Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

JURNAL MANUMATA VOL 6, NO 2 (2020) ISSN 2087-5703

Perencanaan Master Plan Kawasan Objek Wisata Pantai Kuako


Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah

Ch Joseph1, M.F.Telussa2, dan Juan Ewaldo Latupeirissa3


1,2
Staf Pengajar Universitas Kristen Indonesia Maluku, Jalan OT Pattimaipauw Talake - Ambon
Gmail josephinchristin@gmail.com , mayatelussa@yahoo.com
3
Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Maluku, Jalan OT Pattimaipauw Talake - Ambon
Gmail : juanewaldo19@gmail.com

Abstract

This research was conducted at Kuako Beach which is one of the tourist attractions in Central Maluku Regency. Kuako
Beach is located in Amahai District, Central Maluku Regency with a distance of ± 5 Km from the city center. This
study aims to identify the potential of the Kuako Beach Tourism Object Area based on its attractiveness and also
explain about how the needs for facilities and infrastructure in the Kuako Beach Tourism Object Area. In an effort to
achieve the objectives of this research, a descriptive method is used, namely the analysis of the potential of tourist
attraction and then planning the master plan of the Kuako Beach Tourism Object area according to its physical
characteristics and attractiveness. Based on the results of the analysis carried out in this study shows that the area of
Kuako beach tourism objects is very supportive / appropriate to be improved / developed its potential as a tourist area,
especially in terms of its appeal. Local governments also make policies regarding the development of this area so that
it can be a strong reference and guide and influence the development of this region.

Keywords: Tourism Areas, Facilities and Infrastructure, Master Plan

1. PENDAHULUAN yang ada dikawasan tersebut seperti tempat


bersantai, duduk menyantap makanan dan minuman
Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya
yang disediakan sambil melihat pemandangan laut
alam yang belum dikembangkan secara maksimal,
dan menikmati panorama matahari tenggelam,
termasuk didalamnya di sector pariwisata yang belum
sehingga dapat meningkatkan kualitas objek Oleh
diolah dan dikenalkan kepada dunia. Untuk lebih
karena itu adanya revitalisasi Pantai Kuako dapat
memantapkan pertumbuhan sector destinasi wisata
dalam rangka mendukung pencapaian sasaran menunjangnya perokonomian masyarakat setempat.
pembangunan, sehingga perlu di upayakan Keindahan alam Pantai Kuako pada dasarnya dapat
pengembangan produk-produk yang mempunyai memicu tumbuhnya perokonomian dengan adanya
keterkaitan dengan sector pariwisata. Kabupaten jasa pedagang, pemandu wisata, tempat bermain,
Maluku Tengah adalah salah satu daerah dalam dan restribusi masuk. Meskipun demikian, Pantai
wilayah Provinsi Maluku, pengembangan Kuako memiliki jumlah pengunjung yang selalu
kepariwisataan di kabupaten Maluku Tengah memiliki berkurang setiap tahun.Hal ini tentunya merugikan
arti yang sangat penting dan strategis, karena sector ini bagi masyarakat sekitar, sehingga langkah-langkah
merupakan sector andalan yang nantinya diharapkan startegis perlu segera dilakukan untuk
mampu mendukung perkembangan pembangunan mengoptimalkan potensi sumber daya alam ini. Oleh
daerah dengan cara usaha ekonomi daerah multi karena itu, revitalisasi Pantai Kuako perlu dilakukakan
sector, serta pemberdayaan dan peningkatan agar dapat mengembalikan kesejahteraan
kesejahteraan masyarakat. Memperluas lapangan
masyarakat sekitar. Berdasarkan kondisi kawasan
pekerjaan dan memberikan konstribusi bagi
pantai yang sudah saya jelaskan maka judul yang
pendapatan daerah. Peningkatan sarana prasarana
diangkat pada skripsi ini yaitu : “ Perencanaan Master
parawisata pada kawasan wisata pantai Kuako
Plan Kawasan Objek Wisata Pantai Kuako Kecamatan
dimaksudkan sebagai usaha untuk meningkatnya
Amahai Kabupaten Maluku Tengah.
kawasan yang reprsentatif dengan meningkat potensi

