Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Filum Protozoa

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 22

(Sarcomastigophora)

Protozoa
Gina D. Pratami, S.Si., M.Si

1 2

Protozoa Protozoa
(Protos : Pertama Zoon: Hewan)
 Protozoa “first animal”, suatu bentuk sederhana
Protista menyerupai hewan -> Protozoa
kehidupan hewan
Protozoa -> “first animal”
 Dapat hidup bebas di laut, air tawar, atau tanah, atau
bersimbiosis, atau hidup di dalam organisme lain
 Kingdom Protista (eukariot, sel tunggal/uniselullar) (parasit)
 Cikal bakal hewan yang lebih kompleks  Hidup protozoa bergantung pada nutrisi, suhu, pH dan
 Heterotropik, beberapa autotrof beberapa protozoa bergantung pula kepada cahaya
3 4

Karakteristik Protozoa Karakteristik Protozoa


 Eukariot unisel  organel-organel terspesialisasi dengan fungsi khusus
 vakuola makanan (fagosom): pencernaan
 Ukuran mikroskopis : 1 – 150 μm  vakuola kontraktil: ekskresi dan pengaturan air
 myonema: sebagai otot
 Bentuk beranekaragaman : Spherical, amoeboid, spindle,
 stigma: indera sensoris
cup shaped, etc.  pseudopodium, cilia, flagellum: pergerakan dan
mendapatkan makanan
 soliter, berkoloni
 Lokomosi : pseudopodia (rhizopoda), flagella
 2 tipe nukleus (makronukleus dan mikronukleus) (mastigophora), cilia (ciliata)

 Bersifat holozoik, holofitik, saprozoik, saprofilik


5 6
Karakteristik Protozoa
 pencernaan: intraselular
Aktivitas makan dilakukan dengan cara fagositosis
(memakan partikel) dan pinositosis (meminum cairan
atau nutrisi terlarut)

 respirasi dan ekskresi: difusi melewati membran


 reproduksi

 aseksual: pertunasan, pembelahan biner


 seksual: konjugasi, singami
7 8

Karakteristik Protozoa
Skema Fagositosis
 Sebagian besar protozoa bersifat parasit dan memiliki dua
1. Pseudopodia mengelilingi mikroba-mikroba bentuk
2. Mikroba ditelan ke dalam sel  Dalam keadaan yang sesuai bentuknya adalah Tropozoit, jika
3. Vakuola yang berisi mikroba-mikroba terbentuk dalam keadaan ekstrim berbentuk Kista (cyst)

4. Vakuola dan lisosom berfusi

5. Senyawa toksik dan enzim lisosom menghancurkan mikroba

6. Sisa mikroba dikeluarkan melalui eksositosis

9 10

Protozoa Berdasarkan Alat


Gerak

Rhizopoda  Pseudopodia

Flagellata  Bulu cambuk

Ciliata  Bulu getar

Sporozoa  Tidak punya

11 12
Protozoa Berdasarkan Alat
Protozoa Berdasarkan Alat
Gerak
Gerak
No Ciri Rhizopoda Flagellata Cilliata Sporozoa N Ciri Rhizopoda Flagellata Cilliata Sporozoa
1 Alat Kaki semu Bulu cambuk Rambut Tidak punya o
Gerak (pseudopodia) getar 4 Repro- Membelah diri Membelah diri Membelah diri, Sporozoit,
2 Habitat Air laut, air tawar, Air laut, air Air tawar Hidup sbg duksi Konjugasi Gametosit
parasit di tubuh tawar, parasit dan tempat parasit pada sel
5 Contoh 1. Amoeba 1. Euglena 1.Paramecium 1. Plasmodium
hewan di hewan/ yang lembab darah manusia/
manusia hewan proteus, viridis, caudatum, falciparum,
2. Enthamoeba 2. Trypa- 2. Didinium, 2. Plasmodium
3 Cara Soliter Soliter / Soliter / Soliter /
ginggivalis, nasoma 3.Vorticella, malariae,
Hidup berkoloni berkoloni berkoloni
3. Enthamoeba vaginalis, 4.Balantidium 3. Plasmodium
disentriae, 3. Trypa- coli vivax
4. Foraminifera nasoma
gambiense

