Tugas B.indo v2. 1
Tugas B.indo v2. 1
Tugas B.indo v2. 1
dan Roni Jaya Putra sebagai anak pertama pada 18 Februari pada tahun 2004 di
Bukittingg. Aku diberi nama M. Hazel Rahmadian, aku tidak ingat banyak apa
yang terjadi pada tahun 2004-2007, tapi aku tahu bahwa aku mendapatkan adik
pada tahun 1 Oktober 2005 dan aku ingat ketika waktu pergi ke Bukitting, ayahku
mencoba untuk mengejar ambulans untuk menghindari kemacetan yang ada di
Bukittinggi pada saat itu.
Pada tahun 2008 aku masuk TK, aku masuk di TK Pertiwi, Padang. Ketika di TK
aku bisa dibilang anak yang “lasak” karena aku tidak bisa diam di satu tempat. Di
TK aku selalu menjadi yang terakhir dalam menyelesaikan tugas. Aku tidak
banyak mengingat hal-hal yang terjadi pada saat masih TK, mungkin aku
memiliki banyak teman di TK, atau mungkin saja tidak. Setelah pulang dari
sekolah, biasanya aku bermain dirumah dengan teman-teman yang satu RT
dengan rumah ku, kami biasanya bermain sepeda, petak umpet, dan juga kejar-
kejaran
Selain bermain dengan anak-anak komplek, aku juga sudah terekspos dengan
komputer sejak kecil. Waktu itu aku biasa bermain Counter-Strike 1.6 di
komputer ayah. Setelah tamat TK aku memasuki SD yang bersebelahan dengan
TK ku, hal itu karena untuk mempermudah jika aku ingin pulang karena adikku
masuk di TK lama ku, jadi aku hanya perlu berjalan beberapa meter untuk pulang
bersama ibuku. Kami biasanya pulang menggunakan angkutan umum karena
ayahku sedang kuliah untuk mendapatkan gelar S2 nya.
Di hari pertama sekolah aku duduk bersama Dede. Dede adalah teman pertama ku
yang aku kenal sendiri, karena dia adalah anak dari teman ibu dan ayahku. Setelah
itu tidak banyak yang terjadi di kelas . Pada waktu itu, saat aku masih kelas 1,
orang tuaku memutuskan untuk memasukkan aku ke sebuah les Bahasa Inggris
yang lokasi nya tidak jauh dari sekolah ku, selain itu tidak banyak yang hal yang
terjadi yang aku ingat di kelas 1. Setelah 1 semester waktu yang aku habiskan di
kelas 1, aku beranjak naik ke kelas 2. Saat aku kelas 2, aku masuk di jam 10.00
karena aturan yang mengharuskan murid kelas 2 untuk masuk di jam 10.00.
Karena masuk pukul 10.00, maka saat les Bahasa Inggris aku selalu datang
terlambat karena jam pulang sekolah ku berbentur dengan jam les ku. Karena
waktu pulang sekolah dan waktu les ku yang bertabrakan, orang tuaku
memutuskan untuk berhenti les, selain itu tidak banyak yang terjadi di kelas 2
Beranjak ke kelas 3, aku dan keluarga ku pindah dari rumah kakek ku yang
berada di Kabupaten. Kami pindah ke Kota Payakumbuh, ayahku menyewa ruko
untuk praktek dan juga sebagai rumah baru kami. Saat di sekolah aku
mendapatkan teman-teman dekat yaitu Juliano Sanjaya dan Syah Rafiqi Azmi
atau biasa dipanggil Yuki. Kami sering bermain bersama, aku dan Sanjaya
biasanya pergi kerumah Yuki di hari minggu atau aku hanya pergi kerumah
Sanjaya untuk bermain
Ketika aku kelas 3 Sanjaya mengajakku pergi ke sebuah Arcade di Plaza
Payakumbuh, aku diajaknya bermain berbagai game arcade yang ada dan pada
tahun inilah aku pertama ke Jakarta. Kami pergi karena ayahku ikut pertemuan
dokter spesialis kebidanan. Kami pergi dari Payakumbuh pada subuh dini hari dan
sampai di Padang Ketika hari sudah siang. Setelah sampai di Padang, kami
langsung naik pesawat, penerbangan ini memakan waktu 1 jam.
