Askep Harga Diri Rendah Ok
Askep Harga Diri Rendah Ok
Askep Harga Diri Rendah Ok
OLEH :
ATIK KARYONO
201000414901001
CI AKADEMIK
1
HARGA DIRI RENDAH
I. Konsep Dasar
A. Pengertian
rendah diri, yang menjadikan evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan
Harga diri rendah merupakan evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negative terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri dan
harga diri, merasa gagal dalam mencapai keinginan (Herman, 2014). Gangguan
harga diri dapat dijabarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri,
yang menjadikan hilangnya rasa percaya diri seseorang karena merasa tidak
diri akibat evaluasi negatif yang berlangsung dalam waktu yang lama karena
B. Rentang Respon
2
(Keliat Budiana, 2015)
C. Etiologi
Gangguan harga diri yang disebut sebagai harga diri rendah dan dapat
terjadi secara :
1. Situasional
dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malu karena
Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah, karena :
Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena
persetujuan.
2. Kronik
sebelum sakit/ dirawat. Klien ini mempunyai cara berfikir yang negatif.
3
Kejadian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap
dapat ditemukan pada klien gangguan fisik yang kronis atau pada klien
gangguan jiwa. Dalam tinjauan life span history klien, penyebab HDR
(Yosep, 2014).
perubahan).
evaluasi diri yang negatif mengenai diri atau kemampuan dalam waktu
lamaKronik
dengan ideal diri. Harga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam
Gangguan harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan
4
disertai oleh evalauasi diri yang negative membenci diri sendiri dan menolak
diri sendiri. Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara :
a. Situasional
dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, dll. Pada pasien yang
dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena prifasi yang kurang
tidak sopan, harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak
menghargai.
b. Kronik
dapat ditemukan pada pasien gangguan fisik yang kronis atau pada pasien
gangguan jiwa.
E. Mekanisme Koping
1. Jangka pendek
ikut serta dalam aktivitas social, agama, klub politik, kelompok, atau geng)
5
c. Aktivitas sementara menguatkan perasan diri ( misal : olah raga yang
penyalahgunaan obat ).
2. Jangka panjang
b. Identitas negatif ; asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima
o Penggunaan fantasi
o Disosiasi
o Isolasi
o Projeksi
o Pergeseran ( displasement )
o Peretakan ( splitting )
o Amuk
F. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
6
Obat anti psikosis: Penotizin
2. Terapi modalitas
a. Terapi keluarga
BHSP
pendapat
b. Terapi kelompok
7
c. Terapi musik
1) Terapi generalis
Prinsip tindakan:
2) Terapi Kognitif
Prinsip tindakan:
8
Sesi V : Penyelesaian masalah
Tindakan keperawatan :
1) Terapi generalis
Prinsip tindakan:
denganHDR
perawat sebelumnya
2) Triangle terapi
Prinsip tindakan :
9
Sesi I : Mengenali dan mengekspresikan perasaan
Prinsip tindakan:
diri
kelompok
sosialisasi kelompok
10
5) Logo terapi
Prinsip tindakan :
11
2. ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
A. Pengkajian
1. Identitas klien
catat usia klien dan No RM, tanggal pengkajian dan sumber data yang
didapat.
2. Alasan masuk
Apa yang menyebabkan klien atau keluarga datang, atau dirawat di rumah
sakit, apakah sudah tahu penyakit sebelumnya, apa yang sudah dilakukan
3. Faktor predisposisi
apakah ada yang mengalami gangguan jiwa, menanyakan kepada klien tentang
4.Pemeriksaan fisik
12
5.Psikososial
a. Genogram
b. Konsep diri
c. Gambaran diri
reaksi klien terhadap bagian tubuh yang tidak disukai dan bagian yang disukai.
d.Identitas diri
Status dan posisi klien sebelum klien dirawat, kepuasan klien terhadap
e. Fungsi peran
terjadi saat klien sakit dan dirawat, bagaimana perasaan klien akibat perubahan
tersebut.
f. Ideal diri
Harapan klien terhadap keadaan tubuh yang ideal, posisi, tugas, peran dalam
harapannya.
13
g. Harga diri
Hubungan klien dengan orang lain sesuai dengan kondisi, dampak pada
klien dalam berhubungan dengan orang lain, harapan, identitas diri tidak sesuai
harapan, fungsi peran tidak sesuai harapan, ideal diri tidak sesuai harapan,
6. Hubungan sosial
Tanyakan orang yang paling berarti dalam hidup klien, tanyakan upaya
yang biasa dilakukan bila ada masalah, tanyakan kelompok apa saja yang
7. Spiritual
8. Status mental
1. Penampilan
Melihat penampilan klien dari ujung rambut sampai ujung kaki apakah ada
yang tidak rapih, penggunaan pakaian tidak sesuai, cara berpakaian tidak
klien.
14
2. Pembicaraan
pembicaraan.
3. Aktivitas motorik
klien
merentangkan jari-jari
4. Alam perasaan
5. Afek
a. Datar : tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus yang
b. Tumpul : hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang sangat kuat
15
6. Interaksi selama wawancara
spontan
c. Mudah tersinggung
ramah
g. Persepsi
Jenis-jenis halusinasi dan isi halusinasi, frekuensi gejala yang tampak pada
7. Proses pikir
d. Flight of ideas : pembicaraan yang meloncat dari satu topik ke topik yang
lainnya.
05 dilanjutkan kembali
16
8. Isi fikir
menghilangkannya.
tertentu.
d. Depersonalisasi : perasaan klien yang asing terhadap diri sendiri, orang lain
dan lingkungan.
g. Memori
Gangguan mengingat saat ini : tidak dapat mengingat kejadian yang baru
saja terjadi.
ingatnya.
Tingkat konsentrasi
17
a. Mudah beralih : perhatian mudah berganti dari satu objek ke objek
lainnya.
karena tidak menangkap apa yang ditanyakan atau tidak dapat menjelaskan
kembali pembicaraan.
penyakit (perubahan fisik dan emosi) pada dirinya dan merasa tidak
penyakit atau masalah sekarang
a Makan
Observasi kemampuan klien untuk Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air
c. Mandi
18
Observasi dan tanyakan tentang frekuensi, cara mandi, menyikat gigi, cuci
rambut, gunting kuku, observasi kebersihan tubuh dan bau badan klien.
d. Berpakaian
f. Penggunaan obat
pemberian.
g.Pemeliharaan kesehatan
hari.
19
Mekanisme koping
1.Koping adaptif
c.Teknik relaksasi
d. Aktifitas kontruksi
2. Koping maladaptive
a.Minum alcohol
b. Reaksi lambat/berlebihan
c. Bekerja berlebihan
d. Menghindar
e. Mencerai diri
12. Pengetahuan
20
13. Aspek medis
Tulis diagnosa medis yang telah diterapkan oleh Dokter, tuliskan obat-obatan
klien saat ini, baik obat fisik, psikofarmaka dan terapi lain.
B. Masalah Keperawatan
Menarik Diri
C. Pohon Masalah
ditemukan pada klien dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah yaitu :
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Menarik Diri
21
ANALISA DATA
sosial
Do
mereka
Do :
berbicara
22
23
RENCANA KEPERAWATAN
meningkatkan harga
dirinya
percaya dengan bersahabat, menunjukkan * Sapa klien dengan ramah baik verbal
24
berdampingan dengan * Jujur dan menempati janji.
dasar klien.
dimiliki. kemampuan yang dimiliki 2.2. Bersama klien buat daftar tentang:
25
memberi penilaian negatif.
3. Klien dapat menilai 3. Setelah dilakukan …kali 3.1 Diskusikann dengan klien kemampuan
dimiliki untuk kemampuan yang dapat 3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat
4. Klien dapat 4. Setelah…kali interaksi 4.1 Rencana bersama klien aktivitas yang
klien.
26
4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan
sesuai rencana yang sesuai jadwal yang dibuat. Pantau kegiatan yang dilaksanakan
dibuat. klien.
klien.
6. Klien dapat 6. Setelah…klai interaksi 6.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga
memamfaatkan klien memamfaatkan sistem tentang cara merawat klien dengan harga
27
sistem pendukung pendukung yang ada di diri rendah.
klien dirawat.
dirumah.
28
No Kemampuan
SP I p
1 Mengidenfikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
2 Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan
3 Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan pasien
4 Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
5 Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien
6 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP II p
1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2 Melatih kemampuan kedua
3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP I k
1 Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2 Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami pasien
beserta proses terjadinya
3 Menjelaskan cara-cara merawat pasien harga diri rendah
SP II k
1 Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan harga diri
rendah
2 Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien harga diri
rendah
SP III k
1 Membantu keluarga membuat jadual aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning)
2 Menjelaskan follow up pasien setelah pulang/ perawatan dirumah
TAKS
Terapi spesialis : CBT, family system terapi, kelompok suportif,
psikoterapi kelompok dan MST
29
DAFTAR PUSTAKA
Fitria Nita. 2015. Prinsip Dasar dan Aplikasi Laporan Pendahuluan dan Strategi
Jakarta: EGC.
Kedokteran : EGC
30