PJOK
PJOK
PJOK
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Model Pembelajaran
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien Kemp (dalam Rusman, 2012:132). Model
2016:189).
pembelajaran. Joyce & well (dalam Rusman 2012:133) berpendapat bahwa model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
11
12
sangat penting, model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakter siswa
berikut: (1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahi tertentu,
(2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu, (3) Dapat dijadikan pedoman
prinsip reaksi, sistem sosial, dan sistem pendukung. Hal tersebut merupakan
mempunyai beberapa ciri-ciri yaitu model merupakan pedoman praktis bagi guru
dikelas. Kemudian model juga memiliki ciri – ciri, model dibuat untuk persiapan
langkah-langkah pembelajaran.
3. Model Inkuiri
Model pembelajaran inkuiri adalah salah satu model yang berbasis kepada
pembelajaran yang berpusat kepada siswa disamping juga pada guru, model
inkuiri mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam menyelesaikan sebuah
13
pembelajaran yang menekankan pada proses berfikirb secara kritis dan analitis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan.
adalah salah satu model yang berbasis kepada siswa. Model inkuiri menuntut
siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Siswa diberikan permasalahan atau
problem untuk diselesaikan atau dipecahkan sendiri dengan dibimbing oleh guru
rata.
14
a) Real life skills : siswa belajar tentang hal-hal penting namun mudah
dan mendengarkan’.
b) Open-ended topic: tema yang dipelajari tidak terbatas, bisa bersumber dari
akan pembelajar aktif, out of the box, siswa akan belajar karena mereka
Siswa akan segera mendapatkan hasil dari materi atau topik yang mereka
pelajari.
kebebasan siswa untuk berfikir dengan caranya sendiridan gaya belajar yang
sesuai dengan siswa . Model inkuri bukan hanya menekan kepada aspek kogmitif
antara lain:
informasi dari guru apa danya menjadi belajar mandiri dan kelompok
d) Metode ini tidak efisien khususnya untuk mengajar siswa dalam jumlah
sumber belajar dan fasilitas yang memadai. Model pembelajaran inkuiri juga tidak
efesien jika diterapkan jika ada salah satu siswa yang kurang aktif dalam proses
dan mengajak siswa untuk melakukan kegiatan percobaan yang membantu siswa
16
bahwa model inkuiri terbimbing adalah model pembelajaran yang berpusat kepada
siswa dan berbasis kegiatan dimana guru menggunakan berbagai bahan ajar untuk
membantu siswa menemukan solusi yang mungkin dan dapat diuji. Rupilu (dalam
diterapkan bagi peserta didik yang belum terbiasa melakukan inkuiri. Oleh sebab
itu, peserta didik mendapat bimbingan mulai dari perumusan masalah sampai
Model inkuiri terbimbing atau latihan inkuri berasal dari suatu keyakinan
Peserta didik memiliki keingin tahuan dan ingin berkembang Inkuiri terbimbing
kepada peserta didik untuk bereksplorasi dan memberikan arahan yang spesifik
5. Pendidikan Jasmani
pengetahuan dan perilaku hidup sehat, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.
motorik, kamampuan fisik, penalaran, sikap sportif, dan pembiasaan pola hidup
seimbang.
berikut: (a) Meletakan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai
dalam pendidikan jasmani, (b) Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap
cintai damai, sikap sosialdan toleransi dalam kontesk kemajemukan budaya, etnis
disiplin, tanggung jawab, kerja sama, percaya diri, dan demokratis melalui
senam, aktivitas ritmis, akuatik (aktivitas air), dan pendidikan luar kelas (Outdoor
menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain, (h) Mengetahui dan memahami
dan pola hidup sehat, (i) Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani
jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan
percaya diri kepada siswa dan menumbuhkan sikap sportif. Dari beberapa tujuan
dalam pikiran (psikis) dan tubuh (fisik) yang mempengaruhi seluruh aspek
kehibupan siswa.
kasti, rounder, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis
d) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam SKJ, dan senam aerobic,
mengatur waktu istirahatyang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K
dan UKS, aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri dan secar implisit
pengembangan, (3) Aktivitas senam, (4) Aktivitas ritmik (5) Aktivitas air, (6)
Pendidikan luar kelas, (7) kesehatan. Dari beberapa aspek yang telah disebutkan
beberapa kategori meliputi tiga macam, yaitu: lokomotor, non lokomotor, dan
manipulasi.
gerak lokomotor adalah segala bentuk gerakan yang menggunakan berbagai alat
seperti menendang bola, melempar benda dengan bentuk permainan dengan alat
21
lain. Selain itu gerak lokomotor adalah gerak memindah tubuh dari suatu tempat
lokomotor adalah gerak dasar yang berpindah tempat. Gerak dasar lokomotor
sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai contoh: (1) berjalan, (2)
dasar lainnya
2) Macam – macam gerak dasar lokomotor adalah sebagai berikut : (1) Berlari,
(2) Berjalan, (3) Berjingkat, (4) Menderap, (5) Merayap, Nanda ( 2015:62 –
63 )
tubuh pada porosnya dan pelaku tidak berpindah tempat (Hanif Yulingga Nanda,
2015:64). Selain itu gerak dasar non- lokomotor adalah gerakan yang tanpa
– lokomotor adalah gerakan yang tidak berpindah tempat tetapi anggota tubuh
manipulatif, gerak dasar non lokomotor lebih berfokus pada kelntukan sendi
kesegala arah.
2) Macam – macam gerak dasar non – lokomotor adalah sebagai berikut: (1)
melibatkan penguasaan terhadap objek diluar tubuh oleh tubuh atau bagian
tubuh, Nanda (2015:65). Selian itu gerakan manipulatif adalah segala bentuk
penguasaan terhadap bagian tubuh. Alat yang digunakan sesuai dengan kegiatan
yang akan dilakukan sebagai contoh : melempar dengan menggunakan bola , alat
yang digunakan yaitu bola dan gerak dasar manipulatifnya adalah melempar.
