Pengelolaan Perubahan Organisasi
Pengelolaan Perubahan Organisasi
Pengelolaan Perubahan Organisasi
A. PERUBAHAN ORGANISASI
Perubahan organisasi (Organization Change) merupakan modifikasi substantive pada beberapa
bagian organisasi. Oleh karena itu, perubahan dapat melibatkan hampir semua aspek dari suatu
organisasi seperti jadwal pekerjaan, dasar untuk departementalisasi, rentang manajemen, mesinmesin, rancangan organisasi, orang-orang di dalam organisasi itu sendiri, dan lain sebagainya.
Setiap perubahan yang terjadi dalam organisasi memiliki dampak yang besar bagi organisasi itu
sendiri. Dan tentunya perubahan itu diharapkan mampu memberi dampak positif yang membuat
organisasi bisa berjalan secara efektif dan efisien.
1. Dorongan Untuk Berubah
Adanya permasalahan yang terjadi dalam sebuah organisasi menuntut sebuah perusahaan untuk
berubah agar kegagalan yang dihadapi dapat di antisipasi, dorongan untuk berubah di pengaruhi
oleh 2 faktor, yaitu faktor eksternal organisasi dan faktor internal organisasi.
Dorongan eksternal
Dorongan eksternal adalah dorongan untuk berubah yang berasal dari lingkungan umum
seperti pertukaran mata uang, tingkat bunga international, inflasi, pesaing, pemasok, dan
peraturan pemerintah.
Dorongan internal
Dorongan internal adalah dorongan untuk berubah yang berasal dari dalam organisasi itu
sendiri, misalnya dari tenaga kerja.
Perubahan reaktif (Reactive Change) adalah perubahan atau respons bertahap terhadap peristiwa
ketika muncul. Perubahan reaktif dilakukan dengan cepat sehingga potensi untuk perubahan
yang disusun dan dilaksanakan bisa mengakibatkan kebobrokan organisasi meningkat. Itu
sebabnya perubahan terencana lebih dominan dalam proses perubahan daripada perubahan
reaktif.
B. MENGELOLA PERUBAHAN DALAM ORGANISASI
Perubahan organisasi merupakan suatu fenomena yang kompleks, sehingga seorang manajer
tidak bisa melakukan suatu perubahan terencana secara langsung namun perlu perubahan secara
sistematis dan logis agar memiliki suatu kesempatan realistic untuk berhasil. Untuk
mengimplementasikan perencanaan untuk perubahan, manajer perlu memahami langkah-langkah
yang efektif dan bagaimana mengatasi penolakan karyawan terhadap perubahan-perubahan yang
efektif dan bagaimana mengatasi penolakan karyawan terhadap perubahan.
1. Langkah-langkah dalam Proses Perubahan
Langkah-langkah dalam proses perubahan menurut Kurt Lwein yang kemudian disebut model
Lewin adalah :
a. Unfreezing, yaitu proses penjelasan perubahan kepada individu yang akan terpengaruh
oleh perubahan agar dapat memahami mengapa perubahan itu diberlakukan.
b. The Change it Self, yaitu perubahan itu sendiri, yang dimplementasikan / dihilangkan.
c. Refresing, yaitu proses penekanan dan mendukung perubahan sehingga ia menjadi bagian
dari sistem..
Selain model Lewin, ada juga langkah lain seperti pendekatan komprehensif terhadap perubahan.
Pendekatan ini memerlukan pandangan sistwm yang memaparkan serangkaian langkah-langkah
spesifik yang sering menyebabkan keberhasilan suatu perubahan. Langkah-langkah tersebut
dapat dilihat pada bagan dibawah ini :
a. Perubahanyangdirencanakan
Perubahanyangdirencanakanadalahperubahanperubahanyangdiperkirakanatauyang
telahdirencanakanterlebihdahuluolehpihakpihakyanghendakmengadakanperubahan
didalammasyarakat.Pihakpihakyangmenghendakisuatuperubahandinamakanagent
of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari
masyarakat sebagaipemimpinsatu atau lebih lembagalembagakemasyarakatan. Oleh
karena itu, suatu perubahan yang direncanakan selalu di bawahpengendaliandan
[[pengawasanagentofchange.Secaraumum,perubahanberencanadapatjugadisebut
perubahan dikehendaki. Misalnya, untuk mengurangi angka kematian anakanak
akibatpolio, pemerintah mengadakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) atau
untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah mengadakan program
KeluargaBerencana(KB).
b. PerubahanyangStruktural
Salahsatucaramembentukstrukturorganisasiadalahdenganmembuatdisainorganisasi
(organizationdesign).Disainorganisasisendirimerupakanpembentukanperan(roles),
aktifitaspengolahan(process),danbentukhubunganformal(formalrelationship)dalam
suatu organisasi. Didalamnya, ada pengembangan struktur keseluruhan di dalam
organisasibaikunitmaupunsubsubunitnya,sertadefinisiperandanprosesyanglebih
detildalamunitmaupunsubunittersebut.
Didalampembentukanstrukturorganisasiitusendiri,adabeberapaprinsipdasaryang
harusdimilikiolehstrukturorganisasitersebut,diantaranya:
Strukturorganisasimemberiprioritaspadapelanggankunci(keycustomerpriorities)
Strukturtersebutmampumengurangidanmenghilangkanduplikasiorganisasi
Strukturmenyederhanakanlapisanmanajemendidalamorganisasi.
Struktur organisasi dapat meningkatkan saluran komunikasi (channel of
communication)didalamorganisasi.
Struktur organisasi tersebut memberikan peran, tanggungjawab yang jelas serta
memilikiakuntabilitas.
Dalamkerangkakonsepstrukturorganisasibanyakdipengaruhiolehfaktorinternaldan
eksternal.
Faktorinternalyangmempengaruhiantaralain:
VisidanMisiorganisasi
StrategiOrganisasi
Modelkepemimpinan(leadershipmodel)
Kebijakanmaupunprosedur
Budayaorganisasi
Faktoreksternalyangmempengaruhidisainstrukturorganisasiantaralain:
Pelanggan
Supplier
Pemerintah
Aturanformal,hukumdanperundangan
TeknologiManajemen,dan
Stakeholderlainnya(masyarakat,komunitasdll).
Kesemuafaktortersebutsangatmempengaruhiprosesdesainorganisasi.Tentunyadisain
organisasi yang baik akan mempertimbangkan semua faktor tersebut sampai
terbentuknyastrukturorganisasiyangefektifdanefisien.
2. Memahami Penolakan akan Perubahan
Elemen lain dari manajemen perubahan yang efektif adalah memahami penolakan yang
seringkali mengikut perubahan. Manajer harus tahu mengapa orang menolak perubahan dan apa
yang bisa mereka lakukan terhadap penolakan. Penolakan sering terjadi karena ketidak pastian,
kepentingan pribadi yang terencana, perbedaan persepsi dan rasa kehilangan.
a. Ketidakpastian
Rancangan pekerjaan
Teknologi
Departementalisasi
Orang
Kemampuan dan
keterampilan
Peralatan
Hubungan pelaporan
Proses pekerjaan
Kinerja
Distribusi otoritas
Urutan pekerjaan
Persepsi
Mekanisme koordinasi
Sistem pengendalian
Ekspektasi
Struktur lini-staf
Sikap
Rancangan keseluruhan
Nilai
Budaya
Manajemen SDM
Secara umum, sebagian besar campur tangan perubahan dilakukan dengan cara:
1.
2.
3.
Mengubah orang
4.