Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Batuan Sedimen

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat seizin-Nya
lah makalah ini dapat diselesaikan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Geologi Fisik
Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya.

Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kemajuan ilmu
pada umumnya dan kemajuan bidang pendidikan pada khususnya.

Rasa terimakasih juga saya saya sampaikan untuk semua orang yang telah membantu
saya untuk menyelesaikan makalah ini. Saya mohon maaf apabila masih terdapat kesalahan
dalam penyusunan makalah ini, kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Palangka Raya, 9 April 2019

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bahan Peledak


2.2 Penggunaan Bahan Peledak
2.3 Klasifikasi Bahan Peledak
2.4 Kompossisi Kimia Bahan Peledak

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Sejarah TNT


3.2 Pengertian TNT
3.3 Cara Pembuatan Trinitrotoluena (TNT).
3.4 Karakter Explosive
3.5 Toksisitas TNT
3.6 Aplikasi TNT

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Batuan adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat
(kumpulan) mineral mineral yang telah menghablur. Tanah dan bahan lepas lainnya yang
merupakan hasil pelapukan kimia maupun mekanis serta proses erosi tidak termasuk batuan,
tetapi disebut dengan “Aluvial deposit”. Salah satu jenis batuan yang kita kenal adalah batuan
sedimen

Pemakaian batuan pada dasarnya tergantung pada kekhususannya. Tekstur batuan


mengacu pada kenampakan butir-butir mineral yang ada di dalamnya, yang meliputi tingkat
kristalisasi, ukuran butir, bentuk butir, granularitas, dan hubungan antar butir (fabric). Jika warna
batuan berhubungan erat dengan komposisi kimia dan mineralogi, maka tekstur berhubungan
dengan sejarah pembentukan dan keterdapatannya. Tekstur merupakan hasil dari rangkaian
proses sebelum,dan sesudah kristalisasi.

B. Rumusan Masalah

• Apa itu batuan sedimen?

• Apa faktor terjadinya batuan sedimen?

• Jenis – jenis batuan sedimen?

C. Tujuan Masalah

Tujuan pembuatan makalah ini adalah :

• Untuk mengetahui pengertian batuan sedimen

• Jenis – jenis batuan sedimen

• Dan proses terbentuknya batuan sedimen


BAB II

DASAR TEORI

Batuan adalah material padat yang tersusun oleh kristal – kristal dari berbagai jenis
mineral, atau pecahan Kristal mineral – mineral, pecahan batuan, dan dapat juga mengandung
fragmen cangkang organmisme.

Pembentukan berbagai macam mineral menghasilkan berbagaijenis batuan tertentu.


Proses alamiah tersebut bisa berbeda dan membentuk jenis batuan yang berbeda pula. Batuan
sedimen bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah, seperti proses penghancuran atau
disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses kimiawi, dan organisserta proses
penguapan/evaporasi.

Batuan beku diklasifikasikan cara terbentuknya :

• Batuan sedimen klastik

• Batuan sedimen non-klastik


BAB III

PEMBAHASAN

Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil erosi.
sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen, waluapun volumnya hanya sekitar 5%
dari volum kerak bumi.

a. Klasifikasi Batuan Sedimen

Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen dapat
digolongkan atas 3 bagian :

 Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.Contohnya : gosong
pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.
 Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin.
contohnya : tanah loss, sand dunes.
 Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser. Contohnya morena,
drimlin

Materi partikel ada yang kasar dan ada yang halus cara pengangkutan bermacam-macam, ada
yang terdorong (trection), terbawa secara melompat – lompat(saltion, terbawa dalam duspensi,
ada pula yang (solution).

Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan ), batuan sedimen dibagi menjadi dibagi


menjadi tiga, yaitu :

a) Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping,dolomit, napal, dan
sebagainya.
b) Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat, misalnya endapan sungai
(aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun(aeolis), dan sebagainya.
c) Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut,misalnya endapan
delta dan endapan rawa-rawa (limnis).
Berdasarkan kedalamnya, laut dibagi menjadi beberapa zona : (bathymetriczone), zona litoral,
yaitu Zona Transisi yang terletak pada daerah pasang surut. Zona Epineritik, yaitu, dari batas
daerah surut sampai kedalaman 50m. ZonaNeritik (50-200m), Zona Bathial (200-2000m), dan
Zona Abysal (>2000m).

Penggolongan batuan sedimen yang berdasarkan pada cara pengendapannya, dapat


dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu :

a. Sedimen Klastik

Kata clastik berasal dari bahas Yunani yaitu klatos yang artinya pecahan.Jadi, sedimen klastik
adalah adalah akumulasi partikel-partikel yang berasal daripecahan batuan dan sisa-sisa
kerangka organisme yang telah mati. Penamaan batuan ini um,umnya berdasarkan pada besar
butirnya, yaitu sebagai berikut :

 Ukuran butir >256 mm disebut boulder atau bongkah (bongkahkonglomerat)


 Ukuran butir 64-256 mm disebut cobble atau kerakal (karakalkonglomerat)
 Ukuran butir 4-64 mm) disebut pebble atau kerikil (kerikil konglomera)
 Ukuran butir 2-4 mm disebut granule (batu pasir kasar)
 Ukuran butir 1/16-2 mm disebut batu pasir
 Ukuran butir 1/256-1/16 mm disebut batu lanau
 Ukuran butir <1/256 mm disebut batu lempung

Beberapa betuan endapan kadang-kadang terbentuk dari bahan-bahan fosil. Dengan demikian
suatu batuan yang ada fosil binatang jelas bukan merupakan batuan beku, melainkan batuan
endapan.

b. Sedimen Kimia

Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan kemudian diendapkan
secara kimia di tempat lain. Endapan kimia juga berasaldari sumber air panas dan secara tiba-
tiba mengalami pendinginan akan menghasilkan endapan oval (kalsit).Contoh : Evaporasi dari
air laut dan air danau, batuan sedimen kimiawi

Batu tetes (Stalaktit & stalakmit), yang banyak dijumpai dari gua bawah tanah di daerah kapur.
CO2+ H2O →H2CO3; H2CO3+ CaCO3;Ca (HCO3)2

Ca (HCO3)2→ CaCO3+ H2O + CO2-


Lapisan garam, suatu lapisan yang terbentuk dari mineral-mineral halit /NaCl yang di endapkan
di dasar laut atau dasar danau-danau garam karenapenguapan.

c. Sedimen Organik

Batuan sedimen organik /orgasen, yaitu batuan sedimen yang dibentuk atau diendapkan oleh
organisme.

Ciri-ciri batuan sedimen :

- Pada umumnya berlapis-lapis,

- Lebih lunak, ringan dan berwarna terang,

- Tempat utama fosil.

Contoh: Batu bara terbentuk dari timbunan sisa-sisa tumbuhan di dasar danau(rawa –rawa,
berubah menjadi menjadi gambut, selanjutnya menjadi batu baramuda/batu bara).

b. Pengangkutan dan pengendapan

Endapan diangkut melalui banyak cara. Mungkin meluncur pada suatulereng bukit atau mungkin
dibawa melalui angin, glacier atau oleh aliran air.Padasaat ini endapan dapat diangkut melalui
peluncuran atau penggelindinganmenuruni bukit, yang hasilnya berupa sebuah campuran
partikel dengan berbagaiukuran.Dalam proses pengangkutan partikel-partikel endapan melalui
angin atauair, terjadi pengendapan ketika air mengalir atau pergerakan angin secara
perlahanlahan menurun pada suatu kecepatan dimana partikel partikel tidak dapat bergeraklagi.
Endapan kasar menunjukan endapan yang berasal dari angin atau air,endapan halus menunjukan
bahwa endapan disebabkan oleh air dan angin yangbergerak secara perlahan ,atau hanya
endapan halus yang tersedia untuk diangkut.

Terdapatnya lautan kuno, pesisir, danau, sungai kecil, rawa dan tempat – tempatlainnya dimana
endapan tersebut terakumulasi,dapat pula dijadikanpetunjuk tentang terdapatnya batuan endapan.

C. Diagenesis

Diagenesis merupakan suatu istilah yang dipergunakan untuk menyatakan terjadinya suatu
perubahan (transformasi) betuk dari bahan deposit menjadi suatu batuan endapan.Calsium
Carbonate adalah salah satu dari beberapa jenis semen,tetapi silikat juga dapat mengikat butiran
secara bersama menjadi bentuk sebuah partikel yang keras.

D. Sifat Batuan Sedimen.

 Stratifikasi

Stratifikasi sdimen adalah hasil dari sebuah penyusunan lapisan partikel yang berupa endapan
atau batuan endapan. Pelapisan merupakan suatu hal yangsangat penting pada batuan sedimen,
batuan vulkanik dan metamorf.

 Sortasi

Akibat yang menyolok dari pengangkutan partikel partikel oleh aliran airatau aliran angin adalah
penyortiran terjadi akibat spesivic gravity (perbandingananatara berat dari sebuah volume
material terhadap berat dari volume satu kubikair).Partikel batuan dan butir-butiran mineral yang
mempunyai sifat mudah pecah mungkin dapat diabaikan. Sedangkan yang tahan benturan akan
terus terbawa oleh aliran. Pada umumnya yang dapat bertahan adalah kuarsa, hal ini dikarenakan
kuarsa mempunyai sifat yang keras dan sedikit pecahannya.

Batuan Sedimen adalah batuan beku atau metamorf yang mengalami proses litifikasi yaitu
proses kompaksi dan sementasi. Jenis-jenis Batuan Sedimen antara lain yaitu:

1. BREKSI

Breksi memiliki butiran-butiran yang bersifat coarse yang terbentuk dari sementasi fragmen –
fragmenyang bersifat kasar dengan ukuran 2 hingga 256 milimeter. Fragmen – fragmenini
bersifat runcing dan menyudut. Fragmen-fragmen dari Breksi biasanya merupakan fragmen yang
terkumpul pada bagian dasar lereng yang mengalami sedimentasi,selain itu fragmen juga dapat
berasal dari hasil longsoran yang mengalami litifikasi.

Komposisi dari breksi terdiri dari sejenis atau campuran dari rijang, kuarsa, granit, kuarsit, batu
gamping, dan lain-lain.

2. KONGLOMERAT
Konglomerat hampir sama dengan breksi, yaitu memiliki ukuran butir 2-256 milimeter dan
terdiri atas sejenis atau campuran rijang, kuarsa, granit, dan lain-lain, hanya saja fragmen yang
menyusun batuan ini umumnya bulat atau agak membulat.

Pada konglomerat, terjadi proses transport pada material-material penyusunnya yang


mengakibatkan fragmen-fragmennya memiliki bentuk yang membulat

3. SANDSTONE

Sandstone atau batu pasir terbentuk dari sementasi dari butiran-butiran pasir yang terbawa oleh
aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Ukuran butiran
dari batu pasir ini 1/16 hingga 2 milimeter. Komposisi batuannya bervariasi, tersusun terutama
dari kuarsa, feldspar atau pecahan dari batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, serta sedikit klorit
dan bijih besi. Batu pasir umumnya digolongkan menjadi tiga kriteria, yaitu Quartz Sandstone,
Arkose, dan Graywacke.

4. QUARTZ SANDSTONE

Quartz sandstone adalah batu pasir yang 90% butirannya tersusun dari kuarsa.Butiran kuarsa
dalam batu pasir ini memiliki pemilahan yang baik dan ukuran butiran yang bulat karena
terangkut hingga jarak yang jauh. Sebagian besar jenis batu pasir ini ditemukan pada pantai dan
gumuk pasir.

5. ARKOSE

Arkose adalah batu pasir yang memiliki 25% atau lebih kandungan feldspar. Sedimen yang
menjadi asal mula dari Arkose ini biasanya hanya mengalami sedikit perubahan secara
kimia.Sebagian arkose juga memiliki sedikit butiran-butiran yang bersifat coarse karena jarak
pengangkutan yang relatif pendek.

6. GRAYWACKE

Graywacke adalah salah satu tipe dari batu pasir yang 15% atau lebih komposisinya adalah
matrix yang terbuat dari lempung, sehingga menghasilkan sortasi yang jelek dan batuan menjadi
berwarna abu-abu gelap atau kehijauan.

7. SHALE
Shale adalah batuan sedimen yang memiliki tekstur yang halus dengan ukuran butir 1/16 hingga
1/256 milimeter. Komposisi mineralnya umumnya tersusun dari mineral-mineral lempung,
kuarsa, opal, kalsedon, klorit, dan bijih besi. Shale dibedakan menjadi dua tipe batuan, yaitu batu
lanau dan batu lempung atau serpih. Batu lanau memiliki butiran yang berukuran anara batu
pasir dan batu serpih, sedangkan batu lempung memiliki chiri khas mudah membelah dan bila
dipanasi menjadi plastis.

8. LIMESTONE

Limestone atau batu gamping adalah batuan sedimen yang memiliki komposisi mineral utama
dari kalsit (CaCO3). Teksturnya bervariasi antara rapat, afanitis, berbutir kasar, kristalin atau
oolit. Batu gamping dapat terbentuk baik karena hasil dari proses organisme atau karena proses
anorganik. Batu gamping dapat dibedakan menjadi batu gamping terumbu, calcilutite, dan
calcarenite.

9. CALCARENITE

Calcarenite memiliki ukuran butir 1/16 hingga 2 milimeter, batuan ini terdiri dari 50% atau lebih
material carbonate detritus, yaitu material yang tersusun terutama atas fosil dan oolit.

10. CALCILUTITE

Calcilutite terbentuk jika ukuran butiran dari calcarenite berubah menjadi lebih kecil hingga
kurang dari 1/16 milimeter yang kemudiaan mengalami litifikasi.

11. GAMPING TERUMBU

Batu Gamping terumbu terbentuk karena aktivitas dari coral atau terumbu pada perairan yang
hangat dan dangkal.

12. SALTSTONE

Saltstone terdiri dari mineral halite (NaCl) yang terbentuk karena adanya penguapan yang
biasanya terjadi pada air laut. Tekstur dari batuan ini berbentuk kristalin.

13. GIPSUM

Gipsum tersusun atas mineral gipsum (CaSO4.H2O). Sama seperti dengan Saltstone, batuan ini
terbentuk karena kandungan uap air yang ada menguap. Tekstur dari batuan ini juga berupa
kristalin.
14. COAL

Coal atau batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari kompaksi material yang berasal
dari tumbuhan, baik berupa akar, batang, maupun daun. Teksturnya amorf, berlapis, dan tebal.
Komposisinya berupa humus dan karbon. Warna biasanya coklat kehitaman dan pecahannya
bersifat prismatik.

Batu bara terbentuk pada rawa-rawa pada daerah beriklim tropis yang airnya mengandung
sedikit oksigen. Bagian dari tumbuhan jatuh dan mengendap di dasar rawa semakin lama
semakin bertambah dan terakumulasi. Material tersebut lama-kelamaan terkubur oleh material di
atasnya sehingga tekanannya bertambah dan air keluar, dan kemudian mengalami kompaksi
menjadi batu-bara.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembentukan berbagai macam mineral di alamatkan menghasilkan berbagai jenis batuan


tertentu. Proses alamiah terusebutbisa berbeda – bedada nmembentuk jenis batuan yang berbeda
pula. Batuan sedimen bisaterbentuk karena berbagai proses alamiah, seperti proses
penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses kimiawi, dan organis serta
proses penguapan/evaporasi.

Batuan endapan ataubatuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan
(bersama dengan batuan beku dan batuan metamorf) yang terbentuk melalui tiga cara utama:
pelapukan batuan lain (clastic), pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik, dan
pengendapan (precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batukapur, batupasir, dan
lempung, termasuk dalam batuan endapan.Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.

B. Saran

Diharapkan dengan terbentuknya makalah tentang batuan sedimen ini dapat disempurnakan
menjadi lebih lengkap dan di bahas lebih rinci tentang batuan batuan yang lain selain batuan
sedimen.
DAFTAR PUSTAKA

 Http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_sedimen
 Https://ilmugeografi.com/geologi/proses-terbentuknya-batuan-sedimen
 Http://www.ilmudasar.com/2017/07/Pengertian-Ciri-Proses-Terbentuknya-Macam-
Batuan-Sedimen-adalah.html
 Https://windowsnesia.com/contoh-batuan-sedimen/
 Https://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sedimen/
MAKALAH
BATUAN SEDIMEN
DISUSUN OLEH:

YESAYA YOGA P. (171101017)


MUHAMMAD JUNI SAFTRI (171101018)
GERRY RIZKI APRIANDA (171101019)
IRZA ANSHARI (171101020)
YOSEP RANDI (171101021)
I PUTU AGUS SETIAWAN (171101022)

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITIUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA

Anda mungkin juga menyukai