13 14

Klasifikasi Protozoa
Klasifikasi Levine et al (1980), baru (sejak 1986)
berdasarkan struktur sel di bawah elektron
mikroskop :
 Phylum Sarcomastigophora : Trypanosoma
 Sub-phylum Mastigophora (flagellata)
 Sub-pyhlum Opalinata
 Sub-pyhlum Sarcodina (rizopoda)
 Phylum Apicomplexa (sporozoa) : Toxoplasma
 Phylum Ciliophora (ciliata) : Balantidium
 Phylum Labyrinthomorpha : Labyrinthula
 Phylum Myxozoa : Ceratomyxa
 Phylum Microspora :Encephalitozoon
15
Phylum Ascetospora : Marteilia
 16

SARCOMASTIGOPHORA
SUBPHYLUM

SARCOMASTIGOPHORA

LABYRINTHOMORPHA

MASTIGOPHORA
APICOMPLEXA
MICROSPORA

OPALINATA
ASCETOSPORA

MYXOZOA SARCODINA

CILIOPHORA
17 18
MASTIGOPHORA
Opalinata
C
L Phytomastigophora Opalinatea
A O- Euglenida Ex- Euglena O- Opalinida Ex. Oplina
S O- Dinoflagellida Ex- Noctiluca
S
Zoomastigophora
o- Kinetoplastida Ex- Trypanosoma, Leishmania
o- Diplomonadida Ex- Giardia
o- Trichomonadida Ex- Trichomonas

19 20

Filum Sarcomastigophora 1. Sub Filum Mastigophora


Merupakan Protozoa yang: Adalah Sarcomastigophora yang:
 uniseluler atau koloni  mempunyai satu atau banyak flagela
 autotrofik, heterotrofik, atau saprozoik
 lokomosi dengan flagela, pseudopodia, atau keduanya
 tanpa pseudopodia
 autotrofik atau heterotrofik
Kelas Phytomastigophorea
 homokariotik (punya 1 macam nukleus)
 mempunyai kloroplas
 sebagian besar autotrof

21
Kelas
22
Zoomastigophorea
 tidak ada/sedikit kloroplas

Pola pergerakan Mastigophora


 uniplanar: flagella tunggal mencambuk, bergerak
dalam satu bidang datar

 helicoidal: pergerakan pola spiral

 "euglenoid movement": gerakan mengalun seperti


cacing, pada organisme yang flagellanya tidak
mempunyai selubung kaku

23 24
Nutrisi
Phytomastigophora

 fotosintetik autotrofik

 beberapa spesies perlu molekul organik dari luar


(myxotrofik)

 sejumlah besar bersifat amfitrofik: autotrofik

 fakultatif atau miksotrofik yang bisa bergeser ke


heterotrof jika tidak ada cahaya
25 26

Bagaimana cara masuknya


Nutrisi nutrisi?
Zoomastigophora
 molekul organik masuk ke tubuh lewat membran
 semua heterotrofik secara difusi (pada myxotrofik dan heterotrofik)
 pirenoid: organel yang menyimpan cadangan  bahan makanan besar dengan cara fagositosis
makanan berupa pati paramilum dan Mastigophora bersifat
leukosin: polisakarida bukan pati
 endosimbion, bersimbiosis pada usus vertebrata

atau pada darah, misalnya Trypanosoma

 komensalisme, pada rayap: Ordo Hypermastigina,


27 28

Reproduksi
 semua Mastigophora: aseksual, pembelahan
biner longitudinal

 Mastigophora uniflagela: flagela membelah,


diikuti pembelahan tubuhnya

 Mastigophora poliflagela: flagela hilang,


terbentuk lagi setelah pembelahan selesai atau
flagela tetap lalu terbagi untuk kedua sel anakan

29 30
 tahap palmella: tahap non flagela, flagela hilang
31 32

Seksual

 autogami

 isogami

 anisogami (heterogami)

 Pada Phytoflagellata: pembelahan reduksi meiosis


pasca zigot

 Sebagian besar Zooflagellata kecuali Trichonympha:


pembelahan reduksi pra zigot
33 34

35 36
Siklus Hidup
Trypanosoma bruceii  Trypanosoma masuk ke dalam sistem sirkulasi
vertebrata melalui ludah lalat tsetse
 terjadi pembelahan biner pada sistem sirkulasi dan
limfatik inang
 ketika lalat tsetse lainnya menghisap darah,
Trypanosoma pindah ke saluran pencernaan lalat dan
kembali membelah Trypanosoma kemudian pindah ke
kelenjar ludah lalat, siap dan menginfeksi kembali

