Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang berada pada garis khatulistiwa, sehingga
mengakibatkan beriklim tropis dengan banyak sinar matahari. Sinar matahari ini
dapat menyebabkan kerusakan kulit jika terpapar terlalu lama, hal ini dikarenakan
matahari memancarkan sinar Ultraviolet (UV) (Ismiyati & Lestari, 2014). Sinar UV
dapat menyebabkan stress oksidatif sehingga membentuk radikal bebas yang
merusak kulit wajah. Untuk kerusakan kulit wajah dapat dinetralisir dengan
penggunaan bahan yang memiliki fungsi sebagai antioksidan (Setiawati &
Sukmawati, 2019).
Tumbuhan alam sebagai alternatif perawatan kecantikan, perawatan badan,
rambut, wajah dan kulit. seperti buah-buahan sudah dimanfaatkan sejak zaman
nenek moyang untuk merawat diri salah satunya adalah buah alpukat (Percea
americana Mill). Buah alpukat (Percea americana Mill) selain baik untuk
dikonsumsi, buah ini juga memiliki biji yang berkhasiat sebagai antioksidan
(Ismiyati & Lestari, 2014). Biji alpukat mengandung senyawa antioksidan potensial
sebanyak 70% (Anggraeny et al., 2017).
Ekstrak biji alpukat banyak mengandung senyawa seperti saponin,
flavonoid, triterpenoid dan tannin (Zahrotun, 2007). Menurut Sutrisna (2015) uji
antioksidan yang dilakukan pada biji alpukat dengan menggunakan metode DPPH
didapatkan hasil IC50 sebesar 41,5 ppm dengan menggunakan etanol 70%
sedangkan hasil uji yang dilakukan Nustopa (2015) dengan menggunakan metode
DPPH didapatka bahwa ekstrak biji alpukat memiliki potensi antioksidan dengan
nilai IC50 sebesar 44,5739 ppm.
Efek Antioksidan ekstrak biji alpukat akan baik jika dibuat formulasi dalam
bentuk sediaan topikal yang langsung berinteraksi dengan kulit wajah, seperti
masker dibandingkan dengan sediaan oral. Banyak bentuk sediaan yang berfungsi
sebagai antioksidan antara lain dalam sediaan gel, krim salep ,tablet, peel off,
spray,sheet mask.
Masker kertas atau Sheet Mask adalah lembaran masker yang dapat
memberikan manfaat seperti melembabkan, mencerahkan dan menutrisi kulit, Sheet
1
2
mask ini merupakan masker yang tergolong mudah. Sheet mask umumnya terbuat
dari bahan non-woven, bahan kertas, bio selulosa dan sebagainya sehingga cukup
diminati oleh banyak wanita maupun pria. Dalam formulasi pembuatan Sheet Mask
serum juga diperlukan perhatian mengenai tingkat iritasi nya sehingga perlu
dilakukan uji iritasi agar dapat mengetahui efek iritasi nya terhadap kulit untuk
menjamin keamanan sediaan. Salah satu metode uji iritasi invivo atau uji yang
dilakukan dengan mahluk hidup adalah metode uji hen's egg-chorioallantoic
membrane test (HET-CAM).
3
(Haerani et al., Antioksidan untuk untuk memberikan Bandung Eksperimental Antioksidan untuk kulit, Pengamatan
2018) kulit informasi mengenai manfaat antioksidan, langsung dengan
manfaat antioksidan, kosmetik antioksidan, menggunakan alat
formulasi terutama pada formulasi.
mekanisme
penghantarannya ke dalam
kulit dan pengujian
aktivitas antioksidan.
efek antioksidan untuk mengetahui - Eksperimental Ekstrak etanol 70% biji Pengamatan
ekstrak etanol antioksidan pada biji alpukat ( P. Americana langsung dengan
(Sutrisna et al., 70% biji alpukat alpukat dengan Mill) mempunyai menggunakan alat
2015) (persea americana menggunakan metode aktivitas antioksidan
mill) dengan dpph dan etanol 70% invitro dengan IC50
metode dpph 41,5ppm
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar
pengembangan potensi biji alpukat sebagai bahan kosmetika dalam bentuk shet
mask serum yang aman.