53
JURNAL MANUMATA VOL 6, NO 2 (2020) ISSN 2087-5703

2. TINJAUAN PUSTAKA objek dan daya tarik wisata dapat menyukseskan


2.1. Konsep Kawasan Wisata program pemerintah dalam melestarikan adat dan
2.1.1 Pengertian Pariwisata budaya bangsa sebagai aset yang dapat dijual kepada
1. Pengertian pariwisata secara umum wisatawan.
Merupakan suatu perjalanan yang dilakukan
seseorang untuk sementara waktu yang 2.1.5 Pengembangan Pariwisata
diselanggarakan dari suatu tempat ke tempat Alasan utama pengembangan pariwisata pada suatu
yang lain dengan meninggalkan tempat semula daerah tujuan wisata, baik secara local, regional, atau
dan dengan suatu perencanaan atau bukan ruang lingkup nasional pada suatu Negara sangat erat
maksud untuk mencari nafkah di tempat yang kaitannya dengan pembangunan perekonomian
dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk daerah atau Negara tersebut Pantai Karang
menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi
untuk memenuhi keginginan yang 2.1.6 Definisi Kawasan Wisata
beranekaragam Dalam UU No 10 Tahun 2009, pasal 1 butir 10 tentang
2. Pengertian pariwisata secara teknis kepariwisataan menjelaskan bahwa kawasan strategis
Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi
seseorang atau berkelompok dalam wilayah utama pariwisata atau memiliki potensi untuk
negara sendiri maupun negara lain dengan pembangunan pariwisata yang pengaruh penting
menggunakan kemudahan jasa atau pelayanan dalam sutu atau lebih aspek seperti pertumbuhan
dan faktor-faktor penunjang serta kemudahan- ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber
kemudahan lainnya yang diadakan oleh daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta
pemerintah, dunia usaha dan masyarakat agar pertahanan dan keamanan.
dapat mewujudkan keinginan wisatawan.
2.1.7 Definisi Daerah Tujuan Wisata
2.1.2 Definisi Wisatawan Daerah tujuan wisata adalah tempat atau daerah yang
Wisatawan adalah seseorang atau kelompok yang karena antraksinya, situasinya dalam lalu lintas dan
melakukan suatu perjalanan wisata, jika lama fasilitas-fasilitas kepariwisataanya menyebabkan
tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah atau tempat-tempat atau daerah tersebut menjadi objek
Negara yang di kunjungi. kebutuhan wisatawan.

2.1.3 Pramuwisata 2.1.8 Syarat-Syarat Kawasan Wisata


Sesuai dengan Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan 1. Daya Tarik
Telekomunikasi No.KM 82/PW.102/MPPT-88 2. Fasilitas
tentang pariwisata, maka Pramuwisata adalah 3. Infrastrukutur
seseorang yang bertugas memberikan bimbingan 4. Transportasi
penerangan dan petunjuk tentang objek wisata serta 5. Keramah-Tamahan
membantu segala sesuatu yang diperlukan wisatawan.
Pramuwisata dibagi menjadi dua golongan, 2.1.9 Zonasi Kawasan
yaitu : Untuk pengertian tentang zonasi kawasan, jafari
1. Pramuwisata Muda yang bertugas pada suatu mengatakan bahwa zoning merupakan usaha untuk
daerah Tingkat II di dalam wilayah daerah tingkat mencapai keberhasilan dalam pengelompokan fungsi
I tempat sertifikat diberikan. dari fasilitas dan aktivitas resort, seperti akomodasi,
2. Pramuwisata Madya yang bertugas didalam fasilitas kebudayaan dan komersil dan fasilitas reaksi
wilayah daerah Tingkat I tempat sertifikat dalam area yang berkelanjutan.
diberikan.
2.1.10 Bentuk-bentuk Pariwisata
2.1.4 Pengertian Objek Wisata dan Daya Pariwisata dapat dipelajari tidak hanya dari segi
Tarik Wisata motivasi tetapi juga dapat dilihat dari criteria lain
Objek dan daya tarik wisata merupakan salah satu misalnya perjalanan wisata yang dilakukan, lamanya
unsur penting dalam dunia kepariwisataan. Dimana

