Laporan Praktikum Kimia Organik Uji Fitokimia
Laporan Praktikum Kimia Organik Uji Fitokimia
Laporan Praktikum Kimia Organik Uji Fitokimia
A. Tujuan
Setelah menyelesaikan eksperimen ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Melakukan uji fitokimia pada tumbuh-tumbuhan
2. Terampil dalam identifikasi senyawa alkaloid, steroid, flavonoid,
fenolik, safonin dan terpenoid pada sampel kulit jeruk siam / pontianak
basah dan kering.
3. Melakukan uji fitokimia ipada tumbuh-tumbuhan.
B. Dasar Teori
Jeruk merupakan salah satu dari sepuluh komoditas hortikultura
terpilih untuk dikembangkan. Jeruk siam (Citrus suhuiensis Tan)
merupakan salah satu jenis jeruk keprok yang sangat digemari dan
disenangi hampir semua orang (Balitbu 1996), dan secara ekonomi
menguntungkan untuk diusahakan (Sunarmani dan Soedibyo 1992). Jenis
jeruk ini paling banyak dibudidayakan di lahan rawa dibandingkan jenis-
jenis jeruk lainnya, dan budidaya tanaman ini sudah dikenal dengan baik
oleh petani (Balittra 2006)
Uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa
metabolit sekunder yang terkandung dalam infusa kulit buah jeruk siam
(Citrus nobilis). Uji fitokimia yang dilakukan meliputi uji alkaloid,
flavonoid, fenol, tannin, saponin, Steroid dan Triterpenoid dengan cara
perlakuan sebagai berikut (Lailatul et al., 2010)
Fitokimia merupakan ilmu pengetahuan yang menguraikan aspek
kimia suatu tanaman. Kajian fitokimia meliputi uraian yang mencangkup
aneka ragam senyawa organik yang dibentuk dan disimpan oleh
organisme, yaitu struktur kimianya, biosintesisnya, perubahan serta
metabolismenya, penyebarannya secara alamiah dan fungsi biologisnya,
isolasi dan perbandingan komposisi senyawa kimia dari bermacam-macam
jenis tanaman (Harborne, 1987).
Flavonoid merupakan golongan fenol terbesar yang senyawa yang
terdiri dari C6-C3-C6 dan sering ditemukan diberbagai macam tumbuhan
dalam bentuk glikosida atau gugusan gula bersenyawa pada satu atau lebih
grup hidroksil fenolik. Flavonoid merupakan golongan metabolit sekunder
y ang disintesis dari asam piruvat melalui metabolisme asam amino.
Flavonoid adalah seny awa fenol, sehingga warnanya berubah bila
ditambah basa atau amoniak. Terdapat sekitar 10 jenis flavonoid yaitu
antosianin, proantosianidin, flavonol, flavon, Pemeriksaan golongan
flavonoid dapat dilakukan dengan uji warna yaitu fitokimia untuk
menentukan keberadaan senyawa golongan flavonoid dan uji adanya
senyawa polifenol. Uji keberadaan senyawa flavonoid dari dalam sampel
digunakan uji Wilstatter, uji Bate-Smith, dan uji dengan NaOH 10%.
Sedangkan uji adanya senyawa polifenol dilakukan dengan larutan
penambahan FeCl3 adapun uji tersebut secara lengkap sebagai berikut
(Achmad, 1986)
Saponin adalah glikosida triterpena dan sterol yang telah terdeteksi
dalam lebih dari 90 genus pada tumbuhan. Glikosida adalah suatu
kompleks antara gula pereduksi (glikon) dan bukan gula (aglikon). Banyak
saponin yang mempunyai satuan gula sampai 5 dan komponen yang umum
ialah asam glukuronat. Adanya saponin dalam tumbuhan ditunjukkan
dengan pembentukan busa yang sewaktu mengekstraksi tumbuhan atau
memekatkan ekstrak (Harborne, 1987).
