Essay Etika Profesi
Essay Etika Profesi
Essay Etika Profesi
Nama saya salwa hashifah shabrina, biasa dipanggil dengan nama salwa atau awa.
Saya kurang tau pasti arti nama yang deberikan orang tua saya. Namun, mereka
bilang arti nama saya adalah madu obat penyabar.Saya lahir di sebuah pulau ujung
barat Indonesia yaitu pulau sabang pada tanggal 19 oktober 2003.Saya anak pertama
dari 4 bersaudara,dan kebetulan saya anak perempuan satu – satunya.Saya
mempunyai 3 orang adik laki – laki yang pertama berusia 15 tahun,kedua 5 tahun dan
yang terakhir beumur 2 tahun.Nama ayah saya adalah Hasballah dan ibu saya adalah
fitri susanti lubis. Keduanya adalah perawat di salah satu rumah sakit kota sabang.
Alamat asli saya ada di kampung cot bau kecamatan sukajaya kabupaten kota sabang.
Tempat tinggal saya termasuk dekat dengan perkotaan di kota sabang.
Sejak kecil saya termasuk anak yang lumayan cerdas diantara anak – anak lainnya.
Dimana anak lain belum bisa membaca, saya justru sudah bisa membaca dengan
lancar. Pada saat itu umur saya beranjak 5 tahun saya sudah bisa membaca Al quran
besar. Kemudian pada saat umur saya menginjak 6 tahun saya masuk ke sekolah
dasar pada SD favorit di kota sabang pada saat itu.Dan alhamdulillah saya bisa
mendapatkan peringkat 6 di kelas saya.Setelah lulus dari jenjang sekolah dasar saya
memasuki sekolah menengah pertama dan memutuskan untuk masuk pondok
pesantren modern. Karena orang tua saya sangat menyarankan untuk menuntut ilmu
agama.Sampai pada jenjang ini saya mengalami peningkatan dalam belajar saya dan
mendapatkan peringkat 1 bahkan sempat menjadi juara umum se ankatan. Kelebihan
saya dalam belajar adalah mampu menghafal pelajaran dengan cepat. Dan
kekurangannya adalah jika saya tidak focus akan pelajaran tersebut, sedikitpun saya
tidak memahami pelajaran tersebut. Berbicara tentang kelebihan, saya rajin dalam
mencatat pelajaran, jika saya mengerjakan sesuatu, saya tidak suka mengerjakan
secara asal – asalan meskipun pekerjaan itu selesai. Saya akan berusaha agar hasil
karya saya tersebut benar – benar tepat.jika belajar, saya sangat membutuhkan guru
untuk mendampingi.Karena saya agak sulit jika harus melakukan pembelajaran
secara otodidak.
Setelah lulus dari jenjang tersebut, saya melanjutkan sekolah menengah atas pada
tempat yang sama yaitu pondok pesantren tersebut. Masih tetap sama ,saya meraih
peringkat1di sekolah. Dasar yang saya tanamkan untuk mempertahankan peringkat
tersebut adalah tetap belajar dengan giat,rajin mengulang pelajaran tersebut, demi
membanggakan orang tua saya.seiring berjalannya waktu, rasa malas pada diri saya
pun muncul,pada saat itu saya kelas 3 sma, semakin banyak nya kegiatan yang kami
jalani membuat saya dan teman yang lainnya merasa semakin jenuh dan bosan.
Rasanya ingin segera cepat lulus. Padahal sebentar lagi kami akan bertemu dengan
penentu sukses atau tidaknya hidup kami yaitu seleksi SNMPTN dan SBMPTN.
Hingga pada saat pengumuman SNMPTN saya dinyatakan tidak lolos. Pada saat itu
saya sangat tertekan, orang tua saya mencaci maki saya karena saya tidak benar –
benar teliti dalam menentukan pilihan yang sesuai dengan kemampuan saya. Dari situ
saya belajar dengan giat untuk mencapai target nilai pada SBMPTN. Tetapi, saya
tidak sempat untuk mengikuti bimbingan belajar karena waktu kelulusan kami dari
pondok pesantren tersebut sangat dekat dengan jadwal seleksi. Hingga sampailah
pada hari pengumuman kelulusan SBMPTN dan saya dinyatakan tidak lulus
mengingat pilihan yang saya ambil adalah jurusan favorit yaitu kedokteran dan
informatika. Pada saat itu saya sangat pupus harapan. Saya sangat bingung untuk
menentukan rencana saya selanjutnya. Saya mengurung diri untuk merenungkan
kesalahan apa yang terjadi sebagai pengalaman agar tidak terjadi lagi nantinya. Saya
memutuskan untuk bangkit kembali dari kegagalan yang saya alami, setelah beberapa
kali usul kepada kedua orang tua saya,keputusannya adalah saya tetap mengambil
kuliah pada tahun ini dan akan mencoba lagi pada tahun berikutnya dengan
mengambil kelas untuk bimbingan belajar. Dan akhirnya pun saya lulus pada seleksi
afirmasi kampus pada program studi manajemen informatika. Inilah kelebihan yang
saya miliki, sifat pantang menyerah demi mencapai cita – cita. Saya berusaha
semaksimal mungkin untuk menggapai apa yang saya inginkan.
Kepribadian yang sangat tidak baik dari saya adalah kurang kepercayaan diri saya
yang membuat saya agak sulit untuk berpikiran optimis. Walaupun terkadang saya
akan melawan rasa kurang percaya diri itu. Dengan menunjukkan kemampuan
saya.Tetapi saya memiliki kepribadian yang sangat ingin berusaha dan pantang
menyerah untuk mencapai sesuatu yang saya inginkan. Dalam hal kepemimpinan
saya tidak sepenuhnya mahir, tetapi saya mampu dalam mengkoordinir suatu acara.
Saya sangat senang bila dapat bertoleransi dan bertukar pikiran dengan orang
lain.Maka dengan begitu wawasan akan menjadi luas.
Dalam mengatasi permasalahan saya sehari – hari, saya akan memikirkan cara terbaik
untuk mengatasi masalah tersebut. Saya akan mempertimbangkan mana baik dan
buruknya suatu keputusan tersebut.Dan tidak akan mengambil keputusan sendiri.
Dengan mengambil beberapa pandangan dari masalah tersebut. Atau menanyakan
kepada orang tua bagaimana keputusan terbaik yang dapat saya ambil untuk
menangani masalah tersebut. Agar tidak menyesal dikemudian hari.