Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

E-Kinerja, Kinerjam Motivasi

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol.

11, Nomor 02, Desember 2022

Pengaruh E-Kinerja dan Kompetensi terhadap Kinerja ASN di Korwil Dinas Pendidikan
Kecamatan Sukomoro melalui Motivasi sebagai Variabel Intervening

Imroatul Chasanah1), Eka Askafi2) Nisa Mutiara3)


Magister Manajmen Universitas Islam Kadiri
1 email: imroatullittleblackstar9@gmail.com
2 email: eka_askafi@uniska-kediri.ac id
3 email: nisa.kediri888@gmail.com

Abstract
This research is motivated by the launch of a new innovation from BKN, namely E-Kinerja which is used
as a monitoring of the performance of ASN employees, in accordance with Government Circular number
16/SE/VII/20205/SE/V/ 2020. Apart from the E-Kinerja system, other things that can be done are:
influencing performance improvement is competence, both of which become important variables with the addition of an
intervening variable, namely motivation which is still interesting to study.
The purpose of this study is to analyze the effect of E-Kinerja and Competence on Performance. In addition,
to analyze the effect of implementing E-Kinerja and Competence on Performance through Motivation. This study uses
quantitative research methods with 31 employees as respondents. The data analysis method uses validity and
reliability tests, while the classical assumption test uses heteroscedasticity test, multicollinearity test and normality test
and is equipped with path analysis using trimming theory. The results of this study are E-Kinerja has no significant
effect on motivation, competence has a significant effect on motivation, E-Kinerja has no significant effect on
performance, competence has no effect on performance, motivation has a positive effect on performance. , E-Kinerja
through motivation has an effect on performance, competence through motivation has an effect on performance.
Keywords: E-Kinerja, Competence, Motivation, Employee Performance

A. Latar Belakang Teoritis juga menjadi gambaran dari peneliti adalah


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh milik Nugroho dkk, yang berjudul Pengaruh
peluncuran inovasi baru dari Badan Kemampuan Intelektual dan Kemampuan
Kepegawaian Negara yaitu E-Kinerja yang Emosional Terhadap Kinerja Auditor Melalui
digunakan sebagai monitoring kinerja Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening
pegawai ASN yang dapat dipantau dimana [3].
saja dan dapat dikerjakan dimana saja dan Kinerja menurut Robbins (2003)
kapan saja [1]. Dengan adanya inovasi ini adalah sebagai fungsi dari interaksi antara
diharapkan pegawai dapat meningkatkan kemampuan dan motivasi. Indikator kinerja
kinerjanya, namun kenyataan banyak ASN menurut Robbins adalah sebagai berikut (1)
yang mengeluhkan pengerjaan E-Kinerja kualitas kerja (2) kuantitas (3) ketetapan
yang ribet dan kurang pahamnya alur waktu (4) efektivitas (5) kemandirian [4]
pengerjaan dan penyusunan target kinerja
dalam sistem E-Kinerja. Peningkatan kinerja Menurut Surat Edaran Nomor
pegawai ASN tidak hanya dilihat dari sistem 16/SE/VII/20205/SE/V/ 2020 Tentang
E-Kinerja namun hal lain yang dapat Tata Cara Pelaksanaan Pedoman Pelaporan
mempengaruhi peningkatan kinerja pegawai Kinerja Pegawai Negeri Sipil Secara
adalah kompetensi. Dua hal ini menjadi Elektronik (E-Lapkin) E-Kinerja adalah
variabel penting serta dengan penambahan sebuah aplikasi system berbasis informasi
variabel intervening yaitu motivasi yang teknologi berupa website. E-Kinerja tersebut
masih menarik untuk diteliti. akan digunakan sebagai alat atau cara untuk
memantau Aparatur Sipil Negara (ASN) di
Penelitian terdahulu yang berkaitan lingkungan instansi pemerintah [5].
dengan penelitian ini adalah penelitian dari Menurut Spencer & Spencer (1993),
Yuliana (2006) mengenai pengaruh mengemukakan pengertian kompetensi
kemampuan intelektual dan motivasi kerja sebagai suatu karakteristik dasar dari seorang
terhadap kinerja guru mata pelajaran diklat individu yang secara sebab akibat
produktif penjualan [2]. Penelitian lain yang berhubungan dengan criterion referenced

