Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen Pada Tanaman
Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen Pada Tanaman
Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen Pada Tanaman
Dosen Pengampu
PROGRAM PASCASARJANA
PRODI PENDIDIKAN IPA KONSENTRASI BIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
Keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman
A. LATAR BELAKANG
Keanekaragaman tingkat gen dapat kita pelajari pada pola-pola bentuk daun pada
tumbuhan. Contohnya pada tumbuhan Dahlia memiliki bentuk daun yang berbeda-beda
antara daun semasa kecambah, semasa muda, dan semasa dewasanya atau semasa akan
menghasilkan bunga. Pada bagian-bagian bunga, sekalipun memiliki genotip sama pada
kelopak, mahkota, benang sari, dan putiknya, kesemuanya memiliki bentuk yang
berbeda-beda. Demikian pula bentuk daun Ranunculus aquatalis, Salvinia, dan
Myriophyllum adalah berbeda antara daun yang berada di atas permukaan air dengan
daun yang berada di bawah permukaan air. Daun yang berada di bawah permukaan air
memiliki bentuk serupa akar, tetapi daun yang berada di atas permukaan air memiliki
bentuk yang lebih lebar. Hal ini berarti faktor lingkungan mempengaruhi penampakan
sifat genotip yang sama pada suatu bagian organisme sejenis di tempat tertentu.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana keanekaragaman tingkat gen pada tanaman di sekitar Laboratorium
Biologi UNNES ?
2. Bagaimana cara melestarikan keanekaragaman tingkat gen pada tanaman di
sekitar Laboratorium Biologi UNNES ?
C. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui keanekaragaman tingkat gen pada tanaman di sekitar Laboratorium
Biologi UNNES
2. Mengetahui cara melestarikan keanekaragaman tingkat gen pada tanaman di
sekitar Laboratorium Biologi UNNES
D. MANFAAT PRAKTIKUM
1. Sebagai informasi penting yang berkaitan dengan matakuliah Biodiversitas
2. Sebagai informasi keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman di sekitar
Laboratorium Biologi UNNES
1 Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Codiaeum
Codiaeum
Spesies:
variegatum
2 Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Alismatales
Famili: Araceae
Genus: Agloenema
Agloenema
Spesies:
cummutatum
Keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman
3 Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Violales
Famili: Begoniaceae
Genus: Begonia
Spesies: Begonia sp
Keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman
4 Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Geraniales
Famili: Balsaminaceae
Genus: Impatiens
Impatiens
Spesies:
balsamina
Keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman
5 Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Apiales
Famili: Araliaceae
Genus: Schefflera
Schefflera
Spesies:
grandiflora
6 Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Liliales
Famili: Agavaceae
Genus: Sansevieria
Sansivieria
Spesies:
trifasciata
Keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman
7 Kingdom Plantae
Divisi: Tracheophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Gentianales
Famili: Rubiaceae
Genus: Ixora L
Spesies: Ixora acuminata
Keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman
3) Begonia sp
Variasi yang ditemukan ada 2 macam. Salahsatu ciri begonia yaitu daunnya
berwarna hijau, daunnya melebar, batangnya berwarna merah, bagian belakang daun
kehijauan. Adapula yang memiliki daun mengkilap dan struktur pertulangannya jelas,
dengan warna pada batangnya hijau keputihan, warna pada bagian belakang daun yaitu
merah.
Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi
susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat
gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies. Perkawinan
antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebab
keanekaragaman jenis genetik. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan
perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan
perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu
dalam satu spesies berupa varietas-varietas yang terjadi secara alami atau secara buatan.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri
setiap individu dengan lingkungan.
Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu
individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Genotip merupakan
kombinasi alela yang dimiliki oleh setiap individu. Genotip ini berperan dalam
mempengaruhi karakteristik keturunan seperti warna mata, golongan darah, dan bentuk
enzim tertentu. Fenotip suatu individu menggambarkan karakter morfologi, fisiologi,
anatomi, dan biokimia individu tersebut. Sementara keanekaragaman buatan dapat terjadi
Keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman
hidupnya, ada beberapa tanaman yang cocok ditempatkan dengan posisi ternanung atau
terpapar serta melakukan pemanfaatan SDA secara arif dan bijaksana.
F. DAFTAR PUSTAKA
Purvis A, Hector A. 2000. Getting the measure of biodiversity. Nature 405: 212-219
Skirvin, R.M. and J. Janick. 1976. A new Pelargonium variety from calliclones. Hort.
Sci. 11:61-62.