Kisi Kisi Kuesioner Yane
Kisi Kisi Kuesioner Yane
Kisi Kisi Kuesioner Yane
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan
YANE SUKMAWATI
NIM. C.0105.18.127
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana keperawatan
YANE SUKMAWATI
NIM. C.0105.18.127
Materai
Penulis
1
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
oleh
NAMA : YANE SUKMAWATI
NIM. C.0105.18.127
Pembimbing I Pembimbing II
Ns.Murniati,S.Kep.,MM.Ke
s DR.Atira.,M.Kes
NIP. NIP.
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat,
rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Hubungan Kualitas Pelayanan Keperawatan Terhadap Kepuasan
Pasien Rawat Inap Penyakit Dalam ”. Selama pembuatan skripsi ini, penulis
banyak mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, baik moral
maupun materil, pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan
penghargaan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Sri Wahyuni, S.Pd., M.Kes., Ph.D. Selaku Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi.
2. dr. H. Dharmawan S. Dahlan, MARS. selaku Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Cimacan, yang telah memberikan izin untuk pengambilan data awal.
3. Aan Somana, SKP.,MPd.,MNS. selaku Ketua Program Pendidikan Ners
4. Ns. Murniati, S.Kep.,M.Kes. selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia
memberikan bimbingan dan berbagai arahan serta masukan kepada penulis.
5. DR. Atira, M.Kes. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan berbagai arahan serta
masukan kepada penulis.
6. Dyeri Susanti, S.ST.,MM.,M.Keb. selaku penguji I
7. Ns. Toto Hermawan, S.Kep.,Ners. Selaku penguji II
8. Dendi Alfan Herniadi, yang merupakan Suami tercinta yang telah memberikan
dukungan, semangat dan do’a yang selalu mengiringi saya sampai saat ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan
terima kasih banyak atas motivasi dan saran serta masukannya.
Penyusunan skripsi ini banyak sekali pengalaman yang penulis dapatkan
dan menambah wawasan dan merupakan suatu tantangan tersendiri. Tidak ada
yang dapat saya katakan selain ucapan terima kasih yang tulus untuk pihak yang
membantu dalam penyusunan skripsi dan melancarkan skripsi penulis.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna.
Karenanya, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dan
3
berguna untuk kemajuan ilmu dan menambah wawasan di bidang kesehatan pada
umumnya dan keperawatan pada khususnya.
Yane Sukmawati
4
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Penelitian 1
B. Identifikasi Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 7
A. Kajian Pustaka 7
B. Penelitian yang menunjang 20
C. Teori Model Keperawatan 21
D. Kerangka Pemikiran 24
BAB III : METODE PENELITIAN 25
A. Rancangan Penelitian 25
B. Variabel Penelitian 25
C. Definisi Operasional 26
D. Populasi dan Sampel 28
E. Alat Pengumpulan Data 29
F. Prosedur Pengumpulan Data 31
G. Pengolahan Data Dan Analisis Data 32
H. Lokasi dan Waktu Penelitian 32
I. Etika Penelitian 33
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39
5
A. Hasil 39
B. Pembahasan 41
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN 46
A. Simpulan 46
B. Saran 47
DAFTAR PUSTAKA 49
6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian 24
Gambar 3.1 Alur Penelitian 32
7
DAFTAR TABEL
8
DAFTAR LAMPIRAN
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
undang republik indonesia nomor 44 tahun 2009, Rumah Sakit adalah institusi
dibedakan menjadi 4 kelas yaitu Rumah Sakit kelas A,B,C dan D. Rumah
kesehatan yang bermutu dimana mutu Rumah Sakit terlihat dari kepuasan
pasien [1]
1
apa yang dirasakan dan memberikan penilaian terhadap sesuatu yang mereka
kepuasan masyarakat. Oleh karena itu kepuasan pasien diperlukan karena baik
buruknya suatu rumah sakit ditentukan oleh kepuasan pasien yang dipandang
pengguna jasa dengan yang bertugas memberikan jasa pelayanan maka dapat
