Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

PT Psi

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 19

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidang teknologi hasil perikanan saat ini sangat berkembang. Banyak
produk yang dihasilkan pada bidang ini, hal ini berdasarkan banyaknya
permintaan dari pasar yang memenuhi kebutuhan konsumen. Produk-produk
hasil perikanan yang diolah juga bermacam-macam mulai dari ikan, kerang,
kepiting, udang, cumi-cumi hingga gurita. Salah satu sumberdaya perikanan
yang sudah dikenal ekonomis penting adalah dari kelas Cephalopoda yang
jenisnya terdiri dari cumi-cumi, sotong dan gurita (Maryam dkk, 2012).
Cumi-cumi merupakan produk laut yang cukup melimpah di perairan
Indonesia dan sangat diminati masyarakat terutama penggemar seafood dan
chinese food. Menurut data statistik nilai ekspor perikanan dari tahun ke tahun
semakin meningkat, hal ini didukung dengan peningkatan jumlah nilai ekspor
tahun 2017 naik sebesar 8,12% dari tahun sebelumnya USD 3,78 miliar pada
tahun 2016 menjadi USD 4,09 miliar pada tahun 2017 (Ditjen PSDKP, 2018).
Salah satu produk unggulan ekspor perikanan yaitu kelompok Cephalopoda
(cumi, sotong, gurita). Jumlah ekspor produk Cephalopoda (cumi, sotong, gurita)
pada tahun 2015 sebesar USD 181,98 juta, kemudian pada tahun 2016 sekitar
USD 294,14 juta, dan meningkat menjadi USD 310 juta pada tahun 2017 (BPS,
2018).
Cumi-cumi memiliki daging yang bersih, licin dan memiliki aroma yang
khas serta memiliki kandungan nilai gizi protein sebesar 17,9 gram/100 gram
cumi-cumi segar (winarno,2004). Selain itu cumi-cumi juga memiliki kandungan
mineral seperti fosfor dan kalsium yang berguna untuk pertumbuhan tulang bagi
anak-anak. Cumi-cumi juga mengandung berbagai macam vitamin antara lain
vitamin B1, B2, B6 ,C, A, D, E dan K (Agusandi, dkk., 2013).
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mencegah kerusakan
cumi-cumi adalah dengan mengolah menjadi produk olahan beku atau yang
biasa disebut dengan frozen food. Pembekuan makanan merupakan proses
pengawetan produk pagan dengan cara mengubah hampir seluruh kandungan
air dalam produk menjadi es. Keadaan beku menyebabkan aktivitas mikrobiologi
dan enzim terhambat sehingga umur simpan produk menjadi lebih panjang.
Salah satu perusahaan yang mengembangkan pengolahan daging rajungan

1
2

menjadi produk olahan beku dalam skala besar adalah PT. Phillips Seafoods
Indonesia. PT. Phillips Seafoods Indonesia merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang pengolahan produk hasil perikanan dengan salah satu
produk olahan yaitu cumi-cumi. Pengolahan yang dilakukan adalah dengan
mengolah cumi-cumi menjadi calamari atau olahan breaded food.
Menurut Heng (2003), Breaded food hasil perikanan merupakan makanan
camilan ataupun makanan besar yang berasal dari potongan mapun lumatan
daging ikan dan diberi bumbu-bumbu kemudian dicampur dengan bahan
pengikat dan di cetak berdasarkan ukuran dan bentuk tertentu, selanjutnya
dicelupkan kedalam batter dan dilapisi dengan tepung roti kemudian digoreng
atau disimpan dalam ruang pembeku sebelum digoreng. Produk breaded cumi-
cumi atau calamari merupakan salah satu solusi untuk memenuhi selera
konsumen yang semakin beragam, yang bernilai tinggi dan sangat digemari di
pasar Internasional. PT. Phillips Seafoods Indonesia merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang pengolahan produk hasil perikanan dengan produk
utama daging rajungan. Pengolahan yang dilakukan adalah dengan mengolah
daging rajungan menjadi crab cake dan pasteuried crab meat. Proses produksi
dilakukan sangat cermat dan sesuai dengan SOP yang berlaku. Praktek kerja
Lapangan ini bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan mengenai
proses pengolahan produk hewani berupa perikanan yang diperoleh selama
proses perkuliahan serta lebih memahami proses pengolahan produk perikanan
sekala pabrik serta lebih mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi faktor dalam
proses pembekuan Calamari.

1. Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Phillips
Seafoods Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Mendapatkan pengalaman dalam suatu lingkungan kerja dan mendapat
peluang untuk berlatih menangani permasalahan dalam pabrik serta
melaksanakan studi perbandingan antara teori yang didapat di kuliah
dengan penerapannya di PT. Phillips Seafood Indonesia Plant Pasuruan.
b. Mengetahui berbagai teknologi yang digunakan dalam dunia industri
pengolahan Breaded Slat And Pepper Calamari di PT. Phillips Seafood
Indonesia Plant Pasuruan.
3

2. Manfaat
a. Meningkatkan ilmu pengetahuan tentang proses pembekuan Breaded Slat
And Pepper Calamari di PT. Phillips Seafood Indonesia beserta
pengawasan mutunya selama proses pengolahan.
b. Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam tentang kenyataan
yang ada dalam dunia industri sehingga nantinya diharapkan mampu
menerapkan ilmu yang telah didapat dalam bidang industri.

B. Sejarah
PT. Phillips Seafoods Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang pengolahan produk hasil perikanan dengan produk utama
daging rajungan (Crab Meat) yang cukup terkenal, terutama dalam usaha
restorannya. Sejarah awal berdirinya dimulai pada tahun 1914, ketika
Augustus E. Phillips bersama keluarganya mendirikan pabrik pengolahan
makanan laut di Maryland Chesapeak Bay. Untuk menghadapi surplus
kepiting yang terjadi, pada tahun 1956, putranya Brice Phillips dengan istrinya
Shirley mendirikan resor kecil “Crab Shack” di Ocean City, Maryland, yang
kemudian dikembangkan oleh anaknya yaitu Steven Phillips. Dalam
perkembangannya, kebutuhan akan bahan baku daging rajungan tidak cukup
hanya dipasok dari dalam Amerika saja, sehingga pada tahun 1990 dilakukan
ekspansi keluar Amerika, yaitu daerah Asia.
Salah satu Negara di Asia yang menjadi tujuan perluasan adalah
Indonesia, mengingat potensi kelautan Indonesia yang cukup besar dimana
tiga perempat luas Indonesia adalah berupa laut . Dengan menggandeng
Putra Indonesia Muchlison Zaini dan sekaligus menjadi Presiden Direktur,
Phillips Foods Inc. menanamkan investasinya ke Indonesia dengan
mendirikan perusahaan perikanan yang diberi nama Phillips Seafoods
Indonesia, tepatnya adalah pada tahun 1994 dengan akta Pendirian Notaris
Sutjipto, SH di Jakarta No. 112 tanggal 22 April 1993, yang merupakan
perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan berstatus Perusahaan
Penanaman Modal Asing (PMA). Adapun perusahaan yang pertama kali
adalah di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. Produk utama Phillips
Seafoods Indonesia adalah daging Rajungan (Pasteurised Crab Meat) dan
4

selanjutnya mengembangkan produk lain berupa Frozen/Fresh Fish : Kakap


merah (Red Snapper), Kerapu (Groupper) dan Cumi-cumi (Calamari).
Perkembangan PT. Phillips Seafoods Indonesia ternyata sangat bagus,
pengembangan secara kualitas dan kuantitas selalu dilakukan, maka
dirintislah usaha untuk mengcover Indonesia bagian timur dengan mendirikan
cabang di Jawa Timur , pada Tahun 1997 berdirilah usaha pengembangan
tersebut di Kota Sidoarjo, karena begitu pesatnya perkembangan ini terjadi
makan pembesaran dan perluasan dilakukan lagi dengan merelokasi tempat
usaha ke daerah Kota Pasuruan, pada Bulan Agustus 1999, didirikanlah
pabrik baru di Pasuruan, Jawa Timur, Pabrik ini direncanakan dapat
mengcover pasokan rajungan dari seluruh Jawa Timur & Bali (termasuk
Sumbawa & sebagian Kalimantan).
Phillips Seafoods Indonesia terus berkembang, dan sampai saat ini telah
berdiri beberapa cabang pabrik lain seperti Plant Sulawesi (Ujung Pandang),
Plant Lampung, selain dari Plant Pemalang yang menjadi rintisan pertama.
Sampai sekarang PT.Phillips Seafoods Indonesia Plant Pasuruan Jawa
Timur , yang beralamat di Jalan Raya Kemantrenrejo KM 10 Rejoso Pasuruan,
terus mengalami kemajuan dan perkembangan. Logo dari PT. Philips Seafood
Indonesia plant pasuruan dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Logo PT Phillips Seafood Indonesia

