Nurul Azizah, Aminuddin Prahatama Putra: 1. Pendahuluan
Nurul Azizah, Aminuddin Prahatama Putra: 1. Pendahuluan
Nurul Azizah, Aminuddin Prahatama Putra: 1. Pendahuluan
*Email: nurulazizahpbios2@gmail.com
Abstract: This research aimed at developing learning tool for Biology subject by using problem solving method to students’
learning outcomes and critical thinking skills on the material Human Digestive System, based on the feasibility of
the study, the feasibility of teaching and learning activities, the learning outcome and critical thinking skills of
students. This was a research and development study (R & D) with ASSURE development model. The series of
this learning tool development were: (1) the establishment of model development, (2) the development of
procedure, (3) product testing, and (4) field testing. The small group sample was students of XI IPA 2 and for
field testing was students of XI IPA 1 SMAN 1 Sungai Loban Year 2014/2015. The type of data required in the
research and development were data from the feasibility of the study, the feasibility of lesson plans, the
implementation of lesson plans, learning outcomes, critical thinking skills, and students’ response. The data
validation analysis of learning tool, the implementation of lesson plans and students’ activities were quantitatively
measured by using category 1 (not enough/incomplete), 2 (adequate/enough), 3 (good), 4 (very good). The
validation results of learning tool development showed that the device got 3 score in good category and adequate
for use. The implementation of learningtocritical thinkingskillcan improve theability to createquestions, formulate
hypotheses,and draw conclusionswith an averageof 1.00N-Gain, andthe abilityto analyzedatawith an averageN-
Gain 0.67.The students wereable to completeallthe learningindicatorswithindividualandclassicalcompleteness
by96.7% in the posttest. Based on the analysis of data, it can be concluded that learning Biology with problem
solving method which had been implemented is effective to achieve learning mastery and critical thinking skill
ability of the learners.
a. Mendeskripsikan kelayakan perangkat selama proses pembelajaran di kelas, (4) Data tentang
pembelajaran model penyelesaian masalah, yang aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran
dikembangkan ditinjau dari: penyelesaian masalah, (6) Data ketuntasan hasil
1) Kelayakan RPP, materi ajar, LKPD, dan belajar peserta didik khususnya keterampilan
lembar penilaian yang dikembangkan. memecahkan masalah setelah diterapkan pembelajaran
2) Validasi lembar penilaian yang model penyelesaian masalah, (7) Data tentang
dikembangkan. keterampilan berpikir kritis peserta didik setelah
3) Keterbacaan materi ajar dan LKPD yang diterapkan pembelajaran penyelesaian masala, (8)
dikembangkan. Data tentang respon peserta didik setelah mengikuti
b. Mendeskripsikan keterlaksanaan Rencana pembelajaran penyelesaian masalah.
Pelaksanaan Pembelajaran selama proses
pembelajaran model penyelesaian masalah 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
c. Mendeskripsikan hasil belajar peserta didik Pada penelitian ini, penulis memaparkan data
berdasarkan aktivitas peserta didik, ketuntasan yang berhubungan dengan perpaduan metode inquiry
hasil belajar khususnya keterampilan berpikir dan reciprocal teaching dalam meningkatkan
kritis, dan respon peserta didik setelah mengikuti kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa pada
pembelajaran model penyelesaian masalah. materi sistem ekskresi.data yang dipaparkan berupa
d. Mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi data hasil skor test kemampuan berpikir kritis dan
selama proses pembelajaran penyelesaian hasil angket sikap ilmiah siswa.
masalah beserta solusinya.
3.1 Hasil Pengembangan Perangkat
2. METODE PENELITIAN Pembelajaran
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan 3.1.1 Deskripsi Hasil Pengembangan
pengembangan (R&D). Model pengembangan yang di
gunakan dalam penelitian dan pengembangan ini
Perangkat Pembelajaran
3.1.1.1 Hasil Validasi Silabus dan Rencana
adalah model pengembangan ASSURE. Penggunaan
model ini model perencanaan pembelajaran yang Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil validasi tiga validator menyatakan RPP baik dan
efektif dan efesien serta prosesnya bersifat interaktif,
sedikit revisi. Ringkasan validasi RPP ditunjukkan
dimana hasil evaluasi setiap fase dapat membawa
pengembangan pembelajaran ke fase sebelumnya. pada Gambar 1 berikut.
