Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Tugas 2'

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang


Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi sekolah pada umumnya
adalah rendahnya mutu pendidikan. Usaha peningkatan kualitas pendidikan terus
dilaksanakan secara sistematis. Pembaharuan pendidikan tersebut merupakan
upaya sadar yang sengaja dilakukan dengan tujuan memperbaiki praktek
pendidikan dengan sungguh-sungguh. Upaya peningkatan mutu pendidikan salah
satunya adalah menciptakan kurikulum yang lebih memberdayakan peserta didik.
Untuk itu, perlu dirancang sebuah kurikulum yang berorientasi pada pencapaian
tujuan pendidikan nasional yakni menghasilkan manusia yang berkualitas dan
berkompeten.
Selain itu, mutu pendidikan juga sangat ditentukan oleh pendekatan-
pendekatan yang digunakan para guru dalam proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pendidikan. Ketepatan dalam menggunakan pendekatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan dapat membangkitkan motivasi dan
minat siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan, serta terhadap proses dan
hasil belajar siswa. Siswa akan mudah menerima materi yang diberikan oleh guru
apabila pendekatan pembelajaran yang digunakan tepat dan sesuai dengan tujuan
pembelajarannya. Adapun permasalahan yang dihadapi siswa antara lain
kemandirian dan kedewasaan yang lambat, ini dilihat dari perilaku siswa di kelas
yang sering ramai dan tidak merespon materi yang disampaikan oleh guru.
Selanjutnya motivasi siswa sangat rendah, ini dapat dilihat keinginan siswa dalam
mengikuti pelajaran sangat rendah. sehingga guru harus memotivasi terus menerus
saat kegiatan belajar mengajar. Menurut Muhibbin Syah (2004), pendekatan
pembelajaran yang baik adalah pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan, kondisi siswa, sarana yang tersedia serta tujuan pembelajarannya.
Pada makalah ini, penulis tidak hanya akan menjelaskan tentang Pendekatan, akan

1 | Page
tetapi isinya juga membahas mengenai metode, model, strategi dan teknik
pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pendekatan Pembelajaran dan macam-macam
jenisnya?
2. Apa yang dimaksud dengan Metode Pembelajaran? serta pembagiannya !
3. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
4. Apa yang dimaksud dengan teknik pembelajaran?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan macam-macam pendekatan pembelajaran untuk peserta
didik
2. Mengetahui pengertian metode pembelajaran serta pembagiannya.
3. Mengetahui definisi strategi pembelajaran.
4. Mengetahui definisi teknik pembelajaran

BAB II
PEMBAHASAN

2 | Page
2.1 Pendekatan Pembelajaran

A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan (approach), menurut T.Raka Joni (1991), menunjukkan cara


umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian,sehingga berdampak,
ibarat seorang yang memakai kacamata dengan warna tertentu di dalam
memndang alam sekitar. Kacamata berwarna hijau akan menyebabkan lingkungan
kelihatan kehijau-hijauan dan seterusnya. Contoh pendekatan eknomis dalam
memandang permasalahan pendidikn akan menyebabkan hamper semua
pengkajiannya dibawa kedalam terminology investasi dan dan hasil usaha,
pendekatan CBSA dalam memandang pembelajaran selalu peserta didik yang
orientasi setiap kegiatan. Istilah pendekatan ini juga digunakan oleh Fred Percival
dan Henry Ellington (1984) untuk menyebut pendekatan yang berorientasi pada
lembaga/guru dan pendekatan yang berorientasi pada peserta didik.

Ketepatan dalam pemilihan suatu pendekatan akan menjadi pedoman atau


orientasi dalam pemilihan komponen kegiatan pembelajaran lainnya terutama
strategi dan metode pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran dapat pula diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua
jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau
berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran
yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan


ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun,
2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :

3 | Page
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out
put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan
aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.

2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way)


yang paling efektif untuk mencapai sasaran.

3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan


dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.

4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan


ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan
(achievement) usaha.

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut


adalah:
1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni
perubahan
profil perilaku dan pribadi peserta didik.
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang
dipandang paling efektif.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur,
metode danteknik pembelajaran.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau
kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan,
yaitu: pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa
(student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi
atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
1. Pendekatan Expository
Pendekatan Expository menekankan pada penyampaian informasi yang

4 | Page
disampaikan sumber belajar kepada warga belajar. Melalui pendekatan ini
sumber belajar dapat menyampaikan materi sampai tuntas. Pendekatan Expository
lebih tepat digunakan apabila jenis bahan belajar yang bersifat informatif yaitu
berupa konsep-konsep dan prinsip dasar yang perlu difahami warga belajar secara
pasti. Pendekatan ini juga tepat digunakan apabila jumlah warga belajar dalam
kegiatan belajar itu relatif banyak.
Pendekatan expository dalam pembelajaran cenderung berpusat pada sumber
belajar, dengan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) adanya dominasi sumber
belajar dalam pembelajaran, 2) bahan belajar terdiri dari konsep-konsep dasar atau
materi yang baru bagi warga belajar, 3) materi lebih cenderung bersifat informasi,
4) terbatasnya sarana pembelajaran.
Langkah-langkah penggunaan pendekatan Expository :
a. Sumber belajar menyampaikan informasi mengenai konsep, prinsip-prinsip
dasar
serta contoh-contoh kongkritnya. Pada langkah ini sumber belajar dapat
menggunakan berbagai metode yang dianggap tepat untuk menyampaikan
informasi
b. Pengambilan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan baik dilakukan oleh
sumber belajar atau warga belajar atau bersama antara sumber belajar dengan
warga belajar.

Keuntungan dari penggunaan pendekatan Expository adalah sumber belajar


dapat menyampaikan bahan belajar sampai tuntas sesuai dengan rencana yang
sudah ditentukan, bahan belajar yang diperoleh warga belajarnya sifatnya seragam
yaitu diperoleh dari satu sumber, melatih warga belajar untuk menangkap,
manafsirkan materi yang disampaikan oleh sumber belajar, target materi
pembelajaran yang perlu disampaikan mudah tercapai, dapat diikuti oleh warga
belajar dalam jumlah relatif banyak.
Disamping kebaikan ada juga kelemahannya yaitu pembelajaran terlalu
berpusat kepada sumber belajar sehingga terjadi pendominasian kegiatan oleh
sumber belajar yang mengakibatkan kreatifitas warga belajar terhambat.

5 | Page
Kelemahan lain yaitu sulit mengetahui taraf pemahaman warga belajar tentang
materi yang sudah diberikan, karena dalam hal ini tidak ada kegiatan umpan balik.
Untuk mengatasi kelemahan pendekatan ini harus ada usaha dari sumberbelajar
tentang jenis metode yang digunakan yaitu setelah penyampaian informasi selesai
harus ada tindak lanjutnya yaitu dengan menggunakan metode bervariasi yang
sekiranya memberikan kesempatan kepada warga belajar untuk mengemukakan
permasalahan atau gagasannya yang ada kaitannya dengan materi yang sudah
diberikan.
2. Pendekatan Inquiry
Istilah Inquiry mempunyai kesamaan konsep dengan istilah lain seperti
Discovery, Problem solving dan Reflektif Thinking. Semua istilah ini sama dalam
penerapannya yaitu berusaha untuk memberikan kesempatan kepada warga
belajar untuk dapat belajar melalui kegiatan pengajuan berbagai permasalahan
secara sistimatis, sehingga dalam pembelajaran lebih berpusat pada keaktifan
warga belajar. Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
Inquiry, sumber belajar menyajikan bahan tidak sampai tuntas, tetapi memberi
peluang kepada warga belajar untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan
menggunakan berbagai cara pendekatan masalah. Sebagaimana dikemukakan oleh
Bruner bahwa landasan yang mendasari pendekatan inquiry ini adalah hasil
belajar dengan cara ini lebih mudah diingat, mudah ditransfer oleh warga belajar.
Pengetahuan dan kecakapan warga belajar yang bersangkutan dapat
menumbuhkan motif intrinsik karena warga belajar merasa puas atas
penemuannya sendiri.
Pendekatan Inquiry ditujukan kepada cara belajar yang menggunakan cara
penelaahan atau pencarian terhadap sesuatu objek secara kritis dan analitis,
sehingga dapat membentuk pengalaman belajar yang bermakna. Warga belajar
dituntut untuk dapat mengungkapkan sejumlah pertanyaan secara sistimatis
terhadap objek yang dipelajarinya sehingga ia dapat mengambil kesimpulan dari
hasil informasi yang diperolehnya. Peran sumber belajar dalam penggunaan
pendekatan Inquiry ini adalah sebagai pembimbing/fasilitator yang dapat

6 | Page
mengarahkan warga belajar dalam kegiatan pembelajarannya secara efektif dan
efisien.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dengan menggunakan pendekatan
Inquiry yaitu sebagaimana dikemukan oleh A.Trabani :
a. Stimulation : Sumber belajar mulai dengan bertanya mengajukan persoalan
atau memberi kesempatan kepada warga belajar untuk membaca atau
mendengarkan uraian yang memuat permasalahan
b. Problem Statement : Warga belajar diberi kesempatan mengidentifikasi
berbagai permasalahan. Permasalahan yang dipilih selanjutnya harus
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau hipotesis
c. Data Collection : Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar
tidaknya hipotesis itu, warga belajar diberi kesempatan untuk mengumpulkan
berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objeknya,
mewawancarai nara sumber, uji coba sendiri dan sebagainya.
d. Data Processing : Semua informasi itu diolah, dilacak, diklasifikasikan,
ditabulasikan kalau mungkin dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan
pada tingkat kepercayaan tertentu.
e. Verification : Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran atau informasi yang
ada tersebut, pertanyaan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu
kemudian dicek terbukti atau tidak.
f. Generalization : Berdasarkan hasil verifikasi maka warga belajar menarik
generalisasi atau kesimpulan tertentu.

