Poin 27-32
Poin 27-32
Poin 27-32
Letak geologis adalah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batuan yang ada
pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yaitu dari sudut
formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya. Secara geologis
Indonesia merupakan daerah yang berada pada pertemuan 3 lempeng tektonik besar dunia, yaitu
lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bertabrakan
dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara, sedangkan dengan
Pasifik di utara Irian dan Maluku Utara. Di sekitar lokasi pertemuan lempeng ini akumulasi
energi tabrakan terkumpul sampai suatu titik dimana lapisan bumi tidak lagi sanggup menahan
tumpukan energi sehingga lepas berupa gempa bumi. Pelepasan energi sesaat ini menimbulkan
berbagai dampak terhadap bangunan karena percepatan gelombang seismik, tsunami, longsor,
dan liquefaction. Besarnya dampak gempa bumi terhadap bangunan bergantung pada beberapa
hal; diantaranya adalah skala gempa, jarak epicenter, mekanisme sumber, jenis lapisan tanah di
lokasi bangunan dan kualitas bangunan. Peristiwa tektonik yang cukup aktif, selain
menimbulkan gempa dan tsunami, juga membawa berkah dengan terbentuknya banyak cekungan
sedimen (sedimentary basin). Cekungan ini mengakomodasikan sedimen yang selanjutnya
menjadi batuan induk maupun batuan reservoir hydrocarbon. Kadungan minyak dan gas alam
inilah yang kini banyak kita tambang dan menjadi tulang punggung perekonomian kita sehingga
tahun 1990-an.
Indonesia, juga merupakan negara yang memiliki posisi yang unik karena berada pada pusat
tumbukan Lempeng Tektonik Indo-Australia di bagian selatan, Lempeng Eurasia di bagian Utara
dan Lempeng Pasifik di bagian Timur laut. Hal ini mengakibatkan Indonesia mempunyai tatanan
tektonik yang komplek dari arah zona tumbukan yaitu Fore arc, Volcanic arc dan Back arc. Fore
arc merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan zona tumbukan atau sering di sebut
sebagai zona aktif akibat patahan yang biasa terdapat di darat maupun di laut. Pada daerah ini
material batuan penyusun utama lingkungan ini juga sangat spesifik serta mengandung potensi
sumberdaya alam dari bahan tambang yang cukup besar. Volcanic arc merupakan jalur
pegunungan aktif di Indonesia yang memiliki topografi khas dengan sumberdaya alam yang khas
juga. Back arc merupakan bagian paling belakang dari rangkaian busur tektonik yang relatif
paling stabil dengan topografi yang hampir seragam berfungsi sebagai tempat sedimentasi.
Semua daerah tersebut memiliki kekhasan dan keunikan yang jarang ditemui di daerah lain, baik
keanegaragaman hayatinya maupun keanekaragaman geologinya.
Dataran Indonesia di bagian Timur atau Paparan Sahul memiliki jenis batuan yang sama
dengan jenis batuan di Benua Australia. Daerah peralihan antara keduadataran tersebut disebut
daerah Wallacea. Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya, Indonesia terletak pada pertemuan dua
rangkaian pegunungan muda, yaknirangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania.
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah yang berbeda-
beda. Berikut ini adalah jenis tanah dan batuan yang ada di Indonesia :
JENIS-JENIS TANAH :
a. Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon
di hutan hujan tropis yang lebat.
b. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan
beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
c. Tanah Alluvial / Tanah Endapan
Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran
rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.
d. Tanah Podzolit
Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan
yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
e. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi
Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang
subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng
gunung berapi.
f. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun
unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh :
Kalimantan Barat dan Lampung.
g. Tanah Mediteran / Tanah Kapur
Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan
yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
h. Tanah Gambut / Tanah Organosol
Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang
merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan
Sumatera.
JENIS-JENIS BATUAN
Secara umum batuan terbagi atas 3 bagian, yaitu ;
a. Batuan Beku (Igneus Rock)
(Sumber : https://4.bp.blogspot.com/-JZ_pEJ8Li9w/W-oguMJ-
9HI/AAAAAAAAHaw/F4QSxmjj0ck8aN8K7qiAci4yE9YLdrE1wCLcBGAs/s1600/u09-internal-
dynamics-37-728.jpg)
Batuan beku terbentuk sebagai akibat pembekuan magma dalam permukaan bumi (dalam
batolit), pipa magma/kawah (vent), sill, dike (retas), dan di atas permukaan bumi (lelehan).
Berdasarkan tempat terjadinya, batuan beku dapat dibagi menjadi 2 (dua) :
1) Batuan beku intrusif (intrusive rocks) Batuan beku ini terbagi pula menjadi :
a) Batuan beku dalam (plutonik), terjadi sebagaiakibat pembekuan magma yang jauh di
dalam bumi.Batuan ini dicirikan dengan komposisi Kristal berukuran besar/kasar
(faneritik), mudahdibedakan secara mata telanjang (megaskopis). Plutonik diambil dari
nama dewa bangsa Yunanikuno, dewa penguasa bumi.Contoh : granit , granodiorit,
diorit, sianit, gabro.
b) Batuan beku porfir, terbentuk di sekitar pipa magma/kawah, komposisi kristal
beragam, ada yang besar/kasar, dan sedang (porfiritik). Contoh : granit porfir, riolit
porfir, granodiorit porfir, dasit porfir, diorit porfir, andesit porfir.c)Batuan beku afanitik,
tekstur kristal halus Contoh : andesit, dasit, basal, latit, riolit, trakit.
2) Batuan beku ekstrusif (extrusive rocks, volcanicrocks).Terbentuk sebagai akibat
magma/lava yang mengalir kepermukaan bumikemudian mendingin dan
membekudengan cepat, dicirikan dengan komposisi kristal yang sangat halus (amorf).
Contoh : obsidian, batuapung, pitchstone, lava, perlit, felsit, basal.
b. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
(Sumber :
https://reader020.staticloud.net/reader020/html5/20190928/55cf9ce4550346d033ab711a/bg2.pn
g)
Batuan sedimen (endapan) terbentuk sebagai akibat pengendapan material yang berasal
dari pecahan, bongkah batuan yang hancur karena proses alam, kemudian terangkut
(tertransportasi) oleh air, angin, es, dan terakumulasi dalam satu tempat (cekungan),
kemudian termampatkan/kompaksi (compacted) menjadi satu lapisan batuan baru. Batuan
sedimen mempunyai ciri berlapis sebagai akibat terjadinya perulangan pengendapan. Batuan
sedimen dapat dibagi menjadi :
1. Batuan sedimen klastik/detrital/fragmental Terbentuk sebagai akibat kompaksi dari
material batuan beku, batuan sedimen lain, dan batuan malihan, dengan ukuran butir
beragam. Karena pembentukan tersebut diakibatkan oleh angin, air, atau es, maka disebut
juga batuan sedimen mekanik (mechanical sediment). Contoh : batugamping, batupasir,
batulempung, breksi, konglomerat, tilit (tillite, konglomerat/breksi yang terendapkan oleh
es), batulanau, arkosa (batupasir felspar), arenaceous (serpih pasiran), argillaceous
(serpih lempungan), carbonaceous (serpih gampingan
2. Batuan sedimen organic Batuan sedimen yang mengandung sisa organisme yang
terawetkan (fosil). Contoh : batugamping gastropoda, batugamping kerang, batugamping
amonit, batugamping koral (terumbu), batugamping foram, batugamping alga (muddy
limestones), batubara, radiolarit (mengandung fosil radiolaria), batubara, diatomaceous
earth (mengandung fosil diatome).3.Batuan sedimen kimia Contoh : batugamping
kristalin, travertin, tufa (stalaktit dan stalagmit), dolomit, gipsum, anhidrit, halit (batu
garam).