54
JURNAL MANUMATA VOL 6, NO 2 (2020) ISSN 2087-5703

perjalanan serta pengaruh-pengaruh ekonomi akibat sesuai seperti memancing, naik perahu layar dan
adanyua perjalanan wisata tersebut. yang lainnya.
2. Pantai Tipe – B
2.1.11 Dampak Kepariwisataan Pantai dengan tipe B pada umumnya
a. Dampak Ekonomi dimanfaatkan Water Front City, kawasan industry
Karakteristik ekonomi dan pariwisata menjelaskan permukiman, ekoturisme, dan dapat pula
macam-macam dampak dari pariwisata yang dimanfaatkan untuk pelabuhan tetapi memerlukan
dimiliki masyarakat. dermaga yang panjang untuk menjangkau
b. Dampak Sosial dan Kebudayaan kedalaman laut yang cukup untuk kapal
Dalam peningkatan jumlah produk maupun merambat.
penambahan daerah tujuan wisata banyak 3. Pantai Tipe – C
pengaruh social dan kebudayaan yang terdapat Pantai dengan tipe C pada umumnya
pada daerah asal, yakni terjadi pengaruh bagi dimanfaatkan untuk konservasi hutan bakau,
manusia akibat dari interaksi antara pemilik dan pengembangan ekoturisme, penigkatan
tamu. penjelajahan hutan konservasi melihat flora dan
fauna.
2.1.12 Sapta Pesona Wisata 4. Pantai Tipe – D
Pantai dengan tipe D pada umumnya di
Sapta pesona adalah unsur yang penting dalam
manfaatkan untuk budidaya air payau, hutan rawa
mengembangkan suatu objek wisata. Citra dan mutu
pantai, pengembangan ekoturisme, peningkatan
pariwisata di suatu daerah atau objek wisata pada
penjelajahan hutan pantai, pengembangan
dasarnya ditentukan oleh keberhasilan dalam
permukiman di belakang ekoturisme.
perwujudan sapta pesona daerah tersebut.
5. Pantai Tipe – E
Pantai dengan tipe E pada umumnya
2.1.13 Motif Perjalanan Wisata
dimanfaatkan untuk pelabuhan tetapi dengan
Motif seseorang dalam melakukan suatu perjalanan
rekayasa break water yang lebih panjang untuk
wisata adalah untuk melepaskan diri dari rasa
membuat kolam pelabuhan yang lebih luas,
jenuh/bosan terhadap suatu kegiatan/rutinitas. Dan
pengembangan ekoturisme, memancing dan
kegiatan ini merupakan suatu alternatif yang
selancar angin
dilakukan seseorang untuk melepaskan dirinya dari
rasa jenuh tersebut dengan tujuan untuk bersenang- Pada dasarnya wisata Pantai Kuako dari ketertarikan
senang. dan pemanfaatannya merupakan pantai tipe – A
,karena sering digunakan sebagai tempat pelayanan
2.2 Pengertian Dan Jenis Pantai
jasa dan perdagangan, dan juga banyak digunakan
2.2.1 Pengertian Pantai
sebagai tempat untuk memancing, dan lain-lain.
Pengertian pariwisata pantai sangatlah tergantung dari
kondisi wilayah pantai yang dipengaruhi oleh willayah
pantai itu sendiri dan keadaan sosial masyarakat. 2.3 Prasarana dan Sarana Wilayah
2.3.1 Prasarana Wisata
Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber
2.2.2 Tipologi Pantai Dan Pemanfaatannya daya buatan manusia yang mutlak dibutuhkan oleh
Tipologi pantai merupakan model analisis dalam wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan
menentukan tipe/bagian pantai yang dimanfaatkan wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi,
sesuai potensi yang ada pada kawasan pantai, terhadap terminal, jembatan, dan lain sebagainya.
kaitannya dengan peruntukan lainnya. Peruntukan
kawasan pantai dapat dilihat dari ketertarikan tipologi
2.3.2 Sarana Wisata
dengan pemanfaatannya yaitu:
Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan
1. Pantai Tipe – A
wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan
Pantai dengan tipe A pada umumnya
wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya.
dimanfaatkan fasilitas-fasilitas pelayanan jasa dan
Pembangunan sarana wisata di daerah tujuan wisata
perdagangan, pengembangan ekoturisme yang

