Tugas Laporan Ilmu Kebumian
Tugas Laporan Ilmu Kebumian
Tugas Laporan Ilmu Kebumian
Oleh
1. Tujuan
Kegiatan Kuliah Lapangan Ilmu Kebumian bertujuan untuk menambah pemahaman
mahasiswa Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam
Indonesia tentang Ilmu Kebumian dari ahli dan pakar dari bidang geologi, tidak hanya dari
segi teori, namun juga aplikasi nyata di lapangan melalui studi kasus yang relevan dengan
bidang teknik lingkungan seperti halnya industri pertambangan, keterkaitan jenis dan
karakteristik batuan dengan keberadaan airtanah, serta berbagai konsekuensi pemanfaatan
sumberdaya alam di bumi.
2. Peralatan Lapangan
1. Sepatu lapangan
2. Alat tulis
3. Jas hujan atau payung
4. Baju lengan panjang (PDL teknik lingkungan)
5. Topi lapangan
6. Peta topografi
7. Peta geologi
8. Obat obatan pribadi
9. Air minum
10. Cemilan atau makanan ringan
3. Deskripsi Lokasi Kuliah Lapangan
3.1 PETA
a. Peta geologi perbukitan bayat
b. Peta lokasi
3.2 Kondis umum lokasi.
Perbukitan Jiwo, Bayat terletak duapuluh kilometer di sebelah selatan kota
Klaten, jawa tengah secara administratif perbukitan jiwo ini termasuk wilayah
Kecamatan Bayat dan Kecamatan Wedi, sedangkan secara geografis terletak antara
1103633 BT - 11041 24 BT dan 74357 LS - 74920 LS. Daerah ini adalah daerah
di mana batuan berumur pretersier dan paleogen tersingkap didaerah jawa ini
merupakan batuan tertua di pulau jawa. Selain itu daerah ini merupakan perbukitan
yang lebih dikenal dengan nama perbukitan Jiwo Barat dan Jiwo Timur, yang keduanya
dipisahkan oleh sungai yang membelah kedua perbukiatan tersebt yaitu sungai
Dengkeng. Perbukitan ini me-rupakan perbukitan terisolir yang dikeli-lingi oleh dataran
aluvial. Secara fisiografi dataran aluvial dengan bukit-bukit terisolir tersebut termasuk
dalam zona depresi tengah Jawa Timur. Satuan fisiografi ini perbukitan yang dikunjungi
sebagai tempat penggamatan dan penelitian adalah perbukitan Jiwo timur
Perbukitan jiwo timur merupakan deretan perbukitan yang terdiri dari Gunung
Konang, Gunung Pendul, Gunung Semangu,Adapun disana banyak dijumpai kuarsa susu,
berukuran kerikil sampai berangkal dan merupakan ciri khas daerah batuan metamorf.
Didaerahh tempat dilakuakannya analisi kulia lapangan.
Pada daerah yang dikunjungi sebagai fild trip ilmu kebumian berupa perbukitan
yang cukup luas dengan banyak pepohonan yang cukup rindang dan berdasarkan pos
pengamatan yang dikunjungi hanya sedikit ditemukannya rumah rumah warga disekitar
daerah tersebut. Akan tetapi pepohonan yang rindang ingin dapat menyebabkan lebih
cepatnya pelapukan batuan yang tersingkap didaerah tersebut.
Dari kuliah lapangan ini dapat disimpulkan bahwa setiap batuan memiliki karakteristiknya
masing masing baik itu batuan metamorf, batuan beu, dan juga batuan sedimen. Khusus untuk batuan
didaerah bayat terdapat batuan eosen dan pratersier. Batuan pratersier berumur 65 sampai dengan 100
juta tahun yang lalu, sedangkan batuan eousen adalah batuan yang berumur 33 sampai dengan 65
tahun yang lalu. Batuan yang terdapat disana berjenis Nomulithes dan Asilina. Batuan nomulithes adalah
batuan yang terdapat didalamnya fosil fosil kerang. Sedangkan batuan pretersier yang berumur 65
sampai dengan 100 juta tahun yang lalu termasuk jenis batuan gamping yang merupakan marmer tapi
sudah banyak mengalami pelapukan di sekitar nya.
Setiap batuan memiliki sifat dan jenis masing masing mulai batuan metamorf dan batuan beku
adalah batuan yang termasuk kedalam batuan akuiflug sedangkan batuan sedimen memiliki ronga
rongga sehingga termasuk kedalam batuan akuiver. Selain itu dengan diketahuinya umur umur batuan
tersebut bahwa bumi mengalami evolusi yang dinamis yang dapat dibuktika dengan terangkat nya
batuan yang ada dilautan dangkal, fosil fosil yang terdapat di batuan serta menetahui barbagai macam
jenis fosil fosil yang terdapat di lautan yang tersikap ke daratan.
Dengan kuliah lapangan ini dapat menambah ilmu mengenai bebatuan serta maanfaat dan
bencana yang dapat ditimbulkan berbagai macam batuan. Mulai dari batuan dapat dimanfaatkan
sebagai pondasi rumah dan gedung, ataupun sebagai isolator panas. Selain itu mineral yang terkandung
dalam bebatuan dapat memberikan informasi dan jenis mineral mineral yang ada di daerah sekitar.
Selain itu dari jenis mineral yang digunakan pada pertambangan dapat diketahui bahaya yang dapat
terjadi terhadap lingkungan. Seperti misalnya saat ingin membuka lahan pertambangan apabila terdapat
batuan yang mengandung bayak pirit dan menghasilkan banyak asam tambang yang komponen kimia
utamanya adalah FeS2 yang apabila terkontaminasi ke dalam sungai ataupun tanah dapat menyebabkan
pencemaran dan kerusakan lingkungan. Dalam hal ini teknik linngkungan akan sangat membutuhkan
data data tersebut untuk dijadikan analisis mengenai dampak lingkungakan yang akan terjadi.
Daftar Pustaka
http://rizqigeos.blogspot.co.id/2013/03/batuan-pembentuk-bumi.html
http://kumpulantugassekolahdankuliah.blogspot.co.id/2015/01/sifat-batuan-terhadap-air-tanah.html