Professional Documents
Culture Documents
Perencanaan Master Plan Kawasan Objek Wisata Pantai Kuako Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah
Perencanaan Master Plan Kawasan Objek Wisata Pantai Kuako Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah
Abstract
This research was conducted at Kuako Beach which is one of the tourist attractions in Central Maluku Regency. Kuako
Beach is located in Amahai District, Central Maluku Regency with a distance of ± 5 Km from the city center. This
study aims to identify the potential of the Kuako Beach Tourism Object Area based on its attractiveness and also
explain about how the needs for facilities and infrastructure in the Kuako Beach Tourism Object Area. In an effort to
achieve the objectives of this research, a descriptive method is used, namely the analysis of the potential of tourist
attraction and then planning the master plan of the Kuako Beach Tourism Object area according to its physical
characteristics and attractiveness. Based on the results of the analysis carried out in this study shows that the area of
Kuako beach tourism objects is very supportive / appropriate to be improved / developed its potential as a tourist area,
especially in terms of its appeal. Local governments also make policies regarding the development of this area so that
it can be a strong reference and guide and influence the development of this region.
53
JURNAL MANUMATA VOL 6, NO 2 (2020) ISSN 2087-5703
54
JURNAL MANUMATA VOL 6, NO 2 (2020) ISSN 2087-5703
perjalanan serta pengaruh-pengaruh ekonomi akibat sesuai seperti memancing, naik perahu layar dan
adanyua perjalanan wisata tersebut. yang lainnya.
2. Pantai Tipe – B
2.1.11 Dampak Kepariwisataan Pantai dengan tipe B pada umumnya
a. Dampak Ekonomi dimanfaatkan Water Front City, kawasan industry
Karakteristik ekonomi dan pariwisata menjelaskan permukiman, ekoturisme, dan dapat pula
macam-macam dampak dari pariwisata yang dimanfaatkan untuk pelabuhan tetapi memerlukan
dimiliki masyarakat. dermaga yang panjang untuk menjangkau
b. Dampak Sosial dan Kebudayaan kedalaman laut yang cukup untuk kapal
Dalam peningkatan jumlah produk maupun merambat.
penambahan daerah tujuan wisata banyak 3. Pantai Tipe – C
pengaruh social dan kebudayaan yang terdapat Pantai dengan tipe C pada umumnya
pada daerah asal, yakni terjadi pengaruh bagi dimanfaatkan untuk konservasi hutan bakau,
manusia akibat dari interaksi antara pemilik dan pengembangan ekoturisme, penigkatan
tamu. penjelajahan hutan konservasi melihat flora dan
fauna.
2.1.12 Sapta Pesona Wisata 4. Pantai Tipe – D
Pantai dengan tipe D pada umumnya di
Sapta pesona adalah unsur yang penting dalam
manfaatkan untuk budidaya air payau, hutan rawa
mengembangkan suatu objek wisata. Citra dan mutu
pantai, pengembangan ekoturisme, peningkatan
pariwisata di suatu daerah atau objek wisata pada
penjelajahan hutan pantai, pengembangan
dasarnya ditentukan oleh keberhasilan dalam
permukiman di belakang ekoturisme.
perwujudan sapta pesona daerah tersebut.
5. Pantai Tipe – E
Pantai dengan tipe E pada umumnya
2.1.13 Motif Perjalanan Wisata
dimanfaatkan untuk pelabuhan tetapi dengan
Motif seseorang dalam melakukan suatu perjalanan
rekayasa break water yang lebih panjang untuk
wisata adalah untuk melepaskan diri dari rasa
membuat kolam pelabuhan yang lebih luas,
jenuh/bosan terhadap suatu kegiatan/rutinitas. Dan
pengembangan ekoturisme, memancing dan
kegiatan ini merupakan suatu alternatif yang
selancar angin
dilakukan seseorang untuk melepaskan dirinya dari
rasa jenuh tersebut dengan tujuan untuk bersenang- Pada dasarnya wisata Pantai Kuako dari ketertarikan
senang. dan pemanfaatannya merupakan pantai tipe – A
,karena sering digunakan sebagai tempat pelayanan
2.2 Pengertian Dan Jenis Pantai
jasa dan perdagangan, dan juga banyak digunakan
2.2.1 Pengertian Pantai
sebagai tempat untuk memancing, dan lain-lain.