55
JURNAL MANUMATA VOL 6, NO 2 (2020) ISSN 2087-5703

maupun objek wisata tertentu harus disesuaikan Adapun unsur-unsur dari produk wisata yang
dengan kebutuhan wisatawan baik secara kuantitatif merupakan suatu paket yang tidak terpisah, yaitu:
maupun kualitatif. Lebih dari itu selera pasar pun 1. Tourist objects yang terdapat pada daerah-daerah
dapat menentukan sarana yang dimaksud. Berbagai tujuan wisata yang menjadi daya tarik orang-
sarana wisata yang harus disediakan didaerah tujuan orang untuk datang berkunjung ke daerah tersebut.
2. Fasilitas yang diperlukan di tempat tujuan tersebut,
wisata adalah hotel, biro perjalanan, alat transportasi
seperti: akomodasi, restoran, bar, entertainment
restoran, dan rumah makan serta sarana pendukung dan rekreasi.
lainnya. Tak semua objek wisata memerlukan sarana 3. Transportasi yang menghubungkan negara asal
yang sama atau lengkap. Pengadaan sarana wisata wisatawan dengan daerah tujuan wisatawan seperti
tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan transportasi di tempat tujuan ke objek-objek
wisatawan. wisata.
Ciri-ciri produk pariwisata adalah sebagai berikut :
2.4. Unsur Pokok Sarana Wisata 1. Hasil atau produk pariwisata tidak dapat
2.4.1 Sarana Pokok Kepariwisataan (Main dipisahkan.
2. Calon konsumen tidak dapat mencicipi produk
Tourism Superstructure)
yang dibelinya.
a. Biro perjalanan umum dan agen perjalanan 3. Hasil atau produk wisata tidak dapat ditimbun.
b. Transportasi wisata baik di darat, laut maupun di 4. Hasil atau produk wisata banyak tergantung pada
udara tenaga manusia.
c. Restoran (catering Trades) 5. Hasil atau produk wisata tidak mempunyai standar
d. Objek wisata antara lain : atau ukuran yang objektif.
1.Keindahan alam (NaturalAmenities), iklim, 6. Peranan perantara tidak diperlukan kecuali travel
pemandangan. Flora dan fauna, sumber agent atau tour operator.
kesehatan seperti air panas belerang, mandi 7. Dari segi kepemilikan usaha penyediaan produk
lumpur dan lain-lain. wisata memerlukan biaya yang besar, resiko tinggi
2.Ciptaan manusia (Man made supply) seperti dan permintaan sangat peka.
monumen- monumen, candi-candi, galeri seni Produk pariwisata merupakan suatu susunan produk
dan lain-lain yang terpadu, yang terdiri dari objek wisata, atraksi
e. Atraksi wisata (Tourist Attaction) wisata, transportasi, akomodasi dan hiburan dimana
Ciptaan manusia seperti kesenian, festival, pesta ritual, setiap unsur dipersiapkan oleh setiap perusahaan dan
upacara perkawinan tradisional, khitanan dan lain- ditawarkan secara terpisah.
lainnya.
3. METODOLOGI PENELITIAN
2.4.2 Sarana Pelengkap Kepariwisataan 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian
3.1.1. Waktu Penelitian
(Suplementing Tourism Superstructure)
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang akurat
a. Fasilitas rekreasi dan olah raga, seperti golf course,
dalam menyelesaikan penelitian ini, maka penilitian
tennis court, pacuan kuda dan lain-lain.
b. Prasarana umum seperti jalan raya, jembatan, ini akan dilakukan setelah proposal ini diterima
listrik, lapangan udara, telekomunikasi, air bersih, sampai dengan selesai.
dan pelabuhan.
3.1.2. Lokasi Penelitian
2.4.3 Sarana Penunjang Kepariwisataan Lokasi Penelitian di kawasan wisata Pantai Kuako
(Supporting Tourism Superstrukture) secara administrasi berada pada wilayah Kecamatan
a. Night club, dan steambath Amahai Kabupaten Maluku Tengah.
b. Casino dan entertainment Pemilihan lokasi ini di dasarkan pada pertimbangan-
c. Toko cindramata dan lain-lain. pertimbangan sebagai berikut :
1. Potensi kawasan objek wisata Pantai Kuako yang
2.4.4 Produk Wisata belum mampu dimanfaatkan dan dikembangkan
Menurut batasan ini produk wisata adalah semua secara optimal
bentuk pelayanan yang dinikmati wisatawan dari
mereka berangkat meninggalkan tempat tinggalnya
hingga mereka kembali pulang.