C. Visi, Misi, dan Motto Perusahaan


Visi dan Misi Perusahaan
Menjadikan PT. Phillips Seafoods Indonesia sebagai Market Leader di Indonesia
dalam bidang Pasteurised Crab Meat;
1. Menghasilkan produk yang bermutu tinggi dan diakui oleh dunia
internasional dengan motto : Phillips is Quality;
2. Ikut serta dalam pembangunan Bangsa Indonesia, terutama dengan
mengembangkan potensi kelautan Indonesia yang cukup melimpah;
3. Ikut serta Meningkatkan derajat hidup masyarakat, terutama masyarakat
sekitar perusahaan dan masyarakat nelayan.
5

Motto Perusahaan
Manakala kita keluar dari standard kualitas , kita keluar dari bisnis.
1. Manakala tidak ada peningkatan kualitas berarti kita tidak cukup
mempunyai dedikasi .
2. Perbedaan antara kegagalan dan sukses adalah melakukan sesuatu
“hampir benar” dan melakukan sesuatu “ dengan benar”.

D. Pemasaran Produk
Pemasaran merupakan fungsi penting dalam sebuah perusahaan, karena
pemasaran berfungsi mendekatkan produsen dan konsumen. Dengan
pemasaran dapat memberikan nilai tambah pada produk serta meningkatkan
laba perusahaan. Pemasaran dalam perusahaan menggunakan sumber-sumber
ekonomi untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu memenuhi permintaan pasar.
Teknik pemasaran yang digunakan oleh PT. Phillips Seafoods Indonesia
menggunakan teknik pemasaran secara langsung melalui media online. PT.
Phillips Seafoods Indonesia memasarkan produknya dalam bentuk ekspor atau
dipasarkan di luar negri. Pemasaran crab cake ekspor meliputi Amerika (70%),
Eropa (20%) dan Australia (10%).
Kegiatan pemasaaran produk yang di ekspor tersebut tidak menggunakan
jasa eksportir untuk melakukan penjualan ke luar negeri, karena penjualan
ekspor ke luar negeri dilakukan oleh pihak internal PT. Phillips Seafoods
Indonesia.

E. Kapasitas Produksi
PT. Phillips Seafoods Indonesia mendapat pasokan bahan baku cumi-
cumi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kapasitas produk di PT.
Phillips Seafood Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan
sesuai dengan permintaan konsumen. Perubahan kapasitas produksi dari tahun
ke tahun selalu mengalami peningkatan. Kapasitas produksi dari produk Value
Added (VA) seiring berjalannya waktu telah memenuhi target yang ditetapkan
oleh PT. Phillips Seafoods Indonesia sendiri, produk Value Added (VA) memiliki
target sebanyak 1500 ton setiap tahun. Sedangkan realisasinya kapasitas
produksi untuk produk value added (VA) telah melebihi target yang dientukan
dengan komoditi crab cake dan calamari. Realisasinya kapasitas produksi crab
6

cake sebanyak 1500 ton per tahun sedangkan kapasitas produksi calamari
sebanyak 500 ton per tahun.

