Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Poin 27-32

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 52

A.

Kondisi Geologi Indonesia

Letak geologis adalah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batuan yang ada
pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yaitu dari sudut
formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya. Secara geologis
Indonesia merupakan daerah yang berada pada pertemuan 3 lempeng tektonik besar dunia, yaitu
lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bertabrakan
dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara, sedangkan dengan
Pasifik di utara Irian dan Maluku Utara. Di sekitar lokasi pertemuan lempeng ini akumulasi
energi tabrakan terkumpul sampai suatu titik dimana lapisan bumi tidak lagi sanggup menahan
tumpukan energi sehingga lepas berupa gempa bumi. Pelepasan energi sesaat ini menimbulkan
berbagai dampak terhadap bangunan karena percepatan gelombang seismik, tsunami, longsor,
dan liquefaction. Besarnya dampak gempa bumi terhadap bangunan bergantung pada beberapa
hal; diantaranya adalah skala gempa, jarak epicenter, mekanisme sumber, jenis lapisan tanah di
lokasi bangunan dan kualitas bangunan. Peristiwa tektonik yang cukup aktif, selain
menimbulkan gempa dan tsunami, juga membawa berkah dengan terbentuknya banyak cekungan
sedimen (sedimentary basin). Cekungan ini mengakomodasikan sedimen yang selanjutnya
menjadi batuan induk maupun batuan reservoir hydrocarbon. Kadungan minyak dan gas alam
inilah yang kini banyak kita tambang dan menjadi tulang punggung perekonomian kita sehingga
tahun 1990-an.

Indonesia, juga merupakan negara yang memiliki posisi yang unik karena berada pada pusat
tumbukan Lempeng Tektonik Indo-Australia di bagian selatan, Lempeng Eurasia di bagian Utara
dan Lempeng Pasifik di bagian Timur laut. Hal ini mengakibatkan Indonesia mempunyai tatanan
tektonik yang komplek dari arah zona tumbukan yaitu Fore arc, Volcanic arc dan Back arc. Fore
arc merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan zona tumbukan atau sering di sebut
sebagai zona aktif akibat patahan yang biasa terdapat di darat maupun di laut. Pada daerah ini
material batuan penyusun utama lingkungan ini juga sangat spesifik serta mengandung potensi
sumberdaya alam dari bahan tambang yang cukup besar. Volcanic arc merupakan jalur
pegunungan aktif di Indonesia yang memiliki topografi khas dengan sumberdaya alam yang khas
juga. Back arc merupakan bagian paling belakang dari rangkaian busur tektonik yang relatif
paling stabil dengan topografi yang hampir seragam berfungsi sebagai tempat sedimentasi.
Semua daerah tersebut memiliki kekhasan dan keunikan yang jarang ditemui di daerah lain, baik
keanegaragaman hayatinya maupun keanekaragaman geologinya.

Dataran Indonesia di bagian Timur atau Paparan Sahul memiliki jenis batuan yang sama
dengan jenis batuan di Benua Australia. Daerah peralihan antara keduadataran tersebut disebut
daerah Wallacea. Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya, Indonesia terletak pada pertemuan dua
rangkaian pegunungan muda, yaknirangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania.
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah yang berbeda-
beda. Berikut ini adalah jenis tanah dan batuan yang ada di Indonesia :

JENIS-JENIS TANAH :

a. Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon
di hutan hujan tropis yang lebat.
b. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan
beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
c. Tanah Alluvial / Tanah Endapan
Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran
rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.
d. Tanah Podzolit
Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan
yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
e. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi
Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang
subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng
gunung berapi.
f. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun
unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh :
Kalimantan Barat dan Lampung.
g. Tanah Mediteran / Tanah Kapur
Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan
yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
h. Tanah Gambut / Tanah Organosol
Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang
merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan
Sumatera.

JENIS-JENIS BATUAN
Secara umum batuan terbagi atas 3 bagian, yaitu ;
a. Batuan Beku (Igneus Rock)

(Sumber : https://4.bp.blogspot.com/-JZ_pEJ8Li9w/W-oguMJ-
9HI/AAAAAAAAHaw/F4QSxmjj0ck8aN8K7qiAci4yE9YLdrE1wCLcBGAs/s1600/u09-internal-
dynamics-37-728.jpg)
Batuan beku terbentuk sebagai akibat pembekuan magma dalam permukaan bumi (dalam
batolit), pipa magma/kawah (vent), sill, dike (retas), dan di atas permukaan bumi (lelehan).
Berdasarkan tempat terjadinya, batuan beku dapat dibagi menjadi 2 (dua) :
1) Batuan beku intrusif (intrusive rocks) Batuan beku ini terbagi pula menjadi :
a) Batuan beku dalam (plutonik), terjadi sebagaiakibat pembekuan magma yang jauh di
dalam bumi.Batuan ini dicirikan dengan komposisi Kristal berukuran besar/kasar
(faneritik), mudahdibedakan secara mata telanjang (megaskopis). Plutonik diambil dari
nama dewa bangsa Yunanikuno, dewa penguasa bumi.Contoh : granit , granodiorit,
diorit, sianit, gabro.
b) Batuan beku porfir, terbentuk di sekitar pipa magma/kawah, komposisi kristal
beragam, ada yang besar/kasar, dan sedang (porfiritik). Contoh : granit porfir, riolit
porfir, granodiorit porfir, dasit porfir, diorit porfir, andesit porfir.c)Batuan beku afanitik,
tekstur kristal halus Contoh : andesit, dasit, basal, latit, riolit, trakit.
2) Batuan beku ekstrusif (extrusive rocks, volcanicrocks).Terbentuk sebagai akibat
magma/lava yang mengalir kepermukaan bumikemudian mendingin dan
membekudengan cepat, dicirikan dengan komposisi kristal yang sangat halus (amorf).
Contoh : obsidian, batuapung, pitchstone, lava, perlit, felsit, basal.
b. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
(Sumber :
https://reader020.staticloud.net/reader020/html5/20190928/55cf9ce4550346d033ab711a/bg2.pn
g)
Batuan sedimen (endapan) terbentuk sebagai akibat pengendapan material yang berasal
dari pecahan, bongkah batuan yang hancur karena proses alam, kemudian terangkut
(tertransportasi) oleh air, angin, es, dan terakumulasi dalam satu tempat (cekungan),
kemudian termampatkan/kompaksi (compacted) menjadi satu lapisan batuan baru. Batuan
sedimen mempunyai ciri berlapis sebagai akibat terjadinya perulangan pengendapan. Batuan
sedimen dapat dibagi menjadi :
1. Batuan sedimen klastik/detrital/fragmental Terbentuk sebagai akibat kompaksi dari
material batuan beku, batuan sedimen lain, dan batuan malihan, dengan ukuran butir
beragam. Karena pembentukan tersebut diakibatkan oleh angin, air, atau es, maka disebut
juga batuan sedimen mekanik (mechanical sediment). Contoh : batugamping, batupasir,
batulempung, breksi, konglomerat, tilit (tillite, konglomerat/breksi yang terendapkan oleh
es), batulanau, arkosa (batupasir felspar), arenaceous (serpih pasiran), argillaceous
(serpih lempungan), carbonaceous (serpih gampingan
2. Batuan sedimen organic Batuan sedimen yang mengandung sisa organisme yang
terawetkan (fosil). Contoh : batugamping gastropoda, batugamping kerang, batugamping
amonit, batugamping koral (terumbu), batugamping foram, batugamping alga (muddy
limestones), batubara, radiolarit (mengandung fosil radiolaria), batubara, diatomaceous
earth (mengandung fosil diatome).3.Batuan sedimen kimia Contoh : batugamping
kristalin, travertin, tufa (stalaktit dan stalagmit), dolomit, gipsum, anhidrit, halit (batu
garam).
Ciri Fisik Yang Umum Dalam Batuan Sedimen
a) Berlapis, batuan sedimen sering membentuk lapisan antara satu satuan batuan dengan
satuan batuan lainnya yang dipisahkan oleh bidang perlapisan, dimana dalam kondisi
normal lapisan yang di bawah menunjukkan umur yang lebih tua.
b) Tekstur, Ukuran butir, bentuk, dan susunan fragmen pembentuk batuan sedimen
dinamakan tekstur, yang secara umum terbagi menjadi klastikdan non klastik
(kristalin). Contoh : konglomerat bertekstur kasar; batupasir, batulanau, dan
batulempung mempunyai tekstur yang halus.
c) Gelembur gelombang (ripple marks), Terjadi sebagai akibat gerakan arus pada
permukaan lapisan batuan di dasar sungai atau di pantai
d) Warna, Lapisan batuan sedimen sering memperlihatkan warna yang berlainan antara
tiap lapisan yang berbeda sebagai akibat unsur kimia dalam lapisanbatuan tersebut.
Hematit (Fe2O3) memberikan warna merah, limonit menyebabkan warna kuning, dan
mangan menimbulkan warna ungu gelap-hitam.
e) Kongkresi, Lapisan dalam berbentuk bulat atau pipih pada serpih, batugamping, dan
batupasir yang relatif lebih keras dibandingkan dengan massa batuan yang
melingkupinya. Bentukan ini nampak setelah bagian luar batuan tersebut terkelupas
akibat pelapukan atau erosi. Panjang atau garis tengah bentukan tersebut beragam dari
beberapa cm hingga puluhan cm.
f) Geoda (geode), Kongkresi batuan berbentuk bulat berlubang, dan di dalamnya
terdapat deretan kristal.
g) Fosil, Sisa organisme yang mati dan terendapkan bersama-sama denganbatuan
membentuk batuan sedimen berfosil.
h) Rekah kerut (mud crack), Biasa ditemukan pada dasar (lapisan batuan lingkungan
pengendapan) danau, empang, dan sungai yang mongering.Perlapisan dalam batuan
sedimen.
c. Batuan Metamorf (Metamorphic Rock)
(Sumber : https://1.bp.blogspot.com/-_gt4vD9-
6LA/XTe5KAtFqOI/AAAAAAAAI_4/Uv13UIjR_EsbkfSXMI3J_GD7xH1wdI-
mgCLcBGAs/s1600/Metamorf.jpg_
Batuan metamorf/malihan/ubahan (metamorphic, dalam Bahasa Yunani : meta =
berubah, morphe = bentuk) berasal dari batuan beku atau batuan sedimen yang termalihkan
(terubah) di dalam bumi sebagai akibattekanan dan temperature yang sangat tinggi yang
mengakibatkan perubahan sifat fisik dan kimia dari batuan asal. Contoh : marmer, malihan
dari batugamping kuarsit, malihan dari batupasir kuarsa genes, malihan dari granit
Pengelompokan Batuan Malihan / Metamorf
(1) Batuan malihan kontak/termal
Terbentuk sebagai akibat adanya terobosan (intrusi) magma, panas yang ditimbulkan saat
terjadi penerobosan mengakibatkan batuan sekelilingnya terubah menjadi batuan
malihan. Zona sentuh antara intrusi magma dengan batuan sekitarnya disebut daerah
pemanggangan (baked zone). Contoh : marmer, kuarsit, hornfel, epidorit
(2) Batuan malihan dinamik atau kinetic
Pembentukan batuan malihan sebagai akibat adanya tekanan yang kuat yang
menyebabkan terlipatnya serta terubah satu lapisan batuan. Karena pembentukan batuan
malihan ini meliputi cakupan daerah yang sangat luas maka disebut juga malihan
regional.
Tekstur Batuan Malihan / Metamorf :
(1) Foliasi, mendaun (foliated) Susunan mineral pembentuk batuan memperlihatkan
bentuk yang sejajar dan teratur. Contoh : genes, sekis, sabak (slate), filit.
(2) Non foliasi, membutir Bentukan dan susunan mineral pembentuk batuan
memeperlihatkan bentuk membutir atau pejal (massive). Contoh : marmer, kuarsit,
antrasit, grafit. Batuan Asal Batuan Malihan / Metamorf Batuan SedimenBatupasir
kuarsaKuarsitSerpih Sabak, filit, sekis Batu gamping Marmer Batubara batumina
Antasit, grafit Batuan Beku Granit Genes Berbutir halus mengandung mika, biotit,
atau klorit. Sekis mika, sekis biotit, sekis klorit
B. Kondisi Bentuk Muka Bumi Indonesia
A. BENTUK MUKA BUMI INDONESIA