Pengertian pariwisata pantai sangatlah tergantung dari
kondisi wilayah pantai yang dipengaruhi oleh willayah
pantai itu sendiri dan keadaan sosial masyarakat. 2.3 Prasarana dan Sarana Wilayah
2.3.1 Prasarana Wisata
Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber
2.2.2 Tipologi Pantai Dan Pemanfaatannya daya buatan manusia yang mutlak dibutuhkan oleh
Tipologi pantai merupakan model analisis dalam wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan
menentukan tipe/bagian pantai yang dimanfaatkan wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi,
sesuai potensi yang ada pada kawasan pantai, terhadap terminal, jembatan, dan lain sebagainya.
kaitannya dengan peruntukan lainnya. Peruntukan
kawasan pantai dapat dilihat dari ketertarikan tipologi
2.3.2 Sarana Wisata
dengan pemanfaatannya yaitu:
Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan
1. Pantai Tipe – A
wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan
Pantai dengan tipe A pada umumnya
wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya.
dimanfaatkan fasilitas-fasilitas pelayanan jasa dan
Pembangunan sarana wisata di daerah tujuan wisata
perdagangan, pengembangan ekoturisme yang
55
JURNAL MANUMATA VOL 6, NO 2 (2020) ISSN 2087-5703
maupun objek wisata tertentu harus disesuaikan Adapun unsur-unsur dari produk wisata yang
dengan kebutuhan wisatawan baik secara kuantitatif merupakan suatu paket yang tidak terpisah, yaitu:
maupun kualitatif. Lebih dari itu selera pasar pun 1. Tourist objects yang terdapat pada daerah-daerah
dapat menentukan sarana yang dimaksud. Berbagai tujuan wisata yang menjadi daya tarik orang-
sarana wisata yang harus disediakan didaerah tujuan orang untuk datang berkunjung ke daerah tersebut.
2. Fasilitas yang diperlukan di tempat tujuan tersebut,
wisata adalah hotel, biro perjalanan, alat transportasi
seperti: akomodasi, restoran, bar, entertainment
restoran, dan rumah makan serta sarana pendukung dan rekreasi.
lainnya. Tak semua objek wisata memerlukan sarana 3. Transportasi yang menghubungkan negara asal
yang sama atau lengkap. Pengadaan sarana wisata wisatawan dengan daerah tujuan wisatawan seperti
tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan transportasi di tempat tujuan ke objek-objek
wisatawan. wisata.
Ciri-ciri produk pariwisata adalah sebagai berikut :
2.4. Unsur Pokok Sarana Wisata 1. Hasil atau produk pariwisata tidak dapat
2.4.1 Sarana Pokok Kepariwisataan (Main dipisahkan.
2. Calon konsumen tidak dapat mencicipi produk
Tourism Superstructure)
yang dibelinya.
a. Biro perjalanan umum dan agen perjalanan 3. Hasil atau produk wisata tidak dapat ditimbun.
b. Transportasi wisata baik di darat, laut maupun di 4. Hasil atau produk wisata banyak tergantung pada
udara tenaga manusia.
c. Restoran (catering Trades) 5. Hasil atau produk wisata tidak mempunyai standar
d. Objek wisata antara lain : atau ukuran yang objektif.
1.Keindahan alam (NaturalAmenities), iklim, 6. Peranan perantara tidak diperlukan kecuali travel
pemandangan. Flora dan fauna, sumber agent atau tour operator.
kesehatan seperti air panas belerang, mandi 7. Dari segi kepemilikan usaha penyediaan produk
lumpur dan lain-lain. wisata memerlukan biaya yang besar, resiko tinggi
2.Ciptaan manusia (Man made supply) seperti dan permintaan sangat peka.
monumen- monumen, candi-candi, galeri seni Produk pariwisata merupakan suatu susunan produk
dan lain-lain yang terpadu, yang terdiri dari objek wisata, atraksi
e. Atraksi wisata (Tourist Attaction) wisata, transportasi, akomodasi dan hiburan dimana
Ciptaan manusia seperti kesenian, festival, pesta ritual, setiap unsur dipersiapkan oleh setiap perusahaan dan
upacara perkawinan tradisional, khitanan dan lain- ditawarkan secara terpisah.
lainnya.
3. METODOLOGI PENELITIAN
2.4.2 Sarana Pelengkap Kepariwisataan 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian
3.1.1. Waktu Penelitian
(Suplementing Tourism Superstructure)
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang akurat
a. Fasilitas rekreasi dan olah raga, seperti golf course,
dalam menyelesaikan penelitian ini, maka penilitian
tennis court, pacuan kuda dan lain-lain.
b. Prasarana umum seperti jalan raya, jembatan, ini akan dilakukan setelah proposal ini diterima
listrik, lapangan udara, telekomunikasi, air bersih, sampai dengan selesai.
dan pelabuhan.
3.1.2. Lokasi Penelitian
2.4.3 Sarana Penunjang Kepariwisataan Lokasi Penelitian di kawasan wisata Pantai Kuako
(Supporting Tourism Superstrukture) secara administrasi berada pada wilayah Kecamatan
a. Night club, dan steambath Amahai Kabupaten Maluku Tengah.
b. Casino dan entertainment Pemilihan lokasi ini di dasarkan pada pertimbangan-
c. Toko cindramata dan lain-lain. pertimbangan sebagai berikut :
1. Potensi kawasan objek wisata Pantai Kuako yang
2.4.4 Produk Wisata belum mampu dimanfaatkan dan dikembangkan
Menurut batasan ini produk wisata adalah semua secara optimal
bentuk pelayanan yang dinikmati wisatawan dari
mereka berangkat meninggalkan tempat tinggalnya
hingga mereka kembali pulang.
56
JURNAL MANUMATA VOL 6, NO 2 (2020) ISSN 2087-5703
57
JURNAL MANUMATA VOL 6, NO 2 (2020) ISSN 2087-5703
58
JURNAL MANUMATA VOL 6, NO 2 (2020) ISSN 2087-5703
kawasan pesisir pantai sehingga lapisan ini sangat Merupakan kawasan yang diperuntukkan untuk
peka terhadap pengikisan. kawasan terbuka, yang memiliki kondisi eksisting
Dalam hal pengembangan kawasan khususnya seperti:
kawasan wisata Pantai Kuako sebagai tempat wisata 1) Dekat Pintu Gerbang.
yang erat kaitannya dengan air, maka jenis batuan ini 2) Lahan kosong relatif masih sangat luas.
memiliki daya dukung lahan yang tinggi bagi 3) Banyak terdapat pohon pelindung.
Luasan yang diperlukan untuk kawasan pelayanan
pengembangan kawasan wisata.
adalah 18,420 m2
4.2.2 Hidrologi
Pada dasarnya analisis hidrologi dianggap penting b. Kawasan Inti
Berada pada pusat kawasan yakni pusat kegiatan
untuk mengetahui potensi sumber air tanah, yang
wisata, dimana memiliki kondisi eksisting seperti :
nantinya dijadikan acuan dalam arah pengembangan
1) Memiliki view/pandangan yang indah sehingga
kawasan wisata. Pada lokasi penelitian terdapat
sangat cocok untuk melihat sunset.
potensi sumber air tanah dan air pemukaan sehingga 2) Terdapat pemukiman nelayan yang telah tertata
sumber air ini mempunyai manfaat yang besar untuk dengan baik dengan model rumah panggung
mempertimbangkan penyediaan kebutuhan air bersih tradisional.
bagi masyarakat disekitar kawasan maupun 3) Daerah ini sering digunakan masyarakat sekitar
pengunjung Kawasan Wisata Pantai Kuako untuk penyelenggaraan upacara adat.