Pelayanan adalah produk yang tidak kasat mata atau tidak dapat diraba
adalah suatu aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi akibat adanya
dijual atau diberikan kepada orang lain. Suatu pelayanan terjadi pada saat
Jika terjadi kesalahan cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki adalah
2
Kualitas merupakan ukuran evaluasi konsumen melalui pengalaman
terbaru atas kualitas produk atau jasa. Kualitas diukur berdasarkan tingkat
konsumen dan frekuensi terjadinya kerusakan atau masalah pada produk atau
[3]
jasa. Kualitas pelayanan adalah suatu pelayanan yang diharapkan untuk
Indonesia nomor 44 tahun 2009 tentang hak pasien salah satunya adalah
kaitannya dengan sikap dan perilaku petugas Rumah Sakit antara lain adalah
keterlambatan pelayanan dokter dan perawat, dokter sulit ditemui, dokter yang
Dari data yang didapatkan di ruang rawat inap penyakit dalam Rumah
Sakit Umum Daerah Cimacan tentang kepuasan pasien diantaranya pada bulan
3
Desember 2019 sebanyak (79%) mengatakan puas dengan pelayanan rumah
sakit, pada bulan Januari 2020 sebanyak (80%) mengatakan puas dengan
pelayanan rumah sakit, pada bulan Februari 2020 sebanyak 78% mengatakan
puas dengan pelayanan rumah sakit. Standar kepuasan pasien yang harus
dicapai adalah ≥90% sedangkan nilai kepuasan pasien masih dibawah standar
rumah sakit. Kualitas pelayanan di ruang rawat inap penyakit dalam Rumah
Sakit Umum daerah Cimacan pada bulan Maret didapatkan nilai 74% yaitu
Comparison standard ialah standar yang digunakan untuk menilai ada tidaknya
ditetapkan.
penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan . Dari data 20 pasien
rawat inap penyakit dalam di Rumah sakit Umum Daerah Cimacan. Data
4
mengeluh tentang lamanya pelayanan masuk keruangan rawat inap. Menurut
Wexley dan Yukl, kepuasan adalah selisih dari banyaknya sesuatu yang
seharusnya ada dengan banyaknya apa yang ada. Bahwa seseorang akan
terpuaskan jika tidak ada selisih antara kondisi yang diinginkan dengan
utama dari kepuasan pasien. Pasien akan memberikan penilaian (reaksi afeksi)
pelayanan kesehatan.
kepuasan pasien rawat inap penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Daerah
Cimacan.
B. Rumusan Masalah
kepuasan pasien rawat inap penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Daerah
Cimacan?
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Daerah Cimacan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
kepuasan pasien.
6
2. Manfaat Praktis
pasien.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. KUALITAS PELAYANAN
1. Definisi Kualitas
2. Definisi Pelayanan
mata dan tidak dapat diraba yang melibatkan usaha-usaha manusia dan
adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh kasat mata yang
8
melibatkan usaha manusia seperti karyawan dan membutuhkan
pelayanan.
mutu yang setiap saat mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.
pelanggan. [5]
4. Karakteristik Pelayanan
9
e. Konsumen merupakan kontrol kualitas dengan cara
proses
pelanggan
fasilitas pendukung
10
6. Jenis-jenis pelayanan Rumah Sakit
d. Pelayanan bedah
f. Pelayanan intensif
g. Pelayanan radiologi
j. Pelayanan farmasi
k. Pelayanan gizi
o. Pengelolaan limbah
s. Pelayanan laundry
11
t. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit
menghormati pasien.
12
e. Etika petugas seperti kesopanan, rasa hormat, kesungguhan,
berbeda-beda
keraguan
13
keselamatan, keterampilan dalam memberikan keamanan di
penampilan.
14
dimensi akses meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa
pelanggan.
2. KEPUASAN PASIEN
1. Definisi
15
rendah dibandingkan ekspetasi maka konsumen bersangkutan akan
konsumen itu akan merasa sangat puas atau bahkan bahagia. [3]
dan setia.
16
d. Gethok tular positif, kepuasan pelanggan berdampak positif pada
kepuasan pelanggan.
c. Konfirmasi ekspektasi
berdasarkan konfirmasi.
17
d. Niat beli ulang
f. Ketidakpuasan pelanggan
beralih ke pesaing.
4. Metode pengukuran
18
telepon khusus bebas pulsa dan lain-lain. yang diperoleh dari
menjadi puas.
b. Ghost/mystery shopping
19
memperlakukan para pelanggan. tentunya karyawan tidak boleh
yang telah berhenti membeli atau yang telah beralih pemasok agar
20
3. Hasil – hasil penelitian mendukung
Penelitian yang dilakukan oleh Nur yanti (2013) yang meneliti tentang
responden (9%) menyatakan kualitas sangat baik dan cukup puas, dan hanya
1 responden (1%) yang menyatakan sangat baik dan tidak puas, sedangkan 2
puas, dan hanya 1 responden (1%) menyatakan pelayanan cukup baik dan
sangat puas. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa terdapat hubungan
keperawatan baik, terdapat 47 orang (78,8%) yang puas dan 8 orang (12,9%)
21
yang menyatakan tidak puas. Sedangkan dari 7 orang (11,3%) yang
pasien. [8]
Jean Watson)
diri sendiri dan orang lain). Caring digambarkan sebagai moral ideal
transpersonal dan intersubjektif dengan orang orang. Proses caring terdiri atas
Dasar teori Watson adalah nilai dan penghormatannya yang sangat mendalam
22
spiritual kehidupan dan keyakinan terhadap kekuatan internal proses
factor karatif yang mencakup altruisme manusia , kepekaan terhadap diri dan
orang lain, dan mencintai serta percaya akan hidup dan kekuatan batin orang
tubuh yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Sebagian dari asumsi Watson
a. Kasih sayang dan cinta adalah kekuatan kosmik yang paling universal dan
seseorang dapat menghargai dan merawat orang lain dengan welas asih
d. Kasih sayang adalah esensi dari keperawatan dan merupakan focus paling
birokrasi-manajerial institusi.
23
f. Kontribusi moral, social dan ilmiah keperawatan terhadap manusia dan
dengan manusia lain, lingkungan, dan dengan energi alam semesta yang
lebih tinggi.
transaksi perawatan manusia yang professional, personal, ilmiah, estetik dan etik.
diri dan orang lain juga untuk menemukan kekuatan bathin dan pengendalian diri
seseorang.
24
Didalam interaksi manusia transpersonal, perawat menggunakan sepuluh
spiritual.
Asumsi dasar teori watson terletak pada 7 asumsi dasar yang menjadi
25
4. Respon caring adalah menerima seseorang tidak hanya sebagai seseorang
berdasarkan saat ini tetapi seperti apa dia mungkin akan menjadi dimasa
depannya.
Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi
26
menekankan pada usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai hal
tersebut.
caring ditujukan untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
5. Kerangka Pemikiran
suatu rumah sakit ditentukan oleh kepuasan pasien yang dipandang sebagai
27
pengguna jasa dengan yang bertugas memberikan jasa pelayanan maka dapat
Sumber : Herlambang, (2016), Tjiptono & Diana(2019), Putri & Fatmasari (2018)
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
dan faktor efek yang dilakukan observasi hanya sekali dan sekaligus dalam
waktu yang sama, responden hanya di observasi satu kali dan pengukuran
variabel dilakukan pada saat itu juga tanpa melakukan tindak lanjut. [10]
B. Variabel Penelitian
29
C. Definisi Operasional
Untuk dapat melihat secara jelas definisi operasional dari penelitian ini
1. Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah pasien rawat inap ruang anggrek
30
sebanyak 312 pasien pada bulan Januari 2020 – Maret 2020. Rata-rata
2. Sampel Penelitian
a. Besaran Sampel
N
Rumus : n= 2
1+ N ( d )
Keterangan :
n : besar sampel
N: besar populasi
sebagai berikut :
104
n=
1+104 (0,052 )
104
n=
1,26
n=¿82,5
31
kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Metode pengambilan
c. Kriteria Sampel
1) Kriteria inklusi
2) Kriteria Ekslusi
1. Instrumen Penelitian
2. Uji validitas
32
Validitas merupakan ketepatan atau kecermatan pengukuran, valid
[13]
artinya alat tersebut mengukur apa yang ingin di ukur. Hasil Uji
valid yaitu nomor 2 dan nomor 10. Kemudian untuk kuesioner pelayanan
terdapat 3 pertanyaan yang tidak valid yaitu nomor 8, 9, dan 10. Untuk
valid dan 11 pertanyaan kuesioner kepuasan valid karena nilai r hitung > r
table (0.444).
3. Uji Reliabilitas
sudah reliabel.
1. Persiapan Penelitian
33
a. Mengidentifikasi masalah yang ada di rumah sakit.
2020.
2. Pelaksanaan Penelitian
pasien
September 2020.
f. Menarik kesimpulan.
September 2020.
34
i. Pendokumentasian hasil penelitian
1. Pengolahan data
a. Editing
konsisten
b. Coding
35
baik, 2 tidak baik. Sedangkan coding yang digunakan pada variabel
c. Scoring
pernyataan sangat tidak baik di beri skor 1, tidak baik di beri skor
d. Tabulating
frekuensi.
e. Cleaning
36
H. Analisis Data
1. Analisa univariat
kepuasan pasien , peneliti menggunakan skala likert. skala likert adalah skala
penelitian yang digunakan untuk mengukur sikap dan pendapat. Dengan skala
37
likert ini, responden diminta untuk melengkapi kuesioner yang mengharuskan
biasanya disebut dengan variabel penelitian dan ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti. Tingkat kepuasan yang dimaksud dalam skala Likert ini terdiri dari 4
pilihan skala yang mempunyai gradasi dari tidak memuaskan (TM ) hingga
Memuaskan (M)
Selain gradasi kepuasan , dapat juga digunakan pada beberapa jenis gradasi
Tidak Baik
Baik
Sangat Baik
Cara pengukuran kualitas pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien yaitu jika
total skor yang didapat lebih besar dari nilai mean maka mempunyai kualitas dan
kepuasan cenderung lebih favourable atau positif. Sebaliknya jika total skor yang
didapat lebih kecil dari nilai mean maka mempunya sikap cenderung tidak
38
2. Analisa bivariat
x 2= ∑ ¿ ¿ ¿
Keterangan :
x 2 = nilai
fe=¿ ¿
Keterangan :
39
[ CITATION Riy11 \l 1057 ]
kuadrat yaitu alfa 0,05 jika P.Value < α (×2 hitung ×2hitung ) maka Ho
ditolak artinya signifikan jika P.value > α (×2 hitung ×2hitung ) maka Ho
I. Etika Penelitian
informasi responden.
40
lembar alat ukur peneliti hanya menuliskan kode lembar pengumpulan
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Prinsip keterbukaan dan adil juga perlu dijaga oleh peneliti untuk
41
BAB IV
A. Hasil
yang telah dilakukan pada 83 pasien rawat inap penyakit dalam di Rumah
Hasil dari pengumpulan data ini disajikan dalam bentuk tabel yang terdiri
1. Analisa Univariat
42
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa hampir sebagian besar dari
37 (44,6%) responden.
2. Analisa Bivariat
a. Hubungan Kualitas Pelayanan Keperawatan Terhadap
Kepuasan Pasien
Tabel 4.3 Hubungan Kualitas Pelayanan Keperawatan
Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Penyakit
Dalam di Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan
Kualitas Kepuasan Total % P
Pelayanan Puas Tidak Puas Value
F % F % F %
Keperawatan
43 51,8 3 3,6 46 55,4
Baik
0,0001
Tidak Baik 3 3,6 34 41 37 44,6
43
Jumlah 46 55,4 37 44,6 83 100
responden.
pasien.
B. Pembahasan
44
A. Gambaran Kualitas Pelayanan Keperawatan Rawat Inap
45
B. Gambaran Kepuasan Pasien Rawat Inap Penyakit Dalam di
46
menyediakan waktu untuk mengobrol dengan pasien. Oleh karena
Cimacan
dari hasil tersebut didapatkan ada hubungan yang signifikan antara kualitas
penelitian yang dilakukan oleh Putri & Fatmasari (2018) yang meneliti
47
tentang hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan alfamart.
(9%) menyatakan kualitas sangat baik dan cukup puas, dan hanya 1
responden (1%) yang menyatakan sangat baik dan tidak puas, sedangkan 2
baik dan sangat puas. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa terdapat
harapan pasien yang dapat dipenuhi melalui produk atau jasa. Oleh karena
itu kepuasan pasien adalah rasio kualitas yang dirasakan oleh pasien dibagi
kepeduliaan, dan cinta terhadap diri sendiri dan orang lain). Caring
48
digambarkan sebagai moral ideal keperawatan, hal tersebut meliputi
49
BAB V
A. Simpulan
50
B. Saran
1. Saran Teoritis
2. Saran Praktis
kepuasan pasien.
51
rumah sakit melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas
yang diharapkan.
lebih luas.
52
Daftar Pustaka
54
KISI – KISI INSTRUMEN PENELITIAN HUBUNGAN KUALITAS
PELAYANAN KEPERAWATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN
RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUD CIMACAN
55