56
JURNAL MANUMATA VOL 6, NO 2 (2020) ISSN 2087-5703

2. Keterbatasan sarana dan prasarana yang 1. Observasi


terletak pada kawasan objek wiasata Pantai Merupakan teknik pengumpulan data yang
Kuako sehingga belum mampu menarik dilakukan melalui pengamatan langsung objek
wisatawan lebih banyak ke lokasi objek penelitian dalam rangka untuk memperoleh data
wisata informasi yang terkait dengan kondisi dan potensi
objek penelitian kaitannya terhadap potensi
pengembangan kawasan objek wisata Pantai
Kuako itu sendiri. Data yang dimaksud meliputi
kondisi objek dan daya tarik wisata, kondisi
sarana dan prasarana kepariwisataan, adat
istiadat / karakteristik masyarakat, tingkat
aksesibilitas, serta pengambilan gambar lokasi
wisata Pantai Kuako
2. Telaah Pustaka
Merupakan cara pengumpulan data dengan
menggunakan sumber-sumber documenter
Gambar 3.1 : Peta lokasi Pantai Kuako
(Sumber :Goole Map) berupa literature, laporan penelitian serupa.
Bahan seminar dan jurnal.
3.2. Jenis Penelitian 3. Studi Dokumentasi
jenis penelitian ini berdasarkan rumusan masalah serta Metode ini digunakan untuk memperoleh data
tujuan penelitian yaitu sifatnya deskriptif atau dalam penelitian dari instansi terkait yaitu dinas
penelitian terapan yang di dalamnya mencakup pariwisata serta pengelola kawasan wisata untuk
penelitian kepustakaan yaitu dilakukan melalui memperoleh data infrastruktur kepariwisataan
berbagai kajian literatur yang dikaitkan dengan dasar- dan fasilitas pendukung kawasan wisata. Dalam
dasar teori yang terkait, guna mencapai tujuan yang metode dokumentasi digunakan kajian pustaka
diinginkan serta penelitian survey lapangan, dimana digunakan untuk mengetahui teori-teori yang
metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data berhubungan dengan penelitian.
yang terkait dan mengidentifikasi jenis bentuk sarana
dan prasarana yang dibutuhkan dikawasan wisata 3.5. Teknik Analisis Data
pantai Kuako 3.5.1. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif yang dilakukan sesuai
3.3. Sumber Data dengan tujuan penelitian dengan menggambarkan atau
3.3.1. Sumber Data menguraikan secara jelas kondisi yang terjadi di lokasi
Sumber data penelitian ini adalah : penelitian dan untuk lebih akurat, analisis ini
a. Data primer yaitu data yang diperoleh secara digunakan untuk mendiskripsikan ciri-ciri atau
langsung melalui observasi lapangan. Jenis data karakteristik yang dimiliki Kawasan Obyek Wisata
yang dimaksud meliputi kondisi objek dan daya
Pantai Kuako meliputi kondisi fisik lahan, komodasi,
tarik wisata, kondisi sarana dan prasarana objek
wisata, tingkat aksessibilitas. pola penggunaan lahan, kondisi sarana dan prasarana.
b. Data sekunder yaitu data pendukung yang
diperoleh melalui instansi-instansi terkait dalam 3.5.2. Analisis Master Plan
bentuk dekskriptif meliputi aspek fisik wilayah, Masterplan adalah dokumen rancangan
pola penggunaan lahan, penyebaran objek dan pengembangan kawasan pantai di tingkat provinsi
daya tarik wisata pantai, penyebaran sarana dan yang disusun secara teknokratik, bertahap dan
prasarana, instansi yang terkait meliputi Dinas berkelanjutan sesuai potensi dari aspek daya dukung
Pariwisata.
dan daya tampung sumberdaya, sosial ekonomi dan
tata ruang wilayah. Masterplan berisi skenario arah
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kebijakan dan tujuan program pengembangan
sebagai berikut : kawasan pantai lintas sektoral yang bersifat strategis
dan disusun berdasarkan analisis teknokratis melalui :