37 38

2. Sub Filum Sarcodina


Adalah Sarcomastigophora yang

 tidak punya organel lokomosi permanen

 pergerakan dengan pseudopodia sementara atau


aliran protoplasma sederhana

 pada beberapa Amoeba, flagela ada pada fase tertentu

 beberapa berinti banyak

39 40

Rhizopoda

Super Kelas Rhizopoda Bersifat Heterotrof  memangsa alga


uniseluler, bakteri, protozoa lain.
 pseudopodia tipe lobopodia, filopodia atau Jenis:
retikulopodia 1. Rhizopoda Bercangkang  Globigerina
2. Rhizopoda Telanjang  Amoeba proteus

Super Kelas Actinopoda

 skeleton rapuh, alat geraknya aksopodia

41 42
Amoeba

43 44

Penyokong Tubuh
dan Lokomosi
Lokomosi
Penyokong tubuh
 Beberapa Amoeba yang telanjang
 membran sel, pada Amoebida
 sejenis cangkang, pada Arcella, sitoplasma beredar seperti ombak di dalam sel, tidak
membentuk pseudopodia (gerakan lymax)

 Pada Arcella, skeleton eksternal beruang satu dengan  Amoeba yang kontak langsung dengan substrat amoeboid
bukaan tunggal untuk keluar masuk pseudopodia yang (dengan pseudopodia)
disebut pylome
 Mekanisme pergerakan bervariasi

45 46

 Sitoplasma terdiri dari:

1. ektoplasma (plasmagel)

2. endoplasma (plasmasol)

plasmasol lebih cair dari pada plasmagel

Gerakan lymax: arus plasmasol yang bergerak ke

daerah yang plasmagelnya kosong

47 48
Nutrisi

 Sarcodina heterotrof

mencerna bahan organik dari lingkungan

 Amoeba

menyerap bahan organik langsung lewat membran sel

 Endositosis

pembentukan vakuola makanan hasil invaginasi


permukaan sel
49 50

Reproduksi
 Aseksual
pembelahan biner sederhana; pembelahan inti diikuti
pembelahan Sitoplasma

 Seksual
Amoeba tanpa cangkang
hologami: 2 individu berfusi, sel yang berfusi berfungsi
sebagai gamet
Actynosphaerium dan Actynophrys

 51autogami (fertilisasi sendiri) 52

3. Sub Filum Opalinata


 Kelas Opalinata
Adalah Sarcomastigophora yang
 punya struktur seperti silia yang berbaris secara longitudinal
 pembelahan aseksual secara longitudinal (plasmotomi); seksual
dengan singami
 binukleat atau multinukleat; semua homokariotik
 simbiosis pada usus belakang katak atau kodok

53 54
Peran Protozoa Peran Protozoa
(menguntungkan) (menguntungkan)
 Mengendalikan populasi Bakteri, sebagian Protozoa  Indikator minyak bumi, fosil Foraminifera menjadi
memangsa Bakteri sebagai makanannya, sehingga petunjuk sumber minyak, gas, dan mineral
dapat mengontrol jumlah populasi bakteri di alam
 Bahan penggosok, Radiolaria di dasar laut yang
 Sumber makanan ikan, Di perairan sebagian Protozoa membentuk tanah radiolaria, dapat dijadikan sebagai
berperan sebagai plankton (zooplankton) dan benthos bahan penggosok
yang menjadi makanan hewan air, terutama udang,
kepiting, ikan, dll

55 56

Labyrinthomorpha Myxozoa
 Kebanyakan hidup di laut  Spora multisel, bentuk kapsul dengan satu atau lebih polar
 Jumlah tidak banyak  Parasit pada ikan dan invertebrata
 Parasit pada algae  Contoh : Ceratomyxa, Myxidium
 Contoh : Labyrinthula