Setah sampai di Jakarta kami menggunakan taksi yang kemudian kami pergi ke
apartemen yang sudah disewa. Kami tinggal di apartemen itu hanya selama 5 hari
saja. Saat di apartement tersebut kami jarang pergi keluar, kami hanya keluar
untuk membeli makanan dan perlengkapan lainnya.
Selanjutnya adalah kelas 4. Saat di kelas 4 aku satu kelas dengan Sanjaya lagi tapi
tidak dengan Yuki. Pada tahun inilah aku pertama kali pergi ke Bali, dengan
alasan yang sama dengan tahun sebelumnya. Aku pergi Bersama keluargaku
karena ayahku ikut pertemuan untuk dokter spesialis kebidanan. Dalam perjalanan
menuju ke Bali, kami harus transit dulu ke Soekarno-Hatta, Jakarta, kemudian
kami pergi dari Jakarta pada pukul 5 sore, ini merupakan pertama kalinya saya
naik pesawat dengan penerbangan malam.
Penerbangan ini memakan waktu 2 jam, kami sampai di Bali ketika waktu sudah
malam hari. Setelah mendarat di Ngurah Rai, kami disambut oleh supir kami, ia
mengantar kami ke Hotel yang sudah direservasi dan kami check-in dan
meletakkan barang-barang, karena selama seminggu kedepan kami akan berada
di Bal. Setelah meletakkan barang barang, kami langsung keluar untuk mencari
sesuatu untuk dimakan, setelah mendapat makanan kami pun kembali ke hotel
dan bersiap untuk hari berikutnya.
Pada hari berikutnya kami pergi ke restoran yang ternyata pemiliknya adalah
orang yang berasal dari Payakumbuh juga dan kami makan siang disan. Setelah
makan siang kami pergi ke Patung Garuda Wisnu Kencana. Kami pun melepas
stress disana, setelah itu kami mencoba salah satu makanan khas Bali yaitu bebek
betutu, setelah makan kami pulang ke hotel karena sudah sore hari.
Pada hari ke tiga tidak banyak yang terjadi di pagi dan siang harinya, tetapi pada
malam hari karena acara yang dihadiri ayahku mempunyai malam keluarga, kami
diundang ke venue acara tersebut, aku ingat pada acara ini aku terpisah dari
keluargaku karena aku pada saat itu mengikuti ayahku, tiba-tiba aku kehilangan
ayahku, aku hanya diam di tempat dan menunggu keluargaku untuk mencari ku
dan akhirnya ibuku menemukan ku menatap ke ruang ballroom yang ada di venue
tersebu. Saat hari ke empat, kami pergi ke Uluwatu untuk menonton tari kecak,
sayangnya kami tidak bisa menonton tari ini karena banyak turis yang ingin
menonton tari kecak ini dan semua orang menjadi berdesakan-desakan. Ujung-
ujungnya kami tidak kebagian tempat untuk menonton. Hari ke lima kami pergi
ke Pantai Kuta, Ketika di Kuta aku terkena demam dan akupun pulang ke hote.
Karena demam aku jadi tidak bisa ikut ke Ubud pada hari ke enamnya.
Untungnya demam ku sudah hilang pada hari berikutnya. Pada hari ke tujuh kami
harus pulang dari Bali. Kami pun pergi dari hotel ketika sudah sore dan kami
berada di pesawat ketika malam hari, dan kami tiba di Payakumbuh ketika sudah
tengah malam.
Selanjutnya kelas 5 di kelas 5 aku sekelas dengan Yuki Kembali tetapi tidak
dengan Sanjaya, pada awal-awal kelas 5 aku mengalami kesulitan untuk belajar
hingga aku ikut les yang diadakan oleh wali kelas ku, sejak saat itu belajar
menjadi lebih mudah. Dan di kelas 5 inilah aku, Yuki dan Sanjaya mulai
membicarakan dimana kita masuk SMP, tidak banyak yang terjadi pada tahun ini.
Dan akhirnya aku kelas 6 dan aku mulai fokus untuk UN dan masuk SMP, pada
kelas 6 aku awalnya di kelas 6D, dan disekolahku ada kelas akselerasi dan guru
kelas akselerasi tersebut pergi umroh, sehingga murid kelas akselerasi tersebut
harus dilebur dengan kelas 6 lain dan aku pindah kelas ke kelas 6B, hari untuk UN
semakin dekat dan aku harus belajar lebih.
