Nilai Darah Pije
Nilai Darah Pije
Nilai Darah Pije
Blood Value
Hafizah Zakiyah 1)*, Fani Refiza2), Intan Hawani Syam Nursal3) Aqsha Ineza 4), Romy
Kelvindo5) , Indah Sukarjo6)
1)
NIM. 1710421006, Kelompok 3 B, Praktikum Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
2)
NIM. 1710421010, Kelompok 3 B, Praktikum Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
3)
NIM. 1710422008, Kelompok 3 B, Praktikum Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
4)
NIM. 1710423002, Kelompok 3 B, Praktikum Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
5)
NIM. 1710423010, Kelompok 3 B, Praktikum Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
*
Koresponden: zakiah.hafizah@gmail.com
ABSTRACT
This experiment about Blood Value applied on Friday, September 13th, 2019 in the 2nd Teaching
Laboratory, Biology Departement, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Andalas University,
Padang. The aims of this experiment were to known about method and technique measured standard of
blood value was included blood cell ‘s quantity, hematocrit value, hemoglobin value and index ablosute
of blood, to comprehend and interpretation blood value as a physicology concept. The method used was
direct observation method and experiment using haemocytometer, haemometer, hematometer and
microscope. This experiment used Mus musculus and Bufo sp. The results of this practical are the he
average Hb Bufo sp is smaller than the average Hb Mus musculus, which is 11 g /dL and 19 g/dL
respectively. And the other result is Mus musculus hematocrit value is about 35% and Bufo sp. is 30%.
20 19
18
16
14
Rata-rata (g/dl)
12 11
10
8
6
4
2
0
mus musculus buffo sp.
Jenis Spesies
80%
Hasil Pemisahan Komponen Darah
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Buffo sp Mus musulus Buffo sp Mus musulus
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa tinggi dibandingkan dengan Bufo sp.
terdapat perbedaan yang tidak begitu Menurut literatur hal ini disebabkan nilai
signifikan antara proporsi komponen darah hematokrit adalah perbandingan antara sel
Bufo sp dan Mus musculus. Pada darah merah dan volume darah
hematokrit Bufo sp dapat dilihat terdapat keseluruhan sehingga dengan
perbedaan warna batas antara plasma darah meningkatnya sel darah merah dan
dan komponen darah lainnya sebanyak 30 hemoglobin, meningkat pula nilai
%. Sedangkan pada Mus musculus terdapat hematokritnya (Guyton,1985).
perbedaan yang nyata diantara komponen Nilai hematokrit Mus musculus
darahnya, yaitu kira-kira 35% eritrositnya. kira2 sebesar 35% dan pada Bufo sp
Pada Gambar 1 dapat dilihat sebesar 30%. Hal ini tidak berbeda nyata
bahwa nilai hematokrit pada Mus musculus dengan nilai hematokrit yang dinyatakan
sedikit lebih tinggi dari pada nilai didalam literatur bahwa normal mencit
hematokrit Bufo sp.. Hal ini sesuai dengan 39%-49% (Malole dan Pramono, 1989).
literatur dimana jumlah eritrosit dan kadar Berdasarkan studi yang dilakukan oleh
hemoglobin pada Mus musculus yang lebih Sulastri et. al. (2014), ditemukan nilai
haematokrit katak rata-rata sebesar 15,10% penting pada kasus dehidrasi atau untuk
pada betina, dan jantan sebesar 16, 18%. diagnosa abnormalitas sintesis darah.