57 58

Microspora Ascetospora
 Parasit pada invertebrata dan vertebrata rendah  Parasit pada invertebrata dan sedikit vertebrata
 Spora berdinding tebal yang mengandung suatu bahan  Spora multisel, tanpa kapsul atau filamen
infeksi atau sporoplasma ang berperan dalam proses invasi  Seluruh spesiesnya adalah parasit
 Contoh : Encephalitozoon cuniculi, Enterocytozoon bieneusi  Contoh : Marteilia, Haplosporidium

59 60
Ciliata / Ciliophora / Infusoria
 Cilia = rambut kecil; Ciliophora = gerakan menggunakan
rambut getar; Infusoria = menuang (karena ditemukan di air
buangan)

Silia berguna untuk:


(Sporozoa dan Ciliata) 

1. Alat gerak

2. Alat bantu makan

3. Menerima rangsangan dri lingkungan

61 62

 Reproduksi → Pembelahan Biner (Asexual), Konjugasi (Sexual)


Cilliata
 Ciri khusus:

1. Ada 2 nukleus Gerak Paramecium


a) Makronukleus  fungsi: pertumbuhan dan perkembangbiakkan

b) Mikronukleus  fungsi: reproduksi yaitu konjugasi

2. Punya TRIKOSIT  pertahanan diri dari musuh

63 64

Filum Ciliophoara
Adalah Protozoa yang:

 punya silia untuk bergerak dan mencari makan

 pelikula kaku, bentuk sel umumnya tetap

 Sitostom jelas

 inti dimorfisme, satu makronukleus dengan satu atau


lebih mikronukleus

65 66
Kelas Kinetofragminophorea Kelas Oligohymenophorea
Adalah Ciliophora yang Adalah Ciliophora yang

 silia tubuh dan oral sama  silia oral dan silia tubuh berbeda

 sitostom pada ujung sel atau pada sisi bawah  sitostom anteroventral

 tidak ada silia majemuk  umum bersilia majemuk

 banyak yang membentuk

koloni

67 68

Nukleus Ciliophora terdiri atas:


Kelas Polyhymenophorea
Adalah Ciliophora yang  Makronukleus, dengan fungsi:

 dengan zona membranella → vegetatif, mengatur fungsi umum dari sel


adoral (AZM) → hiperpoliploidi, mempunyai banyak set kromosom
 silia somatik bervariasi,  Mikronukleus, dengan fungsi:
beberapa spesies silia bersatu → reproduktif, diploid
sebagai sirri Klasifikasi Ciliophora ditentukan oleh detil
 sitostom terletak pada rongga arsitektur silia

bukal Silia pada sel:


2 kategori fungsional
69 70 2 kategori struktural

Silia pada sel


Fungsional
 silia oral: silia yang berhubungan dengan
sitostom dan disekitar area alat makan
 silia somatik: terdapat di permukaan tubuh
Struktural
 silia sederhana
 silia majemuk
1. sirri
2. membranella

71 72
Pelikula

 kaku

 terdiri atas ruang-ruang berdinding ganda

(alveoli)

seluruh silia Protozoa saling dihubungkan oleh jaringan


mikroorganel (infrasilia) di bawah pelikula

73 74

Penyokong Tubuh dan


 kinetosom: badan basal silia Lokomosi
 kinetodesmata (fibril intersilia): mikrofibril Pelikula
longitudinal yang menghubungkan kinetosom
→ memungkinkan Ciliophora tidak berubah
 kineti: jalinan kinetosom dan kinetodesmata bentuk
 zona membranella adoral (AZM): rangkaian Lorika
organel seperti membran terbentuk dari fusi silia di
→ skeleton eksternal pada Ciliophora
daerah sitostom atau rongga bukal
alat lokomosi → silia

75 76

Ciliophora yang sesil, misalnya Vorticella


Pergerakan silia
 mampu bergerak
 gerakan silia menghasilkan gerakan yang sangat  mempunyai myonema kontraktil yang berfungsi menarik sel
bertenaga dengan bertumpu pada substrat

 tidak bergerak pada 1 bidang datar, gerakan


mencambuk membentuk seperti kerucut

 dari luar gerakannya berlawanan dengan arah jarum


jam

77 78
Nutrisi

 umumnya: Holozoik

 Cara memperoleh
makanan tergantung
anatomi di daerah
mulut

79 80

Proses Pencernaan Variasi cara makan


 Proses pencernaan makanan di dalam vakuola makanan
 gulpers: mangsa ditelan melalui sitostom, vakuola
Paramecium caudatum mengalami perubahan pH dari
makanan terbentuk di bagian dalam sitofaring; dapat
asam ke basa. Ini ditandai dengan perubahan warna sel
menelan makanan yang lebih besar, contohnya: Didinium
yang diwarnai dengan pewarna merah kongo dari
menelan Paramecium
merah → oranye → biru hijau (asam) → kuning-hijau →
 swirlers: menggunakan silia oral untuk membawa bahan
kuning (basa) → oranye
makanan ke dalam sitostom; biasanya AZM berkembang
 Pola pergerakan makanan ini disebut siklosis
baik, contohnya: Euplotes

81 82

Cara makan khusus pada


Suctoria

 dewasa tidak bersilia

 terdapat tentakel untuk menangkap mangsa

 haptosist pada ujung tentakel


keterangan:
 haptosist menyentuh mangsa
 tentakel mengerut, terbentuk tabung temporer dalam tentakel
 mangsa masuk ke dalam tabung
 terbentuk vakuola makanan dan ujung tentakel

83 84
Reproduksi
Aseksual

 umumnya pembelahan biner, kecuali Peritricha

 Pertunasan

Seksual

 autogami

 konjugasi

85 86

87 88

89 90
konjugasi pada Paramecium caudatum
Proses seksual Peritricha
 mikrogamont melepaskan diri dari batangnya dan berenang bebas
 mikrogamont yang berenang bebas menempel ke makrogamont sesil (1-
2)
 makronukleus di makrogamont pecah dan menghilang (2-9)
 mikronukleus di makrogamont membelah 2 kali, sedangkan mikronukleus
di mikrogamont membelah 3 kali (2-3)
 hanya satu mikronukleus pada setiap gamont yang tersisa karena yang
lainnya pecah
 kedua mikronukleus ini berfusi di dalam makrogamont (4-5)
 zigot yang terjadi mulai membelah, sedangkan mikrogamontnya diserap
ke dalam sitoplasma makrogamont; pembelahan inti ini terjadi 3 kali
 dari 8 inti yang dihasilkan, 1 menjadi mikronukleus dan sisanya menjadi
makronukleus

91 92

Contoh spesies dari Ciliata


No Spesies Keterangan
1 Nyctoterus ovalis Parasit pada usus kecoa
2 Stentor Seperti terompet; menetap di suatu tempat
perairan
3 Didinium Seperti ceret bertangkai; di perairan
4 Vorticella Seperti lonceng, bertangkai panjang dengan
bentuk lurus atau spiral, cilia disekitar mulut
5 Stylochona Berbetuk silinder (pipih dorsiventral), silia
berkurang pd tubuhnya; hidup bebas, beberapa
simbiosis
6 Balantidium Hidup bebas, sebagian parasit

Balantidium coli Parasit pada usus besar manusia → balantidiosis

93 94

Filum Apicomplexa /
Sporozoa
 Spore = biji, zoa = hewan

 Tidak punya alat gerak sehingga bersifat parasit di


hewan dan manusia

 Reproduksi:

1. Asexual  pembelahan biner

2. Sexual  penyatuan gamet

95 96
Filum Apicomplexa / Sporozoa
Tiga stadium pada reproduksi
Adalah Protozoa yang

 memiliki kompleks apikal untuk penetrasi ke sel inang


1. Sporogoni (reproduksi aseksual): sporozoa
 dewasa tanpa organel lokomosi; lokomosi dengan meluncur membentuk spora diluar tubuh inang
tahap reproduksi tertentu, ada flagela

2. Gamagoni (reprouksi seksual): persatuan gamet
 siklus hidup: seksual dan aseksual
antara mikrogamet (gamet jantan) dengan
 Kelas terbesar adalah Sporozoa,
makrogamet (gamet betina) didalam tubuh inang
contohnya: Gregarina dan Coccidia
perantara, ex. Nyamuk

3. Skizogoni (reproduksi aseksual): pembelahan diri


yang berlangsung di dalam inang tetap
97 98

Siklus Hidup Stylocphalus


Kelas Gregarina
longicollis
Parasit pada usus dan rongga tubuh Avertebrata, termasuk
Annelida dan Arthropoda

Reproduksi seksual

 fase sista terbentuk dari 2 gamont → disebut sizigi

 gamon mengalami pembelahan majemuk → banyak gamet

 zigot terbentuk dari fusi 2 gamet → sporon

Reproduksi aseksual

 sporon membelah → 8 sporozoit → setiap sporozoit → trofozoit


→ gamont seksual
99 100

Siklus Hidup Stylocphalus longicollis

tahap 1-4: didalam inang


tahap 5-15: diluar inang Siklus
tahap 15: spora ditelan oleh kumbang dan melepas sporozoit pada

usus Hidup
 tahap 2: tiap sporozoit tumbuh menjadi 1 gamont Plasmo-
 tahap 3-4: gamont bersatu (kawin), kemudian diselubungi sista, sista
lepas dari inang lewat feses
dium
 tahap 5-7: pembelahan mitosis berulang di dalam sista, terbentuk
anisogamet
 tahap 8: dua anisogamet berfusi menjadi zigot (9) yang berkembang
menjadi spora (10); membelah meiosis membentuk spora haploid (11-
15)
101 102
Siklus hidup
Plasmodium

103 104

Siklus hidup di dalam inang Siklus hidup di dalam inang perantara


tetap (manusia): skizogoni (nyamuk): gamagoni
Nyamuk Anopheles betina → manusia → air liur mengadung  Gametosit → usus nyamuk → menjadi mikrogamet dan
sporozoit → tubuh inang (manusia) → hati → sel-sel hati (±3 makrogamet (gametogonia/gametogenesis) → melebur →
hari) (fase eksoeritrositer) → keluar dari hati → sel darah terbentuk zigot (ookinet) → menembus dinding usus →
merah → menjadi tropozoit → menjadi spora aseksual menjadi oosista → terbentuk sel sporozoit → pecah
(merozoit) → memecahkan dan menyerang sel darah merah sporozoit menyebar di seluruh tubuh nyamuk
→ pembiakan sporulasi → gametosit

105 106

Jenis dan Deskripsi Toxoplasma gondii


Plasmodium (Toxoplasmosis)
 Hospes : kucing (famili Felidae).
N Jenis Deskripsi
o  Hospes perantara : mammalia, dan burung, juga
1 Plasmodium malariae Penyakit malaria kuartana; gejala demam
(masa sporulasi) 3 x 24 jam manusia
2 P. vivax Penyakit malaria tertiana; gejala demam
(masa sporulasi) 2 x 24 jam  Penyakit : - toksoplasmosis kongenital
3 P. falciparum Penyakit malaria tropika; gejala demam
tidak teratur, masa sporulasi tidak jelas - toksoplasmosis akuisita
antara 1 x 24 jam
4 P. ovale Penyakit malaria ovale tertiana, gejala  Distribusi geografis : kosmopolit
demam lebih ringan, menyebabkan pemyakit
limpa dan mas sporulasinya stiap 48 jam,
tidak terdapat di Indonesia

107 108
Morfologi dan Daur hidup Morfologi T. gondii
 Spesies dari Coccidia, mirip Isospora

 Pada kucing berlangsung daur aseksual (skizogoni) dan


seksual (gametogoni).

 Ookista  2 sporokista @ 4sporozoit

 Bila ookista tertelan oleh hospes perantara maka


dibentuk kelompok trofozoit yg membelah aktif
disebut takizoit

109 110

Tiga bentuk Toxo dalam


siklus hidup T. gondii
1. Ookista (Oocyst),
Siklus
2. Bradizoit (Bradyzoite) dan
Hidup T.
Takizoit (Tachyzoite).
gondii 3.

Ookista → di Usus kucing dan lingkungan, bradizoit dan


takizoit → tubuh sebagian besar hewan dan manusia

111 112

 Toxoplasma bisa berkembang biak melalui dua cara;


seksual (gametogoni) dan akseksual (endodyogeni).
Aseksual → membelah diri

seksual → hanya terjadi di usus kucing.

 Toxoplasma pada usus kucing → dua sel kelamin


berupa makrogamet dan mikrogamet → fusi inti sel
(pembuahan) → sporogoni → feces kucing → 24 jam
→ Sporogoni di lingkungan → menjadi Ookista.

114 115
 Ookista bisa tahan hingga 6 - 12 bulan di lingkungan yang lembab  Takizoit akan mulai berkembang 19 hari setelah
dan terlindung dari sinar matahari. manusia/hewan memakan jaringan/daging yang
 Ookista → inang perantara antara (tikus, ayam, mengandung Takizoit.
kambing,domba,sapi,anjing, dll) → Takizoit atau bradizoit
 Bradizoit mulai berkembang dalam waktu 3-10 hari
dalam sel/jaringan.
sejak manusia/hewan memakan jaringan/daging yang
 Ookista akan segera berkembang 18 hari setelah masuk ke dalam
mengandung bradizoit.
tubuh inang.

 Bradizoit dan Takizoit hanya bisa dihasilkan oleh toxoplasma


yang hidup di jaringan/daging.

116 117

Cara infeksi Patologi dan gejala klinis


1. Toksoplasmosis kongenital, transmisi ke janin in utero via
 Kista dibentuk bila sudah ada kekebalan dan berlangsung
plasenta dari ibu hamil dgn infeksi primer.
seumur hidup.
2. Toksoplasmosis akuisita :
 Kerusakan yg timbul tergantung pada :
 Oral
 Umur : bayi lebih berat drpd org dewasa
 Parenteral
 Virulensi strain toxoplasma
 Jumlah parasit

 Organ yg diserang.

118 119

Toksoplasmosis akuisita
Patologi dan  Biasanya asimtomatis
Klinis
Toksoplasmosis  Ibu yg mendapat infeksi primer dapat melahirkan anak
dgn toksoplasmosis kongenital.

 Manifestasi klinis tersering berupa limfadenopati, rasa


lelah, demam dan sakit kepala, menyerupai
mononukleosis infektiosa.

 Pada penderita AIDS terdapat kelainan SSP.

120 121
Toksoplasmosis kongenital

 Hamil muda  abortus


 Hamil trimester II  stillbirth
 Bila lahir hidup :
 Eritroblastosis, hidrops fetalis dan
 Trias klasik (hidrosefalus, retinokoroiditis dan
perkapuran intra kranial) atau
 Tetrade Sabin (triad + kelainan psikomotor )

122 123

Filum Labyrinthomorpha  Pada beberapa bentuk, sel-sel itu bersifat ameboid


dan meluncur di dalam jaringan ektoplasmanya
 Mengandung hanya 1 kelas (Labyrinthulea) dan satu
 Reproduksinya dengan pembelahan biner dan dengan
ordo (Labyrinthulida) yang masih sangat kurang
memproduksi spora motil
dimengerti
 Semua spesies yang diketahui ditemukan pada alga, di
 Mereka dibedakan dengan adanya pembentukan
lingkungan laut dan payau, baik sebagai saproba atau
jaringan yang kompleks dari penjuluran ektoplasma
sebagai parasit
yang menghubungkan satu sel dengan sel lainnya
 Contoh: Labyrinthula coenocytis

124 125

Filum Microspora
Adalah Protozoa yang:  Sekitar 800 spesies yang hidup sebagai parasit intrasel

 Punya spora yang menjadi dasar pendefinisian filum ini, pada hampir setiap kelompok hewan (misalnya

juga perincian spesies menginfeksi lebah dan ulat sutera), bahkan pada

 Punya spora uniselular dan uni atau binukleat di dalam Protozoa lainnya termasuk Gregarina

kista banyak lapis yang khas  Contoh: Thelohania californica

 Spora mengandung sebuah topi kutub dan tabung


kutub tunggal (tabung kutub

126 127
Filum Ascetospora Filum Myxozoa
 Adalah Protozoa yang:  Meliputi 1200 spesies

 Mereka hidup parasit pada Annelida atau Vertebrata


 Dicirikan berdasarkan struktur sporanya
poikilotermik
 Spora dari kebanyakan bentuk adalah multiselular atau
 Sporanya yang dibungkus oleh cangkang seperti lempengan,
biselular, beberapa mungkin uniselular
merupakan spora uni ataumultiselular yang mengandung 1
 Sporanya tidak punya afilamen-filamen kutub sampai beberapa filamen kutub

 Filamen itu dapat dijulurkan (kerjanya agak sama dengan


nematosis pada Cnidaria) dan mungkin digunakan

128 129

Terima Kasih

130

Anda mungkin juga menyukai