(Sumber : https://i.pinimg.com/originals/60/8f/7e/608f7e769f6c378e7df9c45dbd2af1c8.jpg)

Indonesia terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar maupun yang
berukuran kecil. Jumlah pulau seluruhnya mencapai 13.466 pulau. Luas wilayah Indonesia
mencapai 5.180.053 km2, terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2, dan lautan seluas 3.257.483
km2. Berarti wilayah lautnya lebih luas dari daratannya. Kenampakan alam adalah segala sesuatu
yang ada di alam dan terbentuk oleh peristiwa alam. Kenampakan alam yang dapat kita lihat
adalah yang ada di permukaan bumi.
Kedudukan tinggi rendahnya permukaan bumi disebut relief permukaan bumi. Perhatikan
secara seksama relief sederhana letak darat dan laut berikut ini:
Negara Indonesia merupakan negara berbentuk kepulauan. Jumlah pulau di Indonesia yaitu
sekitar 18.810. Pulau merupakan suatu wilayah daratan yang dikelilingi perairan. Satu pulau
dengan pulau yang lain dihubungkan dengan laut atapun selat.
1. Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra dipisahkan oleh selat Sunda
2. Pulau Kalimantan dengan Pulau Sulawesi dipisahkan oleh Selat Makasar
3. Pulau Sumatra dengan Pulau
Kalimantan dipisahkan oleh Selat
Karimata.
Bentuk muka bumi pada wilayah
daratan dapat berupa pantai, dataran
rendah, pegunungan, dataran tinggi dan
gunung. Sedangkan wilayah perairan
meliputi sungai, danau, rawa, selat dan
laut. Adapun beberapa karakteristik alam
yang dapat kita pahami bersama adalah sebagai berikut:

1. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah daerah yang relatif datar atau lebih rendah, yang memiliki
ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan laut. Daerah dataran rendah
umumnya terdapat banyak aliran sungai, dan keadaan udaranya panas. Manfaat dataran
rendah sebagian besar untuk lahan pertanian tanaman pangan dan perkebunan tebu atau
kelapa. Dataran rendah di wilayah Indonesia membentang di sepanjang Pulau Sumatera,
Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali, Nusa Tenggara dan pulau-pulau kecil.

Ciri-Ciri Dataran Rendah

Adapun ciri dataran rendah diantaranya ialah :

a. Tanahnya relatif datar, mempunyai ketinggian kurang lebih 200 meter diatas
permukaan laut.
b. Tanah biasanya ditemukan disekitar pantai, tetapi ada juga yang bisa ditemukan di
daerah pedalaman.
c. Terjadinya akibat proses sedimentasi. Di Indonesia sendiri dataran rendah terjadi
karena akibat dari sedimentasi sungai.
d. Tanahnya lebih subur dan banyak yang ditempati penduduk jika dibandingkan atas
daerah pegunungan.
e. mempunyai tekanan udara yang lebih tinggi daripada daerah pegunungan.

Contoh Dataran Rendah

Adapun contoh dataran rendah diantaranya ialah:

a. Dataran Rendah Semarang


Dataran rendah ini terletak di ibu kota provinsi Jawa Tengah yang dikenal
atas nama “Kota Bawah”. Dataran ini mempunyai ketinggian sekitar 0-3,5 meter
diatas permukaan laut dan berbatasan langsung atas Laut Jawa. Mempunyai lebar
4 km atas kemiringan sekitar 0 hingga 2 persen. Siklus pergantian musim di
wilayah ini sama atas lainnya, yaitu 6 bulan sekali. Curah hujan berbeda-beda atas
rata-rata 2215 mm hingga 2183 mm. Dan suhu udaranya berkisaran antara 25,8
derajat hingga 29,3 derajat Celcius.
b. Dataran Rendah Surakarta
Dataran rendah yang terletak di daerah provinsi Jawa Tengah, atas
ketinggian 95-105 meter diatas permukaan laut. Dataran ini diapit oleh tiga
gunung yaitu Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan juga Gunung Lawu.
Dataran surakarta juga dilewati oleh aliran sungai bengawan solo, sehingga
mempunyai tanah yang subur. Tanahnya pun mempunyai komposisi mineral yang
cukup tinggi. Dataran rendah surakarta beriklim muson tropis, dengan curah hujan
sekitar 2200 mm atas curah hujan tertinggi ada pada bulan desember hingga
Februari. Temperatur udara rendah berkisar 21 – 32,5 derajat Celcius.
c. Dataran Rendah Madiun
Yang berada di daerah Madiun Jawa Timur. Dataran ini berada di
ketinggian antara 63 hingga 67 meter di atas permukaan air laut. Suhu udaranya
berkisar antara 20 derajat sampai 35 derajat celcius. Biasanya di akhir dan awal
tahun curah hujan tinggi, dan baru akan mulai turun atas pertengahan tahun.
d. Dataran Rendah Palembang
Palembang ialah dataran rendah yang mempuyai ketinggian rata-rata sekita
0-2o meter diatas permukaan laut. Tanahnya berawa sehingga akan tergenang saat
musin hujan. Dataran ini juga mempunyai beragam jenis tanah diantaranya ialah
tanah aluvial, tanah liat, dan tanah pasir. Curah hujan pertahunnya berkisar 2000
mm sampai 3000 mm. Dan meskipun temperatur udaranya berkisaran antara 23,4
hingga 31,7 derajat Celcius.
Tanaman Dataran Rendah
Pada dataran rendah terdapat banyak tempat yang dapat digunakan sebagai lahan
untuk bercocok tanam. Banyak tanaman yang dapat dikembangbiakan di daerah dataran
rendah, mayoritas penduduknya juga bekerja sebagai petani dan pekebun.

(Sumber :
https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v
1523271740/Lahan_Jagung_i0kfhe.jpg)
Adapun tanaman yang cocok di dataran rendah diantaranya :
a.Padi
Padi ialah jenis tanaman yang hanya bisa hidup di dataran rendah. Tanaman ini
hidup jika suhunya mencapai 36 derajat celcius. Namun akan sangat baik jika
suhunya berkisar 30 derajat celcius atas tingkat curah hujan yang sedang.
b. Kelapa
Kelapa biasa ditemukan di daerah dataran rendah, khususnya di pesisir pantai.
Tanaman kelapa bisa berfungsi sebagai penghalau angin yang menuju ke arah
daratan. Tidak hanya itu, tanaman kelapa juga bisa mencegah terjadinya
abrasi.
c.Pisang
Buah ini bisa
berbuah
sepanjang
tahun, sehingga
tanaman ini
akan tumbuh
atas baik jika
dirawat di
dataran rendah.

d. Jagung
Tanaman jagung hanya bisa hidup atas baik di dataran rendah karena
membutuhkan suhu yang tinggi
Demikianlah artikel dari ayoksinau.com mengenai Pengertian Dataran Rendah,
Ciri, Contoh dan Tanamannya (Lengkap), semoga artikel ini bermanfaat bagi
anda semuanya.

2. Dataran Tinggi

Pengertian Dataran tinggi atau yang biasa disebut dengan Plateau atau Plato
merupakan dataran yang terletak pada ketinggian di atas 700 m dari permukaan air laut
(baca: ekosistem air laut).

(Sumber: https://3.bp.blogspot.com/-YAQXhTH3_8o/WIcSahu8YDI/AAAAAAAADXg/

Ob8vYliPw cvPpe8hVPxVqS3LYc8vudzACLcB/s1600/aW1hZ2VzL3Nma19waG90b3Mvc2ZrX3

Bob3Rvc18xMzc0OTg1OTUzX0lCbjFmaDdpLmpwZw%253D%253D.jpg)
Dataran tinggi ini terbentuk sebagai hasil dari erosi dan juga sedimentasi. Dataran
tinggi juga bisa terbentuk karena bekas kaldera yang luas, yang tertimbun material-
material dari lereng gunung yang berada di sekitarnya. Ada pula yang menyatakan bahwa
dataran tinggi merupakan lahan yang berbentuk datar yang naik tajam di atas wilayah
yang disekitarnya, setidaknya pada satu sisi. Dataran tinggi ini terjadi di setiap benua dan
menghabiskan setidaknya sepertiga dari tanah Bumi. Dataran tinggi juga merupakan salah
satu dari empat bentang alam utama bersama dengan pegunungan, datarab dan juga
perbukitan. Itulah pengertian dari dataran tinggi yang sering kita temui di Indonesia.