57
JURNAL MANUMATA VOL 6, NO 2 (2020) ISSN 2087-5703

1) telaah kebijakan pembangunan : 264.311,43 km2 (95,80%) dan Luas Daratan


2) analisis peneingkatan potensi kabupaten/kota 11.595,57 Km2 (4,20%) serta Panjang Garis
3) klasifikasi kelas kawasan Pantai 1,375,5295 Km Dengan berbatasan :
4) analisis data dan informasi kawasan secara
Sebelah Utara : Laut Seram
tabular dan spasial.
Fungsi masterplan diantaranya: Sebelah Selatan : Laut Banda
1) konektivitas infrastruktur dan jaringan Sebelah Barat : Kabupaten Seram Bagian
kelembagaan (penyedian input, pelaku usaha, Barat
pemasaran, jasa keuangan dan pembinaan Sebelah Timur : Kabupaten Seram Bagian
teknologi) Timur
2) penguatan rantai nilai (value chain) sistem dan
usaha agribisnis Kabupaten Maluku Tengah merupakan salah
koordinasi manajemen pemerintahan (tata
satu wilayah di Provinsi Maluku yang memiliki
kelola) dalam pengembangan kawasan.
potensi parawisata yang cukup beragam
diantaranya Wisata alam perkembangannya
potensi yang ada belum dimanfaatkan secara
optimal sehingga belum dapat menjadikan
Maluku Tengah sebagai daerah tujuan wisata
yang sesungguhnya serta memberikan manfaat
yang berarti bagi masyarakat, pemerintah
maupun dunia usaha.
Secara administrasi kawasan wisata Pantai
Kuako terletak pada Desa Amahai Kecamatan
Amahai Kabupaten Maluku Tengah. Kawasan
wisata Pantai Kuako merupakan objek wisata
Pantai yang terletak disepanjang Pantai bagian
Selatan pusat kota.
Ketinggian gelombang yang rendah serta
panorama pantai yang indah memukingkan
perkembangan pada kawasan wisata Pantai
Kuako sebagai salah satu tujuan wisata di
Kabupaten Maluku Tengah, disisi lain dapat
menunjang pendapatan daerah.
Ketinggian gelombang yang rendah serta
panorama pantai yang indah memukingkan
perkembangan pada kawasan wisata Pantai
Kuako sebagai salah satu tujuan wisata di
Kabupaten Maluku Tengah, disisi lain dapat
menunjang pendapatan daerah.
Secara geografis kawasan wisata Pantai Kuako
terletak ± 5 km dari pusat kota Kabupaten
Maluku Tengah dan ± 1 km dari pelabuhan
Amahai dan Luas wilahnya 67,262 m2.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.2. Analisis Kondisi Fisik Dasar Wilayah
Secara geoggrafis Maluku Tengah terletak pada 4.2.1. Geologi dan Jenis Tanah
posisi 02005’00”-07005’00’’ Lintang Selatan dan Jenis tanah yang terdapat pada kawasan wisata Pantai
127026’00”-130010’00” Bujur Timur dengan Kuako terdiri atas endapan pantai yang terdiri atas
luas : ± 275.907 Km2 yang terdiri dari Luas Laut kerikil, pasir, lempung, dan batuan-batuan kecil
berwarna kwarsa susu. Jenis tanah ini dapat ditemui di

58
JURNAL MANUMATA VOL 6, NO 2 (2020) ISSN 2087-5703

kawasan pesisir pantai sehingga lapisan ini sangat Merupakan kawasan yang diperuntukkan untuk
peka terhadap pengikisan. kawasan terbuka, yang memiliki kondisi eksisting
Dalam hal pengembangan kawasan khususnya seperti:
kawasan wisata Pantai Kuako sebagai tempat wisata 1) Dekat Pintu Gerbang.
yang erat kaitannya dengan air, maka jenis batuan ini 2) Lahan kosong relatif masih sangat luas.
memiliki daya dukung lahan yang tinggi bagi 3) Banyak terdapat pohon pelindung.
Luasan yang diperlukan untuk kawasan pelayanan
pengembangan kawasan wisata.
adalah 18,420 m2
4.2.2 Hidrologi
Pada dasarnya analisis hidrologi dianggap penting b. Kawasan Inti
Berada pada pusat kawasan yakni pusat kegiatan
untuk mengetahui potensi sumber air tanah, yang
wisata, dimana memiliki kondisi eksisting seperti :
nantinya dijadikan acuan dalam arah pengembangan
1) Memiliki view/pandangan yang indah sehingga
kawasan wisata. Pada lokasi penelitian terdapat
sangat cocok untuk melihat sunset.
potensi sumber air tanah dan air pemukaan sehingga 2) Terdapat pemukiman nelayan yang telah tertata
sumber air ini mempunyai manfaat yang besar untuk dengan baik dengan model rumah panggung
mempertimbangkan penyediaan kebutuhan air bersih tradisional.
bagi masyarakat disekitar kawasan maupun 3) Daerah ini sering digunakan masyarakat sekitar
pengunjung Kawasan Wisata Pantai Kuako untuk penyelenggaraan upacara adat.
4) Masih tersedianya lahan kosong untuk
pengembangan fasilitas.
4.2.3 Penggunaan Lahan
5) Terdapat pohon rindang yang berhadapan dengan
Untuk melakukan pengembangan atau perencanaan
pantai
suatu kawasan, maka penggunaan lahan merupakan Luasan yang diperlukan untuk kawasan inti
hal yang sang penting untuk dilakukan analisis, adalah 20,100 m2
dimana dengan melakukan proses analisis penggunaan
lahan maka dapat diketahui lahan-lahan mana yang c. Kawasan Penyangga
mana sesuai untuk pengembangan suatu kawasan itu Kawasan ini mempunyai kondisi eksisting seperti:
sendiri. 1) Memiliki pemandangan alam yang indah.
2) Terdapat pemukiman nelayan tradisional.
4.2.4 Analisis Pengembangan Potensi Kawasan Guna lebih meningkatkan kunjungan wisatawan maka
Wisata Pantai Kuako diharapkan setelah
Dalam mengembangkan suatu kawasan wisata maka melihat potensi dari tiap-tiap zona yang akan menjadi
perlu dibuat zona kawasan yang masing-masing dasar dalam menentukan arahan pengembangannya.
mempunyai fungsi tersendiri yang didasarkan pada Pengembangan dari setiap zona dapat diketahui
potensi masing-masing kawasan, kriteria penilaian sebagai berikut :
didalam pembagian lokasi pengembangan yang perlu a. Pengembangan Kawasan Pelayanan
diperhatikan adalah sebagai berikut: Kawasan ini dalam pengembangannya dikhusukan
1. Lokasi dimana objek berada, jarak pencapaian untuk para pengelola kawasan wisata Pantai Kuako.
ke lokasi pengembangan dapat dicapai dengan dimana kawasan ini meliputi :
mudah.
1) Kantor pengelola berguna untuk pengelolaan
2. Daya dukung lahan.
berbagai administrasi yang berhubungan dengan
3. Ketersediaan lahan untuk peruntukan fasilitas
potensi kawasan wisata Pantai Kuako.
penunjang kegiatan wisata.
2) Pintu gerbang merupakan pembayaran distribusi
4. Kecenderungan kunjungan wisata.
bagi setiap pengunjung yang ingin masuk ke
kawasan wisata Pantai Kuako.
Dengan pengembangan kawasan wisata Pantai Kuako, 3) Pos penjagaan sebagai sarana keamanan bagi para
maka konsep pengembangan dapat dibedakan menjadi wisatawan/pengunjung.
3 zona kawasan, yaitu : 4) Area parkir kendaraan wisatawan/pengunjung.
a. Kawasan Pelayanan 5) Fasilitas kesehatan.

59
JURNAL MANUMATA VOL 6, NO 2 (2020) ISSN 2087-5703

b. Pengembangan Kawasan Inti telah disusun dengan target bertahap dan berjangka
Pada kawasan ini pengembangannya diperuntukkan panjang
sebagai daerah pusat kegiatan wisata diantaranya : Penerapan anggaran belanja daerah (atau kebijakan
1) Permandian pantai. lainnya) yang didasari oleh master plan umumnya
2) Penempatan kios/souvenir shop. akan menghasilkan keuntungan operasional antara lain
3) Sarana rekreasi kawasan seperti tempat bermain, :
pondok peristirahatan dan fasilitas perdagangan.
▪ Menjadi referensi utama yang akan mengontrol
4) Wisma yang bermanfaat sebagai tempat menginap
pembuat kebijakan
bagi wisatawan yang mengadakan kegiatan studi
▪ Memiliki kemampuan untuk membuat keputusan
atau sekedar ingin melepas lelah.
yang lebih informatif
5) MCK.
▪ Budgeting dan perencanaan menjadi lebih
6) Fasilitas peribadatan yang diperuntukkan bagi
prediktif
pengunjung yang ingin beribadah.
▪ Potensi untuk mengoptimalkan penggunaan
Luasan yang diperlukan untuk kawasan penyangga
sumber daya
adalah 28,742 m2 ▪ Pembangunan tetap mampu memelihara karakter
komunitas masyarakat
4.3. Analisis Kunjungan Wisatawan ▪ Potensial menghasilkan pengembangan ekonomi
Dalam pengembangan suatu kawasan wisata, potensi yang berdampak positif
wisatawan atau pengunjung dapat dijadikan parameter Di konteks Pemerintah Daerah, masterplan penerapan
dalam perencanaan pengembangan suatu kawasan anggaran di kawasan pariwisata contohnya,
wisata. Gambaran potensi pengunjung yang keberadaannya sangat penting sebagai acuan
berkunjung ke lokasi perencanaan diharapkan dapat pembangunan sarana dan prasarana pendukung wisata
menjadi suatu masukkan yang cukup berarti dalam yang berwawasan lingkungan. Di sejumlah daerah,
pengembangan kepariwisataan di masa yang akan berkat adanya masterplan, dalam tahun-tahun ke
datang. depan realisasi dari rencana strategis maupun rencana
aksi detinasi wisata dapat dieksekusi dengan lebih
4.4. Analisis Master Plan kawasan wisata Pantai tertata. Di sini masterplan penerapan anggaran belanja
Kuako dalam pengembangan prasarana dan mampu menjadi pengendali pelaksanaan APBD.
sarana wisata. Implementasi masteplan tentu saja akan terus
Sebuah masterplan di institusi negara adalah peta berkembang ke depannya. Alasan utamanya tidak lain
perjalanan menuju masa depan. Ia merupakan karena daerah-daerah banyak yang menghadapi
dokumen panjang nan komprehensif yang menjadi masalah keterbatasan pendapatan. Masterplan akan
panduan pengembangan dan pembangunan yang memastikan bahwa keterbatasan yang ada bisa tidak
berdampak pada fasilitas publik di rentang lebih dari akan menjadi penghalang pembangunan yang
10 hingga 20 tahun mendatang. berkelanjutan.
Perencanaan jangka panjang ini mempermudah
pembuat kebijakan untuk menjaga keseimbangan
antara perlindungan dan konservasi serta pertumbuhan
dan pengembangan lingkungan. Informasi yang
termaktub di dalam masterplan tersebut ditujukan
sebagai penunjuk keputusan yang jangkauannya
bersifat publik sekaligus privat. Jangkauan itu akan
berperan dalam hal pemanfaatan bentang alam (tanah,
air, udara) serta penyediaan infrastruktur publik. Di
situ pun ada bagian penyesuaian masterplan dengan
karakter lokasi dan sifat adaptifnya serta penggunaan
sumber dayanya yang bertanggung jawab. Gambar 4.1. Rancangan master plan wisata Pantai
Di Pemerintahan Daerah misalnya, masterplan Kuako
anggaran belanja daerah akan menjadi panduan bagi
otoritas dalam memetakan penerapan anggaran yang

60
JURNAL MANUMATA VOL 6, NO 2 (2020) ISSN 2087-5703

2. Mengikut sertakan masyarakat sekitar dalam


pengelolaan dan pengembangan kawasan
wisata agar dapat menjaga lingkungan dalam
kawasan dan meningkatkan tingkat ekonomi
serta kesejahteraan masyrakat sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

A.Yoeti, Oka. 2008. Perencanaan dan Pengembangan


Pariwisata. Cet. 2. Jakarta:Praditya Paramita
Gambar 4.2. Rancangan master plan wisata Pantai
Kuako Dewiultraligh,pengertianRevitalisasi.http://dewiultral
ight08.wordpress.com/2011/0 3/10/pengertian-
revitalisasi
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Frans,N.Raymond.2012. Pengertian Sarana
Dari hasil analisis dan pembahasan untuk menjawab Kepariwisataan Dan Prasarana Kepariwisataan.
tujuan dari penelitian ini maka dapat ditarik Online
kesimpulan sebagai berikut :
1. Peningkatan sarana dan prasarana yang ada sesuai S. Pendit, Nyoman. 2006. Ilmu Pariwisata-Sebuah
hasil analisa yaitu berdasarkan ketentuan/syarat- Pengantar Perdana. Cet. 8. Jakarta: Pradnya Paramita
syarat suatu kawasan wisata,seperti : Kondisi dan
ketersediaan sarana dan prasarana Kenyamanan Suwartono,Gamal.Dasar-Dasar
Promosi Menambah daya tarik bagi para
Pariwisata.Cet.III:Yogyakarta:ANDI.2001Undang-
pengunjung di wisata Pantai Kuako untuk lebih
meningkatan jumlah pengunjung setiap tahunnya. Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
2. Berdasarkan Hasil analisis yang telah diperoleh
dari permasalahan ialah perencanaan master plan http://rafansdetik.blogdetik.com/index.php/2012/05/0
lokasi wisata Pantai Kuako ada beberapa strategi 6/pengertian-sarana kepariwisataan-dan-prasarana-
yang dapat digunakan dalam upaya memvitalkan kepariwisataan
kawasan wisata Pantai Kuako sebagai tempat
wisata, yaitu :Pemerintah dan investor dapat
https://blog.gamatechno.com/masterplan-dalam-
bekerjasama dalam merevitalisasi kawasan objek
wisata. Mengoptimalkan potensi kawasan wisata penerapan-anggaran/
sebagai daya tarik kawasan wisata untuk
pengunjung.
3. Perencanaan tapak kawasan wisata untuk
mengoptimalisasi lahan dalam upaya
revitalisasi kawasan.

B. Saran
Berdasarkan hasil analisis, pembahasan serta
kesimpulan, maka penelitian ini merekomendasikan
beberapa hal sebagai saran dalam rangka
pengembangan kawasan wisata Pantai Kuako, yaitu :
1. Bagi Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah
perlunya segara dilakukan penyusunan rencana
revitalisasi Kawasan Wisata Pantai yang sesuai
dengan syarat-syarat suatu kawasan wisata untuk
meningkatkan jumlah kunjungan wisata di
Kawasan Wisata Pantai Kuako dan juganupaya
dalam pengembangan jangka panjang.

61

You might also like