Imroatul Chasanah, Eka Askafi, Nisa Mutiara, Pengaruh E-Kinerja dan Kompetensi… 221
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 11, Nomor 02, Desember 2022

effective dan atau kinerja yang tinggi sekali (PPPK) menggunakan rumus Issac dan
dalam suatu pekerjaan atau situasi[6]. Michael (2016) sebagai berikut:

Motivasi menurut Robbin (2008) S=


motivasi merupakan satu pergerakan dari
dalam hati seseorang untuk melakukan atau Keterangan:
mencapai sesuatu tujuan [7]. Menurut Robbin S = Jumlah Sampel
motivasi adalah kebutuhan setiap manusia. ƛ2 = Chi Kuadrat yang harganya bergantung
Berikut adalah hierarki kebutuhan, teori derajat kebebasan dan tingkat kesalahan.
kebutuhan ini dikemukakan oleh Abraham Untuk Derajat Kebebasan 1% dan kesalahan
maslow. Indikator kebutuhan menurut 5% harga Chi Kuadrat = 3,841.
maslow adalah sebagai berikut (1) kebutuhan N = Jumlah populasi
fisiologis (2) kebutuhan keamanan (3) P = Peluang benar (0,5)
kebutuhan social (4) kebutuhan akan Q = Peluang salah (0,5)
penghargaan diri (5) kebutuhan aktualisasi d = Perbedaan antara rata-rata sampel
diri [8]. dengan rata-rata populasi (Perbedaan bisa
0,01; 0,05, dan 0,10)
Hipotesis Berdasarkan rumus diatas maka
Adapun hipotesis yang diajukan di dapat kita hitung jumlah sampel yang akan
dalam penelitian ini bahwa (1) terdapat digunakan untuk penelitian ini sebagai
pengaruh penerapan sistem penilaian E- berikut:
Kinerja terhadap motivasi pegawai di Korwil
Dinas Pendidikan Kecamatan Sukomoro. (2) = 3,841; N = 147; P = 0,5; Q = 0,5; d =
Terdapat pengaruh kompetensi pegawai 0,05
terhadap motivasi pegawai di Korwil Dinas
Pendidikan Kecamatan Sukomoro. (3) S=
Terdapat pengaruh penerapan E-Kinerja S= =
terhadap kinerja pegawai di Korwil Dinas
Pendidikan Kecamatan Sukomoro. (4) = = 30,6
Terdapat pengaruh kompetensi pegawai S = 31 sampel
terhadap kinerja pegawai di Korwil Dinas
Pendidikan Kecamatan Sukomoro. (5) Maka jumlah sampel adalah sebanyak 31
Terdapat pengaruh motivasi pegawai sampel. Perhitungan jumlah sampel mengacu
terhadap kinerja pegawai di Korwil Dinas pada pendapat Isaac dan Michael, dalam
Pendidikan Kecamatan Sukomoro, (6) (Sugiyono, 2016) [10]. Pengumpulan data
Terdapat pengaruh penerapan E-Kinerja dilakukan dengan cara menyebarkan
terhadap kinerja pegawai melalui motivasi kuesioner.
sebagai variabel intervening. (7) Terdapat
pengaruh penerapan kompetensi pegawai Teknik analisis data yang digunakan adalah
terhadap kinerja pegawai melalui motivasi uji normalisis, analisis regresi linier sederhana
kerja sebagai variabel intervening. dan uji prasyarat regresi [11]. Uji normalitas
bertujuan untuk mengetahui apakah sampel
B. Metode Penelitian yang diambil berasal dari populasi yang
Jenis penelitian yang digunakan berdistribusi normal atau tidak, dengan
adalah penelitian kuantitatif. menurut menggunakan taraf signifikansi lebih dari
sugiyono penelitian kuantitatif merupakan 0,05. Uji multikolinieritas digunakan untuk
metode penelitian yang berlandaskan filsafat menguji apakah dalam model regresi
positif, digunakan untuk meneliti pada ditemukan adanya korelasi antara variabel
populasi atau sampel tertentu [9]. Subjek dari independen. Uji heteroskedastis dilakukan
penelitian ini adalah ASN di wilayah Korwil untuk menguji apakah terdapat
Dinas Pendidikan di Kecamatan Sukomoro. ketidaksamaan variance dari residual satu
Sampel pada penelitian ini berjumlah 31 ASN pengamatan ke pengamatan yang lain di
yang meliputi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan dalam model regresi.
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

222 Imroatul Chasanah, Eka Askafi, Nisa Mutiara, Pengaruh E-Kinerja dan Kompetensi…
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 11, Nomor 02, Desember 2022

Uji hipotesis menggunakan analisis jalur (path menyebutkan kompetensi pegawai


analysis). Path analysis merupakan bagian dari mempunyai pengaruh positif dan
analisis regresi yang digunakan untuk signifikan terhadap motivasi pegawai
mengetahui ada tidaknya pengaruh yang dapat terbukti dan dapat diterima.
diberikan variabel bebas melalui variabel
intervening terhadap variabel terikat 3. Uji Hipotesis 3
Pengujian hipotesis ketiga dilakukan
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan dengan analisis regresi sederhana dapat
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas diketahui signifikansi pengaruh penerapan
permasalahan yang dirumuskan dan akan E-Kinerja terhadap kinerja pegawai.
diteliti dalam penelitian. Pengujian hipotesis Apabila nilai Sig. lebih kecil dari 0,05
dalam penelitian ini pada dasarnya maka pengaruh yang terjadi adalah
menggunakan dua teknik dasar, yaitu teknik signifikan, sebaliknya jika nilai Sig. lebih
analisis regresi sederhana dan teknik analisis dari 0,05 maka tidak signifikan.
jalur yang merupakan penjabaran dari analisis Berdasarkan output olah data dapat
regresi berganda. Untuk mempermudah diketahui nilai Sig. sebesar 0,05 < 0,246.
dalam melakukan perhitungan pengujian Dengan demikian, hipotesis ketiga yang
hipotesis digunakan istilah sebagai berikut : menyebutkan penerapan E-Kinerja
a. E-KINERJA (Laten Eksogen 1) mempunyai pengaruh positif dan
b. KOMPETENSI (Laten Eksogen 2) signifikan terhadap kinerja pegawai tidak
c. MOTIVASI (Mediator) terbukti dan tidak dapat diterima.
d. KINERJA (Laten Endogen )
4. Uji Hipotesis 4
1. Uji Hipotesis 1 Pengujian hipotesis keempat dilakukan
Berdasarkan hasil uji regresi dapat dengan analisis regresi sederhana.
diketahui signifikansi pengaruh penerapan Berdasarkan hasil uji diperoleh dari olah
E-Kinerja terhadap motivasi pegawai. data dengan program SPSS. Apabila nilai
Apabila nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 Sig. lebih kecil dari 0,05 maka pengaruh
maka pengaruh yang terjadi adalah yang terjadi adalah signifikan, sebaliknya
signifikan, sebaliknya jika nilai Sig. lebih jika nilai Sig. lebih dari 0,05 maka tidak
dari 0,05 maka tidak signifikan. signifikan. Berdasarkan output olah data
Berdasarkan output olah data dapat dapat diketahui nilai Sig. sebesar 0,05 <
diketahui nilai Sig. Variabel E-Kinerja 0,943. Artinya, pengaruh kompetensi
terhadap Kinerja sebesar 0,05 < 0,137. pegawai terhadap kinerja pegawai adalah
Artinya, pengaruh penerapan E-Kinerja tidak berpengaruh signifikan. Dengan
terhadap motivasi pegawai adalah tidak demikian, hipotesis keempat yang
berpengaruh signifikan. Dengan demikian, menyebutkan kompetensi pegawai
hipotesis pertama yang menyebutkan mempunyai pengaruh positif dan
penerapan E-Kinerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai tidak
signifikan terhadap motivasi pegawai tidak terbukti dan tidak dapat diterima.
terbukti dan tidak dapat diterima.
5. Uji Hipotesis 5
2. Uji Hipotesis 2 Pengujian hipotesis kelima dilakukan
Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan analisis regresi sederhana
dengan analisis regresi sederhana. Apabila diperoleh nilai pengaruh motivasi pegawai
nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 maka terhadap kinerja pegawai. Apabila nilai
pengaruh yang terjadi adalah signifikan, Sig. lebih kecil dari 0,05 maka pengaruh
sebaliknya jika nilai Sig. lebih dari 0,05 yang terjadi adalah signifikan, sebaliknya
maka tidak signifikan. Berdasarkan output jika nilai Sig. lebih dari 0,05 maka tidak
olah data dapat diketahui nilai Sig. sebesar signifikan. Berdasarkan output olah data
0,000 < 0,05. Artinya, pengaruh dapat diketahui nilai Sig. sebesar 0,000 <
kompetensi pegawai terhadap motivasi 0,05. Artinya, pengaruh motivasi pegawai
pegawai adalah berpengaruh signifikan. terhadap kinerja pegawai adalah
Dengan demikian, hipotesis kedua yang berpengaruh signifikan. Dengan demikian,

Imroatul Chasanah, Eka Askafi, Nisa Mutiara, Pengaruh E-Kinerja dan Kompetensi… 223
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 11, Nomor 02, Desember 2022

hipotesis kelima yang menyebutkan kompetensi (X2) terhadap motivasi (M)


motivasi pegawai mempunyai pengaruh adalah sebesar 67,9% sementara sisanya
positif dan signifikan terhadap kinerja 32,1% merupakan kontribusi dari
pegawai terbukti dan dapat diterima. variabel-variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian.
Analisis Jalur
Pengujian hipotesis keenam dan ketujuh II. Output Coefficient dan Model Summary
dilakukan dengan analisis jalur. Analisis Persamaan 2
jalur (path analysis) merupakan model
analisis yang digunakan untuk mengetahui
pola hubungan antar variabel dengan
tujuan mengetahui pengaruh langsung
maupun pengaruh tidak langsung antara
variabel independen terhadap variabel
Gambar 6. Grafik Koefisien Persamaan 2
dependen (Marwan, 2019) [17].
Sumber: Data primer diolah 2022
I. Output Coefficient dan Model Summary
diatas dapat diketahui nilai Standardized
Persamaan 1
Coefficient Beta variabel E-Kinerja (X1) sebesar
0,030; variabel kompetensi (X2) sebesar -
0,003; dan variabel motivasi (M) sebesar
0,986
Gambar 4. Grafik Koefisien Persamaan 1
Sumber: Data primer diolah 2022

Berdasarkan gambar diatas dapat


diketahui nilai Standardized Coefficient
Beta variabel E-Kinerja (X1) sebesar Gambar 7. Grafik koefisien persamaan 2
0,165 dan variabel kompetensi (X2) Sumber: Data Diolah 2022
sebesar 0,789.
Nilai R Square adalah 0,984. Hal ini
menunjukkan bahwa sumbangan
pengaruh penerapan E-Kinerja (X1),
kompetensi (X2), dan motivasi (M)
Gambar 5. Model Summary Persamaan 1 terhadap kinerja (Y) adalah sebesar 98,4%
Sumber: Data primer diolah 2022 sementara sisanya 1,6% merupakan
kontribusi dari variabel-variabel lain yang
Nilai R Square adalah 0,679. Hal ini tidak dimasukkan dalam penelitian.
menunjukkan bahwa sumbangan
pengaruh penerapan E-Kinerja (X1) dan

224 Imroatul Chasanah, Eka Askafi, Nisa Mutiara, Pengaruh E-Kinerja dan Kompetensi…
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 11, Nomor 02, Desember 2022

Diagram Jalur (Path Analysis)

X1 e1 = 0,566
0,165 0,030 e2 = 0,126

M 0,986 Y

0,789 -0,003
X2

Gambar 8. Diagram jalur


Sumber: data primer diolah 2022

6. Uji hipotesis 6 kinerja (Y) pegawai melalui motivasi (M)


Berdasarkan hasil uji dengan sebagai variabel intervening terbukti dan
menggunakan SPSS 25.0 dapat diketahui dapat diterima.
nilai Standardized Coefficient Beta variabel E-
Kinerja (X1) sebesar 0,165 dan variabel 7. Uji Hipotesis 7
kompetensi (X2) sebesar 0,789. Pengujian hipotesis ketujuh juga dilakukan
menggunakan analisis jalur seperti
Berdasarkan diagram jalur diatas dapat pengujian pada hipotesis 6. Perhitungan
diketahui pengaruh langsung yang analisis jalur model 2, yaitu variabel
diberikan X1 (E-Kinerja) terhadap Y kompetensi (X2) melalui motivasi (M)
(kinerja) sebesar 0,030. Sedangkan terhadap kinerja (Y).
pengaruh tidak langsung X1 (E-Kinerja)
melalui M (motivasi) terhadap Y (kinerja) Berdasarkan diagram jalur diatas dapat
adalah perkalian antara nilai beta X1 diketahui pengaruh langsung yang
terhadap M dengan nilai beta M terhadap diberikan X2 (kompetensi) terhadap Y
Y, yaitu sebagai berikut : (kinerja) sebesar -0,003. Sedangkan
pengaruh tidak langsung X2 (kompetensi)
(X1→M)×(M→Y)=0,165 ×0,986 =0,163 melalui M (motivasi) terhadap Y (kinerja)
adalah perkalian antara nilai beta X2
Maka pengaruh total yang diberikan X1 terhadap M dengan nilai beta M terhadap
terhadap Y adalah sebagai berikut : Y, yaitu sebagai berikut :
Pengaruh total = pengaruh langsung +
pengaruh tidak langsung (X2→M)×(M→Y)=0,789 ×0,986 =0,778
=0,030+0,163 =0,193
Maka pengaruh total yang diberikan X2
Berdasarkan hasil perhitungan di atas terhadap Y adalah sebagai berikut :
diketahui bahwa nilai pengaruh langsung
sebesar 0,030 dan pengaruh tidak Pengaruh Total = Pengaruh langsung +
langsung sebesar 0,163 yang berarti bahwa Pengaruh tidak langsung
nilai pengaruh penerapan E-Kinerja =-0,003+0,778 =0,775
terhadap kinerja melalui motivasi lebih
besar dibandingkan dengan nilai pengaruh Berdasarkan hasil perhitungan di atas
penerapan E-Kinerja terhadap kinerja. diketahui bahwa nilai kompetensi
Dengan demikian hipotesis 6 yang terhadap kinerja sebesar -0,003 dan nilai
menyebutkan terdapat pengaruh pengaruh kompetensi terhadap kinerja
penerapan E-Kinerja (X1) terhadap melalui motivasi sebagai variabel

Imroatul Chasanah, Eka Askafi, Nisa Mutiara, Pengaruh E-Kinerja dan Kompetensi… 225
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 11, Nomor 02, Desember 2022

intervening sebesar 0,778 yang berarti tanpa melalui motivasi, yaitu, pengaruh tidak
bahwa nilai pengaruh kompetensi langsung memiliki nilai beta sebesar 0,163
terhadap kinerja pegawai melalui motivasi sedangkan pengaruh langsung memiliki nilai
lebih besar dibandingkan dengan nilai beta sebesar -0,030.
pengaruh kompetensi terhadap kinerja
pegawai. Dengan demikian hipotesis 7 Motivasi mampu menjadi mediator pengaruh
yang menyebutkan terdapat pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai.
kompetensi terhadap kinerja melalui Pengaruh kompetensi melalui motivasi
motivasi sebagai variabel intervening melalui motivasi meningkatkan kinerja
terbukti dan dapat diterima. pegawai dibanding tanpa melalui motivasi,
yaitu pengaruh tidak langsung memiliki nilai
D. Kesimpulan beta sebesar 0,778 sedangkan pengaruh
Berdasarkan penelitian diatas dapat ditarik langsung memiliki nilai beta sebesar -0,030.
kesimpulan bahwa penerapan E-Kinerja tidak
berpengaruh terhadap motivasi pegawai. Diperlukan peninjauan kembali dengan
Sehingga pegawai yang memahami alur dan melakukan pemeriksaan ulang dengan
penyusunan E-Kinerja belum tentu memiliki menggunakan motivasi sebagai variabel
motivasi yang tinggi. mediator dan hubungan dengan E-Kinerja.
Peneliti juga perlu mengetahui lebih jauh
Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap tentang faktor-faktor lain yang dapat
motivasi pegawai, ini menunjukan bahwa mempengaruhi kinerja pegawai. Peneliti
pegawai yang memiliki kompetensi tinggi juga disarankan untuk mengembangkan penelitian
memiliki motivasi yang tinggi pula. Pegawai ini dengan menambahkan variabel lain dalam
yang memiliki keterampilan lebih dalam konteks pengembangan dan pengkajian,
pekerjaanya lebih bersemangat dalam peneliti dapat menggunakan metode analisis
mengerjakan target kerja sehingga lain, yaitu analisis SEM (Structural Equation
mempengaruhi motivasi pegawai untuk Modeling).
mengerjakan pekerjaanya sesuai target
kinerja. E. Referensi
Badan Kepegawaian Negara. Surat Edaran
E-Kinerja tidak berpengaruh terhadap kinerja Nomor 16/se/vii/20205/se/v/2020
pegawai, hal ini disebabkan E-Kinerja Tentang Tata cara pelaksanaan
hanyalah aplikasi untuk memonitor pegawai. Pedoman Pelaporan Kinerja Pegawai
Sehingga pegawai yang sudah memahami cara Negeri Sipil Secara elektronik (e-
pengerjaan aplikasi E-Kinerja belum tentu lapkin).
mengalami peningkatan kinerja.
Eka Yuliana , 3301401028 (2006) Pengaruh
Kompetensi pegawai tidak berpengaruh Kemampuan Intelektual dan
terhadap kinerja pegawai. Kompetensi yang Motivasi Kerja terhadap Kinerja
tinggi dari setiap individu dapat menimbulkan Guru Mata Diklat Produktif
persaingan yang tidak sehat terhadap pegawai Penjualan Di SMK Bisnis dan
di dalam maupun di luar lembaga yang Manajemen se Kabupaten Kebumen.
menyebabkan tujuan lembaga tidak dapat Under Graduates thesis, Universitas
tercapai dengan maksimal. Negeri Semarang.
Motivasi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai. Pemberian penghargaan, Setiyoningsih, Erlin (2011) Pengaruh
motivasi atasan serta reward dari atasan Motivasi, Kemampuan dan Kinerja
kepada pegawai yang berprestasi dapat terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
mempengaruhi peningkatan kinerja pegawai. dengan Kompensasi sebagai Variabel
Moderator (Studi pada Poultry Shop
Motivasi mampu menjadi mediator pengaruh UD. Jatinom Indah, Kanigoro,
E-Kinerja terhadap kinerja pegawai. Blitar). Magister thesis, Universitas
Pengaruh E-Kinerja melalui motivasi Brawijaya.
meningkatkan kinerja pegawai dibanding

226 Imroatul Chasanah, Eka Askafi, Nisa Mutiara, Pengaruh E-Kinerja dan Kompetensi…
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 11, Nomor 02, Desember 2022

Robbins, S. P dan T. A. Judge (2008),


Perilaku Organisasi, Edisi 12, Jilid 1
dan 2, Terjemahan. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.

Badan Kepegawaian Negara. Surat Edaran


Nomor 16/se/vii/20205/se/v/2020
Tentang Tata cara pelaksanaan
Pedoman Pelaporan Kinerja Pegawai
Negeri Sipil Secara elektronik (e-
lapkin).
Spencer, Lyle & Signe M. Spencer. 1993.
Competence at Work, Models For
Superior Performance. Canada: John
Wiley & Sons, Inc.

Stephen, P. Robbins. (2003). Perilaku


Organisasi, edisi, jilid 2. Jakarta:
Gramedia.

Abraham, H. Maslow. 1994. Motivasi dan


Kepribadian (Teori Motivasi dengan
Pendekatan hierarki Kebutuhan
Manusia). Jakarta: PT PBP.ti

Sugiyono. 2010. “Metode Penelitian Bisnis”.


Bandung: Alfabeta
Ghozali, Imam. 2012. “Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program IBM
SPSS 20”. Semarang: UNDIP.

Diki, Sri. 2019.Statistik Riset Pendidikan


dilengkapi Analisis SPSS. Pekanbaru.
Cahaya Firdaus.

M Marwan, I Sufi, W Konadi, Y Akmal.


Edisi Pertama Sefa Bumi Persada,
Medan 1, 137, 2019

Imroatul Chasanah, Eka Askafi, Nisa Mutiara, Pengaruh E-Kinerja dan Kompetensi… 227

You might also like