Dari hasil tersebut dapat Perbedaan jumlah eritrosit pada
disimpulkan bahwa nilai hematokrit mamalia dengan katak bisa disebabkan
mencit lebih tinggi dibandingkan dengan karena aktivitas harian dan suhu tubuh Mus
nilai hematokrit katak. Hasil yang didapat musculus lebih tinggi dibandingkan
sesuai dengan literatur yang menyatakan aktivitas harian dan suhu tubuh Bufo sp.
bahwa kentalnya konsentrasi darah mencit Mus musculus sangat aktif di siang hari dan
dibandingkan dengan katak menyebabkan memerlukan oksigen banyak untuk bisa
hematokrit mencit lebih tinggi daripada mempertahankan kelangsungan hidupnya
katak Hal ini tidak sesuai dengan pendapat khususnya dalam proses respirasi. Itulah
Hoffbrand, (2006), yang menyatakan sebabnya Mus musculus memiliki jumlah
Hematokrit menunjukkan persentase zat eritosit yang tinggi untuk bisa mengikat
padat (kadar sel darah merah, dan Iain- oksigen yang banyak. Hal ini Sesuai
Iain) dengan jumlah cairan darah. Semakin dengan pernyataan Wulangi (1993) jumlah
tinggi persentase HMT mengartikan eritrosit dipengaruhi oleh jenis kelamin,
konsentrasi darah makin kental. umur, kondisi tubuh, variasi harian, (suhu),
Pada keadaan normal, nilai dan keadaan stres. Jumlah eritrosit yang
hematokrit mempunyai hubungan yang banyak menunjukan besarnya aktivitas
positif dengan jumlah eritrosit dan suatu hewan. Hewan yang aktif bergerak
hemoglobin. Nilai hematokrit akan akan memiliki eritrosit yang banyak karena
meningkat pada individu jantan dewasa akan mengkonsumsi banyak oksigen,
sejalan dengan meningkatnya sekresi sebab oksigen berfungsi sebagai transpor
androgen yang juga akan meningkatkan oksigen dalam darah.
jumlah dan volume eritrosit. Pada keadaan lain, eritrosit Bufo
Meningkatnya jumlah hemoglobin akibat sp bisa saja lebih tinggi dibanding Mus
selamatnya sel eritrosit dari kerusakan musculus, hal tersebut terjadi karena
mikroba patogen akan berakhir pada meningkatnya kondisi fisiologis dan
meningkatnya nilai hematokrit (Asri, tingkat stres hewan sesuai dengan
2010). pernyataan Das dan Mahapatra (2013)
Jadi antara jumlah eritrosit, kadar bahwa perubahan kondisi fisiologi dapat
hemoglobin, dan nilai hematokrit dapat di menyebabkan peningkatan jumlah
Bufo sp. dan adanya hubungan yang eritrosit. Kondisi seperti polistemia,
berbanding lurus. Semakin tinggi jumlah dehidrasi, dan hipoksia dapat
eritrosit maka nilai hematokrit dan kadar menyebabkan peningkatan jumlah
hemoglobin juga tinggi, begitu sebaliknya. eritrosit.
Ini didukung oleh pernyataan Santoso Leukosit mempunyai peranan
(2011), informasi dari nilai darah sangat dalam pertahanan seluler dan humoral
penting terutama dalam diagnosa status organisme terhadap zat-zat asingan.
kesehatan individu pada manusia atau Leukosit dapat melakukan gerakan
merupakan parameter yang penting dalam amuboid dan melalui proses diapedesis.
riset-riset berkenaan dengan efek toksik Leukosit dapat meninggalkan kapiler
berbagai substansi terhadap hewan. dengan menerobos antara sel-sel endotel
Dinamika yang ditunjukkan oleh nilai dan menembus kedalam jaringan
darah saling terkait satu sama lainnya, penyambung. Bila memeriksa variasi
misalnya kekurangan jumlah eritrosit akan Fisiologi dan Patologi sel-sel darah tidak
menurunkan kadar hemoglobin sehingga hanya persentase tetapi juga jumlah
muncul anemia. Perubahan proporsi kadar absolut masing-masing jenis per unit
eritrosit dalam satuan volume darah atau volume darah harus diambil (Campbell,
lebih dikenal dengan hematokrit (packed 2004).
cell volume) juga memberikan gambaran
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat 2. Adapun komponen darah yang dapat
disimpulkan bahwa : diamati yaitu plasma darah dan
1. Kadar hemoglobin Mus musculus 19 eritrosit. Jumlah plasma darah dan
g/dl lebih banyak dari hemoglobin Bufo eritrosit pada Mus musculus lebih
sp. yaitu 11 g/dl banyak dibandingkan Bufo sp.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, N. D. dan P. Santoso. 2009. Das M. and P. K. Mahapatra. 2013.