F. Profil, Lokasi dan Tata Letak Perusahaan


1. Profil
Nama Perusahaan : PT. Phillips Seafood Indonesia
Alamat Perusahaan : Jl. Raya Rejoso No.KM. 10, Kemantren,
Kemantren Rejo, Kec. Rejoso, Pasuruan, Jawa
Timur 67181
Lahan Perusahaan : 10.080m2.
Nomor Telepon : (0343) 481566

2. Lokasi
Kelangsungan hidup suatu perusahaan dipengaruhi oleh lokasi pabrik
yang merupakan salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Hal
ini berpengaruh pada kelancaran produksi, keefektifan dan efisiensi
pemasaran produk serta peningkatan daya saing perusahaan.
PT. Phillips Seafoods Indonesia terletak di Jalan Raya Kemantrenrejo KM
10 Rejoso, Kelurahan Kemantren Rejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten
Pasuruan 67181, Provinsi Jawa Timur. Lokasi ini memiliki batas wilayah :
Timur : Rumah Penduduk Desa Arjoosari
Barat : Perumahan Kemantren Indah
Selatan : Lahan Chiljedang
Utara : Rumah Penduduk Desa Rejoso
PT. Phillips Seafood Indonesia Pasuruan mendapat pasokan bahan baku
dari berbagai plant atau cabang PT. Phillips Seafood Indonesia yang tersebar
dibeberapa daerah. Beberapa alasan utama pemilihan lokasi di Kabupaten
Pasuruan adalah :
1. Lokasi PT. Phillips Seafood Indonesia terletak pada kawasan industri
dan jalur patura yang mudah dijangkau oleh berbagai alat transportasi
darat.
2. Lokasi perusahaan dekat dengan daerah pemukiman penduduk
sehingga mudah untuk mendapatkan tenaga kerja.
7

3. Sumber air di daerah Pasuruan untuk kegiatan proses produksi cukup


melimpah, sehingga ketersediaan air yang cukup sebagai air yang
digunakan untuk proses produksi terpenuhi.
4. Sumber energi listrik di daerah Pasuruan khususnya Rejoso telah
tersedia, sehingga untuk kegiatan proses produksi yang membutuhkan
ketersediaan listrik terpenuhi.
Gambar denah lokasi PT. Phillips Seafood Indonesia dapat dilihat pada
gambar 2.
8

Gambar 2 Denah Lokasi PT Phillips Seafood Indonesia

3. Tata Letak Perusahaan


Tujuan dibentuknya tata letak perusahaan adalah untuk mendapatkan
susunan tata letak yang paling optimal dari fasilitas-fasilitas produksi yang
tersedia di dalam perusahaan. Dengan adanya susunan tata letak yang
optimal, diharapkan pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan akan
9

dapat berjalan dengan lancar dan para karyawan akan dapat menyelesaikan
tugas yang dibebankan kepada mereka dengan baik.
Tata letak fasilitas perlu dirancang dengan baik, supaya aliran produksi
dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara mengatur layout pabrik sedemikian rupa berdasarkan hubungan
kedekatannya, selain itu didalam merancang fasilitas produksi harus
memperhatikan faktor higienitas sehingga kebersihan dari produk serta
kesehatan para pekerja jadi lebih terjaga (Yeni,2011).
Bangunan PT. Phillips Seafood Indonesia terletak diatas tanah seluas
10.080 , bangunan PT. Phillips Seafoods Indonesia terdiri dari bangunan
utama yang dipergunakan untuk kantor dan ruang proses produksi, dua
gudang penyimpanan, mushola, kantin, koperasi, gazebo, dan tempat parkir.
Tata letak ruang produksi Value Added (VA) dapat dilihat pada Gambar 3.
10

TATA LETAK RUANG PRODUKSI VALUE ADDED (VA) PT. PHILLIPS


SEAFOOD INDONESIA

24 Keterangan :
23 1. Inggredients storage
14. Washing room

18 17 6 2 15. Frying rooom


5 1
2. Weighing room
16. Equipment room
3. Soybean oil storage
19 17. Locker room
4. Mc storage
18. Foot bath
20
1 5. Chill room

14 2 6. Ice maker
19. Change room

20. Foot bath


7. Preparation room

7 8. Forming room
21. Machine room

22. Machine room


8 9. Tunnel room

3 10. Mc preparation
23. Water tank

24. Bath room


11. Packing room
15 25. Drying room
12. Anteroom

13. Cold storage

25 4

16 9

10

11

12

13 22

Gambar 3. Tata Letak Ruang Produksi Value Added PT.


