Arsyi A. Sianturi - 1807113443 - Tugas Makalah
Arsyi A. Sianturi - 1807113443 - Tugas Makalah
Arsyi A. Sianturi - 1807113443 - Tugas Makalah
PENDAHULUAN
Manajemen proyek itu suatu disiplin ilmu pada era tahun 1950-an, Amerika bangsa yang
pertama kali menggunakan ilmu manajemen proyek. Henry Gantt dapat dikatakan bapak dari
ilmu manajemen proyek, dan namanya pun menjadi metode yang digunakan, bernama “Gantt
Chart”. Perlu diingat bahwa mempelajari Manajemen Proyek itu tidak terlalu sulit, karena
didalamnya terdapat hal-hal yang terbiasa dilakukan oleh manusia, hanya ditambahkan
sedikit logika dan aturan yang khusus. Sedangkan Proyek itu usaha yang harus dilakukan dari
awal hingga akhir pada suatu kejadian, yang mempunyai batasan waktu – anggaran – sumber
daya yang dibutuhi oleh pelanggan. Meski pada akhir tujuan dari adanya proyek adalah untuk
memuaskan pelanggan.
Sebagai mahasiswa sistem informasi kita dituntut untuk memahami bagaimana manajemen
proyek sistem informasi itu agar ilmu ini bisa di implementasikan dalam kehidupan nyata.
Untuk mengetahui secara lebih jelas tentang manajemen proyek sistem informasi maka
selanjutnya akan dibahas lebih mendetail mulai dari pengertian hingga metodologi umum
pelaksanaan proyek sistem informasi.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dari
organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan dan
mengendalikan aktifitas-aktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah
ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu. Agar proses
manajemen berjalan lancar, diperlukan sistem serta struktur organisasi yang solid. Pada
organisasi tersebut, seluruh aktifitasnya haruslah berorientasi pada pencapaian sasaran.
Organisasi tersebut berfungsi sebagai wadah untuk menuangkan konsep, ide-ide manajemen.
Jadi dapat dikatakan bahwa manajemen merupakan suatu rangkaian tanggung jawab yang
berhubungan erat satu sama lainnya.
Skill yang dibutuhkan ada 4 titik, yaitu kepada Owner, User, Lingkungan, dan Team.
Maksudnya, Ketika seorang proyek manager berurusan dengan owner (komisaris perusahaan)
dapat memberikan informasi berupa biaya/budget dari segi finansial, seta resiko kedepan
yang akan dihadapi. Ketika berbicara dengan user, dapat mengajak untuk menggunakan hasil
dari proyek, baik meloby dan bujuk rayu.
Manajer proyek adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab terbesar atas pelaksanaan
proyek. Pekerjaan utama dari manajer proyek adalah mengarahkan, mengawasi dan
mengendalikan proyek dari awal sampai selesai. Hal-hal yang perlu dilakukan seorang
manajer proyek adalah :
b. Manajer proyek harus menetapkan tujuan akhir dari proyek dan memitivasi anggota tim
kerja untuk menyelesaikan proyek tepat waktu
d. Manajer proyek harus mengenali resiko yang mungkin terjadi dan meminimalkan
dampak terhadap penyelesaian proyek.
Manajer proyek yang baik tidak menghindari semua resiko, tetapi menyiapkan proses dan
prosedur standart untuk berusaha mencegah resiko yang mungkin terjadi seperti:
Proyek merupakan suatu tugas yang perlu dirumuskan untuk mencapai sasaran yang
dinyatakan secara kongkrit serta harus diselesaikan dalam suatu periode tertentu dengan
menggunakan tenaga manusia dan alat-alat yang terbatas dan begitu kompleks sehingga
dibutuhkan pengelolaan dan kerjasama yang berbeda dari yang biasanya digunakan.
Menurut DI Cleland dan Wr. King (1987), proyek merupakan gabungan dari berbagai sumber
daya yang dihimpun dalam organisasi sementara untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Macam-Macam Proyek :
Pengelola dalam sebuah proyek disebut sebagai Proyek Manager (PM), Proyek Manager
bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan proyek, agar
sesuai dengan standart kualitas, biaya dan waktu. Dan tentunya selalu bertanggung jawab
untuk selalu berkomunikasi dengan tim, atasan (owner), dan pelanggan (user).
Manajemen proyek sistem informasi ditekankan pada tiga faktor, yaitu : manusia, masalah
dan proses. Dalam pekerjaan sistem informasi faktor manusia sangat berperan penting dalam
suksesnya manajemen proyek. Pentingnya faktor manusia dinyatakan dalam model
kematangan kemampuan manajement manusia (a people management capability maturity
model/ PM-CMM) yang berfungsi untuk meningkatkan kesiapan organisasi perangkat lunak
(sistem informasi) dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan kegiatan menerima,
memilih, kinerja manajemen, pelatihan, kompensasi, pengembangan karier, organisasi dan
rancangan kerja serta pengembangan tim.
Dasar-Dasar Organisasional :
Organisasi adalah sistem yang saling mempengaruhi dan saling bekerja sama antara orang
yang satu dengan orang yang lain dalam suatu kelompok untuk mencapai suatu tujuan
tertentu yang telah disepakati bersama. Organisasi merupakan sistem maka terdiri dari
beberapa elemen yaitu :
a) orang, dalam organisasi harus ada sekelompok orang yang bekerja dan salah satunya
ada yang memimpin organisasi tersebut.
b) tujuan, dalam organisasi harus ada tujuan yang harus dicapai, baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
c) posisi, setiap orang yang ada dalam suatu organisasi akan menempati posisi atau
kedudukannya masing-masing.
d) pekerjaan, setiap orang yang ada dalam organisasi tersebut mempunyai pekerjaan (job)
masing-masing sesuai dengan posisinya.
f) struktur, struktur organisasi merupakan pola yang mengatur pelaksanaan pekerjaan dan
hubungan kerja sama antar setiap orang yang ada dalam organisasi tersebut.
g) lingkungan luar, merupakan elemen yang sangat penting dan akan mempengaruhi
keberhasilan suatu organisasi, misalnya adanya kebijakan pemerintah tentang organisasi.
Prinsip-prinsip organisasi adalah nilai-nilai yang digunakan sebagai landasan kerja bagi
setiap orang yang ada dalam organisasi tersebut untuk mencapai keberhasilan tujuan yang
telah disepakati. Prinsip-prinsip yang ada dalam organisasi meliputi :
Sistem Informasi memiliki pengertian suatu sistem yang memiliki fungsi menghasilkan
informasi-informasi yang dibutuhkan pihak user. Komponen yang termasuk sistem informasi
meliputi infrastruktur hardware, Software dan ketersediaan sumber daya manusia bidang
teknologi informasi. Proyek sistem informasi mencakup sebagian atau keseluruhan dari
rangkaian aktivitas rekayasa pembangunan sistem informasi.
Contoh-contoh proyek sistem informasi
1. Memiliki tujuan untuk menghasilkan produk yang bersifat intangible (tidak dapat
diraba/perkirakan, tidak dapat dinyatakan secara jelas) seperti perangkat lunak,
database, jaringan yang sulit untuk mengukur nilai manfaat dari produk tersebut.
2. Melibatkan teknologi yang sangat cepat usang, karena perkembangan yang sangat
cepat.
3. Membutuhkan beragam sumber daya manusia dengan keahlian dan kompetensi yang
beragam
4. Ukuran yang dijadikan standar sulit dibakukan, karena sulit mengukur kualitas yang
dimengerti berbagai pihak secara seragam.
Kebijakan Sistem
Proses perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam tiga proses utama, yaitu :
1. Menunjuk team analis (dapat berasal dari departemen pengembangan yang ada
atau dari luar perusahaan (konsultan).
2. Mengumumkan proyek pengembangan system.
Melakukan studi untuk mencari alternatif pemecahan terbaik yang paling layak untuk
dikembangkan.
Tahapan yang dilakukan yaitu :
Sekarang biaya merupakan elemen yang paling penting dan mahal dalam pengembangan
sistem berbasis komputer. Perkiraan biaya yang salah atau kurang tepat dapat mengurangi
keuntungan atau malah kerugian. Perkiraan biaya sistem informasi dan usaha tidak dapat
dihitung dengan tepat, karena banyak variabel (manusia, teknikal, lingkungan) yang
mempengaruhinya. Untuk mencapai perkiraan biaya dan usah yang dapat diandalkan,
digunakan pilihan sebagai berikut :
Memperkirakan waktu untuk menyelesaikan setiap kegiatan merupakan bagian yang paling
sulit, untuk itu butuh pengalaman dalam memperkirakan waktu yang diperlukan.
Penjadwalan tugas-tugas (kegiatan) dapat menggunakan :
1. Grafik Gantt
Merupakan suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap tugas
(kegiatan) dan panjang masing-masing setiap kotak menunjukkan panjang relatif tugas-tugas
yang dikerjakan.
Suatu program (proyek) diwakili dengan jaringan simpul dan tanda panah yang kemudian
dievaluasi untuk menentukan kegiatan-kegiatan terpenting, meningkatkan jadwal yang
diperlukan dan merevisi kemajuan-kemajuan saat proyek telah dijalankan.
Menggunakan PC untuk membuat jadwal proyek lebih praktis dan menguntungkan. Contoh
program penjadwalan yaitu Ms Project, Symantec’s Timeline dan Computer Associates’ CA-
Super Project. Proses pengembangan sistem informasi dikembangkan oleh pelaku-pelaku
yang dapat dikatagorikan dalam 5 kelompok :
Tahap perencanaan merupakan suatu rangkaian kegiatan semenjak ide pertama yang
melatarbelakangi pelaksanaan proyek ini didapat, pendefinisian awal terhadap kebutuhan
detail atau target yang harus dicapai dari proyek tersebut, penyusunan proposal, penentuan
metodologi dan sistem manajemen proyek yang digunakan, sampai dengan penunjukan tim
dan instruksi untuk mengeksekusi (memulai) proyek yang bersangkutan. Biasanya ada dua
pihak yang terlibat langsung dalam proyek perencanaan ini yaitu :
a) Pihak yang membutuhkan (demand side) eksistensi dari suatu sistem informasi, dalam
hal ini adalah perusahaan, lembaga, institusi atau organisasi yang bersangkutan.
b) Pihak yang berusaha menjawab kebutuhan tersebut (supply side) dalam bentuk
pengembangan teknologi informasi. Kelompok ini biasanya merupakan gabungan dari para
personel yang terkait dengan latar belakang ilmu dan pengetahuan yang beragam
(multidisiplin), seperti ahli perangkat lunak, analisis bisnis dan manajemen, spesialis
perangkat keras, programmer, sistem analis, praktisi hukum, manajer proyek dan beberapa
karakteristik SDM lain yang terkait.
a) Mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di
perusahaan (mengingat setiap perusahaan memiliki pandangan tersendiri dan unik terhadap
sumber daya teknologi yang dimiliki, yang membedakannya dengan perusahaan lain).
2. Aspek teknologi
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah isu-isu (permasalahan) penting yang
harus segera ditangani, dianalisis penyebabnya, dampaknya bagi bisnis perusahaan, beberapa
kemungkinan scenario pemecahan dengan segala resiko cost/benefit (laba/rugi) dantrade-
off (tukar tambah), serta pilihan solusi yang direkomendasikan. Sebelum memasuki fase
desain, seluruh tim harus paham tentang isu-isu ini dan memiliki komitmen untuk
melanjutkan proyek yang ada ke tahap berikutnya sesuai dengan skala prioritas yang telah
ditentukan (setelah memilih scenario yang disetujui bersama).
Pada tahap desain, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen
melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan
melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem
basis data, jaringan computer, metode interfacing, teknik konversi data, metode migrasi sitem
dan sebagainya.
Model-model umum seperti Flowchart, ER Diagram, DFD dan lain sebagainya dipergunakan
sebagai notasi umum dalam perancangan sistem secara teknis. Sementara itu secara paralel
dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen akan melakukan perancangan terhadap
komponen-komponen organisasi yang terkait seperti prosedur (SOP = Standar Operation
Procedures), struktur organisasi, kebijakan-kebijakan, teknik pelatihan, pendekatan SDM dan
sebagainya. Tim ini pun biasanya akan mempergunakan model-model umum seperti Porter’s
Value Chain, Bussiness Process Mapping, Strategic Distinction Model, BCG Matrix, dan
lain-lain.
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan sistem yang
sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksana
tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu
konstruksi teknologi informasi dalam skala detail.
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak
melibatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal SDM, biaya, waktu. Control terhadap
manajemen proyek pada tahap konstruksi harus diperketat agar tidak terjadi ketidakefisienan
maupun ketidakefektifan dalam penggunaan beragam sumber daya yang ada (yang secara
tidak langsung akan berdampak langsung terhadap keberhailan proyek sistem informasi yang
diselesaikan secara tepat waktu). Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba sistem.
Perbaikan-perbaikan bersifat minor biasanya harus dilakukan setelah adanya masukan-
masukan yang timbul setelah diadakannya evaluasi.
Tahap Implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertama kalinya sistem
informasi akan dipergunakan di dalam perusahaan. Biasanya, pendekatan yang dipergunakan
oleh perusahaan adalah pendekatan cut off dan paralel.
a) Pendekatan cut off atau big-bang adalah suatu strategi implementasi yang memilih
sebuah hari sebagai patokan dan terhitung mulai hari tersebut, sistem baru mulai
dipergunakan dan sistem lama ditinggalkan sama sekali.
Dari segi teknis, yang dimaksud dengan aktivitas-aktivitas pasca implementasi adalah
bagaimana manajemen pemeliharaan sistem akan dikelola (maintenance, supports and
services management). Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan
mengalami perkembangan dikemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, interfacing ke
sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada sistem yang
rusak, merupakan beberapa contoh dari kasus-kasus yang biasa timbul dalam pemeliharaan
sistem. Di sinilah perlunya dokumentasi yang baik dan transfer of knowledge dari pihak
pembuat sistem ke SDM perusahaan untuk menjamin terkelolanya proses-proses
pemeliharaan sistem..
Dari segi manajemen, tahap pascaimplementasi adalah berupa suatu aktivitas, harus ada
personel atau divisi dalam perusahaan yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi
terhadap sistem informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan bisnis yang teramat dinamis..
Sistem informasi atau teknologi informasi yang secara teknis tidak dapat beradaptasi terhadap
perubahan kebutuhan bisnis perusahaan sudah selayaknya tidak mendapatkan tempat yang
baik.
Proses pembuatan software tidak cukup hanya dikerjakan dalam waktu beberapa hari saja.
Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam proses pembuatan software. Setiap tahapan
bisa memerlukan waktu cukup lama, bisa satu bulan, dua bulan, atau bahkan satu tahun.
Tahapan-tahapan itu yaitu : requirement (perencanaan dan analisa), design (pembuatan), dan
testing (pengujian dan pemeliharaan). Setiap tahapan yang dilalui terdapat beberapa
permasalahan-permasalahan yang timbul.
Pada permasalahan ini akan dibahas beberapa permasalahan yang timbul dengan studi kasus
pembuatan software Sistem Informasi Akademik dan juga akan dibahas solusi yang dapat
diambil untuk mengatasi beberapa permasalahan tersebut. Pembahasan permasalahan ini
dibagi dalam setiap tahapan pembuatan software.
a) Tahap Requirement
Pada tahap ini, kegiatan yamg paling banyak dilakukan adalah dengan melakukan interaksi
dengan user. Permasalahan dalam proses pembuatan software yang dapat timbul pada tahap
ini adalah :
b) Tahap Design
Pada tahap ini, merupakan tahap yang dilakukan oleh developer. Permasalahan dalam proses
pembuatan software yang dapat timbul pada tahap ini adalah :
c) Tahap Testing
Pada tahap ini, merupakan tahap pengujian software yang dilakukan antara developer dan
user, dan diakhiri dengan pemeliharaan software. Permasalahan dalam proses pembuatan
software yang dapat timbul pada tahap ini adalah :
Untuk mengatasi beberapa permasalahan tersebut diatas, perlu dilakukan analisa untuk
mendapat solusinya. Ada beberapa solusi yang dapat diambil, antara lain :