Bab Iv-Sampling
Bab Iv-Sampling
Bab Iv-Sampling
A. Pendahuluan
Dalam kegiatan pengawasan mutu industri pertanian seringkali dilakukan pengujian mutu
baik untuk pemeriksaan mutu maupun analisa mutu. Dengan berbagai pertimbangan
seringkali pekerjaan tersebut tidak dilakukan terhadap seluruh populasi, namun cukup
diwakili oleh bagian dari populasi yang disebut dengan contoh/sampel.
Pengambilan atau penarikan contoh kegiatan yang harus dilakukan terhadap suatu barang
atau sekelompok barang, jika barang atau kelompok barang tersebut diperlukan informasi
tentang karakteristiknya. Pengambilan contoh dapat dilakukan pada barang yang berada di
line produksi, alat transportasi, pada gudang bahan baku atau pada gudang penyimpanan hasil
(produk) dan barang yang ada di tempat-tempat distribusi atau pemasarannya.
Program Pengambilan Contoh adalah program yang memuat tata cara dan persyaratan atau
kualifikasi petugas. Di dalamnya terdapat prosedur tertentu yang harus diikuti, bahan dan alat
yang harus digunakan serta dokumen-dokumen yang harus dilengkapi. Pengambilan contoh
harus didasarkan pada metode statistik dan ditujukan pada faktor-faktor yang harus
dikendalikan untuk memastikan keabsahan hasil pengujian dan kalibrasi. Bila dikehendaki,
penyimpangan, penambahan atau pengecualian dari prosedur pengambilan contoh yang
ditetapkan, hal tersebut harus direkam secara rinci.
Tujuan dan cara pengambilan contoh harus jelas. Berisi antara lain untuk apa contoh diambil
( diuji, diamati, dijadikan arsip, dijadikan pembanding), bagaimana cara contoh diambil, cara
contoh ditangani ( dikemas, disimpan dan dikirim).
37
Informasi yang penting tercantum dalam rencana pengambilan contoh dan pelaksanaan
pengambilan contoh antara lain adalah :
1. Tujuan dari pengujian atau pemeriksaan termasuk informasi tentang komponen bahan
atau mikroganisme yang akan ditetapkan.
2. Pihak-pihak terkait, pelanggan, petugas pengambil contoh, laboratorium dan lain-lain.
3. Sifat bahan contoh, lokasi dan waktu pengambilan contoh.
4. Jumlah contoh, metode pengambilan contoh, pengemasan dan cara tranportasi.
Termasuk di dalamnnya persyaratan contoh aseptis.
5. Berbagai persyaratan untuk prapenanganan contoh dan pemilihan metode pengujian.
6. Waktu dan biaya yang diperlukan ( termasuk biaya pemeriksaan, pengambilan contoh
dan biaya analisa laboratorium).
7. Persyaratan legal formal dan kesepakatan internasional untuk observasi dll.
8. Persyaratan untuk dokumentasi.
9. Aspek jaminan mutu penyelidikan atau pengujian ( aktivitas pelanggan pemilik
contoh, persyaratan petugas pengambil contoh, dan pihak-pihak yang terlibat).
Contoh umumnya diambil untuk dianalisis mutunya dalam rangka mengetahui mutu dari
populasi. Pada dasarnya analisa mutu dilakukan dengan metoda standar ataupun metoda
yang dikembangkan namun bisa dipertanggungjawabkan.
Bab ini akan membahas berbagai metoda pengambilan contoh serta metoda analisis yang
umum digunakan pada lingkup industri pertanian. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa
diharapkan dapat menjelaskan dan memilih metoda pengambilan contoh dan analisis mutu
yang benar untuk kasus-kasus di industri pertanian.
B. Pengertian
Pengertian-pengertian yang perlu dipahami terkait dengan metode pengambilan contoh dan
analisis mutu antara lain adalah :
1. Populasi adalah keseluruhan obyek psikologis yang dibatasi kriteria-kriteria tertentu.
Dalam suatu industri, populasi adalah seluruh individu produk atau seluruh materi
yang menjadi fokus perhatian atau cakupan atau tanggung jawab atau lingkupnya
untuk dinilai. Populasi ini dalam prakteknya sering dikenal dengan istilah tanding/lot.
38
2. Contoh adalah sebagian populasi yang diambil dengan cara tertentu agar mewakili
keseluruhan populasi.
3. Contoh primer adalah contoh yang diambil dari tanding/lot.
4. Contoh campuran adalah kumpulan dari contoh-contoh yang diambil dari contoh
primer.