4) Masih tersedianya lahan kosong untuk
pengembangan fasilitas.
4.2.3 Penggunaan Lahan
5) Terdapat pohon rindang yang berhadapan dengan
Untuk melakukan pengembangan atau perencanaan
pantai
suatu kawasan, maka penggunaan lahan merupakan Luasan yang diperlukan untuk kawasan inti
hal yang sang penting untuk dilakukan analisis, adalah 20,100 m2
dimana dengan melakukan proses analisis penggunaan
lahan maka dapat diketahui lahan-lahan mana yang c. Kawasan Penyangga
mana sesuai untuk pengembangan suatu kawasan itu Kawasan ini mempunyai kondisi eksisting seperti:
sendiri. 1) Memiliki pemandangan alam yang indah.
2) Terdapat pemukiman nelayan tradisional.
4.2.4 Analisis Pengembangan Potensi Kawasan Guna lebih meningkatkan kunjungan wisatawan maka
Wisata Pantai Kuako diharapkan setelah
Dalam mengembangkan suatu kawasan wisata maka melihat potensi dari tiap-tiap zona yang akan menjadi
perlu dibuat zona kawasan yang masing-masing dasar dalam menentukan arahan pengembangannya.
mempunyai fungsi tersendiri yang didasarkan pada Pengembangan dari setiap zona dapat diketahui
potensi masing-masing kawasan, kriteria penilaian sebagai berikut :
didalam pembagian lokasi pengembangan yang perlu a. Pengembangan Kawasan Pelayanan
diperhatikan adalah sebagai berikut: Kawasan ini dalam pengembangannya dikhusukan
1. Lokasi dimana objek berada, jarak pencapaian untuk para pengelola kawasan wisata Pantai Kuako.
ke lokasi pengembangan dapat dicapai dengan dimana kawasan ini meliputi :
mudah.
1) Kantor pengelola berguna untuk pengelolaan
2. Daya dukung lahan.
berbagai administrasi yang berhubungan dengan
3. Ketersediaan lahan untuk peruntukan fasilitas
potensi kawasan wisata Pantai Kuako.
penunjang kegiatan wisata.
2) Pintu gerbang merupakan pembayaran distribusi
4. Kecenderungan kunjungan wisata.
bagi setiap pengunjung yang ingin masuk ke
kawasan wisata Pantai Kuako.
Dengan pengembangan kawasan wisata Pantai Kuako, 3) Pos penjagaan sebagai sarana keamanan bagi para
maka konsep pengembangan dapat dibedakan menjadi wisatawan/pengunjung.
3 zona kawasan, yaitu : 4) Area parkir kendaraan wisatawan/pengunjung.
a. Kawasan Pelayanan 5) Fasilitas kesehatan.
59
JURNAL MANUMATA VOL 6, NO 2 (2020) ISSN 2087-5703
b. Pengembangan Kawasan Inti telah disusun dengan target bertahap dan berjangka
Pada kawasan ini pengembangannya diperuntukkan panjang
sebagai daerah pusat kegiatan wisata diantaranya : Penerapan anggaran belanja daerah (atau kebijakan
1) Permandian pantai. lainnya) yang didasari oleh master plan umumnya
2) Penempatan kios/souvenir shop. akan menghasilkan keuntungan operasional antara lain
3) Sarana rekreasi kawasan seperti tempat bermain, :
pondok peristirahatan dan fasilitas perdagangan.
▪ Menjadi referensi utama yang akan mengontrol
4) Wisma yang bermanfaat sebagai tempat menginap
pembuat kebijakan
bagi wisatawan yang mengadakan kegiatan studi
▪ Memiliki kemampuan untuk membuat keputusan
atau sekedar ingin melepas lelah.
yang lebih informatif
5) MCK.
