Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen Pada Tanaman

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

KEANEKARAGAMAN Disusun oleh

HAYATI TINGKAT GEN Rizki Oktavia


Innarotul Aulia
PADA TANAMAN
Di sekitar Laboratorium Biologi UNNES

Dosen Pengampu

Prof. Dr. Sri Ngabekti, M.S.

PROGRAM PASCASARJANA
PRODI PENDIDIKAN IPA KONSENTRASI BIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
Keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman

A. LATAR BELAKANG

Keanekaragam hayati (biological-diversity atau biodiversity) adalah semua


makhluk hidup di bumi (tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme) termasuk
keanekaragaman genetik yang dikandungnya dan keanekaragaman ekosistem yang
dibentuknya (DITR 2007). Keanekaragaman hayati itu sendiri terdiri atas tiga tingkatan
(Purvis dan Hector 2000) yaitu: (i) Keanekaragaman spesies, yaitu keanekaragaman
semua spesies makhluk hidup di bumi, termasuk bakteri dan protista serta spesies dari
kingdom bersel banyak (tumbuhan, jamur, hewan yang bersel banyak atau multiseluler).
(ii) Keanekaragaman genetik, yaitu variasi genetik dalam satu spesies, baik di antara
populasi-populasi yang terpisah secara geografis, maupun di antara individuindividu
dalam satu populasi. (iii) Keanekaragaman ekosistem, yaitu komunitas biologi yang
berbeda serta asosiasinya dengan lingkungan fisik (ekosistem) masingmasing. (iv)
Keanekaragaman hayati (biodiversity) merupakan dasar dari munculnya beragam jasa
ekosistem (ecosystem services), baik dalam bentuk barang/produk maupun dalam bentuk
jasa lingkungan yang sangat diperlukan oleh perikehidupan makhluk hidup, khususnya
manusia.

Keanekaragaman tingkat gen disebut pula keanekaragaman genotip, yaitu tingkat


variasi pada organisme sejenis sebagai akibat interaksi antar gen-gen di dalam
genotipnya dengan lingkungan sehingga memunculkan fenomena yang berbeda
sekalipun gen-gennya sama. Hal ini terjadi sebagai akibat sifat gen-gen ada yang
dominan dan ada yang resesif. Itulah sebabnya, sekalipun gena-gena di dalam genotipnya
sama dalam satu keluarga terdapat anggota keluarga yang memiliki ciri atau sifat
penampilan yang berbeda dengan anggota lainnya dalam keluarga itu. Penampakan sifat
genotif berinteraksi dengan lingkungannya disebut fenotif. Dengan begitu, akibat adanya
sifat dominansi dan resesif gena-gena dalam genotip induk organisme itu, suatu induk
akan menghasilkan fenotip yang berbeda pada keturunannya. Keanekaragaman genotip
disebut juga plasma nutfah. Individu yang masih alami atau belum termutasi oleh
manusia, memiliki kekayaan plasma nutfah yang berharga, karena gena-genanya masih
bisa direkayasa lebih lanjut. Keanekaragaman hayati dalam bentuk hutan seisinya
merupakan sumber plasma nutfah untuk kesejahteraan hidup manusia di masa kini dan
masa datang, sehingga keberadaan hutan di tiap wilayah semestinya dipelihara dan
dilestarikan.
Keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman

Keanekaragaman tingkat gen dapat kita pelajari pada pola-pola bentuk daun pada
tumbuhan. Contohnya pada tumbuhan Dahlia memiliki bentuk daun yang berbeda-beda
antara daun semasa kecambah, semasa muda, dan semasa dewasanya atau semasa akan
menghasilkan bunga. Pada bagian-bagian bunga, sekalipun memiliki genotip sama pada
kelopak, mahkota, benang sari, dan putiknya, kesemuanya memiliki bentuk yang
berbeda-beda. Demikian pula bentuk daun Ranunculus aquatalis, Salvinia, dan
Myriophyllum adalah berbeda antara daun yang berada di atas permukaan air dengan
daun yang berada di bawah permukaan air. Daun yang berada di bawah permukaan air
memiliki bentuk serupa akar, tetapi daun yang berada di atas permukaan air memiliki
bentuk yang lebih lebar. Hal ini berarti faktor lingkungan mempengaruhi penampakan
sifat genotip yang sama pada suatu bagian organisme sejenis di tempat tertentu.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana keanekaragaman tingkat gen pada tanaman di sekitar Laboratorium
Biologi UNNES ?
2. Bagaimana cara melestarikan keanekaragaman tingkat gen pada tanaman di
sekitar Laboratorium Biologi UNNES ?

C. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui keanekaragaman tingkat gen pada tanaman di sekitar Laboratorium
Biologi UNNES
2. Mengetahui cara melestarikan keanekaragaman tingkat gen pada tanaman di
sekitar Laboratorium Biologi UNNES

D. MANFAAT PRAKTIKUM
1. Sebagai informasi penting yang berkaitan dengan matakuliah Biodiversitas
2. Sebagai informasi keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman di sekitar
Laboratorium Biologi UNNES

E. DATA DAN PEMBAHASAN


Hasil pengamatan keanekaragaman tingkat gen pada tanaman di sekitar Laboratorium
Biologi UNNES adalah sebagai berikut:
Keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman

No Klasifikasi Variasi tingkat gen

1 Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Codiaeum
Codiaeum
Spesies:
variegatum

2 Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Alismatales
Famili: Araceae
Genus: Agloenema
Agloenema
Spesies:
cummutatum
Keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman

3 Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Violales
Famili: Begoniaceae
Genus: Begonia
Spesies: Begonia sp
Keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman

4 Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Geraniales
Famili: Balsaminaceae
Genus: Impatiens
Impatiens
Spesies:
balsamina
Keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman

5 Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Apiales
Famili: Araliaceae
Genus: Schefflera
Schefflera
Spesies:
grandiflora

6 Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Liliales
Famili: Agavaceae
Genus: Sansevieria
Sansivieria
Spesies:
trifasciata
Keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman

7 Kingdom Plantae
Divisi: Tracheophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Gentianales
Famili: Rubiaceae
Genus: Ixora L
Spesies: Ixora acuminata
Keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman

Hasil pengamatan terhadap keanekaragaman tanaman tingkat gen yang diamati di


sekitar laboratorium Biologi menunjukan bahwa terdapat 7 tanaman yang merupakan
keanekaragaman hayati tingkat gen. Diantaranya adalah :
1) Codiaeum variegatum (Puring)
Variasi yang ditemukan daunnya berwarna dominan hijau dan dominan kuning.
Tekstur daunnya halus, ujung daun ada yang berbentuk meruncing adapula yang bentuk
daunnya berpilin. Letak daunnya ada yang berseling adapula yang berhadapan. Tangkai
puring memiliki getah yang berwarna putih transparan.

2) Agloenema cummutatum (Sri rejeki)


Variasi yang ditemukan ada 4 macam. Perbedaan ciri fisik yang terlihat adalah
warna daun. Ada yang daunnya berwarna hijau penuh, dominansi dengan corak putih,
dominansi hijau dan putih. Bentuk daunnya ada yang melebar dan yang berbentuk seperti
hati degan perpaduan warna hijau dan putih yang mendominansi adapula dengan warna
putih bintik-bintik.

3) Begonia sp
Variasi yang ditemukan ada 2 macam. Salahsatu ciri begonia yaitu daunnya
berwarna hijau, daunnya melebar, batangnya berwarna merah, bagian belakang daun
kehijauan. Adapula yang memiliki daun mengkilap dan struktur pertulangannya jelas,
dengan warna pada batangnya hijau keputihan, warna pada bagian belakang daun yaitu
merah.

4) Impatiens balsamina (pacar air)


Variasi yang ditemukan ada 2 macam. Pacar air dengan Bunga berwarna pink
keunguan dan berwarna orange. Bentuk daunnya ada yang mengkilap ada juga yang
tidak. Tanaman pacar pacar air merupakan keanekaragaman gen karena memiliki varians
yang berbeda pada warna mahkota bunga ada yang pink tua dan pink muda agak pucat,
bentuk bunga bundar dan duduk berkelompok dengan kelopak bunga, daun berbentuk oval
dengan pinggiran berberigi serta herba.

5) Schefflera grandiflora (walisongo)


Variasi yang ditemukan ada 2 macam. Tanaman walisongo memiliki daun yang
sangat rimbun. Warna daunnya ada yang berwarna hijau tua dan adapula yang hijau
muda. Tanaman walisongo merupakan tanaman perdu.
Keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman

6) Sansivieria trifasciata (lidah mertua)


Variasi yang ditemukan sebanyak 4 macam. Tanaman ini daunnya ada yang
permukaannya lebar, memanjang dan meruncing. Warna daunnya bermacam-macam
yaitu dari mulai yang berwarna hijau tua, perpaduan dengan hijau muda, atau kuning.
Daun tanaman lidah mertua bentuknya menyempit pada pangkal dengan bagian ujung
daun meruncing. Daun ini sangan tebal, dan memiliki kandungan air sukulen sehingga
tahan akan kekeringan. Daunnya memiliki motif alur atau garis-garis yang terdapat pada
helai daun, motifnya ada yang mengikuti arah serat daun, tidak beraturan ataupun zig
zag.
7) Ixora acuminate (bunga asoka)
Variasi yang ditemukan sebanyak 2 macam. Tanaman ada yang memilik daun
berukuran besar dan kecil. Tanaman soka memiliki daun yang tidak lengkap karena
hanya mempunyai tangkai daun dan helaian daun saja. Daun soka merupakan daun
majemuk yang menyirip dengan anak daun yang berpasang-pasangan. Tangkai daun
biasanya berukuran 1 cm-2 cm. Daunnya berwarna hijau dan berwarna cokelat pada
bagian yang dekat dengan batang. Permukaan daunnya halus dan mengkilat atau suram.
Daun nya akan gugur bila suhu lingkungan sekitarnya terlalu dingin.

Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi
susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat
gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies. Perkawinan
antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebab
keanekaragaman jenis genetik. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan
perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan
perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu
dalam satu spesies berupa varietas-varietas yang terjadi secara alami atau secara buatan.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri
setiap individu dengan lingkungan.
Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu
individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Genotip merupakan
kombinasi alela yang dimiliki oleh setiap individu. Genotip ini berperan dalam
mempengaruhi karakteristik keturunan seperti warna mata, golongan darah, dan bentuk
enzim tertentu. Fenotip suatu individu menggambarkan karakter morfologi, fisiologi,
anatomi, dan biokimia individu tersebut. Sementara keanekaragaman buatan dapat terjadi
Keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman

antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi). Hibridisasi merupakan proese


persilangan dua individu berbeda komposisi genetikanya, seperti berlainan ras, varietas,
jenis, atau berlainan marga.
Diferensiasi genetik dalam spesies terjadi sebagai akibat dari reproduksi seksual, di
mana perbedaan genetik antara individu digabungkan dalam keturunan mereka untuk
menghasilkan kombinasi baru dari gen atau dari mutasi yang menyebabkan perubahan
DNA. Berbagai macam set gen yang berbeda juga menentukan individu atau kemampuan
seluruh populasi untuk mentolerir tekanan dari faktor lingkungan tertentu. Sementara
beberapa orang mungkin bisa mentolerir peningkatan beban polutan di lingkungan
mereka, tetapi orang lain, membawa gen yang berbeda, mungkin menderita infertilitas
atau bahkan mati di bawah kondisi lingkungan yang sama persis. Sementara yang
pertama akan terus hidup di lingkungan dan yang terakhir harus meninggalkannya atau
mati. Proses ini disebut seleksi alam dan menyebabkan hilangnya keanekaragaman
genetik di habitat tertentu. Namun, individu yang tidak lagi hadir mungkin telah
membawa gen untuk pertumbuhan yang lebih cepat atau kemampuan untuk mengatasi
lebih baik dengan faktor stres lainnya.
Keragaman genetik yang tinggi merupakan salah satu faktor penting untuk merakit
varietas unggul baru. Peningkatan keragaman genetik dapat dilakukan dengan
memanfaatkan plasma nutfah yang tersedia di alam dan dapat pula dengan melakukan
persilangan. Sifat-sifat tertentu sering tidak ditemukan pada sumber gen yang ada
sehingga teknologi lainnya perlu diterapkan. Salah satu teknologi pilihan yang dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan keragaman genetik tanaman adalah melalui teknologi
kultur in vitro. Kultur in vitro biasanya merupakan sumber terkaya dalam memproduksi
variasi genetik. Dalam beberapa publikasi penggunaan regeneran dinamakan sesuai
dengan asal regenerasi tanaman baru tersebut. Misalnya tanaman yang berasal dari kalus
disebut calliclones (Skirvin dan Janik 1976), sedang tanaman yang berasal dari protoplas
disebut protoclones (Shepard et al. 1980).
Pentingnya keberadaan keanekaragman genetika dalam suatu lingkungan sekitar
laboratorium Biologi hendaknya menjadi perhatian kita untuk terus menjaga dan
melestarikannya, banyak cara yang semestinya dapat kita lakukan sebagai seperti halnya
melalui usaha perlindungan ragam tumbuhan, usaha penangkaran tanaman-tanaman
dengan variasi genetik, menempatkan tanaman-tanaman sesuai dengan kebutuhan
Keanekaragaman hayati tingkat gen pada tanaman

hidupnya, ada beberapa tanaman yang cocok ditempatkan dengan posisi ternanung atau
terpapar serta melakukan pemanfaatan SDA secara arif dan bijaksana.

F. DAFTAR PUSTAKA

DITR [Department of Industry Tourism and Resources of Australian Government]. 2007.


Biodiversity Management: Leading Practice Sustainable Development Program
for the Mining Industry. Department of Industry, Tourism and Resources,
Government of Australia, Canberra

Purvis A, Hector A. 2000. Getting the measure of biodiversity. Nature 405: 212-219

Skirvin, R.M. and J. Janick. 1976. A new Pelargonium variety from calliclones. Hort.
Sci. 11:61-62.

Anda mungkin juga menyukai