Terpenoid merupakan komponen-komponen tumbuhan yang
mempunyai bau dan dapat diisolasi dari bahan nabati dengan penyulingan
yang disebut minyak atsiri. Minyak atsiri yang berasal dari bunga pada
awalnya dikenal dari penentuan struktur secara sederhana, yaitu dengan
perbandingan atom hidrogen dan atom karbon dari senyawa terpenoid
yaitu 8:5 dan dengan perbandingan tersebut dapat dikatakan bahwa
senyawa tersebut adalah golongan terpenoid. Terpen adalah suatu senyawa
yang tersusun atas isoprene CH2=C(CH3CH=CH2 dan kerangka
karbonnya dibangun oleh penyambungan dua atau lebih satuan C5 ini.
Terpenoid terdiri atas beberapa macam senyawa seperti monoterpen dan
seskuiterpen yang mudah menguap, diterpen yang sukar menguap, dan
triterpen dan sterol yang tidak menguap. Secara umum senyawa ini larut
dalam lemak dan terdapat dalam sitoplasma sel tumbuhan. Biasanya
senyawa ini diekstraksi dengan menggunakan petroleum eter, eter, atau
kloroform. Steroid merupakan senyawa triterpen yang terdapat dalam
bentuk glikosida (Harborne, 1987).
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa yang tersebar luas hampir
pada semua jenis tumbuhan. Semua alkaloid mengandung paling sedikit
satu atom nitrogen yang biasanya bersifat basa dan membentuk cincin
heterosiklik (Harborne, 1984). Alkaloid dapat ditemukan pada biji, daun,
ranting dan kulit kayu dari tumbuh-tumbuhan. Kadar alkaloid dari
tumbuhan dapat mencapai 10-15%. Alkaloid kebanyakan bersifat racun,
tetapi ada pula yang sangat berguna dalam pengobatan. Alkaloid
merupakan senyawa tanpa warna, sering kali bersifat optik aktif,
kebanyakan berbentuk kristal tetapi hanya sedikit yang berupa cairan
(misalnya nikotin) pada suhu kamar (Sabirin, et al.,1994).
Bahan:
D. Cara Kerja
a. Identifikasi Alkaloid (Metode Culvenor Fitzgerald)
Siapkan 2 gram sampel kering dan sampel fresh yang telah dibuat serbuk.
lkal#i s
Dimasukkan sampel ke dalam lumpang, kemudian ditambahkan 10 ml
kloroform.
e. Identifikasi Fenolik
Ditambahkan FeCl3.
Diamati terbentuknya warna biru atau biru ungu yang menunjukkan positif
terhadap fenolik.
f. Identifikasi Safonin
E. Data Pengamatan
F. Pembahasan
Dalam percobaan ini menggunakan kulit jeruk Pontianak, yang
basah dan yang telah dikeringkan. Pada kulit jeruk Pontianak yang kering
mengandung minyak yang lebih tinggi dari pada yang basah, karena pada
kulit jeruk yang kering kandungan airnya telah berkurang banyak.Sampel
kulit jeruk Pontianak kering yang digerus berfungsi untuk mengeluarkan
minyak.
Pada uji steroid sampel basah yang tidak ditambah anhidrida asam
asetat larutan berwarna kuning sehingga tidak menunjukkan adanya
steroid. Sedangkan pada sampel kering yang tidak ditambah anhidrida
asam asetat larutan menjadi berwarna hijau. Hal tersebut menunjukkan
bahwa pada kulit jeruk Pontianak terdapat senyawa Steroid. Pada sampel
basah belum terbentuk senyawa steroid karena kandungan minyaknya
belum keluar. Sehingga menunjukkan hasil (-) jika direaksikan dengan
asam sulfat.
Dipisahkan lapisan asam sulfat (lapisan atas) yang terbentuk untuk dianalisis.
N N
N H
N
N
Purin
mentol
OH CH2OH
Terpena
Steroid
OH
OH
HO
OH
Terpenoid
Identifikasi Flavonoid
Identifikasi Fenolik
Ditambahkan FeCl3.
Diamati terbentuknya warna biru atau biru ungu yang menunjukkan positif
terhadap fenolik.
Identifikasi Safonin