Penuntun Praktikum Fisiologi Hematology of Wild Caught
Hewan. Universitas Andalas. Dubois’s Tree Frog Polypedates
Padang teraiensis, Dubois, 1986 (Anura:
Rhacophoridae). The Scientific
World Journal. Vol 4.
Arserim S. K. and A. Mermer.2008.
Hematology of the Uludağ Frog,
Guyton, A. C. & Hall, J. E. 1985. Text book
Rana macrocnemis Boulenger,
of medical physiology 11 Editions.
1885 inUludağ National Park
(Bursa, Turkey). E.U. Journal of
Heumann, D., Alaska, Ginata, S. And
Fisheries & Aquatic Sciences,
Jarot. 1983. Human Large
25(1): 39–46.
Granular Lymphocytes contain an
EsteraseActivity usually
Asri R. K. 2010. Uji Toksisitas Subkronis
Considered as Specific for The
Ekstrak Valerian pada Tikus
Myeloid Series. Eur Jimmunol(13)
Wistar: Studi terhadap Kadar
: 254-258.
Hemoglobin dan Indeks Eritrosit.
Universitas Diponegoro.
Hoffbrand, V. 2006. At a Glance
Semarang.
Hematology. EMS. Jakarta.
Brown, E. M. and Dellman, H. D. 1989.
Buku Teks Histologi Veteriner, Kimball. 1998. Biologi Jilid II.
edisi ketiga, hal 108. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Universitas Indonesia. Jakarta.
Malole MBM, dan Pramono CSU. 1989.
Campbell, T. W. 2004. Hematology of Penggunaan Hewan Percobaan
Lower Vertebrates. 55th Annual di Laboratorium. Departemen
Meeting of the American College Pendidikan dan Kebudayaan
of Veterinary Pathologists Direktorat Jendral dan
(ACVP). American College of Pendidikan Tinggi Pusat Antar
Veterinary Pathologists & Universitas Bioteknologi Institut
American Society for Veterinary Pertanian Bogor. Bogor.
Clinical Pathology, Middleton WI.
USA.. Santoso, P. 2011. Penuntun Praktikum
Fisiologi Hewan. Universitas
Coppo, J. A., B.Norma, Mussart and S. A. Andalas. Padang.
Fioranelli. 2005. Blood and urine
physiological values in farm- Sulastri. S, Titrawani, Andini S, dan
cultured Rana Windarti. 2014. Gambaran Darah
catesbeiana (Anura: Ranidae) in Bufo erythraea (Schlegel 1837) di
Argentina. Biology trop, 53 (3) Wilayah Kampus Universitas Riau
2005. Pekanbaru. JOM FMIPA. Volume
1 No 2 Oktober 2014.
Schalm OW, NC Jain dan Carrol. 1975.
Sturkie PD and Grimingger. 1976. Blood : Veterinary Haematology. Ed ke-3.
Physical Characteristic, Formed Lea & Febiger. Philadelpia.
Elements, Hemoglobin, and Swenson. 1984. Duke’s Phisiology of
Coagulation. Di dalam : PD Domestic Animals. Tenth edition.
Sturkie, editor. Avian Physiology. Cornel university Press. London.
Spinger-Verleg. New York.
Wulangi S. Kartolo. 1993. Prinsip-prinsip
fisiologo hewan. Jurusan biolobi.
ITB: Bandung
LAMPIRAN