Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

EduChemia Vol.6, No.

2, 2021
(Jurnal Kimia dan Pendidikan) e-ISSN 2502-4787

ANALYSIS ON STUDENTS’ UNDERSTANDING OF


HYDROCARBON COMPOUNDS IN
ORGANIC CHEMISTRY II COURSE
Kriesna Kharisma Purwanto

Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Billfath

E-mail: kriesna@billfath.ac.id

Received: 7 Maret 2021. Accepted: 20 Desember 2021. Published: 31 Desember 2021


DOI: 10.30870/educhemia.v6i1.10727

Abstract: Hydrocarbon material is one of the organic chemical materials which is the basic
concept for studying the next organic chemistry concept. Based on the result of observation,
the average score of students in Organic Chemistry I course is 67.89. The result of this study
indicates that students have difficulty of understanding in organic compounds. The objective
of this research is to analyze the understanding on chemistry education students of
hydrocarbon compounds in Organic Chemistry II course. The research design in this research
is descriptive quantitative. The research subjects are students of the 2017 Chemical
Education study program. There are 3 stages in the research, including pretest,
implementation of learning, and posttest. The pretest aims to obtain data on students' initial
knowledge of the material to be studied. Implementation of learning aims to improve
students' understanding of hydrocarbon compound material, while posttest aims to measure
the level of understanding of students after being given treatment. The conclusion of this
study is the students have highest difficulty in the topic hydrocarbon reactions (67.75%).
Keywords: understanding, hydrocarbon, alkane, alkene, alkyne

Abstrak: Materi hidrokarbon merupakan salah satu materi kimia organik yang merupakan
konsep dasar untuk mempelajari konsep kimia organik selanjutnya. Berdasarkan hasil
observasi awal, nilai rata-rata mahasiswa pada perkuliahan Kimia Organik I sebesar 67,89.
Hasil tersebut mengindikasikan bahwa mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam
memahami materi senyawa organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
pemahaman mahasiswa pendidikan kimia dalam materi senyawa hidrokarbon pada mata
kuliah Kimia Organik II. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah mahasiswa program studi Pendidikan Kimia
Angkatan 2017. Ada 3 tahapan dalam penelitian, yaitu pretest, pelaksanaan pembelajaran,
dan posttest. Pretest bertujuan untuk memperoleh data pengetahuan awal mahasiswa
mengenai materi yang akan dipelajari. Pelaksanaan pembelajaran bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi hidrokarbon, sedangkan posttest
bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman mahasiswa setelah diberikan perlakuan.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah mahasiswa masih mengalami kesulitan
paling tinggi dalam topik reaksi hidrokarbon (67,75%).
Kata kunci: pemahaman, hidrokarbon, alkana, alkena, alkuna

219
220 EduChemia,Vol.6, No.2, 2021 Kriesna Kharisma Purwanto

PENDAHULUAN Dengan demikian, pemahaman

Kimia Organik merupakan salah satu mahasiswa tentang senyawa hidrokarbon

bagian dari ilmu kimia yang dipelajari berpengaruh terhadap keberhasilan dalam

baik di tingkat sekolah menengah pembelajaran Kimia Organik II. Jika

maupun di perguruan tinggi. Salah satu mahasiswa mengalami kesulitan

materi yang dipelajari dalam Kimia mempelajari konsep dasar tersebut, maka

Organik adalah hidrokarbon. mereka cenderung akan mengalami

Hidrokarbon merupakan golongan kesulitan dalam pembelajaran Kimia

senyawa organik yang tersusun atas Organik II.

unsur hidrogen (H) dan karbon (C). Sering kali mahasiswa mengganggap

Materi hidrokarbon merupakan salah satu bahwa Kimia Organik merupakan

konsep dasar kimia yang telah dipelajari matakuliah yang sulit. Ada 3 (tiga) faktor

oleh mahasiswa sejak mereka belajar di penyebab yang menjadikan Kimia

tingkat sekolah menengah. Pada tingkat Organik dianggap sulit, yaitu tidak ada

perguruan tinggi, materi tentang perhitungan matematis (algoritma) dalam

hidrokarbon dipelajari dalam matakuliah penyelesaian masalah/soal,

Kimia Organik I dan Kimia Organik II. membutuhkan pemahaman tentang

Pada matakuliah Kimia Organik I, materi geometri molekul, dan banyaknya istilah-

tatanama hidrokarbon dipelajari pada bab istilah atau kosakata khusus dalam kimia

