LK - FITRIANI - KELUARGA DENGAN HIPERTENSI-dikonversi
LK - FITRIANI - KELUARGA DENGAN HIPERTENSI-dikonversi
LK - FITRIANI - KELUARGA DENGAN HIPERTENSI-dikonversi
Oleh :
2014901066
Pembimbing Akademik
ncisca, MNep)
(Ns. Lydia Mardison, M.Kes)
1. Data Umum
c. Pekerjaan : Tani
d. Pendidikan : SMP
e. Komposisi Keluarga
Tn. Y
Ny.R
An. R
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Hubungan Suami/Istri
: Tinggal Serumah
: Meninggal
: Klien
f. Tipe Keluarga
g. Suku Bangsa
suku bangsanya.
h. Agama
tahun.
Tugasnya :
perkawinan anak-anak
3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
6 5 4
3 1
Keterangan :
1. Ruang tamu
2. Ruang keluarga
3. Kamar tidur
4. Kamar tidur
5. Dapur
6. WC/kamar mandi
penularan covid-19.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
motor.
4. Struktur Keluarga
tersebut.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Formal :
Informal :
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
alergi makanan.
penenang lainnya.
Jika ada anggota keluarga yang sakit dan dalam keadaan darurat
seperti puskesmas.
8) Sumber Pembiayaan :
perawatannya.
terselesaikan.
anggota keluarga.
7. Pemeriksaan Fisik
memelihara kesehatan.
B. Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Data Fokus
2. Analisa Data
DO :
- Ny. J tampak gelisah
- Keluarga Tn. Y tampak masih kurang
memahami tentang penyakit yang
diderita
- Skala nyeri 4
- TD : 160/90 mmHg
- Nadi : 90 x/i
- Suhu : 36,7 °C
- RR : 18 x/i
- BB : 50 Kg
2 DS : Perilaku Kesehatan
- Keluarga Tn. Y mengatakan masih Cenderung Beresiko
mengkonsumsi makanan yang (D.0099)
mengandung lemak, bersantan dan
makanan yang mengadum banyak
garam
- Keluarga Tn. Y jarang melakukan
kegiatan olahraga dan kegiatan lainnya
yang dapat meningkatkan status
kesehatan
- Keluarga Tn. Y mengatakan
pengelolaan sampah dengan cara
dibakar
DO :
- Tampak adanya bekas pembakaran
sampah di halaman rumah
- Keluarga masih bingung dengan
perawatan hipertensi dengan raut
wajah/kening yang mengkerut dan
pada saat ditanya keluarga hanya diam
- Keluarganya jarang memeriksakan
kesehatan ke pelayanan kesehatan,
hanya ketika sakit saja ke pelayanan
kesehatan
- Tugas kesehatan keluarga yang belum
terpenuhi seperti berperilaku hidup
bersih dan sehat.
3 DS : Kesiapan
- Keluarga Tn. Y mengatakan akan Peningkatan Koping
mengupayakan pengobatan, Keluarga
pencegahan, dan perawatan kesehatan (D.0090)
keluarga.
- Ny. J mengatakan ia berharap agar
penyakitnya dapat sembuh dengan
segera.
- Keluarga mengatakan akan
menerapkan perilaku hidup sehat:
mencuci tangan dengan sabun,
memakai masker, dan menjaga jarak.
DO :
- Keluarga Tn. Y tampak menunjukkan
minat untuk meningkatkan kesehatan
keluarganya dengan bertanya tentang
perilaku hidup bersih dan sehat serta
perawatan.
- Keluarga tampak antusias dengan
pembahasan mengenai peningkatan
kesehatannya
- Keluarga Tn. Y tampak berupaya
mengatasi masalah yang sedang
dihadapi dengan mencari informasi
sebagai bantuan
4 DS: Kesiapan peningkatan
- Keluarga Tn. Y mengatakan akan pengertahuan tentang
mengupayakan pengobatan, hipertensi (D.0113)
pencegahan, dan perawatan kesehatan
keluarga.
- Ny. J mengatakan ia berharap agar
penyakitnya dapat sembuh dengan
segera.
- Ny. J mengatakan pergi ke puskesmas
apabila sakit saja
- Keluarga Tn. Y mengatakan sudah
mulai mengurangi makanan yang
mengandung banyak garam
- Keluarga Tn. Y mengatakan masih
mengkosumsi makanan yang
mengandung lemak dan bersantan
DO:
- Keluarga tampak antusias dengan
pembahasan mengenai peningkatan
kesehatannya
- Keluarga Tn. Y tampak berupaya
mengatasi masalah yang sedang
dihadapi dengan mencari informasi
sebagai bantuan
- Keluarga Tn. Y tampak sudah mulai
mengurangi makanan yang
mengandung banyak garam
5 DS: Ketidakpatuhan
- Ny. J mengatakan saat tekanan (D.0114)
darahnya naik kepala pusing, terasa
sakit dan menjalar sampai ke
punggung, kaki dan tangan
kesemutan, sulit beraktivitas.
- Ny. J mengatakan tidak mampu
melakukan aktivitas yang berat
- Ny. J mengatakan ia sering
mengalami pusing
- Ny. J mengatakan pergi ke puskesmas
apabila sakit saja
- Keluarga Tn. Y mengatakan masih
mengkosumsi makanan yang
mengandung lemak dan bersantan
DO:
- Keluarganya jarang memeriksakan
kesehatan ke pelayanan kesehatan,
hanya ketika sakit saja ke pelayanan
kesehatan.
- Keluarga Tn. Y tampak masih
mengkosumsi makanan yang
mengandung lemak dan bersantan
- Skala nyeri 4
- TD : 160/90 mmHg
62
3. Skoring
Tabel 3.5
Skor Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
4 Menonjolnya Masalah
Skala : Keluarga bisa
Masalah berat, harus menerima
segera ditangani (2) 1 1/2 × 1 1 keadaan saat ini
Ada masalah tetapi meskipun
tidak perlu ditangani belum stabil
(1)
Masalah tidak dirasakan (0)
Total skor 5 3
Tabel 3.8
Skor Kesiapan peningkatan pengertahuan tentang hipertensi
A:
Keluarga dapat memutuskan untuk
memperbaiki kesehatan keluarga teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan ke TUK 3
Sabtu, 23-10- 16.00 WIB Setelah dilakukan pertemuan 1 x 40 menit S :
2021 keluarga dapat merawat anggota keluarga Keluarga mengatakan sudah sedikit paham
dengan masalah hipertensi. dengan cara perawatan hipertensi dan akan
TUK 3 : Edukasi prosedur tindakan mengusahakan untuk menerapkannya dalam
Terapi komplementer : Rebusan seledri, kehidupan sehari-hari.
Akupresur dan Murattal Al-quran.
1. Mengidentifikasi kesiapan dan O :
kemampuan keluarga menerima - Keluarga mampu mendemonstrasikan
informasi langkah-langkah apa yang telah
2. Menjadwalkan pendkes sesuai diajarkan
kesepakatan. - Ny. J mengkonsumsi rebusan seledri,
3. Menjelaskan pada keluarga tujuan dan melakukan akupresur dan murattal Al-
manfaat perawatan pada penderita quran
hipertensi dengan obat tradisional - TTV Ny. J sebelum meminum rebusan
“rebusan seledri” seledri TD: 150/90 mmHg.
4. Menjelaskan langkah-langkah
perawatan dengan pemberian rebusan A :
seledri Keluarga dapat merawat hipertensi teratasi
- Siapkan 100 gram seledri sebagian
- 2 gelas air (400 ml).
- Rebus sampai mendidik (±15 P:
menit) hingga menjadi 1 gelas (200 Intervensi pemberian rebusan seledri dan
ml). murattal Al-quran dilanjutkan
- Setelah dingin, bagi untuk 2 kali
minum, pagi ½ gelas (50 ml) dan
malam hari ½ gelas (50 ml).
- Lakukan selama 5 hari.
Minggu, 24- 20.00 WIB Setelah dilakukan pertemuan via telepon S:
10-2021 1x15 menit keluarga dapat merawat anggota - Ny. J mengatakan telah minum rebusan
keluarga dengan masalah hipertensi. seledri pukul 07.30 WIB setelah sarapan
TUK 3 : dan 20.00 WIB setelah makan malam.
Terapi komplementer : Rebusan seledri, - Ny. J mampu menyebutkan cara
Murattal Al-quran. pembuatan rebusan seledri.
- Ny. J mengatakan melakukan terapi
relaksasi meditasi murattal Alqur’an
setelah isya.
O : Terlaksana
A:
Keluarga dapat merawat hipertensi teratasi
sebagian
P:
Intervensi pemberian rebusan seledri dan
murattal Al-quran dilanjutkan
Senin, 25-10- 19.30 WIB Setelah dilakukan pertemuan via telepon S:
2021 1x15 menit keluarga dapat merawat anggota - Ny. J mengatakan telah minum rebusan
keluarga dengan masalah hipertensi. seledri pukul 07.00 WIB setelah sarapan
TUK 3 : dan 19.00 WIB setelah makan malam.
Terapi komplementer : Rebusan seledri, dan - Ny. J mengatakan melakukan terapi
Murattal Al-quran. relaksasi meditasi murattal Alqur’an
setelah isya.
O : Terlaksana
A:
Keluarga dapat merawat hipertensi teratasi
sebagian
P:
Intervensi pemberian rebusan seledri dan
murattal Al-quran dilanjutkan
Selasa, 26-10- 19.30 WIB Setelah dilakukan pertemuan via telepon S :
2021 1x15 menit keluarga dapat merawat anggota - Ny. J mengatakan telah minum rebusan
keluarga dengan masalah hipertensi. seledri pukul 07.10 WIB setelah sarapan
TUK 3 : dan 19.15 WIB setelah makan malam.
Terapi komplementer : Rebusan seledri, dan - Ny. J mengatakan melakukan terapi
Murattal Al-quran. relaksasi meditasi murattal Alqur’an
setelah isya.
O : Terlaksana
A:
Keluarga dapat merawat hipertensi teratasi
sebagian
P:
Intervensi pemberian rebusan seledri dan
murattal Al-quran dilanjutkan
Rabu, 27-10- 16.00 WIB TUK 3 : S:
2021 Terapi komplementer : Rebusan seledri, dan - Ny. J mengatakan mengkonsumsi
Murattal Al-quran. rebusan seledri serta menerapkan teknik
relaksasi meditasi murattal Al-quran
- Ny. J mengatakan tidak merasakan
pusing
- Ny. J mengatakan sudah mampu
melakukan aktivitas ringan
O:
- Ny. J tampak membersihkan rumah
- TD : 130/80 mmHg
A:
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif teratasi
P:
Tugas keperawatan keluarga merawat
anggota keluarga untuk meningkatkan atau
memperbaiki kesehatan dihentikan karena
keluarga sudah mandiri
Jum’at, 29-10- 16.00 WIB Setelah dilakukan pertemuan 1 x 30 menit S:
2021 keluarga dapat memodifikasi lingkungan Keluarga mengatakan memodifikasi
yang sesuai dengan masalah kesehatan lingkungan dengan melakukan relaksasi
keluarga. meditasi murattal Al-quran.
TUK 4:
Mampu Memodifikasi Lingkungan O:
Manajemen Perilaku Keluarga dapat menyebutkan dan tampak
1. Mengidentifikasi harapan keluarga sudah mulai memodifikasi lingkungan
untuk mengendalikan perilaku sekitarnya
2. Menciptakan dan mempertahankan
lingkungan dan kegiatan perawatan A:
konsisten Keluarga dapat memodifikasi lingkungan
3. Menginformasikan keluarga bahwa yang sesuai teratasi sebagian
keluarga sebagai dasar pembentukan
kognitif P:
Intervensi dilanjutkan
TUK 5: S:
Mampu Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan Keluarga mengatakan bahwa fasilitas
Rujukan kesehatan yang akan di kunjungi adalah
1. Mengidentifikasi indikasi rujukan puskesmas, karena puskesmas tersebut
2. Memberikan kesempatan pasien dan merupakan tempat yang paling dekat
keluarga untuk bertanya dan melayani kesehatan anggota keluarga.
mendapatkan jawaban terkait rujukan
(tujuan dan waktu rujukan) O:
a. Puskesmas (setiap hari senin – Keluarga memilih fasilitas kesehatan
kamis pukul 07.30 s/d 14.30 WIB, terdekat yaitu puskesmas
jumat pukul 07.30 s/d 11.30 WIB,
dan sabtu pukul 07.30 s/d 13.00 A:
WIB ) Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas
b. Bidan Pustu/Poskesri (setiap hari kesehatan teratasi
24 jam)
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur P:
rujukan Intervensi di hentikan
Tabel 3.8 Catatan Perkembangan
Diagnosa 2. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko
A. LATAR BELAKANG
Proses keperawatan keluarga merupakan unit aspek penting dalam asuhan
keperawatan. Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat dan
keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan cara asuhan
yang diperlukan anggota keluarga yang sakit.
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga langkah awal
menggunakan pendekatan proses bersilaturahmi dan membina hubungan
saling percaya serta melakukan kontrak waktu pada hari jum’at, 15 Oktober
2021 pukul 14.00 WIB untuk melakukan pengkajian keperawatan keluarga
dalam menentukan masalah kesehatan atau masalah di dalam keluarga yang
mungkin terjadi pada keluarga Tn. Y, sebelum dilakukan pengkajian sebagai
langkah awal diperlukan adanya interaksi untuk membina hubungan saling
percaya antar mahasiswa dengan keluarga dalam proses pengkajian.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan interaksi selama 45 menit diharapkan keluarga mampu
membina hubungan dan kerja sama yang baik serta mampu membina
hubungan saling percaya dengan mahasiswa dalam proses pengkajian
yang akan dilakukan dan mau terbuka terkait dengan penyakit atau
masalah kesehatan serta masalah lain yang timbul pada keluarga.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pengkajian diharapkan keluarga Tn. Y mampu
memberikan dan menyebutkan :
a. Data umum keluarga
b. Data Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
c. Data lingkungan
d. Data struktur keluarga
e. Data fungsi keluarga
f. Data stress dan koping keluarga
g. Pemeriksaan fisik
h. Data harapan keluarga
C. RENCANA KEGIATAN
1. Topik : Pengkajian Keperawatan Keluarga
2. Metode : Tanya jawab
3. Media dan alat : Format Pengkajian dan Alat Tulis
4. Hari/Tanggal : Jum’at, 15 Oktober 2021
5. Jam : 14.00 s/d selesai
6. Setting Tempat :
Keterangan :
: Mahasiswa
: Ny. J
: Tn. Y
: An. R
D. KEGIATAN
No Tahap Kegiatan Waktu
1. Pembukaan Mengucapkan salam 5 menit
Orientasi/ memperkenalkan diri
Menyampaikan maksud dan tujuan
Kontrak waktu pengkajian
2. Pelaksanaan Mengkaji sesuai format pengkajian keluarga: 30 menit
- Data umum keluarga
- Riwayat dan tahap perkembangan
keluarga
- Data lingkungan
- Data struktur keluarga
- Data fungsi keluarga
- Data stress dan koping keluarga
- Data harapan keluarga
- Pemeriksaan Fisik
3. Penutup Menyimpulkan hasil pengkajian 10 menit
Melakukan kontrak untuk pertemuan
selanjutnya
Menutup pertemuan dan mengucapkan
salam
E. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Tersedianya pedoman wawancara
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai rencana
c. Setting tempat sesuai mencakup persiapan keluarga, persiapan
tempat, persiapan mahasiswa
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga Tn. Y menyambut ramah terhadap mahasiswa
b. Audien berpartisipasi dalam kegiatan
c. Audien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
d. Audien dapat berperan aktif dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan
e. Audien mengikuti kegiatan dengan tertib dan kooperatif
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga mengikuti pengkajian sampai selesai
b. Keluarga menjawab pertanyaan dari mahasiswa dengan terbuka
c. Data keluarga dapat terkaji sesuai format pengkajian keluarga
PRE PLANNING II
KUNJUNGAN KELUARGA BINAAN
A. LATAR BELAKANG
Pada pertemuan sebelumnya mahasiswa telah membina hubungan saling
percaya, melakukan pengkajian dan didapatkan beberapa daftar masalah untuk
keluarga Tn. Y serta kontrak waktu pada hari minggu, 17 Oktober 2021 pukul
15.00 WIB untuk melakukan diskusi dalam perumusan daftar masalah dan