Ciri – Ciri Dataran Tinggi

Adapun ciri- ciri yang dimiliki oleh dataran tinggi antara lain adalah sebagai berikut:

a. Beriklim sejuk

Ciri satu yang dimiliki oleh dataran tinggi adalah mempunyai iklim yang sejuk.
Di awal sudah disebutkan bahwa dataran tinggi merupakan daerah yang mempunyai
iklim (baca: iklim di Indonesia) yang sejuk. Dataran tinggi ini bisa mempunyai iklim
yang sejuk karena dipengaruhi oleh ketinggiannya, karena semakin tinggi suatu tempat
akan mempunyai kesejukan udara yang semakin tinggi pula, atau bisa dikatakan bahwa
uadaranya akan terasa semikn dingin. Oleh karena itulah maka dataran tinggi ini sangat
prospek dijadikan sebagai tempat berwisata.

b. Pertanian dibuat terasering

Terasering merupakan tanag yang dibuat menyerupai tangga untuk mencegah


terjadinya erosi (baca: erosi pantai). Terasering merupakan ciri khas yang mudah sekali
untuk mengenali apakah suatu daerah termasuk dalam dataran tinggi ataukah tidak.
Terasering ini seringkali kita temui di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Barat.
Terasering ini bibentuk agar tanah yang miring tidak mudah terkena erosi, sehingga
pertanian bisa tetap terjaga dan tidak rusak.

c. Amplitido suhu harian dan tahunan besar


Ciri- ciri selanjutnya yang dimiliki oleh dataran tinggi adalah memiliki amplitudo
suhu harian dan juga suhu tahunan besar. Inilah salah satu yang dimiliki oleh dataran
tinggi sebagai salah satu bentuk muka Bumi (baca: inti Bumi) yang ada di Indonesia.

d. Udara kering

Meski mempunyai iklim sejuk karena berada di ketinggian, namun dataran tinggi
justru mempunyai udara yang kering dan lebih kering daripada udara- udara yang lainnya
yang berada di dataran yang tidak tinggi.

e. Lengas atau kelembaban udara nisbi sangat rendah

Ciri yang selanjutnya yang dimiliki oleh dataran tinggi adalah memiliki
kelembaban udara niisbi yang sangat rendah apabila dibandingkan dengan daerah yang
bukan dataran tinggi.

f. Jarang terjadi hujan turun

Ciri yang selanjutnya yang dimiliki oleh dataran tinggi adalah jarang terjadi turun
hujan (baca: proses terjadinya hujan). Adapun di awal sudah disampaikan bahwasannya
dataran tinggi mempunyai iklim yang sejuk dan tentu terasa lebih dingin daripada daerah
yang disekitarnya. Namun meski demikian, dataran tinggi ini justru jarang turun hujan.

Lebih mudah atau sering turun hujan bagi daerah- daerah yang memiliki ketinggian
lebih rendah daripada daerah yang berada di dataran tinggi sendiri. Oleh karena itulah,
pertanian yang ada di dataran tinggi mempunyai pengairan yang cukup meski pada
musim hujan (baca: pembagian musim di Indonesia). Jika biasanya pada musim
penghujan di dataran rendah banyak terjadi banjir hingga menggenangi area persawahan,
namun hal ini jarang bahkan tidak kita lihat terjadi di dataran tinggi. Hal ini karena curah
hujan yang tetap terkontrol di dataran tinggi meski sedang musim penghujan.

Tanaman- tanaman terdapat di dataran tinggi

Bumi Indonesia sangat identik dengan pertanian dan perkebunan atau biasa disebut
dengan cocok tanam. Oleh karena itulah Indonesia disebut juga sebagai negara agraris.
Mengenai pertanian maupun perkebunan yang ada di berbagai wilayah Indonesia,
tentunya tanaman yang ditanam berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya. Oleh
karena itulah ada beberapa tanaman yang cocok di tanam di dataran tinggi dan tidak
terlalu cocok jika ditanam di
dataran rendah. Adapun
beberapa tanaman yang cocok
ditanam di wilayah dataran
tinggi antara lain adalah sebagai
berikut:

a. Strawberry

Tanaman pertama yang cocok ditanam di daerah dataran tinggi adalah strawberry.
Strawberry merupakan buah- buahan yang banyak dicari untuk diolah sebagai
minuman, makanan maupun hiasan karena memiliki bentuk yang bagun, ukuran yang
idela dan warnaya yang segar. Strawberry ini mudah tumbuh apabila di daerah yang
sejuk seperti dataran tinggi.

(Sumber : https://i1.wp.com/piknikbandung.id/wp-content/uploads/2019/11

/wisata-kebun-strawberry-e1573041803581.jpg?fit=1267%2C633&ssl=1)

Tanaman strawberry ini membutuhkan waktu penyinaran setidaknya selama 10


jam sehari. Tanaman ini juga membutuhkan curah hujan sebanyak 600-800 mm/ th,
dan membutuhkan suhu sekitar 20 derajat celcius.
b. Wortel

Jenis tanaman yang selanjutnya yang cocok di tanam pada dataran tinggi adalah
wortel. Wortel merupakan sayuran yang banyak mengandung vitamin A sehingga
keberadaannya pun sangat dibutuhkan oleh manusia. untuk menanam wortel,
dibutuhkan suhu antara 15,6 – 21,1 derajat celcius. Suhu tersebut berperan pada
proses metabolisme, fotosintesis, transpirasi, aktivitas enzim, absorbi, penyerapan
hara dan lain sebagainya. Hal ini lebih mudah ditemukan di dataran tinggi.

c. Kubis

Kubis sebagai tanaman yang mudah ditemukan di dataran tinggi. kubis juga
merupakan sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat. Kubis lebih tumbuh optimal
apabila di tanam pada dataran tinggi.

d. Kentang

Kentang sebagai tanaman yang cocok tumbuh di dataran tinggi. kentang


merupakan umbi- umbian yang bisa digunakan sebagai pengganti makanan pokok.
Keberadaan kentang ini sangat dibutu sebagai makanan pengganti nasi atau dijadikan
makanan-makanan olahan lainnya.

3. Gunung

(Sumber : https://i.pinimg.com/originals/1f/3f/aa/1f3faabc0cd6a3d9c4ad6326ec434c21.jpg)
Gunung ada dua dua macam, yaitu gunung berapi dan gunung tidak berapi atau gunung
mati. Gunung berapi terbentuk oleh lapisan material yang keluar dari perut bumi. Gunung berapi
yang masih hidup atau aktif gejala yang tampak adalah timbulnya ledakan atau letusan kegiatan
gunung berapi diawasi oleh jawatan geologi. Jawatan ini memiliki alat pencatat gempa bumi yang
disebut seismograf. Berapa bentuk gunung api, yaitu; gunung api kerucut (strato), gunung api
landai (maar) dan gunung api perisai (tameng). Bentuk ini dipengaruhi oleh letak dapur magma
dan sifat magma yang keluar dari perut bumi.

WAWASAN

Indonesia terletak diantara Ring of Fire yang membentang dari Nusa Tenggara,
Bali, Jawa, Sumatra, terus ke Himalaya, Mediterania dan berujung di Samudra
Atlantik. Sebabnya di Indonesia terdapat banyak gunung berapi aktif dan banyak
terjadi gempa bumi. Gunung api tersebut terbentuk karena adanya subduksi yag
terjadi pada Lempeng Eurasia dan Indo-Australia.
TIPE ERUPSI GUNUNG BERAPI
Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, kuat atau lemahnya
letusan dan tinggi tiang asap, gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi:
a. Tipe Hawaiian, yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya
berupa semburan lava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada
celah atau kepundan sederhana.
b. Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar
dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi benua atau
di tengah benua.
c. Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas tinggi atau
magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik. Material yang dierupsikan
berupa batuapung dalam jumlah besar.

STRUKTUR GUNUNG BERAPI


Struktur gunung api, terdiri atas :
Struktur kawah adalah bentuk morfologi negatif atau depresi akibat kegiatan suatu gunungapi,
bentuknya relatif bundar.
a. Kaldera
(Sumber :
https://www.dictio.id/uploads/db3342/original/3X/7/b/7b2ad0836422c1bb25a5389b31ed2214d2f3941f.jpeg)

Bentuk morfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km. Kaldera terdiri
atas kaldera letusan, terjadi akibat letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya.
Kaldera runtuhan, terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi akibat pengeluaran
material yang sangat banyak dari dapur magma. Kaldera resurgent, terjadi akibat runtuhnya
sebagian tubuh gunungapi diikuti dengan runtuhnya blok bagian tengah; kaldera erosi, terjadi
akibat erosi terus menerus pada dinding kawah sehingga melebar menjadi kaldera.
b. Rekahan dan graben
Retaka-retakan atau patahan pada tubuh gunungapi yang memanjang mencapai puluhan
kilometer dan dalamnya ribuan meter. Rekahan parallel yang mengakibatkan amblasnya blok di
antara rekahan disebut graben.
c. Depresi volkano-tektonik
Pembentukannya ditandai dengan deretan pegunungan yang berasosiasi dengan
pemebentukan gunungapi akibat ekspansi volume besar magma asam ke permukaan yang berasal
dari kerak bumi. Depresi ini dapat mencapai ukuran puluhan kilometer dengan kedalaman ribuan
meter.

Gunung – Gunung yang terdapat di Indonesia

No Nama Gunung Provinsi


1. Gunung Leuser Nangroe Aceh Darussalam
2. Gunung Sibayak Sumatera Utara
3. Gunung Kerinci Sumatera Barat
4. Gunung Tinombala Sulawesi Tengah
5. Gunung Kaba Bengkulu
6. Gunung Krakatau Lampung
7. Gunung Merapi Jawa Tengah
8. Gunung Semeru Jawa Timur
9. Gunung Beratus Kalimantan Timur
10. Gunung Kinibalu Kalimantan Barat
12. Gunung Tambora NTB
13. Gunung Agung Bali
14. Gunung Mengkoka Sulawesi Tenggara
15. Gunung Kalimutu NTT
16. Gunung Binaiya Maluku
17. Gunung Kwoka Papua

Bentuk Gunung Berapi


a. Bentuk kerucut, dibentuk oleh
endapan piroklastik atau lava atau
keduanya.
b. Bentuk kubah, dibentuk oleh
terobosan lava di kawah,
membentuk seperti kubah.
c. Kerucut sinder, dibentuk oleh perlapisan material sinder atau skoria.

Manfaat Gunung

Ada banyak sekali manfaat gunung yang bisa di peroleh meliputi :

1.Tempat Wisata

Manfaat gunung yang pertama ialah bisa dijadikan sebagai tempat wisata atau rekreasi keluarga.
Keindahan gunung dan juga air terjun yang ada di gunung biasa dijadikan objek wisata masyarakat
setempat. Selain warga setempat, pengunjung objek wisata ini kebanyakan dari wilayah luar kota.

(Sumber : https://statik.tempo.co/data/2018/11/08/id_795567/795567_720.jpg)

2. Menyuburkan Tanah
Manfaat kedua adalah bisa menyuburkan tanah. Manfaat ini bisa diambil dari abu
vulkanik yang dihasilkan oleh gunung berapi mampu menjadikan tanah lebih subur sesudah
proses panjang hingga bertahun tahun. Inilah sebabnya tanah yang ada disekitar gunung berapi
sangat subur sehingga bisa ditanami dengan berbagai jenis sayuran.

3. Mengeluarkan Material Yang Bermanfaat

Manfaat yang selanjutnya adalah memiliki material yang berguna. Jika gunung tersebut
mengalami erupsi lalu mengeluarkan material, maka anda bisa menggunakan material tersebut
sebagai bahan pembangunan rumah atau lainnya. Letusan dari gunung berapi bisa
menyuburkan tanah serta pasirnya bisa dijadikan sebagai bahan bangunan.

4. Pengatur Iklim Dan Penyimpanan Air

Manfaat gunung yang satu ini bisa dirasakan oleh daerah yang ketinggiannya lebih
rendah. Karena aliran air dari atas sangat berguna bagi penduduk di daerah lereng gunung.
Selain itu, magma yang dikeluarkan gunung juga bisa membuat terangkatnya barang tambang
di atas muka bumi.

5. Gunung Sebagai Pendakian

Manfaat gunung selanjutnya ialah sebagai tempat pendakian. Sementara dampak yang
dihadirkan karena manfaat ini diantaranya dampak positif dengan dampak negative. Untuk
dampak negative gunung menjadi lebih kotor karena ada yang membuang sampah
sembarangan. Lalu dampak positifnya ialah ada orang-orang yang tergerak pada gaya hidup
sehat yang dilakukan dengan pendakian gunung.

4. Pegunungan
(Sumber : https://cdn.idntimes.com/content-
images/post/20180720/50fb122a46bd518fdaef76358fb48b56_600x400.jpg)
Pegunungan merupakan salah satu bentang alam yang sudah banyak kita temui.
Di Indonesia sendiri, pegunungan ini jumlahnya ada banyak sekali. Pegunungan yang ada
di Indonesia hampir berada di setiap pulau di Indonesia. Selain pegunungan membawa
potensi kekayaan alam yang besar, pegunungan juga memberikan pemandangan yang
sangat indah. Hal inilah yang menyebabkan pegunungan seringkali dijadikan sebagai
tempat wisata bagi orang- orang yang tinggal di kota dan ingin merasakan sejuknya alam
Indonesia. Tidak mengherankan bahwa daerah pegunungan ini seringkali dibanjiri
wisatawan, baik pada musim liburan maupun setiap weekend tiba. Pegunungan juga
berupa kumpulan atau gugusan beberapa gunung besar dan juga kecil yang memanjang
dan sambung menyambung menjadi satu antara satu dengan yang lainnya, menjulang dari
sekelilingnya, dan memiliki ketinggian antara 500 m hingga 600 m dari permukaan air
laut (baca: ekosistem air laut).

Terbentuknya Pegununungan

Pegunungan merupakan salah satu jenis dari bentang alam yang terdapat di muka
bumi (baca: bentuk muka bumi). Adanya pegunungan ini tentunya melalui berbagai
proses alam. Proses alam ini merupakan proses yang terjadi karena alam dan bukan
karena campur tangan manusia. Terbentuknya pegunungan melalui proses pergerakan
lempeng tektonik yakni gerakan dari dalam bumi yang menyebabkan naik atau turunnya
permukaan Bumi. Untuk lebih detail mengenai peroses terbentuknya pegunungan,
setidaknya pegunungan terbentuk melalui tiga tahapan, yaitu:

a. Sedimentasi

Proses pertama yang dilalui untuk membentuk suatu pegunungan adalah proses
sedimentasi (baca: batuan sedimen). Proses sedimentasi ini merupakan endapan yang
terbawa dari daratan oleh sungai atau bisa juga terlempar dari letusan gunung berapi
(baca: dampak letusan gunung berapi terhadap lingkungan). Endapan- endapan ini akan
menumpuk dan menjadi batuan endapan yang semakin lama semakin besar.
b. Pergerakan lapisan kerak

Setelah timbul endapan yang semakin lama semakin besar, kemudian timbullah
pergerakan lapisan kerak (baca: kerak bumi) yang akan mendesak batuan- batuan tersebut
hingga terlipat.

c. Tekanan besar
Setelah terlipat, kemudian timbullah tekanan besar yang akan menyebabkan
lapisan batuan tersebut terangkat dan membentuk barisan gunung atau yang disebut
dengan pegunungan.

Jenis- jenis Pegunungan


Jenis- jenis pegunungan ini terutama dilihat dari ketinggian yang dimiliki oleh
pegunungan tersebut. Adapun beberapa jenis pegunungan yang perlu kita pelajari antara
lain adalah sebagai berikut:
a. Pegunungan rendah
Pegunungan rendah merupakan jenis pegunungan yang mempunyai ketinggian
tidak terlalu tinggi. pegunungan dikelompokkan menjadi pegunungan rendah apabila
mempunyai ketinggian antara 500 sampai dengan 1.500 meter di atas permukaan air laut.
b. Pegunungan tinggi
Pegunungan tinggi ini tentu saja merupakan kebalikan dari pegunungan rendah.
Jenis pegunungan tinggi ini merupakan pegunungan yang mempunyai ketinggian di atas
pegunungan rendah. Pegunungan dikatakan sebagai jenis pegunungan tinggi apabila
mempunyai ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan air laut. Sungguh ketinggian
yang sangat tinggi dibandingkan dengan daerah yang ada di sekitarnya.

WAWASAN

Gunung dinyatakan dengan jarak puncaknya di atas permukaan laut, lebih tinggi dari
daratan di sekitarnya, dan tingginya mencapai ribuan meter di atas permukaan air laut.
Sedangkan Pegunungan merupakan gugusan gunung yang tingginya sekitar 600 meter.

5. Pantai
(Sumber : https://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/magazine.job-like.com/magazine/wp-
content/uploads/2017/09/24220233/nm_pink.jpg)

Berdasarkan UU No. 27 Tahun 2007, Pantai adalah suatu wilayah perbatasan antara
daratan dengan lautan. Pantai adalah daratan di tepi laut. Bentuknya ada yang landai dan terjal.
Pantai terbentuk antara lain karena mendapatkan pengaruh gerakan air laut, seperti gelombang,
pasang dan arus. Pantai terjadi karena adanya sebuah gelombang yang menghantam tepi daratan
tanpa henti, sehingga mengalami pengikisan, gelombang penghancur tersebut yang dinamakan
dengan gelombang destruktif.

Jenis – Jenis Pantai

a. Jenis Pantai Berdasarkan Proses Pembentukan


1. Pantai Spit
Pantai yang ini terbentuk karena proses sedimentasi. Proses dan bentuk
sedimentasi yang terjadi pun sangat bermacam-macam dengan karakteristik yang saling
berbeda satu sama lain. Namun, ciri utama pantai spit adalah salah satu ujung dari pantai
tersebut bersambung langsung dengan daratan. Hal ini dapat diartikan bahwa konsentrasi
sedimentasi sangat besar pada bagian ujung yang bersatu dengan daratan. Dalam hal ini
sedimentasi tersebut biasanya berupa pasir pantai atau beberapa jenis bahan yang terbawa
arus air.

2. Pantai Baymouth

Pada pantai baymouth bentuk yang dimiliki oleh sedimen tersebut adalah
berbukit-bukit. Kemudian bentukan dari pantai ini cukup menarik karena seolah-olah
memotong kawasan teluk dengan dengan lautan. Tentu saja dengan kondisi seperti ini
akan sangat berpengaruh besar terhadap ekosistem pantai ada. Teluk yang terpisah
tersebut, kemudian akan terlihat seperti danau yang seolah-olah berdiri sendiri.

3. Pantai Tombolo

Pantai ini terbentuk akibat adanya endapan pada kawasan lautan. Endapan yang
terjadi pada pantai Tombolo ini memang cukup berbeda. Hal tersebut dikarenakan
endapan yang muncul berada di antara dua daratan yang terpisah. Pantai Tombolo sendiri
adalah sebuah endapan sedimentasi pasir yang menghubungkan sebuah pulau dengan
daratan utama. Namun, bisa juga kedau pulau tersebut bukanlah daratan utama. Sehingga
jenis pantai Tombolo ini sendiri seakan-akan seperti sebuah jembatan penghubung antara
kedua daratan. Meskipun dalam beberapa kondisi kadang jenis pantai Tombolo ini hanya
dapat terlihat ketika laut sedang surut.

b. Jenis Pantai Berdasarkan Bentuk Geografis

1. Pantai Landai

Pantai ini cenderung memiliki bentuk yang landai. Bentuk permukaan dari setiap
ujung pantai akan sama tanpa ada perubahan sedikit pun. Meskipun begitu ada juga
beberapa kawasan pantai landai yang tidak landai secara penuh. Meskipun begitu
terkadang terdapat beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam penyebutan
karakteristik pantai landai ini. Jenis pantai landai ini sendiri dapat kita temukan pada
Pantai Mangrove, Pantai Delta, dan Juga Pantai Estuari.

2. Pantai Curam

Pantai curam ini memiliki bentukan yang mungkin sedikit banyak berbeda dengan
pantai-pantai yang lain. Hal tersebut dikarenakan pantai curam adalah sebuah kawasan
pantai yang terdiri dari perbukitan. Sehingga kita akan sangat sedikit menemukan bibir
pantai, jika kita memahami dan mengerti mengenai beberapa pengertian dataran pantai
maka tak akan terlalu susah untuk mengerti tentang kondisi dari pantai curam. Jika
berbicara mengenai pantai curam yang ada di Indonesia maka kita bisa menemukannya di
kawasan pantai selatan Pulau Jawa, atau ada juga beberapa dapat ditemukan pada
kawasan Pulau Bali.
2. Pantai Bertebing

Salah satu jenis panti yang cukup sering kita temukan adalah jenis pantai
bertebing. Jenis pantai ini sendiri kadang disebut juga sebagai jenis pantai Flaise.
Mungkin dalam beberapa hal kadang jenis pantai yang satu ini cukup sulit untuk
dibedakan dari pantai curam.

Sumber : https://i2.wp.com/girleatworld.net/wp-content/uploads/
2018/04/nusa-penida-
kelingking-1.jpg?
fit=1400%2C1116&ssl=1

Namun, pada pantai


bertebing ini sendiri dapat
dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu pantai
bertebing terjal dan juga
pantai bertebing
bergantung. Penyebab dari
pantai bertebing ini sendiri
memiliki beberapa penyebab yang bermacam-macam. Salah satu penyebab utama dari
terbentuknya pantai ini adalah adanya endapan tebing yang tekikis karena abrasi.
Sehingga pada pantai bertebing ini kadang kita masih dapat menemukan beberapa bagian
yang memiliki pantai. Namun, ada juga yang selebihnya tak memiliki pantai berpasir.
Contohnya, Pantai Menganti dan Pantai Surumanis di Kebumen, Jawa Tengah, serta
Pantai Nusa Penida di Bali.

4. Pantai Karang
Pantai jenis ini
memiliki ekosistem cukup
unik dan menarik. hal
tersebut dikarenakan jenis
pantai yang satu ini akan
sangat berhubungan erat
dengan kondisi di bawah
laut itu sendiri.

Sumber :
https://tempatwisataunik.com/wp-content/uploads/2019/11/978a907a-pantai-bwanna-1280x720.jpg

Sebuah pantai disebut sebagai pantai karang apabila kawasan sepanjang pantai
tersebut banyak tersusun dar terumbu karang. Pada kawasan pantai yang satu ini banyak
sekali ditemukan di Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku, dan Jawa. Maka tak
mengherankan jika kawasan-kawasan tersebut banyak sekali memiliki lokasi objek
wisata pantai dengan pemandangan bawah laut yang menakjubkan. Contohnya, Pantai
Karangbolong di Kebumen, Pantai Bwanna di Sumba, dan Pantai Tanjung Layar
Sawarna di Banten.

Manfaat Pantai

Berikut adalah manfaat pantai yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber

a. Menjadi tempat areal tambak garam


b. Daerah pertanian pasang surut
c. Wilayah perkebunan kelapa dan pisang
d. Menjadi tempat objek pariwisata
e. Daerah pengembangan industri sebuah kerajinan rakyat yang bercorak khas daerah
pantai

Ciri-Ciri Pantai

a. Memiliki garis pantai yang permanen dan juga terjaga dengan baik.
b. Garis pantai yang dimaksud disini adalah wilayah ataupun batasan yang memisah antara
daratan dan lautan.
c. Tanah yang berpasir. Akibat ekosistem pantai batu ini memiliki tanah yang berpasir,
maka menyebabkan tanah tersebut memiliki kandungan unsur hara yang minim (karena
tanag memiliki pori- pori besar) dan mempunyai permeabilitas tanah yag sangat baik.
d. Terdapat tumbuhan yang memiliki akar napas yang berfungsi untuk beradaptasi sebab
didaerah pasang laut itu berlumpur.
e. Memiliki muara
f. Terdapat ekosistem mangrove di sekitar pantai yang mempunyai fungsi sebagai penahan
ombak laut yang bisa mengikis pesisir dari pantai tersebut .

6. Wilayah Perairan
Wilayah perairan Indonesia lebih luas dibandingkan daratan. Pulau-pulau yang ada
di Indonesia dikelilingi oleh perairan. Jenis-jenis bentuk perairan di Indonesia antara lain
sebagai berikut :
a. Laut

(Sumber : https://www.superadventure.co.id/uploads/news/2018/10/19/7bee66c1fe6e.jpg)

Laut merupakan suatu kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang
menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut merupakan air yang
menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin.
Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut. Indonesia mempunyai wilayah
perairan laut yang sangat luas dan kurang terjaga sehingga mudah mendatangkan ancaman
sengketa batas wilayah dengan negara tetangga. Untuk landas kontinen, Indonesia berhak atas
segala kekayaan alam yang terdapat di laut sampai dengan kedalaman 200 meter. Batas laut
teritorial sejauh 12 mil dari garis dasar lurus dan perbatasan laut zona ekonomi ekslusif (ZEE)
sejauh 200 mil dari garis dasar laut.

Jenis – Jenis Laut

a. Jenis Laut Menurut Proses Terjadinya

Ada beberapa jenis laut di bumi ini, dan menurut proses terjadinya yaitu sebagai
berikut :

1. Laut Transgresi

Yaitu laut yang terjadi karena adanya suatu perubahan permukaan laut
secara positif (secara meluas). Perubahan permukaan ini terjadi karena naiknya
permukaan air laut atau daratannya yang turun, sehingga bagian-bagian daratan
yang rendah tergenang air laut. Perubahan ini terjadi pada zaman es. Contohnya
pada laut jenis ini yaitu Laut Jawa, Laut Arafuru, dan Laut Utara.

2. Laut Ingresi

Yaitu laut yang terjadi karena adanya penurnan tanah di dasar laut. Oleh
sebab itu laut ini sering disebut dengan laut tanah turun. Penurunan tanah di dasar
laut akan membentuk sebuah lubuk laut dan palung laut. Lubuk laut atau basin
ialah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat. Contohnya pada lubuk Sulu,
Lubuk Sulawesi, dan Lubuk Karibia. Sedangkan Palung Laut atau trog ialah
penurunan di dasar laut yang bentuknya memanjang. Contohnya pada Palung
Mindanau yang dalamnya 1.085 m, Palung Sunda yang dalamnya 7.450 m, dan
Palung Mariana yang dalamnya 10.683 (terdalam di dunia).

3. Laut Regresi

Yaitu laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena adanya


pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur, dan lain-lain) yang dibawa oleh sungai-
sungai yang bermuara di laut tersebut. Penyempitan laut banyak terjadi di pantai
utara pulau Jawa.
b. Jenis Laut Menurut Letaknya

Berdasarkan letaknya, Laut dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :

1. Laut Tepi

Yaitu laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan seolah-olah terpisah
dari samudera luas oleh daratan pulau-pulau atau jazirah. Contohnya pada Laut
Cina Selatan dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan Kepulauan Filipina

2. Laut Pertengahan

Yaitu laut yang terletak diantara benua-benua. Lautnya dalam dan


memiliki gugusan pulau-pulau. Contohnya pada Laut tengah diantara benua
Afrika-Asia dan Eropa.

3. Laut pedalaman

Yaitu laut-laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan.


Contohnya pada Laut Hitam.

c. Jenis Laut Menurut Kedalamannya

Dalam kategori ini laut dibedakan berdasarkan 4 wilayah (zona), yaitu sebagai
berikut :

1. Zona Lithoral

Zona ini ialah wilayah pantai atau pesisir. Di wilayah ini pada saat air
pasang akan tergenang air, dan pada saat air surut berubah menjadi daratan. Oleh
sebab itu wilayah ini sering juga disebut dengan Wilayah Pasang-Surut.

2. Zona Neritic

Zona ini adalah baris batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m.
Pada zona ini masih bisa ditembus oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini
paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuhan.
3. Zona Bathyal

Zona ini adalah wilayah laut yang mempunyai kedalaman antara 150
hingga 1800 m. Wilayah ini tidak bisa tertembus sinar matahari, oleh sebab itu
kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di Wilayah Neritic.

4. Zona Abysal

Zona ini adalah wilayah laut yang mempunyai kedalaman lebih dari 1800
m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan. Jenis
hewan yang dapat hidup di wilayah ini sangat terbatas.

Manfaat Laut

Laut mempunyai banyak fungsi bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya
karena di dalam dan di atas laut terdapat kekayaan sumber daya alam yang dapat kita
manfaatkan diantaranya yaitu sebagai berikut :

a. Tempat rekreasi dan hiburan


b. Tempat hidup sumber makanan kita
c. Pembangkit listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dsb.
d. Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laun, dll.
e. Tempat barang tambang berada
f. Salah satu sumber air minum (desalinasi)
g. Sebagai jalur transportasi air
h. Sebagai tempat cadangan air bumi
i. Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan
b. Sungai

(Sumber : https://woazy.files.wordpress.com/2016/01/sungai-terpanjang.jpg?w=560)

Sungai adalah air tawar dari sumber alamiah yang mengalir dari tempat yang lebih
tinggi ke tempat yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke laut, danau atau sungai
yang lebih besar. Secara alami, sungai mengalir sambil melakukan aktivitas yang satu sama
lain saling berhubungan.
Jenis Klasifikasi Sungai
1. Berdasarkan sumber airnya
a. Sungai hujan, yaitu jenis sungai yang airnya yang berasal dari air hujan.
b. Sungai gletser, yaitu salah satu jenis sungai yang airnya berasal dari suatu
pencairan es.
c. Sungai campuran, yaitu salah satu jenis sungai yang airnya berasal dari suatu
pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air.
2. Berdasarkan debit airnya (volume airnya)
a. Sungai permanen, yaitu salah satu jenis sungai yang debit airnya sepanjang tahun
relatif tetap.
b. Sungai periodik, yaitu salah satu jenis sungai yang pada waktu musim hujan
airnya lebih banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya sangat sedikit.
c. Sungai episodik, yaitu salah satu jenis sungai yang pada musim kemarau airnya
akan kering dan pada musim hujan airnya banyak.
d. Sungai ephemeral, yaitu jenis sungai yang ada airnya hanya pada saat musim
hujan turun.
3. Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya)
a. Sungai konsekuen, yaitu salah satu jenis sungai yang airnya mengalir untuk
mengikuti daerah lereng awal.
b. Sungai subsekuen/strike valley yaitu jenis sungai yang aliran airnya mengikuti
sebuah strike batuan.
c. Sungai obsekuen, yaitu salah satu jenis sungai yang aliran airnya berlawanan
arah dengan sungai konsekuen.Sungai resekuen, yaitu salah satu jenis sungai
yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan pada lapisan batuan dan
bermuara disungai subsekuen.
d. Sungai insekuen, yaitu salah satu jenis sungai yang mengalir tanpa bisa kontrol
oleh litologi ataupun struktur geologi.
4. Berdasarkan struktur geologinya
a. Sungai anteseden, yaitu salah satu jenis sungai yang tetap mempertahankan sebuah
arah aliran airnya meskipun ada srtuktur geologi (batuan) yang melintang.
b. Sungai superposed, yaitu salah satu jenis sungai yang melintang, struktur dan dalam
prosesnya dibimbing oleh suatu lapisan batuan yang menutupinya.
5. Berdasarkan pola alirannya
a. Radial atau menjari, jenis yang satu ini dibedakan menjadi dua yakni :
a) Radial sentrifugal, yaitu pola aliran yang menyebar meninggalkan
pusatnya.
b) Radial sentripetal yaitu suatu pola aliran yang mengumpul untuk menuju
ke pusat.
b. Dendritik, yaitu salah satu jenis sungai yang pola aliran yang tidak teratur.
c. Trellis, yaitu salah satu jenis sungai yang pola aliran yang menyirip seperti daun.
d. Rektangular, yaitu salah satu jenis sungai yang pola aliran yang membentuk
sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90º sungainya membentuk sudut lancip.
e. Anular, yaitu salah satu jenis sungai yang pola aliran sungai yang membentuk
lingkaran.

