Pembiakan Drosophila
Pembiakan Drosophila
Pembiakan Drosophila
PEMBIAKAN DROSOPHILA
Rifki Ramadan
D24180060
Kelompok 9/G1
Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar praktikan dapat mengetahui siklus hidup lalat
buah Drosophila melanogaster. Serta juga dapat membedakan ciri lalat buah
Drosophila melanogaster jantan dan betina, dan menyiapkan virgin untuk praktikum
selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Drosophila
Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua
periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada
saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam.
Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan. Periode kedua
adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik
yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual dengan
perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual
terjadi pada saat dewasa (Silvia, 2003).
Persilangan
Mutasi adalah suatu proses perubahan struktur gen pada suatu organisme
akibat mutagen. Mutagen adalah penyebab naiknya frekuensi mutasi di atas tingkat
spontan pada mutan. Mutan adalah organisme yang membawa gen termutasi dan
terekspresikan pada fenotipnya. Drosophila melanogaster tanpa mutasi (normal)
memiliki ciri-ciri: sayap lurus dan panjang melebihi panjang tubuhnya, tubuh
berwarna coklat muda keabuan, dengan pola garis hitam horizontal, dan mata
berwarna merah bata (King et al. 2006).
Materi
Alat
Praktikum ini membahas tentang pembiakan drosphilla yang dilakukan
dengan menggunakan beberapa alat. Alat-alat yang dibutuhkan seperti botol biakan,
petridish/kertas, kuas kecil, stopper, dan loupe.
Bahan
Praktikum ini membahas tentang pembiakan drosophila yang dilakukan
dengan menggunakan beberapa bahan. Bahan- bahan yang dibutuhkan adalah
eter/chloroform, kapas, dan stok drosophila.
Metode
Disiapkan semua alat dan bahan-bahan yang tersedia, botol biakkan diisi
dengan media seperti ubi yang telah difermentasikan. Selanjutnya, dipindahkan
drosophila dari botol sediaan ke botol pembantu dengan cara menghubungkan kedua
permukaannya. Lalu botol sediaan berdiri tegak dan botol pembantu dibalik
posisinya, saat dalam botol pembantu sudah terdapat sejumlah drosophila yang
dibutuhkan, maka botol pembantu digeserkan dan botol sediaan segera ditutup
kembali. Biuslah drosophila yang terdapat dalam botol pembantu dengan kapas yang
telah ditetesi eter. Selanjutnya, diletakkan drosophila yang telah dibius di atas kertas
bersih atau petridish. Periksa drosophila yang telah dibius tersebut dengan
menggunakan alat pembantu (loupe), pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui
dan memilih yang jantan atau betina. Dimasukkan drosophila jantan sebanyak 2, dan
betina 5 dengan menggunakan kuas kecil ke dalam botol biakkan, ditutup dengan
stopper. Botol biakkan diberi label yang terdiri dari 2 jenis biakkan yaitu drosopihila
mata merah dan drosophila mata putih.
Hasil
Pembahasan
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Anuranjan A. 2010. Sex determining signal in D. melanogaster. Journal of Genetics.
83(2): 345-368.
Cakir S, Ali N H. 2013. Longetivity in some wild type and hybrid starins of
drosophila melanogaster. Turk. J. Biol. 5(3):76-82.
Crowder L. 2010. Genetika. Yogyakarta(ID): UGM Press.
George G. 2010. Mendelian Genetics: Lessons from the Fruit Fly. Amerika(USA) :
Michigan State University.
Hartati. 2012. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar(ID): Jurusan Biologi FMIPA
UNM.
Husnul H, Purawtiningsih, Kartika S. 2017. Deskripsi morfologi drosophilla
melanogaster normal (Diptera:Drosophilidae), strain sepia dan plum. J.
Ilmu Dasar. 18(1): 55-60.
King, R. C., W. D. Stansfield & P. K. Mulligan. 2006. A Dictionary of Genetics.
London(UK): Oxford Univeristy Press.
Ranganath H, T Tanuja. 2009. Teaching and learning genetics with drosophila. J.
Resonance. 4(2): 95-104.
Richardt A, Rybak A, Strortkuhl KF, Meinertzhagen LA, Hovemann B. 2012. Ebony
protein in the drossphila nervous system: Optic neutopile expression in
glial cells. J. Of Comparative Neurology. 1(5): 219-225.
Siburian J. 2008. Studi keanekaragaman drosophila sp. di kota jambi. J. Biospecies.
1(2): 22-29.
Silvia Triana. 2003. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Formaldehida
Terhadap Perkembangan Larva Drosophila. Bandung(ID): Jurusan
Biologi Universitas Padjadjaran.
Suh J. 2007. Drosophila ebony activity is required in glia for the circadian regulation
of locomotor activity. J. Neuron. 55(3):110-118.
Susanto Agus Hery. 2011. Genetika. Yogyakarta(ID): Graha Ilmu.
Wahyuni S. 2013. Pengaruh Maternal Terhadap Viabilitas Lalat Buah (Droshopilla
melanogaster Meigen) Strain Vestigial (Vg). [Skripsi]. Jember(ID):
Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember.
LAMPIRAN