Phillips Seafood Indonesia
11

G. Struktur Organisasi Perusahaan


Sumber daya manusia sebagai penggerak operasional pada organisasi
dalam perusahaan yang mana fungsi manusia yang bekerja secara individu atau
kelompok dengan arahan pimpinan untuk mencapai tujuan perusahaan. Struktur
organisasi merupakan rancangan dari pemimpin organisasi sehingga mampu
menentukan harapan-harapan mengenai apa yang akan dilakukan individu dan
kelompok tersebut dalam mencapai tujuan organisasi (Ivancevich, dkk 2007).
Struktur organisasi PT. Phillips Seafoods Indonesia plant Pasuruan dapat
dilihat pada gambar 4.
STRUKTUR ORGANISASI PT. PHILLIPS SEAFOODS INDONESA
12

Gambar 4. Struktur Organisasi PT. Phillips Seafood Indonesia


13

Adapun pembagian tugas dan wewenang dari masing-masing jabatan


sebagai berikut :
1. General Manajer
memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut,
a. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan
tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang
b. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan
dalam perusahaan.
c. Membantu peraturan itern pada perusahaan yang tidak bertentangan
dengan kebijakan perusahaan.
d. Memperbaiki dan menyempurnakan segi penataan agar tujuan
organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
e. Menjadi perantara dalam mengkomunikasikan ide, gagasan dan strategi
antara pimpinan dan staf.
f. Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat
dikerjakan oleh bawahan secara jelas.
2. Manajer Produksi
memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut,
Bertanggung jawab terhadap jalannya peroduksi.
3. Financial controler
memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut,
Mengatur lalu lintas keuangan perusahaan.
4. Field manager
memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut,
a. mengawasi dan mengevaluasi karyawan yang melakukan perjalanan ke
lokasi pelanggan
b. Berrtanggung jawab terhadap sistem manajemen keuangan
perusahaan.
c. Bertanggung jawab terhadap proses pembukuan dan pencatatan
transaksi perusahaan.

5. Manajer Quality Assurace


memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut,
14

a. Memiliki tugas pokok dalam perencanaan prosedur jaminan kualitas


suatu produk atau jasa
b. Menafsirkan dan menerapkan standar jaminan kualitas
c. Mengevaluasi kecukupan standar jaminan kualitas
d. Merancang sampel prosedur dan petunjuk untuk mencatat dan
melaporkan data berkualitas
e. Meninjau pelaksanaan dan efisiensi kualitas dan inspeksi sistem agar
berjalan sesuai rencana, melaksanakan dan memantau pengujian dan
inspeksi bahan dan produk untuk memastikan kualitas produk jadi.
6. Quality Control supervisor
memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut,
a. Memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan terhadap penerimaan
bahan baku hingga produk akhir.
b. Memonitor setiap proses yang terlibat dalam setiap bagian produksi.
c. Membuat dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk
pada setiap bagian produksi.
d. Bekerjasama dengan pihak lain untuk implementasi HACCP.
7. PPIC supervisor
memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut,
a. Bertanggung jawab dalam perencanaan produksi dan ekspor.
b. Membuat pemesanan produksi yang terdapat dalam kontrak penjualan
dan spesifikasi pembeli.
c. Membuat perencanaan suplai bahan baku, bahan kemasan dan bahan
non kemasan.
d. Membuat perencanaan jadwal ekspor
8. Personalia (HRD)
memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut,
a. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan SDM dan administrasi
kepegawaian sesuai dengan keputusan yang dibuat oleh direktur.
b. Melakukan evaluasi kerja pada karyawan.
c. Menerapkan dan mempertahankan peraturan, kebijakan dan prosedur
yang berlaku.
d. Memberikan training karyawan secara rutin baik untuk karyawan baru
maupun karyawan lama.
15

9. Quality Assurace Supervisor


memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut,
a. Mengevaluasi kecukupan standar jaminan kualitas
b. Merancang sampel prosedur dan petunjuk untuk mencatat dan
melaporkan data berkualitas
c. Meninjau pelaksanaan dan efisiensi kualitas dan inspeksi sistem agar
berjalan sesuai rencana, melaksanakan dan memantau pengujian dan
inspeksi bahan dan produk untuk memastikan kualitas produk jadi.
10. Warehouse supervisor
memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut,
a. Bertugas menyimpan produk olahan setelah diproduksi dan material
atau bahan mentah yang akan digunakan dalam proses produksi.
b. Mengawasi kerapian penyimpanan produk sesuai standar FIFO (Fisrt In
First Out), mengawasi kelancaran dan kebenaran pelaksanaan loading
produk dan mengawasi kelayakan cold storage.
c. Memelihara data pengiriman produk dan melaksanakan pengiriman
sesuai prosudur.
11. Laboratory Supervisor
memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut,
pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan laboratorium, misalnya:
pengujian kadar air, limbah, pengujian mikroorganisme dan lain – lain.

