Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Belajar & Pembelajaran

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

“Pendekatan Pembelajaran dan Penerapannya”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Belajar dan Pembelajaran

Dosen Pengampu : Bungawati, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok III :

Rahma Purwanti (2002050029)

Fia Febrilia (2002050028)

Safitri (2002050004)

Nur Azizah Rusyda (2002050027)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KERGURUAN


PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) PALOPO
TAHUN AJARAN 2022
A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran menurut Milan Rianto, merupakan cara
memandang kegiatan pembelajaran sehingga memudahkan bagi guru
untuk pengelolaannya dan bagi peserta didik akan memperoleh
kemudahan belajar. Pendekatan pembelajaran dibedakan menjadi dua,
yaitu :
a. Pendekatan berdasarkan proses meliputi pendekatan yang berorientasi
kepada guru / lembaga pendidikan, penyajian bahan ajar yang hampit semua
kegiatannya dikendalikan oleh guru dan staf lembaga pendidikan (sekolah)
sementara peserta didik terkesan pasif, dan pendekatan yang berorientasi
kepada peserta didik, penyajian bahan ajar yang lebih menonjolkan peran
serta peserta didik selama proses pembelajaran. Sementara guru hanya
sebagai fasilitator, pembimbing dan pemimpin.
b. Pendekatan pembelajaran ditinjau dari segi materi meliputi pendekatan
kontekstual, penyajian bahan ajar yang dikontekskan pada situasi kehidupan
di sekitar peserta didik dan pendekatan tematik. Penyajian bahan ajar dalam
bentuk topik-topik dan tema.
Pendekatan pembelajaran juga bisa diartikan sebagai jalan yang akan
ditempuh oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran juga merupakan aktivitas guru dalam memilih
kegiatan pembelajaran. Yakni sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses
pembelajaran dan membelajarkan siswa untuk membantu dalam mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan.

B. Contoh Pendekatan Pembelajaran


1. Pendekatan Kontekstual (CTL)
Contextual Teaching and Learning (CTL) atau pendekatan kontekstual
adalah konsep belajar yang membantu guru untuk menghubungkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa, serta mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga maupun
masyarakat.
Dalam konteks ini siswa perlu memahami apa itu belajar, manfaat,
dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan demikian
siswa nantinya akan menyadari bahwa yang mereka pelajari akan berguna
untuk kehidupannya nanti. Selain itu juga membuat mereka memposisikan
sebagai diri sendiri yang membutuhkan bekal yang bermanfaat untuk
hidupnya nanti dan akan berusaha untuk mencapainya.
Pendekatan kontekstual dilakukan dengan melibatkan komponen-
komponen pembelajaran yang efektif. Antara lain konstruktivisme,
bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan
penilaian sebenarnya.
2. Pendekatan Kontruktivisme
Pendekatan konstruktivisme adalah pendekatan dalam
pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreativitas siswa dalam
menyalurkan ide-ide baru yang bisa diperlukan bagi pengembangan diri
siswa yang didasarkan pada pengetahuan. Pendekatan konstruktivisme
pada dasarnya sangat penting dalam peningkatan dan pengembangan
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, yang berupa keterampilan dasar
yang dibutuhkan dalam pengembangan diri siswa. Baik di dalam
lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat.
Peran guru dalam pendekatan konstruktivisme sebatas pembimbing
dan pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu guru lebih
mengutamakan keaktifan siswa. Selain itu guru juga memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide baru yang sesuai
dengan materi yang disajikan untuk meningkatkan kemampuan siswa.
Pada intinya pendekatan konstruktivisme lebih mengutamakan
pengalaman langsung dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Konstruktivisme menekankan kontribusi pembelajar dalam memberikan
arti, serta belajar sesuatu lewat aktivitas individu dan sosial.
3. Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif atau inductive approach menyimpulkan
permasalahan dari hal-hal yang bersifat khusus. Metode ini sering
digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke
sesuatu yang khusus. Pendekatan induktif menekankan pada pengamatan
terlebih dahulu, kemudian menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan
tersebut. Metode ini juga sering disebut sebagai sebuah pendekatan
pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum. Pendekatan induktif
dimulai dengan pemberian kasus, fakta, contoh atau sebab yang
mencerminkan suatu konsep atau prinsip.
Setelah itu siswa dibimbing berusaha keras untuk mensintetiskan,
menemukan atau menyimpulkan prinsip dasar dari pelajaran itu. Mengajar
dengan pendekatan induktif adalah cara mengajar dengan penyajian
kepada siswa dari sebuah contoh yang spesifik, lalu dapat disimpulkan
menjadi suatu aturan prinsip atau fakta yang pasti. Dengan kata lain
pendekatan induktif adalah pendekatan pengajaran yang bermula dari
penyajian beberapa keadaan khusus, lalu disimpulkan menjadi sebuah
kesimpulan, prinsip atau aturan.
4. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan siswa
untuk menguasai konsep secara benar dengan tujuan supaya tidak terjadi
kesalahan konsep. Konsep sendiri dapat diartikan sebagai klasifikasi
perangsang yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep ini
merupakan struktur mental yang didapat dari pengamatan dan pengalaman.
Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan pengajaran yang
secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada
siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu didapat. Pembelajaran
dengan memakai pendekatan konsep artinya siswa dibimbing memahami
suatu bahasan lewat pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya.
Dalam proses pembelajaran itu penguasaan konsep dan subkonsep yang
menjadi fokus. Dengan sejumlah metode siswa dibimbing untuk
memahami konsep.
5. Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dibuat
supaya siswa aktif mengkonstruksi pengetahuan, keterampilan dan lainnya
lewat tahapan mengamati, menalar, bertanya, mencoba dan membentuk
jejaring untuk semua mata pelajaran. Pendekatan ilmiah atau Scientific
Approach dalam pembelajaran seluruh mata pelajaran mencakup menggali
informasi lewat pengamatan, bertanya, percobaan, lalu mengolah data atau
informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan
menganalisis, menalar lalu menyimpulkan dan menciptakan. Untuk mata
pelajaran pada materi atau situasi tertentu pendekatan ilmiah ini tidak
selalu tepat jika diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti itu
proses pembelajaran tentu saja harus tetap menerapkan nilai-nilai atau
sifat-sifat ilmiah untuk menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat non ilmiah.
6. Pendekatan Realistik
Pendekatan realistik adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang
berusaha menempatkan pendidikan pada hakiki dasar pendidikan itu
sendiri. Menurut pendapat lain pendekatan realistik adalah pendekatan
yang memakai masalah situasi dunia nyata atau suatu konsep sebagai titik
tolak dalam belajar matematika. Dalam pembelajaran ini, strategi-strategi
informasi siswa berkembang saat mereka menyelesaikan masalah pada
situasi-situasi biasa yang sudah dikenal.
Keadaan ini dijadikan sebagai titik awal pembelajaran pendekatan
realistik atau Realistic Mathematic Education (RME). Pada pendekatan
realistik ini guru berperan sebagai fasilitator, moderator atau evaluator.
Sedangkan murid berpikir, mengkomunikasikan argumennya,
mengklasifikasikan jawaban mereka dan melatih untuk saling menghargai
strategi atau pendapat orang lain.
7. Pendekatan Proses
Pendekatan proses artinya pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau
penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses. Pendekatan
ini berorientasi pada proses. Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan
benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini penting untuk melatih daya
pikir ataupun mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih
psikomotor peserta didik.
Dalam pendekatan ini siswa harus bisa mengilustrasikan atau
memodelkan maupun melakukan percobaan. Evaluasi pembelajaran yang
dinilai adalah proses yang mencakup kebenaran cara kerja, ketelitian,
keakuratan, keuletan dalam bekerja dan lain sebagainya. Tujuan utama
pembelajaran pada pendekatan ini adalah mengembangkan kemampuan
siswa dalam keterampilan proses.
C. K
D. O
E. O
F. O
G. K
H. K
DAFTAR PUSTAKA

Edi Elisa, Konsep Dasar Strategi Belajar Mengajar, (Bali: Edu Channel Indonesia,
30 Mei 2021)

Hakim, Thursan, 2000. Belajar secara efektif (panduan menemukan teknik belajar,
memilih jurusan, dan menentukan cita-cita. Penerbit : Jakarta : Puspa Swara.

Milan Rianto, Pendekatan, Strategi Belajar Mengajar hal. 88-89

Suhandoyo, Upaya Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui


Interaksi Positif Dengan Lingkungan, (Yogyakarta: PPM IKIP Yogyakarta, 1993),
hal. 20

Anda mungkin juga menyukai