Isomer, Reaksi-reaksi, dan Dasar-dasar organik (Ellis 1994 dalam O’Dwyer &

Tatanama Senyawa Organik, sedangkan Childs 2017). Beberapa materi kimia

pada matakuliah Kimia Organik II organik yang dirasa sulit antara lain

dipelajari pada bab Alkana, Sikloalkana, definisi kimia organik, penomoran rantai

Alkena dan Alkadiena, serta Alkuna. karbon pada penulisan tatanama IUPAC

Materi hidrokarbon yang dipelajari senyawa organik, isomer dan isomeri,

pada matakuliah Kimia Organik I adalah reaksi substitusi dan adisi,

konsep dasar untuk mempelajari materi ketidakjenuhan dalam hidrokarbon,

gugus fungsi pada matakuliah Kimia mengidentifikasi hidrokarbon aromatik

Organik II. Ketika mahasiswa telah dari rumus struktur termampatkan, dan

mampu menguasai materi hidrokarbon, polimerisasi (Omwirhiren & Ubanwa

maka mereka akan lebih mudah untuk 2016).

memahami konsep senyawa organik Kesulitan dalam mempelajari Kimia

lainnya (golongan gugus fungsi lainnya). Organik tersebut juga dialami oleh

e-ISSN 2502-4787
Analysis on Students’ Understanding of Hydrocarbon Compounds... 221

mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas menunjukkan bahwa mahasiswa


Billfath. Berdasarkan hasil observasi memiliki tingkat pemahaman konseptual
awal, nilai rata-rata mahasiswa pada yang rendah dan banyak mahasiswa yang
matakuliah Kimia Organik I sebesar mengalami miskonsepsi dalam
67,89. Hasil tersebut mengindikasikan pembelajaran gugus fungsi pada mata
bahwa mahasiswa masih mengalami kuliah Kimia Organik (Akkuzu &
kesulitan dalam memahami konsep dasar Uyulgan 2016). Hal tersebut disebabkan
senyawa organik. Selain itu, hasil oleh kurangnya pemahaman mahasiswa
wawancara dengan mahasiswa yang telah tentang konsep ikatan kimia, struktur
menempuh matakuliah Kimia Organik I molekul dan reaktivitas, stereokimia, dan
menunjukkan bahwa ternyata mereka asam-basa Bronsted-Lewis.
masih mengalami kesulitan dalam Berdasarkan hasil observasi dan studi
memahami konsep tatanama hidrokarbon literatur tersebut, maka kemungkinan
dan senyawa orgnaik lainnya. Kesulitan besar mahasiswa juga akan mengalami
belajar tersebut disebabkan oleh kesulitan belajar pada materi hidrokarbon
mahasiswa belum memahami aturan dalam matakuliah Kimia Organik II.
tatanama dengan baik dan sulit Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka
menghafal nama-nama gugus alkil. Hal peneliti ingin melakukan analisis
ini sejalan dengan hasil penelitian pemahaman mahasiswa terhadap materi
terdahulu yang menunjukkan bahwa hidrokarbon, sehingga dapat diketahui
siswa mengalami miskonsepsi dalam kesulitan belajar apa saja yang dialami
pembelajaran kimia organik, khususnya oleh mahasiswa. Hal ini penting karena
pada topik pengantar kimia organik, materi hidrokarbon merupakan konsep
hidrokarbon, senyawa hidroksi, turunan dasar dalam mempelajari senyawa
halogen, turunan asam karbokilat, dan organik lainnya (benzena, alkil halida,
senyawa nitrogen (Bryan 2007). alkohol dan fenol, aldehida dan keton,
Penelitian lain juga menyatakan bahwa asam karboksilat dan turunannya, serta
20% siswa pada level SMA mengalami amina). Dengan adanya hasil analisis
kesulitan dalam mempelajari materi pemahaman dasar tersebut, maka dosen
hidrokarbon, khususnya dalam dapat menentukan model dan strategi
memberikan penamaan dan menuliskan pembelajaran apa yang tepat untuk
struktur senyawa (Dadari & Novita matakuliah Kimia Organik II.
2012). Penelitian sejenis lainnya juga

e-ISSN 2502-4787
222 EduChemia,Vol.6, No.2, 2021 Kriesna Kharisma Purwanto

METODE dilaksanakan selama 2 kali tatap

Rancangan penelitian yang muka dalam seminggu (4 SKS)

digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan RPS yang telah disusun

kuantitatif deskriptif. Rancangan oleh peneliti. Pertemuan tatap muka

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dilaksanakan sebanyak 9 kali

persentase tingkat kesulitan mahasiswa pertemuan (5 minggu). Pada setiap

berdasarkan tes akhir (posttest) dan akhir bab, mahasiswa diberikan tugas

mendeskripsikan kesulitan belajar apa untuk mengerjakan latihan soal

saja yang dialami mahasiswa dalam sebagai bahan evaluasi pemahaman

perkuliahan Kimia Organik II (materi mahasiwa pada setiap bab.

hidrokarbon). 3. Tes Akhir (Postest)

Subjek penelitian adalah mahasiswa Tes akhir (posttest) dilaksanakan

Program Studi Pendidikan Kimia untuk mengukur tingkat pemahaman

Universitas Billfath, Kecamatan Sekaran, mahasiswa setelah mengikuti

Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. pembelajaran. Tes pemahaman yang

Objek penelitian adalah matakuliah diberikan merupakan tes tertulis,

Kimia Organik II, khususnya pada materi yaitu dengan soal berbentuk essai.

hidrokarbon. Pelaksanaan penelitian ini Pengumpulan data dalam penelitian

terdiri atas 3 tahapan pengumpulan data ini dilakukan dengan pemberian soal tes,

ini, yaitu tes awal (pretest), pelaksanaan dimana instrumen posttest berbeda

pembelajaran, dan tes akhir (posttest). dengan pretest. Instrumen pretest

1. Tes awal (Pretest) diberikan kepada mahasiswa pada awal

Tes awal (pretest) dilakukan untuk perkuliahan, sedangkan instrumen pottest

memperoleh data tentang diberikan pada saat pekan Ujian Tengah

pengetahuan awal mahasiswa Semester (UTS). Instrumen pretest terdiri

mengenai materi hidrokarbon atas 2 butir soal essai, sedangkan

(struktur dan tata nama senyawa instrumen posttest terdiri atas 8 butir

alkana). soal. Uji validitas dan reliabilitas hanya

2. Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan pada instrumen posttest. Hasil

Pembelajaran bertujuan untuk uji validitas menunjukkan bahwa 5 butir

meningkatkan pemahaman soal valid (nilai sig.<0,05), sedangkan 3

mahasiswa terhadap materi senyawa butir soal tidak valid (nilai sig.>0,05) dan

hidrokarbon. Kegiatan pembelajaran telah direvisi. Selanjutnya, uji reliabilitas

e-ISSN 2502-4787
Analysis on Students’ Understanding of Hydrocarbon Compounds... 223

menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Data akhir hasil penelitian berupa


Alpha sebesar 0,787 yang artinya 8 soal persentase tingkat kesulitan mahasiswa
adalah reliabel. pada setiap topik bahasan dan deskripsi
Selanjutnya, data penelitian dianalisis kesulitan belajar yang dialami mahasiswa
menggunakan teknik analisis kuantitatif dalam memahami materi hidrokarbon.
deskriptif. Sistem penskoran dalam
posttest ditunjukkan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Sistem Penskoran Butir Soal Posttest

Skor
No.
Jawaban 60% Jawaban 20% Jawaban Jawaban
Soal Topik
Benar Semua Benar Benar Salah Semua
1 Tatanama senyawa alkana 10 6 2 0
2 Reaksi senyawa alkana 15 10 5 0
3 Tatanama senyawa
10 6 2 0
sikloalkana
4 Reaksi senyawa
15 10 5 0
sikloalkana
5 Tatanama dan isomeri cis-
10 6 2 0
trans senyawa alkena
6 Tatanama dan isomeri E-Z
10 6 2 0
senyawa alkena
7 Reaksi senyawa alkana 15 10 5 0
8 Reaksi senyawa alkuna 15 10 5 0

HASIL DAN PEMBAHASAN sesuai aturan IUPAC. Namun mahasiswa

Pemahaman awal mahasiswa belum mampu menyusun tahapan aturan

diperoleh dari hasil tes awal (pretest) penamaan senyawa alkana dengan

pada awal pembelajaran. Selanjutnya, sistematis, sedangkan 20% mahasiswa

peneliti melakukan analisis terkait masih mengalami kesulitan dalam

jawaban mahasiswa pada setiap item menentukan ujung rantai induk alkana

soal. Hasil pretest ditunjukkan dalam yang memiliki nomor terendah, sehingga

Tabel 2. mereka masih salah dalam memberikan


penamaan pada senyawa alkana.
Jawaban nomor 1
Pada dasarnya, 80% mahasiswa Jawaban nomor 2

sudah mampu memberikan nama 1. Sebanyak 80% mahasiswa masih

senyawa alkana dengan baik dan benar mengalami kesalahan dalam

e-ISSN 2502-4787
224 EduChemia,Vol.6, No.2, 2021 Kriesna Kharisma Purwanto

menggambarkan struktur senyawa atom C lainnya (pada cabang).


alkana, antara lain: (a) mahasiswa Mahasiswa sering menggambarkan
tidak menuliskan gugus –CH2– garis ikatan tersebut di antara atom C
dengan lengkap, dimana mahasiswa dengan H, padahal garis ikatan
ada yang menuliskannya dengan – tersebut harus digambar lurus dengan
CH– dengan alasan supaya lebih atom C.
ringkas dalam menggambar; dan (b) 2. Mahasiswa masih belum memahami
mahasiswa masih sering salah dalam konsep hibridisasi sp3 pada senyawa
menggambarkan garis ikatan antar alkana.
atom C (pada rantai induk) dengan

Tabel 2. Hasil Identifikasi dan Analisis Jawaban Tes Awal (Pretest)

Jawaban Mahasiswa pada Tes Awal (Pretest)

e-ISSN 2502-4787
Analysis on Students’ Understanding of Hydrocarbon Compounds... 225

Berdasarkan data pada Tabel 2, dapat senyawa hidrokarbon setelah


disimpulkan bahwa mahasiswa masih pembelajaran. Analisis hasil jawaban
mengalami kesulitan dalam memahami mahasiswa pada tes akhir (posttest)
konsep dasar pada materi senyawa disajikan pada Tabel 3.
hidrokarbon. Kesulitan tersebut juga pasti
Tabel 3. Analisis Jawaban Mahasiswa pada Tes
berdampak pada pemahaman mahasiswa Akhir (Posttest)
pada bab selanjutnya, yaitu sikloalkana, % %
No. Materi Hidrokarbon
alkena dan alkdiena, serta alkuna. Hasil MB MS
1. Bab I Alkana
tersebut sesuai dengan hasil penelitian a. Menggambar struktur
senyawa alkana dan
dari yang menyatakan bahwa 20% memberikan nama 86 14
IUPAC pada struktur
pebelajar mengalami kesulitan dalam alkana
mempelajari materi hidrokarbon, b. Reaksi pada senyawa
29 71
alkana
khususnya dalam memberikan penamaan 2. Bab II Sikloalkana
a. Memberikan nama
UIPAC dan menuliskan struktur senyawa IUPAC pada senyawa 71 29
sikloalkana
(Dadari & Novita 2012; Omwirhiren & b. Reaksi pada senyawa
57 43
sikloalkana
Ubanwa 2016). Kesulitan tersebut 3. Bab III Alkena dan Alkadiena
disebabkan oleh kurangnya pemahaman a. Isomeri cis- dan trans- 86 14
b. Isomeri E-Z 57 43
mahasiswa dalam konsep dasar c. Reaksi pada senyawa
29 71
alkena-alkadiena
penunjang kimia organik, yaitu ikatan 4. Bab IV Alkuna
a. Reaksi pada senyawa
kimia dan struktur molekul (Akkuzu & alkuna
14 86

Uyulgan 2016). Hasil penelitian dari Ealy Keterangan:


• % MB = persentase mahasiswa yang
(2018) juga menunjukkan bahwa menjawab benar
mahasiswa masih belum memahami • % MS = persentase mahasiswa yang
menjawab salah
konsep hibridisasi dalam pembelajaran
Kimia Organik. Berdasarkan hasil analisis jawaban
Pemahaman akhir mahasiswa pada Tabel 3, dapat diketahui bahwa
diperoleh berdasarkan hasil tes akhir mahasiswa masih mengalami kesulitan
(posttest) yang dilakukan pada saat Ujian pada beberapa konsep pada materi
Tengah Semester (UTS). Berdasarkan hidrokarbon. Adapun faktor penyebabnya
hasil tes tersebut, peneliti juga melakukan adalah sebagai berikut.
analisis terkait jawaban mahasiswa pada 1. Sebanyak 14% mahasiswa masih
setiap item soal untuk mengetahui mengalami kesulitan dalam
pemahaman mereka tentang materi memberikan penamaan pada senyawa

e-ISSN 2502-4787
226 EduChemia,Vol.6, No.2, 2021 Kriesna Kharisma Purwanto

alkana, yaitu salah dalam menentukan kebingungan menentukan jenis


penomoran cabang (gugus alkil) pada isomernya.
rantai induk alkana. Jika penomoran 7. Sebanyak 71% mahasiswa juga masih
cabang (gugus alkil) salah, maka mengalami kesulitan dalam
penamaan IUPAC pada senyawa memahami reaksi pada alkena,
alkana juga akan salah. khusunya pada konsep kaidah
2. Sebanyak 71% mahasiswa masih Markovnikov dan anti- Makornikov.
kesulitan dalam memahami reaksi Selain itu, kurangnya pemahaman
pada senyawa alkana, khususnya mahasiswa pada materi reaksi alkana
terkait tahapan terjadinya reaksi juga mempengaruhi pemahaman
substitusi. mereka pada materi reaksi alkena
3. Sebanyak 29% mahasiswa masih karena materi tersebut saling
kesulitan dalam cara memberikan berkaitan.
penamaan IUPAC pada sikloalkana. 8. Sebanyak 86% mahasiswa juga masih
4. Sebanyak 43% mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam
belum memahami reaksi pada memahami materi reaksi pada alkuna.
sikloalkana, khusunya terkait tahapan Hal ini terjadi karena mahasiswa
reaksi yang terjadi (reaksi substitusi). belum memahami materi reaksi
5. Sebanyak 14% mahasiswa masih alkana dan alkena dengan baik karena
kesulitan dalam menentukan isomeri materi tersebut juga berkaitan dengan
cis- dan trans- pada senyawa alkena reaksi pada alkuna.
dengan struktur kompleks karena Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mereka kesulitan menentukan setelah pelaksanaan pembelajaran
struktur rantai induk alkena. hidrokarbon, mahasiswa masih
6. Sebanyak 43% mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam materi
belum memahami isomeri E-Z karena hidrokarbon.
mereka masih mengalami 1. Kesulitan mahasiswa dalam
kebingungan untuk membedakannya penamaan IUPAC hidrokarbon (poin
dengan isomer cis-trans. Isomeri E-Z 1 dan 3) selaras dengan penelitian
dan cis-trans memiliki kemiripan Sendur & Toprak (2013) yang
terkait pola strukturnya rantai induk menunjukkan bahwa 5% mahasiswa
alkenanya, sehingga mahasiswa masih mengalami miskonsepsi dalam
penamaan IUPAC hidrokarbon,

e-ISSN 2502-4787
Analysis on Students’ Understanding of Hydrocarbon Compounds... 227

khususnya pada senyawa sikloalkana. tentang materi hidrokarbon, sehingga


Mahasiswa masih menganggap mahasiswa mengalami kesulitan
bahwa penamaan dilakukan dengan dalam menghubungkan konsep reaksi
cara penomoran dengan angka pada alkana dengan reaksi pada
tertinggi selalu diberikan pada gugus alkena. Selanjutnya, penelitian
alkil yang terikat pada cincin Djarwo (2019) juga menunjukkan
sikloalkana. Penelitian sejenis juga bahwa mahasiswa mengalami
menunjukkan bahwa mahasiswa miskonsepsi pada topik (1) reaksi
masih kesulitan dalam menerapkan senyawa alkana sebesar 31,94%, (2)
aturan IUPAC untuk penamaan reaksi senyawa alkena sebesar 25%,
senyawa hidrokarbon dengan tepat (3) reaksi adisi sebesar 12,50%, dan
(Omwirhiren & Ubanwa 2016; (4) reaksi polimerisasi sebesar
Rahmawati dkk. 2018). Selain itu, 20,83%. Penelitian lain oleh
penelitian Djarwo (2019) juga Belachew (2020) juga menunjukkan
menunjukkan bahwa mahasiswa bahwa mahasiswa kesulitan
mengalami miskonsepsi pada (1) membedakan reaksi substitusi dan
topik tatanama IUPAC alkana sebesar adisi, serta mereka mengalami
54,17%, (2) tatanama IUPAC alkena miskonsepsi terkait reaksi khas pada
sebesar 45,83%, dan (3) tatanama alkana, alkena, dan alkuna. Reaksi
IUPAC alkuna sebesar 29,17%. senyawa hidrokarbon sering kali
2. Kesulitan mahasiswa dalam menjadi topik yang sulit dipahami
memahami reaksi kimia pada mahasiswa karena (1) reaksi
hidrokarbon (poin 2, 4, 7, dan 8) juga hidrokarbon menghasilkan lebih dari
selaras dengan hasil penelitian 1 jenis produk, (2) beberapa reaksi
Omwirhiren & Ubanwa (2016) yang senyawa hidrokarbon memiliki
menunjukkan bahwa mahasiswa mekanisme lebih dari 2 tahapan, serta
masih kesulitan dalam membedakan (3) reaksi senyawa alkana, alkena,
reaksi substitusi dengan reaksi adisi. dan alkuna saling memiliki
Selain itu, penelitian Usta & Ultay keterkaitan.
(2016) menunjukkan bahwa 3. Kesulitan mahasiswa dalam isomeri
mahasiswa mengalami kesulitan geometri pada alkena (poin 5 dan 6)
dalam membangun hubungan antar selaras dengan hasil penelitian dari
konsep dalam menyusun peta konsep Omwirhiren & Ubanwa (2016),

e-ISSN 2502-4787
228 EduChemia,Vol.6, No.2, 2021 Kriesna Kharisma Purwanto

dimana hasil penelitian juga mengalami kesulitan dalam beberapa


menunjukkan bahwa mahasiswa topik bahasan meliputi, (a) sistematika
masih kesulitan dalam tatanama hidrokarbon (21,5%), dimana
mengidentifikasi isomer senyawa mahasiswa masih kesulitan menerapkan
organik. Hasil ini juga diperkuat oleh aturan penamaan IUPAC pada senyawa
penelitian Belachew (2019) yang hidrokarbon; (b) reaksi hidrokarbon
menunjukkan bahwa 33% calon guru (67,75%), dimana mahasiswa masih
kimia masih mengalami kesulitan kesulitan memahami reaksi substitusi dan
dalam membandingkan dan adisi (kaidah Markovnikov dan anti-
mendeskripsikan isomer hidrokarbon, Markovnikov); serta (c) isomeri
khususnya isomer geometri. hidrokarbon (cis-, trans-, dan E-Z)
Penelitian sejenis oleh Djarwo (2019) (28,5%), dimana mahasiswa masih
juga menunjukkan bahwa mahasiswa kesulitan dalam membedakan isomeri
masih mengalami miskonssepsi pada geometri pada alkena.
topik isomer geometri alkena sebesar Dengan adanya hasil tersebut, maka
20,83%. Kesulitan mahasiswa dosen dapat melakukan analisis lebih
tersebut dapat dijadikan acuan dalam lanjut terkait tingkat pemahaman
melaksanakan perbaikan dalam mahasiswa pada materi senyawa organik
pembelajaran mata kuliah Kimia selanjutnya. Selain itu, dosen dapat
Organik II selanjutnya. memberikan alternatif model/metode
pembelajaran yang lebih menarik,
KESIMPULAN inovatif, dan efektif untuk meningkatkan
Kesimpulan yang diperoleh dari penguasaan konsep mahasiswa dalam
penelitian ini adalah mahasiswa masih pembelajaran Kimia Organik I dan II.

DAFTAR RUJUKAN

Akkuzu, N. and Uyulgan, M. A. (2016) Education Research and Practice,


‘An epistemological inquiry into 17(1), pp. 36–57.
organic chemistry education: https://doi.org/10.1039/C5RP00128E
exploration of undergraduate Belachew, W. (2019) ‘Nudging College
students’ conceptual understanding Pre-service Teachers towards the
of functional groups’, Chemistry Desired Path in Isomerism Concepts

e-ISSN 2502-4787
Analysis on Students’ Understanding of Hydrocarbon Compounds... 229

of Aliphatic Hydrocarbons through Alkuna (Analysis Of Test Results On


the Use of Conceptual Change Blog Media Learning In The Matter
Texts’, EURASIA Journal of Alkanes, Alkenes, And Alkynes)’,
Mathematics, Science and Unesa Journal of Chemical
Technology Education, 16(1), p. Education, 1(1). Diakses tanggal 12
em1803. Maret 2018 dari
https://doi.org/10.29333/ejmste/1121 https://ejournal.unesa.ac.id/index.php
16 /journal-of-chemical-
Belachew, W. (2020) ‘Optimizing Pre- education/article/view/157/93
Service Chemistry Teachers Djarwo, C. F. (2019) ‘Analisis
Understanding in Reaction Related Miskonsepsi Mahasiswa Pendidikan
Concepts of Alipahtic Kimia pada Materi Hidrokarbon’,
Hydrocarbons.’, Eurasia Journal of Jurnal Ilmiah IKIP Mataram, 6(2),
Mathematics, Science and pp. 90–97. Diakses tanggal 15
Technology Education, 16(9), p. November 2020 dari https://e-
em1875. journal.undikma.ac.id/index.php/jiim
https://doi.org/10.29333/ejmste/8359 /article/view/2788/1968
Bryan, L. C. H. (2007) ‘Identifying Ealy, J. (2018) ‘Analysis of students’
students’ misconceptions in ‘a- missed organic chemistry quiz
level’organic chemistry’, Journal of questions that stress the importance
Chemical Education. of prior general chemistry
Bryan, L. C. H. (2007). Identifying knowledge’, Education Sciences,
students’ misconceptions in ‘a- 8(2), p. 42.
level’organic chemistry. Journal of https://doi.org/10.3390/educsci80200
Chemical Education. Diakses tanggal 42
12 Maret 2018 dari O’Dwyer, A. and Childs, P. E. (2017)
https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/ ‘Who says organic chemistry is
download?doi=10.1.1.570.6309&rep difficult? Exploring perspectives and
=rep1&type=pdf perceptions’, EURASIA Journal of
Dadari, D. W., Novita, D. (2012) Mathematics, Science and
‘Analisis Tes Hasil Belajar Siswa Technology Education, 13(7), pp.
Melalui Media Pembelajaran Blog 3599–3620.
Pada Materi Alkana, Alkena, Dan https://doi.org/10.12973/eurasia.2017

e-ISSN 2502-4787
230 EduChemia,Vol.6, No.2, 2021 Kriesna Kharisma Purwanto

.00748a Chemistry Among Selected Senior


Rahmawati, S. Y. D. and Ashadi, Secondary School Students In Zaria
Susilowati, E. (2018) ‘Student’s Local Government Area Of Kaduna
profile about critical thinking ability State, Nigeria’, 4(7), pp. 247–266.
on hydrocarbon compounds concept’, Diakses tanggal 10 Maret 2021 dari
in AIP Conference Proceedings. AIP https://www.ijern.com/journal/2016/J
Publishing LLC, p. 20047. uly-2016/20.pdf
https://doi.org/10.1063/1.5054451 Usta, N. D. and Ültay, N. (2016)
Sendur, G. and Toprak, M. (2013) ‘The ‘Prospective chemistry teachers’
role of conceptual change texts to abilities of creating concept maps:
improve students’ understanding of Hydrocarbons example’, Journal of
alkenes’, Chemistry Education Baltic Science Education, 15(1), p.
Research and Practice, 14(4), pp. 58. Diakses tanggal 22 Februari 2021
431–449. dari
https://doi.org/10.1039/C3RP00019B http://www.scientiasocialis.lt/jbse/fil
Ubanwa, Augustine O, Omwirhiren, E. es/pdf/vol15/58-
M. (2016) ‘An Analysis Of 67.DonmezUsta_JBSE_Vol.15_No.1
Misconceptions In Organic .pdf.

e-ISSN 2502-4787

You might also like