Ciri Fisik Yang Umum Dalam Batuan Sedimen
a) Berlapis, batuan sedimen sering membentuk lapisan antara satu satuan batuan dengan
satuan batuan lainnya yang dipisahkan oleh bidang perlapisan, dimana dalam kondisi
normal lapisan yang di bawah menunjukkan umur yang lebih tua.
b) Tekstur, Ukuran butir, bentuk, dan susunan fragmen pembentuk batuan sedimen
dinamakan tekstur, yang secara umum terbagi menjadi klastikdan non klastik
(kristalin). Contoh : konglomerat bertekstur kasar; batupasir, batulanau, dan
batulempung mempunyai tekstur yang halus.
c) Gelembur gelombang (ripple marks), Terjadi sebagai akibat gerakan arus pada
permukaan lapisan batuan di dasar sungai atau di pantai
d) Warna, Lapisan batuan sedimen sering memperlihatkan warna yang berlainan antara
tiap lapisan yang berbeda sebagai akibat unsur kimia dalam lapisanbatuan tersebut.
Hematit (Fe2O3) memberikan warna merah, limonit menyebabkan warna kuning, dan
mangan menimbulkan warna ungu gelap-hitam.
e) Kongkresi, Lapisan dalam berbentuk bulat atau pipih pada serpih, batugamping, dan
batupasir yang relatif lebih keras dibandingkan dengan massa batuan yang
melingkupinya. Bentukan ini nampak setelah bagian luar batuan tersebut terkelupas
akibat pelapukan atau erosi. Panjang atau garis tengah bentukan tersebut beragam dari
beberapa cm hingga puluhan cm.
f) Geoda (geode), Kongkresi batuan berbentuk bulat berlubang, dan di dalamnya
terdapat deretan kristal.
g) Fosil, Sisa organisme yang mati dan terendapkan bersama-sama denganbatuan
membentuk batuan sedimen berfosil.
h) Rekah kerut (mud crack), Biasa ditemukan pada dasar (lapisan batuan lingkungan
pengendapan) danau, empang, dan sungai yang mongering.Perlapisan dalam batuan
sedimen.
c. Batuan Metamorf (Metamorphic Rock)
(Sumber : https://1.bp.blogspot.com/-_gt4vD9-
6LA/XTe5KAtFqOI/AAAAAAAAI_4/Uv13UIjR_EsbkfSXMI3J_GD7xH1wdI-
mgCLcBGAs/s1600/Metamorf.jpg_
Batuan metamorf/malihan/ubahan (metamorphic, dalam Bahasa Yunani : meta =
berubah, morphe = bentuk) berasal dari batuan beku atau batuan sedimen yang termalihkan
(terubah) di dalam bumi sebagai akibattekanan dan temperature yang sangat tinggi yang
mengakibatkan perubahan sifat fisik dan kimia dari batuan asal. Contoh : marmer, malihan
dari batugamping kuarsit, malihan dari batupasir kuarsa genes, malihan dari granit
Pengelompokan Batuan Malihan / Metamorf
(1) Batuan malihan kontak/termal
Terbentuk sebagai akibat adanya terobosan (intrusi) magma, panas yang ditimbulkan saat
terjadi penerobosan mengakibatkan batuan sekelilingnya terubah menjadi batuan
malihan. Zona sentuh antara intrusi magma dengan batuan sekitarnya disebut daerah
pemanggangan (baked zone). Contoh : marmer, kuarsit, hornfel, epidorit
(2) Batuan malihan dinamik atau kinetic
Pembentukan batuan malihan sebagai akibat adanya tekanan yang kuat yang
menyebabkan terlipatnya serta terubah satu lapisan batuan. Karena pembentukan batuan
malihan ini meliputi cakupan daerah yang sangat luas maka disebut juga malihan
regional.
Tekstur Batuan Malihan / Metamorf :
(1) Foliasi, mendaun (foliated) Susunan mineral pembentuk batuan memperlihatkan
bentuk yang sejajar dan teratur. Contoh : genes, sekis, sabak (slate), filit.
(2) Non foliasi, membutir Bentukan dan susunan mineral pembentuk batuan
memeperlihatkan bentuk membutir atau pejal (massive). Contoh : marmer, kuarsit,
antrasit, grafit. Batuan Asal Batuan Malihan / Metamorf Batuan SedimenBatupasir
kuarsaKuarsitSerpih Sabak, filit, sekis Batu gamping Marmer Batubara batumina
Antasit, grafit Batuan Beku Granit Genes Berbutir halus mengandung mika, biotit,
atau klorit. Sekis mika, sekis biotit, sekis klorit
B. Kondisi Bentuk Muka Bumi Indonesia
A. BENTUK MUKA BUMI INDONESIA
(Sumber : https://i.pinimg.com/originals/60/8f/7e/608f7e769f6c378e7df9c45dbd2af1c8.jpg)
Indonesia terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar maupun yang
berukuran kecil. Jumlah pulau seluruhnya mencapai 13.466 pulau. Luas wilayah Indonesia
mencapai 5.180.053 km2, terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2, dan lautan seluas 3.257.483
km2. Berarti wilayah lautnya lebih luas dari daratannya. Kenampakan alam adalah segala sesuatu
yang ada di alam dan terbentuk oleh peristiwa alam. Kenampakan alam yang dapat kita lihat
adalah yang ada di permukaan bumi.
Kedudukan tinggi rendahnya permukaan bumi disebut relief permukaan bumi. Perhatikan
secara seksama relief sederhana letak darat dan laut berikut ini:
Negara Indonesia merupakan negara berbentuk kepulauan. Jumlah pulau di Indonesia yaitu
sekitar 18.810. Pulau merupakan suatu wilayah daratan yang dikelilingi perairan. Satu pulau
dengan pulau yang lain dihubungkan dengan laut atapun selat.
1. Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra dipisahkan oleh selat Sunda
2. Pulau Kalimantan dengan Pulau Sulawesi dipisahkan oleh Selat Makasar
3. Pulau Sumatra dengan Pulau
Kalimantan dipisahkan oleh Selat
Karimata.
Bentuk muka bumi pada wilayah
daratan dapat berupa pantai, dataran
rendah, pegunungan, dataran tinggi dan
gunung. Sedangkan wilayah perairan
meliputi sungai, danau, rawa, selat dan
laut. Adapun beberapa karakteristik alam
yang dapat kita pahami bersama adalah sebagai berikut:
1. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah daerah yang relatif datar atau lebih rendah, yang memiliki
ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan laut. Daerah dataran rendah
umumnya terdapat banyak aliran sungai, dan keadaan udaranya panas. Manfaat dataran
rendah sebagian besar untuk lahan pertanian tanaman pangan dan perkebunan tebu atau
kelapa. Dataran rendah di wilayah Indonesia membentang di sepanjang Pulau Sumatera,
Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali, Nusa Tenggara dan pulau-pulau kecil.
a. Tanahnya relatif datar, mempunyai ketinggian kurang lebih 200 meter diatas
permukaan laut.
b. Tanah biasanya ditemukan disekitar pantai, tetapi ada juga yang bisa ditemukan di
daerah pedalaman.
c. Terjadinya akibat proses sedimentasi. Di Indonesia sendiri dataran rendah terjadi
karena akibat dari sedimentasi sungai.
d. Tanahnya lebih subur dan banyak yang ditempati penduduk jika dibandingkan atas
daerah pegunungan.
e. mempunyai tekanan udara yang lebih tinggi daripada daerah pegunungan.
(Sumber :
https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v
1523271740/Lahan_Jagung_i0kfhe.jpg)
Adapun tanaman yang cocok di dataran rendah diantaranya :
a.Padi
Padi ialah jenis tanaman yang hanya bisa hidup di dataran rendah. Tanaman ini
hidup jika suhunya mencapai 36 derajat celcius. Namun akan sangat baik jika
suhunya berkisar 30 derajat celcius atas tingkat curah hujan yang sedang.
b. Kelapa
Kelapa biasa ditemukan di daerah dataran rendah, khususnya di pesisir pantai.
Tanaman kelapa bisa berfungsi sebagai penghalau angin yang menuju ke arah
daratan. Tidak hanya itu, tanaman kelapa juga bisa mencegah terjadinya
abrasi.
c.Pisang
Buah ini bisa
berbuah
sepanjang
tahun, sehingga
tanaman ini
akan tumbuh
atas baik jika
dirawat di
dataran rendah.
d. Jagung
Tanaman jagung hanya bisa hidup atas baik di dataran rendah karena
membutuhkan suhu yang tinggi
Demikianlah artikel dari ayoksinau.com mengenai Pengertian Dataran Rendah,
Ciri, Contoh dan Tanamannya (Lengkap), semoga artikel ini bermanfaat bagi
anda semuanya.
2. Dataran Tinggi
Pengertian Dataran tinggi atau yang biasa disebut dengan Plateau atau Plato
merupakan dataran yang terletak pada ketinggian di atas 700 m dari permukaan air laut
(baca: ekosistem air laut).
(Sumber: https://3.bp.blogspot.com/-YAQXhTH3_8o/WIcSahu8YDI/AAAAAAAADXg/
Ob8vYliPw cvPpe8hVPxVqS3LYc8vudzACLcB/s1600/aW1hZ2VzL3Nma19waG90b3Mvc2ZrX3
Bob3Rvc18xMzc0OTg1OTUzX0lCbjFmaDdpLmpwZw%253D%253D.jpg)
Dataran tinggi ini terbentuk sebagai hasil dari erosi dan juga sedimentasi. Dataran
tinggi juga bisa terbentuk karena bekas kaldera yang luas, yang tertimbun material-
material dari lereng gunung yang berada di sekitarnya. Ada pula yang menyatakan bahwa
dataran tinggi merupakan lahan yang berbentuk datar yang naik tajam di atas wilayah
yang disekitarnya, setidaknya pada satu sisi. Dataran tinggi ini terjadi di setiap benua dan
menghabiskan setidaknya sepertiga dari tanah Bumi. Dataran tinggi juga merupakan salah
satu dari empat bentang alam utama bersama dengan pegunungan, datarab dan juga
perbukitan. Itulah pengertian dari dataran tinggi yang sering kita temui di Indonesia.
Adapun ciri- ciri yang dimiliki oleh dataran tinggi antara lain adalah sebagai berikut:
a. Beriklim sejuk
Ciri satu yang dimiliki oleh dataran tinggi adalah mempunyai iklim yang sejuk.
Di awal sudah disebutkan bahwa dataran tinggi merupakan daerah yang mempunyai
iklim (baca: iklim di Indonesia) yang sejuk. Dataran tinggi ini bisa mempunyai iklim
yang sejuk karena dipengaruhi oleh ketinggiannya, karena semakin tinggi suatu tempat
akan mempunyai kesejukan udara yang semakin tinggi pula, atau bisa dikatakan bahwa
uadaranya akan terasa semikn dingin. Oleh karena itulah maka dataran tinggi ini sangat
prospek dijadikan sebagai tempat berwisata.
d. Udara kering
Meski mempunyai iklim sejuk karena berada di ketinggian, namun dataran tinggi
justru mempunyai udara yang kering dan lebih kering daripada udara- udara yang lainnya
yang berada di dataran yang tidak tinggi.
Ciri yang selanjutnya yang dimiliki oleh dataran tinggi adalah memiliki
kelembaban udara niisbi yang sangat rendah apabila dibandingkan dengan daerah yang
bukan dataran tinggi.
Ciri yang selanjutnya yang dimiliki oleh dataran tinggi adalah jarang terjadi turun
hujan (baca: proses terjadinya hujan). Adapun di awal sudah disampaikan bahwasannya
dataran tinggi mempunyai iklim yang sejuk dan tentu terasa lebih dingin daripada daerah
yang disekitarnya. Namun meski demikian, dataran tinggi ini justru jarang turun hujan.
Lebih mudah atau sering turun hujan bagi daerah- daerah yang memiliki ketinggian
lebih rendah daripada daerah yang berada di dataran tinggi sendiri. Oleh karena itulah,
pertanian yang ada di dataran tinggi mempunyai pengairan yang cukup meski pada
musim hujan (baca: pembagian musim di Indonesia). Jika biasanya pada musim
penghujan di dataran rendah banyak terjadi banjir hingga menggenangi area persawahan,
namun hal ini jarang bahkan tidak kita lihat terjadi di dataran tinggi. Hal ini karena curah
hujan yang tetap terkontrol di dataran tinggi meski sedang musim penghujan.
Bumi Indonesia sangat identik dengan pertanian dan perkebunan atau biasa disebut
dengan cocok tanam. Oleh karena itulah Indonesia disebut juga sebagai negara agraris.
Mengenai pertanian maupun perkebunan yang ada di berbagai wilayah Indonesia,
tentunya tanaman yang ditanam berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya. Oleh
karena itulah ada beberapa tanaman yang cocok di tanam di dataran tinggi dan tidak
terlalu cocok jika ditanam di
dataran rendah. Adapun
beberapa tanaman yang cocok
ditanam di wilayah dataran
tinggi antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Strawberry
Tanaman pertama yang cocok ditanam di daerah dataran tinggi adalah strawberry.
Strawberry merupakan buah- buahan yang banyak dicari untuk diolah sebagai
minuman, makanan maupun hiasan karena memiliki bentuk yang bagun, ukuran yang
idela dan warnaya yang segar. Strawberry ini mudah tumbuh apabila di daerah yang
sejuk seperti dataran tinggi.
(Sumber : https://i1.wp.com/piknikbandung.id/wp-content/uploads/2019/11
/wisata-kebun-strawberry-e1573041803581.jpg?fit=1267%2C633&ssl=1)
Jenis tanaman yang selanjutnya yang cocok di tanam pada dataran tinggi adalah
wortel. Wortel merupakan sayuran yang banyak mengandung vitamin A sehingga
keberadaannya pun sangat dibutuhkan oleh manusia. untuk menanam wortel,
dibutuhkan suhu antara 15,6 – 21,1 derajat celcius. Suhu tersebut berperan pada
proses metabolisme, fotosintesis, transpirasi, aktivitas enzim, absorbi, penyerapan
hara dan lain sebagainya. Hal ini lebih mudah ditemukan di dataran tinggi.
c. Kubis
Kubis sebagai tanaman yang mudah ditemukan di dataran tinggi. kubis juga
merupakan sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat. Kubis lebih tumbuh optimal
apabila di tanam pada dataran tinggi.
d. Kentang
3. Gunung
(Sumber : https://i.pinimg.com/originals/1f/3f/aa/1f3faabc0cd6a3d9c4ad6326ec434c21.jpg)
Gunung ada dua dua macam, yaitu gunung berapi dan gunung tidak berapi atau gunung
mati. Gunung berapi terbentuk oleh lapisan material yang keluar dari perut bumi. Gunung berapi
yang masih hidup atau aktif gejala yang tampak adalah timbulnya ledakan atau letusan kegiatan
gunung berapi diawasi oleh jawatan geologi. Jawatan ini memiliki alat pencatat gempa bumi yang
disebut seismograf. Berapa bentuk gunung api, yaitu; gunung api kerucut (strato), gunung api
landai (maar) dan gunung api perisai (tameng). Bentuk ini dipengaruhi oleh letak dapur magma
dan sifat magma yang keluar dari perut bumi.
