Ubi Jalar Bab 1-3
Ubi Jalar Bab 1-3
Ubi Jalar Bab 1-3
Disusun Oleh:
Bella Nurdiyanti 165040200111164
Rheka Astri Gurning 165040200111178
Nurhadi Anwar 165040201111127
Febri Ayu Alista 165040201111179
Kelas: M
Program Studi: Agroekoteknologi
Kelompok: Ubi Jalar
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2017
2.1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
(a) (b)
Gambar: (a) Tanaman ubi jalar dan (b) umbi ubi jalar (Google image,
2017)
Menurut Yufdy (2006) varietas ubi jalar cukup banyak, namun baru
142 jenis yang sudah diidentifikasi oleh para peneliti. Varietas yang
digolongkan sebagai varietas unggul harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut: (a) berdaya hasil tinggi yaitu diatas 30 ton/hektar, (b)
berumur pendek (genjah) antara 3-4 bulan, (c) rasa ubi enak dan manis,
(d) tahan terhadap hama penggerek ubi (Cylas sp.) dan penyakit kudis
oleh cendawan Elsinoe sp, (e) kadar karotin tinggi di atas 10 mg/100 gram
dan (f) keadaan serat ubi relatif rendah.
Beberapa varietas unggul yang telah dilepaskan ke lapangan
memiliki umur yang berbeda, demikian juga dengan ketahanan terhadap
hama boleng. Kultivar ubi jalar berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Perbedaan itu dapat dilihat dari warna kulit umbi dan warna daging umbi
(biasanya putih, coklat/krem, kuning, merah dan ungu), bentuk umbi,
bentuk daun, kedalaman perakaran, masa pendewasaan, ketahanan umbi
terhadap hama dan penyakit. Perbedaan warna pada umbi berkaitan
dengan adanya komponen fungsional pada ubi jalar, yaitu antosianin dan
β-karoten. Berikut merupakan penjelasan dari beberapa varietas ubi jalar
yang digunakan pada saat praktikum:
a) Varietas Sari
Varietas ini dilepas tanggal 22 Oktober 2001 dengan SK Mentan
525/Kpts/TP.240/10/2001 dan nomor induk MIS 104-1. Asal varietas ini
adalah hasil persilangan Genjah Rante x Lapis hasil varietas ini mencapai
30,0 – 35,0 t/ha dengan umur panen 3,5 – 4,0 bulan. Varietas tanaman ini
memiliki warna sulur dominan hijau, kerangka daun berbentuk segitiga
samasisi, ukuran daun dewasa kecil, bagian bawah tulang daun berwarna
hijau, daun muda berwarna agak ungu sedangkan saat dewasa warna
daunnya berubah menjadi hijau, tangkai daun sangat pendek, umbi
berbentuk bulat telur dan melebar pada ujung umbi dengan tangkai umbi
sangat pendek. Kulit umbi varietas sari berwarna merah sedangkan
daging umbi berwarna kuning tua degan rasa yang enak dan manis.
Kadar bahan kering sebesar 28%, kadar serat sebesar 1,63%, kadar
protein sebesar 1,91%, kadar gula sebesar 5,23%, kadar pati sebesar
32,48%, kadar betakarotin sebesar 380,92 μg/100 g dan kadar vitamin C
sebesar 21,52 mg/100 g. Varietas ini agak tahan terhadap hama boleng
(Cylas formicarius) dan tahan hama penggulung daun, tahan penyakit
kudis (S.batatas) dan penyakit bercak daun (Cercospora sp.). Pemulia
varietas ini adalah St. A. Rahayuningsih, Sutrisno, Gatot S., dan J oko
Restuono (Balitkabi, 2016).
b) Varietas Beta-2
Dalam pelaksanaan praktikum di lapang kelompok kami
menggunakan varietas Beta-2. Varietas ini dilepas tanggal 19 Mei 2009
dengan SK Mentan 2216/ Kpts/ SR.120/ 5/ 2009. Varietas ini merupakan
hasil persilangan bebas induk betina MSU persilangan varietas Kidal
dengan BB 97281-16. Waktu panen antara 4 – 4,5 bulan. Varietas ini
memiliki warna dominan hijau pada sulur, ukuran daun dewasa kecil,
tulang daun permukaan bawah berwarna hijau, daun dewasa berwarna
hijau sedangkan daun muda permukaan atas dan bawah daun ungu,
tangkai daun berwarna hijau dan pendek. Umbi berbentuk elips membulat
dengan warna kulit umbi merah dan warna daging oranye dengan rasa
umbi enak. Kandungan gizi varietas ini adalah serat 3,55%, gula reduksi
5,00%, pati 17,8%, Amilosa 23,08%, Vitamin C 21,0 mg/100 gram dan
betakarotin 4.629 µg/100 gram. Varietas ini agak tahan penyakit kudis
(Sphaceloma batatas) dan agak tahan hama boleng (Cylas formicarius)
Rata-rata hasil varietas ini sebesar 28,6 t/ha dengan potensi hasil 34,7
t/ha cocok ditanam pada lahan tegalan dan sawah sesudah tanaman padi.
Pemulia varietas ini adalah M. Jusuf, St.A. Rahayuningsih, Tinuk Sri
Wahyuni, Joko Restuono, dan Gatot Santoso (Balitkabi, 2016).
c) Varietas Antin
Varietas ini dilepas pada 15 Januari 2013 dengan SK Mentan
165/Kpts/SR.120/1/2013. Varietas ini merupakan hasil persilangan bersari
bebas dari varietas Samarinda (Lokal Blitar) dan Kinta (Lokal Papua).
Varietas ini memiliki warna sulur dominan hijau, kerangka daun berbentuk
segitiga sama sisi, ukuran daun dewasanya sedang, semua tulang daun
berwarna ungu. Bentuk umbi bulat telur dan lebar pada pangkal umbi, kulit
umbi berwarna putih sedangkan daging umbi berwarna ungu dan rasa
umbi enak. Kandungan gizi pada umbi banyak yaitu kadar serat ±2,3%,
protein ±1,9%, gula total ±1,7%, pati ±19,3%, vitamin C ±21,8% dan beta
karoten ±7,8%. Varietas ini agak tahan penyakit kudis (Sphaceloma
batatas) dan agak tahan hama boleng (Cylas formicarius) dengan potensi
hasil 33,2 ton/ha dan rata-rata hasil 25,8 ton/ha. Pemulia varietas ini
adalah M. Jusuf, St.A. Rahayuningsih, T.S. Wahyuni, Joko Restuono dan
Gatot Santoso (Balitkabi, 2016).
Skala serangan :
0 : tidak ada kerusakan pada daun tanaman yang diamati
1 : ada kerusakan 1%- 25% pada daun tanaman yang diamati
2 : ada kerusakan 26%-50% pada daun tanaman yang diamati
3 : ada kerusakan 51%-75% pada daun tanaman yang diamati
4 : ada kerusakan 76%-100% pada daun tanaman yang diamati
DAFTAR PUSTAKA