Adapun langkah secara keseluruhan mulai dari perencanaan sampai evaluasi


tentang penggunaan pendekatan Inquiry adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan pemberian dorongan : Kegiatan ini ditujukan untuk menarik
perhatian
warga belajar dan mengungkapkan hubungan bahan belajar yang akan
dipelajari
dengan bahan belajar yang sudah dikuasai atau dalam keseluruhan bahan
belajar

7 | Page
secara utuh
b. Kegiatan penyampaian rencana program pembelajaran. Kegiatan ini
ditujukan untuk
mengungkapkan rencana program pembelajaran, termasuk prosedur
pembelajaran
yang harus diikuti oleh warga belajar
c. Proses inquiry. Pelaksanaan pembelajaran dapat mengikuti langkah-
langkah sebagai
berikut : 1) Pengajuan permasalahan
2) Pengajuan pertanyaan penelitian atau hipotesis
3) Pengumpulan data
4) Penarikan kesimpulan
5) Penarikan generalisasi
d. Umpan balik. Kegiatan ini ditujukan untuk melihat respon warga belajar
terhadap keseluruhan bahan belajar yang telah dipelajari
e. Penilaian. Kegiatan penilaian dilakukan oleh sumber belajar baik secara
lisan maupun tertulis dan atau penampilan.
Dalam penggunaan pendekatan Inquiry, Sumber belajar perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
a. Warga belajar sudah memiliki pengetahuan konsep dasar yang berhubungan
dengan bahan belajar yang dipelajari.
b. Warga belajar memiliki sikap dan nilai tentang keraguan terhadap informasi
yang diterima, keingintahuan, respek terhadap penggunaan fikiran, respek
terhadap data, objektif, keingintahuan dalam pengambilan keputusan, dan
toleran dalam ketidaksamaan.
c. Memahami prosedur pelaksanaan penggunaan strategi pembelajaran Inquiry.

Apabila pendekatan Inquiry digunakan dalam kegiatan pembelajaran maka


banyak kelebihan yang diperoleh, diantaranya yaitu :

8 | Page
a. Menumbuhkan situasi keakraban diantara warga belajar, karena diberi
kesempatan untuk saling berkomunikasi dalam memecahkan suatu
permasalahan
b. Membiasakan berfikir sistimatis dan analitis dalam mengajukan hipotesis dan
pemecahan masalah
c. Membiasakan berfikir objektif dan empirik yang didasarkan atas pengalaman
atau data yang diperoleh
d. Tumbuhnya suasana demokratis dalam pembelajaran
e. Dapat menambah wawasan bagi warga belajar dan sumber belajar karena
terjadi saling tukar pengalaman
Disamping kelebihan dari pendekatan ini juga tidak lepas dari kelemahan
yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran yaitu apabila tidak ada kesiapan
dan kemampuan dari warga belajar untuk memecahkan permasalahan maka tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai, juga kemungkinan akan terjadi pendominasian
oleh beberapa orang warga belajar yang sudah biasa dalam hal mengemukakan
pendapat. Untuk mengurangi permasalahan yang mungkin muncul, sumber belajar
dituntut memiliki kemampuan dalam hal membimbing dan mengarahkan warga
belajar supaya mereka dapat mengembangkan kemampuannya sesuai dengan
potensi yang sudah dimilikinya.
Adapun terdapat jenis pendekatan lain yang berbeda, seperti :
1. Pendekatan Konsep

Pendekatan konsep adalah pendekatan pembelajaran yang secara langsung


menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. (Syaipul sagala, 2007). Konsep
diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir
abstrak.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan konsep

1. Siswa dibimbing memahami suatu bahasan dengan memahami konsep-konsep


yang terkandung didalamnya.

9 | Page
2. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang
menjadi sasaran utama pembelajaran.
Kelebihan:
1. Fokus pada penguasaan konsep dan subkonsep

2. Siswa dibimbing untuk memahami konsep dengan beberapa metode.

Kelemahan

1. Pendekatan ini kurang memperhatikan aspek student centre.


2. Guru terlalu dominan dan siswa tidak dibimbing untuk memahami konsep.

2. Pendekatan Lingkungan

Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam


suatu proses belajar mengajar.

Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan lingkungan, yaitu Guru


menjelaskan materi sambil memberikan contoh permasalahan yang dekat dengan
lingkungan.

Kelebihan:

1. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar.


2. Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari
sering digunakan pendekatan lingkungan

3. Pendekatan Inkuiri

Melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri berarti


membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika
berhubungan dengan dunia fisik, yaitu dengan menggunakan teknik yang
digunakan oleh para ahli penelitian (Dettrick, G.W. 2001).

Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan Inkuiri, yaitu Guru


merencanakan situasi sedemikian rupa sehingga siswa didorong untuk
menggunakan prosedur yang digunakan para ahli penelitian untuk mengenal

10 | P a g e
masalah, mengajukan pertanyaan, mengemukakan langkah-langkah penelitian,
memberikan pemaparan yang ajeg, membuat ramalan, dan penjelasan yang
menunjang pengalaman.

Kelebihan:

1. Membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika


berhubungan dengan dunia fisik yaitu dengan menggunakan teknik yang
digunakan oleh para tim ahli.

Kelemahan:

Kurang menguasai teknik yang digunakan oleh para ahli peneliti. Pendekatan
Inkuiri dibedakan menjadi inkuiri terpimpin dan inkuiri bebas atau terbuka.
Perbedaan keduanya terletak pada siapa yang mengjukan pertanyaan dan apa
tujuan dari kegiatannya.

4. Pendekatan Proses

Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran memberikan


kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau
penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.

Langkah-langkah dalam menggunakan Pendekatan Proses:

1. Penalaran yang bermula dari umum kekeadaan khusus sebagai pendekatan


pengajaran yang bermula dengan menyajukan aturan prinsip umum diikuti
dengan contoh-contoh atau penerapan penerapan aturan prinsip umum ke
dalam keadaan khusus.

2. Mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses atau langkah-


langkah ilmiah seperti melakukan pengamatan, menafsirkan data, dan
mengkomunikasikan hasil pengamatan.

Kelebihan:

11 | P a g e
1. Siswa lebih memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.
2. Siswa memiliki keterampilan dalam melakukan pengamatan, penafsiran data,
dan mengkomunikasikan hasil pengamatan.

Kelemahan:
Bagi siswa yang pasif, pendekatan ini kurang efektif sebab menuntut
keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.

5. Pendekatan Heuristik
Kata heuristik berasal dari bahasa yunani yaitu heuristikyang berarti saya
menemukan. Menurut Rusyan (1993-114). Heuristik semacam fakta psikologis
yang muncul sebagai kodrat manusia yang memiliki nafsu untuk menyelidiki
sejak bayi. Metode Heuristik ini dipopulerkan oleh profesor Amstrong pada abad
ke 19 . menurut metode ini peserta didik sendiri yang harus menemukan fakta
ilmu pengetahuan.

Langkah-langkah dalam menggunakan Pendekatan Heuristik:

1. Siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang
fenomena ilmiah
2. Siswa akan melakukan kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan hal
yang ditemukan.

Kelebihan:

1. Siswa merasakan pembelajaran itu bermakna.


2. Siswa merespon hal-hal baru
3. Siswa bersemangat untuk melakukan eksperimen dn berbagai penelitian.

Kelemahan:

1. Siswa yang kurang aktif akan sulit untuk mengikuti pembelajaran


2. Siswa akan merasa kebenaran tentang sesuatu yang baru ditemukannya belum
pasti.

12 | P a g e
3. Siswa bersifat individual, karena siswa cenderung melakukan segala
sesuatunya sendiri.

6. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Pembelajaran kooperatif, merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana


siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok secara kolaboratif yang
anggota terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen (Slavin: 1995).

Langkah-langkah dalam menggunakan Pendekatan Kooperatif:

1. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, dimana satu kelompok terdiri dari 4-
orang dengan struktur kelompok heterogen.
2. Guru hanya memberikan materi kepada siswa, sehingga siswa dapat
mendiskusikan materi tersebut bersama kelompoknya.

Kelebihan:

1. Belajar kooperatif menekankan pada kerja kelompok (siswa belajar bersama,


saling membantu).
2. Kerja kelompok membuat siswa semangat untuk belajar aktif untuk saling
menampilkan diri atau berperan di antara teman-teman sebaya.
3. Siswa lebih cepat memahami materi, karena siswa terlibat langsung dalam
materi.

Kelemahan : Siswa yang tidak aktif merasa terkucilkan saat belajar bersama
kelompok.

7. Pendekatan Interaktif
Dikenal juga sebagai pendekatan pertanyaan anak, memberi kesempatan pada
siswa untuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan
yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan.

Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan interaktif:

1. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan

13 | P a g e
2. Guru perlu mengumpulkan, memilih, dan mengubah pertanyaan tersebut
menjadi suatu kegiatan yang spesifik.
3. Melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka
ajukan.

Kelebihan:

1. Siswa ikut berpatisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran


2. Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk mengajukan pertanyaan.

Kelemahan:

1. Tidak semua pertanyaan siswa yang digunakan untuk penyelidikan.

8. Pendekatan Pemecahan Masalah

Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan


melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan pemecahan masalah ini
ada dua versi. Versi yang pertama siswa dapat saja menerima saran tentang
prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, dan
menyusun serangkaian pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Dalam
versi kedua, hanya masalah yang dimunculkan, siswa yang merancang
pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan
membantu memberi pentunjuk.

Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan pemecahan masalah:

1. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat memecahkan


permasalahan melalui praktikum atau pengamatan.

Kelebihan:

Siswa dituntut untuk dapat merancang pemecahan masalah sendiri

Kelemahan:

14 | P a g e
Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi
petunjuk.

9. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)

Dalam rangka mewujudkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat telah


dikembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains, Teknologi, dan
Masyarakat (S-T-M) (Depdikbud, 1992). STM ini merupakan peng-Indonesiaan
dariScience, Technlogy and Society. Dalam pengajaran sains siswa tidak hanya
mempelajari konsep-konsep sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek teknologi,
dan bagaimana teknologi itu berperan di masyarakat (Depdikbud, 1992).

Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat:

Guru mengembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains,


Teknologi, dan Masyarakat

Kelebihan:

1. siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep sains, tetapi juga


diperkenalkan pada aspek teknologi, dan bagaimana teknologi itu berperan di
masyarakat
2. Siswa akan lebih lama mengingat informasi yang diterima.

Kelemahan:

1. Pemecahan masalah dalam pendekatan STM ini lebih ditekankan pada


masalah yang ditemukan sehari hari, yang dalam pemecahannya
menggunakan langkah langkah ilmiah
2. Guru dianggap sebagai fasilitator

10. Pendekatan Terpadu (Integrated Approach)

Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur


atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. Unsur pembelajaran yang
dipadukan dapat berupa konsep dengan proses, konsep dari satu mata pelajaran

15 | P a g e
dengan konsep mata pelajaran lain, atau dapat juga berupa penggabungan suatu
metode dengan metode lain.

Langkah-langkah menggunakan pendekatan terpadu:

1. Guru memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran.
2. Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip keterkaitan antar satu
unsur dengan unsur lain.

Kelebihan:

1. Meningkatan wawasan karena satu pembelajaran melibatkan lebih dari satu


cara pandang.
2. Pendekatan terpadu dapat diimplementasikan dalam berbagai model
pembelajaran.

Kelemahan: Siswa yang pasif akan sulit memahami pembelajaran.

11. Pendekatan Induktif

Pendekatan ini pertama dikemukakan oleh filosof Inggris Prancis Bacon


(1561) yang menghendaki agar penarikan kesimpulan di dasarkan dari fakta yang
konkrit sebanyak mungkin.
Menurut purwanto dalam Segala (2006:77) tepat atau tidaknya kesimpulan atau
cara berpikir yang diambil secara induktif bergantung pada representatif atau
sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan.

Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Induktif:

1. Guru mengajak siswa agar dapat menarik kesimpulan bedasarkan fakta


konkrit yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan.

Kelebihan:

Siswa dapat menarik kesimpulan bedasarkan fakta konkrit sebanyak


mungkin.

16 | P a g e
Kelemahan:

Tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara
induktif bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili
fenomena keseluruhan.

12. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Fokus pelaksanaan pembelajaran ini antara lain: (1). Kegiatan pembelajaran


adalah penguasaan kompetensi oleh peserta; (2). Proses pembelajaran harus
memiliki kesepadanan dengan kondisi dimana kompetensi tersebut akan
digunakan; (3) Aktivitas pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu peserta
dengan peserta lain tidak ada ketergantungan; (4). Harus tersedia program
pengayaan (enrichment) bagi peserta yang lebih cepat dan program perbaikan
(remedial) bagi peserta yang lebih lamban.

Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi:

1. Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus memperhatikan penguasaan


kompetensi oleh siwa.
2. Guru harus menyesuaikan proses pembelajaran dengan kondisi dimana
kompetensi tersebut akan digunakan
3. Guru menyedikan program pengayaan (enrichment) bagi peserta yang lebih
cepat dan program perbaikan (remedial) bagi peserta yang lebih lamban.

Kelebihan:

1. Kegiatan pembelajaran lebih difokuskan pada penguasaan kompetensi oleh


peserta.
2. Tersedia program pengayaan dan perbaikan.