WAWASAN
Indonesia terletak diantara Ring of Fire yang membentang dari Nusa Tenggara,
Bali, Jawa, Sumatra, terus ke Himalaya, Mediterania dan berujung di Samudra
Atlantik. Sebabnya di Indonesia terdapat banyak gunung berapi aktif dan banyak
terjadi gempa bumi. Gunung api tersebut terbentuk karena adanya subduksi yag
terjadi pada Lempeng Eurasia dan Indo-Australia.
TIPE ERUPSI GUNUNG BERAPI
Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, kuat atau lemahnya
letusan dan tinggi tiang asap, gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi:
a. Tipe Hawaiian, yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya
berupa semburan lava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada
celah atau kepundan sederhana.
b. Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar
dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi benua atau
di tengah benua.
c. Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas tinggi atau
magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik. Material yang dierupsikan
berupa batuapung dalam jumlah besar.
Bentuk morfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km. Kaldera terdiri
atas kaldera letusan, terjadi akibat letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya.
Kaldera runtuhan, terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi akibat pengeluaran
material yang sangat banyak dari dapur magma. Kaldera resurgent, terjadi akibat runtuhnya
sebagian tubuh gunungapi diikuti dengan runtuhnya blok bagian tengah; kaldera erosi, terjadi
akibat erosi terus menerus pada dinding kawah sehingga melebar menjadi kaldera.
b. Rekahan dan graben
Retaka-retakan atau patahan pada tubuh gunungapi yang memanjang mencapai puluhan
kilometer dan dalamnya ribuan meter. Rekahan parallel yang mengakibatkan amblasnya blok di
antara rekahan disebut graben.
c. Depresi volkano-tektonik
Pembentukannya ditandai dengan deretan pegunungan yang berasosiasi dengan
pemebentukan gunungapi akibat ekspansi volume besar magma asam ke permukaan yang berasal
dari kerak bumi. Depresi ini dapat mencapai ukuran puluhan kilometer dengan kedalaman ribuan
meter.
Manfaat Gunung
1.Tempat Wisata
Manfaat gunung yang pertama ialah bisa dijadikan sebagai tempat wisata atau rekreasi keluarga.
Keindahan gunung dan juga air terjun yang ada di gunung biasa dijadikan objek wisata masyarakat
setempat. Selain warga setempat, pengunjung objek wisata ini kebanyakan dari wilayah luar kota.
(Sumber : https://statik.tempo.co/data/2018/11/08/id_795567/795567_720.jpg)
2. Menyuburkan Tanah
Manfaat kedua adalah bisa menyuburkan tanah. Manfaat ini bisa diambil dari abu
vulkanik yang dihasilkan oleh gunung berapi mampu menjadikan tanah lebih subur sesudah
proses panjang hingga bertahun tahun. Inilah sebabnya tanah yang ada disekitar gunung berapi
sangat subur sehingga bisa ditanami dengan berbagai jenis sayuran.
Manfaat yang selanjutnya adalah memiliki material yang berguna. Jika gunung tersebut
mengalami erupsi lalu mengeluarkan material, maka anda bisa menggunakan material tersebut
sebagai bahan pembangunan rumah atau lainnya. Letusan dari gunung berapi bisa
menyuburkan tanah serta pasirnya bisa dijadikan sebagai bahan bangunan.
Manfaat gunung yang satu ini bisa dirasakan oleh daerah yang ketinggiannya lebih
rendah. Karena aliran air dari atas sangat berguna bagi penduduk di daerah lereng gunung.
Selain itu, magma yang dikeluarkan gunung juga bisa membuat terangkatnya barang tambang
di atas muka bumi.
Manfaat gunung selanjutnya ialah sebagai tempat pendakian. Sementara dampak yang
dihadirkan karena manfaat ini diantaranya dampak positif dengan dampak negative. Untuk
dampak negative gunung menjadi lebih kotor karena ada yang membuang sampah
sembarangan. Lalu dampak positifnya ialah ada orang-orang yang tergerak pada gaya hidup
sehat yang dilakukan dengan pendakian gunung.
4. Pegunungan
(Sumber : https://cdn.idntimes.com/content-
images/post/20180720/50fb122a46bd518fdaef76358fb48b56_600x400.jpg)
Pegunungan merupakan salah satu bentang alam yang sudah banyak kita temui.
Di Indonesia sendiri, pegunungan ini jumlahnya ada banyak sekali. Pegunungan yang ada
di Indonesia hampir berada di setiap pulau di Indonesia. Selain pegunungan membawa
potensi kekayaan alam yang besar, pegunungan juga memberikan pemandangan yang
sangat indah. Hal inilah yang menyebabkan pegunungan seringkali dijadikan sebagai
tempat wisata bagi orang- orang yang tinggal di kota dan ingin merasakan sejuknya alam
Indonesia. Tidak mengherankan bahwa daerah pegunungan ini seringkali dibanjiri
wisatawan, baik pada musim liburan maupun setiap weekend tiba. Pegunungan juga
berupa kumpulan atau gugusan beberapa gunung besar dan juga kecil yang memanjang
dan sambung menyambung menjadi satu antara satu dengan yang lainnya, menjulang dari
sekelilingnya, dan memiliki ketinggian antara 500 m hingga 600 m dari permukaan air
laut (baca: ekosistem air laut).
Terbentuknya Pegununungan
Pegunungan merupakan salah satu jenis dari bentang alam yang terdapat di muka
bumi (baca: bentuk muka bumi). Adanya pegunungan ini tentunya melalui berbagai
proses alam. Proses alam ini merupakan proses yang terjadi karena alam dan bukan
karena campur tangan manusia. Terbentuknya pegunungan melalui proses pergerakan
lempeng tektonik yakni gerakan dari dalam bumi yang menyebabkan naik atau turunnya
permukaan Bumi. Untuk lebih detail mengenai peroses terbentuknya pegunungan,
setidaknya pegunungan terbentuk melalui tiga tahapan, yaitu:
a. Sedimentasi
Proses pertama yang dilalui untuk membentuk suatu pegunungan adalah proses
sedimentasi (baca: batuan sedimen). Proses sedimentasi ini merupakan endapan yang
terbawa dari daratan oleh sungai atau bisa juga terlempar dari letusan gunung berapi
(baca: dampak letusan gunung berapi terhadap lingkungan). Endapan- endapan ini akan
menumpuk dan menjadi batuan endapan yang semakin lama semakin besar.
b. Pergerakan lapisan kerak
Setelah timbul endapan yang semakin lama semakin besar, kemudian timbullah
pergerakan lapisan kerak (baca: kerak bumi) yang akan mendesak batuan- batuan tersebut
hingga terlipat.
c. Tekanan besar
Setelah terlipat, kemudian timbullah tekanan besar yang akan menyebabkan
lapisan batuan tersebut terangkat dan membentuk barisan gunung atau yang disebut
dengan pegunungan.
WAWASAN
Gunung dinyatakan dengan jarak puncaknya di atas permukaan laut, lebih tinggi dari
daratan di sekitarnya, dan tingginya mencapai ribuan meter di atas permukaan air laut.
Sedangkan Pegunungan merupakan gugusan gunung yang tingginya sekitar 600 meter.
5. Pantai
(Sumber : https://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/magazine.job-like.com/magazine/wp-
content/uploads/2017/09/24220233/nm_pink.jpg)
Berdasarkan UU No. 27 Tahun 2007, Pantai adalah suatu wilayah perbatasan antara
daratan dengan lautan. Pantai adalah daratan di tepi laut. Bentuknya ada yang landai dan terjal.
Pantai terbentuk antara lain karena mendapatkan pengaruh gerakan air laut, seperti gelombang,
pasang dan arus. Pantai terjadi karena adanya sebuah gelombang yang menghantam tepi daratan
tanpa henti, sehingga mengalami pengikisan, gelombang penghancur tersebut yang dinamakan
dengan gelombang destruktif.
2. Pantai Baymouth
Pada pantai baymouth bentuk yang dimiliki oleh sedimen tersebut adalah
berbukit-bukit. Kemudian bentukan dari pantai ini cukup menarik karena seolah-olah
memotong kawasan teluk dengan dengan lautan. Tentu saja dengan kondisi seperti ini
akan sangat berpengaruh besar terhadap ekosistem pantai ada. Teluk yang terpisah
tersebut, kemudian akan terlihat seperti danau yang seolah-olah berdiri sendiri.
3. Pantai Tombolo
Pantai ini terbentuk akibat adanya endapan pada kawasan lautan. Endapan yang
terjadi pada pantai Tombolo ini memang cukup berbeda. Hal tersebut dikarenakan
endapan yang muncul berada di antara dua daratan yang terpisah. Pantai Tombolo sendiri
adalah sebuah endapan sedimentasi pasir yang menghubungkan sebuah pulau dengan
daratan utama. Namun, bisa juga kedau pulau tersebut bukanlah daratan utama. Sehingga
jenis pantai Tombolo ini sendiri seakan-akan seperti sebuah jembatan penghubung antara
kedua daratan. Meskipun dalam beberapa kondisi kadang jenis pantai Tombolo ini hanya
dapat terlihat ketika laut sedang surut.
1. Pantai Landai
Pantai ini cenderung memiliki bentuk yang landai. Bentuk permukaan dari setiap
ujung pantai akan sama tanpa ada perubahan sedikit pun. Meskipun begitu ada juga
beberapa kawasan pantai landai yang tidak landai secara penuh. Meskipun begitu
terkadang terdapat beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam penyebutan
karakteristik pantai landai ini. Jenis pantai landai ini sendiri dapat kita temukan pada
Pantai Mangrove, Pantai Delta, dan Juga Pantai Estuari.
2. Pantai Curam
Pantai curam ini memiliki bentukan yang mungkin sedikit banyak berbeda dengan
pantai-pantai yang lain. Hal tersebut dikarenakan pantai curam adalah sebuah kawasan
pantai yang terdiri dari perbukitan. Sehingga kita akan sangat sedikit menemukan bibir
pantai, jika kita memahami dan mengerti mengenai beberapa pengertian dataran pantai
maka tak akan terlalu susah untuk mengerti tentang kondisi dari pantai curam. Jika
berbicara mengenai pantai curam yang ada di Indonesia maka kita bisa menemukannya di
kawasan pantai selatan Pulau Jawa, atau ada juga beberapa dapat ditemukan pada
kawasan Pulau Bali.
2. Pantai Bertebing
Salah satu jenis panti yang cukup sering kita temukan adalah jenis pantai
bertebing. Jenis pantai ini sendiri kadang disebut juga sebagai jenis pantai Flaise.
Mungkin dalam beberapa hal kadang jenis pantai yang satu ini cukup sulit untuk
dibedakan dari pantai curam.
Sumber : https://i2.wp.com/girleatworld.net/wp-content/uploads/
2018/04/nusa-penida-
kelingking-1.jpg?
fit=1400%2C1116&ssl=1
4. Pantai Karang
Pantai jenis ini
memiliki ekosistem cukup
unik dan menarik. hal
tersebut dikarenakan jenis
pantai yang satu ini akan
sangat berhubungan erat
dengan kondisi di bawah
laut itu sendiri.
Sumber :
https://tempatwisataunik.com/wp-content/uploads/2019/11/978a907a-pantai-bwanna-1280x720.jpg
Sebuah pantai disebut sebagai pantai karang apabila kawasan sepanjang pantai
tersebut banyak tersusun dar terumbu karang. Pada kawasan pantai yang satu ini banyak
sekali ditemukan di Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku, dan Jawa. Maka tak
mengherankan jika kawasan-kawasan tersebut banyak sekali memiliki lokasi objek
wisata pantai dengan pemandangan bawah laut yang menakjubkan. Contohnya, Pantai
Karangbolong di Kebumen, Pantai Bwanna di Sumba, dan Pantai Tanjung Layar
Sawarna di Banten.
Manfaat Pantai
Berikut adalah manfaat pantai yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber
Ciri-Ciri Pantai
a. Memiliki garis pantai yang permanen dan juga terjaga dengan baik.
b. Garis pantai yang dimaksud disini adalah wilayah ataupun batasan yang memisah antara
daratan dan lautan.
c. Tanah yang berpasir. Akibat ekosistem pantai batu ini memiliki tanah yang berpasir,
maka menyebabkan tanah tersebut memiliki kandungan unsur hara yang minim (karena
tanag memiliki pori- pori besar) dan mempunyai permeabilitas tanah yag sangat baik.
d. Terdapat tumbuhan yang memiliki akar napas yang berfungsi untuk beradaptasi sebab
didaerah pasang laut itu berlumpur.
e. Memiliki muara
f. Terdapat ekosistem mangrove di sekitar pantai yang mempunyai fungsi sebagai penahan
ombak laut yang bisa mengikis pesisir dari pantai tersebut .
6. Wilayah Perairan
Wilayah perairan Indonesia lebih luas dibandingkan daratan. Pulau-pulau yang ada
di Indonesia dikelilingi oleh perairan. Jenis-jenis bentuk perairan di Indonesia antara lain
sebagai berikut :
a. Laut
(Sumber : https://www.superadventure.co.id/uploads/news/2018/10/19/7bee66c1fe6e.jpg)
Laut merupakan suatu kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang
menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut merupakan air yang
menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin.
Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut. Indonesia mempunyai wilayah
perairan laut yang sangat luas dan kurang terjaga sehingga mudah mendatangkan ancaman
sengketa batas wilayah dengan negara tetangga. Untuk landas kontinen, Indonesia berhak atas
segala kekayaan alam yang terdapat di laut sampai dengan kedalaman 200 meter. Batas laut
teritorial sejauh 12 mil dari garis dasar lurus dan perbatasan laut zona ekonomi ekslusif (ZEE)
sejauh 200 mil dari garis dasar laut.
Ada beberapa jenis laut di bumi ini, dan menurut proses terjadinya yaitu sebagai
berikut :
1. Laut Transgresi
Yaitu laut yang terjadi karena adanya suatu perubahan permukaan laut
secara positif (secara meluas). Perubahan permukaan ini terjadi karena naiknya
permukaan air laut atau daratannya yang turun, sehingga bagian-bagian daratan
yang rendah tergenang air laut. Perubahan ini terjadi pada zaman es. Contohnya
pada laut jenis ini yaitu Laut Jawa, Laut Arafuru, dan Laut Utara.
2. Laut Ingresi
Yaitu laut yang terjadi karena adanya penurnan tanah di dasar laut. Oleh
sebab itu laut ini sering disebut dengan laut tanah turun. Penurunan tanah di dasar
laut akan membentuk sebuah lubuk laut dan palung laut. Lubuk laut atau basin
ialah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat. Contohnya pada lubuk Sulu,
Lubuk Sulawesi, dan Lubuk Karibia. Sedangkan Palung Laut atau trog ialah
penurunan di dasar laut yang bentuknya memanjang. Contohnya pada Palung
Mindanau yang dalamnya 1.085 m, Palung Sunda yang dalamnya 7.450 m, dan
Palung Mariana yang dalamnya 10.683 (terdalam di dunia).
3. Laut Regresi
1. Laut Tepi
Yaitu laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan seolah-olah terpisah
dari samudera luas oleh daratan pulau-pulau atau jazirah. Contohnya pada Laut
Cina Selatan dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan Kepulauan Filipina
2. Laut Pertengahan
3. Laut pedalaman
Dalam kategori ini laut dibedakan berdasarkan 4 wilayah (zona), yaitu sebagai
berikut :
1. Zona Lithoral
Zona ini ialah wilayah pantai atau pesisir. Di wilayah ini pada saat air
pasang akan tergenang air, dan pada saat air surut berubah menjadi daratan. Oleh
sebab itu wilayah ini sering juga disebut dengan Wilayah Pasang-Surut.
2. Zona Neritic
Zona ini adalah baris batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m.
Pada zona ini masih bisa ditembus oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini
paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuhan.
3. Zona Bathyal
Zona ini adalah wilayah laut yang mempunyai kedalaman antara 150
hingga 1800 m. Wilayah ini tidak bisa tertembus sinar matahari, oleh sebab itu
kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di Wilayah Neritic.
4. Zona Abysal
Zona ini adalah wilayah laut yang mempunyai kedalaman lebih dari 1800
m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan. Jenis
hewan yang dapat hidup di wilayah ini sangat terbatas.
Manfaat Laut
Laut mempunyai banyak fungsi bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya
karena di dalam dan di atas laut terdapat kekayaan sumber daya alam yang dapat kita
manfaatkan diantaranya yaitu sebagai berikut :
(Sumber : https://woazy.files.wordpress.com/2016/01/sungai-terpanjang.jpg?w=560)
Sungai adalah air tawar dari sumber alamiah yang mengalir dari tempat yang lebih
tinggi ke tempat yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke laut, danau atau sungai
yang lebih besar. Secara alami, sungai mengalir sambil melakukan aktivitas yang satu sama
lain saling berhubungan.
Jenis Klasifikasi Sungai
1. Berdasarkan sumber airnya
a. Sungai hujan, yaitu jenis sungai yang airnya yang berasal dari air hujan.
b. Sungai gletser, yaitu salah satu jenis sungai yang airnya berasal dari suatu
pencairan es.
c. Sungai campuran, yaitu salah satu jenis sungai yang airnya berasal dari suatu
pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air.
2. Berdasarkan debit airnya (volume airnya)
a. Sungai permanen, yaitu salah satu jenis sungai yang debit airnya sepanjang tahun
relatif tetap.
b. Sungai periodik, yaitu salah satu jenis sungai yang pada waktu musim hujan
airnya lebih banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya sangat sedikit.
c. Sungai episodik, yaitu salah satu jenis sungai yang pada musim kemarau airnya
akan kering dan pada musim hujan airnya banyak.
d. Sungai ephemeral, yaitu jenis sungai yang ada airnya hanya pada saat musim
hujan turun.
3. Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya)
a. Sungai konsekuen, yaitu salah satu jenis sungai yang airnya mengalir untuk
mengikuti daerah lereng awal.
b. Sungai subsekuen/strike valley yaitu jenis sungai yang aliran airnya mengikuti
sebuah strike batuan.
c. Sungai obsekuen, yaitu salah satu jenis sungai yang aliran airnya berlawanan
arah dengan sungai konsekuen.Sungai resekuen, yaitu salah satu jenis sungai
yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan pada lapisan batuan dan
bermuara disungai subsekuen.
d. Sungai insekuen, yaitu salah satu jenis sungai yang mengalir tanpa bisa kontrol
oleh litologi ataupun struktur geologi.
4. Berdasarkan struktur geologinya
a. Sungai anteseden, yaitu salah satu jenis sungai yang tetap mempertahankan sebuah
arah aliran airnya meskipun ada srtuktur geologi (batuan) yang melintang.
b. Sungai superposed, yaitu salah satu jenis sungai yang melintang, struktur dan dalam
prosesnya dibimbing oleh suatu lapisan batuan yang menutupinya.
5. Berdasarkan pola alirannya
a. Radial atau menjari, jenis yang satu ini dibedakan menjadi dua yakni :
a) Radial sentrifugal, yaitu pola aliran yang menyebar meninggalkan
pusatnya.
b) Radial sentripetal yaitu suatu pola aliran yang mengumpul untuk menuju
ke pusat.
b. Dendritik, yaitu salah satu jenis sungai yang pola aliran yang tidak teratur.
c. Trellis, yaitu salah satu jenis sungai yang pola aliran yang menyirip seperti daun.
d. Rektangular, yaitu salah satu jenis sungai yang pola aliran yang membentuk
sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90º sungainya membentuk sudut lancip.
e. Anular, yaitu salah satu jenis sungai yang pola aliran sungai yang membentuk
lingkaran.
Provinsi
No Nama Sungai
Nangroe Aceh Darussalam
1. Peusangan
2. Asahan Sumatra Utara
3. Kampar Riau
4. Batanghari Jambi
5. Gumanti Sumatera Barat
6. Musi Sumatera Selatan
7. Ci Tarum Jawa Barat
8. Code DI Yogyakarta
9. Bengawan Solo Jawa Tengah
10. Brantas Jawa Timur
11 Kapuas. Kalimantan Barat
12. Mahakam Kalimantan Timur
13. Peguyaman Gorontalo
14. Rea NTB
15 Ci Durian. Banten
16. Mamberamo Papua
c. Danau
(Sumber : https://cdn2.tstatic.net/travel/foto/bank/images/danau-tolire_20161011_125723.jpg)
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, danau artinya genangan air yg amat luas,
dikelilingi daratan, pengertian lain dari danau ialah telaga dan tasik. Danau merupakan
genangan air yang tertampung oleh cekungan bumi dengan volume yang besar. Air danau
bisa bersumber dari aliran sungai, hujan, atau mata air yang memancar dari dalam tanah.
Selain itu, danau juga bisa dibentuk oleh manusia dengan cara membendung aliran air atau
sungai. Danau bendungan ini biasanya disebut dengan bendungan atau waduk.
Jenis-Jenis Danau
a. Berdasarkan proses terjadinya danau dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut :
a) Danau Alam
Danau alam terbentuk secara alami berasal dari tenaga alam tanpa adanya
campur tangan manusia. Danau alam bisa dibedakan menjadi beberapa macam
yaitu antara lain:
i. Danau Tektonik adalah sebuah danau yang terjadi karena suatu gerakan
tektonik yang menimbulkan bentuk slenk/graben (lembah patahan) atau
patahan yang diapit oleh horst (puncak patahan) dan mendapat air dalam
jumlah yang cukup (air hujan, sungai, mata air). Contohnya: Pada Danau
Maninjau, Danau Tempe, Danau Poso, dan Danau Tondano dan lain
sebagainya.
ii. Danau Vulkanik ialah sebuah danau bekas letusan gunung berapi yang
mengakibatkan cekungan.Jika dasar cekungan tertutup material
vulkan,maka air hujan yang tertampung dipuncak gunung menjadi danau.
Contohnya: Pada Danau Maar, Danau kaldera, Danau batur, dan Danau
Kalimutu dan lain sebagainya.
iii. Danau Vulkan-adalah danau yang terjadi karena suatu gerakan tektonik dan
letusan gunung api. Contohnya: Pada Danau Toba.
iv. Danau Gletser adalah sebuah danau yang daerah-daerah dahulunya dilalui
gletser menjadi kering dan diisi air. Danau-danau ini hanya terdapat di
Amerika Utara, perbatasan kanada dan Amerika Serikat. Contohnya: Pada
Danau Superior, Danau Michigan. dan sebagainya.
v. Danau Dolina adalah sebuah danau yang terdapat di daerah horst dan
umumnya berupa danau kecil yang sifatnya temporer. Contohnya: pada
danau disekitar gunung kidul.
vi. Danau Tapal Kuda adalah sebuah danau yang terbentuk karena adanya
sedimen pada sungai meander saat aliran sungai menurun.
2. Danau Buatan
Danau buatan atau lebih dikenal dengan waduk, dibuat untuk tujuan
tertentu yang artinya pembuatan waduk sudah direncanakan dan disesuaikan
penggunaannya seperti irigasi, penanggulangan banjir, pembangkit listrik,
perikanan, transportasi dan lain sebagainya. Contohnya: pada Waduk Jatiluhur,
Waduk Cirata dan lain sebagainya.
d. Selat
Sumber :
https://photo.reqnews.com/news/2019/07/18/b365351698b6be4072cb4b92ea888bc4.jpg
Selat adalah laut yang sempit yang menghubungkan dua pulau atau lebih yang saling
berdekatan. Selat berfungsi sebagai pemisah pulau, dan juga sebagai penghubung
antarpulau. Khususnya Wilayah Indonesia yang terdiri atas beribu-ribu pulau besar dan
kecil mempunyai selat yang banyak. Misalnya. Selat Sunda yang terletak antara Pulau
Sumatera dan Pulau Jawa, Selat Malaka yang terletak antara Pulau Sumatera dan
semenanjung Malaysia, Selat Bali yang terletak antara Pulau Jawa dan Pulau Bali, Selat
Makassar yang terletak antara Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi. Selat menjadi sarana
penghubung dalam kegiatan pelayaran antar pulau.
Ciri-Ciri Selat
a. Terletak diantara dua pulau yang lebih besar
b. Terletak diantara dua permukaan daratan
c. Laut sempit yang menghubungkan pulau yg berdekatan.
Manfaat Selat
Karena menjadi penghubung аntаrа satu pulau dеngаn pulau lainnya atau bаhkаn
dеngаn negara lain, selat tentu memiliki fungsi atau peranan уаng signifikan. Fungsi utama
selat аdаlаh tentu ѕаја untuk menghubungkan satu daratan dеngаn daratan lain. Sеlаіn itu,
selat јugа memiliki peran lаіn уаng tak kalah penting, diantaranya аdаlаh ѕеbаgаі berikut.
1. Jalur Transportasi Laut
Peran paling penting dаrі selat аdаlаh ѕеbаgаі jalur transportasi. Indonesia уаng
terdiri dаrі berbagai pulau besar dipisahkan оlеh laut diantaranya. Termasuk selat уаng
јugа bagian dаrі laut, maka untuk bіѕа mencapai pulau lain, selat аdаlаh jalur transportasi
уаng penting karena selatlah уаng menghubungkan lautan аntаrа kedua pulau tersebut.
2. Sumber Perikanan уаng Melimpah
Selat аdаlаh sumber perikanan уаng bеgіtu melimpah. Hal іnі karena selat аdаlаh
laut уаng јugа menjadi jalur dаrі perpindahan ikan.
Sеlаіn itu, perbedaan suhu аntаrа dі selat dеngаn laut lepas јugа menjadi penyebab
banyaknya ikan уаng berlalu lalang dі kawasan selat. Karena itulah banyak уаng
memanfaatkan selat ѕеbаgаі lokasi untuk menangkap ikan уаng strategis.
3. Pusat Perekonomian Masyarakat
Menjadi salah satu jalur transportasi уаng penting, selat јugа memegang peran
penting dalam meningkatkan perekonomian penduduk sekitarnya. Tak jarang dі
kawasan selat didirikan sarana publik уаng mendukung aktivitas kapal уаng аkаn
menyeberang. Inilah уаng kеmudіаn bіѕа membantu dalam meningkatkan perekonomian
masyarakat sekitar. Dеngаn adanya kapal уаng аkаn menyeberang mеlаluі selat, banyak
pelabuhan dibuat dі kawasan selat. Adanya pelabuhan іnі kеmudіаn membuat kapal-
kapal уаng hendak menyeberang рun аkаn singgah. Kapal-kapal уаng singgah іtu tak
jarang merupakan kapal dagang уаng nantinya bіѕа memberikan keuntungan bagi
masyarakat sekitar.
Menurut para ahli, di negara kita tercinta Indonesia terdapat sekitar 4.500 jenis
pohon, 1500 jenis tumbuhan paku dan 5.000 jenis tumbuhan anggrek dari jumlah 375.000
jenis yang ada di dunia. Keadaan tanah dan iklim di indonesia menyebabkan tanag di
Indonesia subur, sehingga 14% wilayah Indonesia ditumbuhi tanaman yang sangat lebat.
Flora di indonesia dikelompokkan menjadi empat, yaitu sebagai berikut;
Indonesia berada di
daerah katualistiwa, banyak
mendapat sinar matahari,
curah hujan tinggi, dan
suhu udaranya tinggi,
menyebabkan banyak
terdapat hutan hujan tropik.
Ciri-ciri hutan ini adalah
sangat lebat, selalu hijau
sepanjang tahun, tidak mengalami musim gugur dan jenisnya sangat heterogen.
Hutan jenis ini banyak terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Irian
Jaya. Beberapa jenis floranya misal kayu meranti, ulin, dan kapur. Pada pohon-
pohon ini hidup menumpang berbagai tumbuhan lain seperti anggrek dan tumbuhan
merambat epifit. Tumbuhan merambat yang terkenal adalah rotan. Hutan ini terdiri
dari hutan hujan tanah kering (ketinggian 1000- 3000 M dari muka laut) sedangkan
hutan hujan tanah rawa (ketinggian 5-100 m dari muka laut). Hutan rawa gambut
hutan mangrove, dan hutan rawa air tawar termasuk dalam jenis hutan hujan tanah
rawa. Sedangkan hutan fegaceae, hutan campuran Dipterocanpaceae, dan hutan
belukar, termasuk jenis hutan
tanah kering.
2. Hutan musim
3. Hutan Sabana
dan Stepa
Hutan
sabana adalah
padang
rumput yang
disana sini
ditumbuhi pepohonan yang berserakan atau bergerombol. Terdapat di daerah
yang mempunyai musim kering lebih panjang dari musim penghujan,sepert di
Kawasan Nusa Tenggara. Terdiri dari hutan sabana dengan pohon-pohon dan
palma (900 m dari muka laut) dan hutan sabana casnarina (terletak antara 1600-
2400) m dari muka laut.
4. Hutan Lumut
b. Fauna di Indonesia
Sama halnya dengan flora di Indonesia, fauna di indonesia juga sangat beragam.
Ahli flora dan fauna Alfred Weber dan Wallace membagi wilayah fauna menjadi tiga
bagian, yaitu fauna Asiatis, fauna Peralihan dan fauna Australis. Ketiganya dipisahkan
oleh garis Weber dan garis Wallace. Garis Weber adalah garis yang digambarkan oleh
Weber untuk memisahkan habitat fauna tipe Australia dengan fauna tipe Peralihan,
sedangkan garis Wallace adalah garis yang digambar oleh Wallace untuk memisahkan
habitat fauna tipe Peralihan dengan fauna tipe Asia. Sedangkan pola persebaran fauna di
indonesia sama yaitu bagian Barat, faunanya mempunyai kemiripan dengan fauna Asia,
di bagian Timur faunanya mirip dengan fauna di Australia dan diantara keduanya daerah
tadi, faunanya merupakan
fauna daerah peralihan. Hal
tersebut dimungkinkan
karena pada zaman es
Indonesia pernah menyatu
1. Fauna peralihan
Fauna
Peralihan tidak
memiliki
kesamaan dengan fauna di Asia ataupun fauna di Australia. Fauna tipe
Peralihan umumnya berada di wilayah pulau Sulawesi, kepulauan Maluku,
dan Nusa Tenggara. Jenis hewan tipe ini antara lain komodo, anoa, babi, rusa,
burung malio dan burung kakak tua. dengan Asia dan Australia. Pada masa itu
Indonesia menjadi jembatan persebaran hewan dari Asia dan Australia.
Sekarang kita membahas mengenai jenis-jenis dan persebaran fauna di
Indonesia
2. Fauna Asiatis
Keberadaan flora dan fauna tak dapat dipisahkan didalam kehidupan manusia.
Tumbuhan dan hewan mempunyai manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Ada
saling ketergantungan antara tumbuhan, hewan dan manusia untuk kelangsungan hidup
mereka masing-masing. Sebagian hewan mempunyai andil bagi pertumbuhan dan
persebaran tumbuhan. Binatang pun hidup dari tumbuhan juga. Bahkan binatang
kanivora seperti harimau misalnya sesungguhnya bergantung pada tumbuhan karena
maknannya terdiri dari binatang herbivora yang hidupnya dari tumbuhan. Ketergantungan
flora dan fauna pada manusia adalah dalam upaya perkembangan, persebaran dan
pelestariannya.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia memanfaatkan floran
dan fauna untuk berbagai tujuan. Pemanfaatan flora dan fauna manusia antara lain adalah:
a. Dikonsumsi
Manusia membutuhkan makanan dari tumbuhan dan hewan untuk keperluan tubuhnya
agar tetap sehat. Oleh sebab itu beberapa jenis tumbuhan dan hewan tertentu dikonsumsi
oleh manusia.
b. Tujuan pendidikan dan penelitian
Suaka margasatwa dan cagar alam merupakan tempat yang sangat ideal untuk tujuan
pendidikan dan penelitian karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan jenis-jenis
tumbuhan, hewan dan ekosistemnya.
c. Sarana rekreasi
Keanekaragaman flora dan fauna digunakan pula untuk tujuan rekreasi sehingga dapat
menghasilkan devisa bagi pemerintah. Contohnya Kebon Raya Bogor dan Kebon Raya
Cibodas, di Jawa Barat, Pulau Komodo di P.Komodo, Tanjung Puting di Kalimantan, dan
Ujung Kulon di Jawa Barat dijadikan tempat wisata dan banyak diminati oleh turis
domestik dan luar negeri.
Penugasan
Sumber : https://cdns.klimg.com/dream.co.id/resized/640x320/news/2019/07/17/112509/waduh-
teknologi-autonomous-bikin-pengemudi-gelagapan-190717a.jpg
Interaksi antarruang dapat berupa pergerakan orang atau manusia, benda atau barang serta
informasi mulai dari daerah asal hingga tujuan. interaksi merupakan proses yang dapat terjadi
dalam dua proses yakni bersifat kontak langsung dan tidak langsung yang dimana proses tersebut
juga mempengaruhi tingkah laku. Interaksi yang bersifat kontak langsung adalah interaksi yang
dilakukan secara langsung atau tatap muka tanpa melalui perantara. Interaksi tidak langsung
adalah proses interaksi yang terjadi secara tidak langsung dan tanpa harus bertatap muka seperti
melakukan interaksi melalui HP atau membaca koran, majalah dan lainnya.
1. Transportasi
2. Komunikasi
3. Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk merupakan suatu bentuk interaksi yang terjadi dalam proses
perpindahan manusia. Sebagai contoh, Urbanisasi, transmigrasi dna imigrasi yang terjadi
dan lakukan oleh penduduk dengan alasan untuk bekerja atau berwisata.
Berbagai perubahan sebagai akibat dari interaksi antarruang dapat terjadi dalam
bentuk pergerakan, baik itu barang, orang ataupun ide,informasi dan gagasan.
Pergerakan ini dapat menghasilkan hal atau perubahan yang baik untuk suatu kota atau
daerah sebab dengan terjadinya pergerakan barang, migrasi, wisata, penyediaan fasilitas
umum dan yang lainnya maka daerah tersebut akan sering dikunjungi sebab banyakknya
sumber kebutuhan yang terdapat pada kota atau daerah tersebut. Adapun beberapa
bentuk perubahan sebagai akibat dari interaksi antarruang adalah :
Pergerakan yang terjadi baik itu orang, barang atau informasi pada satu tempat
secara terus menerus akan mengakibatkan terjadinya pemusatan aktifitas penduduk
yang kemudian mengubahsuatu daerah menjadi suatu tempat perkotaan yang aktif.
Interaksi antar ruang yang terjadi akibat dari kepentingan ekonomi berdampak
pada terjadinya perubahan orientasi mata pencaharian. Hal ini dapat berkaitan dengan
banyak hal seperti kepentingan pekerjaan, perdagangan, perindustrian serta jasa yang
menciptakan banyak peluang kerja sehingga yang tadinya orientasinya adalah dengan
mengolah sumber daya alam seperti bertani, berkebun, berubah menjadi pekerjaan lain
seperti berdagang, buruh dan lainnya.
Perubahan budaya dapat terjadi karena adanya saling memengaruhi antara budaya
penduduk pendatang dengan budaya penduduk asli. Dengan hal ini maka, interaksi
antarruang bisa memperkaya ragam budaya pada daerah aygn menjadi tujuan. interaksi
sosial yang mempengaruhi budaya inilah yang selanjudnya menjadi penyebab
berkembangnya kebudayaan daerah asal misalnya munculnya budaya baru seperti gaya
hidup dan kesenian.
Soal :
1. Daerah permukaan bumi yang memiliki ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan
laut disebut....
3..Berikut ini fungsi dari suaka marga satwa adalah kecuali ....
ESSAY
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-ciri-dan-jenis-danau-beserta-contohnya-secara-
lengkap/ (diakses pada tanggal 24 April 2020)
Leo Sutoyo, Agung.2009. IPS 4 Untuk SD/MI Kelas 4.Jakarta: Penerbit CV Sahabat