7. Bermain
1) Pengertian Bermain
Bermain merupakan suatu aktifitas yang dapat dilakukan oleh semua orang
dari anak–anak hingga orang dewasa tidak terkecuali para penyandang cacat,
42).
sangat digemari oleh anak–anak maupun orang dewasa. Bermain merupakan suatu
hampir sebagian dari waktunya untuk bermain. Hal ini sangat penting bagi dirinya
23
menyalurkan potensi–potensi yang ada bagi dirinya, juga untuk melatih diri dalam
hidup bermasyarakat.
merupakan aktivitas yang dapat dilakukan semua orang, dari anak-anak hingga
2) Manfaat Bermain
memilki manfaat sesuai jenis, metode dan caranya. Menurut Thoboroni &
a) Aspek fisik
gerakan yang kecil dan besar, atau bahkan gerakan yang belum pernah
memiliki fungsi yang sama dengan olahraga yang kemudian membentuk tubuh
menjadi sehat
Pada aspek ini anak akan belajar membuat keputusan dan menyiasati
keterampilannya anak jika anak sudah sering menyiasati atau mengambil suatu
alternatif, dalam kehidupan sehari – harinya anak tidak akan merasa kesulitan
dalam menghadapi suatu masalah karena anak sudah terampil dan terlatih
melalui permainan.
c) Aspek sosial
d) Aspek Bahasa
kepada anak tentang kosakata yang belum dimiliki dari teman bermain tanpa
Melalui bermain anak memiliki rasa percaya diri dan merasa dihargai.
dari bermain baik dari aspek fisik. aspek perkembangan motorik kasar dan halus,
aspek sosial, aspek bahasa dan aspek emosi dan kepribadian. Masing-masing
aspek memiliki manfaat, contoh : (1) aspek fisik yaitu membentuk tubuh menjadi
sehat, (2)aspek perkembangan motorik kasar dan halus yaitu belajar membuat
keputusan dan menyiasati suatu permainan, (3) aspek sosial yaitu belajar untuk
25
berinteraksi dengan orang lain, (4) aspek bahasa yaitu keterampilan anak dalam
melakukan komunikasi verbal dan komunikasi sosial, (5) Aspek emosi dan
Kepribadian yaitu anak memiliki rasa percaya diri dan merasa dihargai.
3) Jenis Permainan
Jenis permainan ada dua macam yaitu permainan outdoor ( luar ruangan )
dan permainan indoor (dalam ruangan ) Thoboroni & Mumtaz, (2011 : 45-47)
a) Permainan Outdoor
untuk anak lebih leluasa bergerak. Hal yang perlu diperhatikan dalam
permainan outdoor ini adalah bisa membuat anak menjadi kotor. Sebenarnya
permainan outdoor ini lebih mudah dilakukan karena masih banyak terdapat
memberikan rasa nyaman terhadap anak untuk bergerak dan membuat anak
b) Permainan Indoor
karena permainan dilakukan disebuah ruangan. Hal ini membuat akses anak
ruangan, juga terdapat permainan yang tidak perlu dilakukan ditanah lapang.
Permainan indoor ini memiliki fasilitas yang kurang, tetapi dapat diatasi
dari panas , polusi udara dan binatang – binatang kecil yang berbahaya.
mengenal dan berinteraksi dengan alam, kemudian siswa merasah tidak jenuh
Hasil temuan dari peneliiti yang relevan pertama adalah yang dilakukan
kepada anak. Penelitian yang dilakukan oleh Suryaningsih, Ni Made Ayu, dkk
akan diimplementasikan untuk anak usia dini. Kesamaan yang dilakukan oleh
Hasil temuan dari penelitian relevan yang kedua adalah peneliti yang
dilakukan oleh Nugraha Lesman, dkk (2018) yang berjudul “ penerapan model
materi gerak dasar manipulatif. Hal yang membedakan adalah peneliti terdahulu
berfokus pada gerak dasar manipulatif sedangkan peneliti sekarang berfokus pada
Hasil temuan dari penelitian relevan yang ketiga adalah penelitian yang
dilakukan oleh Simbolon, Dedi Holden (2015) yang berjudul “Pengaruh Model
Virtual Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa ”. Kesamaan yang dilakukan oleh
C. Kerangka Pikir
Kondisi
Kondisi Ideal Kondisi
Kondisi Dilapangan
Dilapangan
Ideal
1. Proses pembelajaran yang 1.
1. Proses
Prosespembelajaran
pembelajaranyang
yangdilakukan
dilakukan
menyenangkan
1. Proses pembelajaran yang menyenangkan oleh
oleh guru
guru tidak
tidak menyenangkan
menyenangkan atauatau
2.
2. Peserta
Peserta didik
didik berpartisipasi secara Analisis Kebutuhan
berpartisipasi secara :
monoton
monoton
aktif
aktif dalam
dalam pembelajaran
pembelajaran 2.
2. Partisipasi
Partisipasipeserta
pesertadidik
didik yang
yang rendah
rendah
3.
3. Guru Pada
haruspembelajaran
Guru harus kreatif dalampendidikan
kreatif dalam pemilihan jasmani perlu adanya
pemilihan pengembangan model
3.
3. Terlalu
Terlalu sering
sering menggunkan
menggunkan model
modelyang
model membuat sesuai
pembelajaran
pembelajaran pembelajaran
sesuai dengan lebih menyenangkan dan
dengan berorientasi kepada
model pembelajaran yang sama
siswa
Pengembangan Model