Jurnal Fitokimia Saponin
Jurnal Fitokimia Saponin
Jurnal Fitokimia Saponin
CLAUS GOL.SAPONIN
Dosen Pengampu :
Ika Maruya Kusuma S.Si, MSi
Disusun oleh :
1. Reno Galtiano 20334023
2. Ferdinan Rivaldo Silalahi 20334024
3. Riska Zulfia Miftahana 20334026
4. Retno Agus Pratiwi 20334029
Ekstraksi sampel
Ekstraksi buah S. alba menggunakan metode maserasi yang mengacu pada Permadi
(2018). Sebanyak 100g simplisia dilarutkan dengan masing-masing pelarut (metanol, etanol
dan air) dalam gelas ukur 1000 ml. Maserasi dilakukan dalam suhu ruang selama 2x24 jam
sambil sesekali diaduk. Filtrat hasil filtrasi dipekatkan menggunakan rotary evaporator pada
suhu 50-60 ℃..
Uji kualitatif saponin secara fitokimia dan penegasan dengan Kromatografi Lapis Tipis
(KLT)
Uji kualitatif fitokimia mengacu pada Astuti et al., (2011). Ekstrak buah S.alba
sebanyak 0,5 mL dimasukkan dalam tabung reaksi dan ditambahkan 0,5 mL akuades sambil
dikocok selama 1 menit, lalu ditambahkan 2 tetes HCl 1 N. Apabila busa terbentuk tetap
stabil ± 7 menit, maka ekstrak positif mengandung saponin. Identifikasi juga dilakukan
menggunakan KLT yang mengacu pada Alen et al., (2017). Pemisahan dengan kromatografi
lapis tipis (KLT) dilakukan menggunakan beberapa eluen dengan tingkat kepolaran yang
berbeda yaitu metanol : N-heksan (3:2) untuk mendapatkan pelarut yang mampu memberikan
pemisahan yang baik serta noda zat warna yang bagus. Penetuan golongan senyawa pada uji
KLT dilakukan dengan penyemprotan plat KLT dengan pereaksi. Komponen kimia yang
dievaluasi dari ekstrak meliput uji saponin dengan menggunakan pereaksi HCl 1 N. Noda
atau bercak pada permukaan plat diamati dengan lampu UV pada panjang gelombang 366
nm. Kemudian disemprot dengan penampak noda dari masingmasing golongan senyawa dan
dipanaskan di oven pada suhu 60 ℃ selama 10 menit. Selanjutnya diamati masing-masing
noda yang terbentuk, meliputi jumlah noda, warna noda dan jarak perpindahan noda dari
tempat asalnya, dan dihitung nila Rf nya.
Daya hambat senyawa saponin buah S.alba terhadap radikal bebas dari hasil uji
Anova menujukkan bahwa perbedaan jenis pelarut berpengaruh terhadap persen daya hambat
radikal bebas DPPH. Ekstrak etanol menghasilkan daya hambat terhadap radikal bebas yang
paling tinggi dan tidak berbeda nyata dengan ekstrak metanol, namun berbeda nyata
denganekstrak air. Etanol memiliki molekul polar yang tinggi karena adanya gugus hidroksi
(OH) dengan keelektonegatifan oksigen yang sangat tinggi menyebabkan terjadinya ikatan
hydrogen dengan molekul lain, sehingga etanol dapat berikatan dengan molekul polar dan
molekul ion. Namun, keberadaan gugus gugus etil (C2H5) pada etanol yang bersifat non-
polar jugamenyebabkannya dapat berikatan dengan molekul non-polar dari saponin. Sifat ini
juga dimiliki oleh metanol yang mengandung gugus hidroksi dan gugus etil.
DAFTAR PUSTAKA
Repli Labagu1; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf1 2021. KADAR SAPONIN
EKSTRAK BUAH MANGROVE (Sonneratia alba) DAN DAYA HAMBATNYA
TERHADAP RADIKAL BEBAS DPPH. Vol. 4 No. 1. Gorontalo.