Pengertian HPLC
Pengertian HPLC
Pengertian HPLC
2. Penentuan Kuantitatif
Beberapa hal yang harus diperhatikan agar HPLC dapat
dipergunakan untuk penentuan secara kuantitatif adalah:
Parameter percobaan sama antara standar dan sampel
Penentuan berdasarkan waktu retensi sampel dan standar
yang sama
Penentuan kadar dilakukan berdasarkan hubungan (korelasi)
dengan menggunakan larutan standar seri pada waktu retensi
tertentu.
Berdasarkan area kromatogram
Berdasarkan tinggi puncak kromatogram
Umumnya hasil analisis HPLC diperoleh dalam bentuk
signal kromatogram. Dalam kromatogram akan terdapat peakpeak yang menggambarkan banyaknya jenis komponen dalam
sample.
Sample
yang
mengandung
banyak
komponen
didalamnya akan mempunyai kromatogram dengan banyak
peak. Bahkan tak jarang antar peak saling bertumpuk
(overlap). Hal ini akan menyulitkan dalam identifikasi dan
perhitungan konsentrasi. Oleh karena itu biasanya untuk
sample jenis ini dilakukan tahapan preparasi sample yang
lebih rumit agar sample yang siap diinjeksikan ke HPLC sudah
cukup bersih dari impuritis.
fase
gerak),
kemampuan
elusi
meningkat
dengan
meningkatnya polaritas pelarut. Sementara untuk fase terbalik
(fase diam kurang polar daripada fase gerak), kemampuan
elusi menurun dengan meningkatnya polaritas pelarut.
utama
Idealnya, suatu
sebagai berikut:
detektor
harus
mempunyai
karakteristik
Kisaran
linier
Fotometer filter
5 x 10-10
104
Spektrofotometer
5 x 10-10
105
spektrometer
photo-diode
array
> 2 x 1010
105
Detektor
Karakteristik
Absorbansi Uv-vis
Sensitivitas bagus,
paling sering
digunakan, selektif
terhadap gugusgugus dan struktur
struktur yang tidak
jenuh.
Fluoresensi
10-12
104
Sensitifitas sangat
Pemisahan dengan HPLC dapat dilakukan dengan fase
bagus, selektif, Tidaknormal (jika fase diamnya lebih polar dibanding dengan fase
peka terhadap
geraknya) atau fase terbalik (jika fase diamnya kurang non
perubahan suhu dan polar dibanding dengan fase geraknya). Berdasarkan pada
kecepatan alir fase
kedua pemisahan ini, sering kali HPLC dikelompokkan
gerak.
Indeks bias
5 x 10-7
104
Elektrokimia
Konduktimetri
10-8
104
Amperometri
10-12
105
Hampir bersifat
Selain
klasifikasi
di
atas,
HPLC
juga
dapat
universal akan tetapi
dikelompokkan
berdasarkan
pada
sifat
fase
diam
dan
atau
sensitivitasnya
berdasarkan pada mekanisme sorpsi solut, dengan jenis-jenis
sedang. Sangat
sensitif terhadap
HPLC sebagai berikut:
suhu, dan tidak dapat
digunakan pada elusi
1. Kromatografi Adsorbsi
bergradien
Prinsip
kromatografi
adsorpsi
telah
diketahui
sebagaimana dalam kromatografi kolom dan kromatografi
lapis tipis. Pemisahan kromatografi adsorbsi biasanya
Peka terhadap
perubahan suhu dan menggunakan fase normal dengan menggunakan fase diam
kecepatan alir fase silika gel dan alumina, meskipun demikian sekitar 90%
gerak, tidak dapat kromatografi ini memakai silika sebagai fase diamnya. Pada
digunakan pada elusisilika dan alumina terdapat gugus hidroksi yang akan
bergradien. Hanya
berinteraksi dengan solut. Gugus silanol pada silika
mendeteksi solutmempunyai reaktifitas yang berbeda, karenanya solut dapat
solut ionik.
terikat secara kuat sehingga dapat menyebabkan puncak yang
Sensitifitas sangat
bagus, selektif tetapiberekor.
timbul masalah
dengan adanya
kontaminasi
elektroda.
JENIS HPLC
6. Kromatografi Afinitas
Dalam kasus ini, pemisahan terjadi karena interaksiinteraksi biokimiawi yang sangat spesifik. Fase diam
mengandung gugus-gugus molekul yang hanya dapat
menyerap sampel jika ada kondisi-kondisi yang terkait dengan
muatan dan sterik tertentu pada sampel yang sesuai
(sebagaimana dalam interaksi antara antigen dan antibodi).
bahan
Gugus
fungsional
penderivat
telah
Asam-asam
kaboksilat;
asam-asam
lemak;asamasam fosfat
p-nitrobenzil-N,Ndiisopropilisourea (PNBDI);
3,5-dinitrobenzil-N,Ndiisopropilisourea (DNBDI);
p-bromofenasil bromida
(PBPB)
Alkohol
3,5-dinitrobenzil klorida
(DNBC); 4dimetilaminiazobenzen-4sulfinil (Dabsyl-Cl); 1naftilisosianat (NIC-1).
Aldehid; keton
p-nitrobenziloksiamin
hidroklorida (PNBA); 3,5dinitrobenziloksiamin
hidroklorida (DNBA);
Amin primer
tersedia
Reagen untuk da
dideteksi deng
Fluoresen
4-bromometil-7asetoksikumarin;
4-bromometil-7metoksikumarin;
Dansil hidrazin
Fluoresamin
o-ftalaldehid (OPA
Amin primer
(1o) dan
sekunder (2o)
3,5-dinitrobenzil klorida
(DNBC); N-suksinimidil-pnitrofenilasetat (SNPA); Nsuksinimidil-3,5dinitrofenilasetat (SDNPA);
7-kloro-4-nitroben
2-oksa-1,3-diazol
(NBD-Cl); 7-fluoro
nitrobenzo-2-oksa
1,3-diazol (NBD-F
Asam-asam
amino (peptida)
Dansil klorida
4-dimetilaminiazobenzen-4sulfinil (Dabsil-Cl)
Fluoresamin
nitrobenzo-2-oksa
1,3-diazol (NBD-F
2-oksa-1,3-diazol
(NBD-Cl); 7-fluoro-4-