menentukan prioritas masalah keperawatan yang dialami keluarga Tn. Y.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan interaksi selama 30 menit diharapkan keluarga Tn. Y
mengetahui masalah kesehatan serta dapat menentukan prioritas masalah
keluarga.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pemeriksaan diharapkan keluarga Tn. Y:
a. Mengetahui masalah kesehatan
b. Menentukan prioritas masalah keperawatan
C. RENCANA KEGIATAN
1. Topik : Perumusan dan Prioritas Masalah
2. Metode : Diskusi
3. Media dan alat : Format Pengkajian dan Alat Tulis
4. Hari/Tanggal : Sabtu, 17-10-2021
5. Jam : 15.00 s/d selesai
6. Setting Tempat :
Keterangan :
: Mahasiswa
: Ny. J
: Tn. Y
: An. R
D. KEGIATAN
No Tahap Kegiatan Waktu
1. Pembukaan Mengucapkan salam 5 menit
Menyampaikan maksud dan tujuan
Kontrak waktu pengkajian
2. Pelaksanaan Menjelaskan daftar masalah yang didapat dalam 15 menit
pengkajian
Memberikan kesempatan keluarga untuk
bertanya
Mendiskusikan dan menentukan skoring
3. Penutup Menyimpulkan hasil skoring 10 menit
Melakukan kontrak untuk pertemuan
selanjutnya
Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
E. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai rencana
b. Kontrak waktu tempat dan topic telah disepakati
c. Setting tempat sesuai mencakup persiapan keluarga, persiapan
tempat, persiapan mahasiswa
2. Evaluasi Proses
a. Audien berpartisipasi dalam kegiatan
b. Audien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
c. Audien dapat berperan aktif dalam berdiskusi
d. Audien mengikuti kegiatan kooperatif
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga mengerti tentang diagnosa yang ditegakkan
b. Keluarga mengerti pentingnya pelaksanaan diagnosa sesuai tingkat
kebutuhan Ny. J
PRE PLANNING III
KUNJUNGAN KELUARGA BINAAN
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang tidak menular yang
menjadi masalah kesehatan penting di seluruh dunia karena prevalensinya
yang tinggi dan terus menerus meningkat. Hipertensi juga menjadi faktor
resiko ketiga terbesar penyebab kematian dini (Rohimah & Kurniasih, 2015).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga diartikan sebagai suatu peningkatan
abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus
lebih dari satu periode (Udjianti, 2011).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 45 menit, diharapkan
keluarga Tn. Y dapat mengetahui tentang hipertensi serta dapat
mengambil keputusan yang tepat untuk keperawatan keluarga Tn. Y
dengan hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pertemuan diharapkan keluarga Tn. Y mampu:
a. Menyebutkan pengertian hipertensi
b. Menyebutkan penyebab hipertensi
c. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
d. Menyebutkan akibat lanjut hipertensi
e. Menyebutkan perawatan hipertensi
f. Mengambil keputusan yang tepat untuk keperawatan Ny. J dengan
hipertensi
C. RENCANA KEGIATAN
1. Topik : Mengenal penyakit hipertensi dan mengambil
keputusan untuk merawat
2. Metode : Diskusi
3. Media dan alat : Lembar balik dan leaflet
4. Hari/Tanggal : Jumat, 22-10-2021
5. Jam : 15.00 s/d selesai
6. Setting Tempat :
Keterangan :
: Mahasiswa
: Ny. J
: Tn. Y
: An. R
D. KEGIATAN
No Tahap Kegiatan Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audiens Waktu
1 Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit
Menanyakan perasaan Menjawab pertanyaan
anggota keluarga saat
itu
Menjelaskan tujuan Mendengar dan
kunjungan meperhatikan
Membuat kontrak Menyetujui kontrak
waktu
dan tempat
2 Pelaksanaan Mereview kegiatan Menjawab 35 menit
sebelumnya pertanyaan
TUK 1 :
Mengkaji Mendengarkan
pengetahuan keluarga
tentang pengertian
hipertensi
Menjelaskan
pengertian hipertensi
Hipertensi adalah
suatu peningkatan
tekanan
darah lebih dari
140/90 mmHg
Meminta keluarga Memperhatikan dan
untuk mengulang berpendapat
pengertian hipertensi
Mendiskusikan
dengan keluarga
tentang penyebab
hipertensi
Meminta keluarga
untuk menyebutkan
penyebab hipertensi
Meminta kembali
menjelaskan tanda
dan gejala hipertensi
Promkes tentang Mendengarkan
hipertensi
TUK 2 :
Membantu keluarga Memperhatikan dan
untuk mengklarifikasi berpendapat
nilai dan harapan
yang mungkin akan
membantu dalam
membuat pilihan yang
penting
Membantu keluarga
untuk
mengidentifikasi
keuntungan dan
kerugian setiap
alternative pilihan
Memfasilitasi Memutuskan
pengambilan
keputusan
3 Penutup Mengevaluasi atau Menjawab 5 menit
menanyakan kembali pertanyaan
perasaan audien
Menutup kegiatan
Mengucapkan salam Menjawab salam
E. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Tempat dan alat sesuai rencana
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai rencana
c. Setting tempat sesuai, mencakup persiapan keluarga, persiapan
tempat, persiapan mahasiswa
2. Evaluasi Proses
a. Audien berpartisipasi dalam kegiatan
b. Audien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
c. Audien dapat berperan aktif dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan
d. Audien mengikuti kegiatan dengan tertib dan kooperatif
3. Evaluasi Hasil
a. Audien mengerti dengan penjelasan yang sudah disampaikan
b. Keluarga dapat mengerti bagaimana pengambilan keputusan dengan
melakukan perawatan mandiri di rumah
PRE PLANNING IV
KUNJUNGAN KELUARGA BINAAN
A. LATAR BELAKANG
Pada pertemuan sebelumnya telah dilaksanakan implementasi TUK 1
dan TUK 2 yaitu masalah hipertensi pada Ny. J dan memutuskan untuk
merawat tekanan darah tinggi (hipertensi).
Pada pertemuan ini mahasiswa melaksanakan implementasi TUK 3
dengan masalah “ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan” yaitu mampu
merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi dengan pengobatan
tradisional/komplementer mengunakan seledri.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Keluarga dapat merawat Ny. J yang mengalami hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pertemuan diharapkan keluarga Tn. Y mampu:
a. Menyebutkan dan mendemonstrasikan cara perawatan hipertensi
b. Mengatasi masalah tekanan darah Ny. J
C. RENCANA KEGIATAN
1. Topic : Perawatan hipertensi dengan obat tradisional
menggunakan seledri
2. Metode : Diskusi
3. Media dan alat : SOP rebusan seledri
4. Hari/Tanggal : Sabtu, 23-10-2021
5. Jam : 16.00 s/d selesai
6. Setting Tempat :
Keterangan :
: Mahasiswa
: Ny. J
: Tn. Y
: An. R
D. KEGIATAN
No Tahap Kegiatan Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audiens Waktu
1 Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit
Menanyakan perasaan Menjawab
anggota keluarga saat itu pertanyaan
Menjelaskan tujuan Mendengar dan
kunjungan meperhatikan
Membuat kontrak waktu Menyetujui kontrak
dan tempat
2 Pelaksanaan Mereview kegiatan Menjawab 30 menit
sebelumnya pertanyaan
TUK 3
Menjelaskan pada Mendengarkan
keluarga tentang cara
perawatan pada
penderita hipertensi obat
tradisional “rebusan
seledri”
Menjelaskan manfaat Mendengarkan
rebusan seledri untuk
penderita hipertensi
Mendemontrasikan cara Melakukan kegiatan
pembuatan rebusan
seledri
3 Penutup Mengevaluasi perasaan Menjawab 5 menit
audien pertanyaan
Menutup kegiatan
Mengucapkan salam Menjawab salam
E. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Tempat dan alat sesuai rencana
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai rencana
c. Setting tempat tidak sesuai, dimana An. R tidak mengikuti kegiatan
dikarenakan ada kegiatan di luar rumah.