Di tahun ini pula keluargaku juga pindah dari ruko ke rumah pribadi dan praktek
ayahku juga terpisah dari rumah. Semenjak pindah ke rumah baru, aku menjadi
lebih sering terlambat, karena jarak antara rumah baru dan sekolah ku cukup jauh,
ini yang menyebabkan mengapa aku menjadi sering terlambat. Diantara semua
hari yang dimana aku sering terlambat, ada uatu kejadian yang aku ingat. Dimana
hari aku terlambat bersama murid kelas 6 lain yang terlambat dihukum,
hukumannya kami disuruh membuat kalimat “Aku Berjanji untuk tidak terlambat
lagi, dan waktu ku disini hampir selesai”
Kami disuruh membuat kalimat itu sebanyak 1 halaman.
Waktu berjalan maju, akhirnya waktu untuk UN datang, UN pada tahun ini
diadakan di sekolahku SDN 21 Payakumbuh, dan di hari pertama UN di pagi hari
sebelum ujian mulai ada temanku yang bernama Rayvin minta bantuan kepada ku
“Bisa bantu vin zel untuak UN ko?” kata Rayvin kepada ku
“ehhh, jaan lai vin, iko UN mah” aku jawab pertanyaan Rayvin
“Bantu lah zel, beko indak lulus vin do” ia balas
“eeehh jaan lai vin kanai beko” aku balas Kembali
“Indak ka ketahuan gai do” ia berusaha lagi
“oklah baa caro nyo ko?” aku akhirnya setuju dan bertanya caranya
“beko kalua sudah zel ujian, pindahan jawaban nyo ka karate ketek, jalan ka WC
tapi lewat kelas vin” ia menjawab
“okelah” aku jawab
Bel pun berbunyi tanda ujian akan dimulai, aku masuk ke ruangan ku dan mulai
menulis jawaban ujian ketika sudah diperbolehkan. Setelah sekian lama, akhirnya
aku telah menyelesaikan ujianku dan aku mulai menyalin jawaban ku ke kertas
kecil, aku pun meminta izin ke pengawas ujian untuk ke WC dan memberi
jawabanku ke Rayvin.
Ketika aku diluar aku melihat seorang guru di dekat WC, karena hal itu akhirnya
aku tidak jadi mmberi jawabanku ke Rayvin. Hari berikutnya ia minta tolong lagi
untuk ujiannya “peklah zel dek a indak jadi patang?” ia tanya
“Nampak pak Kos dakek WC patang jadi indak nio zel do” aku balas
“indak kanai gai do zel” ia mencoba untuk meyakinkanku
“okelah” aku jawab
Bel pun berbunyi, semua peserta masuk ruangannya masing-masing, dan aku
melakukan hal yang sama seperti hal yang kemarin, aku selesai membuat ujianku
dan menyalinnya ke kertas kecil kemudian permisi ke pengawas ujian untuk
keluar pergi ke WC, samaseperti hari sebelumnya.
Karena lagi lagi aku melihat guru di dekat kelas Rayvin, aku tidak jadi ke WC
lagi. Dan esoknya pada hari ke tiga Rayvin tidak lagi meminta jawaban ujian
kepada ku.
Bel pun berbunyi dan semua peserta masuk ke ruangan masing-masing dan aku
pun menyelesaikan ujian tersebut, akhirnya Rayvin tidak lagi meminta jawaban
ujian ku untuk ujian yang tersisa, UN pun selesai dan aku menerima hasil ujian
UN ini.
Aku pun bertanya ke Yuki dan Sanjaya kemana mereka masuk SMP
“jadi, masuak SMP ma ki, san?” aku tanya
“ki masuak MTsN” jawab Yuki
“masuak dima san?” aku tanya ke Sanjaya
“mungkin ka Madani” jawab Sanjaya
“manga indak jadi ka SMP 1 ki, san?” aku tanya Yuki dan Sanjaya
“ntah lah” jawab mereka berdua
Pada akhirnya hanya aku yang masuk SMP 1 Payakumbuh salah satu SMP terbaik
di Payakumbuh, dari dulu aku bermimpi ingin masuk ke SMP 1, akhirnya karena
nilai UN ku cukup untuk masuk ke SMPN 1, akhir nya aku bisa masuk ke SMP
pilihan ku.
Sebelum PBM mulai SMP 1 melakukan program MOS, ini bertujuan untuk
memperkenalkan siswa baru ke lingkungan baru mereka, pada MOS ini siswa
baru diminta ke sekolah dengan membawa atribut yaitu topi dan selendang dari
karton, dan kami dibagi menjadi gugus-gugus, aku mendapat gugus 3 dan warna
yang harus ada di topi dan selendang itu adalah warna pink, jadi seluruh anggota
gugus 3 harus mempunyai atribut berwarna pink.
Setelah topi dan selendangku dibuat dan didekorasi dengan warna pink, aku pun
siap untuk mengikuti MOS. Di hari pertama MOS kami diberikan kelas
sementara, di hari pertama diberi pembukaan oleh kepala sekolah SMPN 1
Payakumbuh, sesudah itu kami pergi ke kelas yang telah ditunjuk dan kami
sekelas harus membuat yel-yel, setelah 2 jam berpikir untuk membuat yel-yel,
semua kelas MOS dikumpulkan di lapangan dan disuruh menampilkan yel-yel
yang kami buat.
Kami pun harus menampilkan yel-yel walaupun harus menahan malu, dan
akhirnya yel-yel yang terbaik akan dijadikan juara. Kelas kami tidak dapat piala.
Pada hari berikutnya kami harus mengumpulkan tanda tangan senior dan anggota
OSIS, karena tanda tangan anggota OSIS bernilai lebih tinggi daripada senior-
senior biasa, aku pun mendapat sekitar 30an tanda tangan menurutku 30an tanda
tangan sudah banyak, tetapi ada teman segugusku mendapat 100 hingga 200 lebih
tanda tangan.
Dan hari ke tiga adalah hari penutupan, dan ditutup oleh Kepala Sekolah SMPN 1
Payakumbuh, dan pada hari inilah kami diberi kelas untuk belajar, dan aku
mendapat kelas 7.3 kelas ini berada di kiri belakang dari SMP 1 ini, hari
pertamaku di SMP tidak bagus, karena aku memukul teman sebangku ku karena
aku mudah tersinggung, ia pun membalas, untungnya masalah kami bisa kami
selesaikan pada hari itu juga dan kami pun bermaaf-maafan
Karena wali kelas kami melihat aku memukul teman sebangku ku ia menyuruh
kami ke mejanya dan meminta kami menjelaskan apa yang terjadi.
“Kenapa kamu pukul dia? kan kalian sebangku?” tanya wali kelas ku
“aku tersinggung buk” aku jawab
“kenapa kamu tersinggung?” tanya wali kelasku
“Dia bilang ada bagian dari Indonesia Raya yang aku nyanyikan salah buk” aku
jawab
“oooh masalah kecil cuman” balas wali kelasku
“udah maaf-maafan lah kalian” kata wali kelasku
“sudah buk” balas aku dan teman sebangku ku
“kamu anak ke berapa?’ tanya wali kelas ku kepada ku
“anak pertama dari 3 bersaudara buk” aku jawab
“haa, kamu punya adik, nggak bisa lah abang nya mudah marah kayak gitu”
Kata wali kelasku
“iya buk” aku jawab
“udah mintak maaf kan?” tanya guruku
“udah buk” balas kami berdua
“kalau begitu duduk lah lagi” kata wali kelas ku
Dan kami pun duduk kembali, setelah itu tidak banyak yang terjad. Bel pulang
pun berbunyi dan aku pun menunggu ayah ku diluar SMP, aku pun pulang
Bersama ayahku. Hari esok pun tiba, dan aku harus mengulangi hal yang sama
lagi, hari ini wali kelas ku memutuskan untuk mengatur tempat duduk, dan aku
terpisah dari teman sebangku ku yang kemarin.
Karena jumlah siswa di kelas ku ganjil, aku pun tidak dapat mendapat kan teman
sebangku, pada awalnya ini tidak apa-apa sampai ada tugas kelompok dari guru,
seharusnya aku masuk kelompok orang yang didepan ku, tetapi mereka berpikir
lain mereka tidak mau berkelompok denganku, mereka menyuruhku untuk
“mencari kelompok lain” dan aku pun meminta kepada guru mata pelajaran itu
untuk membuat tugas ini sendiri.