H. Ketenaga kerjaan
1. Jumlah Karyawan
Karyawan adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap
proses produksi pada suatu perusahaan. PT. Phillips Seafood Indonesia
merupakan perusahan berskala besar di bidang pengolahan berupa
pembekuan perikanan. Sebagian karyawan PT. Phillips Seafood Indonesia
berasal dari sekitar pabrik. Terdapat dua metode perekrutan karyawan pada
perusahaan ini yaitu dengan membuka lowongan pekerjaan.Data jumlah
karyawan PT. Phillips Seafood Indonesia per Desember 2018 disajikan pada
tabel 1. Secara garis besar, ketenagakerjaan di PT. Phillips Seafood
Indonesia dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
Terdapat 2 status pekerja di PT. Phillips Seafood Indonesia, yaitu :
16

a. Karyawan staf (Karyawan Tidak Langsung)


Merupakan karyawan tetap perusahaan yang biasanya ada pada bagian
possessing maupun ada pada staf administrasinya. Untuk karyawan ini di gaji
tiap bulannya. Jenjang pendidikan umumnya adalah Strata 1 (S1) ataupun
Diploma, adapun sedikit yang berpendidikan SMA atau lembaga pendidikan
yang setingkat. Ataupun berdasarkan prestasi yang telah diraih selama kerja.
b. Karyawan Harian Lepas (Karyawan Langsung)
Karyawan dengan system penggajian tiap minggu atau di gaji tiap akhir
minggu. Kerja yang dilakukan umumnya membutuhkan suatu kekutan fisik.
Pendidikan yang ditempuh maksimal adalah SMA ataupun yang sederajat.
Karyawan harian mendapatkan uang lembur untuk kelebihan waktu yang
mereka lakukan. Minimal pendidikan yang telah di tempuh adalah lulusan SD
dengan umur minimal 18 tahun.
Berikut merupakan data jumlah karyawan PT. PSI per Desember 2018
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Data jumlah karyawan PT. Phillips Seafood Indonesia
Laki-laki Perempuan
Pengolahan Adminstrasi Pengolahan Administrasi
TK Tetap 15 31 27 18
Harian Lepas 59 - 301 -
Borongan - - - -
Total 74 31 328 18
Total seluru
Karyawan 451
Sumber : PT. Phillips Seafood Indonesia (2020)
2. Sistem Upah Kerja
PT. Phillips Seafood Indonesia menerapkan sistem pengupahan dengan
mem- pertimbangkan status tenaga keria di perusahaannya yakni sebagai
berikut:
a) Upah Bulanan
Merupakan upah untuk pegawai bulanan atau tenaga kerja tetap. Sistem
pembagian upah karyawan disesuaikan dengan standar Upah Minimum
Kota/Kabupaten (UMK) yang sudah ditetapkan oleh Departemen Tenaga
Kerja (Depnaker) yang ada di Wilayah Jawa Timur. Pembagian upah
karyawan dilakukan setiap bulan sekali. Pembagian upah karyawan
17

disesuaikan dengan kedudukan dan spesifikasi kerja masing-masing


karyawan.
b) Upah Harian
Merupakan upah untuk karyawan harian, dibayar tiap akhir minggu yaitu
pada hari Sabtu. Standar upah harian sesuai dengan Ketetapan Pemerintah
tentang Upah Minimum Harian (UMH).

