3 mm untuk t sampai dengan 10 mm.
• 19 mm for t over 57 mm. • 1/3t for t lebih 10 mm hingga 57 mm.
• 19 mm untuk t lebih dari 57 mm.
3) Agregate length of any group of slag
inclusion in line shall not be greater than t 3) Panjang agregat dari sembarang kelompok
in a weld length of 12t, except when the slag inclusion yang letaknya segaris tidak
spacing between the successive boleh melebihi t sepanjang 12t las-lasan,
imperfections exceeds 6L, where L is the kecuali apabila jarak antara dua indikasi
length of the longest imperfection in the yang berdekatan melebihi 6L, dimana L
group. adalah panjang dari indikasi terpanjang
dalam satu kelompok tersebut.
b) Rounded Indications
1) The maximum allowable dimension for b) Indikasi-indikasi Rounded
rounded indications shall be 20% of t or 3 1) Ukuran maksimum yang diijinkan bagi
mm, whichever is smaller. indikasi rounded adalah sebesar 20% t atau
2) For welds in material thickness less than 3 3 mm, pilih yang lebih kecil.
mm, the maximum number of accep-table 2) Untuk las-lasan dengan tebal material
rounded indications shall not exceed 12 in kurang dari 3 mm, jumlah maksimum
150 mm weld length. indikasi rounded tidak boleh melebihi 12
For weld length less than 150 mm, a buah sepanjang 150 mm las-lasan.
proportionally fewer number of indications Untuk panjang las kurang dari 150 mm,
shall apply. berlaku pengurangan jumlah secara
proporsional.
3) For welds in material thickness 3 mm or
greater, the charts in Appendix I of ASME 3) Untuk las-lasan dengan tebal material 3
Section IX represent the maximum mm atau lebih, gambar dalam Appendix I
acceptable types of rounded indications ASME Section IX memperlihatkan jenis-
illustrated in typically clustered, assorted, jenis indikasi rounded maksimum yang
and randomly dispersed configurations. masih dapat diterima yang digambarkan
dalam bentuk konfigurasi mengelompok,
4) For welds in material thickness 3 mm or
campuran, dan tersebar secara random.
greater, rounded indications less than 0.8
mm in maximum diameter shall not be 4) Untuk las-lasan dengan tebal material 3
considered in the radiographic acceptance mm atau lebih, indikasi rounded dengan
tests of welders and welding operators. diameter maksimum kurang dari 0.8 mm
tidak perlu diperhitungkan dalam
keberterimaan uji radiografi bagi welder
atau welding operator.
 Doc.
♦I No. : RBT-P-05

RROOBBUUTTEECCH
Revisio
RADIOGRAPHIC n
:3
: 1 October
H EXAMINATION PROCEDURE Date
2015
TECHNICAL TESTING AND Page : 27 of 30
INSPECTION SERVICES

APPENDIX I
ROUNDED INDICATION CHARTS
(See QW-191.2)
Typical Quantity and Size Permitted
in 6 in. (150 mm) Length of Weld
V8 in. (3 mm) to l/4 in. (6 mm)
Thickness

Typical Quantity and Size Permitted

in 6 in. (150 mm) Length of Weld
Over V4 in. (6 mm) to V2 *n (13 mm)
Thickness
Typical Quantity and Size Permitted
in 6 in. (150 mm) Length of Weld
Over V2 in. (13 mm) to 1 in. (25 mm)
Thickness

Typical Quantity and Size Permitted

in 6 in. (150 mm) Length of Weld
Over 1 in. (25 mm) Thickness
 Doc. No. : RBT-P-05
mR O B U T E C
RADIOGRAPHIC Revision : 3
H
ROBUTECH
TECHNICAL TESTING AND
EXAMINATION PROCEDURE Date : 1 October 2015 Page
INSPECTION SERVICES : 28 of 30

15. EXAMINATIONS OF REPAIRED AREAS 15. PENGUJIAN DAERAH YANG DIREPAIR

All repaired areas shall be reexamined using Semua daerah yang telah direpair harus diuji
radiography in compliance with this procedure. ulang menggunakan radiografi dengan
Each repaired area shall be marked with letter mengacu pada prosedur ini. Masing-masing
R1, R2, and so on. daerah yang direpair harus ditandai dengan
huruf R1, R2, dst.

16. REPORTING 16. PELAPORAN

For each radiographic examination, the Untuk tiap-tiap pengujian radiografi, informasi
following information shall be recorded: berikut ini harus dilaporkan:
a) Date of examination; a) Tanggal pengujian;
b) Name and/or identity and certification level b) Nama dan/atau identitas dan level
for personnel performing the examination; sertifikasi personel yang melakukan
c) Identification of the weld, part, or pengujian;
component examined; c) Identifikasi sambungan las, bagian, atau
d) Film identification; komponen yang diuji;

e) The dimensional map (if used) of marker d) Identifikasi film radiografi;

placement; e) Dimensional map (jika dipakai) untuk
f) Examination method, technique, penempatan marker;
procedure identification, and revision; f) Metoda pengujian, teknik, identifikasi
g) Number of radiographs (exposures); prosedur dan revisi;

h) Isotope type used; g) Jumlah film (eksposur);

i) Source size; h) Jenis isotop yang dipakai;

j) Base material type and thickness, weld i) Ukuran sumber;
thickness, weld reinforcement thickness, j) Jenis dan ketebalan logam induk, tebal
as applicable; las, tebal reinforcement, nama yang
k) Source-to-object distance (SOD); berlaku;

l) Distance from source side of object to film k) Jarak sumber ke obyek (SOD);
(SSOF); l) Jarak dari sisi sumber obyek ke film
m) Film manufacturer and Manufacturer’s (SSOF);
type/designation;
m) Merek film dan jenisnya;
n) Number of film in each film
holder/cassette;
n) Jumlah film dalam tiap-tiap kaset;
o) Single- or double-wall exposure;
p) Single- or double-wall viewing;
o) Single atau double eksposur;
q) Results of the examination. p) Single atau double wall viewing;
q) Hasil pengujian.
 Doc. No. : RBT-P-05
RADIOGRAPHIC Revision : 3
EXAMINATION PROCEDURE Date : 1 October 2015
TECHNICAL TESTING AND
INSPECTION SERVICES Page : 29 of 30
Exhibit 1.

Technique and
Exposure
Requirements
 ASTM
R O B U TAE C
Set
0.25 (0.01) 0.2 (0.008)
Wire Diameter, mm (inches)
0.16 0.13(0.005) 0.1 (0.004) 0.08 (0.0032)
H B
0.81 0.64
(0.0063)
0.51 (0.02) 0.41 (0.016) 0.33 (0.013) 0.25 (0.01)
(0.032) (0.025)
C 2.54 (0.1) 2.03 (0.08) 1.6 (0.063) 1.27 (0.05) 1.02 (0.04) 0.81 (0.032)
D 8.13(0.32) 6.35 (0.25) 5.08 (0.2) 4.06(0.16) 3.2 (0.126) 2.54 (0.1)