Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Percobaan 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

PERCOBAAN III

PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK DAN MIKROSKOPIK

DISUSUN OLEH :

NAMA : SASMITA ERMA FASIRA

NIM : 201802063

KELAS : FARMASI B18

KELOMPOK : III (TIGA)

PENANGGUNG JAWAB : AMRAN NUR, S.Farm.,M.Kes.,Apt

ASISTEN : RIRIN MULIANA, A.Md Farm

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI

PROGRAM STUDI D III FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PELAMONIA KESDAM VII/WRB

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia banyak berbagai macam tumbuhan obat yang


telah diteliti oleh para ahli yang mana sampai sekarang tercantum
pada buku-buku maupun artikel obat tradisional. Tumbuhan obat
atau yang biasa dikenal dengan obat herbal adalah sediaan obat
baik berupa obat tradisional , fitofarmaka dan farmasetika, dapat
berupa simplisia ( bahan segar atau yang dikeringkan ) ekstrak,
kelompok senyawa atau senyawa murni berasal dari alam, yang
dimaksut dengan obat alami adalah obat asal tanaman.
          Indonesia sangat kaya akan kekayaan alam yang melimpah,
mulai dari tanaman herbal sampai mineral tersimpat dalam bumi
pertiwi. Dijaman yang berkembang banyak Ilmuwan bahkan
Mahasiswa dari berbagai universitas berlomba-lomba untuk
mengembangkan tanaman obat.Maka kali ini dipilih tumbuhan
binahong(Anredera cordifolia)
       Maka dari itu perlu perhatian yang cukup mengenai tanaman
ini untuk lebih dikembangkan, karena selain menambah jenis
tanaman obat kita dapat memberikan data mengenai bentuk
makroskopik dan mikroskopik tanaman binahong(Anredera
cordifolia).
        Dari uraian diatas maka dari itu diharapkan praktikan untuk
mencari data tentang simplisia yang akan diteliti terlebih dahulu
untuk dapat membandingkan mutu dari suatu simplisia berdasarkan
ketentuan yang ada. Terlebih dahulu perlu pemahaman mengenai
obat alam , simplisia dan hubungan antara obat alam dengan
simplisia.
Pemeriksaan makroskopik yaitu pemeriksaan yang

dilakukan dengan membandingkan morfologi tumbuhan yaitu

batang, kayu, daun, buah dan bunga.

Pemeriksaan mikroskopik yaitu pemeriksaan yang dilakukan

terhadap serbuk kering simplisia dengan melakukan pemeriksaan

terhadap fragmen pengenal antara lain stomata, sel batu, Kristal

Ca. Oksalat, lapisan gabus, kelenjar minyak, kelenjar rambut dan

berkas pengangkut. (Sulianti,S.B.2005)

B. Tujuan Praktikum

1. Mengamati simplisia haksel daun binahong(Anredera folium)

secara organoleptic, meliputi bentuk, rasa, warna dan bau.

2. Melakukan identifikasi simplisia daun binahong (Anredera

folium)dengan metode mikroskopik dengan melihat bagian-

bagian atau fragmen-fragmen dari simplisia daun binahong

(Anredera folium).

C. Maksud Praktikum

1. untuk mengetahui fragmen-fragmen dalam simplisia daun

binahong (Anredera folium) melalui pengamatan secara

metode mikroskopik.

2. Untuk mengetahui organoleptic haksel simplisia daun

binahong(Anredera folium) meliputi bentuk,rasa,warna dan bau.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat ini sudah

lama dimiliki oleh nenek moyang kita dan hingga saat ini telah

banyak yang terbukti secara ilmiah.

Dan Pemanfaatan tanaman obat Indonesia akan terus meningkat

mengingat kuatnya keterkaitan bangsa Indonesia terhadap tradisi

kebudayaan memakai jamu. Bagian-bagian tanaman yang

digunakan sebagai bahan obat yang disebut simplisia. Istilah

simplisia dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang

masih berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami

perubahan bentuk (Gunawan, 2010).

Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai

obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali

dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan. ( Depkes

RI.1995 )

Simplisia dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :

1. Simplisia Nabati

Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman

utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara

ketiganya, misalnya daun binahong (Enredera folium). Eksudat

tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari


tanaman atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari

selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-

bahan nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan

/diisolasi dari tanamannya.

2. Simplisia Hewani

Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan

utuh atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan

belum berupa bahan kimia murni, misalnya minyak ikan(

Oleumiecorisasselli) dan madu ( Mel depuratum ).

3. Simplisia Pelikanatau Mineral

Simplisia pelican atau mineral adalah simplisia berupa

bahan pelican atau mineral yang belum di olah atau telah diolah

dengan cara sederhana dan belum berupa bahan kimia murni,

contoh serbuk seng dan serbuk tembaga. ( Depkes RI. 1995 )

Haksel merupakan bagian-bagian tanaman seperti akar,

batang, daun, bunga, bijidan lain-lain yang dikeringkan tetapi belum

dalam bentuk serbuk.

Tanaman binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)


adalah tanamanobat potensial yang dapat mengatasi berbagai
jenis penyakit. Tanaman ini berasal dari dataran Cina dengan
nama asalnya adalah Dheng shan chi, di Inggris disebutmadeira
vine. Sinonim Boussingaulatia gracilis Miers. Boussingaultia
cordifoliaBoussingaultia basselloides. Tanaman binahong
(Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)termasuk dalam famili
Basellaceae merupakan salah satutanaman obat yang
mempunyaipotensi besar ke depan untuk diteliti,karena dari
tanaman ini masihbanyak yang perlu digali sebagaibahan
fitofarmaka. Tanaman iniberasal dari Cina danmenyebar ke
Asia Tenggara. Di Indonesia tanaman ini dikenal sebagai
gendola yang sering digunakan sebagai gapura yang
melingkardi atas jalan taman.Tanaman merambat ini perlu
dikembangkan dan diteliti lebih jauh. Terutama untuk
mengungkapkan khasiat dari bahan aktif yang dikandungnya.
Berbagai pengalaman yang ditemui di masyarakat, binahong
dapat dimanfaatkan untuk membantu proses penyembuhan
penyakit-penyakit berat (Manoi, 2009)
Manfaat tanaman ini sangat besar dalam dunia pengobatan, secara
empiris binahong dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
Dalam pengobatan, bagian tanaman yang digunakan dapat berasal
dari akar, batang, daun, dan bunga maupun umbi yang menempel
pada ketiak daun. Tanaman ini dikenal dapat meningkatkan daya
tahan tubuh, peningkatan agresivitas dan tidak mudah sakit.
Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan menggunakan
tanaman ini adalah: kerusakan ginjal, diabetes, pembengkakan
jantung, muntah darah, tifus, stroke, wasir, rhematik, pemulihan
pasca operasi, pemulihan pasca melahirkan, menyembuhkan
segala luka dalam dan khitanan, radang usus, melancarkan dan
menormalkan peredaran dan tekanan darah, sembelit, sesak
napas, sariawan berat, pusing-pusing, sakit perut, menurunkan
panas tinggi, menyuburkan kandungan, maag, asam urat,
keputihan, pembengkakan hati, meningkatkan vitalitas dan daya
tahan tubuh, (Manoi, 2009)
B. UraianTanaman

Klasifikasi Binahong

Regnum : Plantae

Divisio : Tracheophyta

Kelas : magnoliopsida

Bangsa : caryophyllales

Famili : basellaceae

Genus : Anredera juss

Species :Anredera cordifolia

Pemeriksaan makroskopik yaitu pemeriksaan yang

dilakukan dengan membandingkan morfologi tumbuhan yaitu

batang, kayu, daun, buah dan bunga.

Pemeriksaan mikroskopik yaitu pemeriksaan yang dilakukan

terhadap serbuk kering simplisia dengan melakukan pemeriksaan

terhadap fragmen pengenal antara lain stomata, sel batu, Kristal

Ca. Oksalat, lapisan gabus, kelenjar minyak, kelenjar rambut dan

berkas pengangkut. (Sulianti,S.B.2005)


BAB III

METODE KERJA

A.ALAT DAN BAHAN

1. Alat

Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu

kertas HVS,mistar,camera(handphone), botol semprot, Bunsen, cover

glass, mikroskop, objek glass, sendok tanduk.

2. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah

haksel simplisia daun binahong( Anredera folium ) dan serbuk daun

binahong.

B.Cara Kerja

1.Pemeriksaan Makroskopik

a. Disiapkan simplisia haksel daun binahong (Anredera

folium )

b. Diletakkan diatas kertas putih

c. Diukur panjang dan lebar simplisia dengan menggunakan

mistar,dan diambil gambarnya menggunakan kamera

d. Diamati warna, bentuk, bau, dan rasa haksel simplisia

daun binahong (Anredera folium )

e. Catat hasil pengamatan


2.Pemeriksaan Mikroskopik

a. Disiapkan simplisia serbuk daun binahong

b. Diletakkan serbuk daun binahong diatas objek glass

c. Dibasahi dengan reagen aquadest

d. Ditutup dengan deg glass

e. Dipanaskan diatas api Bunsen

f. Diletakkan pada meja preparat mikroskop

g. Diamati fragmen simplisia serbuk daun binahong

h. Dibuat sketsa/ gambar fragmen

i. Diberi keterangan gambar


BAB IV

PEMBAHASAN

Pada percobaan ini, sampel yang digunakan adalah daun binahong

(Anredera folium)

Pengamatan haksel (pemeriksaan secara makroskopik) pada daun

binahong, memiliki panjang daun 4,8 cm, serta lebar daun 4,1 cm, warna

daun hijau kecoklatan, memiliki bau yang khas , rasa daun memiliki rasa

pahit , bentuk daun seperti jantung,ujung meruncing,dan pangkal terbelah

serta tepi yang rata.

Pengamatan serbuk simplisia (pemeriksaan secara mikroskopik)

pada daun binahong, berdasarkan pengamatan yang dilakukan memiliki

jaringan penyusun antara lain, yaitu hablur kalsium oksalat, epidermis

adalah bagian terluar pada daun dan berfungsi sebagai jaringan pelindung

organ dari kondisi lingkungan luar tubuh tumbuhan, dan rambut penutup

berfungsi sebagai alat untuk memperluas penyerapan air, untuk

mengurangi proses penguapan, meneruskan rangsangan.

Daun binahong ( Anredera cordifolia ) memiliki manfaat empiris

yaitu, berdasarkan data masyarakat dapat digunakan sebagai obat untuk

luka, dan penambah stamina yaitu dengan cara menumbuk daun hingga

halus lalu diberikan pada bagian yang luka serta merebus daun yang agak

muda kemudian disaring lalu diminum.

Tanaman ini dikenal dengan sebutan Madeira Vine dipercaya memiliki

kandungan antioksidan tinggi dan antivirus. Tanaman ini masih diteliti


meski dalam lingkup terbatas. Percobaan pada tikus yang disuntik dengan

bahan ekstrak dari binahong dapat meningkatkan daya tahan tubuh,

peningkatan agresivitas tikus dan tidak mudah sakit. Beberapa penyakit

yang dapat disembuhkan dengan menggunakan tanaman ini adalah:

kerusakan ginjal, diabetes, pembengkakan jantung, muntah darah, tifus,

stroke, wasir, rhematik, pemulihan pasca operasi, pemulihan pasca

melahirkan, menyembuhkan segala luka dalam dan khitanan, radang

usus, melancarkan dan menormalkan peredaran dan tekanan darah,

sembelit, sesak napas, sariawan berat, pusing-pusing, sakit perut,

menurunkan panas tinggi, menyuburkan kandungan, maag, asam urat,

keputihan, pembengkakan hati, meningkatkan vitalitas dan daya tahan

tubuh, (Manoi, 2009)


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan, maka dapat disimpilkan bahwa :

1. Pemeriksaan makroskopik dengan haksel daun binahong


(Anredera folium) didapatkan hasil warna daun hijau kecoklatan,
memiliki bau khas, bentuk daun seperti jantung,rasa daun pahit
serta panjang dan lebar daun.
2. Pemeriksaan mikroskopik serbuk daaun binahong didapatkan
hasil jaringan-jaringan penyusun antara lain, epidermis, hablur
ca oksalat, dan rambut penutup.

B. Saran

Sebaiknya jumlah mikroskop ditambar agar praktikum dapat

Berjalan lebih cepat.


DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta

Sulianti,S.B. 2005. Pemeriksaan Farmakognosi dan Penapisan Fitokimia

dari Daun dan Kulit batang Calopylluminophyllum dan

Calophyllumsoulatri

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta

Manoi, Fery. 2009. Binahong (Anredera cordifolia) sebagai Obat. Warta

Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri.  Vol 15 No : 1

Anda mungkin juga menyukai