Tugas Cerpen B.indo
Tugas Cerpen B.indo
Tugas Cerpen B.indo
Purnama menyinari kotaku malam ini. Seperti biasa, ku lakukan rutinitasku setiap bulan. Duduk
di teras rumah dengan secangkir kopi, sambil menikmati cahaya bulan yang bersinar terang.
Sesekali, semilir angin malam menghempas tubuhku yang ringkih ini, seakan-akan membawa
memori masa lalu yang terkadang pantas untuk diingat. Aku terbuai kedalam sebuah lamunan,
aku teringat pada masa-masa ketika aku dibangku kelas 1 SMA. Ketika itu, setahun yang lalu
aku baru lulus dari masa putih biru ku menuju ke masa putih abu abu. Dan aku pun teringat masa
dimana aku bertemu dengan seorang wanita yang kupuja
Aku ingat masa itu, masa dimana aku pertama kali menginjakkan kaki di sekolah ini. Rasanya
bagaikan kopi yang diaduk, ntah apa yang dirasa semuanya menjadi satu. Aku juga ingat saat
pertama kali aku mendapatkan kelas baru. Kelas 10 mipa 3. Ya,sekolahku menggunakan
kurikulum 2013 dimana pada saat baru masuk kita ditentukan jurusan mana yang akan kita pilih.
Saat pertama kali aku masuk ke kelas itu,aku merasa gugup karena tidak ada satupun dari mereka
yang aku kenal.
Dan yang paling berkesan adalah saat masa dimana aku bertemu dengan seorang wanita. Wajah
nya bagaikan mawar merah mekar, bagai bulan yang menyinari dikala malam hari. Dialah yang
berhasil menyinari hari-hariku dengan indah diantara yang lain nya. Rambutnya terurai bagaikan
Putri yang jatuh dari surga, wajahnya sangat menawan hati dan yang paling indah itu bola
matanya yang membuatku tak bosan untuk melihatnya.
Wanita itu bernama Maya Dwi, teman teman nya memanggil dia dengan nama may. Nama
yang sederhana, sama sederhana nya dengan dia membuat saya mengagumi nya. Dia merupakan
anak kelas dari 10 mipa 8. Aku mengenali nya karena dia juga ikut acara angkatan yang diadakan
beberapa hari sebelum nya. Meski belum terlalu lama aku mengenali nya, aku merasa begitu
mengagumi nya.
Aku ingin sekali berkenalan nya. Tapi,aku tak tau bagaimana caranya. Lalu, aku meminta tolong
kepada seorang temanku yang juga kenal dengan nya. Dan dengan segala usaha akhirnya aku
berkenalan dengan dia. Kami pun saling berkenalan.
Hai,nama saya alfa alauddin, panggil aja alfa. ucapku sembari bersalaman dengan maya
Hai, Namaku Maya Dwi panggil aja may, aku panggil kamu udin aja ah boleh kan? Hahaha.
ledeknya sambil tertawa
Hahaha boleh ajaa kok.
Semenjak saat itu, aku dan dia jadi sering chatting-an, saling mengobrol, saling bertukar pikiran
dan saling bertukar cerita satu sama lain. Ntah kenapa dan tak tau mengapa, lagi lagi dia
mengubah hariku menjadi lebih indah. Setiap kali bertemu dan berbicara dengan nya hati ini
berdetak lebih kencang dari biasanya,seperti Ferrari yang sedang melaju didalam perlombaan.
Apakah ini yang disebut dengan cinta? Apa aku jatuh cinta dengan nya?tanyaku dalam hati.
Aku tak mengerti,yang jelas hanya dialah yang sering aku pikirkan
Namun, saat dia dekatin oleh pria lain, ntah mengapa hati ini hancur bagaikan gelas yang pecah
berkeping keping. Apakah ini namanya cemburu?tanyaku sambil menahan emosi, karena aku
tak ingin terlalu terlihat cemburu karena aku bukan siapa siapa nya.
Lalu aku bertanya pada teman dekatku yang bernama fian sekaligus aku cerita dengan nya. Kalo
kata anak jaman sekarang sih disebutnya curhat hihihi. Aku bercerita banyak hal padanya dari
awal pendekatan ku dengan maya,dan bahkan dialah yang mengenali ku dengan maya. Fian pun
juga begitu sering cerita tentang orang yang disukai nya. Walaupun dia ini badan nya seperti
Densus 88 tapi hatinya seperti JKT48.
Fian aku lagi deket nih sama anak kelas 10 mipa 8 kayaknya aku ada rasa deh sama dia,aku
harus apa ya?. Tanya ku pada fian
Cie. Kamu udah coba buat menyatakan padanya?Jawab fian
Belum. Aku tidak berani,bagaimana jika dia tidak menyukaiku juga? Aku sangat takut Balasku
padanya
Hmm. Coba saja,daripada nanti dia diambil yang lain nanti nyesel loh..ucapnya
Setelah aku pikir-pikir ucapan fian ada benar nya juga aku harus menyatakan nya daripada ada
yang lebih cepat dari ku. Tapi,aku sangat takut. Bagaimana jika ia tidak menyukaiku kembali.
Aku sering merasa bahwa aku merupakan orang yang percaya diri,tapi tidak tau kenapa aku
merasa seperti pengecut dihadapan wanita yang aku sukai.
Dan akhirnya aku. Mengungkapkan segala isi hatiku padanya,segala rasa yang aku simpan
padanya. Jantungku seakan ingin lepas karena berdetak terlalu kencang, aku takut,cemas,galau
apabila ia tidak memiliki rasa juga padaku. Aku pun menanyakan juga padanya tentang perasaan
dia. Dan doaku terkabul..! aku senang sekali rasanya ternyata ia juga suka padaku
Lalu kita berdua pun menjadi sepasang kekasih. Hari demi hari, waktu demi waktu kita kita
lewati berdua sebagai sepasang remaja yang sedang jatuh cinta, rasanya usahaku mendekati nya
tak sia sia.
Tapi, memasuki bulan ketiga, kami jadi sering bertengkar. Entah itu hal besar ataupun itu hal
kecil. Lalu kita berdua pun berpisah, maya lah yang memutuskan nya. Aku sangat terpukul, aku
masih begitu menyayangi nya, aku tidak ingin kehilangan dia. Tapi apa daya nasi sudah menjadi
bubur.
Sejak saat itu, kami berdua masih sering bertemu di sekolah. Rasanya seperti ada yang berbeda.
Yang tadinya berdua sekarang jadi masing-masing, ucapan dia yang mengatakan bahwa kita
masih bisa menjadi teman dekat itu seperti bohong. Karena ketika bertemu disekolah saja seperti
tidak saling kenal. Ya, kami berdua seperti orang asing yang pernah punya kenangan bersama.
Ada apa dengan nya? Meninggalkan hati untuk dicaci. Jujur. Ketika aku melihatnya aku merasa
seperti melihat sebuah karya surga hanya dari seorang mata hawa
Setelah 2 minggu aku putus dengan Maya, aku mencoba menghubunginya lagi, tapi sekarang dia
jutek sekali sama aku, aku bertanya kepada Maya dia pun menjawabnya dengan jutek dan seakan
dia tidak mau mengenal diriku lagi. Aku bingung harus berbuat gimana lagi. Sebenernya aku
ingin mengajak balikan lagi sama si Maya tapi malah sekarang dia begitu jutek padaku. Dan
yang lebih menyakitkan lagi aku mendapat kabar dia sedang didekati oleh seseorang yang aku
tak tahu itu siapa.
Ah, Secangkir kopi sudah habis tak bersisa. Jam besar di ruang tamu berdentang 5 kali. Dengan
terpaksa, ku akhiri rutinitasku untuk bulan ini. Ku ucapkan sampai jumpa pada purnama yang
mulai kehilangan cahayanya. Seketika aku tersadar, seperti kopi yang kuminum, sesempurna
apapun kopi yang dibuat, kopi tetap kopi,punya sisi pahit yang tak mungkin untuk
disembunyikan. Sama hal nya dalam menjalin hubungan, sesempurna apapun itu tetap saja ada
sisi pahitnya.
Dan sekarang, aku telah mencoba untuk melupakan nya walaupun itu berat. Setiap detik
wajahnya selalu muncul dalam anganku. Hingga membuatku tak mampu untuk berbuat apa-apa.
Cinta memang aneh sekarang bilang, Aku sayang kamu, besok sudah bilang, aku mau putus
dari kamu.
Mungkin aku tak menjadi apa yang kamu inginkan. Aku pun menyadari aku pun memaklumi.
Terima kasih Maya, terima kasih sudah mau singgah di hatiku walau hanya sebentar, aku sangat
berterima kasih karena kamu sudah mengajariku tentang cinta. Walau hanya sebentar tetapi kamu
tak akan pernah kulupakan. Biarkan rasa cinta dan sayangku kepadamu menghilang sendirinya
ditelan waktu yang terus berputar.