Kelemahan:

Aktivitas pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu siswa dengan siswa


lain tidak ada ketergantungan.

17 | P a g e
13. Pendekatan Pembelajaran Manajemen Kelas

Menurut Parkay dalam Oemar Hamalik (2006) pendekatan manajemen kelas


dapat diartikan sebagai upaya untuk mengatur situasi kelas untuk menjamin
terciptanya iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh
siswa.

Langkah-langkah menggunakan pendekatan manajemen kelas:

1. Guru mengontrol situasi belajar siswa


2. Mengarahkan kegiatan belajar bagi siswa
3. Menjembatani perbedaan perbedaan belajar siswa.

Kelebihan : Terciptanya iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi


seluruh siswa.

Kelemahan : Siswa tidak bisa belajar mandiri sebab telah terbiasa dikontrol dan
diarahkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran.

14. Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Perbedaan Individual

Pembelajaran di mana komponen-komponen dalam sistem pembelajaran


disesuaikan dengan perbedaan individual, baik perbedaan individual secara
vertikal maupun perbedaan individual secara horisontal, siswa bebas belajar
sesuai dengan karakteristiknya, bakat, dan minat nya.

Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan


Perbedaan Individual:

1. Menyesuaikan sistem pembelajaran dengan perbedaan individual siswa.

Kelebihan:

Siswa bebas belajar sesuai dengan karakteristik, bakat, dan minatnya.

Kelemahan:

18 | P a g e
Guru kesulitan dalam menyesuaikan sistem pembelajaran dengan perbedaan
individual sebab siswa memiliki karakter yang bervariasi.

15. Pendekatan konstruktivis

Teori belajar konstruktivis beranjak dari psikologi perkembangan intelektual


Piaget yang memandang belajar sebagai proses pengaturan sendiri (self
regulation)yang dilakukan seseorang dalam mengatasi konflik kognitif. Konflik
kognitif timbul pada saat terjadi ketidak selarasan (disequilibrasi) antara informasi
yang di terima siswa karena struktur kognitif yang telah dimilikinya. Adapun
pengaturan sendiri adalah proses internal unuk mencapai ekquilibrasi atau
keselarasan yang dilakukan melaui dwi fungsi yaitu organisasi dan adaptasi.

Langkah-langkah menggunakan Pendekatan konstruktivis:

1. Guru mengajak siswa agar dapat membina konsep sendiri atas materi yang
telah diajarkan.
2. Menghubung kaitkan perkara yang dipelajari dengan pengetahuan yang ada
pada siswa.

Kelebihan: Pembelajaran menjadi bermakna sebab siswa dapat membina konsep


sendiri atas materi yang telah diajarkan.

Kelemahan: kesulitan dalam membina konsep sendiri, jika siswa kurang paham
terhadap materi yang telah diajarkan.

16. Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh


Menurut Jollife et. al.(2001: 32), secara tradisional pembelajaran jarak jauh
adalah merupakan pembelajaran di mana secara geografis siswa (pembelajar)
berada jauh dari fasilitator (guru) dan bekerja atau belajar secara mandiri melalui
serangkaian bahan-bahan pembelajaran.Dukungan yang diberikan kepada siswa
adalah dalam bentuk bantuan atau tutorial ketika mereka menemukan kesulitan
dalam pembelajaran. Namun dewasa ini, konsep pembelajaran jarak jauh telah
berkembang luas.

19 | P a g e
Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh:

1. Guru memberikan bahan-bahan pembelajaran pada siswa secara tidak


langsung, misalnya melalui email.
2. Dukungan yang diberikan kepada siswa adalah dalam bentuk bantuan atau
tutorial ketika mereka menemukan kesulitan dalam pembelajaran.

Kelebihan: Pemakaian waktu lebih efisien, karena siswa dapat mengerjakan tugas
dimanapun ia berada.

Kelemahan: Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran.

A. Pengertian Metode Mengajar

Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang


dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Atau pengertian lainnya yaitu
teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar dan menyajikn bahan
pelajaran pada siswa di dalam kelas, baik secara individual maupun secara
kelompok / klasikan, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan
oleh siswa dengan baik.

Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, Cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran.

Sedangkan M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, Metode pembelajaran


adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar
terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan definisi / pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan
tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu
cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar
pada diri siswa untuk mencapai tujuan.

20 | P a g e
2.2 Strategi Pembelajaran
Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Variabel
strategi pembelajaran diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu:

1. Strategi Pengorganisasian (Organizational Strategy)

Merupakan cara untuk menata isi suatu bidang studi, da kegiatan ini
berhubungan dengan tindakan pemilihan isi/materi, penataan isi, pembukaan
diagram, format dan sejenisnya.

2. Strategi Penyampaian (Delivery Strategy)

Merupakan cara untuk menyampaikan pembelajaran pada siswa dan/atau


untuk menerima serta merespon masukan dari siswa.

3. Strategi Pengolahan (Management Strategy)

Merupakan cara untuk menata interaksi antar siswa dan variabel strategi
pembelajaran lainnya.

Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008)


menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan.
Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang
keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian
pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning
(Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara
pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi
pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.

Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk


mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.

21 | P a g e
Dengan kata lain, strategi merupakan a plan of operation achieving something
sedangkan metode adalah a way in achieving something (Wina Senjaya (2008).

Contoh dari strategi pembelajaran adalah strategi cooperative learning dan


strategi active learning.

2.3 Metode Pembelajaran


metode pembelajaran di sini dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran, diantaranya:
1. Metode ceramah
Metode ceramah merupakan suatu metode yang digunakan untuk
menjelaskan materi secara verbal dan biasanya memiliki alat bantu visual.
Hubungan guru dengan anak didik lebih banyak bersifat lisan.
Langkah-langkah dalam melakukan metode caramah :
Mendefinisikan istilah-istilah tertentu.
Pembuatan bagian-bagian atau su-sub bagian.
Pembuatan ikhtisar dalam bentuk pengungkapan dari inti pembicaraan.
Mengajukan dan memecahkan keberatan-keberatan dan memberikan
kesempatan kepada guru untuk menjawab dan mengklarifikasikan jika ada
salah pengertian.
Kelebihan metode ceramah
Guru mudah menguasai kelas.
Mudah mengorganisasikan tempat duduk atau kelas.
Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
Mudah melaksanakan dan mempersiapkannya.
Guru mudah menerangkan dengan baik.
Fleksibel, dalam arti bahwa jika waktu yang sedikit dapat dipersingkat,
dan mengambil yang penting-penting saja.
Kekurangan metode ceramah :
Anak didik cenderung menjadi pasif dan ada kemungkinan kurang tepat
dalam mengambil kesimpulan.

22 | P a g e
Mudah terjadi verbalisme.
Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang besar
menerimanya.
Bila selalu digunakan dan terlalu lama membosankan.
Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya,
ini sukar sekali.

2. Metode Tanya Jawab


Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami meteri
tersebut. Atau lebih lengkap lagi, metode tanya jawab adalah interaksi dalam
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan komunikasi verbal, yaitu dengan
memberikan siswa pertanyaan untuk dijawab, di samping itu juga memberikan
kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.
Langkah-langkah tanya jawab :
Membuat daftar pertanyaan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Mengajukan pertanyaan.
Membuat kesimpulan
Kelebihan metode tanya jawab :
Kelas akan hidup karena anak didik aktif berfikir dan menyampaikan
pikiran melalui berbicara.
Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan cara berfikir
termasuk daya ingatan.
Mengembangkan kebenaran dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengungkapkan pendapat.
Kelemahan pertanyaan sampai 2 atau 3 orang.metode tanya jawab :
Siswa merasa takut, apalagi bila kurang dapat mendorong siswa untuk
berani.
Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan
mudah dipahami siswa,
Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat
menjawab

23 | P a g e
Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk
memberikan pertanyaan pada setiap siswa.
3. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
penyajian materi. Metode diskusi merupakan suatu kegiatan kelompok dalam
memecahkan masalah untuk mengambil kesimpulan.
Jenis-jenis diskusi :
Diskusi kelas, jika melibatkan seluruh siswa dan diskusi dipimpin oleh
guru.
Diskusi kelompok, terdiri dari 3-6 orang.
- Buzz grup : diskusi dadakan,membicarakan bahan yang baru diajarkan.
- Syndikat grup : tiap kelompok dengan tugas masing-masing dan
dilaporkan di depan kelas.
Brain storming yaitu pengumpulan pendapat atau saran.
Kelebihan metode diskusi :
Siswa memperoleh kesempatan untuk berfikir
Siswa mendapat pelatihan mengeluarkan pendapat, sikap dan aspirasinya
secara bebas.
Siswa belajar bersikap toleran terhadap teman-temannya.
Diskusi dapat menumbuhkan partisipatif aktif dikalangan siswa.
Diskusi dapat mengembangkan sikap demokratif, dapat menghargai
pendapat orang lain.
Dengan diskusi, pelajaran menjadi relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Kekurangan metode diskusi :
Diskusi terlalu menyerap waktu.
Pada umumnya siswa tidak terlatih untuk melakukan diskusi dan
menggunakan waktu diskusi dengan baik, maka kecenderungan mereka
tidak sanggup berdiskusi.
Kadang-kadang guru tidak sanggup memahami cara-cara melaksanakan
diskusi, maka kecenderungannya diskusi tanya jawab.
4. Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau cara penyajian materi
melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Bisa dikatakan bahwa
metode pemberian tugas adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan

24 | P a g e
memberikan tugas tertentu kepada siswa untuk dikerjakan dan hasilnya dapat
dipertanggung jawabkan. Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam materi
pelajaran dan dapat pula mengevaluasi materi yang telah dipelajari. Sehingga,
siswa akan terangsang untuk belajar.
Langkah-langkah metode pemberian tugas :
Guru menyiapkan tugas dan menyediakan buku sumber.
Guru menmberikan tugas kepada siswa dan menyebutkan manfaatnya.
Tugas harus dikerjakan oleh siswa
Kelebihan metode pemberian tugas :
Baik sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstruktif.
Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas sebab dalam strategi
ini siswa harus mempertanggung jawabkan segala sesuatu (tugas) yang
telah dikerjakan.
Memberikan kebiasaan untuk giat belajar.
Memberikan tugas siswa untuk sifat yang praktis.
Kelemahan metode pemberian tugas :
Tidak jarang pekerjaan yang ditugaskan itu diselesaikan dengan meniru
pekerjaan orang lain.
Karena perbedaan individu, maka tugas apabila diberikan secara umum
mungkin beberapa orang diantaranya merasa sukar sedang kan sebagian
lainnya merasa mudah menyelesaikan tugas tersebut.
Apabila tugas diberikan, lebih-lebih bila itu sukar dikerjakan, maka
ketenangan mental para siswa menjadi terpengaruh.
5. Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi,
atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
Langkah-langkah melakukan metode demonstrasi :
Guru menyiapkan bahan demonstrasi yang akan dilakukan dan harus
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Guru mencoba alat terlebih dahulu.
Guru memberi penjelasan serta ilustrasi kepada siswa tentang demonstrasi
yang dilakukan.

25 | P a g e
Kegiatan demonstrasi ditindak lanjuti dengan berdiskusi antar siswa dan
kemudian siswa mencobakan alat demonstrasi.
Kelebihan metode demonstrasi :
Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting
oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati.
Dapat membimbing murid ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran
pikiran yang sama.
Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu
yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang
pendek.
Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya
membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang
jelas dari hasil pengamatanya.
Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan
keterangan-keterangan yang banyak.
Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat
diperjelas waktu proses demonstrasi.

Kekurangan metode demonstrasi :

Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa


ditunjang dengan hal seperti itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak
efektif.
Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu
tersedia dengan baik.
Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di
samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa
mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
6. Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana
siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu
yang dipelajari.
Langkah-langkah melakukan metode eksperimen :
Guru menyiapkan alat untuk percobaan, dan harus sesuai dengan tujuan.

26 | P a g e
Sebelumnya guru menguji coba alat yang akan digunakan.
Guru memberikan lembar kegiatan siswa, dan menjelaskan apa yang harus
dilakukan oleh siswa.
Guru membantu dan membimbing siswa saat melakukan percobaan.
Percobaan ditindak lanjuti dengan diskusi antar siswa.
2.4 Teknik Pembelajaran
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya
pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara
yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara
spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa
yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis
akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah
siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu
digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan
kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti
teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran saling berhubungan, dimana apabila antara pendekatan, strategi,
metode, dan teknik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang
utuh maka akan terbentuk yang disebut dengan model pembelajaran. Model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh pendidik/guru. Dengan kata
lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai yang didalamnya
terdapat suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan.
3.2 Saran

Diharapkan bagi para calon guru maupun guru agar mengenal, memahami
dan lebih mendalami lagi pengetahuannya mengenai model, pendekatan, strategi,

27 | P a g e
metode, dan teknik pembelajaran, agar impian bangsa akan bertambah baiknya
kualitas mutu pendidikan dan calon generasi yang lebih baik di masa depan dapat
terwujud.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Milan Rinto, M.pd. 2006. Pendekatan,Strategi, Dan Metode Pembelajaran.


https://ayahalby.files.wordpress.com/2012/10/pendekatan-strategi-dan-
metode-pembelajaran.pdf. Diakses 20 september 2016

Irawan, Andhy. 2013. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik


Dan Model Pembelajaran. http:// http://andhy-brenjenk.blogspot.co.id/

2013/10/pengertian-pendekatan-strategi-metode_27.html. Diakses 20 sep


tember 2016.

Putri Ramadhani Rika.2012. MAKALAH Pendekatan, metode, model, strategi


dan teknik pembelajaran.http:// rika rahmadani putri MAKALAH
Pendekatan, metode, model, strategi dan teknik pembelajaran.html.
Diakses 20 September 2016.

28 | P a g e
29 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai