Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Transportasi Simplas

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

TRANSPORTASI SIMPLAS

Transportasi Simplas
1. Pengertian
Yaitu pengangkutan air dan zat terlarut secara difusi osmosis, dari
sel kesel melalui bagian sel tumbuhan yang hidup misalnya sitoplasma
(plasmodesmata) da vakuola. Pada transportasi simplas ini air dan zat
terlarut terhalang oleh nilai osmosis dan sel endodermis dan perisikel
(perikambium) yang lebih rendah dari sel-sel korteks disebelah luarnya
sehingga transportasi air dan zat terlarut dari korteks ke stele baik simplas
maupun apoplas harus dengan transpor aktif atau pompa ion.
Pengangkutan Zat pada Tumbuhan - Tumbuhan memerlukan
berbagai macam zat untuk kelangsungan hidupnya. Zat-zat tersebut
sebagian besar diambil dari lingkungan, misalnya mineral, air, karbon
dioksida, dan oksigen. Tumbuhan tingkat tinggi mengambil oksigen dan
karbon dioksida melalui daun. Air dan garam-garam mineral diserap oleh
tumbuhan dari dalam tanah melalui rambut-rambut akar yang terdapat
pada epidermis akar. Tumbuhan mengambil air, karbon dioksida, dan
oksigen dengan cara difusi, osmosis, dan transpor aktif. Ingatlah kembali
materi bab 1 tentang sel.
Tumbuhan membutuhkan air sepanjang hidupnya. Setelah diserap
akar, air digunakan dalam semua reaksi kimia, mengangkut zat hara,
membangun turgor, dan akhirnya keluar dari daun sebagai uap atau air.
Tumbuhan mempunyai sistem pengangkutan air dan garam mineral yang
diperoleh dari tanah agar air tetap tersedia. Pada tumbuhan tingkat tinggi
terdapat dua macam cara pengangkutan air dan garam mineral yang
diperoleh dari tanah, yaitu ekstravaskular dan intravaskular.
Pengangkutan ekstravaskular adalah pengangkutan di luar berkas
pembuluh. Pengangkutan ini bergerak dari permukaan akar menuju ke
bagian-bagian yang letaknya lebih dalam dan menuju ke berkas pembuluh.
Sementara itu, pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui
berkas pembuluh dari akar menuju bagian atas tumbuhan.

1. Proses Pengangkutan Ekstravaskular


Pada pengangkutan ini, air akan masuk melalui sel epidermis akar
kemudian bergerak di antara sel-sel korteks. Air harus melewati sitoplasma
sel-sel endodermis untuk memasuki silinder pusat (stele). Setelah sampai
di stele, air akan bergerak bebas di antara sel-sel. Cara transportasi dalam
pengangkutan air dan mineral secara ekstravaskular ada dua macam, yaitu
apoplas dan simplas. Perhatikan Gambar 2.14.
Transportasi apoplas adalah menyusupnya air tanah secara difusi
bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tidak hidup dari tumbuhan,
misalnya dinding sel dan ruang-ruang antarsel. Transportasi apoplas tidak
dapat terjadi saat melewati endodermis sebab dalam sel-sel endodermis
terdapat pita kaspari yang menghalangi air masuk ke dalam xilem. Pita
kaspari ini terbentuk dari zat suberin (gabus) dan lignin. Oleh karena
itu,apoplas dapat terjadi di semua bagian kecuali endodermis. Air yang
menuju endodermis ditranspor secara simplas melalui sel peresap.

Kebalikan dari transportasi apoplas adalah transportasi simplas.


Transportasi simplas yaitu bergeraknya air tanah dan zat terlarut melalui
bagian hidup dari sel tumbuhan. Pada sistem simplas ini perpindahan
terjadi secara osmosis dan transpor aktif melalui plasmodesmata.
Transportasi simplas dimulai dari sel-sel rambut akar ke sel-sel parenkim
korteks yang berlapis-lapis, sel-sel endodermis, sel-sel perisikel, dan
akhirnya ke berkas pembuluh kayu atau xilem.
Pengangkutan mineral melalui transpor aktif. Mineral mampu masuk ke
dalam akar karena melawan gradien konsentrasi, yaitu dari daerah
berkonsentrasi rendah ke daerah berkonsentrasi tinggi.

2. Proses Pengangkutan Intravaskular


Pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui berkas
pembuluh (xilem) dari akar menuju bagian atas tumbuhan. Pengangkutan
air dan mineral dimulai dari xilem akar ke xilem batang menuju xilem
tangkai daun dan ke xilem tulang daun. Pada tulang daun terdapat ikatan
pembuluh. Air dari xilem tulang daun ini masuk ke sel-sel bunga karang
pada mesofil. Setelah mencapai sel-sel bunga karang, air dan garam-
garam mineral disimpan untuk digunakan dalam proses fotosintesis dan
transportasi. Transportasi pada trakea lebih cepat daripada transportasi
pada trakeida.
Ada beberapa jenis tumbuhan yang tidak mempunyai trakea sehingga
trakeida merupakan satu-satunya saluran pengangkutan air tanah.
Tumbuhan yang tidak mempunyai trakea misalnya pada tumbuhan paku
dan tumbuhan berbiji terbuka. Pengangkutan air dan mineral dari bawah ke
atas tubuh tumbuhan oleh xilem mengikuti beberapa teori sebagai berikut.
a. Teori vital
Teori vital menyatakan bahwa perjalanan air dari akar menuju daun dapat
terlaksana karena adanya sel-sel hidup, misalnya sel-sel parenkim dan jari-
jari empulur di sekitar xilem.
b. Teori Dixon Joly
Teori Dixon Joly menyatakan bahwa naiknya air ke atas karena tarikan dari
atas, yaitu ketika daun melakukan transpirasi. Air selalu bergerak dari
daerah basah ke daerah kering.
c. Teori tekanan akar
Teori tekanan akar menyatakan bahwa air dan mineral naik ke atas karena
adanya tekanan akar. Tekanan akar ini terjadi karena perbedaan
konsentrasi air dalam air tanah dengan cairan pada saluran xilem. Tekanan
akar paling tinggi terjadi pada malam hari dan dapat menyebabkan
merembesnya tetes-tetes air dari daun tumbuhan (gutasi).
Pada dasarnya, pengangkutan air dan mineral dari tanah ke dalam
tumbuhan melibatkan tiga proses sebagai berikut.
a. Proses osmosis.
b. Proses difusi.
c. Proses transpor aktif.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengangkutan air dan mineral
dari dalam tanah ke tubuh tumbuhan melalui lintasan tertentu.
Air yang diangkut xilem digunakan untuk fotosintesis dan sebagian
mengalami transpirasi. Laju transpirasi dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan, misalnya kelembapan, suhu, cahaya, angin, dan kandungan air
tanah.
Kelembapan berpengaruh terhadap laju transpirasi. Jika kelembapan udara
lingkungan di sekitar tumbuhan tinggi maka difusi air dalam ruang udara
pada tumbuhan akan berlangsung lambat. Sebaliknya, jika kelembapan di
sekitar tumbuhan rendah, difusi air dalam ruang udara pada tumbuhan
berlangsung cepat.
Jika suhu lingkungan semakin tinggi maka laju transpirasi juga semakin
cepat. Demikian juga jika intensitas cahaya meningkat maka transpirasi
tumbuhan meningkat.
Angin cenderung meningkatkan laju transpirasi karena angin dapat
menyapu uap air yang terkumpul di dekat permukaan. Sementara itu,
kandungan air tanah juga dapat mempengaruhi laju transpirasi. Jika
kandungan air tanah cukup banyak sehingga potensial air tanah lebih tinggi
daripada di dalam sel-sel tumbuhan maka aliran air di dalam pembuluh
kayu dan laju transpirasi meningkat.
Selain pengangkutan air dan mineral dari tanah, pada tumbuhan juga
terjadi pengangkutan hasil-hasil fotosintesis. Zat makanan hasil fotosintesis
ditimbun sementara pada daun. Namun, banyak tumbuhan yang
mempunyai organ penyimpanan misalnya umbi akar.
Selanjutnya, zat makanan ini mengalami pengangkutan ke bagian bagian
tumbuhan lain melalui pembuluh tapis (floem). Jadi, pembuluh tapis
berfungsi mengangkut hasil fotosintesis secara dua arah, yaitu dari daun
ke tempat penyimpanan makanan cadangan dan ke bagian bagian yang
aktif tumbuh.
TRANSPORTASI TUMBUHAN
Proses Pengangkutan Air dan Garam Mineral
Pengangkutan air dan garam – garam mineral pada tumbuhan tingkat
tinggi, seperti pada tumbuhan biji dilakukan melalui dua mekanisme

1. pertama, air dan mineral diserap dari dalam tanah menuju sel – sel
akar,
2. kemudian air itu baru diangkut menuju daun untuk fotosintesis .
Jasi pengangkutan air dan mineral ini dilakukan secara

1. diluar berkas pembuluh disebut pengangkutan ekstravaskuler.


2. didalam berkas pembuluh disebut pengangkutan vaskuler.
Pengangkutan air dengan dua cara ini sebenarnya merupakan satu
kesatuan yang berurutan
 Artinya pertama air dari tanah masuk menuju berkas pengangkut
meelalui organ diluar berkas yaitu berturutan epidermis - kortex -
endodermis - perisikel - baru Xilem
 Sedang pengangkutan intravasikuler intinya pengangkutan di dalam
pembuluh dari akar ke daun , Pembuluh atau saluran yang dilalui adalah
Xylem atau pembuluh kayu
 OK

1. Pengangkutan Ekstravaskuler

Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara


bebas di antara ruang antar sel. Pengangkutan air dan mineral dari
dalam tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan melalui 2
mekanisme, yaitu

1. Apoplast
2. Simplast
1. Pengangkutan Apoplast

 Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler yang terdiri atas bagian


tak hidup dari akar tumbuhan, yaitu dinding sel dan ruang antar sel. air
masuk dengan cara osmosis
 Aliran air secara apoplas tidak tidak dapat terus mencapai xilem
karena terhalang oleh lapisan endodermis
 Kenapa air berhenti mengalir ?
 Air tidak mengalir karena terhalang bagian endodermis bersifat
impermeable yang memiliki penebalan dinding sel dari suberin dan lignin
 Namun ada bagian yang khusus yaitu celah kaspari yang bisa dilalui
air
 Dengan demikian, pengangkutan air secara apoplas pada bagian
korteks dan stele menjadi terpisah.
2. Pengangkutan Simplas

 Pada pengangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu


akar, air dan mineral yang terlarut bergerak masuk kedalam sel (inilah yang
membedakan dari keduanya)
 Air masuk sitoplasma dan vakuola, kemudian bergerak dari satu sel
ke sel yang lain melalui plasmodesmata.
 Sistem pengangkutan ini , menyebabkan air dapat mencapai bagian
Xylem yang ada bagian silinder pusat.
 Adapun lintasan aliran air pada pengangkutan simplas jika diurutkan
dari luar kedalam
 Sel – sel bulu akar menuju sel – sel korteks - endodermis - perisikel -
xilem.
 Dari sini , air dan garam mineral siap diangkut keatas menuju batang
dan daun. secara intravasikular OK
Ini Wajah Endodermis yang sangat impermeable pada membranya kecuali
pada bagian sel U pada cincin kaspari yang bisa dilalui air ( permeabel)

b. Pengangkutan melalui berkas pengangkutan (pengangkutan


intravaskuler)

 Setelah melewati sel – sel akar, air dan mineral yang terlarut akan
masuk ke pembuluh kayu (xilem)
 Selanjutnya terjadi pengangkutan secara vertikal dari akar menuju
batang sampai kedaun.
 Pembuluh kayu disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang
berperan penting dalam proses pengangkutan air dan mineral ini adalah
sel – sel trakea.
 Bagian ujung sel trakea terbuka membentuk pipa kapiler. Struktur
jaringan xilem seperti pipa kapiler ini terjadi karena sel – sel penyusun
jaringan tersebut tersebut mengalami fusi (penggabungan).
 Air bergerak dari sel trakea satu ke sel trakea yang di atasnya
mengikuti prinsip kapilaritas dan kohesi air dalam sel trakea xilem.

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengangkutan Air.


a. Daya Hisap Daun (Tarikan Transpirasi)

 Pada organ daun terdapat proses penguapan air melalui mulut daun
(stomata ) yang dikenal sebagai proses transpirasi.
 Proses ini menyebabkan sel daun kehilanagan air dan timbul tarikan
terhadap air yang ada pada sel – sel di bawahnya dan tarikan ini akan
diteruskan molekul demi molekul, menuju ke bawah sampai ke seluruh
kolom air pada xilem sehingga menyebabkan air tertarik ke atas dari akar
menuju ke daun.
 Dengan adanya transpirasi membantu tumbuhan dalam proses
penyerapan dan transportasi air di dalam tumbuhan.
 Adapun transpirasi itu sendiri merupakan mekanisme pengaturan
fisiologis yan g herhubungan dengan proses adaptasi tumbuhan terhadap
lingkungan.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi proses kecepatan
transparasi uap air dari daun, yaitu:

1. Temperatur udara, makin tinggi temperature , kecepatan transprasi


akan semakin tinggi.
2. Instensitas cahaya matahari, semakin tinggi intesitas cahaya
matahari yang diterima daun, maka kecepatan transpirasi akan semakin
tinggi.
3. Kelembaban udara
4. Kandungan air tanah.
Di samping itu, transpirasi juga dipengaruhi oleh faktor dalam tumbuhan di
antaranya adalah banyaknya pembuluh, ukuran sel jaringan pengangkut,
jumlah, dan ukuran stomata.

b. Kapilaritas Batang

 Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem),


terjadi karena pembuluh kayu (xilem) tersusun seperti rangkaian pipa-pipa
kapiler.
 Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem mengikuti prinsip
kapilaritas.
 Daya kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi antara molekul air
dengan air dan adhesi antara molekul air dengan dinding pembuluh xilem.
 Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap
molekul air dari akal sampai ke daun secara bersambungan.

c. Tekanan Akar

 Akar tumbuhan menyerap air dan €taram mineral baik siang maupun
malam.
 Pada malam hari, ketika transpirasi sangat rendah atau bahkan nol,
sel-sel akar masih tetap menggunakan energi untuk memompa ion – ion
mineral ke dalam xilem.
 Endodermis yang mengelilingi stele akar tersebut membantu
mencegah kebocoran ion – ion ini keluar dari stele.
 Akumulasi mineral di dalam stele akan menurunkan potensial air.
 Air akan mengalir masuk dari korteks akar, menghasilkan suatu
tekanan positif yang memaksa cairan naik ke xilem.
 Dorongan getah xilem ke arah atas ini disebut tekanan akar (roof
pressure).
 Tekanan akar juga menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu
keluarnya air yang berlebih pada malam hari melalui katup pelepasan
(hidatoda) pada daun.
 Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa
tetesan atau butiran air pada ujung-ujung helai daun rumput atau pinggir
daun kecil herba (tumbuhan tak berkayu) dikotil.

Pengangkutan Hasil Fotosintesis


 Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal
dengan translokasi.
 Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau
organ tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang
memerlukannya.
 Jaringan pembuluh yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke
seluruh bagian tumbuhan adalah floem (pembuluh tapis).
 Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula,
terutama sukrosa.
 Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral, asam
amino,dan hormon, berbeda dengan pengangkutan pada pembuluh xilem
yang berjalan satu arah dari akar ke daun, pengangkutan pada pembuluh
xylem yang berjalan satu arah dari akar kedaun, pengengkutan pada
pembuluh floem dapat berlangsung kesegala arah, yaitu dari sumber gula
(tempat penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang
memerlukannya.
 Satu pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh bisa membawa
cairan floem dalam satu arah sementara cairan didalam pipa lain dalam
berkas yang sama dapat mengalir dengan arah yang berlaianan.
 Untuk masing – masing pembuluh tapis, arah transport hanya
bergantung pada lokasi sumber gula dan tempat penyimpanan makanan
yang dihubungkan oleh pipa tersebut.
 Agar lebih lagi baca ini

PENGANGKUTAN AIR DAN GARAM MINERAL

I.                  Perbedaan Akar Monokotil dan Dikotil Secara Susunan

            Akar adalah bagian tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan mineral
dari tanah. Pada umumnya, akar memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Tidak berbuku-buku sehingga tidak beruas-ruas dan tidak mendukung daun,


sisik atau bagian lainnya.
2. warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
3. tumbuh terus pada ujungnya.
4. bentuk sering kali meruncing sehingga lebih mudah untuk menembus
tanah.
5. tumbuh dengan arah ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air
(hidrotrop), meninggalkan arah datangnya cahaya.
A. Perbedaan anatomi akar monokotil dan dikotil
      Batas ujung akar dan kaliptra jelas, Perisikel terdiri dari beberapa lapis sel,
Punya empulur yang luas sebagai pusat akar, Tidak ada kambiumnya, Jumlah l

II.               Bagaimana Masuknya Air dan Garam-garam Mineral Dari Tanah Melalui


Akar mengambil air, karbon dioksida, dan oksigen dengan cara difusi, osmosis,
dan transpor aktif.

            Tumbuhan membutuhkan air sepanjang hidupnya. Setelah diserap akar, air


digunakan dalam semua reaksi kimia, mengangkut zat hara, membangun turgor,
dan akhirnya keluar dari daun sebagai uap atau air. Tumbuhan mempunyai sistem
pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah agar air tetap
tersedia. Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua macam cara pengangkutan
air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah, yaitu ekstravaskular dan
intravaskular.

            Pengangkutan ekstravaskular adalah pengangkutan di luar berkas


pembuluh. Pengangkutan ini bergerak dari permukaan akar menuju ke bagian-
bagian yang letaknya lebih dalam dan menuju ke berkas pembuluh. Sementara
itu, pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh
dari akar menuju bagian atas tumbuhan.

1. Proses Pengangkutan Ekstravaskular


            Pada pengangkutan ini, air akan masuk melalui sel epidermis akar
kemudian bergerak di antara sel-sel korteks. Air harus melewati sitoplasma sel-sel
endodermis untuk memasuki silinder pusat (stele). Setelah sampai di stele, air
akan bergerak bebas di antara sel-sel. Cara transportasi dalam pengangkutan air
dan mineral secara ekstravaskular ada dua macam, yaitu apoplas dan simplas.

2. Proses Pengangkutan Ekstravaskular

Gambar 2.14

Pengangkutan ekstravaskular secara simplas (a) dan apoplas (b)

            Transportasi apoplas adalah menyusupnya air tanah secara difusi bebas


atau transpor pasif melalui semua bagian tidak hidup dari tumbuhan, misalnya
dinding sel dan ruang-ruang antarsel. Transportasi apoplas tidak dapat terjadi saat
melewati endodermis sebab dalam sel-sel endodermis terdapat pita kaspari yang
menghalangi air masuk ke dalam xilem. Pita kaspari ini terbentuk dari zat suberin
(gabus) dan lignin. Oleh karena itu,apoplas dapat terjadi di semua bagian kecuali
endodermis. Air yang menuju endodermis ditranspor secara simplas melalui sel
peresap. Kebalikan dari transportasi apoplas adalah transportasi simplas.
Transportasi simplas yaitu bergeraknya air tanah dan zat terlarut melalui bagian
hidup dari sel tumbuhan. Pada sistem simplas ini perpindahan terjadi secara
osmosis dan transpor aktif melalui plasmodesmata. Transportasi simplas dimulai
dari sel-sel rambut akar ke sel-sel parenkim korteks yang berlapis-lapis, sel-sel
endodermis, sel-sel perisikel, dan akhirnya ke berkas pembuluh kayu atau xilem.

            Pengangkutan mineral melalui transpor aktif. Mineral mampu masuk ke


dalam akar karena melawan gradien konsentrasi, yaitu dari daerah berkonsentrasi
rendah ke daerah berkonsentrasi tinggi.

2. Proses Pengangkutan Intravaskular

            Pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui berkas


pembuluh (xilem) dari akar menuju bagian atas tumbuhan. Pengangkutan air dan
mineral dimulai dari xilem akar ke xilem batang menuju xilem tangkai daun dan ke
xilem tulang daun. Pada tulang daun terdapat ikatan pembuluh. Air dari xilem
tulang daun ini masuk ke sel-sel bunga karang pada mesofil. Setelah mencapai sel-
sel bunga karang, air dan garam-garam mineral disimpan untuk digunakan dalam
proses fotosintesis dan transportasi. Transportasi pada trakea lebih cepat
daripada transportasi pada trakeida.

Gambar disamping adalah pengangkutan air dan garam mineral secara


intravaskuler
            Ada beberapa jenis tumbuhan yang tidak mempunyai trakea sehingga
trakeida merupakan satu-satunya saluran pengangkutan air tanah. Tumbuhan
yang tidak mempunyai trakea misalnya pada tumbuhan paku dan tumbuhan
berbiji terbuka. Pengangkutan air dan mineral dari bawah ke atas tubuh
tumbuhan oleh xilem mengikuti beberapa teori sebagai berikut.

a. Teori vital
Teori vital menyatakan bahwa perjalanan air dari akar menuju daun dapat
terlaksana karena adanya sel-sel hidup, misalnya sel-sel parenkim dan jari-jari
empulur di sekitar xilem.

b. Teori Dixon Joly


Teori Dixon Joly menyatakan bahwa naiknya air ke atas karena tarikan dari atas,
yaitu ketika daun melakukan transpirasi. Air selalu bergerak dari daerah basah ke
daerah kering.

c. Teori tekanan akar


            Teori tekanan akar menyatakan bahwa air dan mineral naik ke atas karena
adanya tekanan akar. Tekanan akar ini terjadi karena perbedaan konsentrasi air
dalam air tanah dengan cairan pada saluran xilem. Tekanan akar paling tinggi
terjadi pada malam hari dan dapat menyebabkan merembesnya tetes-tetes air
dari daun tumbuhan (gutasi).
            Pada dasarnya, pengangkutan air dan mineral dari tanah ke dalam
tumbuhan melibatkan tiga proses sebagai berikut:
a.Proses osmosis.
b.Proses difusi.
c.Proses transpor aktif.
            Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengangkutan air dan mineral
dari dalam tanah ke tubuh tumbuhan melalui lintasan tertentu.
            Air yang diangkut xilem digunakan untuk fotosintesis dan sebagian
mengalami transpirasi. Laju transpirasi dipengaruhi oleh keadaan lingkungan,
misalnya kelembapan, suhu, cahaya, angin, dan kandungan air tanah.
            Kelembapan berpengaruh terhadap laju transpirasi. Jika kelembapan udara
lingkungan di sekitar tumbuhan tinggi maka difusi air dalam ruang udara pada
tumbuhan akan berlangsung lambat. Sebaliknya, jika kelembapan di sekitar
tumbuhan rendah, difusi air dalam ruang udara pada tumbuhan berlangsung
cepat. Jika suhu lingkungan semakin tinggi maka laju transpirasi juga semakin
cepat. Demikian juga jika intensitas cahaya meningkat maka transpirasi tumbuhan
meningkat.
            Angin cenderung meningkatkan laju transpirasi karena angin dapat
menyapu uap air yang terkumpul di dekat permukaan. Sementara itu, kandungan
air tanah juga dapat mempengaruhi laju transpirasi. Jika kandungan air tanah
cukup banyak sehingga potensial air tanah lebih tinggi daripada di dalam sel-sel
tumbuhan maka aliran air di dalam pembuluh kayu dan laju transpirasi
meningkat.

            Selain pengangkutan air dan mineral dari tanah, pada tumbuhan juga
terjadi pengangkutan hasil-hasil fotosintesis. Zat makanan hasil fotosintesis
ditimbun sementara pada daun. Namun, banyak tumbuhan yang mempunyai
organ penyimpanan misalnya umbi akar.

            Selanjutnya, zat makanan ini mengalami pengangkutan ke bagian bagian


tumbuhan lain melalui pembuluh tapis (floem). Jadi, pembuluh tapis berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis secara dua arah, yaitu dari daun ke tempat
penyimpanan makanan cadangan dan ke bagian bagian yang aktif tumbuh.

Pengangkutan Zat pada Tumbuhan

Pengangkutan Zat pada Tumbuhan

Pengangkutan Zat pada Tumbuhan- Setelah kita mempelajari materi


tentang jaringan pada tumbuhan pada artikel sebelumnya, kali ini kita akan
membahas tentang Pengangkutan Zat pada Tumbuhan. Tumbuhan memerlukan
berbagai macam zat untuk kelangsungan hidupnya. Zat-zat tersebut sebagian
besar diambil dari lingkungan, misalnya mineral, air, karbon dioksida, dan oksigen.
Tumbuhan tingkat tinggi mengambil oksigen dan karbon dioksida melalui daun.
Air dan garam-garam mineral diserap oleh tumbuhan dari dalam tanah melalui
rambut-rambut akar yang terdapat pada epidermis akar. Tumbuhan mengambil
air, karbon dioksida, dan oksigen dengan cara difusi, osmosis, dan transpor aktif.
Ingatlah kembali materi bab 1 tentang sel.

Pengangkutan Zat pada Tumbuhan

Tumbuhan membutuhkan air sepanjang hidupnya. Setelah diserap akar, air


digunakan dalam semua reaksi kimia, mengangkut zat hara, membangun turgor,
dan akhirnya keluar dari daun sebagai uap atau air. Tumbuhan mempunyai sistem
pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah agar air tetap
tersedia. Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua macam cara pengangkutan
air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah, yaitu ekstravaskular dan
intravaskular.

Pengangkutan ekstravaskular adalah pengangkutan di luar berkas pembuluh.


Pengangkutan ini bergerak dari permukaan akar menuju ke bagian-bagian yang
letaknya lebih dalam dan menuju ke berkas pembuluh. Sementara itu,
pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh dari
akar menuju bagian atas tumbuhan.
1. Proses Pengangkutan Ekstravaskular

Pada pengangkutan ini, air akan masuk melalui sel epidermis akar kemudian
bergerak di antara sel-sel korteks. Air harus melewati sitoplasma sel-sel
endodermis untuk memasuki silinder pusat (stele). Setelah sampai di stele, air
akan bergerak bebas di antara sel-sel. Cara transportasi dalam pengangkutan air
dan mineral secara ekstravaskular ada dua macam, yaitu apoplas dan simplas.
Perhatikan Gambar 2.14.

Gambar 2.13
Pengangkutan ekstravaskular
Gambar 2.14
Pengangkutan ekstravaskular
secara simplas (a) dan apoplas (b)

Transportasi apoplas adalah menyusupnya air tanah secara difusi bebas atau
transpor pasif melalui semua bagian tidak hidup dari tumbuhan, misalnya dinding
sel dan ruang-ruang antarsel. Transportasi apoplas tidak dapat terjadi saat
melewati endodermis sebab dalam sel-sel endodermis terdapat pita kaspari yang
menghalangi air masuk ke dalam xilem. Pita kaspari ini terbentuk dari zat suberin
(gabus) dan lignin. Oleh karena itu,apoplas dapat terjadi di semua bagian kecuali
endodermis. Air yang menuju endodermis ditranspor secara simplas melalui sel
peresap.

Kebalikan dari transportasi apoplas adalah transportasi simplas. Transportasi


simplas yaitu bergeraknya air tanah dan zat terlarut melalui bagian hidup dari sel
tumbuhan. Pada sistem simplas ini perpindahan terjadi secara osmosis dan
transpor aktif melalui plasmodesmata. Transportasi simplas dimulai dari sel-sel
rambut akar ke sel-sel parenkim korteks yang berlapis-lapis, sel-sel endodermis,
sel-sel perisikel, dan akhirnya ke berkas pembuluh kayu atau xilem.

Pengangkutan mineral melalui transpor aktif. Mineral mampu masuk ke dalam


akar karena melawan gradien konsentrasi, yaitu dari daerah berkonsentrasi
rendah ke daerah berkonsentrasi tinggi.
2. Proses Pengangkutan Intravaskular
Pengangkutan Zat pada Tumbuhan

Pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh


(xilem) dari akar menuju bagian atas tumbuhan. Pengangkutan air dan mineral
dimulai dari xilem akar ke xilem batang menuju xilem tangkai daun dan ke xilem
tulang daun. Pada tulang daun terdapat ikatan pembuluh. Air dari xilem tulang
daun ini masuk ke sel-sel bunga karang pada mesofil. Setelah mencapai sel-sel
bunga karang, air dan garam-garam mineral disimpan untuk digunakan dalam
proses fotosintesis dan transportasi. Transportasi pada trakea lebih cepat
daripada transportasi pada trakeida.

Gambar 2.15 Pengangkutan air dan garam mineral secara intravaskuler

Ada beberapa jenis tumbuhan yang tidak mempunyai trakea sehingga trakeida
merupakan satu-satunya saluran pengangkutan air tanah. Tumbuhan yang tidak
mempunyai trakea misalnya pada tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terbuka.
Pengangkutan air dan mineral dari bawah ke atas tubuh tumbuhan oleh xilem
mengikuti beberapa teori sebagai berikut.
a. Teori vital
Teori vital menyatakan bahwa perjalanan air dari akar menuju daun dapat
terlaksana karena adanya sel-sel hidup, misalnya sel-sel parenkim dan jari-jari
empulur di sekitar xilem.
b. Teori Dixon Joly

Teori Dixon Joly menyatakan bahwa naiknya air ke atas karena tarikan dari atas,
yaitu ketika daun melakukan transpirasi. Air selalu bergerak dari daerah basah ke
daerah kering.
c. Teori tekanan akar

Teori tekanan akar menyatakan bahwa air dan mineral naik ke atas karena adanya
tekanan akar. Tekanan akar ini terjadi karena perbedaan konsentrasi air dalam air
tanah dengan cairan pada saluran xilem. Tekanan akar paling tinggi terjadi pada
malam hari dan dapat menyebabkan merembesnya tetes-tetes air dari daun
tumbuhan (gutasi). Perhatikan Gambar 2.16.

Pada dasarnya, pengangkutan air dan mineral dari tanah ke dalam tumbuhan
melibatkan tiga proses sebagai berikut.a. Proses osmosis.
b. Proses difusi.
c. Proses transpor aktif.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengangkutan air dan mineral dari
dalam tanah ke tubuh tumbuhan melalui lintasan tertentu.
Air yang diangkut xilem digunakan untuk fotosintesis dan sebagian mengalami
transpirasi. Laju transpirasi dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, misalnya
kelembapan, suhu, cahaya, angin, dan kandungan air tanah.

Kelembapan berpengaruh terhadap laju transpirasi. Jika kelembapan udara


lingkungan di sekitar tumbuhan tinggi maka difusi air dalam ruang udara pada
tumbuhan akan berlangsung lambat. Sebaliknya, jika kelembapan di sekitar
tumbuhan rendah, difusi air dalam ruang udara pada tumbuhan berlangsung
cepat.

Jika suhu lingkungan semakin tinggi maka laju transpirasi juga semakin cepat.
Demikian juga jika intensitas cahaya meningkat maka transpirasi tumbuhan
meningkat.

Angin cenderung meningkatkan laju transpirasi karena angin dapat menyapu uap
air yang terkumpul di dekat permukaan. Sementara itu, kandungan air tanah juga
dapat mempengaruhi laju transpirasi. Jika kandungan air tanah cukup banyak
sehingga potensial air tanah lebih tinggi daripada di dalam sel-sel tumbuhan maka
aliran air di dalam pembuluh kayu dan laju transpirasi meningkat.

Selain pengangkutan air dan mineral dari tanah, pada tumbuhan juga terjadi
pengangkutan hasil-hasil fotosintesis. Zat makanan hasil fotosintesis ditimbun
sementara pada daun. Namun, banyak tumbuhan yang mempunyai organ
penyimpanan misalnya umbi akar.

Selanjutnya, zat makanan ini mengalami pengangkutan ke bagian bagian


tumbuhan lain melalui pembuluh tapis (floem). Jadi, pembuluh tapis berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis secara dua arah, yaitu dari daun ke tempat
penyimpanan makanan cadangan dan ke bagian bagian yang aktif tumbuh.

Proses Pengangkutan Air dan Garam Mineral


-Pengangkutan air dan garam - garam mineral pada
tumbuhan tingkat tinggi,seperti pada tumbuhan biji
dilakukan melalui dua mekanisme pertama, air danmineral
diserap dari dalam tanah menuju sel - sel akar.

Pengangkutan ini dilakukan diluar berkas pembuluh, sehingga


disebut sebagaimekanisme pengangkutan ekstravaskuler. kedua ,
air dan mineral diserap olehakar. selanjutnya diangkut dalam
berkas pembuluh yaitu pada pembuluh kayu(xilem), sehingga
proses pengangkutan disebut pengangkutan vaskuler.

Air dan garam mineral dari dalam tanah memasuki tumbuhan


melalui epidermisakar, menembus korteks akar, masuk ke stele
dan kemudian mengalir naik kepembuluh xilem sampai pucuk
tumbuhan.

a.Pengangkutan Ekstravaskuler

Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara


bebas diantara ruang antar sel. Pengangkutan air dan mineral
dari dalam tanah di luarberkas pembuluh ini dilakukan melalui 2
mekanisme, yaitu apoplas dan simplas.

1. Pengangkutan Apoplas

Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler yang terdiri atas


bagian takhidup dari akar tumbuhan, yaitu dinding sel dan ruang
antar sel. air masukdengan cara difusi, aliran air secara apoplas
tidak tidak dapat terus mencapaixilem karena terhalang oleh
lapisan endodermis yang memiliki penebalan dindingsel dari
suberin dan lignin yang dikenal sebagai pita kaspari. Dengan
demikian,pengangkutan air secara apoplas pada bagian korteks
dan stele menjadi terpisah.

2. Pengangkutan Simplas

Padap engangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis


bulu akar, airdan mineral yang terlarut bergerak dalam
sitoplasma dan vakuola, kemudianbergerak dari satu sel ke sel
yang lain melaluivplasmodesmata. Sistempengangkutan ini ,
menyebabkan air dapat mencapai bagian silinder pusat.
Adapunlintasan aliran air pada pengangkutan simplas adalah sel -
sel bulu akar menujusel - sel korteks, endodermis, perisikel, dan
xilem. dari sini , air dan garammineral siap diangkut keatas
menuju batang dan daun.

b. Pengangkutan melalui berkas pengangkutan


(pengangkutanintravaskuler)

Setelah melewati sel - sel akar, air dan mineral yang terlarut
akan masuk kepembuluh kayu (xilem) dan selanjutnya terjadi
pengangkutan secara vertikal dariakar menuju batang sampai
kedaun. Pembuluh kayu disusun oleh beberapa jenissel, namun
bagian yang berperan penting dalam proses pengangkutan air
danmineral ini adalah sel - sel trakea. Bagian ujung sel trakea
terbuka membentukpipa kapiler. Struktur jaringan xilem seperti
pipa kapiler ini terjadi karenasel - sel penyusun jaringan tersebut
tersebut mengalami fusi (penggabungan).Air bergerak dari sel
trakea satu ke sel trakea yang di atasnya mengikutiprinsip
kapilaritas dan kohesi air dalam sel trakea xilem.

Anda mungkin juga menyukai