5. Contoh sekunder adalah contoh yang diambil dari contoh campuran
6. Contoh Laboratorium adalah contoh yang dikirim ke laboratorium merupakan bagian
dari contoh yang mewakili tanding/lot
7. Bentuk curah adalah padatan yang berbentuk serbuk atau butiran tanpa dikemas
8. Bentuk kemasan adalah padatan maupun cairan yang terkemas dalam bentuk kemasan
kecil
9. Pengambilan contoh adalah suatu sistem atau metoda untuk menarik sebagian
populasi yang dapat mewakili keseluruhan populasi. Tatacara dan urutan lengkap
dalam melaksanakan penarikan contoh disebut tatacara penarikan contoh (sampling
procedure)
10. Ukuran contoh adalah seberapa besar satuan contoh agar mewakili populasi. Pada
produk curah yang homogen, satu contoh dapat dianggap cukup. Namun pada produk
yang heterogen, satu contoh tidak cukup mewakili populasi.
Contoh primer
Contoh campuran
Contoh sekunder
Contoh laboratorium
39
C. Teknik pengambilan Contoh
Teknik pengambilan contoh untuk padatan (SNI 19-0428-1998) berbeda dengan teknik
pengambilan contoh cairan/semipadat (SNI 19-0429-1989). Demikian juga peralatan yang
digunakan.
40
Alat ini cocok untuk mengambil cairan dari tangki. Botol dilengkapi pemberat dan
dapat diturunkan sampai ke kedalaman yang diinginkan kemudian rantai/tali pengikat
sumbat ditarik sehingga cairan masuk ke dalam botol.
2. Silinder dengan klep
Alat ini cocok untuk mengambil contoh cairan dari tangki/drum. Pada waktu silinder
dibenamkan klep akan terbuka karena terdorong oleh cairan sehingga cairan masuk
mengisi silinder. Klep akan menutup kembali pada waktu silinder dihentikan pada
ketinggian yang diinginkan dan akan tetap tertutup pada waktu silinder ditarik ke atas.
3. Botol logam “Go Devil”
Alat ini cocok untuk mengambil cairan dari tangki/drum. Alat ini berukuran diameter 5-
7 cm, panjang 30 cm dengan lubang mulut 2,5 cm, bagian bawahnya berat, digantung
dengan rantai. Botol ini meluncur cepat ke dalam cairan tanpa sempat terisi sampai
dihentikan pada ketinggian yang diinginkan baru cairan masuk melalui mulut botol.
4. Tabung/pipa pengambil contoh
Alat ini terdiri dari 2 tabung konsentris, yang satu dapat masuk pas ke dalam tabung
yang lain dan tabung sebelah dalam dapat mudah diputar melalui tangkainya. Kedua
tabung mempunyai celah-celah sepanjang badanya dengan lebar celah kurang lebih 1/3
keliling penampang lintang tabung. Diameter bagian dalam 1,88 – 3,75 cm dengan
ruang bagian dalam tanpa sekat atau bersekat 3-10 bagian ketinggian sehingga bisa
mengasilkan satu sampel campuran atau 3-10 sampel berdasar ketinggian. Tinggi
tabung bervariasi, harus cukup untuk mencapai dasar drum/tangki.
Pada waktu dicelupkan, tabung bagian dalam diputar sedemikian rupa sehingga celah
tabung luar tertutup dan baru dibuka dengan memutar tabung dalam bila ujungnya
sudah mencapai dasar drum/tangki. Setelah terisi, tabung bagian dalam diputar lagi
sehingga celah tertutup, lalu tabung ditarik keluar dari drum/tangki.
Jenis tabung pengambil contoh yang lain adalah tabung dengan klep pada bagian
bawah, buka tutup klep dialkukan dengan memutar/menarik tangkainya. Cara kerja alat
ini adalah dicelupkan dengan klep dalam keadaan terbuka sehingga cairan masuk
tabung dan kemudian ditutup dan ditarik keluar.
5. Sekop tangan
Alat ini dipergunakan misalnya untuk mengambil contoh lemak padat dalam cairan.
Sekop ini terbuka dan berpenampang lintang seperti huruf C
6. Pipa berkran pengambil contoh
41
Pipa berkran dipasang, disambungkan di antara pipa-pipa penyalur. Contoh diambil
dengan dengan membuka kran pada waktu cairan dialirkan ke/dari tangki. Selang
waktu pengambilan contoh tergantung pada lamanya pengisian/pengeluaran tangki.
Cara pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan alat yang bersih dan kering.
Pengambilan contoh dilakukan di tempat yang terlindung dari hal-hal yang dapat
mempengaruhi contoh seperti debu, hujan, panas dan sebagainya.
42
Contoh primer diambil dari beberapa karung/karton/peti tergantung dari banyaknya
karung/karton/peti. Apabila jumlah tanding lebih dari 1000 kemasan harus dibuat tanding
dengan jumlah sama, kemudian diambil akar dua jumlah karung/peti secara acak
menggunakan Tabel 1.
43
Bila jumlah tanding kurang dari 100, pengambilan contoh menggunakan Tabel 2.
Tabel 2. Jumlah contoh yang harus diambil dengan jumlah tanding kurang dari 100
Catatan: Untuk jumlah per lot s/d 5 karung/peti diambil semua, 6 –25 diambil 5.
Tabel 3. Jumlah kemasan kecil yang harus diambil dari jumlah yang ada
Catatan: Jika jumlah kemasan kecil berada di antara angka yang tertera dalam
tabel, maka contoh yang diambil mengikuti angka yang di atasnya.
44
Sedangkan cara pengambilan contoh cairan/semi padat adalah sebagai berikut :
1. Pengambilan contoh dari tanding berbentuk curah
Contoh sebaiknya diambil ketika bahan dialirkan melalui pipa penyalur ke dalam
tangki terutama bila bahan berbentuk semi padat (lemak, minyak sawit dan
sebagainya). Bagi cairan yang telah tertampung dalam bak/tangki, pengambilan
contoh dilakukan dengan menggunakan salah satu alat pengambil contoh yang sesuai.
a. Pengambilan contoh dari pipa penyalur
Kecepatan aliran dalam pipa harus diatur sedemikian rupa sehingga menyebabkan
gerakan yang mengaduk cairan. Contoh diambil dari pipa kran dengan selang
waktu tertentu tergantung sifat bahan dengan volume yang sama sehingga
diperoleh jumlah contoh yang dikehendaki.
Batas ukuran tanding yang dapat diwakili oleh satu contoh maksimum 500 ton.
Bila besar tanding lebih dari 500 ton, kelebihannya dianggap tanding lain.
b. Pengambilan contoh dari tangki
Bila tangki berbentuk silinder vertikal, berada di darat atau tangki kapal,
pengambilan contoh dilakukan sebagai berikut :
Contoh diambil pada jarak tiap 30 cm dari dasar sampai permukaan cairan dengan
volume sama tiap pengambilan, kemudian dijadikan satu contoh.
Bila isi tangki homogen, contoh diambil dari lima tempat ketinggian (satu kali
pada jarak 1/10 tinggi cairan dari dasar, tiga kali dari pertengahan tinggi cairan
dan satu kali dari 9/10 tinggi cairan dari dasar). Kelima volume contoh kemudian
dicampur menjadi satu contoh.
Bila tangki merupakan tangki mobil/silinder horizontal, pengambilan contoh
dilakukan sebagai berikut :
Beberapa bagian contoh diambil dengan perbandingan volume tertentu seperti
pada Tabel 5. Banyaknya pengambilan bagian contoh dan berapa perbandingan
volumenya ditentukan oleh berapa persen tinggi tangki terisi cairan. Bagian-
bagian tersebut dicampur menjadi satu contoh.
45
Tabel 5. Tempat dan volume contoh yang diambil dari silinder horizontal
46
Tergantung jumlah wadah dalam dalam tanding dan ukuran masing-masing
wadah, jumlah contoh yang diambil adalah seperti pada Tabel 7.
Contoh : Tanding terdiri dari 400 kotak masing-masing berisi 48 kaleng berukuran
No.300. Berarti jumlah kaleng seluruhnya = 19200 buah (400 x 48 buah).
Berdasarkan Tabel 7, contoh yang harus diambil adalah 13 wadah yang diambil
secara acak menggunakan Daftar Nomor Acak. Sejumlah 13 wadah tersebut
kemudian diperiksa/analisa.
47
Sedangkan untuk keperluan uji kimia atau fisik, timbunan contoh primer diratakan
dan dibagi empat kemudian diambil dua bagian dengan diagonal berlawanan. Dua
bagian tadi dicampur rata dan dibuat timbunan lagi, dibagi empat dan diambil dua
bagian lagi. Hal ini dilakukan sampai didapat berat contoh yang diperlukan untuk
keperluan analisa
.
Sedangkan penanganan dan penyajian contoh untuk cairan/semi padat adalah sebagai berikut:
1. Contoh dari tanding berbentuk curah
Bagian-bagian contoh yang berasal dari satu tanding dicampur rata kemudian diambil
sejumlah tertentu sesuai keperluan pengujian (misalnya 1 liter), dimasukan ke dalam
wadah bersih dan kering bertutup rapat serta terbuat dari bahan yang tidak
mempengaruhi contoh secara kimiawi.
Wadah diberi label dengan keterangan : tanggal dan waktu pengambilan contoh, nama
orang/petugas yang menugaskan, merk/cap bahan yang diambil contohnya, simbol
atau identifikasi dan lain-lain sesuai ketentuan yang berlaku.
Wadah dipak sedemikian rupa sehingga selama pengangkutan dan penyimpanan
terlindung dari pengaruh benturan dan cuaca dan disegel.
48
2. Contoh dari tanding berbentuk kemasan
Semua contoh kemasan dikirim ke laboratorium dan diperiksa satu persatu atau
kemasan-kemasan tadi dibuka dan isinya dijadikan satu dicampur rata kemudian
diambil sejumlah contoh laboratorium. Contoh tersebut kemudian dikemas
sedemikian rupa sehingga terlindung selama pengangkutan dan penyimpanan.
Contoh dikirim ke laboratorium sesegera dan secepat mungkin. Suhu saat pengiriman dijaga
tetap dingin (0-10oC). Suhu udara ruang penyimpanan, alat pengangkut atau keadaan
lingkungan lainnya sebaiknya dicatat pada saat pengumpulan contoh. Suhu contoh saat
pengambilan dicatat. Jika produk dikemas dalam kaleng, gelas, plastik atau berbentuk kering,
pendinginan contoh tidak perlu dilakukan tetapi perlu dihindari suhu di atas 40oC. Produk
kalengan yang mungkin menggembung sebaiknya disimpan di lemari es.
Seorang peneliti ataupun inspektor lapang seringkali perlu melakukan pengambilan contoh
produk/bahan yang beredar luas di pasar. Pada kasus ini dapat diadopsi rancangan
pengambilan contoh pasar sesuai ISO 8243:1991.
Tempat penjualan berupa kota, kabupaten, kecamatan, desa atau wilayah. Untuk tiap-tiap
sampling point diambil sampel sebanyak satuan terkecil pembelian (carton, pack).
Pengambilan contoh dapat dilakukan dengan menggunakan Gambar 13.
2 x 20 4 x 10 5x5 5x5 10 x 4 14 x 3 20 x 2 40 x 1
Sampling Plan Sampling Point Sampling Point Sampling Point Sampling Plan Sampling Plan Sampling Plan Sampling Plan
Gambar 13. Pengambilan contoh tepung terigu dari pasar sesuai ISO 8243
49
Jika area dimana terigu dijual memiliki lebih dari 20 tempat penjualan, diambil 2
contoh dari 20 tempat penjualan secara acak.
Jika area dimana terigu dijual memiliki 11 – 20 tempat penjualan, diambil 4 contoh
dari 10 tempat penjualan secara acak.
Jika area dimana terigu dijual memiliki 6 – 10 tempat penjualan, diambil 8 contoh
dari 5 tempat penjualan secara acak.
Jika area dimana terigu dijual memiliki 1, 2, 3, 4 atau 5 tempat penjualan, diambil
40, 20, 14, 10 dan 8 contoh dari 1, 2, 3, 4 dan 5 tempat penjualan.
F. Analisis Mutu
Analisis mutu bertujuan untuk mengetahui mutu dari suatu populasi melalui pengujian contoh
yang telah diambil dengan benar (mewakili populasi). Analisis bisa bersifat fisik, kimia,
mikrobiologi maupun sensori. Analisis mutu umumnya dilakukan oleh laboratorium yang
kompeten apakah laboratorium pihak pertama (laboratorium kepunyaan produsen),
laboratorium pihak kedua (laboratorium pihak pembeli) maupun laboratorium pihak ketiga
(laboratorium yang indipenden, tidak berpihak pada produsen maupun pembeli).
Ringkasan
1. Cara pengambilan contoh padatan berbeda dengan cara pengambilan contoh
cairan/semi padat, demikian juga peralatan pengambilan contoh yang digunakan.
2. Cara pengambilan contoh untuk tanding berbentuk curah juga berbeda dengan
cara pengambilan contoh untuk tanding dalam bentuk kemasan.
50
3. Cara pengambilan contoh di pasar sangat dipengaruhi jumlah lokasi pemasaran
produk.
4. Analisa mutu pada prinsipnya harus dilakukan dengan menggunakan metoda
standar, personel yang kompeten serta bahan dan peralatan yang standar dan
terkalibrasi.
Tugas
1. Suatu lot/tanding terdiri dari 1200 peti karton, dalam setiap peti karton terdapat 12
kemasan kecil @ berat 2.5 lb. Tentukan secara detail cara dan satuan contoh untuk
pengujian mutu di laboratorium.
2. Wilayah pemasaran (area) produk kopi bubuk Merk XYZ meliputi 7 Kecamatan di
suatu kabupaten. Jelaskan cara pengambilan contohnya dan berapa total contoh yang
harus diambil untuk diuji mutunya!
3. Cari beberapa contoh cara pengambilan contoh yang dilakukan oleh suatu perusahaan
atau oleh suatu lembaga pengawas mutu hasil pertanian dan olahanya.
Daftar Pustaka
1. SNI 19-0428-1998. Petunjuk Pengambilan contoh padatan. Badan Standardisasi
Nasional.
2. SNI 19-0429-1989. Petunjuk pengambilan contoh cairan dan semi padat. Badan
Standardisasi Nasional.
51