Sesudah itu kami lanjut main di rumah Yuki dan akhirnya aku dan Sanjaya harus
pulang, aku tidak memberitahukan kepada mereka bahwa aku akan pindah ke
daerah yang bernama Sarolangun, kabupaten ini terletak di Jambi, jarak
Sarolangun ke Payakumbuh adalah +200km. Pada hari berikutnya aku dan
keluarga pun pindah ke Sarolangun, perjalanan ini memakan waktu 12 jam
menggunakan mobil.
Karena jarak yang sangat jauh kami banyak berhenti untuk makan dan sholat.
Kami pergi dari Payakumbuh ketika masih siang dan sampai di Sarolangun ketika
sudah malam, setelah itu kami akhirnya tiba ke rumah kontrakan yang sudah
dikontrak oleh ayah ku untuk kami tinggal, kami tinggal disini sampai rumah
dinas yang ada di RSUD selesai dibangun.
Pada hari berikutnya aku membantu ayahku untuk menurunkan dan mengurus
letak barang-baran. Setelah itu akhirnya aku bisa masuk sekolah, ketika
memperkenalkan diri aku sangat canggung, dan aku berharap agar kelas ini lebih
baik daripada kelasku sebelumnya. Setelah memperkenalkan diri aku pun di beri
tempat duduk, aku duduk di dekat dinding bagian kanan paling belakang, teman
sebangku ku adalah Rizki.
“Rizky” ucap Rizky sambil mengulurkan tangannya
“Hazel” jawabku sambil mengambil tangannya
Dan kami pun berkenalan dan bersalaman
“yang ini Alvin” tunjuk Rizki kepada anak disebelah nya
“ooh, Hazel” aku pun menjulurkan tangan ku ke Alvin dan ia pun menjawabnya
dengan mengambil tanganku dan kami pun berkenalan dan berjabat tangan, dan
kegiatan belajar mengajar berlanjut kembali.
Ketika istirahat aku tidak keluar untuk berbelanja karena belum mengenal
lingkungan nya dengan banyak teman sekelasku menanyakan dari mana aku,
sebelumnya kelas berapa, dimana alamat, kenapa aku pindah. Setelah aku
menjawab semua pertanyaan, bel masuk pun berbunyi dan kami pun mulai belajar
lagi.
Aku terkejut karena waktu pulang di Sarolangun jauh lebih cepat daripada SMP
ku yg lama, di Sarolangun aku pulang jam 1 siang, sedangkan di Payakumbuh aku
pulang jam 3 sore, setelah bel pulang berbunyi, aku pun pulang, karena aku tidak
mempunyai hp aku harus menunggu orang tua ku untuk menjemput, walaupun
harus menuggu lama aku pun akhirnya dijemput oleh orang tua ku
“jadi manga se tadi di sekolah zel” tanya ibu ku
“ indak ado do, memperkenalkan diri, sudah tu baraja liak” aku jawab
“lai dapek kawan tadi?” ibu ku kembali bertanya
“lai, Rizki samo Alfin tadi” aku jawab kembali
Kami pun tiba di rumah kontrakan kami yang sudah di kontrak, aku pun menukar
baju kemudian makan siang. Ketika jam sudah menunjukkan pukul 4 aku pun
mengikuti ayahku ke ruko yang sudah dikontraknya untuk melakukan prakteknya
karena di rumah kontrakan tersebut tidak ada kegiatan yang bisa dilakukan disana
kecuali untuk tidur dan makan.
Di praktek ayahku aku bisa menggunakan notebook yang ia beli beberapa tahun
kebelakang, aku pun bisa menonton YouTube di notebook ini dengan
menggunkan WiFi yang ada di kantor travel yang ada di 2 ruko sebelah ruko
ayahku, akupun membuat tugas-tugas ku disana.
Seminggu sudah berlalu, aku mendapat banyak teman baru, Arvan, Femash, Dani,
Dika, Fadhil, Novri, Salsa, Afifah, Dhita. Pada suatu hari ketika aku sedang
berbelanja dengan teman-teman ku, aku membeli nasi uduk yang dijual oleh ibu
kantin yang ada disana,