▪ Budgeting dan perencanaan menjadi lebih
6) Fasilitas peribadatan yang diperuntukkan bagi
prediktif
pengunjung yang ingin beribadah.
▪ Potensi untuk mengoptimalkan penggunaan
Luasan yang diperlukan untuk kawasan penyangga
sumber daya
adalah 28,742 m2 ▪ Pembangunan tetap mampu memelihara karakter
komunitas masyarakat
4.3. Analisis Kunjungan Wisatawan ▪ Potensial menghasilkan pengembangan ekonomi
Dalam pengembangan suatu kawasan wisata, potensi yang berdampak positif
wisatawan atau pengunjung dapat dijadikan parameter Di konteks Pemerintah Daerah, masterplan penerapan
dalam perencanaan pengembangan suatu kawasan anggaran di kawasan pariwisata contohnya,
wisata. Gambaran potensi pengunjung yang keberadaannya sangat penting sebagai acuan
berkunjung ke lokasi perencanaan diharapkan dapat pembangunan sarana dan prasarana pendukung wisata
menjadi suatu masukkan yang cukup berarti dalam yang berwawasan lingkungan. Di sejumlah daerah,
pengembangan kepariwisataan di masa yang akan berkat adanya masterplan, dalam tahun-tahun ke
datang. depan realisasi dari rencana strategis maupun rencana
aksi detinasi wisata dapat dieksekusi dengan lebih
4.4. Analisis Master Plan kawasan wisata Pantai tertata. Di sini masterplan penerapan anggaran belanja
Kuako dalam pengembangan prasarana dan mampu menjadi pengendali pelaksanaan APBD.
sarana wisata. Implementasi masteplan tentu saja akan terus
Sebuah masterplan di institusi negara adalah peta berkembang ke depannya. Alasan utamanya tidak lain
perjalanan menuju masa depan. Ia merupakan karena daerah-daerah banyak yang menghadapi
dokumen panjang nan komprehensif yang menjadi masalah keterbatasan pendapatan. Masterplan akan
panduan pengembangan dan pembangunan yang memastikan bahwa keterbatasan yang ada bisa tidak
berdampak pada fasilitas publik di rentang lebih dari akan menjadi penghalang pembangunan yang
10 hingga 20 tahun mendatang. berkelanjutan.
Perencanaan jangka panjang ini mempermudah
pembuat kebijakan untuk menjaga keseimbangan
antara perlindungan dan konservasi serta pertumbuhan
dan pengembangan lingkungan. Informasi yang
termaktub di dalam masterplan tersebut ditujukan
sebagai penunjuk keputusan yang jangkauannya
bersifat publik sekaligus privat. Jangkauan itu akan
berperan dalam hal pemanfaatan bentang alam (tanah,
air, udara) serta penyediaan infrastruktur publik. Di
situ pun ada bagian penyesuaian masterplan dengan
karakter lokasi dan sifat adaptifnya serta penggunaan
sumber dayanya yang bertanggung jawab. Gambar 4.1. Rancangan master plan wisata Pantai
Di Pemerintahan Daerah misalnya, masterplan Kuako
anggaran belanja daerah akan menjadi panduan bagi
otoritas dalam memetakan penerapan anggaran yang
60
JURNAL MANUMATA VOL 6, NO 2 (2020) ISSN 2087-5703
DAFTAR PUSTAKA
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis, pembahasan serta
kesimpulan, maka penelitian ini merekomendasikan
beberapa hal sebagai saran dalam rangka
pengembangan kawasan wisata Pantai Kuako, yaitu :
1. Bagi Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah
perlunya segara dilakukan penyusunan rencana
revitalisasi Kawasan Wisata Pantai yang sesuai
dengan syarat-syarat suatu kawasan wisata untuk
meningkatkan jumlah kunjungan wisata di
Kawasan Wisata Pantai Kuako dan juganupaya
dalam pengembangan jangka panjang.
61