Sungai Yang Ada Di Indonesia

Provinsi
No Nama Sungai
Nangroe Aceh Darussalam
1. Peusangan
2. Asahan Sumatra Utara
3. Kampar Riau
4. Batanghari Jambi
5. Gumanti Sumatera Barat
6. Musi Sumatera Selatan
7. Ci Tarum Jawa Barat
8. Code DI Yogyakarta
9. Bengawan Solo Jawa Tengah
10. Brantas Jawa Timur
11 Kapuas. Kalimantan Barat
12. Mahakam Kalimantan Timur
13. Peguyaman Gorontalo
14. Rea NTB
15 Ci Durian. Banten
16. Mamberamo Papua

Manfaat dan Fungsi Sungai


a. Bisa sebagai sumber energi pembangkit listrik
b. Bisa sebagai dalam sarana transportasi
c. Bisa sebagai tempat rekreasi atau hobi
d. Bisa sebagai Tempat budidaya ikan, udang, kepiting, dan lain sebagainya
e. Sebagai sumber air minum makhluk hidup
f. Bisa sebagai bahan baku industri
g. Bisa sebagai sumber air pertanian, peternakan dan perikanan
h. Bisa sebagai tempat berolahraga
i. Bisa sebagai tempat untuk mandi dan mencuci.

c. Danau
(Sumber : https://cdn2.tstatic.net/travel/foto/bank/images/danau-tolire_20161011_125723.jpg)

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, danau artinya genangan air yg amat luas,
dikelilingi daratan, pengertian lain dari danau ialah telaga dan tasik. Danau merupakan
genangan air yang tertampung oleh cekungan bumi dengan volume yang besar. Air danau
bisa bersumber dari aliran sungai, hujan, atau mata air yang memancar dari dalam tanah.
Selain itu, danau juga bisa dibentuk oleh manusia dengan cara membendung aliran air atau
sungai. Danau bendungan ini biasanya disebut dengan bendungan atau waduk.
Jenis-Jenis Danau
a. Berdasarkan proses terjadinya danau dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut :
a) Danau Alam
Danau alam terbentuk secara alami berasal dari tenaga alam tanpa adanya
campur tangan manusia. Danau alam bisa dibedakan menjadi beberapa macam
yaitu antara lain:
i. Danau Tektonik adalah sebuah danau yang terjadi karena suatu gerakan
tektonik yang menimbulkan bentuk slenk/graben (lembah patahan) atau
patahan yang diapit oleh horst (puncak patahan) dan mendapat air dalam
jumlah yang cukup (air hujan, sungai, mata air). Contohnya: Pada Danau
Maninjau, Danau Tempe, Danau Poso, dan Danau Tondano dan lain
sebagainya.
ii. Danau Vulkanik ialah sebuah danau bekas letusan gunung berapi yang
mengakibatkan cekungan.Jika dasar cekungan tertutup material
vulkan,maka air hujan yang tertampung dipuncak gunung menjadi danau.
Contohnya: Pada Danau Maar, Danau kaldera, Danau batur, dan Danau
Kalimutu dan lain sebagainya.
iii. Danau Vulkan-adalah danau yang terjadi karena suatu gerakan tektonik dan
letusan gunung api. Contohnya: Pada Danau Toba.
iv. Danau Gletser adalah sebuah danau yang daerah-daerah dahulunya dilalui
gletser menjadi kering dan diisi air. Danau-danau ini hanya terdapat di
Amerika Utara, perbatasan kanada dan Amerika Serikat. Contohnya: Pada
Danau Superior, Danau Michigan. dan sebagainya.
v. Danau Dolina adalah sebuah danau yang terdapat di daerah horst dan
umumnya berupa danau kecil yang sifatnya temporer. Contohnya: pada
danau disekitar gunung kidul.
vi. Danau Tapal Kuda adalah sebuah danau yang terbentuk karena adanya
sedimen pada sungai meander saat aliran sungai menurun.

2. Danau Buatan
Danau buatan atau lebih dikenal dengan waduk, dibuat untuk tujuan
tertentu yang artinya pembuatan waduk sudah direncanakan dan disesuaikan
penggunaannya seperti irigasi, penanggulangan banjir, pembangkit listrik,
perikanan, transportasi dan lain sebagainya. Contohnya: pada Waduk Jatiluhur,
Waduk Cirata dan lain sebagainya.

d. Selat
Sumber :
https://photo.reqnews.com/news/2019/07/18/b365351698b6be4072cb4b92ea888bc4.jpg

Selat adalah laut yang sempit yang menghubungkan dua pulau atau lebih yang saling
berdekatan. Selat berfungsi sebagai pemisah pulau, dan juga sebagai penghubung
antarpulau. Khususnya Wilayah Indonesia yang terdiri atas beribu-ribu pulau besar dan
kecil mempunyai selat yang banyak. Misalnya. Selat Sunda yang terletak antara Pulau
Sumatera dan Pulau Jawa, Selat Malaka yang terletak antara Pulau Sumatera dan
semenanjung Malaysia, Selat Bali yang terletak antara Pulau Jawa dan Pulau Bali, Selat
Makassar yang terletak antara Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi. Selat menjadi sarana
penghubung dalam kegiatan pelayaran antar pulau.
Ciri-Ciri Selat
a. Terletak diantara dua pulau yang lebih besar
b. Terletak diantara dua permukaan daratan
c. Laut sempit yang menghubungkan pulau yg berdekatan.
Manfaat Selat
Karena menjadi penghubung аntаrа satu pulau dеngаn pulau lainnya atau bаhkаn
dеngаn negara lain, selat tentu memiliki fungsi atau peranan уаng signifikan. Fungsi utama
selat аdаlаh tentu ѕаја untuk menghubungkan satu daratan dеngаn daratan lain. Sеlаіn itu,
selat јugа memiliki peran lаіn уаng tak kalah penting, diantaranya аdаlаh ѕеbаgаі berikut.
1. Jalur Transportasi Laut
Peran paling penting dаrі selat аdаlаh ѕеbаgаі jalur transportasi. Indonesia уаng
terdiri dаrі berbagai pulau besar dipisahkan оlеh laut diantaranya. Termasuk selat уаng
јugа bagian dаrі laut, maka untuk bіѕа mencapai pulau lain, selat аdаlаh jalur transportasi
уаng penting karena selatlah уаng menghubungkan lautan аntаrа kedua pulau tersebut.
2. Sumber Perikanan уаng Melimpah
Selat аdаlаh sumber perikanan уаng bеgіtu melimpah. Hal іnі karena selat аdаlаh
laut уаng јugа menjadi jalur dаrі perpindahan ikan.
Sеlаіn itu, perbedaan suhu аntаrа dі selat dеngаn laut lepas јugа menjadi penyebab
banyaknya ikan уаng berlalu lalang dі kawasan selat. Karena itulah banyak уаng
memanfaatkan selat ѕеbаgаі lokasi untuk menangkap ikan уаng strategis.
3. Pusat Perekonomian Masyarakat
Menjadi salah satu jalur transportasi уаng penting, selat јugа memegang peran
penting dalam meningkatkan perekonomian penduduk sekitarnya. Tak jarang dі
kawasan selat didirikan sarana publik уаng mendukung aktivitas kapal уаng аkаn
menyeberang. Inilah уаng kеmudіаn bіѕа membantu dalam meningkatkan perekonomian
masyarakat sekitar. Dеngаn adanya kapal уаng аkаn menyeberang mеlаluі selat, banyak
pelabuhan dibuat dі kawasan selat. Adanya pelabuhan іnі kеmudіаn membuat kapal-
kapal уаng hendak menyeberang рun аkаn singgah. Kapal-kapal уаng singgah іtu tak
jarang merupakan kapal dagang уаng nantinya bіѕа memberikan keuntungan bagi
masyarakat sekitar.