3. Sistem Jam Kerja


PT. Philips Seafood Indonesia melakukan pembagian jam kerja dengan
cara menerapkan dua kali pengisian daftar kehadiran, yaitu pada saat masuk
dan pulang kerja dengan tujuan menghindari manipulasi jam kerja serta
mempermudah pengawasan. PT. Phillips Seafood Indonesia memberlakukan
hari senin sampai hari sabtu sebagai hari kerja, sedangkan hari minggu dan
hari libur nasional sebagai hari libur. PT. Phillips Seafood Indonesia
menerapkan satu kali shift kerja. Sistem jam kerja ini berlaku efektif untuk
seluruh karyawan PT.Phillips Seafood Indonesia. Jam kerja karyawan
disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Hari dan Jam Kerja Karyawan PT. Phillips Seafood Indonesia

Hari Kerja Jam Kerja Jam Istirahat

08.00 – 11.30
Senin – Sabtu 11.30 – 13.00
13.00 – 16.00
08.00 – 11.00
Jumat 11.00 – 13.00
13.00 – 16.00
Sumber : PT. Phillips Seafood Indonesia (2020)
Khusus untuk staff keamanan dan Technical Maintenance (TM) di PT. Phillips
Seafoods Indonesia terbagi menjadi 3 shift, seperti yang dapat dilihat pada tabel
3.
18

Tabel 3. Pembagian shift kerja PT. Phillips seafoods Indonesia


No. Pembagian Shift Jam Kerja

1. Shift 1 07:00 – 15:00

2. Shift 2 15:00 – 23:00

3. Shift 3 23:00 – 07:00

Sumber : PT. Phillips Seafood Indonesia (2020)


4. Kesejahteraan Karyawan
Perusahaan memberikan tunjangan dan fasilitas kepada karyawan diluar
pemberian gaji pokok yang biasa diterima, pemberian tunjangan dan fasilitas
dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesejateraan karyawan. Tunjangan dan
fasilitas yang diberikan perusahaan antara lain:
1. Tunjangan Jabatan
Tunjangan jabatan merupakan tunjangan yang diberikan kepada
karyawan yang mempunyai jabatan seperti manager pabrik, manager
produksi, atau bagi karyawan yang diserahi tanggung jawab untuk
mengkoordinasi dan mengawasi pekerjaan lainnya.
2. Tunjangan Prestasi
Tunjangan prestasi merupakan tunjangan yang diberikan kepada
karyawan yang tidak mempunyai jabatan tetapi memiliki prestasi.
Tunjangan prestasi bersifat tidak tetap.
3. Tunjangan fungsional
Tunjangan fungsional merupakan tunjangan yang diberikan kepada
karyawan yang tidak mempunyai jabatan tetapi mempunyai keahlian
khusus, seperti petugas laboratorium dan teknisi.
4. Tunjangan Hari Raya
Tunjangan Hari Raya diberikan kepada semua karyawan yang
mempunyai masa kerja lebih dari tiga bulan, apabila terdapat karyawan
yang bekerja kurang dari tiga bulan maka karyawan tersebut tidak
menerima tunjangan hari raya. Tunjangan hari raya diberikan satu tahun
sekali.
5. Fasilitas makan
Fasilitas makan diberikan bagi seluruh karyawan harian lepas, staff,
penanggung jawab (PJ), satpam dan tenaga laboratorium.
19

6. BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan diberikan khusus kepada karyawan bulanan dan
karyawan harian tetap. BPJS Ketenagakerjaan meliputi Jaminan hari tua
yaitu diatas umur 55 tahun, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian
dan jaminan pensiun.
7. Cuti Kerja
Cuti kerja diberikan kepada semua karyawan dengan ketentuan
karyawan tersebut sudah bekerja minimal selama satu tahun. Cuti kerja
meliputi cuti tahunan dan cuti hamil.
8. Perlengkapan kerja
Perlengkapan kerja diberikan kepada karyawan sesuai dengan bagian
pekerjaannya masing-masing. Perlengkapan kerja karyawan meliputi baju
kerja, celana kerja, penutup kepala, apron, masker, sarung tangan dan
sepatu boot. Setiap karyawan yang tidak berkerudung diwajibkan memakai
kerudung sebelum memakai penutup kepala, hal tersebut dilakukan agar
rambut para karyawan tidak terlihat sehingga tidak terjadi kontaminasi.
Karyawan yang bekerja di bagian cold storage diberikan jaket khusus untuk
melindungi tubuh dari suhu rendah.
9. Fasilitas Ruang Ibadah
Fasilitas ruang ibadah berupa musholla disediakan untuk para karyawan
yang beragama muslim.

You might also like