Cerpen Muhammad Rafi Xi Ips 3
Cerpen Muhammad Rafi Xi Ips 3
Cerpen Muhammad Rafi Xi Ips 3
Hai, namaku Rafi, tak terasa aku sudah berada di bangku SMA, sudah lama lama aku tidak
bermain petak umpet seperti saat aku masih kecil, masa dimana aku hanya bermain
bebas ,tertawa dengan penuh kebahagiaan tanpa memikirkan beban dalam hidup. Ketika masih
kecil hari-hari hanya di isi dengan tidur, bangun tidur, sarapan, sekolah, pulang
sekolah,mengaji, main, mandi, lalu belajar saat malam.
Dulu aku dan teman - temanku belum mengenal yang namanya gadget dan game online.
Permainan yang ku kenal dulu hanyalah bermain bola, bermain voli, bermain kasti, petak
umpet, gobak sodor, kelereng dan masih banyak lagi. Permainan itulah yang kami mainkan
setiap saat tanpa bosan.
Mentari sudah melihatkan sinarnya saat untuk berangkat sekolah, mengayuh sepeda
bersama dengan semangat belajar. Mapel hari ini adalah olahraga, seperti biasanya sebelum
olahraga pasti pemanasan terlebih dulu agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Pada
olahraga hari ini kita bermain kasti atau baseball, olahraga ini sangat terkenal di sekolahku. Aku
biasanya menjadi pemukul bola, jarang sekali bola pukulanku tertangkap. Karena pukulanku
terlalu keras terkadang bola yang kupukul hilang, hehehe.
Jam telah menunjukkan pukul 09.00 saatnya istirahat permainank kasti kita sudahi dulu, kita
langsung menuju ke kantin untuk membeli jajanan. Kantin di sekolahku termasuk lengkap ada
makanan ringan, berbagai minuman, bahkan makanan berat seperti pecel dan nasi goreng pun
ada. Harganya pun juga terjangkau seperti pecel harganya hanya 3000 rupiah.
Adzan dhuhur sudah berkumandang, pelajaran pun dihentihan oleh guru, dan segera
mengambil wudhu untuk menunaikan sholat dhuhur. Setelah sholat dhuhur bel sekolah pun
berbunyi, menandakan semua pelajaran selesai dan saat untuk pulang sekolah. Saat dimana
Perut sudah keroncongan menantikan masakan mbah. Sembari menunggu masakkan mbah
jadi, aku dan kakak sepupuku bermain PS. Kita selalu bermain PS setelah pulang sekolah,
banyak sekali game yang dapat dimainkan didalam PS. Seperti game sepak bola, game naruto,
game balap mobil maupun motor, dan masih banyak lagi game yang lain.
Setelah makan siang aku pun istirahat sebentar untuk menghilangkan penat. Tidak lupa
dikala sore tiba adalah saat untuk mengaji. Biasanya kita berangkat bersama - sama untuk
menjemput guru mengaji, lalu pergi ke masjid. Saat waktu sholat ashar kita dulu selalu berebut
untuk adzan. Berbeda sama zaman sekarang, dimana anak kecil jarang yang mau adzan padahal
pahala yang didapat sangat banyak. Memang zaman sudah berubah.
Walaupun pulang mengaji sudah mau petang sekitar pukul 5, kita masih sempatkan waktu
untuk bermain. Biasanya kita bermain di gubuk kecil di tengah sawah milik kakekku. Kita
biasanya bermain petak umpet. Dikala itu ada hal yang gak bisa saya lupakan pada saat bermain
petak umpet, waktu itu delapan orang yang bermain, aku yang menjadi penjaganya, pada saat
permainan berlangsung ada satu teman yang gak bisa ditemukan, entah dimana dia
bersembunyi, yang pasti dia tidak ditemukan. Beberapa lama kita mencari, aku dan teman-
teman yang lainnya mencoba mengunjungi rumah teman saya yang gak ditemukan itu. Pas
didepan rumahnya kebetulan ibunya diluar rumah, saya langsung menanyakannya. Ternyata
ibunya bilang sedang tidur, tadi pas pulang katanya ngantuk, lalu langsung tidur. Teman saya
menceritakan semuanya pada ibunya dengan sedikit kesal, karna semua teman saya ikut
mencarinya juga, lalu ibunya tertawa pelan dan meminta maaf atas kelakuan anaknya yang
lucu. Ya namanya juga anak kecil.
Dulu, Setiap hari rutinitasku hanya mandi, sarapan, sekolah, main ps, mengaji, bermain, lalu
belajar di malam hari. Kecuali di hari minggu waktu bermainku lebih lama, tanpa lelah ku
bermain terus menerus. Sampai datang waktu aku naik kelas 6 SD. Dimana aku sudah lebih
fokus untuk belajar. Jam bermainku kurangi setiap sore ikut les untuk menambah wawasan
agar semakin pintar. Ada beberapa momen yang tidak bisa aku lupakan yaitu saat salah satu
temanku yang ulang tahun, kita semua iseng untuk bersembunyi. Alangkah bingungnya dia saat
semua orang tidak ada tempat les, dia pun ingin pergi pulang karena tidak ada orang, saat dia
berbalik arah kita semua mengagetkan dia sembari membawa kue dan menyanyikan lagu ulang
tahun. Semua orang tertawa bahagia dan menikmati kuenya.
Setelah lulus SD, Saya sekolah di SMP 1 Kauman, banyak orang kalau mendengar SMP 1
Kauman langsung tertuju ke sekolah favorit. Yaaa SMP 1 Kauman adalah satu sekolah favorit di
Ponorogo, namun saya bisa masuk SMP 1 Kauman karena sistem zonasi, kalo dibilang pinter
juga tidak, dibilang bodoh juga tidak saya sih orangnya pas-pasan.
Saat kelas 7 saya menduduki kelas 7D. Awal masuk saya merasa asing karena tidak ada
seorang pun yang saya kenali. Saat itu saya duduk disamping Prio dan didepan saya ada Diki
dan Erlangga. Dan dikelas 7D saya berteman tak hanya dengan Prio, Erlangga, dan Diki tapi juga
dengan semua anak.
Selang beberapa bulan, sekolahku mengadakan acara kemah. kami dibagi dalam beberapa
regu oleh kakak Pembina, aku mendapat regu yang beranggotakan sebelas orang, yaitu aku
sendiri, wahyu, Prio, Riza, Ridho, Arifin, Rifqi, Diki, Dista, Calvin, dan Feby, yang sebagian besar
teman sekelasku, setelah pembagian regu, kami diberitahu mengenai peralatan apa saja yang
akan kami bawa pada saat kemah nanti, peralatanya berupa barang pribadi dan barang
kelompok, barang kelompok yaitu barang yang akan digunakan oleh seluruh anggota regu
seperti tenda, tikar, alat memesak, terpal, dan lain-lain. Sedangkan barang pribadi yaitu barang
yang sekiranya kita butuhkan untuk diri kita sendiri seperti baju, obat, makanan kecil, dan lain-
lain. Dan setelah diskusi tersebut aku mendapat bagian untuk membawa tikar dan peralatan
memasak.
Hari pertama kemah telah datang, di pagi hari yang cerah, kegiatan kemah diawali dengan
apel. Lalu regu kami berkumpul untuk mendirikan tenda. Lalu peserta regu di bagi per-lomba.
Ada beberapa lomba yang bisa diikuti yaitu pionering dan tranfer kata dengan sandi - sandi
pramuka. Aku di pilih mengikuti lomba transfer kata, setelah itu kita semua latihan untuk lomba
esok. Malam pun tiba, kita semua pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat magrib. Sambil
menunggu adzan isya', kita pun berbicang - bincang di serambi masjid. Waktu sudah
menunjukkan pukul 21.00 kakak pembina pun berkeliling di tenda - tenda. Jika ada yang
ketahuan belum tidur, maka bersiaplah tenda kalian akan rubuh. Saat aku memejamkan mata
tiba - tiba ada suara "grudukk" terdengar suara dari tenda sebelah "kenapa belum tidurr?".
Ternyata tenda sebelah yang dirubuhkan kakak pembina. Hahaha
Keesokan harinya, kita semua mengikuti lomba yang telah di persiapkan. Aku, Riza, Rifqi,
Prio, dan Diki mengikuti lomba tranfer kata, dan Ridho, Arifin, Wahyu, Dista, dan Calvin
mengikuti lomba pionering. Kita pun bersemangat agar mendapat juara. Siang terik matahari
adzan dhuhur berkumandang, semua lomba telah berakhir, kita pun segera sholat dhuhur.
Karena setelah dhuhur tidak ada acara kita pun bersantai - santai di serambi masjid. Angin silir -
silir terasa sejuk, semua orang pun terlelap dalam mimpi.
Hari terakhir dalam acara kemah ditutup dengan apel pagi. Saat apel, pemenang lomba juga
disebutkan, regu kami mendapat juara 1 pionering dan juara 2 lomba transfer kata, tidak itu
saja regu scorpio mendapatkan title regu terkompak. Kita semua pun bersorak bahagia, tidak
sia - sia kerja keras kita semua.
Tahun 2019 adalah tahun dimana semua orang susah berinteraksi. 2 tahun berlalu, tapi
tidak ada kenangan yang membekas. Hari - hari di penuhi tugas dan meeting, terus berulang
selama 2 tahun. Tahu - tahu sudah masuk SMA. Begitu cepat waktu berlalu.
Akhirnya pandemi ini telah berlalu, pertama masuk sekolah di SMAN 1 Badegan aku
disambut dengan suasana yang tertib. Semua melaksanakan social distancing dan
menggunakan masker. Kelas pun masih di sesi, sebagian masuk pagi sebagian masuk siang.
Beda dari SMP aku saat SMA pemalu mungkin karena 2 tahun tidak bersosialisasi di
sekolah,hahaha. Yang ku kenal pertama kali di kelas adalah Yusya, dia menyapaku dan
mengajak kenalan dan kita pun saling bertukar nomor. Kemudian ada pak guru yang masuk ke
kelasku, ternyata dia adalah pak Arif wali kelas X IPS 3. Setelah pak Arif datang ia menyuruh
semua murid untuk memperkenalkan dirinya masing – masing. Aku agak grogi saat
memperkenalkan diri. Aku kan pemalu,hehehe.
Nah, itu dia cerita singkat saya mengenai kisah sekolahku. Demikianlah yang dapat saya
paparkan mengenai tentang pengalaman masa ksekolahku ini. Aslinya masih banyak lagi cerita
masa sekolah ini. Namun berhubung saya sedikit banyak yang lupa jadi saya ceritakan yang
masa bahagianya saja, Hehehehe. Terima kasihh