C. Kondisi Iklim Di Indonesia


Letak astronomis Indonesia berada di wilayah tropis membuat Indonesia beriklim
tropis. Apa yang menjadi ciri iklim di daerah tropis? Iklim tropis, cirinya adalah suhu
udara yang tinggi sepanjang tahun, dengan rata-rata tidak kurang dari 18oC, yaitu sekitar
27oC. Di daerah tropis, tidak ada perbedaan yang jauh atau berarti antara suhu pada
musim hujan dan suhu pada musim kemarau.
Kondisi ini berbeda dengan daerah lintang sedang yang suhunya berbeda sangat
jauh antara musim dingin dan musim panas.Suhu pada musim dingin dapat mencapai
sekitar -20oC atau lebih, sedangkan pada saat musim panas dapat mencapai sekitar 40oC
atau lebih. Ciri daerah tropis lainnya adalah lama siang dan lama malam hampir sama
yaitu sekitar 12 jam siang dan 12 jam malam. Secara umum, keadaan iklim di Indonesia
dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan iklim panas.
Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti berikut:
1. Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu
tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan
2. Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak
menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadi hujan
3. Iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi
mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan
Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di indonesia. Curah
hujan di Indonesia bervariasi antar wilayah. Tetapi umumnya sekitar 2.500 mm/tahun.
Walaupun angka curah hujan bervariasi antarwilayah di Indonesia. Kondisi curah hujan
yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari yang cukup membuat Indonesia sangat
cocok untuk kegiatan pertanian sehingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk akan
pangan.
Hal yang menarik bagi Indonesia adalah terjadinya angin muson. Angin muson
adalah angin yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara samudra dan
benua. Pada saat samudra menerima penyinaran matahari, diperlukan waktu yang lebih
lama untuk memanaskan samudra. Sementara itu benua lebih cepat menerima panas.
Akibatnya , samudra bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan benua, maka
bergeraklah udara dari
samudra ke benua. Pada saat musim hujan di Indonesia (Oktober sampai April), angin
muson yang bergerak dari Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia dibelokkan oleh
gaya corioli sehingga berubah arahnya menjadi angin barat atau disebut angin muson
barat.
Pada saat bergerak menuju wilayah Indonesia, angin muson dari Samudra Pasifik
telah membawa banyak uap air sehingga diturunkan sebagai hujan di Indonesia. Untuk
melihat pola pergerakan angin muson barat. Peristiwa sebaliknya terjadi pada saat musim
kemarau (Mei sampai September). Pada saat itu, angin muson dari Benua Australia atau
disebut angin timur yang bertekanan maksimun bergerak menuju Benua Asia yang
bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia. Karena Benua Australia sekitar 2/3
wilayahnya berupa gurun, udara yang bergerak tadi relatif sedikit uap air yang
dikandungnya. Selain itu, udara tadi hanya melewati wilayah lautan yang sempit antara
Australia dan Indonesia sehingga sedikit pula uap yang dikandungnya. Pada saat itu, di
Indonesia terjadi musim kemarau.
Pada musim hujan, petani Indonesia mulai mengerjakan lahannya untuk bercocok
tanam. Jenis tanaman yang ditanam adalah tanaman yang membutuhkan air pada awal
pertumbuhannya, contohnya padi. Sementara itu, nelayan Indonesia justru mengurangi
kegiatan melaut karena biasanya pada musim hujan sering terjadi cuaca buruk dan
gelombang laut cukup besar sehingga membahayakan mereka. Ikan juga lebih sulit
ditangkap sehingga terjadi kelangkaan pasokan ikan dan akibatnya harga ikan lebih
mahal daripada biasanya. Musim hujan tentu tidak banyak berpengaruh pada aktivitas
masyarakat Indonesia yang pekerjaannya tidak berhubungan langsung dengan alam,
misalnya pegawai atau karyawan.
Pada saat musim kemarau, sebagian petani terpaksa membiarkan lahannya tidak
ditanami karena tidak ada pasokan air. Sebagian lainnya masih dapat bercocok tanam
dengan memanfaatkan air dari sungai, saluran irigasi atau memanfaatkan sumber buatan.
Ada pula petani yang berupaya bercocok tanam walaupun tidak ada air yang cukup
dengan memilih jenis tanaman atau varietas yang tidak memerlukan banyak air. Pada saat
musim kemarau, nelayan dapat mencari ikan di laut tanpa banyak terganggu oleh cuaca
buruk. Hasil tangkapan ikan juga biasanya lebih besar dibandingkan dengan hasil
tangkapan pada musim hujan sehingga pasokan ikan juga cukup berlimpah. Pola angin
muson yang bergerak menuju wilayah Indonesia pada saat angin barat dimanfaatkan oleh
nenek moyang bangsa Indonesia untuk melakukan perpindahan atau migrasi dari Asia ke
berbagai wilayah di Indonesia. Perahu yang digunakan untuk melakukan migrasi tersebut
masih sangat sederhana dan pada saat itu masih mengandalkan kekuatan angin sehingga
arah gerakannya mengikuti arah gerakan angin muson. Keadaan iklim pada saat nenek
moyang datang ke Indonesia tentu berbeda dengan keadaan iklim saat ini. Namun secara
umum dapat dikatakan bahwa keadaan curah hujan saat ini tergolong tinggi, tetapi tidak
merata. Ada wilayah dengan curah hujan yang tinggi, tetapi juga ada yang sebaliknya.

D. Keragaman Flora Dan Fauna Di Indonesia


a. Flora di Indonesia

Menurut para ahli, di negara kita tercinta Indonesia terdapat sekitar 4.500 jenis
pohon, 1500 jenis tumbuhan paku dan 5.000 jenis tumbuhan anggrek dari jumlah 375.000
jenis yang ada di dunia. Keadaan tanah dan iklim di indonesia menyebabkan tanag di
Indonesia subur, sehingga 14% wilayah Indonesia ditumbuhi tanaman yang sangat lebat.
Flora di indonesia dikelompokkan menjadi empat, yaitu sebagai berikut;

1. Hutan Hujan Tropis

Indonesia berada di
daerah katualistiwa, banyak
mendapat sinar matahari,
curah hujan tinggi, dan
suhu udaranya tinggi,
menyebabkan banyak
terdapat hutan hujan tropik.
Ciri-ciri hutan ini adalah
sangat lebat, selalu hijau
sepanjang tahun, tidak mengalami musim gugur dan jenisnya sangat heterogen.
Hutan jenis ini banyak terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Irian
Jaya. Beberapa jenis floranya misal kayu meranti, ulin, dan kapur. Pada pohon-
pohon ini hidup menumpang berbagai tumbuhan lain seperti anggrek dan tumbuhan
merambat epifit. Tumbuhan merambat yang terkenal adalah rotan. Hutan ini terdiri
dari hutan hujan tanah kering (ketinggian 1000- 3000 M dari muka laut) sedangkan
hutan hujan tanah rawa (ketinggian 5-100 m dari muka laut). Hutan rawa gambut
hutan mangrove, dan hutan rawa air tawar termasuk dalam jenis hutan hujan tanah
rawa. Sedangkan hutan fegaceae, hutan campuran Dipterocanpaceae, dan hutan
belukar, termasuk jenis hutan
tanah kering.

2. Hutan musim

Hutan ini terdapat di


daerah yang suhu udaranya
tinggi (terletak pada
ketinggian antara 800 –1200
m dari muka laut). Pohon-
pohonnya jarang sehingga
sinar matahari sampai ke
tanah, tahan kekeringan dan tingginya sekitar 12-35 m. Daunnya selalu gugur
pada musim kekeringan/kemarau dan menghijau pada musim hujan. Contohnya
jati, kapuk dan angsana.

3. Hutan Sabana
dan Stepa

Hutan
sabana adalah
padang
rumput yang
disana sini
ditumbuhi pepohonan yang berserakan atau bergerombol. Terdapat di daerah
yang mempunyai musim kering lebih panjang dari musim penghujan,sepert di
Kawasan Nusa Tenggara. Terdiri dari hutan sabana dengan pohon-pohon dan
palma (900 m dari muka laut) dan hutan sabana casnarina (terletak antara 1600-
2400) m dari muka laut.

4. Hutan Lumut

Hutan lumut adalah


hutan yang hanya ditumbuhi
oleh padang lumut. Hutan ini
tumbuh di daerah gunung atau
pegunungan yang memiliki
ketinggian 1.500-3.000 meter
dan berudara lembab.

b. Fauna di Indonesia
Sama halnya dengan flora di Indonesia, fauna di indonesia juga sangat beragam.
Ahli flora dan fauna Alfred Weber dan Wallace membagi wilayah fauna menjadi tiga
bagian, yaitu fauna Asiatis, fauna Peralihan dan fauna Australis. Ketiganya dipisahkan
oleh garis Weber dan garis Wallace. Garis Weber adalah garis yang digambarkan oleh
Weber untuk memisahkan habitat fauna tipe Australia dengan fauna tipe Peralihan,
sedangkan garis Wallace adalah garis yang digambar oleh Wallace untuk memisahkan
habitat fauna tipe Peralihan dengan fauna tipe Asia. Sedangkan pola persebaran fauna di
indonesia sama yaitu bagian Barat, faunanya mempunyai kemiripan dengan fauna Asia,
di bagian Timur faunanya mirip dengan fauna di Australia dan diantara keduanya daerah
tadi, faunanya merupakan
fauna daerah peralihan. Hal
tersebut dimungkinkan
karena pada zaman es
Indonesia pernah menyatu
1. Fauna peralihan
Fauna
Peralihan tidak
memiliki
kesamaan dengan fauna di Asia ataupun fauna di Australia. Fauna tipe
Peralihan umumnya berada di wilayah pulau Sulawesi, kepulauan Maluku,
dan Nusa Tenggara. Jenis hewan tipe ini antara lain komodo, anoa, babi, rusa,
burung malio dan burung kakak tua. dengan Asia dan Australia. Pada masa itu
Indonesia menjadi jembatan persebaran hewan dari Asia dan Australia.
Sekarang kita membahas mengenai jenis-jenis dan persebaran fauna di
Indonesia
2. Fauna Asiatis

Fauna ini tersebar di bagian Barat yang meliputi Pulau Sumatera,


Kalimantan, Jawa dan Bali. Daerah ini juga disebut daerah fauna dataran
Sunda Fauna Asiatis antara lain adalah: gaja India di Sumatera, harimau
terdapat di Jawa, Sumatera, Bali, badak bercula dua di Sumatera dan
Kalimantan, badak bercula satu di Jawa, orang utan di Sumatera dan
Kalimantan.
Hal yang menarik adalah di Kalimantan tidak terdapat harimau dan di
Sulawesi terdapat binatang Asiatis seperti monyet, musang, anoa dan rusa. Di
Nusa Tenggara terdapat sejenis cicak terbang yang termasuk binatang Asia.
Fauna endemik di daerah ini adalah, badak bercula satu di Ujung Kulon Jawa
Barat, beso Nias di Kabupaten Nias, Bekantan/Kera Belanda dan Orang Utan
di Kalimantan.
3. Fauna Australis

Fauna Australis memiliki


kesamaan dengan fauna yang ada di
benua Australia. Jenis hewan tipe ini
banyak hidup di wilayah Indonesia
bagian Timur, Maluku bagian timur, dan
irian. Jenis hewan tipe Australis antara
lain burung cendrawasih, nuri raja,
kanguru, kuskus, musang berkantung.

Usaha Pelestarian Flora dan Fauna

Keberadaan flora dan fauna tak dapat dipisahkan didalam kehidupan manusia.
Tumbuhan dan hewan mempunyai manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Ada
saling ketergantungan antara tumbuhan, hewan dan manusia untuk kelangsungan hidup
mereka masing-masing. Sebagian hewan mempunyai andil bagi pertumbuhan dan
persebaran tumbuhan. Binatang pun hidup dari tumbuhan juga. Bahkan binatang
kanivora seperti harimau misalnya sesungguhnya bergantung pada tumbuhan karena
maknannya terdiri dari binatang herbivora yang hidupnya dari tumbuhan. Ketergantungan
flora dan fauna pada manusia adalah dalam upaya perkembangan, persebaran dan
pelestariannya.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia memanfaatkan floran
dan fauna untuk berbagai tujuan. Pemanfaatan flora dan fauna manusia antara lain adalah:
a. Dikonsumsi
Manusia membutuhkan makanan dari tumbuhan dan hewan untuk keperluan tubuhnya
agar tetap sehat. Oleh sebab itu beberapa jenis tumbuhan dan hewan tertentu dikonsumsi
oleh manusia.
b. Tujuan pendidikan dan penelitian
Suaka margasatwa dan cagar alam merupakan tempat yang sangat ideal untuk tujuan
pendidikan dan penelitian karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan jenis-jenis
tumbuhan, hewan dan ekosistemnya.
c. Sarana rekreasi
Keanekaragaman flora dan fauna digunakan pula untuk tujuan rekreasi sehingga dapat
menghasilkan devisa bagi pemerintah. Contohnya Kebon Raya Bogor dan Kebon Raya
Cibodas, di Jawa Barat, Pulau Komodo di P.Komodo, Tanjung Puting di Kalimantan, dan
Ujung Kulon di Jawa Barat dijadikan tempat wisata dan banyak diminati oleh turis
domestik dan luar negeri.

Fungsi Suaka Margasatwa dan Cagar Alam


Suaka alammerupakan kawasan di daratan dan perairan yang mempunyai fungsi
utama sebagai kawasan perlindungan dan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan
hewan serta tata lingkungannya. Suaka alam merupakan usaha konservasi flora dan fauna
yang mencakup cagar alam dan suaka margasatwa.Suaka margasatwa adalah kawasan
suaka alam yang mempunyai ekosistem asli, memiliki ciri khas berupa keanekaragaman
dan keunikan jenis satwanya.
Suaka margasatwa bertujuan untuk melindungi dan melestarikan kelangsungan
hidup satwa tertentu agar tidak punah. Selain itu dimanfaatkan untuk tujuan penelitian,
ilmu pengetahuan,pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Sedangkan cagar alam merupakan kawasan suaka alam yang karena keadaan
alamnyamempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan tata lingkungannya. Kawasan ini
untuk melindungi dan melestarikan flora dan fauna yang hidup di dalamnya yang
mempunyai nilai tertentu agar dapat berkembang sesuai dengan kondisi aslinya. Selain
itu cagar alam juga dipergunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan
rekreasi.
Fungsi Dari Suaka Margasatwa Dan Cagar Alam Adalah Sebagai Berikut:
a. melindungi flora dan fauna dari ancaman kepunahan.
b. menjaga kesuburan tanah.
c. mengatur tata air.
d. menjadi tempat/obyek wisata.
e. menambah sumber devisa negara.
f. menjadi tempat belajar di lapangan (praktek).
g. menjadi tempat penelitian.

Penugasan

a. Pelajari letak geografis Indonesia dengan menggunakan media peta


b. Pelajari tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar kalian dan analisis yang
termasuk jenis tumbuhan dan hewan langka dilingkungan wilayah masing-
masing.
c. Warga belajar menjelaskan upaya pelestarian yg dapat dilakukan oleh
masyarakat untuk menjaga dan merawat flora dan fauna di daerah masing-
masing.

E. Bentuk Perubahan Akibat Interaksi Antar Ruang

Sumber : https://cdns.klimg.com/dream.co.id/resized/640x320/news/2019/07/17/112509/waduh-
teknologi-autonomous-bikin-pengemudi-gelagapan-190717a.jpg

1. Bentuk -bentuk interaksi antarruang

Interaksi antarruang dapat berupa pergerakan orang atau manusia, benda atau barang serta
informasi mulai dari daerah asal hingga tujuan. interaksi merupakan proses yang dapat terjadi
dalam dua proses yakni bersifat kontak langsung dan tidak langsung yang dimana proses tersebut
juga mempengaruhi tingkah laku. Interaksi yang bersifat kontak langsung adalah interaksi yang
dilakukan secara langsung atau tatap muka tanpa melalui perantara. Interaksi tidak langsung
adalah proses interaksi yang terjadi secara tidak langsung dan tanpa harus bertatap muka seperti
melakukan interaksi melalui HP atau membaca koran, majalah dan lainnya.

Adapun beberapa bentuk interaksi antarruang adalah sebagai berikut :

1. Transportasi

Transportasi merupakan interaksi yang terjadi melalui perpindahan barang atau


energi. Sebagai contoh hasil bumi dipegunungan seperti buah buahan di kirim atau
dibawa kekota. hal ini terjadi jika biaya yang dikeluarkan untuk mengirim barang dari
daerah asalnya menuju tempat tujuan tersebut jauh lebih murah dari keuntungan yang
akan diperoleh. Sebagai contoh lain, Kita berangkat kerja dengan mengendarai
kendaraan yang berbahan bakar bensin dan sejenisnya sebab gaji kita sanggup atau
cukup untuk membelinya.

2. Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu interaksi yang terjadi dari suatu pikiran,ide,gagasan


atau informasi baik itu secara langsung dengan cara bermusyawarah atau dengan cara
tidak langsung seperti melalui HP (handphone).

3. Mobilitas Penduduk

Mobilitas penduduk merupakan suatu bentuk interaksi yang terjadi dalam proses
perpindahan manusia. Sebagai contoh, Urbanisasi, transmigrasi dna imigrasi yang terjadi
dan lakukan oleh penduduk dengan alasan untuk bekerja atau berwisata.

2. Perubahan akibat interaksi antarruang

Berbagai perubahan sebagai akibat dari interaksi antarruang dapat terjadi dalam
bentuk pergerakan, baik itu barang, orang ataupun ide,informasi dan gagasan.
Pergerakan ini dapat menghasilkan hal atau perubahan yang baik untuk suatu kota atau
daerah sebab dengan terjadinya pergerakan barang, migrasi, wisata, penyediaan fasilitas
umum dan yang lainnya maka daerah tersebut akan sering dikunjungi sebab banyakknya
sumber kebutuhan yang terdapat pada kota atau daerah tersebut. Adapun beberapa
bentuk perubahan sebagai akibat dari interaksi antarruang adalah :

a. Berkembangkanya pusat - pusat perkembangan

Pergerakan yang terjadi baik itu orang, barang atau informasi pada satu tempat
secara terus menerus akan mengakibatkan terjadinya pemusatan aktifitas penduduk
yang kemudian mengubahsuatu daerah menjadi suatu tempat perkotaan yang aktif.

b. Perubahan penggunaan lahan

Dengan meningkatnya aktifitas Perpindahan penduduk pada suatu daerah ke


daerah yang lainnya tentunya juga diimbangi dengan mengingkatknya kebutuhan akan
lahan atau tempat untuk tinggal, pendirian pusat-pusat kegiatan ekonomi, serta
pembangunan sarana prasarana penunjang. itu terjadi akibat terjadinya alih fungsi lahan
misalnya lahan pertanian yang berubah menjadi lahan perumahan, pabrik, pusat industri,
dan lain sebagainya.

c. Perubahan orientasi mata pencaharian

Interaksi antar ruang yang terjadi akibat dari kepentingan ekonomi berdampak
pada terjadinya perubahan orientasi mata pencaharian. Hal ini dapat berkaitan dengan
banyak hal seperti kepentingan pekerjaan, perdagangan, perindustrian serta jasa yang
menciptakan banyak peluang kerja sehingga yang tadinya orientasinya adalah dengan
mengolah sumber daya alam seperti bertani, berkebun, berubah menjadi pekerjaan lain
seperti berdagang, buruh dan lainnya.

d. Sarana dan prasarana berkembang

Dengan semakin berkembangnya aktifitas penduduk maka akan memerlukan


sarana dan prasarana utnuk menunjang kelancaran aktifitasnya. oleh sebab itu maka
dibangunlah berbagai macam bentuk sarana dan prasarana untuk menunjang aktifitas itu,
mulai dari kendaraan, jelan, fasilitas umum dan lainnya bertambah seiring bertambahnya
atau meningkatnya aktifitas keruangan.

e. Perubahan Sosial dan budaya


Pergerakan suatu penduduk dapat berakibat dengan terjadinya interaksi sosial
yang diamana dengan terjadinya interaksi sosial tersebut akan saling memengaruhi dari
sisi norma, nilai, budaya serta kebiasaan yang dianutnya. Hal ini akan berlanjud pada
perubahan sosial dan budaya yang dapat menyangkut tentang status sosial seseorang.
Contohnya, seorang petani berpindah dari desa kekota untuk berdagang dan usaha yang
dibangunnya di perkotaan jauh lebih meningkat atau lebih sukses dari pada saat berada
didesa dan dengan demikian satutus sosial orang tersebut juga akan ikut berubah.

Perubahan budaya dapat terjadi karena adanya saling memengaruhi antara budaya
penduduk pendatang dengan budaya penduduk asli. Dengan hal ini maka, interaksi
antarruang bisa memperkaya ragam budaya pada daerah aygn menjadi tujuan. interaksi
sosial yang mempengaruhi budaya inilah yang selanjudnya menjadi penyebab
berkembangnya kebudayaan daerah asal misalnya munculnya budaya baru seperti gaya
hidup dan kesenian.

f. Perubahan komposisi penduduk

Perubahan komposisi penduduk juga sangat dipengaruhi oleh terjadinya interaksi


antarruang, dengan berpindahnya penduduk suatu daerah ke daerah yang lain akan
semakin menambah keberagaman komposisi penduduk didaerah tujuan, misalnya
keberagaman etnik atau suku, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan lain-lainnya.

Soal :

1. Daerah permukaan bumi yang memiliki ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan
laut disebut....

a. Daerah pegunungan c. Tanah perbukita

b. Dataran rendah d. Dataran tinggi

2. Jenis flora yang memiliki ketinggian 1.500-3.000 meter disebut hutan...


a. Hutan sabana dan stepa c. Hutan hujan tropis

b. Hutan lumut d. Hutan musim

3..Berikut ini fungsi dari suaka marga satwa adalah kecuali ....

a. Melindungi flora dan fauna dari ancaman kepunahan

b. Menjaga kesuburan tanah

c. Menambah sumber devisa negara

d. Binatang dan tumbuhan semakin berkurang

ESSAY

1. Jelaskan secara ringkas jenis-jenis hutan yang ada di Indonesia !


2. Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman seperti flora dan fauna. Tidak
sedikit flora dan fauna yag terdapat di Indonesia merupakan flora dan gauna yang langka.
Meurut kamu, bagaimana cara melestarikan flora dan fauna yang ada di wilayah Indonesia ?
Daftar Pustaka

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-ciri-dan-jenis-danau-beserta-contohnya-secara-
lengkap/ (diakses pada tanggal 24 April 2020)

Leo Sutoyo, Agung.2009. IPS 4 Untuk SD/MI Kelas 4.Jakarta: Penerbit CV Sahabat

Syamsiyah Siti,dkk.2008.Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta:Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Purbo H. 1994. Kamus Kebumian. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Yulianti Reny.2008.Ilmu Pengetahuan Sosial SD dan MI Kelas V. Jakarta Pusat. Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai