Bab III
Bab III
Bab III
METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan
penelitian dalam bidang ini dapat berupa media, buku, alat evaluasi dan perangkat
terdiri atas 4 tahap yaitu: (1) Define atau pendefinisian; (2) Design atau
B. Prosedur Pengembangan
39
Gambar 2. Prosedur Pengembangan Modul
1. Define (pendefinisian)
40
Thiagarajan (1974), menganalisis lima kegiatan yang dilakukan dalam tahap
efektivitas pembelajaran.
guru. Peneliti juga menemukan masalah bahwa tingkat kemampuan siswa dalam
pemecahan masalah terhadap mata pelajaran Perawatan Gedung kurang, selain itu
41
tingkat aktivitas siswa di kelas juga masih cenderung rendah. Potensi di SMK
seperti modul pembelajaran yang sesuai agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
b. Mengumpulkan Informasi
pengampu yaitu terkait bahan ajar yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Bahan
ajar tercetak berbentuk modul mata pelajaran Perawatan Gedung berbasis masalah
c. Analisis Kurikulum
Pada tahap awal, perlu mengkaji kurikulum yang berlaku pada saat itu.
untuk menetapkan pada kompetensi yang mana bahan ajar tersebut akan
dikembangan. Hal ini dilakukan karena ada kemungkinan tidak semua kompetensi
Perawatan Gedung kurikulum 2013 revisi 2017. Hal ini dimaksudkan agar proses
42
d. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
hendak diajarkan perlu dirumuskan terlebih dahulu. Hal ini berguna untuk
membatasi peneliti supaya tidak menyimpang dari tujuan semula pada saat
mengenali karakteristik siswa yang menggunakan bahan ajar. Hal ini penting
modul yang sesuai dengan karakteristik siswa. Analisis karakteristik siswa yang
dilakukan meliputi: (1) observasi kelas. Kegiatan observasi kelas atau pengamatan
kelas dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini untuk mengetahui
43
kondisi pembelajaran yang terjadi. (2) Wawancara. Kegiatan wawancara
pelajaran.
f. Analisis Materi
materi utama yang perlu diajarkan, mengumpulkan dan memilih materi yang
dibutuhkan. Informasi ini diperoleh dari berbagai sumber buku penunjang yang
44
2) Menulis program secara rinci yang meliputi pembuatan rangkuman modul
setiap bab dan konpetensi dasar lembar kegiatan siswa, lembar kerja siswa,
rancangan modul atau desain modul mata pelajaran Perawatan Gedung untuk
2. Design (perancangan)
initial design. Kegiatan yang dilakukan pada tahap tersebut antara lain: (a)
awal siswa, dan sebagai alat evaluasi setelah implementasi kegiatan; (b) memilih
media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa; (c)
atau rancangan produk. Pada konteks pengembangan bahan ajar, tahap ini
dilakukan untuk membuat modul atau buku ajar sesuai dengan kerangka isi hasil
45
modul dan perangkat pembelajaran (materi, media, alat evaluasi) dan
pengampu maka tahap selanjutnya adalah pembuatan desain produk bahan ajar
yang telah ditentukan berupa modul mata pelajaran Perawatan Gedung semester I
3. Develop (pengembangan)
kegiatan ini dilakukan evaluasi oleh ahli dalam bidangnya. Saran-saran yang
sasaran subjek yang sesungguhnya. Pada saat uji coba ini dicari data respon,
reaksi atau komentar dari sasaran pengguna model. Hasil uji coba digunakan
46
Dalam konteks pengembangan bahan ajar modul, tahap pengembangan
dilakukan dengan cara menguji isi dan keterbacaan modul kepada pakar yang
terlibat pada saat validasi rancangan. Hasil pengujian kemudian digunakan untuk
revisi sehingga modul tersebut telah benar- benar telah memenuhi kebutuhan
dikembangkan, dalam hal ini modul mata pelajaran Perawatan Gedung. Validasi
desain modul dilakukan oleh beberapa ahli dalam bidang materi perawatan
gedung dan desain media modul pembelajaran. Rencana penelitian ini dibantu
validasi oleh satu ahli media, satu ahli materi, dan satu guru pengampu mata
Pada tahap desain uji coba dilakukan validasi ahli, uji coba terbatas dan uji
kelayakan skala besar. Validasi ahli dilakukan kepada ahli materi dan ahli media
kepada 1 orang ahli media dan 1 orang ahli materi. Ahli media yang dimaksud
47
adalah Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan yang mempunyai keahlian
Uji coba ahli materi dilakukan kepada Pendidikan Teknik Sipil dan
Perencanaan yang menguasai materi sesuai dengan isi dari media pembelajaran,
yaitu materi perawatan bangunan. Uji kelayakan adalah penilaian yang akan
kekurangan pada revisi tahap 1, maka dilakukan revisi sesuai saran validator.
Perawatan Gedung SMK Negeri 2 Yogyakarta untuk menilai bahwa modul yang
SMK Negeri 2 Yogyakarta serta media pada modul yang memenuhi syarat untuk
melalui revisi. Revisi produk dilakukan jika terdapat saran atau rekomendasi
penting yang didapat dari uji kelayakan produk pada tahap uji coba
buku (hard file). Desain yang sudah divalidasi oleh ahli kemudian perlu diperbaiki
oleh peneliti sesuai saran dari ahli materi dan juga ahli media. Modul mata
pelajaran Perawatan Gedung yang telah didesain ulang media dan materinya
48
kemudian dilakukan pencetakan tahap kedua. Hasil dari revisi ini, menjadi produk
4. Disseminate (penyebarluasan)
yaitu: validation tesing, packaging, diffusion and adoption. Pada tahap validation
pengguna atau peserta didik. Tahap penyebaran dalam penelitian ini tidak dapat
Ahli media dari Program Studi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan,
Fakultas Teknik UNY yang dapat menangani dalam hal media pembelajaran.
49
Pengujian yang dilakukan oleh ahli media yaitu untuk mengetahui kelayakan
Ahli materi dari Program Studi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
FT UNY dan yang berperan untuk menentukan apakah materi dalam media
(SMK).
kebutuhan media pembelajaran yang ada di SMK dan angket pada penelitian dan
yang dikembangkan. Angket dalam penelitian terdiri dari aspek materi dan media
yang diberikan kepada ahli materi, ahli media dan guru mata pelajaran untuk
50
a. Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, silabus, RPP dan lainya. Observasi ini
2) Studi Dokumen
Studi dokumen adalah teknik atau metode pengumpulan data dengan cara
dokumen. Pada penelitian ini dilakukan pengkajian dari kompetensi dasar mata
rangka dan dinding bangunan gedung, atap dan plafon, lantai dan finishing serta
3) Angket
angket yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah angket tertutup,
dimana angket tersebut sudah disediakan jawaban dan responden diminta untuk
51
Angket dalam penelitian ini untuk mengukur kelayakan dari modul mata
Sekolah Menengah Kejuruan. Angket terdiri dari aspek materi, aspek media, dan
instrumen non tes yang berupa angket. Menurut Widoyoko (2014), angket atau
untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Jenis angket yang
empat pilihan jawaban: Setuju, Cukup Setuju, Kurang Setuju, dan Tidak Setuju
Angket atau kuesioner yang digunakan pada penelitian ini digunakan untuk
dikembangkan berdasarkan ahli materi, ahli media pembelajaran dan guru mata
52
belajar penggunanya seperti yang dikutip oleh Asyar (2012). Angket untuk ahli
materi ditinjau dari tujuh aspek yaitu self instruction, self contained, stand alone,
adaptive, user friendly, kebenaran materi bahan ajar, dan manfaat. Penilaian
validasi materi pada pengembangan modul mata pelajaran Perawatan Gedung ini
adalah Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan yaitu Drs. Sumarjo H, M.T..
Nomor
No Aspek Indikator
Butir
1 Self Instruction Kejelasan tujuan pembelajaran 1
Pengemasan materi pembelajaran 2,3,4
Materi pembelajaran didukung gambar 5,6
Ketersediaan soal-soal tes formatif dan tugas-
7,8,9,10
tugas untuk mengukur penguasaan materi
Materi yang disajikan terkait dengan
11
suasana,tugas dan konteks kegiatan
Penggunaan bahasa dalam modul 12,13
Ketersediaan rangkuman materi 14,15
Ketersediaan instrumen penilaian 16
Ketersediaan umpan balik 17,18
2 Self Contained Memuat seluruh materi pembelajaran satu SK
19,2
atau KD secara utuh
3 Stand Alone Tidak tergantung pada bahan ajar/media lain 21,22
4 Adaptive Kemudahan menggunakan modul 23
5 User Friendly Instruksi mudah dipahami 24,25
Informasi mudah dipahami 26,27
6 Kebenaran Kebenaran simbol,gambar dan teori dalam
Materi Bahan modul 28,29,30
Ajar
7. Manfaat Mendorong siswa untuk aktif belajar 31
Menuntun siswa memecahkan masalah terkait
32
perawatn gedung
Meningkatkan kompetensi siswa 33
Kemampuan modul membantu menyelesaikan
34
tugas-tugas yang diberikan
Mempermudah siswa dalam belajar 35
53
2) Instrumen untuk Ahli Media
dan efektivitas penggunanya dan menjadi bahan ajar yang berkualitas menurut
modul yang terdiri dari 1 aspek, komponen yang kedua yaitu desain cover modul
yang terdiri dari 3 aspek sedangkan komponen ketiga yaitu desain isi modul yang
terdiri dari 3 aspek. Penilaian validasi media pada pengembangan modul mata
pelajaran Perawatan Gedung ini adalah Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
54
3) Instrumen untuk Guru Mata Pelajaran
Kuesioner masukan yang dibuat dan akan digunakan oleh guru mata
Penilaian validasi guru mata pelajaran pada pengembangan modul mata pelajaran
Perawatan Gedung ini adalah guru pengampu dari SMK Negeri 2 Yogyakarta
yaitu Drs. FX. Suripta. Kisi-kisi instrumen validasi modul oleh guru mata
55
3. Teknik Analisis Datas
media pembelajaran akan memperoleh data yang didapatkan dari pengisian angket
yang dilakukan oleh 1 ahli materi, 1 ahli media dan uji kelayakan guru mata
pelajaran Perawatan Gedung kelas XI SMK Negeri 2 Yogyakarta. Alat ukur yang
digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket dengan skala pengukuran
yang digunakan adalah skala Likert. Menurut Sudaryono (2013), Skala Likert
Tabel 7. Aturan Skor Butir Instrumen Ahli Media, Ahli Materi dan Guru Mapel
a. Kalkulasi semua data di peroleh untuk setiap komponen dari butir penilaian
interval 1 sampai 4.
media hasil pengembangan, maka data yang mula-mula berupa skor diubah
56
Rentang Skala =
Rt = Rentang Tertinggi
Rr = Rentang Terendah
M = Jumlah Interval
pada tabel tersebut, lebih mudah memberikan suatu kriteria bahwa modul
kegiatan pembelajaran baik dari aspek materi dan aspek media pembelajaran.
Adanya kategori kelayakan media pada tabel diatas, maka rekapitulasi data
57