2. Evaluasi Proses
a. Audien berpartisipasi dalam kegiatan
b. Audien dapat berperan seta aktif dalam kegiatan
c. Audien mengikuti kegiatan dengan tertib dan kooperatif
3. Evaluasi Hasil
a. Audien mengerti dengan penjelasan yang sudah disampaikan serta
mampu mendemonstrasikan kembali pembuatan jus wortel
b. Tekanan Darah Ny. J sebelum melakukan tindakan (150/90 mmHg)
c. Pertemuan ini merupakan hari pertama Ny. J mengonsumsi jus
wortel
PRE PLANNING V
KUNJUNGAN KELUARGA BINAAN
A. LATAR BELAKANG
Pada pertemuan sebelumnya telah dilaksanakan implementasi TUK 3
yaitu merawat tekanan darah tinggi (hipertensi) yang diderita Ny. J. Langkah
selanjutnya mahasiswa akan melaksanakan implementasi TUK 4 dan TUK 5
dengan masalah “ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan” yaitu mampu
memodifikasi lingkungan, serta memanfaatkan fasilitas kesehatan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Keluarga Tn. Y dapat memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang tersedia.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pertemuan diharapkan keluarga Tn. Y mampu:
a. Memodifikasi lingkungan yang sesuai untuk masalah kesehatan Ny. J
b. Menjelaskan fasilitas kesehatan yang dapat dikunjungi
C. PENATALAKSANAAN KEGIATAN
1. Topic : Memodifikasi lingkungan dan pemanfaatan
fasilitas kesehatan
2. Metode : Diskusi
3. Media dan alat : Materi
4. Hari/Tanggal : Jum’at, 29-10-2021
5. Jam : 16.00 s/d selesai
6. Setting Tempat :
Keterangan :
: Mahasiswa
: Ny. J
: Tn. Y
: An. R
D. KEGIATAN
No Tahap Kegiatan Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audiens Waktu
1 Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit
Menanyakan perasaan Menjawab
anggota keluarga saat pertanyaan
itu
Menjelaskan tujuan Mendengar dan
kunjungan meperhatikan
Membuat kontrak Menyetujui kontrak
waktu dan tempat
2 Pelaksanaan Mereview kegiatan 20 menit
sebelumnya
TUK 4 :
Menggali pengetahuan Mendengarkan dan
keluarga tentang menjawab pertanyaan
lingkungan yang sesuai
untuk penderita
hipertensi
Memberikan
reinforcemen positif
Menjelaskan tentang
lingkungan yang baik
untuk hipertensi
Memberitahu pada Ny. Mendengarkan dan
J untuk memodifikasi berpendapat
lingkungan yang baik
untuk penderita
hipertensi.
TUK 5
Menggali pengetahuan Mendengarkan
tentang tempat
pelayanan kesehatan,
manfaat dan jadwal
kunjungan
Memberikan
reinfocemen positif
Mendiskusikan dengan
Memutuskan
keluarga tentang
fasilitas kesehatan
yang tersedia untuk
penderita hipertensi.
Momotivasi keluarga Mendengarkan
untuk memanfaatkan
fasilitas kesehatan jika
ada anggota keluarga
yang sakit.
3 Penutup Mengevaluasi atau Menjawab 5 menit
menanyakan kembali pertanyaan
perasaan audien
Menutup kegiatan
Mengucapkan salam Menjawab salam
E. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Tempat dan alat sesuai rencana
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai rencana
c. Setting tempat tidak sesuai, dimana An. R tidak mengikuti kegiatan
dikarenakan ada kegiatan di luar rumah.
2. Evaluasi Proses
a. Audien berpartisipasi dalam kegiatan
b. Audien dapat berperan seta aktif dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan
c. Audien mengikuti kegiatan dengan tertib dan kooperatif
3. Evaluasi Hasil
a. Audien mengerti dengan penjelasan yang sudah disampaikan
b. Audien memodifikasi lingkungan dengan melakukan relaksasi
meditasi murattal Al-quran
PRE PLANNING VII
KUNJUNGAN KELUARGA BINAAN
A. LATAR BELAKANG
Perilaku kesehatan merupakan keadaan seseorang dalam melakukan
sesuatu seperti bertindak, bersikap, berpikir, dan memberikan umpan balik
atau respon pada suatu hal dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Perilaku kesehatan cenderung berisiko merupakan hambatan kemampuan
dalam mengubah gaya hidup/perilaku untuk memperbaiki status keseshatan.
Pada asuhan keperawatan keluarga Tn. Y didapat beberapa masalah,
salah satunya “perilaku kesehatan cenderung berisiko” yang ditandai dengan
Keluarga Tn. Y masih mengkosumsi makanan yang mengandung lemak,
bersantan dan makanan yang mengadum banyak garam, keluarga Tn. Y
jarang melakukan kegiatan olahraga serta kegiatan lainnya yang dapat
meningkatkan status kesehatan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 45 menit, diharapkan
keluarga Tn. Y dapat mengetahui tentang perilaku kesehatan yang benar
untuk meningkatkan status kesehatan keluarga.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pertemuan diharapkan keluarga Tn. Y mampu:
a. Meminimalkan perilaku kesehatan cenderung berisiko
b. Meciptakan perilaku hidup bersih dan sehat
C. RENCANA KEGIATAN
1. Topik : Menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat
2. Metode : Diskusi
3. Media dan alat : -
4. Hari/Tanggal : Sabtu, 30-10-2021
5. Jam : 15.00 s/d selesai
6. Setting Tempat :
Keterangan :
: Mahasiswa
: Ny. J
: Tn. Y
: An. R
D. KEGIATAN
No Tahap Kegiatan Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audiens Waktu
1 Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit
Menanyakan perasaan Menjawab
anggota keluarga saat pertanyaan
itu
Menjelaskan tujuan Mendengar dan
kunjungan meperhatikan
Membuat kontrak Menyetujui kontrak
waktu
dan tempat
2 Pelaksanaan Mereview kegiatan Menjawab 35 menit
sebelumnya pertanyaan
Memberikan
reinforcemen positif
Mengali pengetahuan
keluarga tentang
peilaku hidup bersih
dan sehat
Menjelaskan tentang Mendengarkan
perilaku hidup bersih
dan sehat
3 Penutup Mengevaluasi atau Menjawab 5 menit
menanyakan kembali pertanyaan
perasaan audien
Menutup kegiatan
Mengucapkan salam Menjawab salam
E. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Tempat dan alat sesuai rencana
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai rencana
c. Setting tempat sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
a. Audien berpartisipasi dalam kegiatan
b. Audien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
c. Audien dapat berperan aktif dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan
d. Audien mengikuti kegiatan dengan tertib dan kooperatif
3. Evaluasi Hasil
a. Audien mengerti dengan penjelasan yang sudah disampaikan
PRE PLANNING VII
KUNJUNGAN KELUARGA BINAAN
A. LATAR BELAKANG
Pandemi covid-19 tidak hanya berdampak terhadap kesehatan
masyarakat, keadaan ini sangat berdampak pada koping individu maupun
keluarga yang menyebabkan stress yang memicu terjadinya penurunan derajat
kesehatan. Dengan terjadinya pandemi Covid-19 saat ini, perlu adanya
strategi kesiapan meningkatkan koping keluarga guna mempertahankan status
kesehatan keluarga.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 50 menit, diharapkan
keluarga Tn. Y dapat mengetahui tentang kesiapan meningkatkan koping
keluarga
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pertemuan diharapkan keluarga Tn. Y mampu:
a. Mengatasi stressor keluarga yang berlebihan
b. Meningkatkan koping keluarga
C. RENCANA KEGIATAN
1. Topik : Meningkatkan koping keluarga
2. Metode : Diskusi
3. Media dan alat : Lembar balik
4. Hari/Tanggal : Minggu, 31-10-2021
5. Jam : 15.00 s/d selesai
6. Setting Tempat :
Keterangan :
: Mahasiswa
: Ny. J
: Tn. Y
: An. R
D. KEGIATAN
No Tahap Kegiatan Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audiens Waktu
1 Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit
Menanyakan perasaan Menjawab pertanyaan
anggota keluarga saat itu
Menjelaskan tujuan Mendengar dan
kunjungan meperhatikan
Membuat kontrak waktu Menyetujui kontrak
dan tempat
2 Pelaksanaan Mereview kegiatan Menjawab pertanyaan 40 menit
sebelumnya
Memberikan
reinforcemen positif
Mengali pengetahuan
keluarga tentang stessor
saat ini “ covid- 19”
Menjelaskan tentang Mendengarkan
covid-19
Menjelaskan cara
pencegahan covid-19
tentang cara mencuci
tangan, etika batuk, dan
cara memakai masker
yang benar.
3 Penutup Mengevaluasi atau Menjawab pertanyaan 5 menit
menanyakan kembali
perasaan audien
Menutup kegiatan
Mengucapkan salam Menjawab salam
E. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Tempat dan alat sesuai rencana
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai rencana
c. Setting tempat sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
a. Audien berpartisipasi dalam kegiatan
b. Audien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
c. Audien dapat berperan aktif dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan
d. Audien mengikuti kegiatan dengan tertib dan kooperatif
3. Evaluasi Hasil
a. Audien mengerti dengan penjelasan yang sudah disampaikan
A. PENGERTIAN C. TANDA DAN GEJALA
B. PENYEBAB
OLEH :
1. Stress
FITRIANI, S.Kep
2014901066 2. Obesitas (Kegemukan)
3. Rokok
4. Alkohol
5. Genetik
Jadi................
6. Jenis kelamin dan usiaperiksakan diri anda jika terdapat tanda dan gejala seperti diatas yan
Segeralah
UNIVERSITAS FORT DE
KOCK BUKITTINGGI
TA.
2021/2022
D. AKIBAT LANJUT HIPERTENSI 7. Istirahat 4. Setelah dingin, bagi untuk 2 kali
1. Penyakit Jantung : Gagal Jantung minum, pagi ½ gelas (50 ml) dan
malam hari ½ gelas (50 ml).
5. Lakukan selama 5 hari.
8. Hidup tenang
2. Penyakit Ginjal : Gagal Ginjal
3. Otak : Serangan Stroke
F. PENGOBATAN TRADISIONAL
4. Kerusakan Pada Mata H. KONSUMSI GARAM PERHARI
UNTUK HIPERTENSI
ADALAH
E. PERAWATAN HIPERTENSI 1. Buah Ketimun
- Hipertensi ringan : ½ sendok teh per
2. Buah Belimbing hari
1. Memeriksakan tekanan darah secara
3. Daun Seledri - Hipertensi sedang : ¼ sendok teh per
teratur hari
4. Bawang putih
2. Menjaga berat badan dalam rentang - Hipertensi berat : tanpa garam
5. Pario
normal
6. Wortel
3. Mengatur pola makan antara lain
dengan mengonsumsi makanan
berserat, rendah lemak dan mengurangi G. CARA MEMBUAT OBAT
Kartika Mariyona1
MIKIA:
1
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat,
Indonesia Mimbar Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak
kartikamaryona3@gmail.com (Maternal And Neonatal Health Journal)
Abstrak
World Health Organization menyatakan tekanan darah tinggi merupakan penyebab penyakit dan
kematian paling penting yang dapat dicegah di seluruh dunia. Upaya pencegahan hipertensi dapat
dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. Pengobatan non farmakologis dengan cara
memanfaatkan tumbuhan alami, salah satunya seledri. Seledri memiliki kandungan zat astrigen dan
flavanoid yang berperan sebagai diuretik untuk menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian ini
mengetahui pengaruh pemberian rebusan seledri terhadap penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensi. Jenis penelitian Quasi Eksperiment dengan metode pendekatan pretest–posttest kepada 20
orang yang dipilih secara purposive sample. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok kontrol dan
intervensi. Kelompok intervensi diberikan rebusan seledri sebanyak 200 cc selama 5 hari. Analisis
data menggunakan rerata tekanan darah sebelum dan sesudah dengan t-test. Hasil penelitian
menunjukkan rerata tekanan darah sebelum 148/91 mmHg dan rerata sesudah 147/88 mmHg. Selain
itu, terdapat pengaruh pemberian rebusan seledri terhadap penurunan tekanan darah (p value 0,001 p
pada sistole dan <0,001 pada diastole). Kandungan ekstrak heksana, methanol dan etanol dapat
membantu menurunkan tekanan darah. Penderita hipertensi dapat mengkonsumsi rebusan seledri
untuk menetralisir tekanan darah.
Kata kunci: Rebusan Daun Seledri, Tekanan Darah
Abstract
The World Health Organization states high blood pressure is the most important cause of illness and
death that can be prevented worldwide. Efforts to prevent hypertension can be done
pharmacologically and non-pharmacologically. Non-pharmacological treatment by utilizing natural
plants, one of which is celery. Celery contains astrigents and flavonoids which act as diuretics to
reduce blood pressure. The purpose of this study was to determine the effect of celery stew on blood
pressure reduction in patients with hypertension. This type of research is Quasi Experiment with the
method of pretest-posttest approach to 20 people selected by purposive sample. Subjects were divided
into 2 groups, control and intervention groups. The intervention group was given 200 cc of celery stew
for 5 days. Data analysis used mean blood pressure before and after using t-test. The results showed
mean blood pressure before 148/91 mmHg and mean after 147/88 mmHg. In addition, there was an
effect of celery stew on blood pressure reduction (p value 0.001 p in systole and <0.001 in diastole).
The hexane, methanol and ethanol extracts can help lower blood pressure. People with hypertension
can consume celery stew to neutralize blood pressure.
Keywords: Celery Leaf Stew, Blood Pressure
PENDAHULUAN
World Health Organization (WHO) ini merupakan pembunuh nomor satu di
menyatakan tekanan darah tinggi dunia. Penyakit ini banyak terdapat di
merupakan penyebab penyakit dan negara maju, seiring dengan perkembangan
kematian paling penting yang dapat dicegah zaman dan perubahan pola dan gaya hidup.
di seluruh dunia. Penyakit hipertensi saat Hampir 1 milyar orang di seluruh dunia
memiliki tekanan darah tinggi. Di tahun
Abstract
The high prevalence of hypertension is a problem for public health status, so hypertensive
patients need to get safe treatment from side effects of medication, because treatment must
be carried out in the long term. In this study, researchers conducted acupressure therapy
to reach lower blood pressure in hypertensive patients. This study used a quasi-
experimental with one group pre and post-test design. The sample in this study involved 15
hypertensive patients where hypertension drugs were still consumed. The results of this
study showed that after being given acupressure therapy, systolic blood pressure
decreased by 15people and diastolic pressure decreased by 12 people and increased by 3
people. Before being given therapy, the mean systolic blood pressure was 164.02 mmHg
and after acupressure therapy it decreased to 141.44 mmHg, and the mean diastolic
pressure before therapy was 91.49 mmHg and decreased after therapy to 86.71mmHg. The
results of the paired t test showed that diastolic blood pressure (p value = 0.000) and
diastolic blood pressure (p value = 0.000), meaning that there was an effect of
acupressure therapy on lowering blood pressure. Acupressure therapy is effective
forlowering blood pressure, so it is hoped that this modality therapy can also be
implemented in government health care facilities by health workers, especially nurses in
order to reduce the side effects of medical treatment.
Keywords: Acupressure, Diastolic, Systolic, Blood Pressure
109
Publisher : Politeknik Negeri Jember
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Arfiyan Sukmadi1, La Ode Alifariki1, Ida Mardhiah Arfini Kasman A1,
Heriviyatno J Siagian2
Tabel 2. Distribusi Tekanan Darah, Rata-Rata Tekanan Darah, dan Uji Pengaruh Terapi Akupresur
Terhadap Tekanan Darah Responden Sebelum dan Setelah diberikan Terapi Akupresur
Meningkat Tetap Turun Sebelum terapi Setelah terapi Beda
Tekanan p-
Mean
darah Value
N % N % N % Mean SD Min - Max Mean SD Min - Max Pre-Post
Sistolik 0 0,0 0 0,0 15 100,00 164,02 13,89 135,00 - 141,44 9,77 130,33 - 162,00 13,98 0,000
183,00
Diastolik 3 20,00 0 0,0 12 80,00 91,49 8,17 78,67 - 102,67 86,71 6,07 75,33 - 97,67 4,78 0,000
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Arfiyan Sukmadi1, La Ode Alifariki1, Ida Mardhiah Arfini Kasman A1,
Heriviyatno J Siagian2
113
Publisher : Politeknik Negeri Jember Vol. 9 No. 1 April 2021
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Arfiyan Sukmadi1, La Ode Alifariki1, Ida Mardhiah Arfini Kasman A1,
Heriviyatno J Siagian2
741.
114
Publisher : Politeknik Negeri Jember Vol. 9 No. 2 Agustus 2021
E-Journal
STIKES YPIB Majalengka
Vol. 9, No. 1, 2021 Page. 41-54 p-ISSN: 2338-5138 |
e-ISSN: 2338-5138
ABSTRAK
Hipertensi adalah keadaan seseorang yang mengalami peningkatan tekanan darah diatas
normal yaitu sama dengan atau lebih dari 140/90 mmHg. Upaya untuk menangani
hipertensi dapat dilakukan dengan cara non farmakologis yaitu dengan terapi murottal Al-
Qur’an surah Ar-Rahman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi
murottal Al- Qur’an surah Ar-Rahman terhadap penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Maja Tahun 2020. Jenis penelitian
kuantitatif dengan rancangan quasi experiment melalui pendekatan one group pretest-
posttest design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 15 orang penderita hipertensi di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Maja pada tanggal 29 Juni – 1 Juli 2020. Analisis data
univariat menggunakan distribusi tendensi sentral, uji normalitas dan analisis bivariat
dengan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tekanan darah pada
penderita hipertensi sebelum pemberian terapi murottal Al-Qur’an surah Ar-Rahman
sebesar 152.00 mmHg untuk sistolik dan 100.00 mmHg diastolik sedangkan sesudah
perlakuan sebesar 140.67 mmHg untuk sistolik dan 88.00 mmHg diastolik. Hasil uji
statistik didapatkan nilai ρ value 0,000< 0,05 untuk sistolik sedangkan diastoliknya
mendapatkan nilai ρ value 0,001 <0,05, maka dapat disimpulkan Ho ditolak yang berarti
ada pengaruh terapi murottal Al-Qur’an surah Ar-Rahman terhadap penurunan tekanan
darah pada penderita hipertensi. Petugas kesehatan agar memberikan asuhan kepada
penderita hipertensi dengan penanganan non farmakologis yaitu dengan terapi murottal
Al-Qur’an surah Ar-Rahman dan memotivasinya untuk melakukan kontrol tekanan darah
secara teratur. Bagi para penderita hipertensi juga perlu mengetahui bagaimana cara
melakukan terapi murottal Al-Qur’an surah Ar- Rahman yang benar agar dapat
menurunkan tekanan darah dengan berkonsultasi kepada tenaga kesehatan atau membaca
literatur.
ABSTRACT
Corresponding author:
Heni
STIKes YPIB Majalengka
Jl. Gerakan Koperasi no.003, Majalengka Wetan, Majalengka
heniediani@yahoo.com
41
E-Journal
STIKES YPIB Majalengka
Vol. 9, No. 1, 2021 Page. 41-54 p-ISSN: 2338-5138 |
e-ISSN: 2338-5138
Ar-Rahman therapy. This study aims to determine the effect of murottal Al-Qur'an surah
Ar- Rahman therapy on reducing blood pressure in hypertensive patients in the UPTD
Puskesmas Maja 2020 work area.This type of quantitative research is a quasi-
experimental design using a one group pretest-posttest design approach. The sample in
this study were 15 people with hypertension in the work area of the UPTD Puskesmas
Maja on June 29 - July 1 2020.The data analysis used two tehcniques; univariate analysis
with central tendency distribution, and bivariate analysis with using the Wilcoxon test.
The results show that the average blood pressure in patients with hypertension before
giving Murottal Al-Qur'an surah Ar-Rahman therapy was 152.00 mmHg for systolic and
100.00 mmHg diastolic, while after the treatments was 140.67 mmHg for systolic and
88.00 mmHg for diastolic. The results of statistical tests obtained a value of ρ value 0.000
<0.05 for systolic while the diastolic got a value of ρ value 0.001 <0.05. It can be
concluded that Ho is rejected, which means that there is an effect of murottal therapy of
Al-Qur'an surah Ar-Rahman reducing blood pressure in people with hypertension.The
medics should provide alternative care for hypertensive patients with non-
pharmacological treatment, namely by using murottal Al-Qur'an surah Ar-Rahman
therapy and motivate them to control blood pressure regularly. In the other hands
patients with hypertension also need to know how to enhance the benefit of murottal Al-
Qur'an surah Al-Rahman therapy in order to reduce blood pressure by consulting with
health providers or reading literature.
PENDAHULUAN
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan
darah diatas normal yang ditunjukkan oleh angka sistolik dan diastolik pada pemeriksaan
tekanan darah. Penyakit hipertensi dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita
tidak mengetahui mengidap hipertensi sebelum melakukan pengukuran tekanan darah
(Herlambang, 2013). Data Global Status Report on Noncommunicable Disesase 2018 dari
WHO melaporkan bahwa 27 persen negara berkembang memiliki penderita hipertensi,
sedangkan negara maju hanya memiliki 18 persen penderita hipertensi (WHO, 2018).
Hipertensi di Indonesia merupakan kasus yang cukup tinggi dari tahun ke tahunnya,
sehingga sampai saat ini hipertensi menjadi masalah utama di Indonesia. Angka kejadiaan
hipertensi di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 63.309.620 jiwa atau 25,8% dari total
populasi. Penyakit hipertensi di Indonesia juga termasuk kedalam kelompok penyakit
sepuluh besar dengan angka kematian yang cukup tinggi yaitu sebesar 427.218 kematian
(Kementrian Kesehatan RI, 2019). Sedangkan Prevalensi hipertensi di Provinsi Jawa Barat
mengalami kenaikan pada tahun 2017 sebesar 33%, pada tahun 2018 prevalensi hipertensi
meningkat menjadi 34,1% dan pada tahun 2019 prevalensi hipertensi masih terus meningkat
menjadi 34,5 % (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2019).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka tahun 2019 terjadi 57.746
(75%) kasus hipertensi yang tersebar di 32 Puskesmas Kabupaten Majalengka. UPTD
Puskesmas Maja memiliki prevalensi hipertensi kedua tertinggi yaitu sebanyak 8.790 (15%)
E-Journal
STIKES YPIB Majalengka
Vol. 9, No. 1, 2021 Page. 41-54 p-ISSN: 2338-5138 |
e-ISSN: 2338-5138
sayang yang mempunyai karakter ayat pendek sehingga ayat ini nyaman didengarkan dan
dinikmati yang akan menimbulkan efek relaksasi oleh pendengar atau orang awam.
Bentuk gaya bahasa pada surat ini terdapat 31 ayat yang diulang-ulang, pengulangan ayat
tersebut berguna untuk menekankan keyakinan yangsangat kuat (Wirakhmi, 2016).
Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 2 Maret 2020 dengan metode wawancara
ke 5 orang yang menderita hipertensi di UPTD Puskesmas Maja, mereka mengatakan
bahwa upaya yang dilakukannya untuk mengatasi hipertensi pada ke empat orang
diantaranya adalah hanya dengan mengkonsumsi obatantihipertensi, sedangkan satu orang
lainnya tidak mengkonsumsi obat antihipertensi. Lima orang penderitahipertensi yang telah
di wawancara tersebutmengatakan belum pernah ada yang melakukan metode menurunkan
tekanan darah dengan terapi murottal Al-Qur’an surah Ar-Rahman.
Berdasarkan pada uraian diatas maka dengan ini peneliti tertarik untuk mengetahui
lebih lanjut tentang “Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an Surah Ar- Rahman Terhadap
Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Maja Tahun 2020”.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi di wilayah kerja
UPTD Puskesmas MajaKabupaten Majalengka Tahun 2020sebanyak 8.790 orang.
Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Non Probability
Sampling yaitu dengan Purposive Sampling. Menurut Sugiyono (2012) untuk
penelitian eksperimen yang sederhana, maka jumlah sampel kelompoknya antara 10-
20 responden. Maka dari itu peneliti mengambil sampel sebanyak
15 orang sebagai responden bedasarkan pada kriteria inklusi dan eksklusi yang
ditetapkan, yaitu :
Kriteria inklusi :
1) Penderita hipertensi dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
2) Penderita hipertensi yang sedang tidak menjalani terapi obat anti hipertensi
3) Bersedia menjadi responden
4) Beragama islam
5) Kooperatif dan dapat berkomunikasi dengan baik
E-Journal
STIKES YPIB Majalengka
Vol. 9, No. 1, 2021 Page. 41-54 p-ISSN: 2338-5138 |
e-ISSN: 2338-5138
Analisa Data
Analisis univariat
Dalam penelitian ini analisis univariat dilakukan untuk menghasilkan “Gambaran
Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Pretest dan Posttest dengan Intervensi Terapi
Murottal Al-Qur’an Surah Ar-Rahman di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Maja
Kabupaten Majalengka Tahun 2020”. Bentuk penyajian data denganmenggunakan tendensi
sentral.
Analisis bivariat
E-Journal
STIKES YPIB Majalengka
Vol. 9, No. 1, 2021 Page. 41-54 p-ISSN: 2338-5138 |
e-ISSN: 2338-5138
Analisis Univariat
Gambaran Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Pretest dan Posttest dengan
Intervensi Terapi Murottal Al-Qur’an Surah Ar-Rahman
Tabel 1
Gambaran Tekanan Darah Sistolik pada Penderita Hipertensi Pretest dan Posttest dengan
Intervensi Terapi Murottal Al-Qur’an Surah Ar-Rahman di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Maja Kabupaten Majalengka Tahun 2020
Minimal-
No Variabel Mean Median SD Maksimal
1. TD Sistolik Pre 152,00 150,00 10,823 140-170
2. TD Sistolik Post 140,67 140,00 11,629 120-160
Tabel 2
Gambaran Tekanan Darah Diastolik pada Penderita Hipertensi Pretest dan Posttest dengan
Intervensi Terapi Murottal Al-Qur’an Surah Ar-Rahman di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Maja Kabupaten Majalengka Tahun 2020
No Variabel Mean Median SD Minimal- Maksimal
1. TD Diastolik Pre 100,00 100,00 9,258 90-120
E-Journal
STIKES YPIB Majalengka
Vol. 9, No. 1, 2021 Page. 41-54 p-ISSN: 2338-5138 |
e-ISSN: 2338-5138
Analisis Bivariat
Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an Surah Ar-Rahman terhadap penurunan tekanan
darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Maja tahun 2020
Sebelum dilakukan uji hipotesis, untuk mengetahui pengaruh terapi murottal Al-
Qur’an surah Ar-Rahman terhadap penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensidilakukan uji t berpasangan, namun sebelum dilakukan uji data, data harus
memenuhi syarat berdistribusi normal sehingga data harus diuji normalitas terlebih dahulu.
Uji normalitas data dilakukan menggunakan uji Saphiro Wilk karena jumlah sampel < 50
dengan keputusan ujinya yaitu data berdistribusi normal jika value > 0,05 dan data
berdistribusi tidak normal jika value < 0,05. Adapun hasil uji normalitasnya sebagai mana
terlihat pada tabel 4.3 :
Tabel 3
Uji Normalitas Data
Shapiro-Wilk
Variabel Statistic df Sig.
Pre Test Sistolik 0,867 15 0,030
Post Test Sistolik 0,931 15 0,278
Pre Test Diastolik 0,862 15 0,026
Post Test Diastolik 0,790 15 0,003
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan Saphiro Wilk test, menunjukkan bahwa data
tekanan darah sistolik sebelum perlakuan diperoleh value = 0,030, data tekanan darah
sistolik sesudah perlakuan diperoleh value = 0,278. Adapun data tekanan darah diastolik
sebelum perlakuan diperoleh value = 0,026 dengan data tekanan darah diastoliksesudah
perlakuan diperoleh value = 0,003. Hal ini berarti data tekanan darah sebelum dan sesudah
perlakuan menghasilan value< 0,05 yang artinya data berdistribusi tidak normal. Karena
E-Journal
STIKES YPIB Majalengka
Vol. 9, No. 1, 2021 Page. 41-54 p-ISSN: 2338-5138 |
e-ISSN: 2338-5138
data berdistribusi tidak normal maka analisis yang digunakan adalah uji Wilcoxon dan
hasilnya sebagai berikut:
Tabel 4
Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’anSurah Ar-Rahman terhadap Tekanan Darah pada
Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Maja Kabupaten Majalengka Tahun
2020
Value (Asymp.
Variabel Rank Z Sig. 2-tailed)
Post Test Sistolik – Pre Test Negative Ranks : 14 -3,494 0,000
Sistolik Positive Ranks :0
Ties :1
Total : 15
Post Test Diastolik – Pre Negative Ranks : 14 -3,448 0,001
Test Diastolik Positive Ranks : 0
Ties : 1
Total : 15
Dari tabel Test Statistik Wilcoxon Signed Rank Test yang telah dilakukan, diketahui
nilai value 0,000 < 0,05 untuk tekanan darah sistolik yang berarti terdapat perbedaan
signifikan pada tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah perlakuan. Sedangkan nilai
value 0,001 <0,05 untuk tekanan darah diastolik yang berarti terdapat perbedaan signifikan
pada tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah perlakuan.
Berdasarkan hasil tersebutdapat diambil kesimpulan bahwa tolak Ho dan terima Ha,
dengan demikian maka terdapatpengaruh terapi murottal Al-Qur’an surah Ar-Rahman
terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Maja
Kabupaten Majalengka Tahun 2020.
PEMBAHASAN
Gambaran Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Pretest dan Posttest dengan
Intervensi Terapi Murottal Al-Qur’an Surah Ar- Rahman di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Maja Kabupaten Majalengka Tahun 2020
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa rata-rata tekanan darah pada
penderita hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Maja Kabupaten Majalengka Tahun
2020 sebelum mendengarkan terapi murottal Al-Qur’an surah Ar-Rahman diperoleh 152.00
mmHg untuk sistolik dan 100.00 mmHg untukdiastolik, sedangkan sesudahmendengarkan
terapi murottal Al-Qur’an surah Ar-Rahman diperoleh rata-rata sebesar 140.67 mmHg untuk
sistolik dan 88.00 mmHg untuk diastolik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata responden tidak mengetahui tentang
apa hipertensi itudan bagaiamana cara pengobatan ataupengendalian hipertensi yang tepat,
E-Journal
STIKES YPIB Majalengka
Vol. 9, No. 1, 2021 Page. 41-54 p-ISSN: 2338-5138 |
e-ISSN: 2338-5138
hal ini dikarekan kebanyakan dari responden memiliki tingkat pendidikan terakhir SD atau
SMP. Tingkat pendidikan secara tidak langsung dapat mempengaruhi tekanan darah
seseorang karena hal ini berkaitan dengan gaya hidup, sehingga semakin tinggi pendidikan
seseorang akan semakin banyak pula pengetahuannya dan akan mendorong dirinya untuk
memperbaiki perilaku yang lebih baik dalam mengontrol hipertensi serta meningkatkan
kepatuhan dalam pengobatannya.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang umumnya tekanan darah
bertambah secara perlahan dengan bertambahnyausia, resiko untuk menderitahipertensi pada
populasi berusia lebih dari 55 tahun. Hipertensi ini pada dasarnya memiliki sifat yang
cenderung tidak stabil dan sulit untuk di kontrol. Penatalaksanaan hipertensi yang tepat
diperlukan untuk mencegah komplikasi yang akan terjadi (Triyanto, 2014).
Hal ini sejalan dengan teori bahwa terapi murottal Al-Qur’an termasuk pada salah
satu perawataan non farmakologis yang dapat menimbulkan efek relaksasi dan ketenangan
jiwa karena irama yang konstan, teratur, dan tidak ada perubahan yang mendadak serta
nadanya rendah. Terapi ini juga dapatmenurunkan tekanan darah padapenderita hipertensi,
dipilih karena terapi murottal Al-Qur’an dapat dilakukan secara mandiri, relatif lebihmudah
dilakukan daripada terapi non farmakologis lainnya, tidak membutuhkan waktu yang lama
untuk terapi dan tidak memiliki efek samping apapun yang dapat berdampak buruk bagi
penderita hipertensi (Suwardianto, 2016).
Hasil penelitian ini lebih rendahdibanding dengan hasil penelitian Ernawati (2013) di
Rumah Sakit Nur Hidayah Yogyakarta menunjukkan bahwa rata-rata tekanan darah sistolik
dan diastolik sebelum diberi perlakuan 161.38 mmHg dan 90.97 mmHg setelah perlakuan
mengalami penurunan rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik menjadi 148.88 mmHg
dan 86.70 mmHg. Juga lebih rendah dari hasil penelitian Mulyadi (2017) di panti sosial Kubu
Raya dengan rata-rata tingkat tekanandarah sistolik sebelum 161.50 mmHg menjadi 148.00
mmHg setelah perlakuan, dengan rata- rata diastolik sebelum perlakuan sebesar 97.25
mmHg menjadi 91.00 mmHg setelah perlakuan.
Masih tingginya kasus hipertensi, maka upaya petugas kesehatan yaitu memberikan
asuhan kepada penderita hipertensi dengan memberikan informasi dan penyuluhan tentang
cara menurunkan hipertensi pada penderita hipertensi untuk selalu mengontrol tekanan darah
secara teratur, baik secara mandiri maupun berkunjung kepada petugas kesehatan,
meningkatkan pola hidup sehat dengan cara berolahraga serta menjaga konsumsi makanan
agar tidak memicu kenaikan tekanan darah, ataupun dengan menggunakan salah satu terapi
non farmakologis murottal Al-Qur’an surah Ar-Rahman yang dapat dilakukan sebanyak 1
kali dalamsehari selama 3 hari berturut-turut.
E-Journal
STIKES YPIB Majalengka
Vol. 9, No. 1, 2021 Page. 41-54 p-ISSN: 2338-5138 |
e-ISSN: 2338-5138
dan value Diastolik = 0,000 dengan selisih penurunan tekanan darah sistolik maupun
diastolik sebelum dan setelah perlakuan yaitu 24 mmHg dan 23.15 mmHg. Juga sejalan
dengan hasil penelitian Mulyadi (2017) di panti sosial Kubu Raya menunjukkan bahwa ada
pengaruh terapi murottal terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi. Demikian
juga dengan hasil penelitian Ernawati (2013) di Rumah Sakit Nur Hidayah Yogyakarta
menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi murottal Al-Qur’an surah Ar-Rahman terhadap
perubahantekanan darah pada pasien hipertensi.
Terbukti pada penelitian ini bahwa murottal Al-Qur’an dapat menurunkan
tekanan darah sehingga mampu mencegah terjadinyakomplikasi akibat hipertensi. Maka dari
itu berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada petugas
kesehatan untuk memberikan asuhan atau intervensi keperawatan dengan terapi
murottal Al-Qur’an surah Ar-Rahman pada pasien yang mengalami hipertensi untuk
membantu menurunkan tekanan darah yang dialami pasien tersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada bab sebelumnya makadapat diambil
kesimpulan sebagai berikut: 1) Rata-rata tekanan darah pada penderita hipertensi di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Maja Kabupaten Majalengka Tahun 2020 sebelum
mendengarkan terapi murottal Al- Qur’an surah Ar-Rahman diperoleh 152.00
mmHg untuk sistolik dan 100.00 mmHg untuk diastolik, sedangkan sesudah
mendengarkan terapi murottal Al-Qur’an surah Ar- Rahman diperoleh rata-rata
sebesa 140.67 mmHg untuk sistolik dan 88.00 mmHg untuk diastolik. 2) Terdapat
pengaruh terapi murottal Al-Qur’an surah Ar-Rahman terhadap penurunan tekanan
darah padapenderita hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Maja Tahun 2020
dengan selisih rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik 11.33 mmHg dan 12
mmHg serta value Sistolik = 0,000 dan value Diastolik = 0,001
DAFTAR PUSTAKA
Achiriyati, D. (2017). Pengaruh terapi murottal A-Qur’an terhadap kualitas tidur lansia di
Unit Rehabilitasi Sosial Dewanata Cilacap. The Soedirmal Journal of Nursing,
11(3), 170-171.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Benson, H., & Anggie, C. (2012). Panduan Harvard Medical School:Menurunkan tekanan
darah. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer
Dinkes Majalengka. (2019). Laporan penyakit tidak menular Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka2019. Laporan Nasional 2019
Dwi, N., Ikit, N.W., & Purnawan, I. (2019). Differences between Ar Rahman Murotal
therapy and progressive muscle relaxation in decreasing blood pressure in
patients with hypertension at Rw 3 Sumampir. Advances in Health Sciences
Research, 20.
Elzaky. (2014). Buku saku terapi baca Al- Qur’an: Mengerti rahasia kesehatan dalam
membaca dan menyimak kitab suci. Jakarta: Zaman
Erlina & Raharjo, S.B. (2016). Terapi murottal surat Ar-Rahman terhadap Perubahan
tekanan darah pasien hipertensi di RSUDZA Banda Aceh. Jurnal Ilmiah
Fakultas Keperawatan, 1(1), 3-6.
Irmachatshalihah, R., & Yuni, A. (2019). Pengaruh terapi murottal terhadap penurunan
tekanan darah pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas BandarHarjo
Semarang. Naskah tidak di publikasikan, Program Studi Ilmu Keperawatan,
Universitas Muhammadiyah Semarang.
Juwita, S., Norwati, D., & Mujahid, B. (2016). The effect of listening to Al-Quran
recitation among uncontrolled hypertensive patient attending primary care clinic
E-Journal
STIKES YPIB Majalengka
Vol. 9, No. 1, 2021 Page. 41-54 p-ISSN: 2338-5138 |
e-ISSN: 2338-5138
Laras, P., & Yessi, H. (2016). Pengaruh teknik relaksasi benson dan murottal Al-Qur’an
Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi Primer. Jurnal OnlineMahasiswa,
10(2).
Mahjoob, M., Nejati, J., & Hosseini, A. (2016). The Effect of Holy Quran Voice on Mental
Health. Journal of Religion and Health, 38–42. https://doi.org/10.1007/s10943-
014-9821-7
Nayef, E.G., & Wahab, M.N.A. (2018). The effect of recitation Quran on the human
emotions. International Journal of Academic Research in Business and Social
Sciences, 8(2), 50–70.
Priharyanti, W., Nur Aini, D., & Astuti, S.P. (2018). Pengaruh terapi murottal terhadap
tekanandarah pada pasien hipertensi di Ruang Cempaka RSUD dr.H. Soewondo.
Jurnal Keperawatan, 3(2), 2-4.
Sukron. (2018). Perbedaan efektivitas terapi musik klasik dan terapi murotal terhadap
tingkat kecemasan pasien pre operasi bedah mayor. Jurnal Ilmiah Multi Science
Kesehatan, 9(1), 2-5.
Susilawati, A. (2019). Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an Surah Ar- Rahman terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di PTSW Budi Luhur
Kota Jambi. Jurnal Akademika Baiturrahim, 8(2) 146-149.
Triyana, H.P., Mulyadi, A., & Fahdi, F.K. (2017). Terapi murottal terhadap perubahan
tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut
Usia Mulia Dharma Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Kedokteran Universitas
Tanjungpura Pontianak, 1(1), 2-6.
Wahyuni, T. (2018). Pola makan dan jenis kelamin dan hubungan pengetahuan terhadap
kejadian hipertensi di Kalurahan Sambung Macan Sragen. Jurnal IlmuKesehatan,
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta, 16(1) 76-79.
E-Journal
STIKES YPIB Majalengka
Vol. 9, No. 1, 2021 Page. 41-54 p-ISSN: 2338-5138 |
e-ISSN: 2338-5138
Widiastuti, A. (2018). Terapi dzikir dan murottal untuk mengurangi kecemasan pada pra
eklampsia ringan. Jurnal LINK. 14(2), 98-105.
Wirakhmi, I. N., Utami, T., & Purnawan, I. (2018). Comparison of listening mozart music
with murotal al- quran on the pain of hypertension patients. Jurnal Keperawatan
Soedirman, 13(3), 100-106.