Penelitian dilaksanakan dalam dua bagian. Bagian
pertama adalah pengembangan perangkat dan bagian 4,5 4
4 3,7 3,7 3,7
kedua pembelajaran nyata. Rangkaian kegiatan 3,5 3 3 3
3,3
3 3
pengembangan perangkat pembelajaran ini meliputi:1) 3 2,7 2,7
2,3 2,3
penetapan model pengembangan, 2) prosedur 2,5
pengembangan, 3) uji coba produk, dan 4) uji 2
lapangan. Penelitian dilaksanakan dengan dua kali uji 1,5
1
coba, uji coba 1 untuk uji kelompok kecil dan uji coba 0,5
2 untuk uji lapangan, tempat penelitian dilaksanakan 0
di SMA Negeri 1 Sungai Loban dengan alamat Jalan
Sebamban 1 Blok A Desa Sari Mulya Kec. Sungai
Loban Kabupaten Tanah Bumbu. Data yang
diperlukan dalam penelitian pengembangan perangkat
pembelajaran konsep sistem pencernaan menggunakan
model pembelajaran penyelesaian masalah di SMAN 1
Sungai Loban sebagai berikut (1) Data tentang
kelayakan RPP, Materi Ajar dan LKPD yang
dikembangkan, (2) Data keterbacaan Materi Ajar dan Gambar 1. Diagram Ringkasan Hasil Validasi RPP
LKPD yang dikembangkan, (3) Data tentang
keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran
5
4
1,2
3,9 1 1 1 1
4 3,6 3,4
3,2 3,1 1
3
0,8 0,67
2
1 0,6
0 0,4
Kegiatan pendahuluan Kegiatan inti Kegiatan penutup
0,2
Pert. 1 Pert. 2
0
Membuat Merumuskan Hipotesis Analisis Data Membuat
Gambar 4. Keterlaksanaan RPP pertanyaan Masalah Kesimpulan
sebesar 3,3 yang menunjukkan materi ajar baik dan tahapan pembelajaran model penyelesaian masalah.
sedikit revisi. Hal ini karena materi ajar yang disusun Berdasarkan sejumlah aktivitas peserta didik dalam
sudah memenuhi penilaian materi ajar yang proses pembelajaran tersebut, terlihat aktivitas yang
disesuaikan dengan instrumen 4 untuk penyusunan menonjol pada setiap pertemuan, yaitu aktivitas
materi ajar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Aristia melakukan penyelidikan/percobaan (pertemuan 1
(2014) bahwa tampilan buku untuk materi ajar dan sebesar 22,9 %, pertemuan 2 sebesar 23,4 %), disusul
LKPD sangat penting dalam pembuatan materi ajar dengan aktivitas menulis hal-hal yang relevan dengan
dan LKPD karena pada umumnya pertama-tama KBM. Aktivitas berdiskusi disetiap pertemuan
peserta didik akan tertarik pada tampilan luarnya semakin meningkat yaitu 11,7 % pertemuan 1, 11,9%
bukan pada isinya, penggunaan gambar pada materi pertemuan 2. Sedangkan aktivitas yang merupakan
ajar dan LKPD dapat menyampaikan pesan/isi dari pendidikan yang berpusat pada peserta didik
gambar tersebut secara efektif sehingga gambar yang mengalami peningkatan pada setiap pertemuan.
disajikan harus terlihat jelas. Aktivitas yang mengalami penurunan adalah
menyusun laporan, dan menulis rangkuman. Kenaikan
3.2.1.4 Tes Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir dan penurunan aktivitas ini terkait langsung dengan
Kritis pengalaman belajar yang dimiliki peserta didik selama
Untuk dapat mengukur kemampuan berpikir kritis, kegiatan pembelajaran. Selama pembelajaran
soal dirancang berdasarkan indikator berpikir kritis berlangsung guru berusaha menggali pengetahuan
oleh Fisher (2008) yang diadaptasi dari Ennis (1989). peserta didik terkait dengan penyelesaian masalah. Hal
Indikator berpikir kritis yang digunakan meliputi ini sejalan dengan pernyataan Aristia (2014) bahwa
membuat pertanyaan, merumuskan masalah, menarik kesimpulan merupakan suatu proses
merumuskan jawaban sementara (hipotesis), mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan
menganalisis data dan menarik kesimpulan. Jumlah tes hasil pengujian hipotesis.pembelajaran kembali
kemampuan berpikir kritis sebanyak 10 butir soal. normal.
Berdasarkan hasil validasi di atas berarti bahwa tes
hasil belajar kognitif produk dan kemampuan berpikir 3.2.2.3 Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis
kritis yang dikembangkan oleh peneliti dapat Peningkatan yang tinggi pada semua indikator
digunakan dalam pembelajaran Biologi SMA kelas XI dikarenakan peserta didik pada kegiatan pembelajaran
IPA materi sistem pencernaan makanan pada manusia dengan menggunakan perangkat model penyelesaian
dengan sedikit revisi. masalah dilatih untuk menemukan permasalahan dan
kemudian dicari pemecahannya. Selanjutnya peserta
3.2.2 Pelaksanaan Perangkat didik dibimbing untuk dapat mengaitkan antara tujuan
Pembelajaran dengan topik permasalahan yang ada di LKPD
3.2.2.1 Keterlaksanaan RPP Selama Kegiatan menjadi sebuah rumusan masalah yang menuntun
Pembelajaran yang Berorientasi pada untuk menemukan jawaban sementara (hipotesis). Hal
Penyelesaian Masalah ini sesuai dengan pendapat Ristiasari (2012) yang
Hasil pengamatan keterlaksanaan RPP pada uji menyatakan bahwa model penyelesaian masalah dapat
kelompok kecil selama pertemuan 1 dan 2 yang meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang sangat
meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. berarti, peserta didik lebih kritis, baik itu dalam
Pembelajaran menunjukkan kategori baik dan mengeluarkan pendapat, bertanya, mengidentifikasi,
presentase reliabilitas pengamatan setiap pertemuan di maupun memecahkan masalah yang ada.
atas 75% (Tabel 2). Menurut Priyono (2012),
penerapan model penyelesaian masalah dapat 4. KESIMPULAN
meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini berarti
bahwa RPP model penyelesaian masalah yang Berdasarkan hasil validasi dan pelaksanaan perangkat
dilaksanakan dapat digunakan untuk melatihkan pembelajaran diperoleh beberapa temuan sebagai
kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan baik. berikut: (1) Secara keseluruhan perangkat
pembelajaran yang dikembangkan berkualitas baik dan
3.2.2.2 Aktivitas Peserta Didik dalam Pembelajaran layak digunakan untuk pembelajaran materi sistem
Berdasarkan Gambar 6 diperoleh aktivitas peserta pencernaan makanan pada manusia;(2) keterlaksanaan
didik dalam kegiatan pembelajaran telah pembelajaran Biologi Kelas XI untuk dua kali
mencerminkan aktivitas yang sesuai dengan tahapan- pertemuan secara keseluruhan baik dengan
keterlaksanaan reliabilitas diatas 75%; (3) Aktivitas Methods. Proceedings of Informing Science & IT
peserta didik selama pelaksanaan pembelajaran Education Conference (InSITE) 2010.
Biologi Kelas XI model penyelesaian masalah sesuai Fisher, A. (2008). Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar.
dengan tahap-tahap pembelajaran dan reliabilitas Jakarta: Erlangga.
meningkat untuk setiap pertemuan. Tes hasil belajar, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
pelaksanaanpembelajaran dengan model penyelesaian Indonesia. (2013). Peraturan Mentri Pendidikan
masalah yang dilaksanakan pada konsep sistem dan Kebudayaan Republik Indonesia No 65
pencernaan makanan pada manusia dapat menuntaskan Tahun 2013Tentang Standar Proses untuk Satuan
seluruh indikator pembelajaran, yang meliputi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
ketuntasan indikator dam ketuntasan individual; (4) Depdiknas.
Kendala-kendala yang dihadapi saat KBM diataranya Pribadi, B. A. (2009). Model Desain Sistem
pengelolaan waktu. Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.
Priyono, B. (2012). Model pembelajaran Problem
5. DAFTAR PUSTAKA Solving dengan Mind Mapping Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Retrieved
Ana, N. & Fitrihidajati, H. (2010). Pengembangan from http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/
Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis ujeb.
Pembelajaran Kooperatif Investegation (GI) Ristiasari, T. (2012). Model pembelajaran Problem
untuk Melatih Keterampilan berpikir Kritis. Solving dengan Mind Mapping Terhadap
Jurnal Seminar Nasional Pendidikan Biologi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Retrieved
FKIP UNS 2010. from http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/
Aristia, D.P. (2014). Validitas LKS Berbasis Model ujeb.
Learning Cycle 5-E pada Materi Sistem
Pencernaan. Retrieved from
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu.