Karya Ilmiah Veronika - NPM 71200515012
Karya Ilmiah Veronika - NPM 71200515012
Karya Ilmiah Veronika - NPM 71200515012
Penulis : Veronika
ABSTRAK
Tomat merupakan salah satu komoditas buah populer dan banyak dikonsumsi masyarakat. Petani
biasanya membudidayakan tanaman tomat dengan pupuk kimia anorganik NPK, pemberian pupuk
dalam jangka waktu lama dapat menurunkan kesuburan tanah. Saat ini penggunaan pupuk organik
seperti pupuk kandang, pupuk kompos, dan pupuk kascing banyak digunakan karena berpotensi
menyuburkan tanah kembali dan meningkatkan produksi tanaman tomat. Hal ini mendorong untuk
dilakukan penelitian yang bertujuan mendapatkan jenis pupuk paling baik atau berpotensi dijadikan
campuran dalam mendukung pertumbuhan.
Desain penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian dilaksanakan bulan Mei-
Agustus 2015 bertempat di lahan pertanian percobaan UGM, Banguntapan, Bantul. Dosis pupuk
yang digunakan yaitu 0,02 kg/m2 pupuk NPK (PU), 2 kg/m2 pupuk kandang (PK), 2 kg/m2pupuk
kompos (PKM), dan 2 kg/m2 pupuk kascing (PC). Setiap plot berukuran 2x2 m2berisi 16 tanaman
tomat, masing-masing perlakuan mempunyai 5 ulangan plot. Pengamatan dilakukan 2 minggu sekali
selama 5 kali pengamatan.
Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan tanaman tomat untuk pengukuran rerata tanaman
tertinggi adalah pada plot PU 35,7cm, rerata jumlah daun terbanyak pada plot PKM 86,14 helai
daun/plot, dan rerata diameter batang terbesar pada plot PU 7,80cm. Perkembangan bunga pada
fase anthesis tertinggi pada plot PU rerata 1,73 bunga per plot. Fase perkembangan buah pada
pembesaran vesikel tertinggi pada plot PU rerata 4,15 buah per plot dan fase pematangan buah
terbanyak pada plot PKM rerata 0,15 buah per plot. Data panen tomat terbanyak pada plot PU total
15,4 kg/20m2. Pupuk yang memberikan hasil terbaik dari penelitian ini adalah PU dan PKM. Efek
pengaruh variasi pupuk organik dan anorganik tidak terlihat nyata terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tomat, berdasarkan hasil uji analisis ragam pada pertumbuhan (Sig.>0,05),
sedangkan rerata jumlah bunga dan rerata jumlah buah saat panen yang tidak terpaut jauh satu
sama lain.
Kata kunci: Tanaman tomat, variasi jenis pupuk, pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
The Effectiveness of fertilizers variation to growth and fostered tomato plant
Abstract
Tomato is one of the popular fruit commodities and widely consumed by the community. Tomato
plants are usually cultivated with chemical fertilizers one of them is NPK, but in the long term it can
reduce soil fertility. Organic fertilizers such as manure, compost , and kascing have potential to
fertilize the soil and increase the production of tomato plants. This research aim to get the best
fertilizer or fertilizer that potentially used as a mixture to support the growth and production of
tomato plants.
This experimental research design using complete randomized design (RAL). The research was
conducted in May-August 2015 located at experimental farm of UGM, Banguntapan, Bantul. Dosage
of fertilizer used was 0.02 kg/m2 of NPK fertilizer (PU), 2 kg/m2 of goat and cow dung manure (PK), 2
kg/m 2 of compost fertilizer (PKM), and 2 kg/m2 of earth-wormmuck fertilizer(PC). For every 2x2 m2
plot contains 16 tomato plants, each treatment of the plot having 5 replicates. Observation is done
every 2 weeks for 5 times Observation.
Growth results of tomato plant for the highest average plant measurement is in plot of PU 35,7cm,
highest number average of leaves in PKM plot 86,14 leaf / plot, and biggest stem diameter average
in plot of PU 7,80cm. The highest average development of flowering onthe anthesis phase is in PU
plot 1.73 flowers per plot. The highest fruit development on juicy vesicle phase is on PU plot 4.15
pieces fruits per plot, the most fruit maturation phase is on PKM plots 0.15 pieces per plot. Most
tomato harvest total is onplot PU 15,4 kg / 20m2. The best varian fertilizers are PU and PKM. The
effects of organic and inorganic fertilizer variationis not evident in the growth and development of
tomato plants. This is observed from the variance analysis test resultof the plant growth(Sig.> 0,05),
the average number of flowers and fruit at harvest time that is not far adrift from each other.
Keywords :Tomato plants, varieties of fertilizer, plant growth and its development.
BAB 1
PENDAHULUAN
Tanaman tomat merupakan salah satu buah komoditas pertanian yang tidak asing lagi dan sudah
banyak dibudidayakan masyarakat. Budidaya tomat dapat dilakukan di lahan basah maupun kering
(Cahyono, 1998: 29). Umumnya budidaya tomat oleh petani menggunakan pupuk berbahan dasar
kimia seperti urea dan NPK sebagai sumber hara dan mineral dalam tanah. Pupuk kimia mampu
meningkatkan produktivitas tanah dalam waktu singkat namun dalam jangka panjang dapat
menurunkan produktivitas tanaman yang dihasilkan dan membuat struktur tanah menjadi keras
(Sutanto, 2002). Sebaliknya, pupuk organik mampu membenahi struktur tanah dikarenakan
kemampuan mengikat airnya yang lebih besar (Suleman, 2013: 2).
BAB 2
TUJUAN
Pupuk yang berasal dari bahan organik cenderung mudah dibuat sendiri oleh petani, contohnya
antara lain : pupuk kandang, pupuk kascing dan Pupuk kompos. Pupuk kandang umumnya dibuat
dari kotoran hewan seperti kambing, sapi, ayam atau campuran ketiganya. Pupuk kandang
bermanfaat dalam meningkatkan sifat fisik dan kimiawi tanah serta mendorong perkembangan jasad
renik dalam tanah (Sutedjo, 2010: 97). Pupuk kascing adalah kotoran hasil metabolisme cacing tanah
yang telah dikeringkan yaitu dihasilkan melalui bahan organik yang difermentasi langsung oleh
cacing tanah. Kelebihan Pupuk kascing dan pupuk kompos adalah mampu menyediakan enzim,
hormon, dan beberapa unsur hara mikro. Pupuk kompos merupakan pupuk dari limbah organik yang
telah mengalami fermentasi atau dekomposisi. Pupuk kompos yang banyak dijual umumnya terbuat
dari limbah tanaman. Kandungan rasio C organik dengan kadar nitrogen berbeda dalam setiap jenis
pupuk. Perbandingan C/N akan berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif dan reproduktif
tanaman. Respon tanaman melalui pertumbuhan dapat diukur dari tinggi tanaman, diameter batang,
dan jumlah daun, karena jumlah unsur hara dalam pupuk yang diserap tanaman pada akhirnya akan
membantu pertambahan dan pembesaran sel dalam tanaman. Salah satu bagian tanaman yang peka
terhadap unsur hara, dan respon cekaman kekeringan dalam tanah adalah daun (Lestari, 2014:3).
Perkembangan reproduktif dapat dilihat dari jumlah bunga, jumlah buah dan berat buah.
Perkembangan reproduktif dapat menjadi faktor yang dihitung karena dipengaruhi juga oleh unsur
hara dalam pupuk, enzim, dan hormon tanaman. Penelitian eksperimental ini menggunakan 4
macam variasi pupuk yaitu pupuk NPK, pupuk kascing, pupuk kompos dan pupuk kandang murni
(dominasi kotoran kambing) dan melihat dampaknya terhadap pertumbuhan, perkembangan dan
hasil panen tanaman tomat.
BAB 3
METODE
Desain Penelitian
Penelitian eksperimen menggunakan desain Rancang Acak Lengkap (RAL) dengan 4 variabel
perlakuan yaitu: Pupuk NPK mutiara/ Pupuk Umum (PU), Pupuk Kandang, Pupuk Kompos, Pupuk
Kascing.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2015 di kebun percobaan UGM, Banguntapan,
Bantul. Pengamatan dilakukan In-situ.
Objek Penelitian
Objek penelitian adalah tanaman tomat yang diukur pertumbuhan tinggi tanaman, diameter batang,
dan jumlah daun, sedangkan perkembangan tanaman tomat dilihat dari rerata jumlah bunga pada
fase anthesis, rerata jumlah buah fase pembesaran vesikel, fase pematangan, dan jumlah berat buah
per plot saat panen.
BAB 4
Uji tanah sebelum perlakuan diambil 3 titik sampel yakni titik di utara, tengah dan selatan dari
keseluruhan lahan. Hasil analisis tanah sebelum perlakuan dapat dilihat pada tabel 1. Di bawah ini:
Analisis uji tanah sebelum perlakuan menunjukkan bahwa tekstur tanah penelitian merupakan tanah
lempung berpasir (Sandy loam). Menurut Hanafiah (2005 : 65) tekstur tanah lempung berpasir
mempunyai partikel pasir, debu dan liat namun lebih dominan pasir dengan ideal proposi fraksi
tanah yakni; pasir 40-87,5%, debu <50%, dan liat <20%. Kadar kemasaman tanah (pH) termasuk
netral yakni 7,13 sudah ideal untuk pertumbuhan tomat, namun unsur hara makro N dan K masih
rendah, sedangkan unsur P melebihi ambang batas ideal. Kadar KTK tanah sudah cukup tinggi.
Tanah lahan penelitian yang sudah ditanami tomat dan diberi pupuk selanjutnya dianalisis kembali
kandungan unsur hara dan bahan organik tanahnya. Tabel hasil analisis tanah sesudah perlakuan
dapat dilihat pada tabel 2.
Hasil analisis tabel derajat kemasaman tanah cenderung netral dari sebelum perlakuan dan setelah
perlakuan yakni rentang 6-7. Kapasitas tukar kation pada tabel sebelum pemupukan yakni rata-rata
59,83 cmol/kg atau setara 59,83 me/100gr, sedangkan setelah pemupukan nilai KTK mengalami
penurunan yakni pada plot PU rata-rata 7,60 me/100gr, PKM 6,02 me/100gr, PK 5,31 me/100gr, dan
PC 4,01 me/100gr. Tinggi rendahnya KTK ditentukan oleh kandungan liat dan bahan organik dalam
tanah. Penurunan nilai KTK dapat juga disebabkan penambahan pupuk seperti NPK. Adanya
penambahan ammonium dan kalium pada tanah menyebabkan sebagian amonium dan kalium itu
mengalami pencucian di bawah zona akar , khususnya pada tanah pasiran dengan KTK tanah subsoil
yang rendah. Kemungkinan lainnya adalah kurangnya hidrasi tanah karena penyiraman yang diganti
menjadi 2 hari sekali untuk merangsang perkembangan buah tomat. Unsur hara makro tanah rata-
rata mengalami peningkatan dari sebelum pemupukan tanah. Pupuk umum berkontribusi memberi
kandungan karbon organik paling tinggi dalam tanah, sedangkan pupuk organik dari yang paling baik
yaitu pupuk kascing, pupuk kandang dan pupuk kompos. Menurut Sanches (1992, dalam Diana
2006), peningkatan kandungan unsur C-organik berbanding lurus dengan peningkatan jumlah
lempung tanah. Laju dekomposisi pupuk salah satunya dilihat melalui nisbah C/N dalam tanah.
Plot PC menunjukkan nisbah C/N tertinggi.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Tidak terdapat perbedaan signifikan dari pengaruh variasi jenis pupuk terhadap
pertumbuhan tanaman tomat. Pupuk umum merupakan upuk paling bagus untuk
pertumbuhan tinggi dan diameter batang tanaman. Sedangkan pupuk kompos bagus untuk
memperbanyak jumlah daun tanaman.
2. Tidak terdapat perbedaan signifikan dari pengaruh variasi jenis pupuk terhadap
perkembangan tanaman tomat. Pupuk umum (NPK) paling bagus untuk perkembangan
bunga, pembesaran buah dan penghasil buah terbanyak pada tanaman tomat, sedangkan
pupuk kompos dapat membuat pematangan buah lebih cepat.
3. Jenis pupuk yang memberikan hasil terbaik jika dilihat dengan pengamatan selama 10
minggu yakni pupuk umum atau pupuk NPK. Pupuk organik yang potensial dijadikan
campuran untuk meningkatkan kesuburan tanah dan hasil panen adalah pupuk kompos dan
pupuk kandang. Terutama pupuk kompos karena memberi hasil jumlah daun terbanyak
pada tanaman, fase pematangan buah lebih cepat, dan buah terasa manis.
Saran
1. Pengamatan sebaiknya dilakukan dalam selang waktu yang lebih pendek dari 2 minggu antar
pengamatan jika ingin melihat siklus perkembangan bunga secara lengkap.
2. Pupuk organik seperti kompos sebaiknya dipilih yang sudah sangat halus dan kering hampir
menyerupai partikel tanah sehingga lebih optimal dalam menyediakan unsur hara.
3. Pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mengandung banyak unsur hara
makro N,P,K yang tinggi untuk fase vegetatif tomat sehingga dapat ditambahkan di awal
pemupukan bersama pupuk NPK 7 hari sebelum tanam.
4. Pupuk kompos dapat ditambahkan menjadi campuran pupuk karena dapat Meningkatkan
jumlah daun Tanaman, fase generatif dan pematangan buah lebih cepat, sehingga dapat
ditambahkan pada pemupukan kedua 21 hari setelah pindah tanam.
DAFTAR PUSTAKA
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). (2015). Hasil Analisis Contoh Tanah. Yogyakarta:
Lab. BPTP Yogyakarta. Bambang Cahyono. (1998). Tomat Budidaya dan Analisis Usaha Tani.
Yogyakarta: Kanisius.
Diana Oktaviana. (2006). Perubahan Karbon Organik dan Nitrogen Total Tanah Akibat Perlakuan
pupuk Organik pada Budidaya Sayuran Organik. Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor.