3535-Article Text-12810-1-2-20220609
3535-Article Text-12810-1-2-20220609
Abstract:
Bulukumba Regency of South Sulawesi is famous for its diversity of tourism and history, especially in coastal and
marine tourism, even the phinisi boat-making area in Tanah Lemo South Sulawesi district, which UNESCO made an
intangible world heritage in 2017. Currently, the land Bira beach area conditions are still not used optimally, and
various problems such as the quality of the area's environment to supporting facilities are not available. The method
used in the design begins with literature studies and field surveys in order to obtain complete data, then analyze every
problem. The analysis results will be use to create concepts applied to the design process. The concept can be realized
through the theme of Sustainable Tourism areas that can be seen from various aspects, such as increasing active and
passive green open space with sanitation and clean water management, and waste management. The result of the
design of the marine tourism area can accommodate recreational activities for tourists. Pasir Putih expected to be
superior tourism by improving the quality of the marine tourism environment on the coast of Bira, advancing the
economy of the indigenous peoples of Bira coast, and being a model for coastal areas in other provinces that have the
same problems.
Abstrak:
Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan terkenal dengan keanekaragaman pariwisata dan sejarahnya, khususnya pada
pariwisata pantai dan bahari, bahkan Kawasan pembuatan perahu phinisi,di kecamatan Tanah Lemo Sulawesi Selatan
yang dijadikan sebagai warisan dunia tak benda oleh UNESCO tahun 2017 lalu. Saat ini kondisi untuk peruntukan
lahan kawasan pantai Bira masih belum digunakan secara optimal, berbagai permasalahan seperti kualitas lingkungan
kawasan tersebut hingga fasilitas pendukung yang tidak tersedia. Metode yang digunakan dalam perancangan dimulai
dengan studi literatur dan survey lapangan agar memperoleh data dengan lengkap, kemudian dianalisis setiap
permasalahan yang ada. Hasil analisis tersebut digunakan untuk membuat konsep yang akan diterapkan pada proses
perancangan. Konsep tersebut dapat diwujudkan melalui tema kawasan pariwisata berkelanjutan atau Sustainable
Tourism yang terlihat dari berbagai aspek, seperti memperbanyak ruang terbuka hijau aktif maupun pasif dengan
pengelolaan sanitasi dan air bersih serta pengelolahan sampah Hasil dari perancangan berupa model kawasan pariwisata
bahari yang dapat mengakomodasi kegiatan rekreasi bagi para wisatawan yang berkunjung dan diharapkan menjadi
pariwisata yang unggul dengan meningkatkan kualititas lingkungan wisata bahari di pantai Bira dan mampu memajukan
perekonomian masyarakat asli pesisir pantai Bira dan dapat menjadi contoh bagi daerah pesisir pantai di provinsi lain
dengan permasalahan yang sama.
Kata Kunci: Pariwisata Bahari, Sulawesi Selatan, Pariwisata Berkelanjutan, Pantai Bira
5. KESIMPULAN
Kawasan Pariwisata Bahari di Pantai Bira
menggunakan konsep perancangan dengan tema
Sustainable Tourism yang merupakan pariwisata
berkelanjutan daerah. Saat ini peracangan dengan
tema tersebut perlu diterapkan dalam aspek
pariwisata yang bertujuan tetap menjaga
keseimbangan kehidupan alam pada kehidupan
sehari-sehari. Dengan meningkatkan kualitas Ruang
terbuka hijau disekitar, peningkatan zona rekreasi
dengan kualitas fasilitas pendukung yang memadai
serta pengelolahan sanitasi dan pengelolahan
sampah berdasarkan prinsip Reuse Reduce Recycle
pada area pariwisata.
DAFTAR PUSTAKA
[1] R. Lasabuda, “Platax Tinjauan Teoritis
Dalam Perspektif Negara Kepulauan
Republik Indonesia Regional
Development in Coastal and Ocean in